IKATAN KIMIA
IKATAN ION
• Ikatan ion terbentuk antara atom logam dengan atom non
logam. Atom Logam cenderung untuk melepas elektron,
sementara atom non logam cenderung untuk menerima
elektron.
Unsur-unsur
golongan alkali (IA)
melepaskan 1
elektron
Na+ + e
Na
Pembentukan ion negatif
Unsur-unsur
golongan halogen
(VIIA) menerima 1
elektron
F-
F + e
Garam dapur ( NaCl) mudah larut dalam air, maka akan terionisasi.
NaCl Na + Cl –
Larutan dipanaskan menguap airnya, maka di dapatkan kembali kristal
NaCl
y x y
x
x y
2s
2s 2px
2p 2p
2pxY
x
2pz
• Dalam pengikatan (sudut pandang orbital), atom saling
mendekat sehingga orbital atomnya dapat saling tumpang-
tindih hingga membentuk ikatan.
H H H H
Orbital dalam molekul hidrogen (H) : bentuk silinder sepanjang sumbu antarnukleus
H–H, orbital seperti ini disebut orbital sigma (σ) dan ikatannya dinamakan ikatan
sigma (sigma bond)
Ikatan sigma juga dapat terbentuk melalui tumpang-tindih 1 orbital s dan 1 orbital p
atau 2 orbital p
p s Ikatan sigma p -p
p p Ikatan sigma p -p
PEMBENTUKAN IKATAN MENURUT ORBITAL HIBRIDISASI
2p
Energi 2s
1s
Distribusi keenam elektron pada atom karbon
Berdasar konfigurasi di atas, salah tafsir bahwa karbon : hanya membentuk 2 ikatan
(orbital 2p yang ½ terisi atau 3 ikatan jika ada beberapa atom yang
menyumbangkan 2 elektron pada orbital 2p yang kosong
10.4
Orbital hibrid dapat membentuk ikatan sigma melalui tumpang-tindih dengan
orbital hibrid lain atau dengan orbital atom yang tak terhibridisasi
Orbital 2p
Orbital sp yang kosong
10.4
Pembentukan Orbital Hibrida sp2
10.4
Hibridisasi dalam Molekul yang Mempunyai Ikatan Rangkap 2 dan Ikatan
Rangkap 3
Setiap atom karbon dalam molekul Etilena (C2H4) memiliki 3 orbital hibrida Sp2 (hijau) dan 1
orbital 2pz yang tidak terhibridisasi (abu-abu), tegak lurus dengan bidang orbital hibrida
Ikatan Pi (p) – kerapatan elektron diatas dan dibawah inti dari ikatan atom
10.5
Ikatan Sigma (s) dan Pi (p)
H
O
ikatan s = 6 +1=7
H C C O H
ikatan p = 1
H
10.5
10.5
10.5
Teori Ikatan Molekul
Z≥8 Z≤7
σ*2pz
σ*2pz
π*2px π*2py
π*2px π*2py
2p 2p 2p 2p
2px 2py 2pz 2pz 2py 2px 2px 2py 2pz 2pz 2py 2px
σ*2s σ*2s
2s 2s 2s 2s
σ2s σ2s
σ*1s σ*1s
1s 1s 1s 1s
σ1s σ1s
Z≥ 8 Z≤7
Lanjutan Teori Ikatan Molekul
Orde ikatan
Sifat magnetik
Diamagnetik
Paramagnetik
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-
Diatomik
Diagram Korelasi Molekul Li2
σ2s
Diagram Korelasi Molekul Be2
σ2s
n = (σ1s)2(σ2s)2 = 4
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
P = ½ (n-n*)
σ*2s P = ½ (4-4) = 0
1s 1s
Sifat magnetik : Diamagnetik
σ2s
Diagram Korelasi Molekul B2
Konfigurasi elektron Atom 5B = 1s2 2s2 2p1
σ*2pz
π*2px π*2py
2p 2p
2px 2py 2pz 2pz 2py 2px
σ2pz
B2 yang konfigurasi elekron:
π2px π2py (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)2
σ*2s
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)2= 6
2s 2s n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
P = ½ (n-n*)
σ2s P = ½ (6-4) = 1
Sifat magnetik : Paramagnetik
σ*1s
1s 1s
σ1s
Diagram Korelasi Molekul C2
σ*2pz
π*2px π*2py
2p 2p
2px 2py 2pz 2pz 2py 2px
σ2pz
π2px π2py
C2 yang konfigurasi elekron:
(σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)4
σ*2s
2s 2s
n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4= 8
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
σ2s
P = ½ (n-n*)
P = ½ (8-4) = 2
σ*1s
1s
Sifat magnetik : Diamagnetik
1s
σ1s
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk
Molekul Hetero-Diatomik
Molekul hetero-diatomik
Perbedaan keelektronegatifan
Dari masing2 atom penyusun molekul
σ*2pz
π*2px π*2py
2p 2p
2px 2py 2pz
2pz 2py 2px
π2px π2py
(σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2
Energi
σ*2s
2s
2s
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
σ2s P = ½ (n-n*)
P = ½ (10-4) = 3
σ*1s
1s
Sifat magnetik : Diamagnetik
1s
σ1s
HOMEWORK
1. Gambarkan orbital molekul untuk C3H8 dan
C3H6, tentukan jumlah ikatan sigma dan
ikatan phi
2. Gambarkan korelasi orbital molekul dan
tentukan sifat magnetiknya dari F2,N2,O2 dan
NO