Anda di halaman 1dari 4

BAB DUA

APA ARTINYA SAYA BERAFILIASI TERHADAP GERAKAN ISLAM?


Dasar untuk mengaku sebagai aktivis pergerakan Islam adalah hendaknya pada diri seseorang
telah terwujud semua sifat dan karakteristik pengakuannya sebagai Muslim. Inilah yang menjadikan
pergerakan Islam memberikan perhatian terhadap kaderisasi, agar muncul individu Muslim yang benar
keislamannya, sebelum menyiapkannya sebagai aktivis pergerakan. Karakteristik yang harus dimiliki
oleh setiap Muslim agar pengakuan keislamannya benar, sebagai berikut:
Pertama, Saya harus hidup untuk islam
Manusia terbagi menjadi tiga golongan:
1. Golongan yang hidup untuk dunia. Kaum materialis. Oleh Al-Qur’an, mereka disebut sebagai
“dahriyin”. Lenin, salah seorang tokoh Komunis Rusia, pernah mengomentari pendapat seorang
filosof seperti ini, “Sesungguhnya, alam semesta ini tidak prenah diciptakan oleh Tuhan atau
manusia. Ia telah ada sejak semula dan akan tetap ada. Ia akan menjadi obor yang hidup abadi,
ia akan hidup dan padam mengikuti hukum-hukum tertentu.”
2. Golongan yang tercampakkan di antara dunia dan akhirat. Mereka merupakan kebanyakan
manusia yang goyah keyakinannya, tersesat tindakan-tindakan mereka dalam kehidupan dunia
ini, akan tetapi mereka menyangka bahwa mereka telah berbuat kebaikan. Sekalipun mereka
adalah orang-orang yang percaya kepada Allah dan hari akhir, tetapi keyakinan mereka ini
sekedar formalitas yang terpisah secara total dari keadaan nyata mereka.
3. Golongan yang menganggap dunia sebagai lahan bagi kehidupan akhirat. Mereka itulah orang-
orang mukmin sejati. Orang-orang yang menyadari hakikat kehidupan ini, sebagaimana mereka
mengetahui nilai dunia dibangdingkan dengan akhirat.
4. Bagaimana saya hidup untuk Islam?
Agar hidup saya diarahkan di jalan islam dan untuk islam, maka saya harus mengetahui
dan memegang teguh sejumlah perkara, di antaranya:
a) Mengetahui tujuan hidup.
b) Mengetahui nilai-nilai dunia dibandingkan dengan akhirat.
c) Menyadari bahwa kematian pasti datang dan mengambil pelajaran darinya.
d) Mengetahui hakikat Islam. Caranya adalah dengan memperdalam, mempelajari dan
memahami prinsip-prinsip, hokum-hukum, hal-hal yang dihalalkan dan hal-hal yang
diharamkan.
e) Mengetahui hakikat jahiliyah. Yaitu dengan mengenali pemikiran-pemikiran, aliran-
aliran, program-program, cacat-cacat dan kekurangan-kekurangannya serta mengetahui
bahaya-bahaya dan mudarat-mudaranya agar bias menghindarkan diri darinya serta
mempersiapkan bekal yang diperlukan untuk melawan dan memeranginya.
5. Karaktristik manusia yang hidup untuk islam antara lain:
a) Teguh dalam melaksankan ajaran-ajaran islam, sebab keimanan bukanlah sekedar angan-
angan, melainkan sesuatu yang diyakini di dalam hati, kemudian dibuktikan dengan
perbuatan.
b) Memilki kepedulian terhadap kemashlahatan islam.
c) Bangga dengan kebenaran dan yakin kepada Allah. Ini merupakan salah satu sifat orang-
orang beriman.
d) Senantiasa konsisten dalam memperjuangkan islam dan tolong-menolong dengan para
aktivis.

Kedua: Saya harus meyakini kewajiban memperjuangkan islam


Memperjuangkan Islam adalah wajib dan bukan sekedar sukarela. Hal ini bisa dilihat dari beberapa
sudut pandang:
1. Kewajibannya sebagai prinsip.
Memperjuangkan islam sebagai sebuah prinsip merupakan kewajiban, karena ia merupakan
letak bergantungnya pembebanan Allah terhadap seluruh manusia.
2. Kewajibannya sebagai hukum. Memperjuangkan islam hukumnya wajib, karena lumpuhnya
hakimiyah Allah (usaha menjadikan Allah sebagai hakim) di bumi dan berkuasanya tatanan-
tatanan dan peraturan-peraturan positif produk manusia atas masyarakat, mengharuskan kaum
muslimin untuk mengakkkan masyarakat islami, merintis kehidupan islami, menundukkan
manusia kepada Allah dalam akidah, akhlak, maupun tata kehidupan mereka.
3. Kewajiban menegakkan Islam sebagai kebutuhan darurat. Memperjuangkan islam merupakan
kebutuhan darurat yang harus dilaksanakan dalam menghadapi tantangan-tantangan zaman dan
konspirasi musuh-musuh islam guna menghentukan gelombang materialisme dan gerak ateisme
yang telah mengancam dan mendongkel serta memusnahkan eksistensi islam.
4. Kewajiban secara individu dan kolektif. Sesungguhnya tanggung jawab berjuang untuk islam
merupakan kewajiban syar’i adalah termasuk dalam kategori kewajiban individu.
5. Barang siapa berjihad, sesungguhnya ia berjihad untuk dirinya sendiri. Sesungguhnya hal
pertama yang menjadi kewajiban para aktivis islam adalah hendaknya sepenuhnya menyadari
bahwa merekalah sebanar-benarnya yang membutuhkan islam dan bahwa mereka ketika
berjuang dan berjihad hakikatnya dilakukan dalam rangka membersihkan dirinya, menyucikan
jiwanya, melaksankan sebagian hak Allah yang wajib mereka tunaikan dan agar mereka bisa
mengharapkan pahala dari Allah pada hari ketika penglihatan tidak bisa tetap dalam melihat dan
hati telah mentesak ke tenggorokkan.

Ketiga: Pergerakkan islam: misi, karakteristik dan perlengkapannya


1. Misi Pergerakan Islam. Yaitu menghambakan manusia kepada Allah Swt sebagai pribadi
maupun sebagai ,masyarakat dengan memperjuangkan tegaknya masyarakat islam yang
mengambil hukum-hukum dan ajaran-ajaran dari Al-Quran dan Sunah Rasul-Nya. Pergerakkan
islam adalah sebuah organisasi internasionla yang berkembang agar mewadahi seluruh aktivis
di kancah perjuangan islam di setiap kawasan bumi. Hendaknya di dalam umat ini dapat tegak:
a) System pemerintahan internal
b) System hubungan internasional
c) Tatanan aplikatif dibidang kehakiman
d) System pertahanan dan kemiliteran
e) System perekonomian yang bersifat mandiri
f) System pendidikan dan pengajaran
g) Tatanan individu
h) Spirit umum yang mewarnai setiap individu umat
2. Karakteristik dasar pergerakan Islam :
a) Ia merupakan pergerakan yang bercorak rabbaniyyah (ketuhanan). Ia mengambil konsepsi,
hukum-hukum, akhlak, tradisi-tradisi dan pemikiran-pemikiran dari agama Allah yang
abadi dan risalah-Nya yang terakhir.
b) Ia merupakan pergerakan independent. Ia merupakan pergerakkan yang muncul dari
realitas masyarakat islam, bukan impor atau mengambil inspirasi dari timur atau barat
sebagaimana organisansi-organisasi dan lembaga-lembaga lain.
c) Ia merupakan pergerakan yang progressif. Substansi keyakinan, peraturan dan konsepsinya
mengenai alam, manusia dan kehidupan lebih maju dan lebih mampu untuk memecahkan
problem-problem manusia dan kehidupan daripada konsep-konsep produk manusia yang
lemah terbatas.
d) Ia merupakan pergerakan komprehensif. Artinya, dakwah tidka sebatas bertujuan
memperbaiki salah satu dari aspek-aspek kehidupan ini tanpa lainnya. Keislaman bermakna
kemumuman dan kelengkapan pergerakkanya.
e) Menjauhi Perselisihan fiqih, karena ia meyakini bahwa peselisihan dalam masalah-masalah
furu’ merupakan keniscayaan, karena itu ia mengajak untuk menyatukan kaum muslimin
dalam ikatan prinsip-prinsip dan kaidah-kaidah islam.
3. Spesifikasi Gerakan Islam
a) Jauh dari kekuasaan para penguasa dan politikus, walau di antara anggotanya ada yang
menjadi penguasa dan politikus.
b) Memiliki tahapan dalam dakwahnya. Imam Hasan Al-Banna, dalam Risalah Ta’alim,
menjelaskan bahwa dakwah ini memiliki tiga tahapan yaitu:
1) Ta’rif dan bimbingan, pendirian lembaga-lembaga yang bermanfaat, serta sarana-sarana
operasional lainnya.
2) ahapan Takwin menyaring unsur-unsur yang baik untuk memikul beban-bedan jihad dan
membentuk sinergi satu sama lain. Aturan dakwah dalam tahapan ini adalah sufi murni
dilihat dari aspek spiritual dan militer murni dilihat dari aspek operasional. Pada tahapan
ini tidak ada yang berhubungan dengan dakwah selain orang yang memiliki kesiapan
sejati untuk memikul beban-beban jihad yang panjang dan banyak tanggungjawab.
Tanda-tanda pertama kesiapan adalah ketaatan yang penuh.
3) Tahapan Tanfidz pada tahapan ini berupa jihad tanpa kompromi, aktivitas
berkesinambungan dalam rangka mencapai tujuan, serta ujian dan cobaan yang tidak
mungkin mampu bersabar menghadapinya selain orang-orang yang tulus. Tidak ada
yang menjamin kesuksesan dalam periode ini selain ketaatan yang penuh pula.
c) Mengutamakan aktivitas dan produktivitas ketimbang klaim dan propaganda.
d) Mengatur napas yang panjang.
e) Nyata dalam aktivitas, rahasia dalam organisasi.
f) Uzlah kejiwaan, bukan fisik.
g) Tujuan tidak menghalalkan segala cara.
4. Perlengkapan pergerakan Islam:
a. Memiliki keimanan yang kuat.
b. Meyakini jalan yang mereka tempuh, keistimewaan dan kebaikannya.
c Meyakini persaudaraan serta hak-hak dan kesakralannya.
d. Meyakini agung dan besarnya pahala.
e. Meyakini akan diri sendiri.

Anda mungkin juga menyukai