Anda di halaman 1dari 16

Dalam menangani permasalahan subjek (anak tuna daksa) terkait sikap

ketergantungan dan kurangnya kemandirian dalam kemampuan memakai sepatu,


metode intervensi yang digunakan yaitu metode TEACCH (Treatment Education
Of Autistic And Related Communication And Handicapped Children). Metode
TEACCH pada dasarnya diciptakan untuk menangani permasalahan kemandirian
pada anak autis. Kemandirian yang dimaksud yaitu kemandirian dalam
kemampuan sosial, kemampuan untuk bertahap hidup, kemampuan vokasional,
kemampuan menggunakan waktu luang dan kemampuan komunikasi (Bolagh,
2013). Karena masalah kemandirian ini pada dasarnya tidak hanya dialami oleh
anak autis, dimana anak berkebutuhan khusus lainnya juga mengalami hal yang
sama termasuk anak Tuna Daksa, maka disini peneliti mencoba untuk mengadopsi
dan menerapkan metode intervensi tersebut untuk meningkatkan kemampuan bina
diri pada anak Tuan Daksa. Metode TEACCH menggunakan pendekatan
berstruktur yang berprinsip pada penataan lingkungan, informasi visual,
ketertarikan anak sebagai penguat, dan komunikasi yang bermakna (Yamada,
2008).
Tahap intervensi dilakukan sebanyak dua kali pertemuan dalam 1 minggu
di sekolah. Penentuan banyaknya sesi dalam penelitian ini berdasarkan pendapat
Sunanto, Takeuchi, dan Nakata (2005) bahwa dalam penelitian subyek tunggal
pengukuran dan pencatatan dilakukan sekurang- kurangnya dua atau lima kali,
atau sampai data menjadi stabil. Alokasi waktu yang digunakan dalam setiap
pertemuan yaitu 30 menit karena subjek tidak mengalami hambatan dalam
kognitif, dimana yang menjadi hambatan hanya pada anggota gerak (kaki),
sehingga dalam hal pemahaman instruksi dapat dengan mudah ditangkap.
Langkah - langkah tahap intervensi dalam penelitian adalah sebagai
berikut:
a. Kegiatan awal
1) Peneliti mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang digunakan
dalam kegiatan memakai sepatu seperti urutan gambar peragaan
memakai sepatu, dimulai dari mengambil sepatu dari rak sepatu,
pemakaian kaus kaki dari kaki kanan ke kaki kiri, kemudian peragaan
memakai sepatu yang utuh serta reward yang digunakan.
2) Peneliti menjelaskan tujuan perlakuan untuk melatih subjek memakai
sepatu secara mandiri.
3) Peneliti menunjukkan urutan gambar memakai sepatu serta
menjelaskan reward yang diberikan jika subjek mampu melakukan
kegiatan tersebut secara tepat dan benar, peneliti berdiri di samping
subjek.
b. Kegiatan Inti
1) Peneliti menunjuk gambar tangan memegang kaus kaki dengan
mengucapkan “ambil kaus kaki dan pakaikan di kaki sebelah kanan
terlebih dahulu”, kemudian subjek mengambil dan memperagakan
sebagaimana yang diinstruksikan.
2) Peneliti menunjuk kaus kaki sebelah kiri dengan mengucapkan
“pakaikan di kaki sebelah kiri”, kemudian subjek memakai di kaki
sebelah kiri.
3) Peneliti menunjuk gambar membuka rekatan sepatu bagian depan
dengan mengucapkan “buka dan kendurkan rekatan sepatu bagian
depan”, kemudian subjek menarik dan mengendurkan rekatan sepatu.
4) Peneliti menunjuk gambar memakaikan sepatu dengan mengucapkan
“pakaikan sepatu terlebih dahulu dari kaki sebelah kanan”, kemudian
subjek mengambil dan memperagakan sebagaimana yang
diinstruksikan.
5) Peneliti menunjuk gambar mengencangkan rekatan sepatu dengan
mengucapkan “tarik dan kencangkan rekatan sepatu”, kemudian subjek
menarik dan mengencangkan rekatan sepatu
6) Peneliti menunjuk sepatu sebelah kiri dengan mengucapkan “pakaikan
di kaki sebelah kiri sebagaimana yang sudah dilakukan tadi”, kemudian
subjek memakai di kaki sebelah kiri sama halnya dengan sebelah
kanan.
c. Tahap Penutup
1) Peneliti memberikan apresiasi karena subjek sudah mau melakukan
kegiatan memakai sepatu
2) Peneliti menghitung skor yang diperoleh subjek, subjek mendapat reward jika mendapatkan skor minimal 24
3) Peneliti memberikan reward pada subjek di akhir sesi serta memberikan penjelasan mengapa mendapatkan reward dan
memberikan alasan mengapa subjek tidak mendapatkan reward.
No. Hari/Tanggal Sesi Kegiatan Tujuan
HARI PERTAMA (1)
1. Jum’at, 11 Mei 2018 Sesi 1 TEACCH Subjek dapat mengetahui prosedur kegiatan
Jam : 11:00-11:10 (Kegiatan Awal) yang akan dilakukan serta mengetahui tujuan
WIB diberikan intervensi tersebut.
Menjelaskan prosedur
dan tujuan melakukan
intervensi
Sesi 2 TEACCH Membantu subjek agar dapat mandiri dalam
Jam : 11:10-11:20 (Kegiatan Inti) memakai sepatu, dengan menggunakan
metode berstruktur dilengkapi dengan gambar
WIB
Mempraktekan cara yang menarik.
menggunakan sepatu
dengan bantuan visual
gambar
Sesi 3 TEACCH Dengan adanya reward diharapkan mampu
Jam : 11:20-11:030 (Kegiatan Penutup) menumbuhkan rasa motivasi subjek dalam
kemandirian memakai sepatu tanpa bantuan
WIB
Menghitung skor nilai orang lain.
serta memberikan
reward
HARI KEDUA (2)
2. Sabtu, 12 Mei 2018 Sesi 1 TEACCH Subjek dapat mengetahui prosedur kegiatan
Jam : 11:00-11:10 (Kegiatan Awal) yang akan dilakukan serta mengetahui tujuan
Menjelaskan prosedur
WIB diberikan intervensi tersebut.
dan tujuan melakukan
intervensi
Sesi 2 TEACCH Membantu subjek agar dapat mandiri dalam
Jam : 11:10-11:20 (Kegiatan Inti) memakai sepatu, dengan menggunakan
Mempraktekan cara metode berstruktur dilengkapi dengan gambar
WIB
menggunakan sepatu yang menarik.
dengan bantuan visual
gambar
Sesi 3 TEACCH Dengan adanya reward diharapkan mampu
Jam : 11:20-11:030 (Kegiatan Penutup) menumbuhkan rasa motivasi subjek dalam
Menghitung skor nilai kemandirian memakai sepatu tanpa bantuan
WIB
serta memberikan orang lain.
reward
ALUR KEGIATAN

Anak Tuna Daksa mempunyai


masalah terkait
ketidakmampuan fungsi
mobilitas alat gerak, yang
disebapkan kerena melemahnya
otot persendian dan otot syaraf
sehingga mengalami gangguan
dan hambatan dalam melakukan
ASESMEN

Kesulitan melakukan aktifitas


bina diri salah satunya yaitu
memakai sepatu.

Metode TEACCH
dikembangkan
dengan prinsip pembelajaran
berstruktur

INTERVENSI

Metode TEACCH digunakan


untuk meningkatkan
kemampuan
memakai sepatu pada anak Tuna
Daksa

Anak Tuna Daksa mampu


LUARAN/HASIL melakukan aktivitas memakai
sepatu secara mandiri
Berdasarkan bagan di atas, dapat uraikan bahwa dari hasil asesmen
terhadap subjek anak Tuna Daksa dapat disimpulkan gangguan atau masalah yang
dihadapi subjek ialah memiliki masalah gangguan persendian yang umumnya
terjadi akibat lamanya otot yang ada di sekitar sendi tersebut tidak digerak-
gerakkan. Jadi gangguan persendian tersebut ada hubungannya dengan gangguan
fungsi otot syaraf, sehingga menyebabkan dirinya mengalami kesulitan dalam
melakukan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, subjek mengalami kesulitan
dalam aktivitas bina diri salah satunya yaitu memakai sepatu.
Metode TEACCH memiliki prinsip pendekatan berstruktur dalam
penataan lingkungan, informasi secara visual, ketertarikan anak digunakan sebagai
penguat dan komunikasi yang bermakna. Metode TEACCH dapat dikembangkan
untuk melatih keterampilan dan kemampuan memakai sepatu pada anak Tuna
Daksa dengan menerapkan prinsip-prinsipnya dalam pembelajaran. Sehingga
diharapkan penggunaan metode TEACCH ini dapat meningkatkan kemampuan
memakai sepatu subjek secara mandiri.

PENJABARAN KEGIATAN
1. Kegiatan Awal
a. Nama kegiatan : TEACCH (Kegiatan Awal)
b. Tujuan Kegiatan : Subjek dapat mengetahui prosedur kegiatan yang
akan dilakukan serta mengetahui tujuan diberikan intervensi tersebut.
c. Waktu : 11:00-11:10 WIB
d. Peserta : Subjek anak Tuna Daksa
e. Peralatan yang dibutuhkan : gambar peragaan pemakaian sepatu, papan
dada.
f. Prosedur :
1. Peneliti mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang
digunakan dalam kegiatan memakai sepatu seperti urutan gambar
peragaan memakai sepatu, dimulai dari mengambil sepatu dari rak
sepatu, pemakaian kaus kaki dari kaki kanan ke kaki kiri, kemudian
peragaan memakai sepatu yang utuh serta reward yang digunakan.
2. Peneliti menjelaskan tujuan perlakuan untuk melatih subjek
memakai sepatu secara mandiri.
3. Peneliti menunjukkan urutan gambar memakai sepatu serta
menjelaskan reward yang diberikan jika subjek mampu melakukan
kegiatan tersebut secara tepat dan benar, kemudian peneliti berdiri
di samping subjek.
g. Feedback : subjek dapat memahami maksud dan tujuan dari
intervensi yang diberikan.

2. Kegiatan Inti
a. Nama kegiatan : TEACCH (Kegiatan Inti)
b. Tujuan Kegiatan : Membantu subjek agar dapat mandiri dalam
memakai sepatu, dengan menggunakan metode terstruktur dilengkapi
gambar yang menarik.
c. Waktu : 11:10-11:20 WIB
d. Peserta : Subjek anak Tuna Daksa
e. Peralatan yang dibutuhkan : gambar peragaan pemakaian sepatu, papan
dada, bulpen, lembar observasi, sepatu dan kaus kaki.
f. Prosedur :
1. Peneliti menunjuk gambar tangan memegang kaus kaki dengan
mengucapkan “ambil kaus kaki dan pakaikan di kaki sebelah kanan
terlebih dahulu”, kemudian subjek mengambil dan memperagakan
sebagaimana yang diinstruksikan.
2. Peneliti menunjuk kaus kaki sebelah kiri dengan mengucapkan
“pakaikan di kaki sebelah kiri”, kemudian subjek memakai di kaki
sebelah kiri.
3. Peneliti menunjuk gambar membuka rekatan sepatu bagian depan
dengan mengucapkan “buka dan kendurkan rekatan sepatu bagian
depan”, kemudian subjek menarik dan mengendurkan rekatan
sepatu.
4. Peneliti menunjuk gambar memakaikan sepatu dengan
mengucapkan “pakaikan sepatu terlebih dahulu dari kaki sebelah
kanan”, kemudian subjek mengambil dan memperagakan
sebagaimana yang diinstruksikan.
5. Peneliti menunjuk gambar mengencangkan rekatan sepatu dengan
mengucapkan “tarik dan kencangkan rekatan sepatu”, kemudian
subjek menarik dan mengencangkan rekatan sepatu
6. Peneliti menunjuk sepatu sebelah kiri dengan mengucapkan
“pakaikan di kaki sebelah kiri sebagaimana yang sudah dilakukan
tadi”, kemudian subjek memakai di kaki sebelah kiri sama halnya
dengan sebelah kanan.
g. Feedback : subjek mampu memahami urutan pemakaian
sepatu yang benar dan dapat mandiri menggunakan sepatu secara
sendiri tanpa bantuan orang lain.

3. Kegiatan Penutup
a. Nama kegiatan : TEACCH (Kegiatan Penutup)
b. Tujuan Kegiatan : Dengan adanya reward diharapkan mampu
menumbuhkan motivasi subjek dalam kemandirian memakai sepatu
tanpa bantuan orang lain.
c. Waktu : 11:20-11:30 WIB
d. Peserta : Subjek anak Tuna Daksa
e. Peralatan yang dibutuhkan : reward (hadiah)
f. Prosedur :
1. Peneliti memberikan apresiasi karena subjek sudah mau melakukan
kegiatan memakai sepatu
2. Peneliti menghitung skor yang diperoleh subjek, subjek mendapat
reward jika mendapatkan skor minimal 24
3. Peneliti memberikan reward pada subjek di akhir sesi serta
memberikan penjelasan mengapa mendapatkan reward dan
memberikan alasan mengapa subjek tidak mendapatkan reward.
g. Feedback : memberikan apresiasi berupa reward terhadap
kemampuan subjek yang mampu memakai sepatu secara mandiri serta
mengapresiasi kesabaran subjek yang mengikuti kegiatan intervensi
dari awal hingga akhir.
LAMPIRAN
PERAGAAN PEMAKAIAN SEPATU

URUTAN GAMBAR INSTRUKSI


1. Ambil kaus kaki dan
pakaikan di kaki sebelah
kanan terlebih dahulu

2. Pakaikan di kaki sebelah kiri


3. Buka dan kendurkan rekatan
sepatu bagian depan

4. Pakaikan sepatu terlebih


dahulu dari kaki sebelah
kanan
5. Tarik dan kencangkan rekatan
sepatu

6. Pakaikan di kaki sebelah kiri


sebagaimana yang sudah
dilakukan tadi
Instrumen Tes Unjuk Kerja Efektivitas Pembelajaran Bina Diri
Berdasarkan Metode TEACCH Terhadap Peningkatan Kemampuan
Memakai Sepatu Anak Tuna Daksa

Tes : Intervensi

Tester :

Hari/tanggal :

Waktu, tempat :

Petunjuk :
1) Interval bagi tiap bantuan yaitu 3 hingga 5 detik
2) Berilah tanda (√) pada kolom nilai

No. Indikator yang diamati NILAI

1 2 3 4

1. Memakai kaus kaki pada kaki sebelah kanan


2. Memakai kaus kaki pada kaki sebelah kiri
3. Membuka atau mengendurkan rekatan sepatu
4. Memakai dan memasukan kaki sebelah kanan
ke dalam sepatu
5. Menarik dan mengencangkan rekatan sepatu
6. Memakai dan memasukan kaki sebelah kiri ke
dalam sepatu

Anda mungkin juga menyukai