Dosen Pembimbing:
Nadya Alvi Rahma, S.Pd., M.Si.
Disusun Oleh
Kelompok 6:
3
“Cara Presentasi Yang Baik dan Benar” (https://squline.com/cara-presentasi-yang-baik-dan-benar/, Diakses
pada 26 Oktober 2020, 2020)
1 2 3 4
1 Penguasaan a.
bahasan materi b.
yang disajikan c.
2 Kemudahan a.
penggunaan b.
bahasa untuk c.
dipahami audience
ketika presentasi
3 Keluwesan sikap a.
dalam menyajikan b.
materi c.
4
Muhung, “Instrumen Penilaian Presentasi Kelompok”
(https://www.scribd.com/document/331825352/Instrumen-Penilaian-Presentasi-Kelompok, Diakses pada 26
Oktober 2020,2020)
Rubrik:
Aspek yang Penilaian
dinilai 1 2 3
Komunikasi Tidak ada Komunikasi Komunikasi
komunikasi sedang lancar dan baik
Sistematika Penyampaian Sistematika Sistematika
penyampaian tidak sistematis penyampaian penyampaian
sedang baik
Wawasan Wawasan kurang Wawasan Wawasan luas
sedang
Keberanian Tidak ada Keberanian Keberanian baik
keberanian sedang
Antusias Tidak antusias Antusias sedang Antusias dalam
kegiatan
Penampilan Penampilan Penampilan Penampilan
kurang sedang baik.5
2. Konferensi
Konferensi ialah pertemuan untuk bertukar pendapat atau berunding tentang
suatu permasalahan dihadapi secara musyawarah atau bersama bersifat formal
maupun informal.6
a. Tujuan konferensi
Bertukar informasi
Mengeksplor pemikiran siswa dan memberikan sasran-saran kepada
siswa
Menilai tingkat pemahaman siswa
Agar siswa berhasil terhadap tugas tertentu
Melakukan tinjauan terhadap apa yang telah diselesaiakan oleh siswa
b. Karteristik konferensi
Fokus diskusi jelas terkait tugas pembelajaran tertentu
Seluruh pihak yang terlibat bertanggungjawan akan keberhasilan
pertemuaan
Wahana siswa untuk mengeksploeasi topik baru
Berlangsung secara rutin
Memerluakan catatan informasi selama konferensi berlangsung
c. Metode konferensi
Guru datang dengan pertanyaan-pertanyaan untuk siswa
5
Misterfa, “Instrumen penilaian Seni Rupa” (https://www.coursehero.com/file/52895550/Instrumen-Penilaian-
Seni-Rupadocx/, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
6
Akbar Asfihan, “Konferensi” (https://adalah.co.id/konferensi/, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
Memberikan umoan balik pribadi dan klarifikasi terhadap
minskonsepsi
Memberikan kemudahan dan mendukung siswa
Fokus terhadap penalaran siswa
Memerluakan catatan informasi selama konferensi berlangsung
d. Pertimbangan dalam implementasi konferensi
Dapat berupa bagian pembelajaran kolaboratif
Lebih baik jika dibantu pertanyaan yang telah disiapkan oleh guru
Dapat menjadi strategi penilaian formatif tentang keikutsertaan siswa
dalam proyek pembelajaran
Terdapat beberapa yang perlu diperhatikan oleh guru agar menjadi
pendidik profesional dalam menyiapkan konferensi yaitu:
Menyiapakan rencana yang akan dicapai sebelum konferensi
berlangsung
Menanggapi masalah ketika kedaan sudah dingin agar tidak
terjadinya emosional
Mencatat hal-hal penting pada perilaku menyimpang siswa
Memberikan kejelasan pada siapa yang akan datang saat
konferensi
Mengakomodasikan jadwal orang tua
Pertimbangan harus kuat dalam membuat surat undangan
konferensi
Menciptakan ruang konferensi yang menaraik.7
e. Tata cara atau langkah-langkah konferensi
1. Persiapan
a. Menentukan kasus yang akan dibahas beserta data yang ada
b. Mengidentifikasi orang yang dapat menjelaskan dan
melengkapi data informasi yang diperlukan Panduan
Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling
Sekolah Menengah Kejuruan.
c. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mengajukan
permohonan kepada kepala sekolah mengundang peserta
konferensi kasus.
d. Menentukan notulis yang mampu merekam dan mencatat
setiap pendapat peserta konferensi.
2. Pelaksanaan
a. Guru bimbingan dan konseling atau konselor membuka acara
pertemuan dengan menyampaikan maksud dan tujuan
dilaksanakan konferensi kasus dan permintaan komitmen,
terutama tentang kerahasiaan, dari para peserta konferensi
7
Ibid, hal. 58-60.
untuk membantu mengatasi masalah yang dihadapi peserta
didik konseli.
b. Guru bimbingan dan konseling atau konselor mendekripsikan
masalah yang dihadapi peserta didikkonseli, dengan terlebih
dahulu menyampaikan hal-hal positif dari peserta didik
konseli, selanjutnya disampaikan berbagai gejala masalah dan
data informasi yang ada, serta upaya-upaya pengentasan yang
telah dilakukan oleh guru bimbingan dan konseling atau
konselor.
c. Mengatur giliran pemberian tanggapan, masukan, pendapat
tentang alternatif pemecahan masaah dan memilih alternatf
terbaik.
d. Merumuskan dan persetujuan serta penerimaan tugas dan
peran masing- masing peserta konferensi dalam
mengupayakan pengentasan masalah yang dihadapi peserta
didik konseling.
3. Penutupan
a. Membacakan kembali raangkuman atau kesimpulan dari hasil
konferensi kasus berupa rekomendasikeputusan alternatif jalan
keluar terbaik yang telah dipertimbangkan bersama oleh guru
bimbingan dan konseling atau konselor dan para peserta
konferensi kasus serta disetujui oleh peserta didikkonseli.
b. Menegaskan kembali pembagian tugas dan peran yang harus
dilakukan oleh para pihak serta kerahasiaan dan pembahasan
kasus 4 Tindak lanjut
Menyusun dan melaporkan proses dan hasil konferensi
kasus kepada pimpinan sekolah secara tertulis dan lisan
Memantau implementasi hasil konferensi kasus serta
akibat yang terjadi Panduan Operasional Penyelenggaraan
Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Kejuruan.8
f. Contoh instrumen penilaian konferensi
1. Hari/ tanggal :.....................
2. Nama siswa :.....................
3. Kelas :.....................
4. Dihadiri oleh :.....................
a. ...............
b. ...............
c. ................
d. ................
8
“Tujuan dan Langkah-langkah Konferensi Kasus” (https://text-id.123dok.com/document/nq7x1jddy-tujuan-
langkah-langkah-konferensi-kasus-a-pengertian.html, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
5. Masalah : ....................
Pembahasan masalah :......................
6. Evaluasi dan tindak lanjut :......................
Mengetahui, .......,.......2020
Kepala Sekolah Guru BK / Wali Kelas
............
...............9
9
Riska Ratna, “Contoh Format Konferensi Kasus”
(http://riezkaratna73.blogspot.com/2014/07/contoh-
format-konferensi-kasus.html, Diakses pada 26
Oktober 2020, 2020)
3. Pameran/ Demonstrasi
Pameran/ Demonstrasi ialah acara yang diselenggarakan oleh umum atau
sekolah di mana kumpulan benda-benda khusus dapat dilihat oleh publik
biasanya berada ditempat khusus seperti museum.10
a. Tujuan pameran/ demonstrasi
Menunjukan prestasi siswa/ individu tentang ketrampilan dan
pengetahuanya kepada publik
Menilai kemjuan dalam tugas siswa berkaitan dengan keterlibatan
dalam berbagai kegiatan.
Mengajarkan pengetahuan siswa kepada teman sebaya atau orang
lain
b. Karateristik pemeran/ demonstrasi
Berupa situasi aktual atau simulasi
Ditindak lanjuti dengan daftar atribut seperti kriteria penilaian
yang ditetapkan oleh guru
c. Metode pameran/ demonstrasi
Guru menilai seberapa baik tentang kegiatan siswa
mepertunjukana ketrampilan
d. Pertimbangan dalam implementasi pameran/ demonstrasi
Dapat dilaksanakan antar-disiplin
Memerlukan inisiatif dan kreativitas siwa
Merupakan kompetisi yang dilakukan oleh antar individu maupun
kelompok
Merupakan proyek kolaboratif yang dikerjakan diluar jam
sekolah.11
e. Hal - hal yang perlu diperhatikan supaya pameran berjalan dengan
baik adalah sebagai berikut :
1. Perencanaan Pameran
Tahap perencanaan merupakan tahap awal dalam pelaksanaan
pameran. Tahap ini meliputi hal - hal seperti :
Tujuan diadakannya pameran
Penentuan tema yang nantinya diangkat dalam pameran
tersebut
Penentuan materi hasil karya yang akan ditampilkan
Penyusunan panitia penyelenggaraan
Penentuan waktu dan lokasi pameran
Penyusunan agenda kegiatan
10
“Pengertian Pameran, Ciri, Jenis, Tujuan, Manfaat,dan Contohnya”
(https://dosensosiologi.com/pengertian-pameran/, Diakses pada 26 Oktober 2020,2020)
11
Ibid, hal. 60-61.
Pembuatan proposal
2. Persiapan Pameran
Tahap persiapan merupakan tahap dimana hal - hal yang sudah
direncanakan mulai dipersiapkan. Tahapan ini meliputi :
Pengumpulan dan penyeleksian karya yang akan dipamerkan
Persiapan tempat dan penyesuaian waktu penyelenggaraan
pameran
Persiapan perlengkapan pameran
Penempatan hasil karya untuk dipamerkan.Untuk karya seni
dua dimensi seperti lukisan dan hasil fotografi harus
dipasang di sketsel, panil atau bisa juga di dinding. Posisi yang
ideal untuk penempatannya adalah sejajar dengan mata.
Sedangkan untuk karya seni tiga dimensi seperti patung harus
dipasang di pustek, standar display atau level. Pustek adalah
kotak yang biasanya terbuat dari papan.
Persiapan media publikasi
3. Pelaksanaan Pameran
Tahapan ini merupakan tahapan persiapan telah selesai, maka
pameran dapat dilaksanakan. Tahapan ini meliputi :
Pembukaan pameran
Penyambutan pengunjung
Memandu pengunjung di area pameran
Pengamatan situasi pameran
Mendokumentasikan kegiatan acara
Evaluasi dan penulisan laporan kegiatan.12
f. Contoh instrumen penilaian pameran/ demonstrasi
4. Wawancara
Wawancara ialah tanya jawab antara dua pihak (guru, orangtua, atau siswa) yaitu
pewawancara dan narasumber untuk memperoleh data, keterangan atau
pendapat tentang suatu hal.14
a. Tujuan wawancara
Menjelaskan pendekatan guru atau orang tua terhadap isu maupun
masalah
Mengeksplorasi pemikiran siswa dan memberi saran untuk langkah
selanjutnya
Menilai tingkat pemahaman siswa terhadap prosedur ilmiah tertentu
Memperoleh informasi , klarifikasi dan mengembangkan motivasi
siswa
Membantu siswa memahami kualitas dari hasil kerja
b. Karateristik wawancara
13
Murni, “Form Nilai Pameran” (https://www.scribd.com/document/330615352/FORM-NILAI-PAMERAN-
doc, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
14
Aris Kurniawan, “Pengertian Wawancara” (https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-wawancara/,
Diiakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
Memiliki format dan tujuan yang dipersiapkan dahulu
Diadaptasikan untuk menyelidiki masalah atau meneliti keputusan
Dipandu oleh pertanayaan terencana
Dapat dilakukan secara rutin
c. Metode wawancara
Guru bertanggung jawab untuk memberikan pertanyaan pada awal
wawancara
Membangkitkan informasi selama wawncara agar permasalahan
terpecahkan
Guru mengizinkan siswa untuk memimpin wawancara jika diperlukan
d. Pertimbangan dalam implementasi wawancara
Dapat menghabiskan waktu juka guru tidak siap prtanyaan untuk
memandu.15
kan dan minum saat wawancara
Bersikap sopan terhadap narasumber/pewawancara
Bertanya seperlunya dan efektif
e. Etika dalam wawancara
Tidak boleh ma nanyakan suatu hal secara berulang2 ataupun
menjawab suatu pertanyaan secara bertele-tele
Bersikap tenang pada saat wawancara16
f. Tata cara wawancara yang baik dan benar
1. Jelaskan dulu identitas Anda sebelum wawancara dimulai dan
kemukakan tujuan wawancara.
2. Mulai wawancara dengan pertanyaan yang ringan dan bersifat
umum. Lakukanlah pendekatan tidak langsung pada persoalan,
misalnya lebih baik tanyakan dulu soal kesenangan atau hobi
tokoh. Jika dia sudah asyik berbicara, baru hubungkan dengan
persoalan yang menjadi topik Anda.
3. Sebutkan nama narasumber secara lengkap dan bawalah buku
catatan, alat tulis, atau tape recorder saat melakukan wawancara.
4. Dengarkan pendapat dan informasi secara saksama, usahakan
tidak menyela agar keterangan tidak terputus. Jangan meminta
pengulangan jawaban dari narasumber.
5. Hindari pertanyaan yang berbelit-belit.
6. Harus tetap menjaga suasana agar tetap informatif. Hormati
petunjuk narasumber seperti “off the record”, “no comment”, dan
lain-lain. Hindari pertanyaan yang menyinggung dan menyudutkan
narasumber.
15
Ibid, hal. 61-62.
16
“Sebutkan etika dalam..” (https://brainly.co.id/tugas/2220907, Diakses pada 26 Oktober 2020,2020)
7. Harus pandai mengambil kesimpulan, artinya tidak semua
jawaban dicatat.
8. Beri kesan yang baik setelah wawancara. Jangan lupa mohon diri
dan ucapkan terima kasih dan mohon maaf.
9. Selain itu, kita harus mengetahui betul apa tujuan wawancara.17
Kesimpulan
Dapat Disarankan
Masih Dapat Disarankan
Tidak Dapat Diserankan
Pewawancara
(...................).18
5. OBSERVASI
Observasi merupakan suatu aktivitas berupa mengamati perilaku siswa selama
proses pembelajaran berlangsung dan mencatat informasi-informasi yang dibutuhkan
untuk perbaikan atau pembuatan program pendidikan. 19
a. Tujuan observasi
Observasi dilakukan untuk mengumpulkan informasi mengenai karakteristik dan
kelemahan belajar siswa saat pembelajaran berlangsung agar guru dapat
memberikan pengajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa.
b. Karakteristik observasi
Dapat dilakukan setiap hari untuk menilai karakteristik siswa selama
pembelajaran.
Apabila disusun dengan sistematis dan terencana maka akan memiliki tujuan
yang jelas.
Dapat dikombinasikan dengan strategi penilaian yang lain seperti tugas kinerja,
presentasi oral, atau wawancara agar memperoleh informasi yang lebih jelas.
Dengan adanya observasi, guru memiliki catatan mengenai kemajuan belajar
tiap siswa, kelemahan siswa dan perilaku siswa.
c. Metode observasi
Guru melakukan pengamatan terhadap siswa mengenai pertanyaan-pertanyaan
yang diajukan serta tugas-tugas yang diberikan.
Guru memperhatikan siswa saat sedang berdiskusi dengan siswa lain.
Guru mengamati komunikasi nonverbal siswa seperti perhatian siswa kepada
pelajaran, tanda-tanda frustasi siswa serta bahasa tubuh.
Guru mengamati siswa dengan berbagai situasi dan kondisi.
Setelah melakukan pengamatan, guru wajib mencatat hasil observasi dengan
alat penilaian (daftar cek, skala penilaian, catatan anekdot).
Guru menyusun kerangka terkait tujuan observasi berupa pertanyaan-
pertanyaan seperti :
i. Siapa yang akan melakukan pengamatan?
ii. Siapa yang akan diamati?
iii. Mengapa observasi harus dilakukan?
iv. Dimana observasi akan dilakukan?
v. Bilamana observasi berlangsung?
vi. Bagaimana hasil observasi dicatat?
d. Pertimbangan dalam implementasi observasi
Observasi dilakukan berdasarkan daftar cek, kumpulan pertanyaan, dan jurnal
agar observasi dapat berjalan secara sistematis.
18
Vronica Nrhayati, “Form Penilaian...” (https://www.scribd.com/document/363274769/55142117-Form-
Penilaian-Interview-docx, Diakses pada 26 Oktober 2020, 2020)
19
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 62.
Observasi merupakan satu-satunya perangkat penilaian yang digunakan dalam
menilai demonstrasi seperti percakapan oral, menggambar, atau keterampilan
motorik.
Dalam pengumpulan data dibantu oleh audiotape atau videotape agar guru
dapat melakukan penilaian yang lebih detail pada kinerja siswa.
Dengan menggunakan audiotape atau videotape guru dapat membatasi
kecakapan siswa dalam bertindak.
Dapat dipengaruhi oleh bias yang berasal dari penerjemah hasil observasi.
Bersifat subjektif karena bergantung pada pertimbangan dari pengamat.
Tidak dapat dikombinasikan dengan lingkungan pembelajaran alamiah.
e. Tata cara dalam pelaksanaan observasi
1. Menentukan tujuan observasi atau pengamatan yang akan dilakukan.
2. Menentukan perilaku apa saja yang akan diobservasi.
3. Mendefinisikan perilaku-perilaku yang akan diobservasi serta menetapkan
batas-batasnya.
4. Menyusun konstruksi psikologi atau perilaku yang akan diobservasi dalam
satuan indikator.
5. Menentukan metode observasi yang akan digunakan baik dengan intervensi
atau tanpa intervensi.
6. Menentukan kondisi atau setting observasi seperti skenario, waktu dan
durasi orang-orang yang terlibat.
7. Menentukan jumlah observer apabila memerlukan observer lebih dari satu.
8. Menentukan teknik pencatatan apakah dengan check list, anecdotal
recording atau rating scale.
9. Menyusun panduan atau petunjuk observasi agar observasi berjalan dengan
lancar meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda.
10. Menyusun format pencacatan dengan menggunakan gabungan beberapa
metode atau kombinasi beberapa teknik pencacatan.
11. Memberikan pengarahan pada para observer agar observasi dapat dipahami
dengan mudah.
12. Mengestimasi reliabilitas dan validitas observasi.
13. Mengiterpretasikan hasil observasi dan menyusun laporan observasi. 20
f. Skala penilaian observasi
Bentuk-bentuk skala yang yang digunakan antara lain kuantitatif, deskriptif, dan grafis. 21
Skala penilaian kuantitatif
Suatu bentuk pedoman observasi yang mendeskripsikan aspek-aspek tingkah
laku yang diamati dalam skala yang berbentuk bilangan atau angka, dengan
sistem penilaian yang menggunakan angka yang umum seperti :
Tidak memuaskan
Dibawah rata-rata
Rata-rata
Diatas rata-rata
20
https://www.google.com/amp/s/dawuhansengon.wordpress.com/2015/06/14/tahapan-tahapan-dalam-
pelaksanaan-observasi/amp/ (Diakses pada 30 Oktober 2020).
21
https://www.academia.edu/43070795/SKALA_PENILAIAN (Diakses pada 30 Oktober 2020).
Luar biasa
PEDOMAN OBSERVASI : SKALA PENILAIAN KUANTITATIF
I. Identitas Siswa
1. Nama :................................................
2. Kelas/Program :................................................
3. No. Induk/Absen :................................................
4. Jenis Kelamin :................................................
5. Tempat/Tanggal Lahir :................................................
6. Hari/Tanggal Observasi :................................................
7. Tempat Observasi :................................................
8. Waktu :................................................
II. Aspek yang diobservasi : Partisipasi siswa dalam kegiatan
diskusi.
III. Petunjuk : Lingkarilah angka-angka
dibawah ini sesuai dengan yang anda amati.
No Pertanyaan Skor
. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Mempelajari materi sebelumnya
2. Mempelajari aturan perintah diskusi
3. Mempersiapkan kelengkapan diskusi
4. Mendengarkan
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menyampaikan gagasan
7. Menyanggah pendapat dengan baik
8. Menjawab pertanyaan
9. Mengerjakan tugas isian
10. Merangkum hasil
11. Menyimpulkan pandangan baru
Komentar/Kesimpulan :
...............................................................................................................................................
.....,...................
Observer : ...................
Keterangan : Rentangan setiap aspek yang diobservasi adalah berskala 1-10 artinya :
9-10 nilainya adalah 4, berarti alternatifnya selalu
7-8 nilainya adalah 3, berarti alternatifnya sering
4,5,6 nilainya adalah 2, berarti alternatifnya jarang
1,2,3 nilainya adalah 1, berarti alternatifnya sangat kurang
Skala penilaian deskriptif
Suatu bentuk pedoman observasi yang mendeskripsikan aspek-aspek
tingkah laku yang diamati dalam skala yang berbentuk kata-kata
deskriptif.
PEDOMAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN DESKRIPTIF
I. Identitas Siswa
1. Nama :................................................
2. Kelas/Program :................................................
3. No. Induk/Absen :................................................
4. Jenis Kelamin :................................................
5. Tempat/Tanggal Lahir :................................................
6. Hari/Tanggal Observasi :................................................
7. Tempat Observasi :................................................
8. Waktu :................................................
II. Aspek yang diobservasi : Aktifitas diskusi.
III. Petunjuk : berikan tanda cek (v) pada
kolom yang sesuai dengan gejala perilaku pada individu yang anda
amati.
No Pertanyaan Alternatif
. Sering Aktif Jarang Tidak
aktif
1. Mempelajari materi sebelumnya
2. Mempelajari aturan perintah diskusi
3. Mempersiapkan kelengkapan diskusi
4. Mendengarkan
5. Mengajukan pertanyaan
6. Menyampaikan gagasan
7. Menyanggah pendapat dengan baik
8. Menjawab pertanyaan
9. Mengerjakan tugas isian
10. Merangkum hasil
Komentar/Kesimpulan :
...............................................................................................................................................
.....,...................
Observer : ...................
Skala Penilaian Grafis
Suatu bentuk pedoman observasi yang mendeskripsikan aspek-aspek
tingkah laku yang diamati dalam skala yang berbentuk grafis (garis).
PEDOMAN OBSERVASI SKALA PENILAIAN GRAFIS
I. Identitas Siswa
1. Nama :................................................
2. Kelas/Program :................................................
3. No. Induk/Absen :................................................
4. Jenis Kelamin :................................................
5. Tempat/Tanggal Lahir :................................................
6. Hari/Tanggal Observasi :................................................
7. Tempat Observasi :................................................
8. Waktu :................................................
II. Aspek yang diobservasi : kebiasaan siswa mengikuti
pelajaran di kelas.
III. Petunjuk : berikan tanda cek (v) pada garis
skala penilaian dibawah ini sesuai dengan gejala perilaku pada
individu yang anda amati.
1.
2.
3.
4.
5.
6. Dst.
6. TUGAS KINERJA
Tugas kinerja merupakan suatu alat penilaian yang berupa tes perbuatan untuk
menyelesaikan tugas pada konteks kehidupan nyata, dimana guru meminta siswa untuk
menunjukkan kemampuan dan keterampilannya secara langsung. 22
a. Tujuan tugas kinerja
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menunjukkan kemampuan dan
keterampilannya.
Memberikan informasi kepada guru tentang kesulitan dan kemajuan belajar
siswa.
Menciptakan pembelajaran yang lebih efektif dan relevan dengan dunia nyata
agar siswa dapat memahami pentingnya materi yang diajarkan. 23
b. Karakteristik tugas kinerja
Meningkatkan motivasi belajar siswa karena guru memberikan tugas yang
relevan dengan dunia nyata sehingga dapat diterapkan didunia nyata.
Berpusat kepada proses dan produknya.
Memberikan masalah-masalah yang kompleks kepada siswa sehingga dapat
menghasilkan berbagai jenis produk.
Memberikan penilaian yang paling efektif terhadap kompetensi-kompetensi
siswa yang berhubungan dengan pekerjaan.
22
https://www.rijal09.com/2016/12/pengertian-penilaian-kinerja-dan-pedoman-dalam-penilaian-
kinerja.html?m=1 (Diakses pada 31 Oktober 2020).
23
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 64-65.
Membutuhkan kemampuan siswa dalam mengonstruksi suatu tanggapan
melalui tugas-tugas seperti melukis, percakapan, presentasi musik, proyek, dan
pameran.
c. Metode tugas kinerja
Guru melakukan pengamatan kepada siswa dalam melaksanakan tugas-tugas
yang diberikan.
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan dan
mengorganisasikan tugas-tugas kinerja serta menentukan kriteria penilaian.
Sebelum memberikan tugas, guru harus menyusun kriteria penilaian seperti
rubrik yang sudah tersedia untuk siswa.
Memberikan umpan balik yang komprehensif kepada siswa mengenai
prestasinya.
Menentukan derajat kemampuan siswa berdasarkan kinerjanya. 24
d. Pertimbangan dalam implementasi tugas kinerja
Dapat digunakan untuk penilaian dan evaluasi.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bisa berpartisipasi dalam berbagai
tingkat partisipasi.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar mandiri.
Memberikan cara penilaian yang akurat karena dinilai berdasarkan kriteria yang
terdefinisikan secara jelas.
e. Tata cara dalam tugas kinerja
1. Menentukan tujuan penilaian yang akan dicapai.
2. Menentukan tugas-tugas yang akan dinilai.
3. Menyusun informasi- informasi mengenai keterampilan setiap siswa dengan jelas
dan rapi.
4. Menentukan rubrik dan indikator tingkat kompetensi yang akan dinilai.
5. Memberikan pengarahan kepada siswa terkait kinerja apa saja yang harus
ditunjukkan.
6. Guru memberikan waktu pengerjaan untuk menyelesaikan tugas.
7. Guru harus selalu mengamati kinerja siswa selama pembelajaran berlangsung.
8. Hasil dari kinerja siswa harus dicocokkan dengan standar penilaian yang telah
disusun.25
f. Skala penilaian tugas kinerja
Penilaian ini menggunakan skala penilaian yang memungkinkan penilai
memberi nilai tengah dalam penguasaan kompetensi tententu, karena pemberian
nilai secara kontinum memerlukan pilihan kategori lebih dari dua serta proses
penilaian harus dilakukan lebih dari satu penilai agar hasil penilaian lebih objektif dan
akurat. Misalnya 1 = sangat tidak tepat, 2 = kurang tepat, 3 = agak tepat, 4 = tepat, 5
= sangat tepat.26
SKALA PENILAIAN : PENGAMATAN SHALAT JENAZAH
No. Aspek yang dinilai Skor Penilaian
24
Ibid., hal. 66.
25
https://www.rijal09.com/2016/12/pengertian-penilaian-kinerja-dan-pedoman-dalam-penilaian-
kinerja.html?m=1 (Diakses pada 31 Oktober 2020).
26
https://www.slideshare.net/mobile/HildaNuraeni/bab-i-23517377 (Diakses pada 31 Oktober 2020).
1 2 3 4 5
1. Menerangkan gerakan takbiratul ihram
2. Melafalkan bacaan setelah takbiratul ihram (takbir ke-1)
3. Melafalkan bacaan setelah takbir ke-2
4. Melafalkan bacaan setelah takbir ke-3
5. Melafalkan bacaan setelah takbir ke-4
6. Memeragakan gerakan dan ucapan salam
Jumlah
Peta karakter merupakan suatu jurnal tanggapan yang termasuk dalam kelompok pemandu grafik.
Misalnya siswa diminta untuk menandai karakter-karakter tokoh utama dalam Ayat Ayat Cinta.
PETA KARAKTER
Judul Buku : Ayat Ayat Cinta Tabiat Bukti dari tabiat dalam teks
Nama Karakter
27
Ismet Basuki dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 66-69.
Mencatat tanggapan-tanggapan siswa serta hasil observasinya setalah membaca
sebuah teks bacaan.
b. Karakteristik jurnal tanggapan
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk membuat tanggapannya
terhadap suatu bacaan.
Berisi informasi pribadi siswa mulai dari perilaku sampai emosi siswa.
Dilaksanakan pada waktu yang rileks dan dapat mendorong siswa berani
mengambil resiko.
Menjadi pengantar pembentukan fokus bagi konferensi antara guru dan
siswa serta jembatan komunikasi antara guru dengan orang tua siswa.
Dapat berupa pernyataan visual seperti karya seni ataupun sketsa dan
diterapkan disemua mata pelajaran.
c. Metode jurnal tanggapan
Guru memberikan komentarnya berupa semangat dialogis dengan
mengajukan beberapa pertanyaan.
Menghargai sifat personal alamiah dari jurnal yang digunakan dengan
menghormati privasi siswa.
d. Pertimbangan dalam implementasi jurnal tanggapan
Jurnal tanggapan memberikan kesempatan kepada siswa untuk fokus
terhadap pemikirannya masing-masing.
Dengan adanya jurnal tanggapan, guru dapat menilai karakteristik siswa
secara lebih mendetail berdasarkan pemikiran dan pengalaman siswa.
Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bebas mengungkapkan
tanggapannya tanpa harus memperhatikan aturan penulisan bahasa ataupun
kaidah berbahasa.
28
Ismet Basuki dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 70.
5) Membantu siswa mengetahui karakteristik dan kriteria karya yang berkualitas
tinggi.29
b. Karakteristik penilaian diri
1) Meningkatkan perkembangan kemampuan metakognitiif (kemampuan
refleksi diri)
2) Dapat berupa observasi introspektif, hasil dari penilaian atau hasil tes.
3) Termasuk juga survei sikap, invertori minat, dan jurnal pribadi.
4) Memuat jwaban dari pertnyaan seperti bagaimana saya belajar dengan baik?.
Bagaimana pertumbuhanku?, di bagian mana say amembutuhkan perbaikan?
5) Untuk menentuka kepercayaan siswa terhadap diri mereka sendiri.
c. Metode penilaian diri
1) Guru memandu siswa dalam memahami bagaimana cara berefleksi dalam
pembelajaran.
2) Guru menyediakan waktu dan kesempatan untuk siswa melakukan penilaian
diri.
3) Guru merancang pertanyaan-pertanyaan atau perangkat lain untuk penilaian
diri.
4) Guru dapat menggunakan penilaian diri oleh siswa untuk mengetahui
perkembangan kemampuan siswa.30
d. Pertimbangan dalam implementasi penilaian diri
1) Digunakan untuk membandingakan pandangan siswa dan guru mengenai
kinerja yang diharapkan.
2) Penilaian diri akan berkembang tahap demi tahap setalh siswa
mengaplikasikannya dalam kegiatan sehari-hari.
3) Dapat membantu siswa dalam mengetahui perekmbangan kemampuan
mereka dalam semua tingkat31
e. Contoh penilaian diri
LEMBAR PENILAIAN DIRI
SIKAP SANTUN
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….
PETUNJUK PENGISIAN:
1. Bacalah dengan teliti pernyataan pernyataan yang pada kolom di bawah ini!
2. Tanggapilah pernyataan-pernyataan tersebut dengan member tanda cek (√) pada
kolom:
STS : Jika kamu sangat tidak setuju dengan pernyataan tersebut
29
Ibid., hal. 70 – 71.
30
Ibid. Hal. 73.
31
Ibid.
TS : Jika kamu tidak setuju dengan pernyataan tersebut
S : Jika kamu setuju dengan pernyataan tersebut
SS : Jika kamu sangat setuju dengan pernyataan tersebut
N Pernyataan Penilaian
o
STS T S SS
S
1 Saya menghormati orang yang lebih tua
2 Saya tidak berkata kata kotor, kasar dan
takabur
3 Saya meludah di tempat sembarangan
4 Saya tidak menyela pembicaraan
5 Saya mengucapkan terima kasih saat
menerima bantuan dari orang lain
6 Saya tersenyum, menyapa, memberi salam
kepada orang yang ada di sekitar kita
Keterangan:
Pernyataan positif :
1 untuk sangat tidak setuju (STS),
2 untuk tidak setuju (TS), ,
3 untuk setuju (S),
4 untuk sangat setuju (SS).
Pernyataan negatif :
1 untuk sangat setuju (SS),
2 untuk setuju (S),
3 untuk tidak setuju (TS),
4 untuk sangat tidak setuju (S)
Petunjuk Penskoran :
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus :
Skor diperoleh
x 4=skor akhir
Skor Maksimal
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013 peserta didik memperoleh nilai adalah :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor : 3,33 < skor ≤ 4,00
Baik : apabila memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33
Cukup : apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤ 2,33
Kurang : apabila memperoleh skor : skor ≤ 1,3332
32
Diakses melalui https://www.academia.edu/6218132/CONTOH_INSTRUMEN_PENILAIAN_DIRI pada 31
Oktober 2020 pukul 10.49 WIB.
9. Portofolio
Portofolio adalah koleksi dari contoh-contoh karya siswa yang bermanfaat, bersifat
selektif, reflektif, dan kolaboratif. Atau secara sederhana, portofolio diartikan
sebagai kumpulan karya siswa dalam kurun waktu tertentu. 33
Sedangkan menurut Hill dan Ruptic, mendefinisikan portofolio sebagai kumpulan
karya siswa yang teratur dan yang bersifat reflektif, yaitu menggambarkan potret diri
siswa secara keseluruhan.
Ada beberapa macam portofolio, yaitu:
Menurut Danielson dan Abrulyn mengemukakan ada tiga jenis portofolio, yaitu:
1) Portofolio kerja (working portofolio)
Disebut portofolio kerja karena merupakan tempat penyimpanan karya-karya
dari siswa saat menyelesaian suatu tugas atau kerja.
2) Portofolio pajangan (display, showcase, best works portofolio)
Disebut portofolio pajangan karena bertujuan untuk memasang karya-karya
yang menunjukkan prestasi terbaik siswa.
3) Portofolio penilaian (assesment portofolio)
Portofolio yang bertujuan untuk mendokumentasikan hasil pembelajaran
siswa sesuai dengan kurikulum yang spesifik.34
Menurut Prince George’s country Public School juga membagi portofolio dalam
tiga jenis, yaitu:
1) Portofolio dokumentasi (documentation portofolio) atau portofolio kerja
2) Portofolio proses (process portofolio)
Yaitu yang mendokumentasikan seluruh tahap pembelajaran.
3) Portofolio pajangan35
Menurut John Mueller menyatakan ada tiga jenis portofolio, yaitu:
1) Portofolio pertumbuhan (growth portofolio)
Yang mendokumentasikan pertumbuhan pemikiran siswa selama proses
pembelajaran sepanjang waktu.
2) Portofolio pajangan
3) Portofolio evaluasi (evaluation portofolio), yang identik dengan portofolio
penilaian.36
a. Tujuan portofolio
1) Mengetahui pertumbuhan pemikiran siswa
2) Mendokumentasikan pembelajaran
3) Memberikan perhatian khusus terhadap kary aterbaik siswa
4) Merefleksikan adanya pengambilan risiko dan eksperimentasi
5) Memperbaiki pengajaran
33
Ismet Basuki dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 73 – 74.
34
Ibid.
35
Ibid.
36
Ibid. Hal. 75.
6) Sebagai bahan berbagi informasi untuk keluarga dan guru lainnya
7) Membimbing dan mengedepankan konsep diri siswa yang positif
8) Membantu merumuskan tujuan pembelajaran. 37
b. Karakteristik portofolio
1) Menunjukkan keterlibatan siswa dalam pemilihan bahan-bahan portofolio
untuk proses pembelajaran.
2) Meningkatkan keterampilan siswa dalam menilai diri dan penetapan tujuan.
3) Memiliki tujuan tertentu dan audiens tertentu yang penting bagi seluruh
proses pembelajaran.
4) Mempersiapkan suatu fokus bagi suatu konferensi dan wawancara yang
melibatkan siswa, guru, dan orang tua.
5) Menyediakan kesempatan bagi siswa untuk menerapkan, menilai, dan
memilih buah karyanya sendiri.
Contoh dokumen yang dapat dijadikan portofolio antara lain adalah karya-
karya siswa, catatan kemajuan pembelajaran siswa, catatan anekdot, foto
atau gambar karya yang telah selesai, rekaman video karya terpilih, hasil tes,
kuis, dll.38
c. Metode portofolio
1) Melakukan penilaian formatif selama proses portofolio untuk mengetahui
kebutuhan siswa untuk pembelajaran berikutnya.
2) Memberikan umpan balik yang teratur mengenai kinerja siswa berdasar
kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya.
3) Menentukan atau merundingkan kepada siswa mengenai tujuan, kriteria,
serta waktu pembuatan portofolio.
4) Membaca refleksi siswa terhadap hasil karya mereka.
Adapun langka-langkah dalam membuat porofolio umumnya terdapat 10 langkah,
yaitu:
1) Mempersiapkan penggunaan portofolio untuk penilaian.
2) Mengumpulkan contoh hasil karya.
3) Mengambil foto untuk dokumentasi.
4) Menggunakan catatan pembelajaran.
5) Mewawancarai para siswa.
6) Membuat catatan yang sistematis.
7) Menyusun catatan anekdot.
8) Menyediakan laporan naratif.
9) Melaksanakan konferensi folio tiga arah (guru, siswa, orang tua)
10) Menyiapkan portofolio jangka panjang.39
f. Contoh portofolio
PENILAIAN PORTOFOLIO41
(hasil pengumpulan data/laporan penelitian/dll)
40
Ibid. Hal. 79.
41
Diakses melalui https://www.mautidur.com/2019/07/contoh-lembar-penilaian-portofolio.html pada 31
Oktober 2020 pukul 10.47 WIB
3 KERAPIAN PENYUSUNAN PORTOFOLIO 25%
a. Rapi dan tidak kotor
b. ………………………
Catatan : Skor 1-5 (1. Sangat Kurang, 2. Kurang, 3. Cukup, 4. Baik, 5. Sangat Baik)
Nilai = bobot x skor
Jombang, 2014
Guru Mata Pelajaran
......................................
B. PERANGKAT PENCATAT HASIL PRESTASI SISWA
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
Catatan anekdot adalah laporan yang bersifat objektif yang melaporkan tentang
perilaku spesifik yang diamati dan memaparkan kinerja siswa secara rinci dalam
bentuk tertulis.42
a. Tujuan Catatan Anekdot
1) Merupakan hasil observasi tertulis mengenai kemajuan yang diperoleh
siswa.
2) Mencatat hasil observasi yang bermakna secara objektif, yang bukan
termasuk bagian dari penilaian formal.
3) Mencatat observasi terhadap kinerja, perilaku, dan kejadian-kejadian
yang tidak terduga.
4) Merupakan penilaian yang holistik (penilaian dengan menggunakan
struktur penilaian yang sederhana)43
b. Karakteristik catatan anekdot
1) Terlihat tidak terstruktur, karena mencatat kejadian-kejadian yang
spontan.
2) Terdiri atas informasi yang dikumpulkan sepanjang waktu dan dianalisis
secara hati-hati untuk pertimbangan prestasi siswa.
3) Borang atau formulir berisi catatan khusus mengenai perilaku siswa,
tanggal observasi, dan deskripsi faktual mengenai kejadian atau
perilaku.44
c. Metode catatan anekdot
1) Guru menetapkan jenis observasi yang dianggap penting dang bermakna.
2) Guru membuat format umum dari borang atau formulir pencatatan dan
label-label yang digunakan.
3) Menyatakan catatan dengan bahasa yang jelas dan ringkas.
4) Mencatat informasi yang baru saja terjadi.
5) Membuat penafsiran setelah beberapa catatan ankdot tersedia dan
mencukupi sebagai bahan refleksi.
6) Mencatat kejadian-kejadian dengan tujuan tertentu.
7) Membuat prosedur yang sistematis dalam pengumpulan catatan dan
memastikan bahwa tidak ada seorang siswa pun terlewatkan. 45
d. Pertimbangan dalam implementasi catatan anekdot
1) Catatan aneknot membutuhkan waktu untuk membaca, menulis, dan
menafsirkan.
2) Tidak jarang digunakan bersama dengan strategi penilaian lainnya.
3) Ditafsirkan terpisah dari catatan aktual dari kejadian-kejadian rutin.
42
Ismet Basuki dan Hariyanto. 2017. Asesmen Pembelajaran. (Bandung: PT Remaja Rosdakarya), hal. 80.
43
Ibid.
44
Ibid.
45
Ibid. Hal. 82.
4) Termasuk sumber informasi sepanjang waktu yang memerlukan analisis
yang cermat sehingga dijadika sebagai pertimbangan mengenai prestasi
siswa.
5) Sebagai laporan mengenai kejadian atau perilaku yang tidak terduga dan
biasanya tidak tercatat dalam perangkat yang lain.
6) Ditulis secara terpisah bagi setiap individu siswa jika lebih dari satu siswa
yang terlibat dalam kejadian.
CATATAN ANEKDOT
Kejadian:
Zain tidur dengan meletakkan kepala dan menutupnya dengan buku tulis di bangku paling
belakang.
Rincian2.: Saat
Daftar
guruCek (Checklist)
menjelaskan bangun ruang sisi tegak, ada salah satu teman yang duduk di
depannya melaporkan jika Zain tertidur di bangku paling belakang kelas.
A. Pengertian
Merupakan perangkat sederhana untuk menilai fakta spesifik, keterampilan, sikap,
dan/atau perilaku yang diamati dari hasil karya siswa.
A. Pengertian
Merupakan salah satu instrumen pemberian skor dalam penilaian kinerja
(performance assessment).
B. Pemberian Skor/Nilai dalam Rubrik
Digunakan untuk mengetahui sejauh mana kemampuan para siswa dalam
menguasai bahan ajar, menulis laporan, memecahkan masalah atau menjawab
pertanyaan yang diajukan oleh guru.
C. Rentang Skor/Nilai dalam Rubrik
Menurut Diane Ebert-May :
Nilai 0 = No Answer (tidak ada jawaban)
Nilai 3 = Needs Improvement (perlu perbaikan)
Nilai 4 = Adequate (cocok, sepadan)
Nilai 5 = Exemplary (patut dicontoh)
Menurut Sumber Lain :
Nilai 4 = thorough Understanding (memahami sepenuhnya)
Nilai 3 = Good Understanding (memahami dengan baik)
Nilai 2 = Satisfactory Understanding (memahami secara memuaskan)
Nilai 1 = Needs Improvement (memerlukan perbaikan)
Menurut University of Wisconsin :
Nilai 3 = Exemplary (patut dicontoh)
Nilai 2 = Proficient (cerdas)
Nilai 1 = Partially Proficient (cukup cerdas)
Nilai 0 = Unsatisfactory (tidak memuaskan)
D. Jenis Rubrik
Rubrik Holistik adalah jenis rubrik yang tidak memisah-misahkan tataran kinerja bagi
setiap kriteria.
Rubrik Analitik adalah jenis rubrik yang memberikan tataran kinerja bagi setiap
kriteria, sehinga guru dapat menilai kinerja siswa berdasarkan setiap kriteria yang
ditetapkan.
E. Langkah-langkah mempersiapkan Rubrik
Tetapkan Tujuan Utama pembelajaran serta tujuan khusus yang mendukungnya.
Rancang suatu tugas untuk siswa yang tidak dapat diselesaikan tanpa memenuhi
tujuan utama pembelajaran serta tujuan khusus yang mendukungnya.
Tetapkan misalnyamelalui curah pendapat dengan siswa, faktor-faktor esensial dari
tugas-tugas yang diarapkan diselesaikan para siswa.
Kembangkan rubrik holistik berdasarkan faktor-faktor esensial tersebut dan berikan
nilai bagi setiap pemenuhan kriteria.
Bagi pengembangan rubrik analitik, tuliskan deskripsi naratif selengkapnya mulai dari
karya yang unggul sampai yang tidak memenuhi syarat untuk setiap atribut individu.
Deskripsikan level tertinggi dan terendah dari setiap kinerja menggunakan paparan
terpisah bagi setiap atribut.
Kumpulkan contoh-contoh karya siswa yang memberikan contoh pemenuhan setiap
level kriteria.
Hayati apa makna rubrik dalam hubungannya dengan karya siswa
Jika diperlukan, revisilah rubrik, terutama berkaitan dengan implementasi rubrik
pada masa mendatang.
F. Tujuan Rubrik
Rubrik dapat digunakan untuk memberikan cara yang efiktif dalam menilai tingkatan-
tingkatan tertentu dari kinerja siswa dalam mengerjakan tugas kinerja.
Memungkinkan pemberian skor yang konsisten dari kinerja siswa.
Memberikan informasi kepada siswa tentang cara bagaimana memperbaiki
karyanya, serta memberikan informasi mengenai tingkat prestasinya.
Memberikan dasar bagi penilaian acuan kriteria.
Memungkinkan pemberian skor secara holistik maupun analitik.
G. Karakteristik Rubrik
Rubrik berfokus pada pencapaian tujuan spesifik.
Mengidentifikasikan kriteria yang dipergunakan untuk menilai karya siswa.
Menyediakan deskripsi yang mengindikasikan sampai sejauh mana kriteria tersebut
terpenuhi.
H. Metode Rubrik
Guru mempertimbangkan prestasi siswa dalam kaitannya dengan kriteria penilaian
seperti yang dinyatakan dalam setiap kategori.
Guru menggunakan deskripsi dari tataran prestasi yang berbeda yang ada dalam
rubrik untuk menilai prestasi siswa terkait tugas-tugas tertentu.
Menggunakan rubrik untuk menjelaskan hal-hal apa yang diharapkan dari siswa serta
untuk mendiskusikan kriteria maupun standar dari kinerja berkualitas tinggi.
Membantu untuk merencanakan langkah-langkah berikutnya dalam pembelajaran
I. Pertimbangan dalam Implementasi Rubrik
Rubrik dimaksudkan untuk memberikan pandangan baik kepada guru maupun siswa
mengenai karya final yang diharapkan dengan dilandasi pengetahuan dan
keterampilan yang dinilai.
Rubrik mengandung kriteria atau paparan tentang prestasi yang berkaitan dengan
tugas-tugas spesifik.
J. Contoh Rubrik
Contoh Rubrik Analitik :
Contoh Rubrik Holistik :
5. Tanggapan
Tanggapan terpilih (selected responses)
Menuntut siswa memilih sesuatu tanggapan/jawaban, terdiri dari tes benar salah,
pilihan ganda, mencocokan dan tes isian.
Tanggapan terhadap sesuatu yang dapat diamati (observable responses)
Menuntut siswa untuk mengamati pilihan jawaban dan memberi tanda cek.
Tanggapan terkontruksi (contructed responses)
Menuntut siswa agar dapat mengembangkan tanggapan/jawaban sendiri.
Tanggapan berupa pengumpulan (collection of responses)
Menuntut siswa agar mengumpulkan berbagai hasil karyanya
Dari tabel di atas, terlihat bahwa setiap target penilaian memiliki instrument penilaian yang
berbeda – beda. Ditinjau dari apa yang dibutuhkan dalam penilaian tersebut. Contoh
penilaian sikap positif dalam pembelajaran dapat dinilai dengan menggunakan survei
dengan daftar cek. Apakah sikapnya sudah baik dan benar Ketika mengikuti pembelajaran.
Dan juga dilakukan dengan melakukan observasi / pengamatan secara langsung terhadap
peserta didik yang bersangkutan.
Contoh bentuk target penilaian yang menggunakan observasi. Jadi, penilai langsung
mengamati secara langsung peserta yang bersangkutan.
46
Ismet dan Hariyanto, Asesmen Pembelajaran (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2017), hal. 97
47
Ibid., hal. 97 – 98
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/amp/s/dawuhansengon.wordpress.com/2015/06/14/tahapan-tahapan-
dalam-pelaksanaan-observasi/amp/
https://www.academia.edu/43070795/SKALA_PENILAIAN
https://www.rijal09.com/2016/12/pengertian-penilaian-kinerja-dan-pedoman-dalam-penilaian-
kinerja.html?m=1
https://www.slideshare.net/mobile/HildaNuraeni/bab-i-23517377
https://www.mautidur.com/2019/07/contoh-lembar-penilaian-portofolio.html
https://www.academia.edu/6218132/CONTOH_INSTRUMEN_PENILAIAN_DIRI