Anda di halaman 1dari 8

LKM 5

TEORI MEDAN KRISTAL

Pemisahan orbital d dalam medan oktahedral


1. Bagaimana tingkat energi dari ke-5 orbital d? Gambarkan dan jelaskan ciri dari masing-
masing orbital d tersebut.
Jawab :
Berikut ini gambar geometri 5d

Senyawa kompleks umumnya melibatkan logam logam transisi. Keterlibatan orbital d pada
kompleks transisi sangatlah besar. Dalam keadaan dasar, kelima orbital d pada logam pusat
memiliki energi yang setingkat (degenerate). Dalam keadaan yang demikian sama sekali tidak
ada pengaruh dari luar. Namun, apabila suatu medan negatif berbentuk bola simetris
ditempatkan di sekitar logam pusat. Maka orbital-orbital d akan mengalami kenaikan tingkat
energi sebagai akibat tolakan antara medan negatif dengan elektron-elektron yang terdapat
pada orbital-orbital d.
Pengaruh medan negatif berbentuk bola simetris terhadap orbital-orbital d adalah sama.
dampaknya adalah orbital-orbital d mengalami kenaikan tingkat energi yang sama besar pula,
sehingga kelima orbital d masih dalam keadaan degenerate. Medan negatif berbentuk bola
simetris sempurna dari ligan belum dijumpai. Hal ini disebabkan pertimbangan bentuk
geometri atau traktur suatu kompleks membatasi jumlah bilangan koordinasi yang dapat
diakomodasi oleh logam pusat. Dengan demikian, kelima orbital d yang semua dalam
keadaan degenerate mengalami pembelahan (split).

Ciri-ciri kelima orbital tersebut yaitu :


• Orbital dxy, orbital ini terletak diantara sumbu x dan y jika digambarkan pada kuadrat
sumbu x,y, dan z.
• Orbital dxz, orbital ini terletak diantara sumbu x dan z jika digambarkan pada koordinat
sumbu x,y, dan z.
• Orbital dyz, orbital ini terletak diantara sumbu y dan z jika digambarkan pada koordinat
sumbu x,y, dan z.
• Orbital dz2, orbital ini terletak disumbu z dan terdapat cincin ditengah orbital
• Orbital dx2-y2, orbital ini terletak di sumbu x dan y.

2. Dalam suatu senyawa kompleks, muatan apa yang dimiliki oleh atom pusat dan ligan?
Apakah semua ligan berupa ion? Kalau jawabannya tidak, berikan contohnya 2 ligan yang
bukan ion.
Perhatikan kesamaan sifat dari ke-2 ligan tersebut dilihat dari atom donornya.
Jelaskan perbedaannya dengan ligan berupa ion.
Jawab :
Muatan atom pusat adalah positif (sebagai kation). Muatan ligan yaitu bermuatan negatif dan
netral. Tidak semua ligan itu berupa ion, ada juga ligan yang netral, contohnya NH 3 H2O dll.
Kesamaan sifat kedua ligan adalah adanya pasangan elektron bebas yang keduanya tidak
bermuatan (netral) dan, serta mempunyai parsial positif (+) dan parsial negatif(-)

3. Jelaskan gaya tarik apakah yang mungkin terjadi antara atom pusat dan ligan-ligan tersebut?
Jawab :
Berdasarkan teori elektrostatik medan kristal, bertambahnya muatan logam pusat
menyebabkan gaya tarik elektrostatik antara logam pusat dengan ligan-ligan menjadi kuat,
sehingga ligan-ligan tertarik lebih dekat dengan logam pusat. Secara teoritis, kenaikan muatan
ion logam pusat dari +2 menjadi +3 akan menaikkan harga 10Dq sekitar 50%.

4. Perhatikan senyawa kompleks dengan struktur oktahedral.


(a) Bandingkan bentuk-bentuk orbital d pada atom pusat dengan struktur oktahedral
dari senyawa kompleks.
Jawab :
Senyawa kompleks umumnya melibatkan logam-logam transisi. Keterlibatan orbital d pada
kompleks logam-logam transisi sangat besar. Dalam keadaaan dasar (ground state), kelima
orbital d pada logam pusat berada dalam keadaan energi yang setingkat (degenerate). Dalam
keadaan demikian, tidak ada pengaruh dari luar.

 Bentuk-bentuk orbital d pada atom pusat dengan struktur oktahedral dari senyawa
kompleks ialah sebagai berikut:
 Posisi medan negatif oktahedral terhadap orbital-orbital d
Dalam medan oktahedral, keenam atom donor ligan tepat berada pada ketiga sumbu
kartesian (x,y, dan z). Hal ini mengakibatkan elektron-elektron dalam orbital d yang
juga terletak tepat pada sumbu tersebut, yakni d x − y dan d z , akan mengalami tolakan
2 2 2

yang lebih kuat dari elektron-elektron ligan dibandingkan dengan elektron dalam
orbital d yang terletak di antara sumbu kartesian, yaitu d xy, d xz, d y z.

Adapun, struktur oktahedral dari senyawa kompleks, misalnya [FeCl6]3- :


(b) Bagaimana posisi ligan dalam kompleks tersebut?
Jawab :
Dalam medan oktahedral, keenam atom donor ligan tepat berada pada ketiga sumbu kartesian
(x,y, dan z). Hal ini mengakibatkan elektron-elektron dalam orbital d yang juga terletak tepat
pada sumbu tersebut, yakni d x − y dan d z , akan mengalami tolakan yang lebih kuat dari
2 2 2

elektron-elektron ligan dibandingkan dengan elektron dalam orbital d yang terletak di antara
sumbu kartesian, yaitu d xy, d xz, d y z.

(c) Jelaskan yang akan terjadi antara elektron pada orbital d dengan elektron dari ligan.
Jawab :
Senyawa kompleks umumnya melibatkan logam-logam transisi. Keterlibatan orbital d pada
kompleks logam-logam transisi sangat besar. Dalam keadaaan dasar (ground state), kelima
orbital d pada logam pusat berada dalam keadaan energi yang setingkat (degenerate). Dalam
keadaan demikian, tidak ada pengaruh dari luar.

Namun, apabila suatu medan negatif dari ligan ditempatkan di sekitar logam pusat, maka
orbital-orbital d akan mengalami kenaikan tingkat energi sebagai tolakan antara medan
negatif dengan elektron-elektron yang terdapat pada orbital-orbital d. Akibat pengaruh posisi
medan negatif dari ligan terhadap geometri orbital, kelima orbital d tidak lagi dalam keadaan
degenerate. Orbital-orbital d terbelah menjadi dua kelompok orbital, yaitu orbital-orbital
dengan tingkat energi lebih rendah, yakni dxy dxz dan dyz.disebut dengan kelompok orbital t2g
dan orbital-orbital dengan tingkat energi lebih tinggi, yaitu d x − y dan d z , yang disebut
2 2 2

kelompok orbital eg.

5. Orbital d mana yang mendapat tolakan lebih besar? Apakah yang terjadi pada orbital d?
Jelaskan lengkap dengan diagramnya!
Jawab :
Orbital-orbital d terbelah menjadi dua kelompok orbital, yaitu orbital-orbital dengan tingkat
energi lebih rendah, yakni dxy dxz dan dyz.disebut dengan kelompok orbital t2g dan orbital-
orbital dengan tingkat energi lebih tinggi, yaitu d x − y dan d z , yang disebut kelompok orbital
2 2 2

eg.
Di mana, tingkat energi rata-rata kelima orbital d ditunjukkan dengan garis mendatar putus-
putus yang disebut barycenter. Perbedaan tingkat energi kedua kelompok orbital itu diberi
harga dengan 10Dq atau ΔOh. Tingkat energi kelompok orbital eg sebesar 6Dq di atas
barycenter atau tingkat energi rata-rata dan tingkat energi kelompok orbital t2g sebesar 4Dq di
bawah barycenter atau tingkat energi rata-rata.

6. Perhatikan pengisian elektron orbital d pada ion kompleks [Mn(H2O)6]3+ dan [Mn(CN)6]3-.
Mengapa cara pengisian elektron pada orbital d-nya berbeda?
Jawab :
 Senyawa kompleks [Mn(H2O)6]3+
Maka, muatan bilangan oksidasi Mn = x
[Mn(H2O)6]3+
x + 6(0) = +3
x = +3
Sehingga, logam pusatnya ialah Mn3+.

Adapun, konfigurasi elektron dari logam pusat, Mn3+ ialah:


25Mn : [18Ar] 4s2 3d5
25Mn3+ : [18Ar] 4s0 3d4

 Senyawa kompleks [Mn(CN)6]3-


Maka, muatan bilangan oksidasi Mn = x
[Mn(CN)6]3-
x + 6(-1) = -3
x = +3
Sehingga, logam pusatnya ialah Mn3+.

Adapun, konfigurasi elektron dari logam pusat, Mn3+ ialah:


25Mn : [18Ar] 4s2 3d5
25Mn3+ : [18Ar] 4s0 3d4

7. Bagaimana pengaruh dari ligan yang berikatan, terhadap pemisahan orbital d atom pusat?
8. Bagaimana halnya dengan kompleks [Co(CN)6]3- dan [Co(F)6]3-? Perhatikan pengisian
elektron pada orbital d-nya. Bandingkan posisi elektron dalam orbital tersebut, dengan posisi
elektron d yg dijelaskan oleh teori ikatan valensi yang dibuat sebelumnya.
Adakah perbedaan sifat magnetik dari masing-masing kompleks, ketika dijelaskan oleh teori
ikatan yang berbeda?

Anda mungkin juga menyukai