11.46 Pita kelima muncul sebagai pembawa bagian transfer muatan dan pita
keenam telah dihitung pada tabel 11.20.
Distorsi tetragonal dari simetri oktahedral sering terjadi ketika semua enam
ligan dari sebuah kompleks sama jenisnya. Dua kelompok ligan tersebut yang
saling membentuk trans dengan ligan lain ditemukan saling berdekatan atau saling
berjauhan dari ion logam daripada keempat ligan lainnya. Distorsi jenis ini
sebenarnya disukai dalam kondisi tertentu seperti yang telah dijelaskan oleh teori
Jahn-Teller. Teori ini menyatakan bahwa untuk sebuah molekul tidak linear dalam
sebuah keadaan degeneralisasi elektronik, distorsi dapat terjadi pada simetri lebih
rendah, menghilangkan degenerasi, dan energi lebih rendah. Kita dapat menentukan
senyawa kompleks bentuk oktahedral yang akan menjadi subjek dalam distorsi
Jahn-Teller berdasarkan degerasi keadaan dasar. Diagram Tanabe-Sugano dalam
lampiran G mengungkapkan bahwa konfigurasi yang hanya mempunyai keadaan
dasar nondegeneralisasi adalah d3(4A2g), spin tinggi d5(6A1g), spin rendah d6(1A1g),
dan d8(3A1g). Oleh sebab itu, distorsi Jahn-Teller spontan diprediksi untuk semua
konfigurasi : d1, d2, d4, spin rendah d5, spin tinggi d6, d7, dan d9 lainnya (Tabel
11.21).
Teori Jahn-Teller tidak memprediksi tipe distorsi mana yang akan terjadi
sekali lagi dari pada pusat simetri yang akan tersisa. Ligan z dapat berpindah keluar
seperti pada contoh yang didiskusikan di atas atau dapat berpindah ke dalam. Untuk
distorsi “orbital z dalam”, bentuk spliting serupa dengan pengamatan pada “orbital
z luar”, tetapi tingkat energi transmisi dari kedua orbital eg dan t2g dibalikkan (lihat
gambar 11.47b).
Sebagaimana kita lihat pada tabel 11.21 semua kompleks dari ML6 yang
mudah terpengaruh oleh distorsi Jahn-Teller mempunyai konfigurasi oktahedral
yang termasuk penempatan elektron asimetri dari orbital e*g atau t2g. Umumnya
dikatakan, pembentukan berperan didasarkan dari lebih nyatanya distorsi dari pada
yang lain. Hal ini dapat terjadi karena tingkat orbital e*g lebih banyak melibatkan 𝜎
bonding dari pada t2g. Oleh karena itu, kompleks dengan konfigurasi eg*t atau eg*3
(dari spin tinggi d4 dan d6, spin rendah d7, atau d9) sering ditunjukkan substansi
distorsi. Hal tersebut tidak umum untuk senyawa kompleks untuk mempunyai
panjang ikatan berbeda (dua lebih panjang dan empat lebih pendek atau sebaliknya)
bahwa dapat diketahui bentuk kristalnya pada suhu ruang. Akibatnya beberapa
bukti lebih kuat untuk akibat dari Jahn-Teller dalam senyawa logam transisi didapat
dari materi struktur padatan berisi d9 ion Cu2+. Distorsi oleh pemanjangan atau
pengurangan akan bertujuan untuk menstabilkan senyawa kompleks Cu(II).
Sebagaimana, penentuan percobaan menunjukkan bahwa distorsi umumnya
memanjang sepanjang sumbu z (Gambar 11.49) tabel 11.22 daftar beberapa pita
jarak ditemukan pada kristal berisi heksakoordinat ion Cu(II). Senyawa lainnya
mempunyai keduanya, pita lebih pendek atau lebih panjang. Hal ini menarik karena
pita “pendek” merupakan sebuah kosntanta radius dari ion Cu(II) dengan dekat.
Sedangkan pita “panjang” menunjukkan konstanta tidak tentu. kepercayaan bahwa
pita pendek merupakan batas rendah atau titik mulai dari beberapa derajat dari
distorsi dalam bentuk pita memanjang dapat terjadi.