NIM : 18030234020
Kelas : KB 2018
Soal
1. Jelaskan perbedaan [COF6]3- & [CO(NH3)6]3+
2. Dari kompleks [Fe(CN)6]4-
a. Tuliskan konfigurasi elektron besi (II) dalam keadaan dasar
b. Bagaimanakah keadaan tingkat energi orbital d-nya? Apakah semua
elektronnya berpasangan atau tidak berpasangan?
c. Gambarkan keadaan elektronnya (keadaan low spin atau high spin)
3. Dari gambar slide 14, jelaskan: a) pembentukan ikatan phi dapat terbentuk antara
orbital apa dan arahny darimana keman?, b) Ligan CN - dapat berfungsi sebagai apa
saja?, c) dampak dari hal tersebut (soal a dan b)?
4. Apa yang dimaksud dengan ikatan π backbonding?
5. Jelaskan kelemahan dan kelebihan teori orbital molekul (VBT) dan teori medan
kristal (CFT).
6. Represent the electronic configuration of the following complexes by using each of
the three bonding theories, VBT, CFT, and MOT: [Ni(H 2O)6]2+ (high-spin),
[Fe(CN)6]3- (low-spin, neglect π bonding), [Co(en)3]3+ (low-spin), and [PtCl4]2- (low-
spin, VBT and CFT only).
JAWABAN
1. a. [COF6]3-
Jumlah pasangan elektron sebanyak 7
Memiliki elektron yang tidak berpasangan sebanyak 4
Memiliki ligan yang lemah
Memiliki sifat emagnetan yang tinggi
Konfigurasi [Ar] 3d5
b. [CO(NH3)6]3+
Jumlah pasangan elektron sebanyak 9
Tidak memilki elektron yang tidak berpasangan
Memiliki ligan yang kuat
Memiliki sifat emagnetan yang Rendah
Konfigurasi [Ar] 3d6
2. a. konfigurasi elektron besi (II) dalam keadaan dasar [Fe(CN)6]4-
Keadaan Dasar
4d0
4p0
4s0
3d6
Keadaan Tereksitasi
4d0
4p0
4s0
3d6
Pada keadaan tereksitasi, 6 elektron pada orbital 3d menjadi saling berikatan dan membentuk
3 pasangan elektron. Karena pada senyawa kompleks [Fe(CN)6]4-, ligan CN akan mendorong
elektron yang tidak berpasangan untuk berpasangan dengan elektron lainnya yang juga tidak
berpasangan. Pengisian elektron berpasangan terlebih dahulu pada tingkat energi yang lebih
rendah. Kompleks dengan medan ligan kuat seperti CN ini, disebut low spin complexes
(kompleks spin rendah).
Orbital atom
Logam Fe
Orbital atom
6 CN
Orbital molekul
[Fe(CN)6]4-
a) Pembentukan ikatan phi dapat terbentuk pada orbitan d (orbital e g : dx2-y2 dan dz2),
4s dan tiga orbital 4p terarah sepanjang sumbu x, y, dan z dimana ligan berada.
Karena tumpangsung orbital dengan orbital atom ligan menghasilkan 6 orbital
bonding dan 6 orbital molekul antibonding.
b) Ligan CN- dapat berfungsi sebagai
o sebagai basa lewis dengan cara mendonorkan pasangan elektron ke orbital e g
dari logam yang kosong
o asam lewis dengan cara menerima pasangan elektron dari orbital t2g logam
yang isi.
c) Fe memiliki orbital dπ (t2g) yang terisi elektron, sedang CN– memiliki orbital
2+
anti ikatan (π*) yang kosong dan orientasinya bersesuaian dengan orbital t 2g.
Dengan demikian interaksi antara Fe2+ dengan CN– selain terjadi melalui ikatan σ
dimana CN– berperan sebagai basa Lewis, juga terjadi melalui ikatan π dimana CN –
berperan sebagai asam Lewis. Dalam hal ini terjadi sinergi. Ikatan σ akan efektif
jika CN– memiliki kerapatan elektron yang besar, hal ini terpenuhi karena adanya
aliran elektron dari Fe2+ ke CN– melalui ikatan π. Aliran elektron tersebut juga
berakibat rendahnya kerapatan elektron pada Fe2+, dan hal ini juga menambah
efektifitas ikatan σ tersebut. Jadi adanya ikatan π menyebabkan ikatan σ lebih
efektif, sebaliknya adanya ikatan σ mengakibatkan ikatan π lebih efektif. Dengan
demikian ikatan π dalam hal ini memperbesar ∆o dan menambah kestabilan
kompleks. Ikatan semacam ini juga dapat terjadi jika ligan memiliki orbital dπ
kosong
4. Ikatan yang terjadi antara ligan yang memiliki orbital π kosong dengan logam
dikarenakan tingkat energi dari orbital π yang dimiliki ligan ini seringkali lebih tinggi
dibandingkan tingkat energi dari logam, sehingga dapat menaikkan harga ∆0. Ikatan ini
terjadi karena ada pemindahan pasangan elektron dari logam ke ligan. Pada atom
logam dengan tingkat oksidasi yang rendah, kerapatan electron diturunkan melalui
pembentukan ikatan balik (backbonding) atau resonansi ikatan partial. Ion pusat
memberikan kembali pasangan elektron kepada ligan melalui pembentukan ikatan phi
(π).
5.
Kelemahan
Teori Medan Kristal (CFT) teori orbital Valensi (VBT)
Kekurangan teori ini adalah berkenaan dengan Tidak dapat menjelaskan warna spectra
asumsi yang mendasarinya yaitu interaksi elektronik dari senyawa kompleks
antara ion pusat dan ligan-ligan dianggap
sebagai interaksi elektrostatik.
Medan yang ditimbulkan oleh ligan negatif Tdak dapat menjelaskan gejala perubahan
seharusnya lebih kuat daripada medan yang kemagnetan senyawa kompleks akibat
ditimbulkan oleh ligan netral kenaikan temperature
Lgan yang memiliki moment dipol lebih besar Tidak dapat menjelaskan kestabilan senyawa
seharusnya menimbulkan medan yang lebih kompleks
kuat dibandingkan ligan yang memiliki
moment dipol lebih kecil
Teori ini berasumsi bahwa senyawa kompleks Tidak dapat menjelaskan mengapa sejumlah
dengan atom pusat memiliki bilangan oksidasi kompleks berada dalam bentuk kompleks
nol dan ligan netral seperti [Ni(Co)4] orbital luar
seharusnya tidak mungkin terbentuk karena
tidak terjadi interaksi elektrostatis antar atom
pusat dengan ligan-ligan. Dalam kenyataanya
senyawa tersebut dapat terbentuk dan bersifat
stabil
Tidak dapat menjelaskan adanya lowspin dan
highspin yang dimiliki kompleks octahedral.
Tidak dapat menjelelaskan secara pasti strukur
dari kompleks dengan bilangan koordinasi
empat, akankah berbentuk octahedral atau segi
empat planar
Tidak dapat menjelaskan perbedaan kompleks
ionic dan kompleks kovalen
Tidak dapat menjelaskan adanya beberapa
kompleks yang memilih membentuk outer
orbital kompleks
Kelebihan
4d0
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑
0
4p0
4s
3d8
Hibridisasi ion 28Ni2+
↑ ↑ ↑ ↑ ↑
↓ ↓ ↓
[Ar] 3d8
4s0
4p0 4d0
6 H2O (sp3d2)
ion 28Ni2+ dalam [Ni(H2O)6]2+
↑ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
↓ ↓
[Ar] 3d8
4s0 4p0
4d0
6 PEB dari 6 ligan H2O
Jenis Hibridisasi sp3d2 , Bentuk molekul = Oktahedral ,
sifat kemagnetan = paramagnetik
b. [Fe(CN)6]3-
Muatan ligan = -6
Muatan ion logam pusat = +3
Konfigurasi 26Fe = [Ar] 4s2 3d6
Konfigurasi 26Fe3+ = [Ar] 3d5 4s0 4p0
Keadaan dasar
↑ ↑ ↑ ↑ ↑ 4p0
4s0
[Ar] 3d5
Keadaan tereksitasi
↑ ↑↓ ↑ 4p0
↓8 4s0
[Ar] Hibridisasi
3d ion 26Fe 3+
↑ ↑↓ ↑
↓
[Ar] 3d8 4s0
4p0
6 CN- (d2sp3)
ion 26Fe3+dalam [Fe(CN)6]3-
↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑↓ ↑ ↑ ↑↓ ↑↓
[Ar] 3d5 ↓ ↓ ↓
4s0 4p 0
c. [Co(en)3]3+
Muatan ligan = 0
Muatan ion logam pusat = +3
Konfigurasi 27Co = [Ar] 4s2 3d7
Konfigurasi 27Co3+ = [Ar] 3d6 4s0 4p0
Keadaan dasar
↑ ↑ ↑ ↑ ↑ 4p0
↓ 4s0
[Ar] 3d6
Keadaan tereksitasi
↑ ↑↓ ↑↓ 4p0
↓ 4s0
[Ar] 3d6
Hibridisasi ion 27Co3+
↑ ↑↓ ↑↓
↓
[Ar] 3d6 4s0
4p0
6 en (d2sp3)
ion 26Fe3+dalam [Fe(CN)6]3-
↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑↓ ↑ ↑ ↑↓ ↑↓
[Ar] 3d6 ↓ ↓ ↓
4s0 4p 0
6d0
↑ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ 6p0
↓ 8 6s0
5d 2+
Hibridisasi ion 78Pt
↑ ↑ ↑ ↑ ↑
[Ar] ↓ ↓ ↓
5d8
6s0 6p0 6d0
ion 78Pt2+dalam [PtCl4]2- 6 Cl- (sp3d2)
↑ ↑↓ ↑↓ ↑ ↑ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑↓ ↑
↓ ↓
[Ar]0 5d8
6s
6p0 6d0
6 PEB dari 6 ligan Cl-
Jenis Hibridisasi sp3d2 , Bentuk molekul = Oktahedral ,
sifat kemagnetan = paramagnetic
Metode CFT
a. [Ni(H2O)6]2+ (high-spin)
Muatan ligan = 0
Muatan ion logam pusat = +2
Konfigurasi 28Ni = [Ar] 4s2 3d8
Konfigurasi 28Ni2+ = [Ar] 3d8 4s0 4p0
↑ ↑
eg ↑ ↑↓ ↑ ↑ ↑ High spin
↓ ↓
↑↓ ↑↓ ↑↓
t2g
EPMK = (6 x (-4) Dq + (2 x 6) Dq) + 3 P
EPMK = (-24+ 12)Dq + 3 p
EPMK = -12 Dq + 3 p
eg ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ low spin
↑↓ ↑↓ ↑
t2g
c. [Co(en)3]3+ (low-spin)
Muatan ligan = 0
Muatan ion logam pusat = +3
Konfigurasi 27Co = [Ar] 4s2 3d7
Konfigurasi 27Co3+ = [Ar] 3d6 4s0 4p0
eg ↑ ↑ ↑ ↑ ↑ low spin
↓
↑↓ ↑↓ ↑↓
↑ ↑
eg ↑ ↑↓ ↑ ↑ ↑ Low spin
↓ ↓
↑↓ ↑↓ ↑↓
t2g
EPMK = (5 x (-4) Dq + (2 x 6) Dq) + 3 P
EPMK = (-24+ 12)Dq + 3 p
EPMK = -12 Dq + 3 p
Metode MOT
a. [Ni(H2O)6]2+ (high-spin)
Muatan ligan = 0
Muatan ion logam pusat = +2
Konfigurasi 28Ni = [Ar] 4s2 3d8
Konfigurasi 28Ni2+ = [Ar] 3d8 4s0 4p0
px py pz
4p
4s px py
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿ ↿⇂
3d
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
↿⇂ ↿⇂
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
↿⇂
b. [Fe(CN)6]3- (low-spin, neglect π bonding)
Muatan ligan = -6
Muatan ion logam pusat = +3
Konfigurasi 26Fe = [Ar] 4s2 3d6
Konfigurasi 26Fe3+ = [Ar] 3d5 4s0 4p0
px py pz
4p
4s px py
↿⇂ ↿ ↿ ↿ ↿
3d
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
↿⇂ ↿⇂
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
↿⇂
a. [Co(en)3]3+ (low-spin)
Muatan ligan = 0
Muatan ion logam pusat = +3
Konfigurasi 27Co = [Ar] 4s2 3d7
Konfigurasi 27Co3+ = [Ar] 3d6 4s0 4p0
px py pz
4p
4s px py
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿ ↿ ↿⇂
3d
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
↿⇂ ↿⇂
↿⇂ ↿⇂ ↿⇂
↿⇂