Anda di halaman 1dari 11

REAKSI ADISI

Reaksi adisi adalah reaksi penggabungan dua atau lebih molekul menjadi sebuah molekul
yang lebih besar dengan disertai berkurangnya ikatan rangkap dari salah satu molekul yang
bereaksi akibat adanya penggabungan. Salah satu molekul yang terlibat dalam suatu reaksi
adisi mempunyai ikatan rangkap atau ikatan ganda tiga. Ada beberapa senyawa berikatan
rangkap antara lain

1. Hidrokarbon tak jenuh


a. Alkena
b. Alkuna
2. Senyawa karbonil
a. Aldehida
b. Keton

Adisi Terhadap Alkena

Sasaran utama dalam reaksi adisi terhada alkena adalah ikatan rangkap karbon-karbon, C=C.
Dalam ikatan rangkap ini terdapat dua ikatan yaitu ikatan  (sigma) dan ikatan  (phi)

Diagram energiatom karbon


Tingkat energi elektron-elektron dalam atom karbon dalam keadaan sebagai unsur.
 Dalam tingkat energi dasar konfigurasi elektron atom karbon: 1s2 – 2s2 – 2p2
 Dalam tingkat tereksitasi, konfigurasi elektronnya menjadi: 1s2 – 2s1– 2p3
 Setelah mengalami hibridisasi, konfigurasi elektronnya menjadi: 1s2–sp2–p1
Silakan diperhatikan diagram tingkat-tingkat energi atom karbon di bawah ini:

E       
  
 px py pz  px py pz pz
  2s2 2p2  2s2  sp2
1s2 1s2 1s2
Tingkat dasar Tingkat eksitasi Tingkat hibridisasi

Gambar Diagram energi Atom Karbon

Pada diagram energi tersebut ada gambar panah melengkung menunjukkan arah perpindahan
elektron dari orbitas 2S menuju ke orbital 2p karena adanya tambahan energi dalam peristiwa
eksitasi.

Berikut ini gambar bentuk orbital dalam tingkat dasar, tingkat hibridisasi, dan orbital
molekul molekul alkena
sumbu y

sumbu x

sumbu z
py pz
px
orbital s orbital p

pz
sp2
sp2
sp2
pz

orbital karbon 2s1-2p3 sumbu z dan sp2 orbital z dan sp2


orbital karbon 2s2-2p2

Gambar pelbagai bentuk orbital atom karbon pada tingkat-tingkat energi

H H
pz(+) pz(+) (+)
H H
sp2 sp2
orbital 
C sp2 + sp2 C C
orbital 
C dari sp2-s
dari sp2-sp2
sp2 sp2
H H
pz(-) (-)
pz(-)
H
orbital 
H dari pz-pz

H H
H H

C C C C

H H
H H

Gambar proses pembentukan ikatan rangkap pada alkena

Ikatan rangkap pada senyawa apapun adalah merupakan gabungan antara ikatan sigma dan
ikatan phi. Ikatan sigma adalah ikatan yang dibentuk atau berasal dari dua orbital atom yang
sumbunya dapat berimpitan, sedangkan ikatan phi berasal dari dua orbital atom yang
sumbunya tidak bisa dihimpitkan.

Reaksi adisi adalah reaksi yang sasarannya adalah ikatan rangkap, dan hasilnya adalah
senyawa berikatan tunggal. Dengan kata lain, reaksi adisi adalah reaksi yang menyebabkan
terputusnya salah satu dari ikatan rangkap. Seperti kita ketahui bahwa ikatan rangkap
merupakan gabungan dari ikatan sigma dan ikatan phi, maka dalam reaksi adisi yang akan
terputus adalah ikatan phi.
Secara geometris, ikatan phi memang merupakan salah satu dari ikatan rangkap itu yang
posisinya berada “di luar”, sehingga lebih mudah dijangkau oleh pereaksi.

Ikatan antar atom terbentuk dari elektron-elektreon, yang nota bene bermuatan negatif.
Seperti kita ketahui bahwa reaksi kimia senyawa organik pada dasarnya adalah interaksi
antara pusat-pusat reaktif yang berbeda muatan, yang kita kenal dengan istilah elektrofil dan
nukleofil. Dengan demikian maka dalam reaksi adisi, dimana titik serangannya merupakan
pusat muatan negatif, maka pereaksi yang pertama-tama menyerang adalah penyuka muatan
negatif, atau elektrofil.

Adisi terhadap alkena


Ada beberapa reaksi adisi terhadap alkena yaitu

1. Halogenasi
2. Hidrogenasi
3. Hidrohalogenasi
4. Hidrasi
1. Halogenasi

Halogenasi adalah reaksi antara unsur halogen, biasanya Cl2, dan Br2.
Dalam reaksi ini, pertama-tama molekul halogen yang mula-mula merupakan molekul non-
polar itu, ketika berdekatan dengan ikatan rangkap molekul alkena akan terinduksi menjadi
molekul non polar. Kutub positip dari molekul halogen akan berinteraksi dengan ikatan phi,
selanjutnya membentuk dua buah setengah ikatan dengan karbon sambil melepaskan salah
satu Br sebagai ion bromide, selanjutnya ion bromide membentuk ikatan dengan karbon dari
sisi lain. Mekanisme seperti ini disebut sebagai adisi anti

Br Br

- -
Br Br

Br +

Br
Br Br
C C C +
C +
Br Br

Gambar mekanisme Halogenasi

2. Hidrogenasi.
Hidrogenasi dalam industri biasanya dilakukan dalam pembuatan margarine, dimana lemak
tak jenuh dibuat menjadi lemak jenuh.
Dalam hidrogenasi ini digunakan katalis nikel atau platina. Molekul-molekul hydrogen yang
semula tidak polar, ketika berdekatan dengan permukaan logam nikel atau platina akan
menjadi polar. Kutup molekul yang lebih dekat dengan permukaan logam menjadi kutub
negatif, sedangkan kutub yang lainnya menjadi kutub negatip. Kutub positip molekul
selanjutnya berinteraksi dengan elektron dari orbital phi kerangka karbon tak jenuh dan
membentuk ikatan sambil melepaskan salah satu atom hydrogen sehagai ion negatif yang
akan segera membentuk ikatan pula dengan karbon dari molekul yang sama
H2 (non polar)
H H
+
H 
H H H

H -

permukaan logam Ni atau Pt


Gambar Mekanisme reaksi hidrogenasi

3. Adisi hidrogen-halida (Hidrohalogenasi)


Dalam reaksi ini tahap pertama adalah adisi ptoton terhadap ikatan rangkap menghasilkan
karbokation. Untuk alkena yang beratom tiga atau lebih maka paling tidak akan ada dua
kemungkian karbo kation yang terbentuk.
Sebagai contoh, adisi HCl terhadap propena, Tahap pertama H+ akan membentuk ikatan
dengan ikatan rangkap menghasilkan karbokation. Jika hidrogen terikat pada atom karbon
(1), maka pada atom karbon (2) akan menjadi karbo kation. Sebaliknya jika hidrogen terikat
pada atom karbon (2), maka pada atom karbon (1) yang akan menjadi karbo kation.
Selanjutnya interaksi antara karbokation-karbokation yang berbeda itu akan menghasilkan 1-
kloropropana dan 2-kloropropana

+ H
+ H+ Cl- +
H +
propena
+ Cl-
+ Cl-

Cl

Cl
2-kloropropana 1-kloropropana

ATURAN MARKOVNIKOV
Aturan Markovnikov akan member petunjuk, dari beberapa alkil halida yang terbentuk, alkil
halida mana yang akan dihasilkan lebih banyak, atau biasa disebut sebagai produk mayor.
Aturan Markovnikov mengatakan bahwa adisi suatu alkil halida terhadap suatu alkena, maka
alkilhalida yang akan dihasilkan lebih banyak adalah yang berasal dari adisi hidrogen asam
pada atom karbon yang sebelumnya sudah mengikat hidrogen lebih banyak.
Silakan dilihat pada molekul propena berikut ini
H H H Cl H Cl H H
H
C C C H + H+Cl- H C C C H + H C C C H
H H H H H H H H
mengikat 1 H m
M
mengikat 2 H M=produk mayor m=produk minor
(dihasilkan lebih banyak) (dihasilkan lebih sedikit)
Kestabilan Karbokation
Alasan mengapa suatu reaksi adisi alkil halida mengikuti aturan Markovnikov adalah
kestabilan karbokation
Seperti kita ketahui bahwa tahap pertama dari reaksi hidrohalogenasi adalah adisi proton
terhadap alkena, menhasilkan suatu karbokation. Ketika suatu proton mengadisi suatu ikatan
rangkap dari suatu alkena, maka atom hidrogen itu akan terikat pada salah satu atom karbon
berikatan rangkap itu, dan atom karbon yang lain akan menjadi karbokation. Sebenarnya
hidorgen itu akan terikat secara acak, tetapi akibat dari terbentuknya ikatan itu dapat
menghasilkan karbokation yang berbeda. Bisa terbentuk karbokation primer, atau
sekunder atau tersier. Ternyata ketiga jenis karbo kation itu mempunyai tingkat kestabilan
yang berbeda-beda. Karbo kation tersier adalah karbo kation yang paling stabil, karena
menyebarkan muatan positif lebih luas disbanding karbo kation sekunder, apalagi primer.
Apakah yang dimaksud dengan penyebaran muatan positif? Seperti kita ketahui, karbo kation
adalah atom karbon bermuatan positif yang bisa terbentuk akibat suatu interaksi kimia suatu
molekul organik. Adanya muatan positif ini akan menyebabkan terjadinya induksi elektronik,
sehingga terjadi pergeseran kabut elektron dari ikatan-ikatan di sekitarnya. Elektron ikatan
akan bergeser kea rah pusat muatan positif sehingga sisi molekul yang ditinggalkan elektron
karena pergeseran kerapatannya akan menjadi lebih polar positif. Inilah yang disebut dengan
penyebaran muatan positif itu.
H H H H
H
+ + + +
H H
H + H H H
+ H +
H
H H H
H
H + H H + H

1o C+ 2 o C+ 3 o C+
Gambar perbandingan Karbokation

Dari gambar di atas jelas kelihatan bahwa karbokation tersier (3o C+) merupakan karbo kation
yang paling banyak menginduksi karbon lain untuk menjadi lebih bermuatan positif.
Karbokation sekunder menginduksi dua karbon sedangkan karbokation primer hanya
menginduksi satu karbon. Dari contoh reaksi antara propena dengan HCl, dapat dimengerti
mengapa 2-kloropropana dihasilkan dalam jumlah lenih banyak dari pada 1-kloropropana,
yaitu karena 2-kloropropana dalam reaksinya melalui pembentukan karbokation sekunder
yang lebih stabil dari pada karbokation primer yang menghasilkan 1-kloropropana.
ANTI MARKOVNIKOV
Adisi Hidrogenbromida dalam suasana peroksida akan menghasilkan produk Mayor yang
berlawanan dengan aturan Markovnikov. Hal ini disebabkan karen reaksi ini berlangsung
melalui mekanisme radikal.

Br

+ HBr + Br

M m

Br
ROOR
+ HBr + Br
suatu peroksida
m M
Gambar Reaksi Anti Markovnikov

Bagaimana hal itu terjadi demikian? Mari kita perhatikan tahapan-tahapan dalam mekanisme
reaksi berikut ini.
Tahap 1. : ROOR 2.RO . TAHAP NISIASI
peroksida radikal

Tahap 2.: HBr + RO . ROH + Br. TAHAP PROPAGASI

Br
.
+ Br. . +
Br
1o radikal 2o radikal
(kurang stabil) (lebih stabil)

Br Br
+ ROH H + RO.
.
m

. H
+ ROH Br + RO.

Br M

Tahap 3:
RO. + OR. ROOR TAHAP TERMINASI

Gambar Reaksi Adisi dengan Mekanisme Radikal


ADISI AIR (HIDRASI)
Adisi Air atau hidrasi terhadap suatu alkena diawali dengan adisi proton. Jadi dalam adisi ini
diperlukan asam sebagai katalisator. Mekanisme reaksinya hidrasi sama dengan mekanisme
adisi hidrogen halida.
1. Adisi proton menghasilkan karbokation
H +
+ H+
+
H

2. Adisi H2O menghasilkan alkohol terprotonasi

H H

+ H2O
+
+OH 2

+ + OH 2
+ H2O
H
H

3. deprotonasi menghasilkan alkohol


H
H

(m)
+OH 2 OH
+ OH 2 OH

(M)
H H
Gambar Reaksi adisi air atau Hidrasi

PENATAAN ULANG
Dalam adisi terkadang dihasilkan produk tak terduga. Misalkan seperti reaksi berikut ini.
MIsalkan kita diminta untuk menyelesaikan persamaan reaksi berikut ini

+ H+Cl- ? + ?

Anda pasti menjawab seperti berikut ini


Cl

+ H+Cl- +

Cl
M m
(Produk yang sudah dapat diduga)
Tetapi ternyata ada produk ketiga yang mungkin tidak pernah Anda duga seperti persamaan
reaksi berikut ini:
Cl
+ +
+ H+Cl- Cl
Cl

M m
(Produk yang sudah dapat diduga) produk tak terduga
Penjelasannya adalah sebagai berikut:
Pada tahap pertama, adisi H+ akan menghasilkan dua kemungkinan jenis karbokation yaitu
karbokation primer dan karbokation sekunder, seperti persamaan reaksi berikut ini.
Kemungkinan (1):
Ketika ion H+ kemudian terikat pada atom karbon ujung atau nomor urut 2, maka akan
terbentuk karbokation primer, muatan positif berada pada atom karbon nomor 1. Adisi Cl–
terhadap karbokation itu akan menghasilkan 1-kloro-3-metil-butana.
H H
Cl-
2 + H+
1 +
Cl

Kemungkinan (2):
Ketika ion H+ kemudian terikat pada atom karbon ujung atau nomor urut 1, maka akan
terbentuk karbokation sekunder, muatan positif berada pada atom karbon nomor 2. Adisi Cl–
terhadap karbokation itu akan menghasilkan 2-kloro-3-metil-butana
Tetapi mengapa kemudian ditemukan produk lain yaitu 2-kloro-2-metil butana. Hal ini
diduga karena ketika terbentuk karbokation sekunder yang berdampingan dengan atom
karbon tersier, dapat terjadi penataan ulang karbokation, yaitu perubahan karbokation
sekunder menjadi karbokation tersier, yang terjadi karena adanya pergeseran atom hidrogen
dari atom karbon tersier menuju ke atom karbon sekunder. Penataan ulang ditandai dengan
tanda panah yang melilit.

H
+
Cl-
2 + H+
1 H
H Cl

H
H
Cl-
+ Cl
H
H

Gambar Mekanisme Penataan ulang


ADISI 1,2 dan ADISI 1,4
Adisi 1,2
Sejauh ini, adisi terhadap terhadap alkena yang sudah kita pelajari adalah adisi 1,2. Disebut
sebagai adisi 1,2 karena kedua gugus yang masuk dan mengadisi ikatan rangkap akan terikat
pada dua atom karbon yang berdampingan.

H Cl

C C
+ H+Cl-
C
+ C

Cl H

dua atom karbon berdampingan

H Cl
C C
+ H+Cl- C C
+
Cl H
Gambar Reaksi adisi 1,2

Adisi 1,4
Apa bila suatu reaksi adisi dilakukan terhadap suatu diena terkonjugasi, maka kedua gugus
pengadisi bisa terikat pada dua atom karbon ke-1 dan ke4, stsu ke-2 dan ke-5.
Beberapa struktur diena.

diena terisolasi

diena terakumulasi

diena terkonjugasi

Gambar beberapa tipe diena


Adisi terhadap diena terkonjugasi dapat menghasilkan produk adisi 1,4.

H Cl Cl
+ H+Cl- + +

Cl H H
produk adisi 1,2 produk adisi 1,4

Gambar Reaksi Adisi terhadap diena terkonjugasi

Bagaimanakah reaksi adisi terhadap suatu diena terkonjugasi dapat menghasilkan produk
adisi 1,4.
1) Tahap pertama adisi, serangan oleh proton sebagai elektrofil dapat terarah kepada ikatan
rangkap manapun.
2) Hasil adisi proton menghasilkan dua jenis karbokation, yaitu karbokation dengan posisi
muatan positip lebih dekat dengan ikatan rangkap dan karbokation dengan posisi muatan
lebih jauh dengan ikatan rangkap,
3) Karbokation dengan posisi muatan lebih dekat dengan ikatan rangkap dapat mengalami
resonansi yang menyababkan pergeseran ikatan rangkap.
4) Selanjutnya pada saat muatan positif berada pada posisi mana dalam resonansi itu
menentukan akan dihasilkan produk adisi 1,2 atau produk adisi 1,4.

H
+
+ H+ +
1) dan 2)
+
H
H
+
+ +
+
H

+
+
3)

H H

4) +Cl- +Cl-

Cl Cl

H H

produk adisi 1,2 produk adisi 1,4

Gambar Mekanisme Reaksi Adisi 1,4


Polimerisasi Adisi 1,4
Suatu diena terkonjugasi dapat mengalami reaksi polimerisasi dengan mekanisme adisi 1,4.
Perhatikanlah gambar di bawah ini.

+
+ H+
H

+ +

H H

+
+
+
H
H

+
+

+ H
H

+
+ dst..
H
Gambar Mekanisme Polimerisasi Adisi 1,4

Anda mungkin juga menyukai