Anda di halaman 1dari 1

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
Menurut laporan World Health Organization (WHO) tahun 2008 angka
kejadian pada wanita 48% sedangkan pada pria 37%. Kejadian di Indonesia vertigo
umumnya menimpa orang tua, angka kejadian vertigo akan terus meningkat pada
usia lanjut. Tercatat angka kejadian vertigo di usia 50 tahun adalah 40%. Angka
kejadian vertigo di Surakarta menyebutkan angka kejadian vertigo 20% pada
sekolompok orang dalam kurun satu bulan (WHO, 2008 dalam fajar, 2010).
Menurut data Departemen kesehatan Republik Indonesia periode januari
2015 sampai dengan Mei 2016 berjumlah 1.243 ((,2%) yang mngalami gangguan
vertigo, termasuk berjumlah 230 orang (5,59%0 terjadi pada orang dewasa
9Adianrat, 2016)
Vertigo merupakan salah satu gangguan yang paling sering dialami dan
menyusahkan sebagian besar manusia. Umumnya keluhan vertigo yang kambuh lagi
setelah beberapa bulan atau beberapa tahun pada umumnya.
Vertigo merupakan suatu gejala, sederet penyebabnya antara lain akibat
kecelakaan, stress, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan. Terlalu
sedikit atau banyak aliran darah ke otak, karna mata lelah dan karna makan dan
minuman. Tubuh merasakan posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ
keseimbangan yang terdapat di telinga bagian dalam, organ inimemiliki saraf yang
berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan oleh kelainan di
dalam telinga di dalam saraf yang menghubungkan telinga dengan otak dan di dalam
otak sendiri (Mardiono,2008)
Pencegahan di masyarakat bagi penderita vertigo yang sistem
keseimbangannya terganggu makan hendaklah berhati-hati saat berjalan dan dijaga
agar tidak cedera karena ajtuh, batasi asupan garam, terutama bila juga menderita
penyakit meneire (Kovar,2010)
2. Rumusan masalah
Bagaimana asuhan keperawatan pada pasien dengan vertigo ?
3. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah tentang vertigo ini adalah agar mahasiswa mampu
secara kognitif, afektif serta motorik dalam menyusun asuhan keperawatan pada
klien vertigo. Dengan demikian, mahasiswa bisa menerapkan asuhan keperawaan
yang sudah dibuat secara komprehensif sehingga dapat membantu proses
penyembuhan klien secara tepat dan cepat.

Anda mungkin juga menyukai