BUKU PANDUAN MANAGEMEN NERS 2017 New-1
BUKU PANDUAN MANAGEMEN NERS 2017 New-1
MANAJEMEN KEPERAWATAN
DISUSUN OLEH:
JAKARTA
KATA PENGANTAR
Tim penyusun mengucapkan puji syukur ke hadirat Alloh SWT, atas segala limpahan
rahmat, petunjuk, dan karunia-Nya sehingga buku panduan mahasiswa praktik profesi
manajemen keperawatan ini dapat terselesaikan dan tersusun. Buku pedoman kerja
mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan ini memberi panduan pembelajaran
klinik manajemen keperawatan di mana sebelumnya mahasiswa sudah mendapatkan teori
pada pembelajaran ceramah dan diskusi di tahapan pendidikan sarjana keperawatan.
Buku panduan mahasiswa profesi manajemen keperawatan ini berisi deskripsi, tujuan,
kompetensi yang harus dicapai mahasiswa, proses pelaksanaan praktik, metode penilaian, dan
indikator penilaian. Buku panduan mahasiswa praktik profesi manajemen keperawatan ini
memberikan panduan langkah-langkah praktik profesi manajemen keperawatan di tatanan
pelayanan kesehatan khususnya manajemen keperawatan di rumah sakit sehingga diharapkan
tercapai kompetensi mata ajar manajemen keperawatan dalam pembelajaran nyata di rumah
sakit dan kepemimpinan dalam level pribadi dan kelompok yang dapat diterapkan mahasiswa
dalam upaya ikut meningkatkan dan mengembangkan keprofesionalan perawat dalam
memberikan manajemen pelayanan dan manajemen asuhan keperawatan di rumah sakit..
Tim penyusun menyadari bahwa buku panduan mahasiswa praktik profesi manajemen
keperawatan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran membangun tim
penyusun harapkan dalam upaya perbaikan dalam buku pedoman kerja mahasiswa praktik
profesi manajemen keperawatan ini.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................................v
BAB IPENDAHULUAN..............................................................................................................1
A. Pendahuluan...................................................................................................................1
B. Deskripsi Mata Ajar.......................................................................................................1
C. Tujuan............................................................................................................................2
1. Tujuan Umum................................................................................................................2
2. Tujuan Khusus...............................................................................................................2
BAB II KOMPETENSI................................................................................................................3
A. Kompetensi....................................................................................................................3
1. Kompetensi Utama.........................................................................................................3
2. Kompetensi Dasar..........................................................................................................3
3. Uraian Kompetensi.........................................................................................................3
BAB III PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB......................................................................6
A. Pelaksanaan....................................................................................................................6
B. Sistem Pelaporan Praktek...............................................................................................6
C. Pembimbing...................................................................................................................7
D. Ujian...............................................................................................................................7
E. Proses Pembimbingan........................................................................................................7
1. Peran (Hak dan Kewajiban) Mahasiswa, Pembimbing Akademik dan Pembimbing
klinik......................................................................................................................................7
2. Pola Bimbingan dan Monitoring Pembelajaran.............................................................8
BAB IV EVALUASI PRAKTIK..................................................................................................9
BAB V PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN...............................................................10
A. TAHAP PROSES MANAGEMEN KEPERAWATAN..............................................10
1. Tahapan proses pengkajian yang berdasarkan 5M (Man, Material, Method, Money,
Mutu)...................................................................................................................................10
ii
2. Analisis SWOT............................................................................................................12
3. Identifikasi Masalah.....................................................................................................13
B. PILAR MANAGEMEN KEPERAWATAN...............................................................13
1. Pilar I : pendekatan manajemen (manajemen approach).............................................13
2. Pilar II: Sistem Penghargaan........................................................................................43
3. Pilar III: Hubungan Professional..................................................................................44
4. Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan................................................................44
C. Komponen-Komponen MPKP.....................................................................................44
DAFTAR RUJUKAN BELAJAR MAHASISWA.....................................................................45
iii
DAFTAR TABEL
iv
DAFTAR LAMPIRAN
v
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pendahuluan
Perawat menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh yang didasari oleh
ilmudan kiat keperawatan, dengan mengaplikasikan pendekatan
manajerialdalammemberikan asuhan keperawatan profesional.Terkait dengan
pentingnya pemberian asuhan keperawatan profesional tersebut, maka seorang perawat
hams menunjukkan kemampuan ketrampilan dan pengetahuan yang berkembang secara
terus menerus.
Penekanan mata ajar manajemen keperawatan pada tahap profesi ini adalah meliputi
penggunaan ketrampilan manajemen dan kepemimpinan pada asuhan klien secara
menyeluruh melalui manajemen pelayanan keperawatan dan berupaya memprakarsai
perubahan yang efektif dalam sistem asuhan keperawatan. Proses pembelajaran
meliputi pengalaman belajar klinik.
1
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
2
BAB II
KOMPETENSI
A. Kompetensi
1. Kompetensi Utama
2. Kompetensi Dasar
Secara individu/kelompok, mahasiswa dapat menunjukkan kemampuan:
3. Uraian Kompetensi
Tabel 1
Uraian Kompetensi I: Sebagai Agen Pembaharu (Change Agent)
MINGGU
NO. TAHAP KEGIATAN
I II III IV
1. Orientasi ruangan X
2. Pengkajian:
a. Membuat Instrument X
Pengumpulan Data
b. Mengumpulkan data dengan
metode observasi, wawancara, kuesioner
3. Analisis data, membuat alternatif penyelesaian X
masalah pada tiap masalah.
4. Presentasi hasil pengkajian, Plan of Action (POA) X
5. Implementasi X
6. Evaluasi X
7. Presentasi/seminar di ruang rawat X
3
CATATAN:
4
Tabel 2
Uraian kompetensi II: Role Play
MINGGU
NO. TAHAP KEGIATAN
I II III IV
1. Orientasi ruangan X*
2. Pembuatan struktur organisasi X
peran
3. Pelaksanaan peran (Karu, Katim, X X* X* X*
Perawat pelaksana)
4. Evaluasi X
5. Pengumpulan laporan X
CATATAN:
5
BAB III
PELAKSANAAN DAN TATA TERTIB
A. Pelaksanaan
1. Waktu Pelaksanaan
Praktek profesi pada stase Manajemen Keperawatan diselenggarakan selama 4 minggu
dengan hari praktik 6 hari senin s.d sabtu. Mahasiswa shift pagi dan sore (shift pagi
07.00-14.00 WIB, sore 14.00-20.00 WIB
Terlambat lebih dari 1 Jam dinyatakan tidak masuk dinas dan TETAP harus
melaksanakan dinas dan diganti pada hari yang lain. Terlambat kurang dari 30 menit
maka boleh mengikuti praktik dan menambah jam kekurangannya pada saat pulang.
2. Tempat Pelaksanaan
Mahasiswa ditempatkan di RS Palang Merah Indonesia (RS PMI) Bogor, RS Umum
Daerah Bogor (RSUD), RS Umum Kota Depok (RSUD), RS Marinir Cilandak Jakarta
Selatan, dan RS Bhayangkara Brimob Kelapa Dua
3. Mekanisme Pelaksanaan
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa tahap profesi pada stase
Manajemen Keperawatan adalah:
6
2. Laporan hasil implementasi peran MPKP (Karu/Katim. Perawat Pelaksana),
dikumpulkan setiap akhir minggu kepada CI ruangan masing-masing (bentuk laporan
seperti catatan perkembangan individu).
3. Laporan akhir diserahkan setelah dilakukan perbaikan saat saran dan kritik pada
peresentasi akhir minggu ke 4 dan konsulkepembimbing akademik, maksimal 1 minggu
setelah akhir stase manajemen keperawatan (laporan dijilid rapi, dibuat rangkap 3 untuk
diserahkan ke ruangan, pembimbing akademik, pribadi dan disertai 1 copy dalam CD dan
ditandatangani oleh pembimbing akademik dan klinik).
4. Semua sarana dan prasarana yang digunakan dan membantu saat kegiatan praktik profesi
manajamen keperawatan dimasukan kedalam lampiran laporan (bisa tool pengkajian,
foto kegiatan/presentasi, video wawancara, video kegiatan, dll)
C. Pembimbing
1. Pembimbing Akademik (CT)
a. Ns. Bambang Suryadi, S.Kep., M.Kes (Kaprodi. Program Profesi Ners)
b. Ns. Indri Sarwili, S.Kep., M.Kes (Ketua Koord. Manajemen Keperawatan)
c. Ns. Ruswanti, S.Kep Ns., M.Kep., Sp. Kep Maternitas
d. Ns. Marisca Agustina, S.Kep., M.Kes
e. Ns. Saiful Gunardi, S.Kep., M.Kes
f. Ns. Ahmad Rizal, S.Kep., M.Kes
g. Lanasari, S.Kp., M.Kep
h. Ns. Agus Purnama, S.Kep
i. Ns. Rina Afrina, S.Kep
2. Pembimbing Rumah Sakit (CI)
Ditententukan lahan praktek
D. Ujian
E. Proses Pembimbingan
7
1) Hak:
a) Mendapatkan fasilitas praktek sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai
b) Mendapatkan bimbingan yang memadai dari pembimbing akademik dan
pembimbing klinik untuk kelancaran pelaksanaan praktek klinik.
c) Mendapatkan nilai praktek klinik sesuai dengan pencapaian kompetensi.
2) Kewajiban :
a) Melaksanakan tugas-tugas yang menjadi tujuan pencapaian kompetensi praktik
baik secara perorangan maupun secara individu
b) Mematuhi tata tertib dari akademik (profesi) dan rumah sakit termasuk ruangan
kelolaan
c) Menggunakan pakaian seragam profesi lengkap, sopan dan rapi
d) Wajib hadir pada saat bimbingan dengan bukti nama dan tanda tangan
mahasiswa di jurnal bimbingan kecuali sakit (dibuktikan dengan surat
keterangan dokter)
e) Menyusun laporan sesuai petunjuk yang diberikan dan tepat waktu
pengumpulannya
f) Mengorganisir kegiatan presentasi/seminar yang diprogramkan
g) Menyimpan presensi mahasiswa, pembimbing (akademik dan klinik)
h) Mengidentifikasi internalisasi evaluasi diri tentang capaian manajemen dan
kepemimpinan keperawatan secara pribadi
b. Hak dan Kewajiban Pembimbing Klinik
1) Hak:
a) Mengelola bimbingan klinik agar tujuan tercapai
b) Memberikan penilaian ujian
2) Kewajiban :
a) Memfasilitasi pencapaian kompetensi
b) Menjadi nara sumber informasi yang dibutuhkan
c) Mendampingi mahasiswa dalam menjalankan role play
d) Memfasilitasi program-program yang dikerjakan mahasiswa
c. Hak dan Kewajiban Pembimbing Akademik
1) Hak:
a) Menyusun dan merancang buku panduan praktik
b) Memberikan penilaian laporan akhir (kelompok) danrole play peran
Karu/Katim, Perawat Pelaksana individu
2) Kewajiban :
a) Menjadi nara sumber dalam kegiatan mahasiswa yang membutuhkan nara
sumber
b) Memfasilitasi penelusuran sumber belajar
c) Menyediakan lembar presensai mahasiswa, presensi pembimbing
d) Melakukan bimbingan supervisi sesuai jadual yang disepakati.
8
a. Mini conference (pre dan post conference)
b. Monitoring kehadiran dan kompetensi mahasiswa
c. Konsultasi individu dan kelompok
d. Seminar dan presentasi proyek agen pembaharu.
9
BAB IV
EVALUASI PRAKTIK
100%
CATATAN:
10
BAB V
PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN
Tahapan proses manajemen keperawatan yang meliputi pengumpulan data, analisa SWOT
dan identifikasi masalah.
A. M1 :
Ketenagaan /Perawat
1. Struktur organisasi
2. Pendidikan
3. Beban Kerja
4. Pembagian Kerja
5. Jumlah Ketenagaan yang dibutuhkan (baik perawat/Non)
6. Sertifikasi
7. Pengaturan ketenagaan, jumlah tenaga yang diperlukan bergantung dari jumlah
pasien dan tingkat ketergantungan.
8. Komunikasi:
a. Hubungan perawat dengan dokter
b. Hubungan perawat dengan perawat
c. Hubungan perawat dengan pasien
d. Hubungan perawat dengan tim kesehatan lain (petugas lab, gizi, rontgen)
Pasien
9. Tingkat Ketergantungan
10. Alur pasien
11. Gambaran kasus
B. M2: Metode
12. Penerapan MPKP
11
13. Overan
14. Ronde keperawatan
15. Sentralisasi obat
16. Perencanana pulang
17. Supervisi
18. Dokumentasi keperawatan:
a. Pengkajian
b. Diagnosis keperawatan
c. Perencanaan
d. Implementasi
e. Evaluasi
D. M4: Money
26. Pemasukan
27. RAB
a. Operasional
b. Managemen (Pembayaran Bisnis Di Ruangan)
c. Sumber kesejahteraan ruangan
d. Pendanaan alat kesehatan
e. Pendanaan bahan kesehatan habis pakai
f. Pendanaan fasilitas kesehatan bagi petugas
g. Pengembangan
12
E. M5 : Mutu Pelayanan Asuhan Keperawatan
28. Pasien safety
29. Kepuasan pasien
30. Kenyamanan
31. Kecemasan
32. Perawatan diri
33. Pengetahuan/perilaku pasien
34. Jumlah pasien per bulan
35. Jumlah kasus terbanyak
36. Jumlah rawat inap
a. Analisis SWOT
Analisa SWOT adalah sebuah bentuk analisa situasi dan kondisi yang bersifat
deskriptif (memberi gambaran).Analisa ini menempatkan situasi dan kondisi
sebagai sebagai faktor masukan, yang kemudian dikelompokkan menurut
kontribusinya masing-masing. Satu hal yang harus diingat baik-baik oleh para
pengguna analisa SWOT, bahwa analisa SWOT adalah semata-mata sebuah alat
analisa yang ditujukan untuk menggambarkan situasi yang sedang dihadapi atau
yang mungkin akan dihadapi oleh organisasi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib
yang mampu memberikan jalan keluar yang cespleng bagi masalah-masalah yang
dihadapi oleh organisasi.
Analisa ini terbagi atas empat komponen dasar yaitu :
1. Strength (S), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan dari
organisasi atau program pada saat ini.
2. Weakness (W), adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari
organisasi atau program pada saat ini.
3. Opportunity (O), adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi dimasa depan.
4. Threat (T), adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang
dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi dimasa depan.
Selain empat komponen dasar ini, analisa SWOT, dalam proses penganalisaannya
akan berkembang menjadi beberapa Subkomponen yang jumlahnya tergantung pada
13
kondisi organisasi. Sebenarnya masing-masing subkomponen adalah
pengejawantahan dari masing-masing komponen, seperti Komponen Strength
mungkin memiliki 12 subkomponen, Komponen Weakness mungkin memiliki 8
subkomponen dan seterusnya.
b. Identifikasi Masalah
Dari data-data yang sudah dikumpulkan dan sudah dilakukan analisa dengan
pendekatan SWOT maka kita akan menemukan apa saja permasalahan-
permasalahan di dalam sebuah organisasi Rumah Sakit khususnya pada Ruang
Perawatan.Permasalahan yang ditemukan ini tidak saja hanya kekurangan-
kekurangan yang akan menggangu atau menghambat di dalam Organisasi
Keperawatan tetapi juga kemungkinan-kemungkinan peningkatan pelayanan agar
dapat menjadi lebih baik dari sekarang. Masalah-masalah yang ditemukan akan di
kumpulkan untuk selanjutnya dilakukan perencanaan untuk mengatasi
permasalahan atau meningkatkan kwalitasnya.Contoh perumusan masalah
TERLAMPIR.
Dalam model praktik keperawatan professional terdiri dari empat pilar diantaranya adalah:
14
suatu kegiatan. Dalam suatu organisasi perencanaan merupakan pola pikir yang
dapat menentukan keberhasilan suatu kegiatan dan titik tolak dari kegiatan
pelaksanaan kegiatan selanjutnya.
15
3. Misi Di Ruang MPKP
16
i. Rencana harian kepala ruangan
1. Asuhan keperawatan,
2. Supervisi Katim dan Perawat pelaksana
3. Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain
yang terkait.
Contoh Rencana Harian Kepala Ruangan dapat dilihat pada Tabel 3
Tabel 3
Rencana Harian Kepala Ruangan
Nama : Ruangan : Tanggal:
Jumlah perawat : Jumlah pasien :
17
1.1.1. Rencana Harian Ketua Tim
Isi rencana harian ketua tim adalah:
Tabel 4
Rencana Harian Ketua Tim
Nama Perawat : Ruangan: Tanggal:
Nama pasien :
1. ________________ 4. ______________
2. ________________ 5. ______________
3. ________________ 6. ______________
18
1.1.2. Rencana Harian Perawat Pelaksana
Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan keperawatan untuk
sejumlah pasien yang dirawat pada shift dinasnya. Rencana harian
perawat pelaksana shif sore dan malam agak berbeda jika hanya satu
orang dalam satu tim maka perawat tersebut berperan sebagai ketua tim
dan perawat pelaksana sehingga tidak ada kegiatan pre dan post
conference.
Tabel 5
Rencana Harian Perawat Pelaksana
Nama perawat : Ruangan : Tanggal:
Nama pasien :
1. _____________ 4. ___________________
2. _____________ 5. ___________________
3. _____________ 6. ___________________
19
1.1.3. Penilaian Rencana Harian Perawat
Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan melalui
observasi menggunakan instrumen jurnal rencana harian (Tabel 6).
Tabel 6
Dokumentasi Pembuatan Rencana Harian (RH) Perawat
No Nama Bulan :
Perawat 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 30 Jml %
1 Ali Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö 0 Ö Ö 9 100
2 Adi - Ö Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö Ö 9 90
3 Ani Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö 9 100
4 Ami 0 Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö 0 Ö 8 100
5 Aki - Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö Ö Ö 9 90
6 Bona 0 Ö Ö Ö - Ö Ö Ö Ö 0 Ö 8 88,9
7 Buni Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö 9 100
8 Buri Ö Ö Ö 0 Ö Ö Ö Ö 0 Ö Ö 9 100
20
rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup rencana
bulanan karu adalah:
RENCANA KEGIATAN BULANAN KEPALA RUANGAN MPKP
Bulan : ______________________
( ……………………..)
21
B. Rencana bulanan ketua tim
Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang
keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatan-egiatan
yang mencakup rencana bulanan katim adalah:
Tabel 8
Rencana Bulanan Ketua Tim
Bulan : ______________________
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
1 2 3 4 5 6 7
Rapat Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
Ruangan PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
8 9 10 11 12 13 14
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
15 16 17 18 19 20 21
Alokasi Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
pasien PA PA PA PA Conf
Penkes
Klg
22 23 24 25 26 27 28
Menyusu Supervisi Supervisi Supervisi Supervisi Case
n jadwal PA PA PA PA Conf
dinas Tim Penkes
Klg
29 30 31
Menyusu Koordinas Menyusu
n Laporan i dg Katim n Laporan
Tim menyusun Bulanan
Lap Bln
Ketua Tim Kepala Ruangan
( ……………………..) ( ………………………)
22
1.1.5. Rencana tahunan
Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evalusi hasil kegiatan
dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana tindak lanjut
serta penyusunan rencana tahunan berikutnya. Rencana kegiatan tahunan
mencakup:
23
membawahi beberapa Perawat Pelaksana yang memberikan asuhan keperawatan
secara menyeluruh kepada sekelompok pasien.Struktur Organisasi tersebut
dapat digambarkan dalam bentuk bagan.
a. Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP
1. Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 Tim dan tiap tim
diketuai masing-masing oleh seorang ketua Tim yang terpilih melalui
test.
2. Kepala Ruangan bekerja sama dengan Ketua Tim mengatur jadwal dinas
(pagi, sore, malam)
3. Kepala Ruangan membagi klien untuk masing-masing Tim.
4. Apabila suatu ketika satu Tim kekurangan Perawat Pelaksana karena
kondisi tertentu, Kepala Ruangan dapat memindahkan perawat
pelaksana dari tim lain ke Tim yang mengalami kekurangan anggota
5. Ketua Tim menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan pagi
apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas. Untuk
itu yang dipilih adalah perawat yang paling kompeten dari perawat yang
ada. Sebagai pengganti Kepala Ruangan adalah Ketua Tim, sedangkan
jika Ketua Tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh anggota tim
(perawat pelaksana) yang paling kompeten di antara anggota tim.
6. Ketua Tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing pasien.
7. Ketua Tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada
klien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh Perawat Pelaksana
anggota Timnya
8. Kolaborasi dengan Tim Kesehatan Jiwa lain dilakukan oleh Ketua Tim.
Bila Ketua Tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung
jawabnya didelegasikan kepada perawat paling ekspert yang ada di
dalam tim
9. Masing-masing Tim memiliki Buku Komunikasi
10. Perawat Pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien yang
menjadi tanggung jawabnya
24
Tabel 9
Evaluasi Kegiatan Menyusun Struktur Organisasi
25
a. Mengevaluasi indikator mutu
b. Melakukan audit dokumentasi
c. Melakukan survey kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya
d. Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
2) Compensatory reward
a. Melakukan penilaian kinerja ketua Tim dan Perawat Pelaksana
b. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf
3) Professional relationship
a. Memimpin rapat keperawatan
b. Memimpin konferensi kasus
c. Melakukan rapat timkesehatan
d. Melakukan kolaborasi dengan dokter
26
Memberikan umpan balik pada Perawat Pelaksana
2) Compensatory reward
Menilai kinerja perawat pelaksana
3) Professional Relationship
Melaksanakan konfrensi kasus
Melakukan kolaborasi dengan dokter
4) Patient Care Delivery
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistim tubuh
sesuai tumbuh kembang.
c. Perawat pelaksana
1. Perencanaan
Menyusun rencana jangka pendek (Rencana Harian,)
2. Patient Care Delivery
Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan sistim tubuh
sesuai tumbuh kembang.
2. Daftar Dinas Ruangan
Daftar dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga perawat
sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan dinas. Pembuatan
jadual dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada hari terakhir minggu
tersebut untuk jadwal dinas pada minggu yang selanjutnya bekerja sama dengan
Ketua Tim. Setiap tim mempunyai anggota yang berdinas pada pagi, sore dan
malam, dan yang lepas dari dinas ( libur ) malam hari dan yang libur. Contoh
Daftar Dinas seminggu dapat dilihat pada table I.8.
Tabel 10
Daftar Dinas Ruangan Disusun Berdasarkan Tim
No Nama Petugas Sn Sl Rb Km Jm Sb M Sn
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Karu P P P P P P L P
Tim I
2 Katim P P P P P P L P
3 PA. A M M M M - L P P
4 PA. B P P P P L S P S
27
5 PA. C S L S S S S S L
6 PA .D S* S* L M* M* M* M
7 PA. E S*
P S L S S S S S*
Tim II
8 Katim P P P P P P L P
9 PA. F S S S S* L P P P
10 PA G M* M* M* M* - L P P
11 PA H P P P P P L S S
13 PA I P P P L S* S* S* S
14 PA.J S S S L M M M M*
å Pagi 7 6 6 5 4 4 4 6
å Sore 4 3 4 3 3 5 4 4
å Malam 2 2 2 2 2 2 2 2
Keterangan:
P : Pagi S : Sore M : Malam L: Libur * :Penanggung jawab
Tabel 11
Evaluasi Kegiatan Penyusunan Daftar Dinas Ruangan MPKP
28
3. Daftar Pasien
Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab tiap Tim
selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat yang bertanggung jawab secara
total selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar pasien tidak perlu
mencantumkan diagnosa dan alamat agar kerahasiaan pasien terjaga. Daftar pasien
dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan tanggung gugat perawat atas
asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah keperawatan pasien yang
holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi kolega kesehatan lain dan
keluarga untuk berkolaborasi tentang perkembangan dan perawatan pasien. Daftar
pasien di ruangan diisi oleh Ketua Tim sebelum operan dengan dinas berikutnya
dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan. Contoh daftar pasien dapat dilihat pada
Tabel 12
Tabel 12
Daftar Pasien Ruangan MPKP
No Tim II
Alokasi pasien terhadap perawat yang dinas pagi, sore atau malam dilakukan oleh Ketua Tim
berdasarkan jadwal dinas. Kegiatan ini dilakukan sebelum operan dari dinas pagi ke dinas sore.
Contoh di atas menunjukkan:
Dinas pagi tanggal 7 Februari 2006 adalah Tono, Henny, Tito, dan Hartini. Tono
merawat Ferri sebagai penanggung jawab dan merawat Zulkifli sebagai perawat asosiet
karena Ujang yang bertanggung jawab sedang dinas malam
Dinas sore tanggal 6 Februari 2006 adalah Ulfa dan Pustie
Dinas malam tanggal 6 Februari 2006 adalah Ujang
29
Tabel 13
Evaluasi Daftar Pasien MPKP
Keterangan :
Dilakukan :1 Tidak dilakukan : 0
Nilai Aktivitas Penyusunan Daftar Pasien:
30
6. Negosiasi
Di ruangan MPKP pengarahan diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai
berikut:
1. Menciptakan budaya motivasi
2. Manajemen waktu: Rencana Harian
3. Komunikasi efektif, melalui kegiatan:
a. Operan antar shift
b. Pre conference tim
c. Post conference tim
4. Manajemen konflik
5. Pendelegasian dan supervisi
31
k. Memberikan kesempatan kepada staf untuk membuat penilaian sesering mungkin
l. Menciptakan hubungan saling percaya dan saling tolong dengan staf
m. Memberi kesempatan staf untuk mengontrol lingkungan kerjanya
n. Menjadi role model bagi staf
o. Memberikan reinforcement sesering mungkin
32
Tabel 14
Instrumen Evaluasi Penciptaan Iklim Motivasi
No Kriteria 4 3 2 1
1 Anda memberi harapan yang jelas kepada staf
2 Anda bersikap fair dan konsisten terhadap semua
staf
3 Anda mengembangkan konsep kerja kelompok
4 Anda mengintegrasikan kebutuhan staf dengan
kebutuhan organisasi
5 Anda memberikan tantangan kerja sebagai
kesempatan untuk mengembangkan diri
6 Anda melibatkan staf dalam pengambilan keputusan
7 Anda memberikan kesempatan kepada staf menilai
dan mengontrol pekerjaannya
8 Anda menciptakan hubungan saling percaya dan
menolong dengan staf
9 Anda menjadi role model bagi staf
10 Anda memberikan reinforcement (pujian)
Sub total
Total
Total nilai
Nilai = -------------- X 100 Nilai: ……….
56
4. Manajemen Waktu
a. Pengertian
Manajemen waktu adalah penggunaan secara optimal waktu yang dipunyai. Tahapan
manajemen waktu meliputi tiga tahapan yaitu:
1. Membuat perencanaan waktu dan membuat prioritas
2. Melengkapi prioritas tertinggi kapan saja memungkinkan, menyelelesaikan tugas
sebelum memulai tugas yang lain
33
3. Membuat prioritas ulang berdasarkan informasi yang diterima
b. Penerapan Manajemen Waktu di MPKP
Dalam MPKP manajemen waktu diterapkan dalam bentuk penerapan rencana kerja
harian yaitu suatu bentuk perencanaan kerja melalui jadwal kerja yang disusun secara
berurutan yang disusun sebelum pekerjaan tersebut dilaksanakan. Rencana harian
dibahas secara detail dalam Modul Perencanaan.
c. Evaluasi Aktivitas Manajemen Waktu
Aktivitas manajemen waktu dievaluasi melalui instrumen perencanaan (Modul I-A)
5. Pendelegasian
a. Pengertian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Dalam organisasi
pendelegasian dilakukan agar aktivitas organisasi tetap berjalan untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan
Pendelegasian dilaksanakan melalui proses:
1. Buat rencana tugas yang perlu dituntaskan
2. Identifikasi keterampilan dan tingkat pendidikan yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas
3. Pilih orang yang mampu melaksanakan tugas yang didelegasikan
4. Komunikasikan dengan jelas apa yang akan dikerjakan dan apa tujuannya.
5. Buat batasan waktu dan monitor penyelesaian tugas
6. Jika bawahan tidak mampu melaksanakan tugas karena menghadapi masalah
tertentu, manajer harus bisa menjadi model peran dan menjadi nara sumber untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi
7. Evaluasi kinerja setelah tugas selesai
8. Pendelegasian terdiri dari tugas dan kewenangan
b. Penerapan Pendelegasian di MPKP
Delegasi dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh Kepala
Ruangan kepada Ketua Tim, Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana. Pendelegasian
dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang. Pendelegasian tugas
ini dilakukan secara berjenjang. Penerapannya dibagi menjadi 2 jenis yaitu
pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil.
Pendelegasian terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya adalah:
34
a. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Ketua Tim untuk menggantikan tugas
sementara karena alasan tertentu
b. Pendelegasian tugas Kepala Ruangan kepada Penanggung Jawab Shiff
c. Pendelegasian Ketua Tim kepada Perawat Pelaksana dalam pelaksanaan tindakan
keperawatan yang telah direncanakan
Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP berhalangan
hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini yang mengatur
pendelegasian adalah Kepala Seksi Perawatan, Kepala Ruangan, Ketua Tim atau
Penanggung Jawab Shift, tergantung pada personil yang berhalangan. Mekanismenya
sebagai berikut:
a. Bila Kepala Ruangan berhalangan, Kepala Seksi menunjuk salah satu Ketua Tim
untuk menggantikan tugas Kepala Ruangan
b. Bila Ketua Tim berhalangan hadir maka Kepala Ruangan menunjuk salah satu
Anggota Tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas Ketua Tim
c. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim kekurangan
personil maka Kepala Ruangan/Penanggung Jawab Shift berwenang memindahkan
perawat pelaksana dari tim lain masuk tim yang kekurangan personil tersebut atau
Katim melimpahkan pasien kepada perawat pelaksana yang hadir.
c. Prinsip-prinsip Pendelegasian Tugas di MPKP
1. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format pendelegasian
tugas
2. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang berkompeten dan
setara dengan kemampuan yang digantikan tugasnya
3. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal terinci, disertai
tertulis
4. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor pelaksanaan tugas dan
menjadi rujukan bila ada kesulitan yang dihadapi
5. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang sudah dilaksanakan
dan hasilnya.
35
Tabel 15
Surat Pendelegasian Tugas
( ………………………….) ( ……………………)
36
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Pendelegasian dilakukan kepada staf yang memiliki
kompetensi yang dibutuhkan dalam menjalankan
tugas
2 Tugas yang dilimpahkan dijelaskan sebelum
melakukan pendelegasian
3 Selain pelimpahan tugas, kewenangan juga
dilimpahkan
4 Waktu pendelegasian tugas ditentukan
5 Apabila yang melaksanakan tugas mengalami
kesulitan, Kasie, Karu, Katim memberikan arahan
untuk mengatasi masalah
6 Ada evaluasi setelah selesai tugas dilaksanakan
Sub Total
Total skor
Total skor
Nilai = ---------------------- X 100
24
6. Supervisi
a. Pengertian
Supervisi atau pengawasan adalah proses memastikan kegiatan dilaksanakan sesuai
dengan tujuan organisasi dengan cara melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
kegiatan tersebut. Supervisi dilakukan untuk memastikan kegiatan yang dilaksanakan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
Supervisi dilaksanakan oleh orang yang memiliki kemampuan yang mumpuni dalam
bidang yang disupervisi. Dalam struktur organisasi, supervisi biasanya dilakukan oleh
atasan terhadap bawahan atau konsultan terhadap pelaksana. Dengan supervisi
diharapkan kegiatan yang dilakukan sesuai dengan tujuan organisasi, tidak
menyimpang dan menghasilkan keluaran (produk) seperti yang diinginkan.
Supervisi tidak diartikan sebagai pemeriksaan atau mencari kesalahan, tetapi lebih
kepada pengawasan partisipatif yaitu mendahulukan penghargaan terhadap pencapaian
atau hal positif yang dilakukan dan memberikan jalan keluar untuk hal yang masih
belum dapat dilakukan. Dengan demikian bawahan tidak merasakan bahwa ia sekedar
dinilai akan tetapi dibimbing untuk melakukan pekerjaannya secara benar.
b. Penerapan Supervisi di MPKP
Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin kegiatan
pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu professional yang telah
37
ditetapkan.Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi baik dalam
manajemen maupun asuhan keperawatan serta menguasasi pilar-pilar profesionalisme
yang diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan berjenjang dilakukan sebagai berikut:
1. Kepala Seksi Keperawatan atau Konsultan melakukan pengawasan terhadap Kepala
Ruangan, Ketua Tim, dan Perawat Pelaksana
2. Kepala Ruangan melakukan pengawasan terhadap Ketua Tim dan Perawat
Pelaksana
3. Ketua Tim melakukan pengawasan terhadap Perawat Pelaksana
Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari masing-masing
staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan materi supervisi adalah
kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan keperawatan. Ketua Tim
disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di timnya dan kemampuan asuhan
keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana disupervisi terkait dengan kemampuan
asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi momok bagi staf maka
perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari masing-masing staf yang sudah
dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam supervisi. Contoh jadwal supervisidapat
dilihat pada Tabel 17
Tabel 17
JADWAL SUPERVISI RUANG ………………
38
Tabel 18
Instrumen Evaluasi Aktivitas Supervisi
Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda Ö pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Supervisi disusun secara terjadwal
2 Semua staf mengetahui jadwal supervisi yang
dilaksanakan
3 Materi supervisi dipahami oleh supervisor maupun
staf
4 Supervisor mengorientasikan materi supervisi
kepada staf yang disupervisi
5 Supervisor mengkaji kinerja staf sesuai dengan
materi supervisi
6 Supervisor mengidentifikasi pencapaian staf dan
memberikan reinfrocement
7 Supervisor mengidentifikasi aspek kinerja yang
perlu ditingkatkan oleh staf
8 Supervisor memberikan solusi dan role model
bagaimana meningkatkan kinerja staf
9 Supervisor menjelaskan tindak lanjut supervisi yang
telah dilaksanakan
10 Supervisor memberikan reinforcement terhadap
pencapaian keseluruhan staf
Sub Total
Total
Total
Nilai aktivitas supervisi: ---------------------- X 100
40
7. Komunikasi Efektif
a. Pengertian
Berkomunikasi merupakan salah satu fungsi pokok manajemen khususnya pengarahan.
Setiap orang berkomunikasi dalam suatu organisasi. Komunikasi yang kurang baik
dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan organisasi.
39
Komunikasi adalah proses tukar-menukar pikiran, perasaan, pendapat dan saran yang
terjadi antara dua manusia atau lebih yang bekerja bersama.
b. Penerapan Komunikasi di MPKP
Beberapa bentuk komunikasi di ruang MPKP
1. Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore dan malam.
Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi ke dinas sore dipimpin
oleh kepala ruangan , sedangkan operan dari dinas sore ke dinas malam dipimpin
oleh penanggung jawab shift sore.
2. Pre Conference yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai
operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh Katim atau Pj
Tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang, maka pre conference
ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap perawat (rencana harian), dan
tambahan rencana dari Katim atau PJ tim.
3. Post Conference yaitu komunikasi Katim dan Perawat Pelaksana tentang hasil
kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi post
conference adalah: hasil Askep tiap perawat dan hal penting untuk operan (tindak
lanjut). Post conference dipimpin oleh Katim atau PJ tim.
Tabel 19
Pedoman Operan antar Shift
PEDOMAN OPERAN
Waktu Kegiatan : Awal pergantian shift (pukul 07.30, 14.00, 21.00)
Tempat : Nursing Station/Kantor Perawat
Penanggung Jawab : Kepala Ruangan/PJ Shift
Kegiatan :
1. Karu/Pj shift membuka acara dengan salam
2. PJ shift yang mengoperkan menyampaikan:
a. Kondisi/keadaan pasien: Dx keperawatan, Tuk yang sudah dicapai, tindakan yang
sudah dilaksanakan, hasil asuhan
b. Tindak lanjut untuk shift berikutnya
3. Perawat shift berikutnya mengklarifikasi penjelasan yang sudah disampaikan
4. Karu memimpin ronde ke kamar pasien
5. Karu merangkum informasi operan, memberikan saran tindak lanjut
6. Karu memimpin doa bersama dan menutup acara
7. Bersalaman
40
Tabel 20
Pedoman Pre Conference
Tabel 21
Pedoman Post conference
41
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Operan dilaksanakan setiap pergantian dinas
2 Pre conference dilakukan di tiap tim sebelum mulai
dinas
3 Post conference dilakukan setelah selesai
memberikan asuhan di tiap tim
Sub Total
Total
Total Skor
Nilai aktivitas komunikasi: ---------------- X 100
12
8. Manajemen Konflik
a. Pengertian
Konflik adalah perbedaan pandangan atau ide antara satu orang dengan orang yang lain.
Dalam organisasi yang dibentuk dari sekumpulan orang yang memiliki latar belakang
yang berbeda konflik mudah terjadi.Demikian juga di Ruang MPKP konflik pun bisa
terjadi.Untuk mengantisipasi terjadinya konflik maka perlu dibudayakan upaya-upaya
mengantisipasi konflik dan mengatasi konflik sedini mungkin di ruang MPKP.
Cara-cara penanganan konflik ada beberapa macam, meliputi:
a. Bersaing
b. Berkolaborasi
c. Menghindar
d. Mengakomodasi
e. Berkompromi
Mengatasi konflik dengan bersaing adalah penanganan konflik di mana seseorang atau
satu kelompok berupaya memuaskan kepentingannya sendiri tanpa mempedulikan
dampaknya pada orang lain atau kelompok lain. Cara ini kurang sehat apabila
diterapkan karena bisa menimbulkan potensi konflik yang lebih besar terutama pada
pihak yang merasa dikalahkan.Untuk itu organisasi sebaiknya menghindari metode
penyelesaian konflik jenis ini.
Berkolaborasi adalah upaya yang ditempuh untuk memuaskan kedua belah pihak yang
sedang berkonflik. Cara ini adalah salah satu bentuk kerja sama. Berbagai pihak yang
terlibat konflik didorong menyelesaikan masalah yang mereka hadapi dengan jalan
mencari dan menemukan persamaan kepentingan dan bukan perbedaan.Situasi yang
42
diinginkan adalah tidak ada satu pihakpun yang dirugikan. Istilah lain cara penyelesaian
konflik ini disebut juga win-win solution.
Menghindar adalah cara menyelesaikan konflik di mana pihak yang sedang berkonflik
mengakui adanya konflik dalam interaksinya dengan orang lain tetapi menarik diri atau
menekan konflik tersebut (seakan-akan tidak ada konflik atau masalah). Cara ini tidak
dianjurkan dalam upaya penyelesaian konflik karena masalah mendasar tidak
diselesaikan, penyelesaian yang terjadi adalah penyelesaian semu.Untuk itu tidak
dianjurkan organisasi untuk menggunakan metode ini.
Akomodasi adalah upaya menyelesaikan konflik dengan cara salah satu pihak yang
berkonflik menempatkan kepentingan pihak lain yang berkonflik dengan dirinya lebih
tinggi. Salah satu pihak yang berkonflik mengalah kepada pihak yang lain. Ini suatu
upaya lose – win solution. Upaya penyelesaian konflik dengan akomodasi sebaiknya
juga tidak digunakan terlalu sering karena kepuasan tidak terjadi secara penuh dan bisa
menimbulkan potensi konflik di masa mendatang.
Kompromi adalah cara penyelesaian konflik di mana semua pihak yang berkonflik
mengorbankan kepentingannya demi terjalinnya keharmonisan hubungan dua belah
pihak tersebut. Dalam upaya ini tidak ada salah satu pihak yang menang atau kalah. Ini
adalah lose-lose solution di mana masing-masing pihak akan mengorbankan
kepentingannya agar hubungan yang dijalin tetap harmonis.
b. Penerapan Manajemen Konflik di MPKP
Upaya mengatasi konflik yang diterapkan di MPKP adalah upaya yang win-win
solution. Suatu upaya berkolaborasi. Untuk itu pembudayaan kolaborasi antar staf
menjadi prioritas utama dalam menyelenggarakan pengelolaan ruangan MPKP.
Pendekatan penyelesaian konflik yang ditempuh adalah dengan pendekatan
penyelesaian masalah (problem solving) yang meliputi:
1. Mengidentifikasi akar permasalahan yang terjadi dengan melakukan klarifikasi pada
pihak yang berkonflik
2. Mengidentifikasi penyebab timbulnya konflik
3. Mengidentifikasi alternatif-alternatif penyelesaian yang mungkin diterapkan
4. Memilih alternatif penyelesaian terbaik untuk diterapkan
5. Menerapkan solusi pilihan
6. Mengevaluasi peredaan konflik
43
Bila pendekatan internal yang telah dilakukan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi
belum berhasil maka Kepala Ruangan dapat berkonsultasi dengan Kepala Seksi
Perawatan atau Konsultan.
c. Evaluasi Penerapan Aktivitas Penyelesaian Konflik
Aktivitas penyelesaian konflik dievaluasi oleh seluruh staf keperawatan
MPKP.Evaluasi dilakukan dengan menggunakan instrumen pada Tabel 23.
Tabel 23
Instrumen Evaluasi Penyelesaian Konflik
Petunjuk:
Jawablah pernyataan-pernyataan berikt ini dengan memberi tanda Ö pada kolom
sebelah kanan masing-masing pernyataan pada kolom skor:
4: Jika Anda Sangat Setuju terhadap isi pernyataan
3: Jika Anda Setuju dengan isi pernyataan
2: Jika Anda Tidak setuju dengan isi pernyataan
1: Jika Anda Sangat Tidak Setuju terhadap isi pernyataan
Skor
No Kriteria 4 3 2 1
1 Komunikasi antar perawat terbuka
2 Konflik diungkapkan secara terbuka
3 Staf saling menghargai pendapat yang lain
4 Semua staf saling mencari solusi menyelesaikan
masalah
5 Solusi terbaik yang dipilih adalah yang terbaik
untuk semua
6 Bila konflik tidak selesai dikonsultasikan kepada
atasan atau konsultan
Sub Total
Total
Total nilai
Nilai aktivitas mengatasi konflik: ------------------- X 100
24
44
c. Pilar III: Hubungan Professional
Salah satu pilar praktik professional perawatan adalah pelayanan keperawat dengan
mengunakan manajemen asuhan keperawatan di MPKP tertentu. Manajemen asuhan
keperawat yang diterapkan di MPKP adalah asuhan keperawatan dengan menerapkan
proses keperawatan
G. Komponen-Komponen MPKP
Terdapat 4 komponen utama dalam model praktek keperawatan professional, yaitu sebagai
berikut :
1. Ketenagaan Keperawatan
2. Metoda pemberian asuhan keperawatan
3. Proses Keperawatan
4. Dokumentasi Keperawatan
45
DAFTAR RUJUKAN BELAJAR MAHASISWA
Huston, C.J. (2000).Leadership roles & management function in nursing: theory &application.
(third edition). Philadelphia: Lippincott.
46
Lampiran 1: Form Penilaian Kinerja MPKP
FORM PENILAIAN KINERJA PERAN MPKP
Komponen Nilai
Evaluasi diri Nilai
1. Melakukan survey harian (tingkat ketergantungan,
keluhan pasien satu hari, ketersediaan logistik, audit
dokumentasi keperawatan)
2. Membagi staf menurut metode yan kep yang ditetapkan
3. Membagi pasien sesuai kemampuan dan beban kerja
4. Memimpin pertemuan pagi dan mengarahkan tugas
sebelum semua staf melaksanakan tugas
5. Memfasilitasi kelancaran kerja staf
6. Melakukan delegasi
7. Memberi reward dan punishment pada staf
8. Melakukan supervisi
9. Menilai kinerja staf
10. Berperan sebagai konsultan keperawatan di ruangan
Total nilai :
Ket .penilaian: 4: sangat baik; 3: baik; 2: kurang baik; 0: tidak dilakukan
Jakarta,, ………….
Pembimbing,
( ..........................................)
47
Komponen Nilai
Evaluasi Diri Nilai
1. Survey awal (evaluasi SOAP asuhan keperawatan)
2. Melakukan pengkajian ulang kondisi pasien
3. Menerima dan melakukan operan tugas
4. Membagi tugas kepada anggota sesuai kemampuan
dan beban kerja
5. Menyusun rencana perawatan berdasarkan
kemampuan perawat pelaksana dan ketergantungan
pasien
6. Memberikan asuhan keperawatan
7. Melakukan dsupervisi tindakan perawat pelaksana
8. Memberi reward dan punishment pada perawat
pelaksana
9. Memonitor dan mengevaluasi kinerja perawat
pelaksana
10. Memimpin pre dan post conference
Total nilai:
Ket: 4: sangat baik; 3: baik; 2: kurang baik; 0: tidak dilakukan
Jakarta, ………….
Pembimbing,
( ..........................................)
48
RUANG :
TANGGAL :
Komponen Nilai
1 2 3
1. Penguasaan konsep manajemen
2. Kemampuan mengaplikasikan konsep
3. Analisa/berpikir kritis
4. Sistematika laporan
5. Keaslian laporan
Total nilai:
Ket: 3: sangat baik; 2: baik; 1: kurang baik
Jakarta, ………….
Pembimbing,
( ..........................................)
49
Memberikan Pengarahan
Menunjukkan Keberanian
tindakan tepat
Penguatan tim
50
saya
Memperjuangkan Perubahan
51
lain
Membangun Hubungan
52
Cara penilaian: (beri skor pada setiap jawaban pernyataan dengan ketentuan sebagai
berikut:)
- skor 1 = tidak dilakukan dengan baik
- skor 2 = jarang dilakukan dengan baik
- skor 3 = dilakukan dengan baik
Nilai:
Jumlah skor x 100
'117
Kategori:Jakarta,……………………
-kepemimpinan baik : 76-100
-kepemimpinan sedang : 45-75
-kepemimpinan buruk : 0-44
Mahasiswa,
.............................................
Topik : …………………………………
Tanggal : …………………………………
Kelompok : …………………………………
Presenter :…………………………………
53
Petunjuk :
Jakarta, ………………2017
Pembimbing,
(……………………....)
54
Lampiran 3Presensi Mahasiswa Praktik
PRESENSI MAHASISWA PRAKTIK MANAJEMEN KEPERAWATAN
Stase :……………………………
Ruangan :…………………………....
Paraf Ket
Hari/Tgl Datang Pulang
Pemb.Klinik
Jam Paraf
( )
55
Lampiran 4Jadwal Bimbingan Mahasiswa
JADUAL BIMBINGAN MAHASISWA
1 Senin
2 Selasa
3 Rabu
4 Kamis
5 Jumat
6 Sabtu
Ket:
Bimbingan
Tidak bimbingan
56
Lampiran 5Sistematika Penulisan Laporan Akhir
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN AKHIR
MANAJEMEN KEPERAWATAN
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
BAB II. HASIL KAJIAN SITUASI DAN TINJAUAN TEORITIS
A. Input
1. Profil ruangan
2. Denah ruangan
3. Struktur organisasi ruangan
4. Ketenagaan ruangan
5. Fasilitas ruangan
B. Proses
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengendalian
C. Output
1. Indikator mutu umum RS (BOR, LOS, TOI, BTO)
2. Audit dokumentasi (instrumen A depkes)
3. Indikator penyakit (ILO, dekubitus, pasien jatuh)
4. Indikator pelayanan (kepuasan pasien/perawat)
BAB III. PERMASALAHAN DAN RENCANA KEGIATAN
A. Analisis data
B. Perumusan masalah
C. Perumusan alternatif penyelesaian masalah
D. Plan of Action (POA)
BAB IV. PELAKSANAAN DAN EVALUASI
A. Kesenjangan teori
B. Analisis (pembahasan)
C. Penyelesaian masalah
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan (menjawab tujuan: diuraikan secara singkat kesimpulan terhadap
pencapaian indikator-indikator yang ditentukan
B. Saran (menjawab manfaat: rencana tindak lanjut aplikatif pada pihak yang
terkait: manajerial dan fungsional
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
(berisi laporan-laporan kegiatan, foto kegiatan, daftar hadir, kuesioner/cek list
observasi/pedoman wawancara pengkajian dll)
57
Lampiran 6 Lembar Hasil Bimbingan
Pembimbing Klinik
( )
58
PERUMUSAN PRIORITAS MASALAH
(CONTOH KASUS)
1. Permasalahan
a. Pendokumentasian keperawatan belum optimal
b. Asuhan keperawatan sesuai SAK dan SPO belum optimal
c. Pre-post conference belum optimal
d. Penilaian kinerja belum optimal dilakukan
2. Alternatif Penyelesaian Masalah
Alternatif pemecahan masalah sesuai dengan kategori nilai didapat adalah:
60-75% : Pendampingan
Pada ruang rawat lima barat didapat nilai manajemen pengelolaan ruang rawat lantai lima
barat sebesar 54,7%, maka perlunya pelatihan MPKP, dan pendampingan pada kegiatan
pada ruang MPKP. Berdasarkan masing-masing komponen pada manajemen pengelolaan
ruangan ruang lantai lima barat berdasarkan prioritas masalah.
3. Prioritas Masalah
Permasalahan yang berhasil diidentifikasi, dipertimbangkan berdasarkan waktu,
keterbatasan sumber daya dan kewenangan atau kemampuan untuk mengatasi masalah
yang ada, sehingga masalah yang akan diatasi adalah masalah yang termasuk dua
prioritas utama. Proses memprioritaskan masalah dilakukan dengan memperhatikan aspek
:
59
2 : Sangat penting
3 : Cukup
4 : Penting
5 : Sangat penting
60
(CONTOH KASUS)
Tujuan dan alternatif pemecahan masalah dirumuskan dalam bentuk pertanyaan yang
mencakup : apa, siapa, dimana, berapa lama dan tujuan yang ingin dicapai.
1. Permasalahan
a. Dokumentasi Keperawatan
1). Mengkaji ulang format dokumentasi keperawatan yang ada di ruangan dan
menyusun format baru
2). Sosialisasi pengisian dokumentasi keperawatan
3). Pendampingan pengisian dokumentasi keperawatan
b. Pemberian asuhan keperawatan sesuai SAK dan SPO
1). Melakukan survey masalah dan diagnosa keperawatan yang sering muncul di
ruangan
2). Mengkaji ulang SAK dan SOP yang ada di ruangan
3). Sosialisasi penggunaan SAK dan SOP di ruangan
2. Seleksi Alternatif Penyelesaian Masalah
Menggunakan metode pembobotan CARL, yaitu:
a. Capability (kemampuan melaksanakan alternatif)
b. Accesability (kemudahan dalam melaksanakan alternatif)
c. Readiness (kesiapan dalam melaksanakan alternatif)
d. Leverage (artinya daya ungkit alternatif tersebut dalam menyelesaikan
masalah)
Rentang nilai 1 sampai 5:
5: sangat mampu
4: mampu
3: cukup
2: kurang
1: tidak mampu
61
No Kegiatan Ca Ab Rc Ld Skor
axbxcxdxe
di Ruangan X RS. Y
62
No. Masalah Ca Ab Rc Ld Skor
axbxcxdxe
a). Melakukan survey masalah dan diagnosa keperawatan yang sering muncul di ruangan
b). Mengkaji ulang SAK dan SOP yang ada di ruangan berdasarkan diagnosa
63
No Kegiatan Pokok Kegiatan Pelaksana Sasaran Tujuan Waktu Tempat
1………….
2………….dst
EVALUASI
1………….
2………….dst
2..ds
b
64