Anda di halaman 1dari 22

Kebijakan Pelayanan Kesehatan Reproduksi dan

Urgensi Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil


Dalam Penurunan AKI/AKN dan Stunting

dr. Erna Mulati, MSc.,CMFM


Direktur Kesehatan Keluarga

Disampaikan Pada :
Webinar Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Bagi Tenaga Kesehatan
Jakarta, 11 Agustus 2020
RPJMN Meningkatkan SDM Agenda 3
2020-2024 Berkualitas dan Berdaya Saing
ARAH KEBIJAKAN STRATEGI
1. Peningkatan Kesehatan Ibu Anak,
KB dan Kesehatan Reproduksi
2. Percepatan Perbaikan Gizi
Masyarakat
3. Peningkatan Pengendalian Penyakit
4. Penguatan Gerakan Masyarakat
Hidup Sehat
5. Penguatan Pelayanan Kesehatan
dan Pengawasan Obat dan
Makanan

• CPR
• AKI • Penyakit
• Imunisasi dasar
• AKB menular lengkap
• Unmet (HIV, TB, • FKTP terakreditasi
Need KB Malaria) • FKRTL terakreditasi
• ASFR • Merokok • SDM Kesehatan di
• Stunting • Obesitas Puskesmas
Isu Prioritas dalam Mewujudkan
SDM Berkualitas dan Berdaya Saing

1 penurunan AKI dan AKB

2 penurunan stunting

“Titik dimulainya pembangunan


SDM dimulai dengan menjamin
kesehatan ibu hamil, kesehatan
bayi, kesehatan balita,
kesehatan anak sekolah karena
merupakan umur emas untuk
mencetak manusia Indonesia
yang unggul. Jangan sampai
ada stunting, kematian bayi,
kematian ibu yang meningkat.”
Piramida Penduduk Indonesia
2020 2035

Penduduk usia
Bonus Demografi produktif

SDM berkualitas
dan berdaya saing
Status Kesehatan Reproduksi

Keguguran pada perempuan pernah


• Angka Kematian Ibu 305/100.000 KH(1) kawin pada usia 10-59 tahun : 4% dan
• Angka Kematian Bayi 24/1000 KH(2) pengguguran: 3,5%4)

TFR ASFR 15-19 Unmet need


2,4(2) 36% (2) 11% (2)
KEK(3)
• WUS 15-49 th : 31,8%
• ibu hamil : 17,3% 34.5% Perempuan menikah
usia 20-24 tahun pertama kali menikah pada Persentase Infeksi HIV tertinggi (Juli-Sept
usia 18 tahun ke bawah(2) 2019)(7): umur 25-49 thn (70,7%), 20-24 thn
ANEMIA(3) (15,6%)
•pada perempuan: 23,9% 7% Perempuan usia 15-19 tahun sudah
•pada Ibu Hamil: 48,9% menjadi ibu(2)
Rasio HIV pada laki-laki dan perempuan 2:1
Rasio AIDS pada laki-laki dan perempuan 4:1
Hipertensi (pengukuran) pada Ca Payudara: 30,9% dan Ca Cervix 17,2% Rasio IMS pada laki-laki dan perempuan(7) 2:1
perempuan: 36,85%(3) dari semua jenis kanker pada
perempuan(8)
Faktor risiko HIV tertinggi (Juli-Sept 2019)(7):
348.446 perempuan Ca Prostat: 7,1% dari semua jenis kanker LSL (20%), heteroseksual (18%), pengguna jarum
mengalami kekerasan(5) pada laki-laki(8) suntik tidak steril pada penasun (1%),

1 dari 3 perempuan 15-56 thn mengalami kekerasan fisik 17.275 ibu rumah tangga AIDS dan menempati urutan tertinggi kedua (berdasarkan
dan/atau seksual oleh pasangan dan selain pasangan(6) jumlah kumulatif AIDS menurut pekerjaan/status)(7)

Keterbatasan Ketidaksetaraan Gender:(8) Globocan 2018


Persepsi Budaya Kondisi Geografis Diskriminasi, Subordinasi, Rentan Mengalami Kekerasan, Peran Ganda
Sosial-Ekonomi

(1) (2) (7) Laporan Perkembangan HIV AIDS dan


SUPAS 2015 SDKI 2017 (3) Riskesdas 2018 (4) Riskesdas 2010 (5) CATAHU 2018 (6) SPHPN 2016
PIMS Triwulan III Tahun 2019
Stunting
1 dari 3
Anak Indonesia
mengalami Kegagalan seorang anak untuk GERAKAN NASIONAL
stunting/kerdil tumbuh dan berkembang secara PERCEPATAN
optimal disebabkan dampak dari PERBAIKAN GIZI
kekurangan gizi secara kumulatif (Fokus pada 1000 HPK)
dan terus menerus

Prevalensi Pendek Berdasarkan Umur Menikah

PERPRES 42/2013
TENTANG GERAKAN
NASIONAL
PERCEPATAN
PERBAIKAN GIZI

Dampak Pencegahan
Intervensi Berdasarkan Siklus Hidup
Kondisi layak hamil

Remaja Anak
Catin & Ibu Bayi &
PUS Hamil, Balita usia
Bersalin, sekolah
Nifas
• REVITALISASI UKS
• PENUNDAAN USIA • JAMINAN MUTU ANC • REVITALISASI POS • Penguatan
• KONSELING PRA
PERKAWINAN TERPADU YANDU Kelembagaan TP
NIKAH – Kespro Catin
• Penambahan • RUMAH TUNGGU • Penguatan UKS
• GP2SP – wanita
Puskesmas PKPR KELAHIRAN Kelembagaan • Pemberian PMT AS
perkerja
• Pemberian Tablet • PERSALINAN DI POKJANAL • Penggunaan Rapor
• Pemberian Imunisasi
Tambah Darah FASKES • Transformasi Buku Kesehatan
dan TTD
• Pendidikan Kespro di • Konseling IMD & KB KIA – KMS • Penguatan SDM
• Konseling KB Pra
Sekolah Pasca Persalinan • Penguatan Kader Puskesmas
marital
• Penyediaan Buku KIA Pos Yandu • Imunisasi anak
• Konseling Gizi
• Kelas Ibu Hamil • PMT Balita sekolah
Seimbang
• P4K • SDIDTK • Penjaringan anak
• PELAYANAN KB PASCA • Imunisasi usia sekolah
PERSALINAN • Kelas Ibu Balita
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
WHO (2013)

Penyediaan pelayanan kesehatan komprehensif yang


meliputi promotif, preventif, kuratif, dan intervensi sosial
sebelum terjadinya kehamilan

yang bertujuan untuk:


1. Menurunkan angka kematian ibu dan bayi
2. Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
3. Mencegah terjadinya kompilkasi selama kehamilan dan persalinan
4. Mencegah terjadinya kematian bayi dalam kandungan, prematuritas,
BBLR
5. Mencegah kelainan bawaan pada bayi
6. Mencegah infeksi neonatal
7. Mencegah stunting dan KEK
8. Mencegah penularan HIV dan IMS dari ibu ke anak
9. Menurunkan risiko kejadian kanker pada anak
10. Menurunkan risiko Diabetes tipe 2 dan gangguan kardiovaskular di
kemudian hari
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil

Permenkes No 97 Tahun 2014


Setiap kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan yang ditujukan pada
perempuan
saat remaja hingga saat sebelum hamil dalam rangka menyiapkan
perempuan
dalam menjalani kehamilan, persalinan, dan melahirkan bayi yang sehat

Calon Pasangan
Remaja Pengantin Usia Subur

Mempersiapkan menjadi orang Mempersiapkan perempuan dalam menjalani


dewasa yang sehat, produktif, kehamilan dan persalinan yang sehat dan
serta terbebas dari berbagai
selamat serta memperoleh bayi yang sehat
gangguan kesehatan yang dapat
menghambat kemampuan
menjalani kesehatan reproduksi
secara sehat
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Bagi Setiap Kelompok Sasaran

Calon Pasangan
Remaja
Pengantin Usia Subur

• Anamnesis umum
• Anamnesis umum
PKPR • Anamnesis umum • Deteksi dini masalah
• Anamnesis HEEADSSS kesehatan jiwa
• Deteksi dini masalah
• Deteksi dini masalah • Pemeriksaan fisik
kesehatan jiwa
kesehatan jiwa • Pemeriksaan penunjang
• Pemeriksaan fisik
• Pemeriksaan fisik • SADANIS
• Pemeriksaan penunjang
UKS • Pemeriksaan penunjang
• KIE / Konseling • IVA/pap smear
• KIE / Konseling • KIE / Konseling
• Pelayanan Gizi
• Pelayanan Gizi • Pelayanan Gizi
• Skrining dan imunisasi TT
• Imunisasi • Skrining dan imunisasi TT
• Konseling KB
• Pengobatan/terapi/ • Pelayanan KB
• Pengobatan/terapi/
rujukan sesuai • Pengobatan/terapi/
rujukan sesuai kebutuhan
kebutuhan
Posyandu rujukan sesuai kebutuhan
Remaja
Konsep Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil
Bagi Catin dan PUS

Pengobatan/
berisiko tatalaksana
Sembuh/
tinggi dan penyakit
Identifikasi bermasalah Penundaan terkontrol
kesehatan Ingin
kehamilan
hamil
dengan
Catin Faktor
kontrasepsi
dan risiko
(+),
PUS tidak
sehat Lepas
berencana
kontrasepsi
untuk hamil

Sehat Kehamilan
sehat
Hamil dengan
pengawasan
• Poliklinik ketat
• Program P2P (PTM, HIV, TB,
Hepatitis)
Ibu dan Anak Sehat
• Yankespro catin
Dasar Hukum Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Bagi Calon Pengantin
Kesepakatan Bersama
Ruang lingkup:
Antara a. Pelaksanaan program bimbingan
KEMENAG-KEMENKES-BKKBN perkawinan;
Nomor HK.03.01/Menkes/125/2020 b. Pelaksanaan pelayanan kesehatan
bagi calon pengantin; dan
Tentang c. Pertukaran data dan informasi
Pelaksanaan Bimbingan Perkawinan terkait kerja sama yang
Bagi Calon Pengantin Dalam Rangka dilaksanakan.
Peningkatan Ketahanan dan
Kesejahteraan Keluarga

Perjanjian Kerja Sama ini dimaksudkan


Perjanjian Kerja Sama sebagai :
Antara • Pedoman bagi Kedua institusi dalam
mendukung pelaksanaan bimbingan
DIRJEN BIMBINGAN MASYARAKAT
perkawinan dan pelayanan kesehatan
ISLAM KEMENAG – DIRJEN KESEHATAN bagi calon pengantin.
MASYARAKAT KEMENKES • Mensinergikan pelaksanaan program
Nomor HK.03.01/II/691/2020 bimbingan perkawinan dan pelayanan
Tentang kesehatan bagi calon pengantin sesuai
PELAKSANAAN BIMBINGAN tugas dan fungsi masing-masing kedua
institusi.
PERKAWINAN DAN PELAYANAN
KESEHATAN BAGI CALON PENGANTIN
Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Bagi Calon Pengantin

Bimbingan
KUA
Perkawinan Minimal
KIE Kesehatan 3 bulan
Reproduksi sebelum Hari
Konseling Pernikahan
Puskesmas Individu/
Pasangan

Pemeriksaan
Puskesmas
Kesehatan Tujuan
Tujuan Pelayanan Kesehatan Reproduksi
Bagi Calon Pengantin

KIE Kesehatan Reproduksi


Pemeriksaan Kesehatan
• Meningkatkan pengetahuan
calon pengantin terkait • untuk mengetahui status
Kesehatan reproduksi, kesehatan calon
mempersiapkan kehamilan pengantin
yang sehat, penyakit-
• bila calon pengantin
penyakit yang perlu
mempunyai masalah
diwaspadai, serta informasi
kesehatan dapat
lainnya yang dibutuhkan
diobati/dikontrol
oleh catin sebelum dan
sesudah memasuki jenjang • mencegah penularan
pernikahan penyakit kepada pasangan
• Meningkatkan kesadaran • mempersiapkan
calon pengantin dalam kehidupan rumah tangga
menjaga kesehatan diri dan yang sehat
pasangan
• mempersiapkan
kehamilan dan
menghasilkan keturunan
yang sehat dan berkualitas
Alur Pelayanan Kesehatan Bagi Calon Pengantin

KUA atau lembaga


Agama
memberikan
Bimbingan
Perkawinan,
dimana salah
satunya adalah
pemberian materi
kesehatan
reproduksi
Kondisi Ideal untuk Hamil Sehat
Layak Hamil
KB dan Kematian Ibu dan Anak

Jumlah kematian ibu


64,2% * telah 44%
CPR Global (2012)

Jumlah kehamilan tak direncanakan


100% ** 70%
(unintended pregnancy)

Bila seluruh kebutuhan


kontrasepsi modern terpenuhi akan 74%
Jumlah aborsi yang tidak aman
(unsafe abortion)

(met need for modern


contraceptives) Jumlah kematian ibu
+
25%
* Ahmed et al, the Lancet 2012
Jumlah kematian bayi baru lahir
** WomenDeliver
18%
Pembagian Peran Dalam Pelaksanaan
Pelayanan Kesehatan Masa Sebelum Hamil Lintas Sektor
• Membangun jejaring dan bekerjasama untuk
mendukung pelaksanaan yankes masa
sebelum hamil.
Dinas Kesehatan • Menggerakkan dan melaksanakan UKBM.
Provinsi • Melaksanakan hasil kesepakatan yang sudah
disepakati di tingkat pusat.

• Melakukan advokasi, sosialisasi, dan


koordinasi di tingkat provinsi.
• Melakukan peningkatan kapasitas Dinas Kesehatan
teknis dan manajemen bagi pengelola
program di tingkat provinsi. Kabupaten/Kota
• Meningkatkan kerjasama dengan LP
dalam pelaksanaan yankes masa
• Melakukan advokasi, sosialisasi, dan
sebelum hamil.
koordinasi di tingkat kab/kota.
• Membangun kemitraan dengan LS
• Melakukan peningkatan kapasitas
terkait di tingkat provinsi untuk
teknis dan manajemen bagi pengelola
mendukung pelaksanaan yankes
masa sebelum hamil.
program di tingkat kab/kota. Puskesmas
• Meningkatkan kerjasama dengan LP
• Menyediakan dan mendistribusikan • Melaksanakan yankes masa sebelum hamil
dalam pelaksanaan yankes masa
buku pedoman dan media KIE. bagi catin dan PUS.
sebelum hamil.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan. • Melakukan advokasi dan koordinasi LP dan LS
• Membangun kemitraan dengan LS
• Melakukan monitoring dan evaluasi terkait pelaksanaan yankes masa sebelum
terkait di tingkat provinsi untuk
mendukung pelaksanaan yankes masa hamil.
sebelum hamil. • Membangun kemitraan dengan LSM,
• Menyediakan pedoman dan media KIE. organisasi keagamaan, toma, toga, dan kader
• Membangun jejaring rujukan pelayanan untuk mendukung pelaksanaan yankes masa
• Melakukan pencatatan dan pelaporan. sebelum hamil.
• Melakukan monitoring dan evaluasi • Melakukan sosialisasi dan KIE tentang yankes
masa sebelum hamil kepada masyarakat.
• Melakukan pencatatan dan pelaporan.
• Melakukan monitoring dan evaluasi.
Pelayanan Keluarga Berencana Pada Situasi Pandemi COVID-19
Rekomendasi Bagi Petugas Kesehatan

WUS menunda dan merencanakan Peran pemberi pelayanan KB:


kehamilan dengan baik sampai kondisi 1.Petugas Kesehatan dapat memberikan
pandemi berakhir dengan pelayanan KB dengan syarat menggunakan APD
memperhatikan: sesuai standar, dengan membuat perjanjian
- Layak hamil terlebih dahulu bagi:
- Kemudahan akses mendapatkan • Akseptor yang mempunyai keluhan
pelayanan yang berkualitas • Akseptor IUD/Implan yang sudah habis
masa pakainya,
• Akseptor Suntik yang datang sesuai jadwal

2. Petugas Kesehatan tetap memberikan pelayanan


KBPP sesuai program yaitu dengan
mengutamakan metode MKJP (IUD Pasca
Plasenta / MOW)
Pelayanan Keluarga Berencana Pada Situasi Pandemi COVID-19
Rekomendasi Bagi Petugas Kesehatan

3. Petugas Kesehatan dapat berkoordinasi dengan PL KB dan Kader untuk minta bantuan
pemberian kondom kepada klien yang membutuhkan yaitu :
• Bagi akseptor AKDR/Implan yang sudah habis masa pakainya, tetapi tidak bisa kontrol
ke petugas kesehatan
• Bagi akseptor Suntik yang tidak bisa kontrol kembali ke petugas Kesehatan sesuai jadwal

4. Petugas Kesehatan dapat berkoordinasi dengan PL KB dan Kader untuk


minta bantuan pemberian Pil KB kepada klien yang membutuhkan yaitu:
Bagi akseptor Pil yang harus mendapatkan sesuai jadwal

5. Pemberian Materi Komunikasi, Informasi, dan Edukasi (KIE) serta


pelaksanaan konseling terkait kesehatan reproduksi dan KB dapat
dilaksanakan secara online atau konsultasi via telpon
Harapan
1. Adanya kerjasama yang baik dengan semua sektor
(Kemenag, BKKBN, Organisasi Profesi, Organisasi
Masyarakat) yang terlibat dalam pelayanan kesehatan
masa sebelum hamil baik bagi PUS maupun Calon
Pengantin
2. Peningkatan sosialisasi kondisi Layak Hamil bagi PUS
dan Catin agar dapat merencanakan kehamilan dengan
baik dan sehat
3. Pemerintah daerah dapat melaksanakan program calon
pengantin yang terintegrasi dengan layanan bimbingan
perkawinan (Kemenag) dan pelayanan kesehatan
reproduksi calon pengantin (sektor kesehatan)
Rencanakan Kehamilan Sehat Bagi Catin & PUS
Untuk Mewujudkan Generasi Sehat Berkualitas

- TERIMA KASIH -

Anda mungkin juga menyukai