Anda di halaman 1dari 39

BAB III

IKATAN KIMIA
IKATAN ION
• Ikatan ion terbentuk antara atom logam dengan atom non
logam. Atom Logam cenderung untuk melepas elektron,
sementara atom non logam cenderung untuk menerima
elektron.

• Atom yang melepas elektron berubah menjadi ion positif,


sedangkan atom yang menerima elektron menjadi ion
negatif.

• Antara ion-ion yang berlawanan muatan ini, terjadi tarik-


menarik (gaya elektrostatik) yang disebut ikatan ion.
Pembentukan ion positif

Unsur-unsur
golongan alkali (IA)
melepaskan 1
elektron

Na+ + e
Na
Pembentukan ion negatif

Unsur-unsur
golongan halogen
(VIIA) menerima 1
elektron

F-
F + e
Garam dapur ( NaCl) mudah larut dalam air, maka akan terionisasi.

NaCl Na + Cl –
Larutan dipanaskan menguap airnya, maka di dapatkan kembali kristal
NaCl

11Na : 2 . 8 . 1 -------> Na+: 2 . 8


17Cl : 2 . 8 . 7 -------> Cl- : 2 . 8 8
terjadi gaya tarik elektrostatis antara ion Na+ dan Cl- sehingga terbentuk
senyawa NaCl. ( ikatan ion )
• -Terjadi karena perpindahan elektron dari satu atom ke yg lain
• -antara ion positip (+) dn ion negatif (-)
• -antara ion logam dan non logam
Proses pelepasan dan penarikan elektron dari atom Na ke atom Cl,
menghasilkan ion-ion bermuatan

Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatika


dari ion positif dengan ion negatif
Sifat-sifat senyawa ion
1. Mempunyai titik leleh dan titik didih yang
tinggi
2. Ion atau leburannya menghantar arus listrik
3. Larut pada pelarut polar dan larut dalam
larutan nonpolar
4. Sangat keras dan getas (rapuh)
IKATAN KOVALEN
Ikatan kovalen sering disebut juga dengan ikatan
homo polar. Ikatan kovalen adalah ikatan yang
terjadi karena penggunaan bersama elektron
oleh dua atom yang berikatan.
Ikatan kovalen biasanya terjadi antara atom
nonlogam dengan atom nonlogam. Penggunaan
bersama pasangan elektron biasanya
menggunakan notasi titik elektron atau dikenal
dengan struktur lewis.
IKATAN KOVALEN TUNGGAL
Ikatan kovalen tunggal terjadi pada senyawa
seperti Hidrogen (H2), Asamklorida (HCl),
Metana (CH4), Air (H2O) dll. Pembentukan
kovalen tunggal dapat dilihat dari contoh
berikut :
1.Pembentukan molekul H2
2.Pembentukan Molekul H2O
IKATAN KOVALEN RANGKAP DUA

•Ikatan kovalen rangkap adalah ikatan kovalen


yang mempunyai ikatan tak jenuh karena
ikatan antar atomnya lebih dari satu.
Pembentukan ikatan rangkap dua dapat dilihat
dari contoh berikut:
1.Pembentukan molekul O2
2.Pembentukan molekul C2H4
IKATAN KOVALEN RANGKAP TIGA

•Ikatan kovalen rangkap tiga adalah ikatan


kovalen yang mempunyai tiga pasangan
elektron yang dipakai secara bersama-sama
Pembentukan ikatan rangkap tiga dapat dilihat
dari contoh berikut:
1.Pembentukan molekul C2H2
SIFAT-SIFAT SENYAWA KOVALEN

1. Pada suhu kamar pada umumnya berupa gas,


cairan atau padatan
2. Larut dalam pelarut nonpolar
3. Padatan,leburan atau larutannya tidak
menghantar arus listrik
Kovalen polar dan non polar
• Non polar: molekul terbentuk dari atom-atom
yang sama atau yang sama
elektronegatifitasnya
• Polar: karena ada pemisahan muatan akibat
perbedaan keelektronegatifan
PEMBENTUKAN IKATAN MENURUT TEORI ORBITAL

Orbital atom mempunyai bentuk tertentu :


• Orbital s berbentuk bola : gerakan elektron terbatas di
kawasan bola sekitar inti
• Tiga orbital p berbentuk cuping dan saling tegak lurus,
mengarah ke sumbu koordinat x, y dan z
z z
z

y x y
x
x y

2s
2s 2px
2p 2p
2pxY
x
2pz
• Dalam pengikatan (sudut pandang orbital), atom saling
mendekat sehingga orbital atomnya dapat saling tumpang-
tindih hingga membentuk ikatan.

H H H H

Orbital atom 1s Orbital molekul s-s

Orbital dalam molekul hidrogen (H) : bentuk silinder sepanjang sumbu antarnukleus
H–H, orbital seperti ini disebut orbital sigma (σ) dan ikatannya dinamakan ikatan
sigma (sigma bond)
Ikatan sigma juga dapat terbentuk melalui tumpang-tindih 1 orbital s dan 1 orbital p
atau 2 orbital p

p s Ikatan sigma p -p

p p Ikatan sigma p -p
PEMBENTUKAN IKATAN MENURUT ORBITAL HIBRIDISASI

Hibridisasi– istilah yang digunakan untuk


pencampuran orbital 2 atom dalam satu atom.
1. Merupakan pencampuran dari sedikitnya dua orbital atom yang tidak setara.
2. Jumlah orbital hibrida yg dihasilkan sama dengan jumlah orbital atom asli yang terlibat
dalam proses hibridisasi
3. Hibridisasi membutuhkan energi; tetapi sistem memperoleh kembali energi ini, bahkan
lebih selama pembentukan ikatan.
4. Ikatan kovalen terbentuk akibat tumpang-tindihnya orbital hibrida dengan orbital yang
tidak terhibridisasi.
Orbital Hibrida Sp3 karbon

2p

Energi 2s

1s
Distribusi keenam elektron pada atom karbon

Berdasar konfigurasi di atas, salah tafsir bahwa karbon : hanya membentuk 2 ikatan
(orbital 2p yang ½ terisi atau 3 ikatan jika ada beberapa atom yang
menyumbangkan 2 elektron pada orbital 2p yang kosong
10.4
Orbital hibrid dapat membentuk ikatan sigma melalui tumpang-tindih dengan
orbital hibrid lain atau dengan orbital atom yang tak terhibridisasi

sp3 s Ikatan sigma sp3-s

sp3 sp3 Ikatan sigma sp3-sp3


Dalam ikatan yang sebenarnya BeCl2 adalah identik : orbiat 2s & 2p bercampur

Orbital 2p
Orbital sp yang kosong

10.4
Pembentukan Orbital Hibrida sp2

10.4
Hibridisasi dalam Molekul yang Mempunyai Ikatan Rangkap 2 dan Ikatan
Rangkap 3
Setiap atom karbon dalam molekul Etilena (C2H4) memiliki 3 orbital hibrida Sp2 (hijau) dan 1
orbital 2pz yang tidak terhibridisasi (abu-abu), tegak lurus dengan bidang orbital hibrida
Ikatan Pi (p) – kerapatan elektron diatas dan dibawah inti dari ikatan atom

Sigma bond (s) – kerapatan elektron antar 2 atom

10.5
Ikatan Sigma (s) dan Pi (p)

Ikatan tunggal 1 ikatan sigma

Ikatan ganda 1 ikatan sigma dan ikatan 1 pi

Ikatan rangkap tiga 1 ikatan sigma dan 2 ikatan pi


Berapa jumlah ikatan s dan p terdapat pada molekul
asam asetat (cuka) CH3COOH?

H
O

ikatan s = 6 +1=7
H C C O H
ikatan p = 1

H
10.5
10.5
10.5
Teori Ikatan Molekul

Petunjuk umum untuk memperoleh deskripsi orbital molekul


dari orbital atom:
1. Bentuklah gabungan linier dari orbital-orbital atom
untuk menghasilkan orbital-orbital molekul.
Jumlah total orbital molekul = jumlah orbital atom

2. Tempatkanlah orbital molekul dalam urutan dari energi


yang paling rendah ke yang paling tinggi

3. Masukkan elektron-elektron (dua elektron per orbital molekul)


mulai dari orbital dengan energi yang paling rendah.
Gunakanlah aturan Hund apabila memang sesuai.
Z≥8 & Z≤7

Z≥8 Z≤7

tumpang tindih antar orbital: πp < σp


Akibatnya:
Energi σp lebih rendah daripada πp.
σp* menjadi lebih tinggi dari πp*

tumpang tindih antar orbital : πp > σp


Akibatnya :
Energi πp lebih rendah daripada σp.
σp* tetap lebih tinggi dari πp*.
Orbital atom Orbital molekul orbital atom Orbital atom Orbital molekul orbital atom

σ*2pz
σ*2pz

π*2px π*2py
π*2px π*2py

2p 2p 2p 2p
2px 2py 2pz 2pz 2py 2px 2px 2py 2pz 2pz 2py 2px

π2px π2py σ2pz

σ2pz π2px π2py

σ*2s σ*2s
2s 2s 2s 2s

σ2s σ2s

σ*1s σ*1s
1s 1s 1s 1s

σ1s σ1s

Z≥ 8 Z≤7
Lanjutan Teori Ikatan Molekul
Orde ikatan

P= ½(jmlh elektron di orbital ikatan-jmlh elektron di orbital non ikatan)

Sifat magnetik

Diamagnetik

Paramagnetik
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk Molekul Homo-
Diatomik
Diagram Korelasi Molekul Li2

Konfigurasi elektron Atom 3Li = 1s2 2s1


Orbital atom Li Orbital molekul Orbital atom Li
Li2

σ*2s Li2 yang konfigurasi elekron (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2


2s 2s
Jumlah ikatan di orbital ikatan = (σ1s)2(σ2s)2 = 4
Jumlah ikatan di orbital non ikatan = (σ*1s)2 = 2
σ2s P = ½ (n-n*)
P = ½ (4-2) = 1
σ*2s
Sifat magnetik : Diamagnetik
1s 1s

σ2s
Diagram Korelasi Molekul Be2

Konfigurasi elektron Atom 4Be = 1s2 2s2

Orbital atom Be Orbital molekul Orbital atom Be


Be2

σ*2s Be2 yang konfigurasi elekron:


2s 2s (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2

σ2s
n = (σ1s)2(σ2s)2 = 4
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
P = ½ (n-n*)
σ*2s P = ½ (4-4) = 0
1s 1s
Sifat magnetik : Diamagnetik

σ2s
Diagram Korelasi Molekul B2
Konfigurasi elektron Atom 5B = 1s2 2s2 2p1

Orbital atom B Orbital molekul B2 Orbital atom B

σ*2pz

π*2px π*2py

2p 2p
2px 2py 2pz 2pz 2py 2px

σ2pz
B2 yang konfigurasi elekron:
π2px π2py (σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)2
σ*2s
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)2= 6
2s 2s n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
P = ½ (n-n*)
σ2s P = ½ (6-4) = 1
Sifat magnetik : Paramagnetik
σ*1s
1s 1s

σ1s
Diagram Korelasi Molekul C2

Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2


Orbital atom C Orbital molekul C2 Orbital atom C

σ*2pz

π*2px π*2py

2p 2p
2px 2py 2pz 2pz 2py 2px

σ2pz

π2px π2py
C2 yang konfigurasi elekron:
(σ1s)2 (σ*1s)2 (σ2s)2 (σ*2s)2 (π2p)4
σ*2s
2s 2s
n = (σ1s)2(σ2s)2 (π2p)4= 8
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
σ2s
P = ½ (n-n*)
P = ½ (8-4) = 2
σ*1s
1s
Sifat magnetik : Diamagnetik
1s

σ1s
Diagram Korelasi dan Orde Ikatan untuk
Molekul Hetero-Diatomik

Molekul hetero-diatomik

Perbedaan keelektronegatifan
Dari masing2 atom penyusun molekul

Atom yang lebih elektronegatif bergeser


ke arah bawah,
Diagram Korelasi Molekul CO

Konfigurasi elektron Atom 6C = 1s2 2s2 2p2


Konfigurasi elektron Atom 8O = 1s2 2s2 2p4
Orbital atom C Orbital molekul CO Orbital atom O

σ*2pz

π*2px π*2py

2p 2p
2px 2py 2pz
2pz 2py 2px

CO yang konfigurasi elekron:


σ2pz

π2px π2py
(σ1s)2(σ*1s)2(σ2s)2(σ*2s)2 (π2p)4(σ2p)2
Energi

σ*2s
2s
2s
n = (σ1s)2(σ2s)2(π2p)4(σ2p)2= 10
n* = (σ*1s)2(σ*2s)2 = 4
σ2s P = ½ (n-n*)
P = ½ (10-4) = 3
σ*1s
1s
Sifat magnetik : Diamagnetik
1s

σ1s
HOMEWORK
1. Gambarkan orbital molekul untuk C3H8 dan
C3H6, tentukan jumlah ikatan sigma dan
ikatan phi
2. Gambarkan korelasi orbital molekul dan
tentukan sifat magnetiknya dari F2,N2,O2 dan
NO

Anda mungkin juga menyukai