Deret Spektrokimia
berdasarkan besar atau kecilnya energi pembelahan orbital d pada senyawa kompleks.
Umumnya deret spektrokimia disusun dari kiri ke kanan, dimana pada sisi kiri
mempunyai pembelahan yang paling kecil (medan ligan kuat) dan pada sisi kanan
mempunyai pembelahan yang paling besar (medan ligan lemah). Deret spektrokimia
ligan adalah: I < Br < S < SCN < Cl < NO < F < OH < C O < H O < NCS < CH CN < NH < en <
gabungan/kombinasi dari orbital atom logam dengan orbital atom dari ligan.
Orbital atom logam dapat bergabung dengan orbital atom ligan jika orbital-orbital
molekul adalah orbital-orbital eg (dx2-y2 dan dz2), 4s, 4p, 4px, 4py dan 4pz. Orbital-
orbital t2g (dxy, dxz dan dyz) dari logam tidak dapat membentuk orbital σ karena
orientasi arahnya yang berada di antara sumbu x, y dan z. Oleh karena itu ketiga
π dengan orbital atom dari ligan yang tidak searah dengan orbital atom logam.
posisinya segaris dengan logam, atau berada tepat pada sumbu/garis penghubung
ion pusat dan ligan. Adapun orbital atom dari ligan yang dapat bergabung dengan
s dan p.
Karena jauh lebih banyak orbital dan elektron yang terlibat, maka diagram
Umumnya orbital atom dari ligan tingkat energinya lebih rendah dibandingkan
orbital atom dari logam pusat, sehingga karakteristik dari orbital molekul yang
terbentuk lebih mirip dengan karakteristik orbital atom ligan dibandingkan orbital
atom logam. Berikut ini contoh diagram pembentukan orbital molekul untuk
kompleks [Fe(CN)6]3-.
3d 4s 4p
Fe0
ground
state dxy dxz dyz dx2-y2 dz
2 px py pz
3d 4s 4p
Fe3+
ground
state dxy dxz dyz dx2-y2 dz
2 px py pz
3d 4s 4p
Fe3+
excited
valency state dxy dxz dyz dx2-y2 dz
2 px py pz
4p d
dx2-y2 dz2
4s
3d
dxy dxz dyz
d 6 ligan CN-
p
s
Pada kompleks [Fe(CN)6]3- (gambar 4), orbital-orbital 4s, 4px, 4py, 4pz,
3dx2-y2, dan 3dz2 dari logam Fe bergabung dengan keenam orbital px dari atom
ligan CN- membentuk orbital molekul. Orbital molekul σ yang terbentuk masing-
masing diisi dengan sepasang elektron dari ligan CN -. Orbital 3dxy, 3dxz, dan 3dyz
dari Fe3+ tidak bergabung membentuk orbital molekul, ketiga orbital tersebut
merupakan orbital nonbonding (non ikatan) dalam kompleks ini. Selisih antara
tingkat energi nonbonding (dx; dy; dz) dengan orbital σ*d (orbital antibonding)
Makin besar kovalensi, makin besarpula harga Δ0. Dalam kompleks [Fe(CN)6]3-
tersebut, harga Δ0 cukup besar akibat adanya ligan CN- yang kuat sehingga semua
elektron dapat mengisi orbital σ*. Kompleks ini merupakan kompleks high spin.
Diagram pembentukan orbital molekul pada kompleks [FeF 6]3- dapat dilihat
berikut ini :
4p
4s
d
3d
dxy dxz dyz
d 6 ligan F-
p
s
dengan 6 buah orbital px dari keenam ligan F- yang mengelilingi logam pusat
tersebut. Orbital-orbital t2g dari logam membentuk orbital nonbonding atau non-
ikatan. Selisih tingkat energi antara orbital nonbonding ini dengan orbital
karena harga Δ0 relatif cukup kecil, maka sebelum mengisi orbital nonbonding (dx;
dy; dz) secara berpasangan, elektron dari ligan juga mengisi orbital σ*d. Akibatnya
setiap orbital σ*d yang merupakan orbital antibonding masing-masing terisi satu
logam Fe dengan ligan F- tersebut menjadi lebih lemah. Dalam kompleks terdapat
2. Pembentukan Orbital π
orbital atom dengan simetri yang sama. Adapun orbital π dapat terbentuk antara
orbital px, py, pz, dxy, dxz, dan dyz dari logam dengan orbital atom dari ligan yang
tidak searah dengan orbital logam. Salah satu contoh bagaimana orbital π dapat
terbentuk antara orbital atom dari logam dengan orbital atom yang dimiliki ligan
- + y
- - + +
x
+ + - -
+ -
Gambar 6. Kombinasi orbital dxz dari logam dengan orbital py dan pz dari ligan
Dari Gambar di atas dapat dilihat bahwa orbital d xz berada sejajar dengan
orbital py dan pz dari ligan, sehingga kombinasi dari orbital atom logam dan
orbital atom ligan tersebut dapat menghasilkan orbital molekul π. Selain dari
penggabungan orbital dxz dari logam dengan orbital py dan pz, orbital molekul π
juga dapat terbentuk dari penggabungan antara orbital pz dari logam dengan
orbital pz dari ligan. Ilustrasi kedua orbital atom tersebut dapat dilihat pada
y
+
+ + +
+ - x
- - -
-
Gambar 7. Posisi orbital atom pz dari logam dan orbital pz ligan berada dalam posisi yang
sejajar, sehingga juga dapat bergabung dan menghasilkan orbital molekul π.
pasangan elektron, maka dalam pembentukan ikatan π ini, ligan dapat bertindak
pembentukan ikatan π juga dapat menjelaskan urutan kekuatan ligan dalam Deret
Spektrokimia.
Sejumlah ligan seperti CO, CN- dan NO+ memiliki orbital π kosong yang
dapat bertumpang tindih dengan orbital t2g dari logam, membentuk ikatan
balik (backbonding). Tingkat energi dari orbital π yang dimiliki ligan ini
Sejumlah ligan tertentu memiliki orbital π yang telah terisi elektron dan
Rapatan elektron akan ditransfer dari ligan menuju logam melalui ikatan π
ini. Selain dari ikatan π yang terbentuk tadi, transfer elektron dari ligan ke
logam juga terjadi melalui ikatan σ. Interaksi semacam ini lebih sering
terjadi pada kompleks dari logam dengan bilangan oksidasi yang tinggi,
t2g logam, sehingga delokalisasi elektron π dari ligan melalui cara ini akan