Anda di halaman 1dari 42

RESUME ASESMEN PEMBELAJARAN MATEMATIKA

“STRATEGI DAN PERANGKAT PENILAIAN NON–TES”


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:
Asesmen Pembelajaran Matematika

Dosen Pembimbing:
Nadya Alvi Rahma, S.Pd., M.Si.

Disusun Oleh
Kelompok 6:

1. Zahra Shafa Salsabila (12204183275)


2. Adelia Pramay Sella (12204183279)
3. Ayu Elya Khalida Zia (12204183289)
4. Tri Wulandari (12204183290)
5. Damar Danishwara (12204183304)

JURUSAN TADRIS MATEMATIKA


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
2020
A. MACAM-MACAM STRATEGI PENILAIAN NON TES
1. Presentasi Kelas
Presentasi kelas ialah kegiatan siswa berbicara di depan orang banyak (teman
sekelas) atau salah satu bentuk komunikasi yang membahas topik pengajuan
kegiatan, pendapat atau informasi kepada orang lain.1
a. Tujuan presentasi kelas
 Landasan untuk penilaian sumatif tentang kemmpuan siswa dalam
tugas atau proyek.
 Sebagai nilai tambahan jika hasil tes tertulis kurang memuaskan.
b. Karateristik presentasi kelas
 Merupakan bentuk nyata untuk menyampaikan sebuah gagasan.
 Dapat dijadikan sebagai perangkat pengajaran bahan ajar selanjutnya.
c. Metode presentasi kelas
 Guru merumuskan kriteria penilaian presentasi
 Guru memantau kemajuan siswa pada setiap presentasi.
 Guru memberikan umpan balik berupa tulisan maupun kata-kata
setelah presentasi.
d. Pertimbangan dalam implementasi presentasi kelas
 Bentuk asesmen alamiah terhadap kecakapan brbicara, kemampuan
debat, dan kompetensi pokok bahasan.
 Merupakan ketrampilan yang perlu diajarkan, dipraktikan, dinilai, dan
dievaluasi.2
e. Tata cara presentasi yang baik dan benar
 Percaya diri
Merupakan salah satu hal terpenting yang harus dimiliki oleh
seseorang ketika dia hendak presentasi. Dalam setiap kesempatan,
kepercayaan diri ini senantiasa harus dilatih sedini mungkin. Ketika
masih duduk di bangku taman kanak-kanak hingga kuliah, kita pasti
dilatih untuk tampil di depan dan menceritakan tentang apa saja.
 Pembukaan yang berisi tujuan
Ketika presentasi dilakukan, hal penting yang harus dilakukan adalah
dengan menyampaikan tujuan awal kenapa kalian berdiri di depan
para audience. Hal ini penting agar audience mengetahui tujuan serta
topik dan membuat mereka semakin tertarik untuk mengikuti
presentasi kalian dari awal hingga akhir.
 Menguasai materi beserta audience
Pada hakikatnya, orang yang berhasil dalam presentasinya itu bisa
dilihat dari apakah orang tersebut mampu menguasai materi dan juga
audience dengan baik atau tidak. Hal tersebut tentu dapat dilihat dari
1
“Presentasi” (https://www.dosenpendidikan.co.id/presentasi-adalah/, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
2
Ismet dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 57.
bagaimana gerak-gerik si pemateri dalam menyampaikan
presentasinya dan juga bagaimana cara dia dalam menggiring
audience untuk hanyut dalam materinya.
 Tanpa melihat slide Powerpoint
Dampak yang didapat dari presentator yang terus menerus melihat
slide powerpoint saat mempresentasikan proyek kerjanya yaitu
audience yang tidak empati lagi hingga kegagalan presentasi yang di
depan mata.
 Memanfaatkan kemampuan berbicara maupun gerak tubuh
Dalam melakukan presentasi, kemampuan dalam berbicara tentu
merupakan salah satu kunci utama dalam keberhasilan presentasi. Hal
itu dikarenakan dengan adanya skill berbicara yang fasih dan baik,
perhatian para audience yang sedang melihat presentasi kalian pun
akan semakin tertuju kepada kalian dan semakin paham dengan apa
yang kalian jabarkan. Selain itu, gerak tubuh pun juga cukup
mempengaruhi dalam keberhasilan menyampaikan presentasi.
Pasalnya, dengan adanya gerak tubuh yang baik, hal tersebut jelas
akan menarik para audience untuk semakin memperhatikan
presentasi yang kalian lakukan.
 Menjelaskan setiap point yang disampaikan
Ketika kalian berkesempatan untuk mempresentasikan sesuatu yang
telah kalian buat, maka sebisa mungkin kalian harus bisa menjelaskan
setiap point yang akan disampaikan. Dengan demikian, audience yang
mendengarkan pun semakin paham dan mengerti apa yang hendak
kalian sampaikan.
 Terus berlatih
Kunci utama yang harus dilakukan ketika kalian benar-benar ingin bisa
melakukan presentasi secara baik dan benar adalah dengan terus
berlatih dan berlatih. Karena dengan latihan, kita akan semakin
berkembang dan terus maju.3
a. kelompok
f. Skala penilaian presentasi kelas
Setiap kelompok yang akan presentasi wajib membawa lembar penilaian ini
sejumlah kelompok lain yang tidak maju. Berikan tanda cek (V) pada kolom
angka yang menurutmu sesuai dengan presentasi yang disajikan. Semakin
besar skala angka, berarti semakin baik penilaian yang diberikan.

I. Penyampaian materi presentasi


No Aspek Yang Dinilai Nama Siswa Skala Penilaian

3
“Cara Presentasi Yang Baik dan Benar” (https://squline.com/cara-presentasi-yang-baik-dan-benar/, Diakses
pada 26 Oktober 2020, 2020)
1 2 3 4
1 Penguasaan a.
bahasan materi b.
yang disajikan c.
2 Kemudahan a.
penggunaan b.
bahasa untuk c.
dipahami audience
ketika presentasi
3 Keluwesan sikap a.
dalam menyajikan b.
materi c.

II. Isi makalah dan tampilan (Nilai kelompok)


No Pernyataan Skala Penilaian
1 2 3 4
1 Kesesuaian materi yang
disajiakan dengan topik
2 Penataan bahasa hasil
terjemahan
3 Kemenarikan tampilan PPT
4 Manajemen waktu.4
g. Contoh instrumen penilaian presentasi
PENILAIAN KINERJA PRESENTASI
Mata Pelajaran :
Materi :
Alokasi Waktu :
Nama :
Nis :
Kelas :
No Aspek yang dinilai Penilaian
1 2 3
1. Komunikasi
2. Sistematika
penyampaian
3. Wawasan
4. Keberanian
5. Antusias
6. Penampilan

4
Muhung, “Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok”
(https://www.scribd.com/document/331825352/Instrumen-Penilaian-Presentasi-Kelompok, Diakses pada 26
Oktober 2020,2020)
Rubrik:
Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3
Komunikasi Tidak ada Komunikasi Komunikasi
komunikasi sedang lancar dan baik
Sistematika Penyampaian Sistematika Sistematika
penyampaian tidak sistematis penyampaian penyampaian
sedang baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan Wawasan luas
sedang
Keberanian Tidak ada Keberanian Keberanian baik
keberanian sedang
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam
kegiatan
Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan
kurang sedang baik.5

2. Konferensi
Konferensi ialah pertemuan untuk bertukar pendapat atau berunding tentang
suatu permasalahan dihadapi secara musyawarah atau bersama bersifat formal
maupun informal.6
a. Tujuan konferensi
 Bertukar informasi
 Mengeksplor pemikiran siswa dan memberikan sasran-saran kepada
siswa
 Menilai tingkat pemahaman siswa
 Agar siswa berhasil terhadap tugas tertentu
 Melakukan tinjauan terhadap apa yang telah diselesaiakan oleh siswa
b. Karteristik konferensi
 Fokus diskusi jelas terkait tugas pembelajaran tertentu
 Seluruh pihak yang terlibat bertanggungjawan akan keberhasilan
pertemuaan
 Wahana siswa untuk mengeksploeasi topik baru
 Berlangsung secara rutin
 Memerluakan catatan informasi selama konferensi berlangsung
c. Metode konferensi
 Guru datang dengan pertanyaan-pertanyaan untuk siswa

5
Misterfa, “Instrumen penilaian Seni Rupa” (https://www.coursehero.com/file/52895550/Instrumen-Penilaian-
Seni-Rupadocx/, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
6
Akbar Asfihan, “Konferensi” (https://adalah.co.id/konferensi/, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
 Memberikan umoan balik pribadi dan klarifikasi terhadap
minskonsepsi
 Memberikan kemudahan dan mendukung siswa
 Fokus terhadap penalaran siswa
 Memerluakan catatan informasi selama konferensi berlangsung
d. Pertimbangan dalam implementasi konferensi
 Dapat berupa bagian pembelajaran kolaboratif
 Lebih baik jika dibantu pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru
 Dapat menjadi strategi penilaian formatif tentang keikutsertaan siswa
dalam proyek pembelajaran
 Terdapat beberapa yang perlu diperhatikan oleh guru agar menjadi
pendidik profesional dalam menyiapkan konferensi yaitu:
 Menyiapakan rencana yang akan dicapai sebelum konferensi
berlangsung
 Menanggapi masalah ketika kedaan sudah dingin agar tidak
terjadinya emosional
 Mencatat hal-hal penting pada perilaku menyimpang siswa
 Memberikan kejelasan pada siapa yang akan datang saat
konferensi
 Mengakomodasikan jadwal orang tua
 Pertimbangan harus kuat dalam membuat surat undangan
konferensi
 Menciptakan ruang konferensi yang menaraik.7
e. Tata cara atau langkah-langkah konferensi
1. Persiapan
a. Menentukan kasus yang akan dibahas beserta data yang ada
b. Mengidentifikasi orang yang dapat menjelaskan dan
melengkapi data informasi yang diperlukan Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Sekolah Menengah Kejuruan.
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengajukan
permohonan kepada kepala sekolah mengundang peserta
konferensi kasus.
d. Menentukan notulis yang mampu merekam dan mencatat
setiap pendapat peserta konferensi.
2. Pelaksanaan
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membuka acara
pertemuan dengan menyampaikan maksud dan tujuan
dilaksanakan konferensi kasus dan permintaan komitmen,
terutama tentang kerahasiaan, dari para peserta konferensi
7
Ibid, hal. 58-60.
untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi peserta
didik konseli.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mendekripsikan
masalah yang dihadapi peserta didikkonseli, dengan terlebih
dahulu menyampaikan hal-hal positif dari peserta didik
konseli, selanjutnya disampaikan berbagai gejala masalah dan
data informasi yang ada, serta upaya-upaya pengentasan yang
telah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
c. Mengatur giliran pemberian tanggapan, masukan, pendapat
tentang alternatif pemecahan masaah dan memilih alternatf
terbaik.
d. Merumuskan dan persetujuan serta penerimaan tugas dan
peran masing- masing peserta konferensi dalam
mengupayakan pengentasan masalah yang dihadapi peserta
didik konseling.
3. Penutupan
a. Membacakan kembali raangkuman atau kesimpulan dari hasil
konferensi kasus berupa rekomendasikeputusan alternatif jalan
keluar terbaik yang telah dipertimbangkan bersama oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor dan para peserta
konferensi kasus serta disetujui oleh peserta didikkonseli.
b. Menegaskan kembali pembagian tugas dan peran yang harus
dilakukan oleh para pihak serta kerahasiaan dan pembahasan
kasus 4 Tindak lanjut
 Menyusun dan melaporkan proses dan hasil konferensi
kasus kepada pimpinan sekolah secara tertulis dan lisan
 Memantau implementasi hasil konferensi kasus serta
akibat yang terjadi Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan.8
f. Contoh instrumen penilaian konferensi
1. Hari/ tanggal :.....................
2. Nama siswa :.....................
3. Kelas :.....................
4. Dihadiri oleh :.....................
a. ...............
b. ...............
c. ................
d. ................

8
“Tujuan dan Langkah-langkah Konferensi Kasus” (https://text-id.123dok.com/document/nq7x1jddy-tujuan-
langkah-langkah-konferensi-kasus-a-pengertian.html, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
5. Masalah : ....................
Pembahasan masalah :......................
6. Evaluasi dan tindak lanjut :......................

Mengetahui, .......,.......2020
Kepala Sekolah Guru BK / Wali Kelas

............
...............9

9
Riska Ratna, “Contoh Format Konferensi Kasus”
(http://riezkaratna73.blogspot.com/2014/07/contoh-
format-konferensi-kasus.html, Diakses pada 26
Oktober 2020, 2020)
3. Pameran/ Demonstrasi
Pameran/ Demonstrasi ialah acara yang diselenggarakan oleh umum atau
sekolah di mana kumpulan benda-benda khusus dapat dilihat oleh publik
biasanya berada ditempat khusus seperti museum.10
a. Tujuan pameran/ demonstrasi
 Menunjukan prestasi siswa/ individu tentang ketrampilan dan
pengetahuanya kepada publik
 Menilai kemjuan dalam tugas siswa berkaitan dengan keterlibatan
dalam berbagai kegiatan.
 Mengajarkan pengetahuan siswa kepada teman sebaya atau orang
lain
b. Karateristik pemeran/ demonstrasi
 Berupa situasi aktual atau simulasi
 Ditindak lanjuti dengan daftar atribut seperti kriteria penilaian
yang ditetapkan oleh guru
c. Metode pameran/ demonstrasi
 Guru menilai seberapa baik tentang kegiatan siswa
mepertunjukana ketrampilan
d. Pertimbangan dalam implementasi pameran/ demonstrasi
 Dapat dilaksanakan antar-disiplin
 Memerlukan inisiatif dan kreativitas siwa
 Merupakan kompetisi yang dilakukan oleh antar individu maupun
kelompok
 Merupakan proyek kolaboratif yang dikerjakan diluar jam
sekolah.11
e. Hal - hal yang perlu diperhatikan supaya pameran berjalan dengan
baik adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Pameran
Tahap perencanaan merupakan tahap awal dalam pelaksanaan
pameran. Tahap ini meliputi hal - hal seperti :
 Tujuan diadakannya pameran
 Penentuan tema yang nantinya diangkat dalam pameran
tersebut
 Penentuan materi hasil karya yang akan ditampilkan
 Penyusunan panitia penyelenggaraan
 Penentuan waktu dan lokasi pameran
 Penyusunan agenda kegiatan

10
“Pengertian Pameran, Ciri, Jenis, Tujuan, Manfaat,dan Contohnya”
(https://dosensosiologi.com/pengertian-pameran/, Diakses pada 26 Oktober 2020,2020)
11
Ibid, hal. 60-61.
 Pembuatan proposal
2. Persiapan Pameran
Tahap persiapan merupakan tahap dimana hal - hal yang sudah
direncanakan mulai dipersiapkan. Tahapan ini meliputi :
 Pengumpulan dan penyeleksian karya yang akan dipamerkan
 Persiapan tempat dan penyesuaian waktu penyelenggaraan
pameran
 Persiapan perlengkapan pameran
 Penempatan hasil karya untuk dipamerkan.Untuk karya seni
dua dimensi seperti lukisan dan hasil fotografi harus
dipasang di sketsel, panil atau bisa juga di dinding. Posisi yang
ideal untuk penempatannya adalah sejajar dengan mata.
Sedangkan untuk karya seni tiga dimensi seperti patung harus
dipasang di pustek, standar display atau level. Pustek adalah
kotak yang biasanya terbuat dari papan.
 Persiapan media publikasi
3. Pelaksanaan Pameran
Tahapan ini merupakan tahapan persiapan telah selesai, maka
pameran dapat dilaksanakan. Tahapan ini meliputi :
 Pembukaan pameran
 Penyambutan pengunjung
 Memandu pengunjung di area pameran
 Pengamatan situasi pameran
 Mendokumentasikan kegiatan acara
 Evaluasi dan penulisan laporan kegiatan.12
f. Contoh instrumen penilaian pameran/ demonstrasi

Lembar Penilaian Pameran SAKA


dalam Rangka Raimuna Ke-Kab Cilacap
Nomor : Nama Juri :
Nama SAKA :
Penanggung Jawab SAKA :
No Kiteria Penilaian Nilai Keterangan
1 2 2 4
I Stand
1. Orisinalitas ide
2. Kesesuaian Stand dengan Tema
& SAKA

“Srbutkan Tata Cara Pelaksanaan Pameran...” (https://brainly.co.id/tugas/14265208, Diakses pada 26


12

Oktober 2020, 2020)


3. Materi yang ditampilkan
(Kreativitas, Bahan Baku, dll)
4. Tampilan Stand (gebyar, meriah,
indsh, dll)
Sub Total Nilai (1+2+3+4)
II Kehadiran Pengunjung
1. Quis/ kegiatan Interaksi Edukasi
(KIE)
2. Ketersediaan Media
3. Apresiasi Pengunjung (kesan-
pesan, kotak saran)
Sub Total Nilai II (1+2+3)
III Kehadiran Pengunjung
1. Buku Tamu
2. Kemeriahan pengunjung
(kondisi rill di lapangan)
Sub Total Nilai II (1+2)
Total Nilai
Range Nilai : Cilacap, Agustus 2020
Sangat Baik = 81-100 Juri Lomba Pameran SAKA
Baik = 71-80
Cukup = 61-70
Sedang = 50-60.13

4. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab antara dua pihak (guru, orangtua, atau siswa) yaitu
pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau
pendapat tentang suatu hal.14
a. Tujuan wawancara
 Menjelaskan pendekatan guru atau orang tua terhadap isu maupun
masalah
 Mengeksplorasi pemikiran siswa dan memberi saran untuk langkah
selanjutnya
 Menilai tingkat pemahaman siswa terhadap prosedur ilmiah tertentu
 Memperoleh informasi , klarifikasi dan mengembangkan motivasi
siswa
 Membantu siswa memahami kualitas dari hasil kerja
b. Karateristik wawancara

13
Murni, “Form Nilai Pameran” (https://www.scribd.com/document/330615352/FORM-NILAI-PAMERAN-
doc, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
14
Aris Kurniawan, “Pengertian Wawancara” (https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/,
Diiakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
 Memiliki format dan tujuan yang dipersiapkan dahulu
 Diadaptasikan untuk menyelidiki masalah atau meneliti keputusan
 Dipandu oleh pertanayaan terencana
 Dapat dilakukan secara rutin
c. Metode wawancara
 Guru bertanggung jawab untuk memberikan pertanyaan pada awal
wawancara
 Membangkitkan informasi selama wawncara agar permasalahan
terpecahkan
 Guru mengizinkan siswa untuk memimpin wawancara jika diperlukan
d. Pertimbangan dalam implementasi wawancara
 Dapat menghabiskan waktu juka guru tidak siap prtanyaan untuk
memandu.15
 kan dan minum saat wawancara
 Bersikap sopan terhadap narasumber/pewawancara
 Bertanya seperlunya dan efektif
e. Etika dalam wawancara
 Tidak boleh ma nanyakan suatu hal secara berulang2 ataupun
menjawab suatu pertanyaan secara bertele-tele
 Bersikap tenang pada saat wawancara16
f. Tata cara wawancara yang baik dan benar
1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan
kemukakan tujuan wawancara.
2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat
umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan,
misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi
tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan
persoalan yang menjadi topik Anda.
3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku
catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.
4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan
tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta
pengulangan jawaban dari narasumber.
5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati
petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan
lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan
narasumber.

15
Ibid, hal. 61-62.
16
“Sebutkan etika dalam..” (https://brainly.co.id/tugas/2220907, Diakses pada 26 Oktober 2020,2020)
7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua
jawaban dicatat.
8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri
dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf.
9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.17

g. Contoh instrumen penilaian wawancara


Form Penilaian Wawancara
Nama Peserta :
Asal Sekolah :
Jurusan Kompetensi : Rekam Medis
Tanggal :
No Aspek Uraian Penilaian
Baik Cukup Kurang
1. Penampila fisik Badan Sehat dan tegak,
Pakaian bersih dan rapih,
wajah segar dan bersemangat
2. Sopan Santun Menyapa dengan baik, duduk
setelah dipersilahkan, posisi
duduk baik, mata ke arah
pewawancara, penuh
perhatian
3. Prestasi Rangking terakhir di sekolah,
Akademik kegiatan akademik dan ekstra
kurikuler yang pernah di ikuti,
prestasi puncak yang pernah di
raih
4. Pemahaman Mampu menjelaskan sekilas
mengenai mengenai dunia kesehatan,
dunia memiliki pengetahuan umum
kesehatan mengenai program
kompetensi yang dituju (rekam
medis)
5. Kemampuan Latar Belakang Keluarga,
Finansial memiliki komitmen untuk
membiayai pendidikan.
Mempunyai jaminan
pembiayaan selama sekolah
6. Kemampuan Dapat menyampaikan

Hamz Zhavie, “Cara wawancara dengan Baik..” (https://hamz1624.wordpress.com/tips-trik/etc/cara-


17

wawancara-dengan-baik-benar-efektif/, Diakses pada 26 Oktober 2020,2020)


menyampaika pemikirannya dengan baik dan
n pendapat tata bahasa yang digunakan
mudah dimengerti, tenang dan
tidak ragu, arah pembicaraan
jelas
7. Daya Tangkap Dapat memahami pertanyaan
dengan baik, wawancara tidak
perlu mengulangi pertanyaan,
memberi jawaban sesuai
pertanyaan
8. Kepercayaan Tidak gugup, tenang, tidak
Diri ragu, menyampaikan
pemikiran, menunjukan
keyakinan diri
9 Motivasi Menunjukan interest pada
bidang yang diminati, energik,
ada keinginan untuk belajar
dan bersekolah, siap untuk
menghadapi masalah di
sekolah
10 Dorongan Ada keinginan untuk belajar
. Prestasi dengan giat, tidak ragu
mengungkapkan kemampuan
dan keterampilan
11 Stabilitas Memiliki kemampuan yang
. Emosi jelas, tidak mudah cemas,
dapat menyesuaikan dengan
situasi wawancara

Riwayat Uraian Ada Tidak ada Keterangan


Kesehatan Pernah/ sedang menderita
penyakit

Kesimpulan
Dapat Disarankan
Masih Dapat Disarankan
Tidak Dapat Diserankan

Pewawancara

(...................).18
5. OBSERVASI
Observasi merupakan suatu aktivitas berupa mengamati perilaku siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dan mencatat informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk perbaikan atau pembuatan program pendidikan. 19
a. Tujuan observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik dan
kelemahan belajar siswa saat pembelajaran berlangsung agar guru dapat
memberikan pengajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.
b. Karakteristik observasi
 Dapat dilakukan setiap hari untuk menilai karakteristik siswa selama
pembelajaran.
 Apabila disusun dengan sistematis dan terencana maka akan memiliki tujuan
yang jelas.
 Dapat dikombinasikan dengan strategi penilaian yang lain seperti tugas kinerja,
presentasi oral, atau wawancara agar memperoleh informasi yang lebih jelas.
 Dengan adanya observasi, guru memiliki catatan mengenai kemajuan belajar
tiap siswa, kelemahan siswa dan perilaku siswa.
c. Metode observasi
 Guru melakukan pengamatan terhadap siswa mengenai pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan serta tugas-tugas yang diberikan.
 Guru memperhatikan siswa saat sedang berdiskusi dengan siswa lain.
 Guru mengamati komunikasi nonverbal siswa seperti perhatian siswa kepada
pelajaran, tanda-tanda frustasi siswa serta bahasa tubuh.
 Guru mengamati siswa dengan berbagai situasi dan kondisi.
 Setelah melakukan pengamatan, guru wajib mencatat hasil observasi dengan
alat penilaian (daftar cek, skala penilaian, catatan anekdot).
 Guru menyusun kerangka terkait tujuan observasi berupa pertanyaan-
pertanyaan seperti :
i. Siapa yang akan melakukan pengamatan?
ii. Siapa yang akan diamati?
iii. Mengapa observasi harus dilakukan?
iv. Dimana observasi akan dilakukan?
v. Bilamana observasi berlangsung?
vi. Bagaimana hasil observasi dicatat?
d. Pertimbangan dalam implementasi observasi
 Observasi dilakukan berdasarkan daftar cek, kumpulan pertanyaan, dan jurnal
agar observasi dapat berjalan secara sistematis.

18
Vronica Nrhayati, “Form Penilaian...” (https://www.scribd.com/document/363274769/55142117-Form-
Penilaian-Interview-docx, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
19
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 62.
 Observasi merupakan satu-satunya perangkat penilaian yang digunakan dalam
menilai demonstrasi seperti percakapan oral, menggambar, atau keterampilan
motorik.
 Dalam pengumpulan data dibantu oleh audiotape atau videotape agar guru
dapat melakukan penilaian yang lebih detail pada kinerja siswa.
 Dengan menggunakan audiotape atau videotape guru dapat membatasi
kecakapan siswa dalam bertindak.
 Dapat dipengaruhi oleh bias yang berasal dari penerjemah hasil observasi.
 Bersifat subjektif karena bergantung pada pertimbangan dari pengamat.
 Tidak dapat dikombinasikan dengan lingkungan pembelajaran alamiah.
e. Tata cara dalam pelaksanaan observasi
1. Menentukan tujuan observasi atau pengamatan yang akan dilakukan.
2. Menentukan perilaku apa saja yang akan diobservasi.
3. Mendefinisikan perilaku-perilaku yang akan diobservasi serta menetapkan
batas-batasnya.
4. Menyusun konstruksi psikologi atau perilaku yang akan diobservasi dalam
satuan indikator.
5. Menentukan metode observasi yang akan digunakan baik dengan intervensi
atau tanpa intervensi.
6. Menentukan kondisi atau setting observasi seperti skenario, waktu dan
durasi orang-orang yang terlibat.
7. Menentukan jumlah observer apabila memerlukan observer lebih dari satu.
8. Menentukan teknik pencatatan apakah dengan check list, anecdotal
recording atau rating scale.
9. Menyusun panduan atau petunjuk observasi agar observasi berjalan dengan
lancar meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda.
10. Menyusun format pencacatan dengan menggunakan gabungan beberapa
metode atau kombinasi beberapa teknik pencacatan.
11. Memberikan pengarahan pada para observer agar observasi dapat dipahami
dengan mudah.
12. Mengestimasi reliabilitas dan validitas observasi.
13. Mengiterpretasikan hasil observasi dan menyusun laporan observasi. 20
f. Skala penilaian observasi
Bentuk-bentuk skala yang yang digunakan antara lain kuantitatif, deskriptif, dan grafis. 21
 Skala penilaian kuantitatif
Suatu bentuk pedoman observasi yang mendeskripsikan aspek-aspek tingkah
laku yang diamati dalam skala yang berbentuk bilangan atau angka, dengan
sistem penilaian yang menggunakan angka yang umum seperti :
 Tidak memuaskan
 Dibawah rata-rata
 Rata-rata
 Diatas rata-rata
20
https://www.google.com/amp/s/dawuhansengon.wordpress.com/2015/06/14/tahapan-tahapan-dalam-
pelaksanaan-observasi/amp/ (Diakses pada 30 Oktober 2020).
21
https://www.academia.edu/43070795/SKALA_PENILAIAN (Diakses pada 30 Oktober 2020).
 Luar biasa
PEDOMAN OBSERVASI : SKALA PENILAIAN KUANTITATIF
I. Identitas Siswa
1. Nama :................................................
2. Kelas/Program :................................................
3. No. Induk/Absen :................................................
4. Jenis Kelamin :................................................
5. Tempat/Tanggal Lahir :................................................
6. Hari/Tanggal Observasi :................................................
7. Tempat Observasi :................................................
8. Waktu :................................................
II. Aspek yang diobservasi : Partisipasi siswa dalam kegiatan
diskusi.
III. Petunjuk : Lingkarilah angka-angka
dibawah ini sesuai dengan yang anda amati.
No Pertanyaan Skor
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Mempelajari materi sebelumnya
2. Mempelajari aturan perintah diskusi
3. Mempersiapkan kelengkapan diskusi
4. Mendengarkan
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menyampaikan gagasan
7. Menyanggah pendapat dengan baik
8. Menjawab pertanyaan
9. Mengerjakan tugas isian
10. Merangkum hasil
11. Menyimpulkan pandangan baru
Komentar/Kesimpulan :
...............................................................................................................................................
.....,...................
Observer : ...................
Keterangan : Rentangan setiap aspek yang diobservasi adalah berskala 1-10 artinya :
9-10 nilainya adalah 4, berarti alternatifnya selalu
7-8 nilainya adalah 3, berarti alternatifnya sering
4,5,6 nilainya adalah 2, berarti alternatifnya jarang
1,2,3 nilainya adalah 1, berarti alternatifnya sangat kurang
 Skala penilaian deskriptif
Suatu bentuk pedoman observasi yang mendeskripsikan aspek-aspek
tingkah laku yang diamati dalam skala yang berbentuk kata-kata
deskriptif.
PEDOMAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN DESKRIPTIF
I. Identitas Siswa
1. Nama :................................................
2. Kelas/Program :................................................
3. No. Induk/Absen :................................................
4. Jenis Kelamin :................................................
5. Tempat/Tanggal Lahir :................................................
6. Hari/Tanggal Observasi :................................................
7. Tempat Observasi :................................................
8. Waktu :................................................
II. Aspek yang diobservasi : Aktifitas diskusi.
III. Petunjuk : berikan tanda cek (v) pada
kolom yang sesuai dengan gejala perilaku pada individu yang anda
amati.
No Pertanyaan Alternatif
. Sering Aktif Jarang Tidak
aktif
1. Mempelajari materi sebelumnya
2. Mempelajari aturan perintah diskusi
3. Mempersiapkan kelengkapan diskusi
4. Mendengarkan
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menyampaikan gagasan
7. Menyanggah pendapat dengan baik
8. Menjawab pertanyaan
9. Mengerjakan tugas isian
10. Merangkum hasil
Komentar/Kesimpulan :
...............................................................................................................................................
.....,...................
Observer : ...................
 Skala Penilaian Grafis
Suatu bentuk pedoman observasi yang mendeskripsikan aspek-aspek
tingkah laku yang diamati dalam skala yang berbentuk grafis (garis).
PEDOMAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN GRAFIS
I. Identitas Siswa
1. Nama :................................................
2. Kelas/Program :................................................
3. No. Induk/Absen :................................................
4. Jenis Kelamin :................................................
5. Tempat/Tanggal Lahir :................................................
6. Hari/Tanggal Observasi :................................................
7. Tempat Observasi :................................................
8. Waktu :................................................
II. Aspek yang diobservasi : kebiasaan siswa mengikuti
pelajaran di kelas.
III. Petunjuk : berikan tanda cek (v) pada garis
skala penilaian dibawah ini sesuai dengan gejala perilaku pada
individu yang anda amati.

1. Kehadiran siswa mengikuti pelajaran


1 2 3
Terlambat Sedikit terlambat Tepat waktu Sgt. awal
2. Persiapan mengikuti pelajaran
1 2 3
Tidak siap Kurang siap Siap Sgt. Awal
3. Memperhatikan penjelasan guru
1 2 3
Tidak Kurang Memperhatikan Sgt.memperhatikan
4. Menanggapi keterangan guru
1 2 3
Tidak pernah Kadang-kadang Sering Selalu
5. Dan seterusnya........................................................................................................
Komentar/Kesimpulan :
........................................................................................................................................
.
.....,...................
Observer : ...................
g. Contoh instrumen penilaian observasi
A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap spiritual ini berupa lembar observasi.
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar peserta didik yang dinilai.
B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan Anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap
setiap peserta didik Anda dengan memberi skor 4,3,2, atau 1 pada lembar
observasi dengan ketentuan sebagai berikut :
Skor 4 apabila selalu melakukan perilaku yang diamati
Skor 3 apabila sering melakukan perilaku yang diamati
Skor 2 apabila kadang-kadang melakukan perilaku yang diamati
Skor 1 apabila tidak pernah melakukan perilaku yang diamati
C. Lembar Observasi
Kelas/Semester :.................................................................................
Tahun Pelajaran :.................................................................................
Periode Pengamatan : tanggal....s.d......
Butir Nilai : Menghargai keberagaman produk pengolahan
didaerah setempat sebagai anugerah Tuhan.
Indikator Sikap :
1. Berusaha menemukan potensi keberagaman produk olahan dari daerah
setempat.
2. Bersedia mengonsumsi produk olahan yang terdapat didaerah setempat.
3. Bangga mengenalkan produk olahan dari daerah setempat.

No Nama Peserta Didik Skor Indikator Sikap Spiritual (1 – 4) Jumlah Nilai


. Skor
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3

1.
2.
3.
4.
5.
6. Dst.

6. TUGAS KINERJA
Tugas kinerja merupakan suatu alat penilaian yang berupa tes perbuatan untuk
menyelesaikan tugas pada konteks kehidupan nyata, dimana guru meminta siswa untuk
menunjukkan kemampuan dan keterampilannya secara langsung. 22
a. Tujuan tugas kinerja
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan dan
keterampilannya.
 Memberikan informasi kepada guru tentang kesulitan dan kemajuan belajar
siswa.
 Menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan dunia nyata
agar siswa dapat memahami pentingnya materi yang diajarkan. 23
b. Karakteristik tugas kinerja
 Meningkatkan motivasi belajar siswa karena guru memberikan tugas yang
relevan dengan dunia nyata sehingga dapat diterapkan didunia nyata.
 Berpusat kepada proses dan produknya.
 Memberikan masalah-masalah yang kompleks kepada siswa sehingga dapat
menghasilkan berbagai jenis produk.
 Memberikan penilaian yang paling efektif terhadap kompetensi-kompetensi
siswa yang berhubungan dengan pekerjaan.

22
https://www.rijal09.com/2016/12/pengertian-penilaian-kinerja-dan-pedoman-dalam-penilaian-
kinerja.html?m=1 (Diakses pada 31 Oktober 2020).
23
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 64-65.
 Membutuhkan kemampuan siswa dalam mengonstruksi suatu tanggapan
melalui tugas-tugas seperti melukis, percakapan, presentasi musik, proyek, dan
pameran.
c. Metode tugas kinerja
 Guru melakukan pengamatan kepada siswa dalam melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan.
 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan
mengorganisasikan tugas-tugas kinerja serta menentukan kriteria penilaian.
 Sebelum memberikan tugas, guru harus menyusun kriteria penilaian seperti
rubrik yang sudah tersedia untuk siswa.
 Memberikan umpan balik yang komprehensif kepada siswa mengenai
prestasinya.
 Menentukan derajat kemampuan siswa berdasarkan kinerjanya. 24
d. Pertimbangan dalam implementasi tugas kinerja
 Dapat digunakan untuk penilaian dan evaluasi.
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa berpartisipasi dalam berbagai
tingkat partisipasi.
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri.
 Memberikan cara penilaian yang akurat karena dinilai berdasarkan kriteria yang
terdefinisikan secara jelas.
e. Tata cara dalam tugas kinerja
1. Menentukan tujuan penilaian yang akan dicapai.
2. Menentukan tugas-tugas yang akan dinilai.
3. Menyusun informasi- informasi mengenai keterampilan setiap siswa dengan jelas
dan rapi.
4. Menentukan rubrik dan indikator tingkat kompetensi yang akan dinilai.
5. Memberikan pengarahan kepada siswa terkait kinerja apa saja yang harus
ditunjukkan.
6. Guru memberikan waktu pengerjaan untuk menyelesaikan tugas.
7. Guru harus selalu mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung.
8. Hasil dari kinerja siswa harus dicocokkan dengan standar penilaian yang telah
disusun.25
f. Skala penilaian tugas kinerja
Penilaian ini menggunakan skala penilaian yang memungkinkan penilai
memberi nilai tengah dalam penguasaan kompetensi tententu, karena pemberian
nilai secara kontinum memerlukan pilihan kategori lebih dari dua serta proses
penilaian harus dilakukan lebih dari satu penilai agar hasil penilaian lebih objektif dan
akurat. Misalnya 1 = sangat tidak tepat, 2 = kurang tepat, 3 = agak tepat, 4 = tepat, 5
= sangat tepat.26
SKALA PENILAIAN : PENGAMATAN SHALAT JENAZAH
No. Aspek yang dinilai Skor Penilaian
24
Ibid., hal. 66.
25
https://www.rijal09.com/2016/12/pengertian-penilaian-kinerja-dan-pedoman-dalam-penilaian-
kinerja.html?m=1 (Diakses pada 31 Oktober 2020).
26
https://www.slideshare.net/mobile/HildaNuraeni/bab-i-23517377 (Diakses pada 31 Oktober 2020).
1 2 3 4 5
1. Menerangkan gerakan takbiratul ihram
2. Melafalkan bacaan setelah takbiratul ihram (takbir ke-1)
3. Melafalkan bacaan setelah takbir ke-2
4. Melafalkan bacaan setelah takbir ke-3
5. Melafalkan bacaan setelah takbir ke-4
6. Memeragakan gerakan dan ucapan salam
Jumlah

g. Contoh instrumen penilaian tugas kinerja


INSTRUMEN PENILAIAN KINERJA
SMA AL-MUSLIM
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Jurusan : XI/IPS
Alokasi Waktu : 9 jam pelajaran
Bentuk Soal : Penugasan Kelompok
No. Indikator Item Pernyataan/Pengamatan Hasil Penilaian (rating
(Komponen) skala)/Pencapaian
Kompetensi
0 1 2
1 2 3 4 5 6

I Persiapan kerja 1. Melakukan survey pasar


2. Menentukan jenis usaha
3. Membuat proposal usaha
Skor Komponen
II Pelaksanaan 1. Membuat produk
2. Memasarkan produk
3. Mendisplay produk
4. Keuntungan usaha
Skor Komponen
III Pelaporan 1. Membuat laporan usaha
2. Membuat analisis SWOT
Skor Komponen
IV Sikap dan perilaku 1. Kerjasama kelompok
2. Tanggung jawab
Skor Komponen
Materi : Kewirausahaan

Bekasi, 15 Mei 2014


Guru Bidang Study,

Siti Mugi Rahayu


7. JURNAL TANGGAPAN
Jurnal tanggapan merupakan suatu catatan yang ditulis secara pribadi oleh siswa
dalam menanggapi bacaan ataupun pandangan seseorang. Jadi, dengan adanya jurnal
tanggapan ini, siswa dapat berkesempatan untuk mencatat gagasan-gagasannya atau
pemikirannya tentang apa yang sudah dipelajari. Biasanya jurnal tanggapan ini
diterapkan pada pembelajaran sastra. Contoh dari jurnal tanggapan adalah jurnal entri
ganda dan jurnal berupa peta karakter. 27
Contoh jurnal tanggapan :
Misalnya para siswa diminta membuat sebuah tanggapan dalam jurnal entri ganda
setelah selesai membaca karya sastra.
JURNAL ENTRI GANDA
Nama :................................................................................
Mata Pelajaran :................................................................................
Kelas :................................................................................
Tanggal :................................................................................
Judul Buku : Ayat Ayat Cinta

Kalimat dari teks yang dikutip Hubungan yang saya buat

Peta karakter merupakan suatu jurnal tanggapan yang termasuk dalam kelompok pemandu grafik.
Misalnya siswa diminta untuk menandai karakter-karakter tokoh utama dalam Ayat Ayat Cinta.
PETA KARAKTER
Judul Buku : Ayat Ayat Cinta Tabiat Bukti dari tabiat dalam teks

Nama Karakter

a. Tujuan jurnal tanggapan

27
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 66-69.
Mencatat tanggapan-tanggapan siswa serta hasil observasinya setalah membaca
sebuah teks bacaan.
b. Karakteristik jurnal tanggapan
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat tanggapannya
terhadap suatu bacaan.
 Berisi informasi pribadi siswa mulai dari perilaku sampai emosi siswa.
 Dilaksanakan pada waktu yang rileks dan dapat mendorong siswa berani
mengambil resiko.
 Menjadi pengantar pembentukan fokus bagi konferensi antara guru dan
siswa serta jembatan komunikasi antara guru dengan orang tua siswa.
 Dapat berupa pernyataan visual seperti karya seni ataupun sketsa dan
diterapkan disemua mata pelajaran.
c. Metode jurnal tanggapan
 Guru memberikan komentarnya berupa semangat dialogis dengan
mengajukan beberapa pertanyaan.
 Menghargai sifat personal alamiah dari jurnal yang digunakan dengan
menghormati privasi siswa.
d. Pertimbangan dalam implementasi jurnal tanggapan
 Jurnal tanggapan memberikan kesempatan kepada siswa untuk fokus
terhadap pemikirannya masing-masing.
 Dengan adanya jurnal tanggapan, guru dapat menilai karakteristik siswa
secara lebih mendetail berdasarkan pemikiran dan pengalaman siswa.
 Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas mengungkapkan
tanggapannya tanpa harus memperhatikan aturan penulisan bahasa ataupun
kaidah berbahasa.

8. Penilaian Diri (Self Assesment)


Penilaian diri adalah suatu proses yang menggambarkan bagaimana cara siswa
mengetahui informasi serta merefleksi diri mereka sendiri mengenai
pembelajarannya sendiri. Dengan kata lain penilaian diri adalah penilaian yang
dilakukan oleh siswa sendiri mengenai perkembangan diri mengenai pengetahuan,
keterampilan, proses-proses, dan sikap.28
a. Tujuan penilaian diri
1) Untuk membantu siswa untuk lebih bertanggung jawab dan memiliki
pembelajaran sendiri.
2) Memberikan wawasan dan informasi yang mendorong siswa membuat
keputusan serta tujuan dalam pembelajaran.
3) Berfokus pada proses dan hasil pembelajaran.
4) Membantu siswa untuk melakukan kritik terhadap karya mereka sendiri.

28
Ismet Basuki dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 70.
5) Membantu siswa mengetahui karakteristik dan kriteria karya yang berkualitas
tinggi.29
b. Karakteristik penilaian diri
1) Meningkatkan perkembangan kemampuan metakognitiif (kemampuan
refleksi diri)
2) Dapat berupa observasi introspektif, hasil dari penilaian atau hasil tes.
3) Termasuk juga survei sikap, invertori minat, dan jurnal pribadi.
4) Memuat jwaban dari pertnyaan seperti bagaimana saya belajar dengan baik?.
Bagaimana pertumbuhanku?, di bagian mana say amembutuhkan perbaikan?
5) Untuk menentuka kepercayaan siswa terhadap diri mereka sendiri.
c. Metode penilaian diri
1) Guru memandu siswa dalam memahami bagaimana cara berefleksi dalam
pembelajaran.
2) Guru menyediakan waktu dan kesempatan untuk siswa melakukan penilaian
diri.
3) Guru merancang pertanyaan-pertanyaan atau perangkat lain untuk penilaian
diri.
4) Guru dapat menggunakan penilaian diri oleh siswa untuk mengetahui
perkembangan kemampuan siswa.30
d. Pertimbangan dalam implementasi penilaian diri
1) Digunakan untuk membandingakan pandangan siswa dan guru mengenai
kinerja yang diharapkan.
2) Penilaian diri akan berkembang tahap demi tahap setalh siswa
mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari.
3) Dapat membantu siswa dalam mengetahui perekmbangan kemampuan
mereka dalam semua tingkat31
e. Contoh penilaian diri
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP SANTUN
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

PETUNJUK PENGISIAN:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan pernyataan yang pada kolom di bawah ini!
2. Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan member tanda cek (√) pada
kolom:
STS : Jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
29
Ibid., hal. 70 – 71.
30
Ibid. Hal. 73.
31
Ibid.
TS : Jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika kamu setuju dengan pernyataan tersebut
SS : Jika kamu sangat setuju dengan pernyataan tersebut

N Pernyataan Penilaian
o
STS T S SS
S
1 Saya menghormati orang yang lebih tua
2 Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan
takabur
3 Saya meludah di tempat sembarangan
4 Saya tidak menyela pembicaraan
5 Saya mengucapkan terima kasih saat
menerima bantuan dari orang lain
6 Saya tersenyum, menyapa, memberi salam
kepada orang yang ada di sekitar kita

Keterangan:
Pernyataan positif :
 1 untuk sangat tidak setuju (STS),
 2 untuk tidak setuju (TS), ,
 3 untuk setuju (S),
 4 untuk sangat setuju (SS).
Pernyataan negatif :
 1 untuk sangat setuju (SS),
 2 untuk setuju (S),
 3 untuk tidak setuju (TS),
 4 untuk sangat tidak setuju (S)
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh
x 4=skor akhir
Skor Maksimal
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,3332

32
Diakses melalui https://www.academia.edu/6218132/CONTOH_INSTRUMEN_PENILAIAN_DIRI pada 31
Oktober 2020 pukul 10.49 WIB.
9. Portofolio
Portofolio adalah koleksi dari contoh-contoh karya siswa yang bermanfaat, bersifat
selektif, reflektif, dan kolaboratif. Atau secara sederhana, portofolio diartikan
sebagai kumpulan karya siswa dalam kurun waktu tertentu. 33
Sedangkan menurut Hill dan Ruptic, mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan
karya siswa yang teratur dan yang bersifat reflektif, yaitu menggambarkan potret diri
siswa secara keseluruhan.
Ada beberapa macam portofolio, yaitu:
 Menurut Danielson dan Abrulyn mengemukakan ada tiga jenis portofolio, yaitu:
1) Portofolio kerja (working portofolio)
Disebut portofolio kerja karena merupakan tempat penyimpanan karya-karya
dari siswa saat menyelesaian suatu tugas atau kerja.
2) Portofolio pajangan (display, showcase, best works portofolio)
Disebut portofolio pajangan karena bertujuan untuk memasang karya-karya
yang menunjukkan prestasi terbaik siswa.
3) Portofolio penilaian (assesment portofolio)
Portofolio yang bertujuan untuk mendokumentasikan hasil pembelajaran
siswa sesuai dengan kurikulum yang spesifik.34
 Menurut Prince George’s country Public School juga membagi portofolio dalam
tiga jenis, yaitu:
1) Portofolio dokumentasi (documentation portofolio) atau portofolio kerja
2) Portofolio proses (process portofolio)
Yaitu yang mendokumentasikan seluruh tahap pembelajaran.
3) Portofolio pajangan35
 Menurut John Mueller menyatakan ada tiga jenis portofolio, yaitu:
1) Portofolio pertumbuhan (growth portofolio)
Yang mendokumentasikan pertumbuhan pemikiran siswa selama proses
pembelajaran sepanjang waktu.
2) Portofolio pajangan
3) Portofolio evaluasi (evaluation portofolio), yang identik dengan portofolio
penilaian.36

a. Tujuan portofolio
1) Mengetahui pertumbuhan pemikiran siswa
2) Mendokumentasikan pembelajaran
3) Memberikan perhatian khusus terhadap kary aterbaik siswa
4) Merefleksikan adanya pengambilan risiko dan eksperimentasi
5) Memperbaiki pengajaran
33
Ismet Basuki dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 73 – 74.
34
Ibid.
35
Ibid.
36
Ibid. Hal. 75.
6) Sebagai bahan berbagi informasi untuk keluarga dan guru lainnya
7) Membimbing dan mengedepankan konsep diri siswa yang positif
8) Membantu merumuskan tujuan pembelajaran. 37
b. Karakteristik portofolio
1) Menunjukkan keterlibatan siswa dalam pemilihan bahan-bahan portofolio
untuk proses pembelajaran.
2) Meningkatkan keterampilan siswa dalam menilai diri dan penetapan tujuan.
3) Memiliki tujuan tertentu dan audiens tertentu yang penting bagi seluruh
proses pembelajaran.
4) Mempersiapkan suatu fokus bagi suatu konferensi dan wawancara yang
melibatkan siswa, guru, dan orang tua.
5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan, menilai, dan
memilih buah karyanya sendiri.
Contoh dokumen yang dapat dijadikan portofolio antara lain adalah karya-
karya siswa, catatan kemajuan pembelajaran siswa, catatan anekdot, foto
atau gambar karya yang telah selesai, rekaman video karya terpilih, hasil tes,
kuis, dll.38
c. Metode portofolio
1) Melakukan penilaian formatif selama proses portofolio untuk mengetahui
kebutuhan siswa untuk pembelajaran berikutnya.
2) Memberikan umpan balik yang teratur mengenai kinerja siswa berdasar
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
3) Menentukan atau merundingkan kepada siswa mengenai tujuan, kriteria,
serta waktu pembuatan portofolio.
4) Membaca refleksi siswa terhadap hasil karya mereka.
Adapun langka-langkah dalam membuat porofolio umumnya terdapat 10 langkah,
yaitu:
1) Mempersiapkan penggunaan portofolio untuk penilaian.
2) Mengumpulkan contoh hasil karya.
3) Mengambil foto untuk dokumentasi.
4) Menggunakan catatan pembelajaran.
5) Mewawancarai para siswa.
6) Membuat catatan yang sistematis.
7) Menyusun catatan anekdot.
8) Menyediakan laporan naratif.
9) Melaksanakan konferensi folio tiga arah (guru, siswa, orang tua)
10) Menyiapkan portofolio jangka panjang.39

d. Pertimbangan dalam implementasi portofolio


37
Ibid. Hal. 76.
38
Ibid. Hal. 75 – 77.
39
Ibid. Hal. 77 – 78.
1) Portofolio dikembangkan dengan kolaboratif, saling bertukar pikiran oleh guru
dan siswa.
2) Harus dibakukan terlebihh dahulu, jika dimaksudkan untuk evaluasi.
3) Harus dimulai ari awal tahun pembelajaran dan harus memuat karya-karya
yang menunjukkan perkembangan siswa sepanjang waktu.
4) Harus ada proses saling bertukar pikiran dengan orang-orang yang dapat
dipercaya (guru, orang tua, teman sebaya,dll)
e. Prinsip portofolio
1) Adanya rasa saling percaya antara guru dan murid.
2) Bersifat confidential (rahasia bersama), yaitu tidak menunjukkan karya
sebelum dilaksanakan pameran
3) Kepemilikan bersama, maksudnya setiap hasil pekerjaan peserta didik adalah
milik antara guru dan siswa.
4) Ada kepuasan, maksudnya semua dokumen yang dipilih harus memuaskan
seluruh pihak.
5) Terdapata relevansi, maksudnya dokumen yang disimpan harus sesuai dengan
kompetensi yang diharapkan.40

f. Contoh portofolio
PENILAIAN PORTOFOLIO41
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)

Tanggal /bulan/tahun : ...................................................................


Nama peserta didik : ...................................................................
Kelas/Smt : ...................................................................
Mata Pelajaran : ...................................................................
Kompetensi Inti/Kompetensi Dasar : ………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
No Komponen Portofolio Bobot Skor Nilai

1 KERUNTUTAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%


a. Runtut dari tugas awal sampai akhir (lengkap)
b. Runtut berdasarkan hari, tanggal, bulan dan tahun
c. ………………….

2 KELENGKAPAN PORTOFOLIO 25%


a. a. Lengkap setiap Kompetensi Inti dan Kompentensi
Dasar
b. b. …………………………..

40
Ibid. Hal. 79.
41
Diakses melalui https://www.mautidur.com/2019/07/contoh-lembar-penilaian-portofolio.html pada 31
Oktober 2020 pukul 10.47 WIB
3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%
a. Rapi dan tidak kotor
b. ………………………

4 KEBERMANFAATAN PORTOFOLIO 25%


a. Bermanfaat untuk perbaikan dimasa depan
b. ………………………..

Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
Jombang, 2014
Guru Mata Pelajaran
......................................
B. PERANGKAT PENCATAT HASIL PRESTASI SISWA
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
Catatan anekdot adalah laporan yang bersifat objektif yang melaporkan tentang
perilaku spesifik yang diamati dan memaparkan kinerja siswa secara rinci dalam
bentuk tertulis.42
a. Tujuan Catatan Anekdot
1) Merupakan hasil observasi tertulis mengenai kemajuan yang diperoleh
siswa.
2) Mencatat hasil observasi yang bermakna secara objektif, yang bukan
termasuk bagian dari penilaian formal.
3) Mencatat observasi terhadap kinerja, perilaku, dan kejadian-kejadian
yang tidak terduga.
4) Merupakan penilaian yang holistik (penilaian dengan menggunakan
struktur penilaian yang sederhana)43
b. Karakteristik catatan anekdot
1) Terlihat tidak terstruktur, karena mencatat kejadian-kejadian yang
spontan.
2) Terdiri atas informasi yang dikumpulkan sepanjang waktu dan dianalisis
secara hati-hati untuk pertimbangan prestasi siswa.
3) Borang atau formulir berisi catatan khusus mengenai perilaku siswa,
tanggal observasi, dan deskripsi faktual mengenai kejadian atau
perilaku.44
c. Metode catatan anekdot
1) Guru menetapkan jenis observasi yang dianggap penting dang bermakna.
2) Guru membuat format umum dari borang atau formulir pencatatan dan
label-label yang digunakan.
3) Menyatakan catatan dengan bahasa yang jelas dan ringkas.
4) Mencatat informasi yang baru saja terjadi.
5) Membuat penafsiran setelah beberapa catatan ankdot tersedia dan
mencukupi sebagai bahan refleksi.
6) Mencatat kejadian-kejadian dengan tujuan tertentu.
7) Membuat prosedur yang sistematis dalam pengumpulan catatan dan
memastikan bahwa tidak ada seorang siswa pun terlewatkan. 45
d. Pertimbangan dalam implementasi catatan anekdot
1) Catatan aneknot membutuhkan waktu untuk membaca, menulis, dan
menafsirkan.
2) Tidak jarang digunakan bersama dengan strategi penilaian lainnya.
3) Ditafsirkan terpisah dari catatan aktual dari kejadian-kejadian rutin.
42
Ismet Basuki dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 80.
43
Ibid.
44
Ibid.
45
Ibid. Hal. 82.
4) Termasuk sumber informasi sepanjang waktu yang memerlukan analisis
yang cermat sehingga dijadika sebagai pertimbangan mengenai prestasi
siswa.
5) Sebagai laporan mengenai kejadian atau perilaku yang tidak terduga dan
biasanya tidak tercatat dalam perangkat yang lain.
6) Ditulis secara terpisah bagi setiap individu siswa jika lebih dari satu siswa
yang terlibat dalam kejadian.

e. Contoh Catatan Anekdot


CATATAN ANEKDOT

Nama siswa : Zainal Arifin


Kelas : IX B
Semester :I
Tahun ajaran : 2019/2020
Hari/Tanggal Peristiwa Situasi Keterangan
Senin, 12 Zain tidur dengan Saat guru Zain sudah
Oktober 2019 meletakkan kepala dan menjelaskan materi melakukannya dua
menutupnya dengan matematika bangun kali dalam bulan
buku tulis di bangku tiga dimensi. ini.
paling belakang.
Kamis, 15 Zain tidak mengerjakan Saat pertemuan ke-5 Kali pertama tidak
Oktober 2019 tugas yang diberikan bulan Oktober. mengerjakan tugas
oleh guru pada dengan alasan di
pertemuan hari Senin, rumah sibuk
12 Oktober 2019. dengan kegiatan
organisasi di luar
sekolah.

CATATAN ANEKDOT

Nama siswa : Zainal Arifin


Kelas : IX B
Tanggal : 12 Oktober 2019

Kejadian:
Zain tidur dengan meletakkan kepala dan menutupnya dengan buku tulis di bangku paling
belakang.

Situasi : Saat guru menjelaskan materi matematika bangun tiga dimensi.

Rincian2.: Saat
Daftar
guruCek (Checklist)
menjelaskan bangun ruang sisi tegak, ada salah satu teman yang duduk di
depannya melaporkan jika Zain tertidur di bangku paling belakang kelas.

Komentar: Zain sudah melakukannya dua kali dalam bulan ini.


a. Pengertian
Merupakan perangkat diagnostik yang berupa daftar tertulis dari kriteria
kinerja yang digunakan menilai kriteria siswa melalui pengamatan, dan
model-model lainnya.
b. Tujuan Daftar Cek
 Mencatat suatu keterampilan tertentu terjadi atau tidak terjadi dalam
situasi tertentu.
 Mendiagnosis kekuatan dan kelemahan siswa.
 Mencatat serangkaian langkah-langkah yang diperlukan bagi kinerja
dengan tujuan membantu dan memperbaiki siswa.
 Membantu siswa dalam penilaian diri sendiri atau penilaian
kelompok.
 Dapat memperoleh informasi perbaikan siswa jika daftar cek yang
sama digunakan lebih dari satu kali.
c. Karakteristik Daftar Cek
 Daftar cek digunakan jika proses atau prodak dapat dipecah-pecah
menjadi komponen-komponen yang dipertimbangkan keberadaannya
atau ketidak hadirannya, kesesuaian atau ketidaksesuaiannya
komponen-komponen tersebut.
 Cepat dan berguna dalam situasi yang melibatkan sejumlah besar
kriteria.
 Termasuk konsep-konsep spesifik, keteramplan, proses, dan/atau
sikap yang diharapkan ditunjukan dan dinilai.
 Biasanya dilengkapi dengan tanda cek ( ) atau idikator lain, yang
ditempatkan di ruang yang sesuai yang disediakan dalam daftar cek
untuk menandai bahwa perilaku atau keterampilan tertentu telah
diamati.
d. Metode Daftar Cek
 Guru mengamati, mempertimbangkan, dan menetapkan apakah siswa
memenuhi kriteria yang digambarkan dalam daftar cek.
 Guru mencatat kejadian dilaksanakannya keterampilan, perilaku,
konsep, proses, dan/atau sikap pada daftar cek.
 Jangan mengevaluasi kualitas karya atau kontribusi siswa, tetapi
catatlah apakah kejadian itu berlangsung atau sudah diselesaikan.
 Sebaiknya melaksanakan beberapa kali observasi terhadap siswa
sebelum menggunakan daftar cek sebagai bahan pertimbangan
evaluasi.
e. Pertimbangan dalam Implementasi Daftar Cek
 Daftar cek memungkinkan pengumpulan hasil kinerja siswa dalam
bentuk yang tidak terlalu terperinci.
 Daftar cek dapat digunakan dalam pengematan terhadap pelaksanaan
tugas kinerja dari siswa.
f. Contoh Penilaian dengan Daftar Cek
3. Skala Penilaian (Rating Scale) disebut pula Skala Bertingkat

A. Pengertian
Merupakan perangkat sederhana untuk menilai fakta spesifik, keterampilan, sikap,
dan/atau perilaku yang diamati dari hasil karya siswa.

B. Tujuan Skala Penilaian


 Skala penilaian digunakan untuk mendiagnosis informasi tentang kinerja, produk,
sikap dan/atau perilaku siswa dengan acuan kriteria yang telah ditetapkan terlebih
dahulu.
 Mencatat frekuensi atau derajat sejauh mana siswa menunjukan karakteristik
tertentu.
 Mencatat kisaran prestasi siswa dalam kaitannya dengan perilaku spesifik.
 Menggambarkan kinerja secara kontinu.

C. Karakteristik Skala Penilaian


 Skala penilaian menyediakan suatu skala atau kisaran tanggapan bagi setiap butir
perilaku, sikap, atau hasil karya yang dinilai guru.
 Dapat dianalisis. Analisis skala penilaian digunakan untuk menggambarkan suatu
produk atau kinerja berdasarkan dimensi ganda.

D. Metode Skala Penilaian


 Guru menggunakan skala untuk menilai karya siswa.
 Guru membuat keputusan tentang karya siswa dengan dasar aspek-aspek terpilih
dari karya siswa dan memberikan penilaian numerik atau kualitatif.

E. Pertimbangan dalam Implementasi Skala Penilaian


 Skala penilaian paling baik digunakan bagi penilaian secara cepat dan menyeluruh
dari suatu produk atau kinerja.
 Sebaiknya diikuti oleh diskusi mendalam atau penilaian yang lebih mendalam.
F. Contoh Penilaian dengan Skala Penilaian
4. Rubrik

A. Pengertian
Merupakan salah satu instrumen pemberian skor dalam penilaian kinerja
(performance assessment).
B. Pemberian Skor/Nilai dalam Rubrik
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para siswa dalam
menguasai bahan ajar, menulis laporan, memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
C. Rentang Skor/Nilai dalam Rubrik
Menurut Diane Ebert-May :
 Nilai 0 = No Answer (tidak ada jawaban)
 Nilai 3 = Needs Improvement (perlu perbaikan)
 Nilai 4 = Adequate (cocok, sepadan)
 Nilai 5 = Exemplary (patut dicontoh)
Menurut Sumber Lain :
 Nilai 4 = thorough Understanding (memahami sepenuhnya)
 Nilai 3 = Good Understanding (memahami dengan baik)
 Nilai 2 = Satisfactory Understanding (memahami secara memuaskan)
 Nilai 1 = Needs Improvement (memerlukan perbaikan)
Menurut University of Wisconsin :
 Nilai 3 = Exemplary (patut dicontoh)
 Nilai 2 = Proficient (cerdas)
 Nilai 1 = Partially Proficient (cukup cerdas)
 Nilai 0 = Unsatisfactory (tidak memuaskan)
D. Jenis Rubrik
 Rubrik Holistik adalah jenis rubrik yang tidak memisah-misahkan tataran kinerja bagi
setiap kriteria.
 Rubrik Analitik adalah jenis rubrik yang memberikan tataran kinerja bagi setiap
kriteria, sehinga guru dapat menilai kinerja siswa berdasarkan setiap kriteria yang
ditetapkan.
E. Langkah-langkah mempersiapkan Rubrik
 Tetapkan Tujuan Utama pembelajaran serta tujuan khusus yang mendukungnya.
 Rancang suatu tugas untuk siswa yang tidak dapat diselesaikan tanpa memenuhi
tujuan utama pembelajaran serta tujuan khusus yang mendukungnya.
 Tetapkan misalnyamelalui curah pendapat dengan siswa, faktor-faktor esensial dari
tugas-tugas yang diarapkan diselesaikan para siswa.
 Kembangkan rubrik holistik berdasarkan faktor-faktor esensial tersebut dan berikan
nilai bagi setiap pemenuhan kriteria.
 Bagi pengembangan rubrik analitik, tuliskan deskripsi naratif selengkapnya mulai dari
karya yang unggul sampai yang tidak memenuhi syarat untuk setiap atribut individu.
Deskripsikan level tertinggi dan terendah dari setiap kinerja menggunakan paparan
terpisah bagi setiap atribut.
 Kumpulkan contoh-contoh karya siswa yang memberikan contoh pemenuhan setiap
level kriteria.
 Hayati apa makna rubrik dalam hubungannya dengan karya siswa
 Jika diperlukan, revisilah rubrik, terutama berkaitan dengan implementasi rubrik
pada masa mendatang.
F. Tujuan Rubrik
 Rubrik dapat digunakan untuk memberikan cara yang efiktif dalam menilai tingkatan-
tingkatan tertentu dari kinerja siswa dalam mengerjakan tugas kinerja.
 Memungkinkan pemberian skor yang konsisten dari kinerja siswa.
 Memberikan informasi kepada siswa tentang cara bagaimana memperbaiki
karyanya, serta memberikan informasi mengenai tingkat prestasinya.
 Memberikan dasar bagi penilaian acuan kriteria.
 Memungkinkan pemberian skor secara holistik maupun analitik.
G. Karakteristik Rubrik
 Rubrik berfokus pada pencapaian tujuan spesifik.
 Mengidentifikasikan kriteria yang dipergunakan untuk menilai karya siswa.
 Menyediakan deskripsi yang mengindikasikan sampai sejauh mana kriteria tersebut
terpenuhi.
H. Metode Rubrik
 Guru mempertimbangkan prestasi siswa dalam kaitannya dengan kriteria penilaian
seperti yang dinyatakan dalam setiap kategori.
 Guru menggunakan deskripsi dari tataran prestasi yang berbeda yang ada dalam
rubrik untuk menilai prestasi siswa terkait tugas-tugas tertentu.
 Menggunakan rubrik untuk menjelaskan hal-hal apa yang diharapkan dari siswa serta
untuk mendiskusikan kriteria maupun standar dari kinerja berkualitas tinggi.
 Membantu untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya dalam pembelajaran
I. Pertimbangan dalam Implementasi Rubrik
 Rubrik dimaksudkan untuk memberikan pandangan baik kepada guru maupun siswa
mengenai karya final yang diharapkan dengan dilandasi pengetahuan dan
keterampilan yang dinilai.
 Rubrik mengandung kriteria atau paparan tentang prestasi yang berkaitan dengan
tugas-tugas spesifik.

J. Contoh Rubrik
 Contoh Rubrik Analitik :
 Contoh Rubrik Holistik :

5. Tanggapan
 Tanggapan terpilih (selected responses)
Menuntut siswa memilih sesuatu tanggapan/jawaban, terdiri dari tes benar salah,
pilihan ganda, mencocokan dan tes isian.
 Tanggapan terhadap sesuatu yang dapat diamati (observable responses)
Menuntut siswa untuk mengamati pilihan jawaban dan memberi tanda cek.
 Tanggapan terkontruksi (contructed responses)
Menuntut siswa agar dapat mengembangkan tanggapan/jawaban sendiri.
 Tanggapan berupa pengumpulan (collection of responses)
Menuntut siswa agar mengumpulkan berbagai hasil karyanya

C. Target dan perangkat penilaian


Target penilaian adalah hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa yang akan diukur
dan dinilai.46 Setelah mengetahui berbagai jenis instrument penilaian tes maupun non-tes,
kita harus mengetahui pada bagian yang mana instrument tersebut akan digunakan.
Menetapkan target yang jelas, terukur, dan dapat dicapai merupakan Langkah awal yang
penting dalam penilaian.
Perhatikan tabel dibawah ini47
N Sasaran
Contoh Perilaku Sasaran Alat Penilaian
o Penilaian
Mengeja kata – kata dengan
1 Pengetahuan Kuis, soal uraian, kuesioner
benar.
Memecahkan masalah
2 Penalaran Soal uraian, observasi
matematika
Lancar berbicara dalam Bahasa
3 Kinerja Observasi, rubrik
Inggris
Pengembangan Menciptakan halaman jejaring
4 Rubrik, portofolio
produk sosial (web page)
Sikap positif terhadap Survei dengan daftar cek,
5 Sikap
pembelajaran observasi

Dari tabel di atas, terlihat bahwa setiap target penilaian memiliki instrument penilaian yang
berbeda – beda. Ditinjau dari apa yang dibutuhkan dalam penilaian tersebut. Contoh
penilaian sikap positif dalam pembelajaran dapat dinilai dengan menggunakan survei
dengan daftar cek. Apakah sikapnya sudah baik dan benar Ketika mengikuti pembelajaran.
Dan juga dilakukan dengan melakukan observasi / pengamatan secara langsung terhadap
peserta didik yang bersangkutan.

Contoh bentuk target penilaian yang menggunakan observasi. Jadi, penilai langsung
mengamati secara langsung peserta yang bersangkutan.

46
Ismet dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 97
47
Ibid., hal. 97 – 98
DAFTAR PUSTAKA

Ismet dan Haryanto. 2017. Asesmen Pembelajaran Bandung: PT Remaja Rosdakarya.


“Presentasi” (https://www.dosenpendidikan.co.id/presentasi-adalah/,

“Cara Presentasi Yang Baik dan Benar” (https://squline.com/cara-presentasi-yang-baik-dan-benar/,

Muhung, “Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok”


(https://www.scribd.com/document/331825352/Instrumen-Penilaian-Presentasi-Kelompok,

Misterfa, “Instrumen penilaian Seni Rupa” (https://www.coursehero.com/file/52895550/Instrumen-


Penilaian-Seni-Rupadocx/,

Akbar Asfihan, “Konferensi” (https://adalah.co.id/konferensi/,

“Tujuan dan Langkah-langkah Konferensi Kasus” (https://text-id.123dok.com/document/nq7x1jddy-


tujuan-langkah-langkah-konferensi-kasus-a-pengertian.html,

Riska Ratna, “Contoh Format Konferensi Kasus” (http://riezkaratna73.blogspot.com/2014/07/contoh-


format-konferensi-kasus.html,

“Pengertian Pameran, Ciri, Jenis, Tujuan, Manfaat,dan Contohnya”


(https://dosensosiologi.com/pengertian-pameran/,

“Srbutkan Tata Cara Pelaksanaan Pameran...” (https://brainly.co.id/tugas/14265208.

Aris Kurniawan, “Pengertian Wawancara” (https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-


wawancara/,

“Sebutkan etika dalam..” (https://brainly.co.id/tugas/2220907,

Vronica Nrhayati, “Form Penilaian...” (https://www.scribd.com/document/363274769/55142117-


Form-Penilaian-Interview-docx,

https://www.google.com/amp/s/dawuhansengon.wordpress.com/2015/06/14/tahapan-tahapan-
dalam-pelaksanaan-observasi/amp/

https://www.academia.edu/43070795/SKALA_PENILAIAN

https://www.rijal09.com/2016/12/pengertian-penilaian-kinerja-dan-pedoman-dalam-penilaian-
kinerja.html?m=1

https://www.slideshare.net/mobile/HildaNuraeni/bab-i-23517377

https://www.mautidur.com/2019/07/contoh-lembar-penilaian-portofolio.html

https://www.academia.edu/6218132/CONTOH_INSTRUMEN_PENILAIAN_DIRI

Anda mungkin juga menyukai