Anda di halaman 1dari 7

UNIVERSITAS

SRIWIJAYA

Pembelajaran
Matematika
Kelas Awal SD

Dosen Pengampu:
Dr. Windi Dwi Andika, M.Pd.
Dr. Duano Sapta Nusantara

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sriwijaya
2023
KUJAHIT
(Buku Jari Berhitung)

Kelompok 7

Amalia Layyina 06141282025048

Amanah Aulya Dewi 06141282025050

Fadillah Noer Anisa 06141282025036

Fita Rizkika Fizmayani 06141282025032

Kurnia Suci Cah Yanti 06141282025041

Tujuan

1. Peserta didik dapat menunjukkan pemahaman dan memiliki intuisi bilangan (number
sense). Melalui media ini peserta didik dapat menunjukkan pemahaman mengenai
bilangan dengan anak memahami angka sebagai simbol bilangan.

2. Anak dapat mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan . Melalui media anak
dapat mencocokkan bilangan dengan lambang bilangan dengan tepat.

3. Anak dapat mengurutkan bilangan. Melalui media anak dapat mengurutkan bilangan
dengan benar sesuai dengan urutannya.

4. Anak dapat melakukan operasi hitung bilangan. Melalui media anak dapat
melakukan operasi hitung bilangan berupa penjumlahan dan pengurangan pada
bilangan cacah sampai 20.
Dasar Teori Bermain & Matematika

Dasar Teori Bermain :

Teori perkembangan kognitif Piaget memandang jika seseorang mempunyai bentuk


pola kognitif baik dari segi jasmani juga rohani yang menjadi pangkal kegiatan dan
tindakan individu yang sangat berkaitan dengan tingkatan pertumbuhan anak. Teori
kognitif mencoba aktivitas bermain dalam hubungannya dengan perkembangan
kecerdasan. Pada teori tersebut diyakinkan jika afeksi dan emosi setiap orang timbul
dari cara yang sama dalam masa tumbuh kembang kognitif.

Dasar Teori Matematika :

Menurut Bruner, siswa harus mampu menemukan keteraturan ketika belajar matematika
menyentuh materi yang berkaitan dengan tatanan intuitifnya yang sudah ada. Oleh
karena itu, siswa harus aktif secara mental untuk memperoleh pengetahuan konsep dan
struktur yang tercakup dalam materi yang dibahas dan siswa memahami materi yang
diharapkan dikuasainya. Pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan
pengenalan tugas-tugas situasional (tugas kontekstual) sehingga siswa secara bertahap
dapat menguasai konsep matematika dengan memegang benda atau alat pembelajaran
yang dirancang khusus dan dapat dimanipulasi. Tutorial ini berguna bagi siswa saat
mereka mengeksplorasi keteraturan dan pola struktural yang melekat pada objek yang
mereka amati. Kemudian siswa menghubungkan pola ini dengan intuisi alaminya.

Konsep Matematika yang Dikembangkan

1. Menurut Keller, Hart, dan Martin (2001) berpendapat bahwa konsep simbol
bilangan merupakan landasan pembelajaran matematika yang dapat diperkenalkan
kepada anak sejak dini. Salah satu lambang yang dikenalkan kepada anak sejak
dini adalah lambang bilangan, karena dalam kehidupan sehari-hari anak tidak lepas
dari konsep matematika yang disusun dengan cara mendiskusikan penalaran logis
dan permasalahan yang berkaitan dengan bilangan, ruang dan waktu secara
sistematis, sehingga berbeda-beda. gagasan diperlukan untuk memahami
permasalahan sosial, ekonomi dan alam serta untuk pengendalian.
2. Menurut Marhijanto mengungkapkan, Konsep bilangan adalah segala bentuk
bilangan numerik yang merupakan konsep abstrak. Konsep abstrak ini mencakup
segala bentuk bilangan yang disimbolkan dalam bentuk bilangan. Sedangkan
konsep bilangan mengacu pada landasan matematika yang terdiri dari menghitung
bilangan, hubungan satu lawan satu, menghitung ukuran, membandingkan dan
mengenal simbol-simbol yang berkaitan dengan banyaknya benda.

3. Menurut Suprahbawati (2014:3), matematika merupakan bagian yang harus


ditingkatkan pada anak usia dini, yaitu keterampilan berhitung yang digunakan
dalam kehidupan sehari-hari. Konsep inilah yang menjadi landasan bagi anak untuk
melanjutkan studinya. Dengan demikian, anak usia dini memahami konsep
bilangan ketika ia dapat menghitung jumlah benda dan menuliskannya dengan
simbol serta dapat menentukan jumlah benda.

Alat dan Bahan

 Alat :

1. Gunting

2. Mesin jahit / jarum jahit

 Bahan :

1. Kain flanel warna warni

2. Lem tembak

3. Benang

4. Velcro tape (perekat kain 2 sisi)

5. Manik – manik

6. Tali goni
Langkah Pembuatan & Link Video

1. Persiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan seperti kain flanel berbagai macam
warna (merah, kuning, ungu, oranye, hijau, biru, pink coklat dan hitam), lem
tembak, gunting, karton padi, dakron, gunting, pensil, manik-manik, tali, pola angka
dan simbol (optional).
2. Jika sudah, pertama kita buat bagian buku caranya yaitu ukur kain flanel ukuran 25
cm x 25 cm untuk bagian luarnya dan ukur 20 cm × 20 cm untuk bagian dalam.
3. Gunting kain tersebut sesuai ukuran yang dibutuhkan.
4. Selanjutnya gunting kain flanel membentuk tepak tangan dengan cara menjiplak
tangan kanan dan kiri.
5. Kemudian buat bulatan berdiameter 5 cm sebanyak 10 buah, lalu di buat simbol
angka 0-9 pada masing masing bulatan.
6. Selanjutnya buat bentuk kotak berukuran 5×5 yang diatasnya diberi simbol
kurang(-) tambah (+) dan sama dengan (=).
7. Seluruh bulatan dan kotak yang telah dibuat ditempelkan salah satu perekat dua sisi
di belakangnya.
8. Setelah semua komponen sudah siap, gabungkan semua komponen ke desain buku
menggunakan lem tembak/dijahit.
9. Perekat dua sisi yang satunya ditempelkan juga pada desain media.
10. Tambahkan manik manik yang dikaitkan dengan tali sebanyak 10 buah lalu
tempelkan pada desain buku.
11. Finishing dengan cara merapikan seluruh komponen yang sudah ditempelkan
12. Media siap digunakan.

Link Video:
…….
Langkah Penggunaan Media & Link Video

1. Siapkan media Kujahit yang akan digunakan anak untuk belajar.

2. Jelaskan media kepada anak bahwa media Kujahit ini ialah alat untuk belajar
berhitung dalam konsep penambahan dan pengurangan. Di sana sudah disediakan
angka, simbol penjumlahan dan pengurangan serta simbol sama dengan.

3. Untuk alat berhitungnya disediakan sebuah bentuk jari tangan yang berjumlah 10
jari. Gunanya untuk gambaran anak dalam berhitung serta di bagian bawahnya
diberikan roncean seperti bentuk sempoa. Gunanya untuk contoh objek yang akan
dihitung.

4. Berikan sebuah soal dengan konsep penjumlahan atau pengurangan yang akan
dipecahkan anak, misalnya "jika paman memiliki 2 kucing betina di rumah, lalu
salah satu kucing betina melahirkan 4 ekor anak kucing, jadi berapakah jumlah
seluruh kucing yang dimiliki paman saat ini?"

5. Ajaklah anak untuk berpikir, lalu didemonstrasikan dengan menggunakan media


Kuhitung, di sini bisa menggunakan bagian bentuk jari. Caranya, tanya kembali ke
anak berapa ekor kucing betina sebelumnya yang paman punya? Lalu mereka
menjawab ada 2 ekor, kemudian taruh angka 2 di bagian yang tersedia, setelah itu
lipat sebanyak 2 jari. Kemudian tanya lagi ke anak, kucing paman apakah bertambah
atau berkurang jika dilihat dari cerita soal sebelumnya? Jika dijawab "ditambah"
maka benar, nah taruh simbol (+) ke tempat yang disediakan. Lalu tanya lagi, ada
berapa kucing betina yang sedang melahirkan? Jawabannya ada 1, kemudian tanya
ada berapa anak yang dilahirkannya? Jawabannya ada 4 ekor. Kemudian ajak anak
menaruh angka 4 di samping simbol (+), lalu menambah jari yang dilipat sebanyak 4
jari. Selanjutnya menaruh simbol (=).

6. Kemudian ajak anak menghitung berapa jumlah jari yang dilipat?

7. Setelah mendapatkan jawaban jika jari yang dilipat adalah 6 maka ajak anak untuk
menaruh angka 6 di samping simbol (=).
8. Kini kita bertanya kepada anak, jadi ada berapa seluruh kucing yang paman miliki?
Kemudian anak pun menjawab bahwa paman memiliki 6 ekor kucing.

Link Video:
……..

Anda mungkin juga menyukai