Anda di halaman 1dari 33

MODUL PRAKTIKUM

Penilaian status gizi

Dan

penyusunan menu harian

Oleh :

MOKH. SUJARWADI, S.Kep, Ns. , M.Kep


1
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN

AKPER PEMKOT PASURUAN

VISI

Menjadi penyelenggara pendidikan vokasi yang unggul dalam bidang


keperawatan gawat darurat di wilayah Regional Jawa Timur pada tahun
2022

MISI

1. Menyelengarakan kegiatan pendidikan vokasi yang unggul dalam bidang


keperawatan gawat darurat
2. Menyelenggarakan kegiatan penelitian keperawatan yang berorientasi
pada keperawatan gawat darurat
3. Melakukan pengabdian masyarakat yang berorientasi pada keperawatan
gawat darurat

i
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha


Kuasa atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga modul ini dapat
tersusun dalam bentuk yang sangat sederhana dan semoga cukup memberi
makna dalam pembelajaran, khususnya pembelajaran praktikum mata
kuliah ILMU GIZI di Prodi D III Keperawatan Akademi Keperawatan
Pemerintah Kota Pasuruan.

Buku ini disusun untuk memenuhi kebutuhan mahasiswa khususnya


yang menempuh mata kuliah Keperawatan Komunitas di Akademi
Keperawatan Pemerintah Kota Pasuruan. Secara umum buku ini berisi
pokok-pokok materi mata kuliah ILMU GIZI sebagaimana tercantum dalam
kurikulum.

Ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada


pihak-pihak yang telah membantu tersusunnya buku ajar ini yang tidak
memungkinkan kami sebutkan satu per satu. Semoga jasa-jasa tersebut
tercatat sebagai amal ibadah.

Semoga modul ini bermanfaaat dan dapat digunakan sebaik-


baiknya.

Pasuruan, Agustus 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

VISI DAN MISI................................................................................................i


KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iii

BAB I Penilaian status gizi.............................................................................1


A. pengertian pertumbuhan dan perkembangan....................................2
B. penilaian status gizi ...........................................................................4
1. penilaian antropometri..................................................................5
a. pengertian ............................................................................5
b. keunggulan............................................................................5
c. kelemahan.............................................................................5
C. metode penilaian status gizi secara langsung...................................5
1. penilaian anttropometri.................................................................6
2. penilaian klinis..............................................................................6
3. penilaian biokimiawi.....................................................................8
4. penelaian biofisikal.....................................................................10
D. metode penilaian status gizi secara tidak langsung.........................10
E. faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih metode
penilaian status gizi .........................................................................12
F. penilaian status gizi berdasarkan indeks masa tubuh .....................13
latihan ..............................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................34

iii
BAB I
Penilaian status bergizi
Setelah mempelajari materi ini pembaca mampu:
1. membedakan pengertian pertumbuhan dan perkembangan
2. menjelaskan pengertian status gizi
3. Menyebutkan berbagai macam metode penilaian status gizi
4. Menjelaskan setiap metode penilaian status gizi
5. Membedakan penilaian status gizi
6. Menyebutkan faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih
metode penilaian status gizi
7. Menentukan status gizi menurut golongan umur

A. Pengertian pertumbuhan dan perkembangan


1. Pengertian pertumbuhan
Pertumbuhan dalam kehidupan manusia dimulai sejak janin dalam
kandungan berlanjut pada masa bayi, kanak-kanak dan pada masa remaja
kemudian berakhir pada masa dewasa. Pertumbuhan merupakan suatu
proses yang berkelanjutan dan mengikuti perjalanan waktu. Selama
pertumbuhan terjadi perubahan ukuran fisik. Ukuran fisik tidak lain adalah
ukuran tubuh manusia baik dari segi dimensi, proporsi, maupun
komposisinya. Beberapa pengertian tentang pertumbuhan antara lain
sebagai berikut.
a. Pertumbuhan merupakan perkembangan yang progresif makhluk
hidup sejak dari awal sampai menuju kematangan. Pertumbuhan
melibatkan suatu seri perubahan anatomi dan fisiologi. Sek tubuh akan
mengalami penambahan jumlah (multiplikasi) dan bertambah ukuran.
b. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta
jaringan Interstellar
c. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur sebagian
atau keseluruhan tubuh, sehingga dapat diukur dengan satuan
panjang dan berat.

1
d. Pertumbuhan adalah adanya perubahan dalam jumlah akibat
pertambahan sel dan pembentukan protein baru, sehingga
meningkatkan jumlah dan ukuran sel di seluruh bagian tubuh.
e. Pertumbuhan juga dapat diartikan sebagai perubahan kuantitatif pada
material pribadi sebagai akibat adanya pengaruh lingkungan. Material
pribadi yang dimaksud adalah sel, kromosom, rambut, butiran darah
dan tulang.
Jika mengacu pada pengertian pertumbuhan tersebut diatas, kita
dapat menentukan ciri-ciri yang menunjukkan pertumbuhan anak, seperti
bertambahnya berat badan, tinggi badan, lingkar kepala, gigi dan
perubahan tubuh lainnya. Pola atau hukum pertumbuhan yang dianut luas
ada dua, yaitu hukum pertumbuhan cephalocaudal dan proximodistal.
Cephalocaudal adalah pertumbuhan yang dimulai dari kepala menuju ke
arah kaki sedangkan proximodistal yaitu pertumbuhan berpusat di
proksimal (pusat) mengarah ke tepi atau distal.

2. Pengertian perkembangan
Setiap makhluk hidup akan berkembang sesuai dengan usianya.
Perkembangan yang terjadi pada manusia akibat dari proses kematangan
dan pengalaman yang progresif (perubahan dalam perkembangan bersifat
maju ke depan, meningkat dan tidak akan kembali lagi), sistematis
( terjadinya perkembangan secara berurutan) dan berkenimbungan
(perkembangan bersifat saling berhubungan). Beberapa pengertian tentang
perkembangan menurut para ahli antara lain sebagai berikut.
a. Perkembangan meliputi parameter psikologi, ide, pemahaman, dan
perolehan kemampuan motorik dan sensorik.
b. Perkembangan adalah kemampuan yang diakibatkan oleh
kematangan sistem saraf pusat, khusunya di otak.
c. Perkembangan adalah bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh
yang dapat dicapai melalui tingkat kematangan dan belajar.
Perkembangan pada anak bisa terjadi pada perubahan bentuk dan

2
fungsi pematangan organ, mulai dari ospek sosial, emosional hingga
intelektual (whalley dan wong dalam hidayat, 2008).
d. Perkembangan juga dapat diartikan sebagai bertambahnya
kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks
dengan pola teratur dan dapat diramalkan sebagai hasil proses
pematangan (soetjiningsih, 2005).
e. Ikatan dokter anak Indonesia (IDAI) memberikan definisi bahwa
perkembangan merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan
fungsi tubuh yang lebih kompleks serta bersifat kualitatif yang
pengukurannya lebih sulit daripada pertumbuhan.
Pengembangan SDM dapat dilakukan pada usia dewasa dan remaja,
tetapi pengembangan SDM pada usia dini lebih diprioritaskan karena pada
usia balita merupakan tahapan kritis. Pengembangan usia balita
merupakan landasan bagi pengembangan pada usia selanjutnya. Apabila
tahapan usia balita dapat dilalui anka, maka anak semakin mudah melalui
tahapan berikutnya. Para ahli psikologi memandang tahun pra-sekolah
merupakan tahapan penting atau kritis dimana mulai diletakkan daerah
struktural perilaku kompleks yang dibentuk dalam kehidupan.
Perkembanagan juga seperti pertumbuhan mengikuti suatu pola spesifik
dan dapat diramalkan melalui hukum arah perkembangan yang disebut
hukum cephalocaudal dan proximodistal. Hukum cephalocaudal
menjelaskan bahwa perkembangan menyebar keseluruh tubuh dari kepala
yang ditandai dengan ukuran kepala menjadi lebih besar. Kemudian,
perubahan ini berkembang menjadi kemampuan menggerakkan lebih
cepat dengan menggelengkan kepala, lalu dilanjutkan ke bagian tangan
dan kaki. Sedangkan hukum proximodistal menetapkan bahwa
perkembangan menyebar keluar dari titik poros sentral ke anggota tubuh.
Contohnya menggerakkan bahu, lalu menggerakkan jari- jari. Adapun ciri-
ciri perkembangan lainnya seperti perkembangan intelektual, mental, daya
ingat, daya khayal, persepsi, kreativitas, dan sebagainya.

3
Tabel 1.1
Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
Faaktor dalam Faktor luar ( lingkungan)
Pra-natal (sebelum lahir) Post-natal (setelah lahir)
1. Ras, etnis, 1. Status gizi ibu hamil 1. Status gizi anak
atau bangsa 2. Mekanis, seperti posisi 2. Soiso-budaya
2. Genetik janin yang abnormal keluarga dan
3. Umur 3. Zat toksik/ zat masyarakat
4. Jenis kelamin kimia/obat-obatan 3. Status sosial dan
5. Kelainan 4. Radiasi ekonomi keluarga
kromosom 5. Penyakit infeksi 4. Iklim
6. Kelainan imunologi 5. Olahraga/ latihan fisik
7. Kondisi psikologis ibu 6. Posisi anak dalam
hamil keluarga
7. Status gizi anak
8. Hormonal
9. Faktor persalinan
10. Psikologis
11. Pola asuh
12. Stimulasi
13. Obat- obatan

B. Pengertian status gizi


Terdapat beberapa pengertian status gizi menurut para ahli. Status gizi
merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variabel
tertentu atau perwujudan dari nutriture dalam bentuk variabel tertentu.
Contohnya, gondok endemik merupakan keadaan ketidakseimbangan
antara pemasukan dan pengeluaran yodium dalam tubuh (Supariasa, dkk,
2001). Status gizi juga dinyatakan sebagai keadaan tubuh yang merupakan
akibat dari konsumsi makanan dan penggunaan dan penggunaan zat-zat
gizi dengan 4 klarifikasi, yaitu status gizi buruk, kurang, baik, dan lebih
(Almaster, 2004).

4
Konsumsi makanan seseorang berpengaruh terhadap status gizi orang
tersebut. Status gizi baik terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi
yang digunakan secara efisien sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik,
perkembangan otak, kemampuan kerja dan kesehatan secara optimal.
Sedangkan status gizi kurang terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan
satu atau lebih zat- zat gizi esensial. Status gziiz lebih terjadi bila tubuh
memeperoleh zat- zat gizi dalam jumlah yang berlebihan sehingga
menimbulkan efek toksik atau membahayakan.
Metode penilaian status gizi dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu
penialian secara langsung dan tidak langsung. Penilaian secara langsung
diantaranya adalah antroometri, klinis, biokimia, dan biofisik, sedangkan
penilaian secara tidak langsung diantaranya adalah survey
konsumsipangan, sttaistik lokal, dan faktor ekologi.

C. Metode penilaian status gizi secara langsung


1. Penilaian antropometri
a. Pengertian antropometri
Antropometria adalah berbagai macam pengukuran dimensi tubuh
dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi.
Berbagai jenis ukuran tubuh antara lain tinggi badan, berta badan,
lingkar lengan atas, dan tebal lemak dibawah kulit. Secara umum,
antropometri digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan/
konsumsi protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola
pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan
jumlah air dalam tubuh.
b. Keunggulan antropometri
Keunggulan dalam penilaian antropometri antara lain:
1. Prosedurnya sederhana, aman, dan dapat dilakukan dalam jumlah
sampel yang besar;
2. Relatif tidak membutuhkan tenaga ahli;
3. Alatnya murah, mudah dibawa, tahan lama, dapat dipesan dan
dibuat di daerah setempat;

5
4. Tepat dan akurat karena dapat dibakukan;
5. Dapat mendeteksi atau menggambarkan riwayat gizi di masa
lampau;
6. Umumnya dapat mengidentifikasi status gizi sedang, kurang dan
buruk karena sudah ada ambang batas yang jelas;
7. Dapat mengevaluasi perubahan status gizi pada periode
tertentuatau dari satu generasi ke generasi berikutnya;
8. Dapat digunakan unttuk penapisan kelompok yang rawan gizi;

c. Kelemahan antropometri
Kelemahan dalam penilaian antropometria antara lain:
1. Tidak sensitif, artiny tidak dapat mendeteksi status gizi dalam waktu
singkat serta tidak dapat membedakan kekurangan zat gizi tertentu
seperti zink dan Fe;
2. Faktor diluar gizi (penyakit, genetik, dan penurunan penggunaan
energi) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitivitas pengukuran
antropometri;
3. Kesalahan yang terjadi pada saat pengukuran dapat mempengaruhi
presisi, akurasi dan validitas pengukuran antropometri. Kesalahan ini
terjadi karena latihan petugas yang tidak cukup, kesalahan alat atau
kesulitan pengukuran.

2. Penilaian klinis
a. Pengertian penilaian klinis
Penilaian klinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai
status gizi masyarakat dengan melihat jaringan epitel seperti kulit, mata,
rambut dan mukosa oral atau pada organ- organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tyroid. Penggunaan metode ini
umumnya untuk survey klinis secara tepat. Survey ini dirancang untuk
mendeteksi secara cepat tanda- tanda klinis umum dari kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi. Selain itu, penilaian klinis digunakan untuk
mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan

6
pemeriksaan fisik, yaitu tanda dan gejal atau riwayat penyakit. Berikut
ini disampaikan cara mendeteksi masalah kurang gizi yang dideteksi
melalui pemeriksaan klinis (Supariasa dkk, 2002).

Tabel 1.2
Tanda-tanda klinis beberapa masalah kurang gizi
Masalah kurang gizi Tanda- tanda klinis
1. Kurang energi dan protein 1. Anak tampak kurus
 Marasmus 2. Wajah seperti orang tua
3. Cengeng dan rewel
4. Kulit keriput
5. Sering disertai diare kronik
atau konstipasi
6. Tekanan darah, detak jantung
dan pernapasan berkurang
 Kwashiorkor 1. Oedem (pembengkakan)
diseluruh tubuh, khususnya
pada kaki
2. Wajah membukat dan sembab
3. Otot- otot mengecil
4. Cengeng, rewel dan kadang
apatis
5. Sering diserai infeksi, anemia
dan diare
6. Rambut berwarna kusam dan
mudah dicabut
7. Bercak merah pada kulit yang
meluas dan berubah menjadi
hitam terkelupas
8. Mata sayu
2. anemia 1. Lelah, lesu, letih, lemah dan
lalai
2. Bibir tampak pucat
3. Nafas pendek
4. Lidah licin
5. Denyut jantung meningkat
6. Susah buang air besar
7. Nafsu makan berkurang
8. Kadang- kadang pusing
9. Mudah mengantuk
3. Kekurangan yodium 1. Pembesaran kelenjar gondok
2. Cebol/ kretin
3. Perkembangan mental
terhambat
7
4. Gangguan pendengaran
5. Perkembangan syaraf
terhambat
6. Gangguan neuromotor seperti
gangguan bicara, cara jalan,
dan sebagainya
4. Kekurangan vitamin A 1. Buta senja
2. Konjungtiva mengering
3. Bercak bitot
4. Kornea mengering

b. Kelebihan penialian klinis


Beberapa penilaian klinis antara lain:
1. Relatif murah;
2. Tidak memerlukan tenaga khusus tetapi perlu tenaga paramedis yang
bisa dilatih
c. Kelemahan penilaian klinis
Beberapakelemahan penilaian klinis antara lain:
1. Beberapa gejal klinis tidak mudah dideteksi sehingga diperlukan orang-
orang yang ahli dalam menentukan gejal klinis tersebut;
2. Gejla klinis tidak bersifat spesifik, terutama pada penderita kekurangan
energi dan protein (KEP) ringan dan sedang, karena KEP dapat
disebabkan oleh kekurangan lebih dari satu zat gizi;
3. Adanay gejala klinis yang bersifat ganda;
4. Gejal klinis dpaat terjadi pada waktu permulaan kekuranagn zat gizi dan
dapat juga terjadi pada saat akan sembuh;
5. Adanay variasi dalam dalam gejal klinis yang timbul karena satu gejala
klinis dapat dipengaruhi oleh bebebrapa faktor seperti genetik,
lingkungan, kebiasaan makan, dan sebagainya.

3. Penialian biokimiawi
a. Pengertian penilaian biokimiawi
Pemeriksaan laboratorium (biokimia) dilakukan melalui spesimen
jaringan tubuh (darah, urin, hati, dan otot) yang diuji secara laboratoris.
Pemeriksaan biokimia bertujuan mengetahui kekurangan gizi secara

8
spesifik. Tabel 1.3 memberikan contoh- contoh penilaian biokimia untuk
menentukan status gizi.

Tabel 1.3
Contoh prnilaian biokimia untuk menentukan status gizi
Indikator laboratorium untuk menentukan status gizi

Penilaian status zat Penilaian status Penilaia status Penilaian status


besi protein vitamin mineral

1. Hemoglobin (Hb) 1. Serum albumin 1. Kadar vitamin A 1. Kadar iodine

2. hematokrit 2. serum transferin 2. kadar 25 (OH) 2. kadar zink


vitamin D (seng)
3. besi serum 3. serum 3. kadar vitamin E 3. kadar kalsium
prealbumin
4. ferritin serum 4. retinol binding 4. kadar vitamin C 4. kadar
(Sf) protein (RBP) magnesium
5. transferrin 5. insulin- like 5. kadar vitamin B!, 5. kadar krom
saturation (TS) growth factor B2, niasin, B6
dan B12
6.free erythrocytes 6. fibronectin 7. Kadar tembaga
protophophyrin
(FEP)
7. unsaturated iron- 7. kadar salenium
binding capacity
serum

b. Keunggulan penilaian biokimiawi


Beberapa keunggulan penialian biokimiawi antara lain:
1. Dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih dini;
2. Hasil pemeriksaan biokimia lebih objektif, hal ini karena menggunakan
peralatan yang selalu ditera dan dilakukan oleh tenaga ahli;
3. Dapat menunjang hasil pemeriksaan metode lain dalam penilain satus
gizi

9
c. Kelemahan penilaian biokimiawi
Bebrapa kelemahan penilaian biokimiawi antara lain:
1. Hanya bisa dilakukan setelah timbulnya gangguan metabolisme;
2. Membutuhkan biaya yang mahal karena memerlukan peralatan dan
bahan yang banyak;
3. Diperlukan tenaga ahli dalam pemeriksaan
4. Kurang praktis di lapangan
5. Pada pemeriksaan tertentu spesimen sulit diperoleh, misalnya karena
penderita tidak bersedia diambil darahya;
6. Belum ada keseragaman dalam memilih reference (nilai normal) untuk
menentukan klasifikasi status gizi;
7. Dalam beberapa hal memerlukan peralatan yang ada di laboratorium
tertentu

4. Penilaian biofisik
Pemeriksaan dilakukan dengan melihat kemmapuan fungsi jaringan dan
perubahan struktur. Pemeriksaan biofisik bertujuan mengetahui situasi
tertentu, misalnya padaoarng yang buta senja. Kelemahan dari pemeriksaan
biofisik adalah sangat mahal, mmerlukan tenaga profesional dan hanya daat
diterapkan pada keadaan tertentu saja. Menurut Suparias (2002), penilaian
secra biofisik dapat dilakukan melalui tiga cara, yaitu: 1) pemeriksaan
radiologi (untuk mengetahui penyakit riketsia, osteomalasia, sariawan, beri-
beri dan fluorosis), 2) tes fungsi fisik (contohnya untuk mengukur kelainan
buta senja akibat kurang vitamin A) dan 3) tes sitologi (untuki menilai
keadaan KEP berat).

D. Metode penilaian status gizi secara tidak langsung


1. Survey konsumsi makanan
Tujuan dilaksanakannya survey konsumsi makanan adalah untuk
mengetahui kebiasaan makan,gambaran tingkat kecukupan bahan
makanan, dan zat gizi pada tingkat kelompok, rumah tangga, dan
perorangan serta faktor- faktor yang mempengaruhinya. Supariasa (2012)

10
menyebutkan secara lebih khusu tujuan pelaksanaan survei konsumsi
makanan ini antara lain adalah untuk a) menentukan tingkat kecukupan
konsumsi pangan nasional dan kelompok masyarakat, b( menentukan status
kesehatan dan gizi keluarga dan individu c) menentukan pedoman
kecukupan makanan dan program pengadaan makanan, d) sebagai dasar
perencanaan dan program pengembangan gizi, e) sebagai sarana
pendidikan gizi masyarakat, dan f) menentukan perundang- undangan yang
berkenaan dengan makanan, kesehatan, dan gizi masyarakat. Beberapa
metode survey konsumsi makanan dapat dilihat pasa tabel berikut ini.

Tabel 1.4
Metode survey konsumsi makanan
Berdasarkan jenis Berdasarkan sasaran pengamatan/ pengguna
data Tingkat Rumah tangga perorangan
nasional
1. Metode kualitatif: Food balance 1. Food account 1. Metode ingatan
frekuensi sheet (FBS) 2. Metode 24 jam (recall 24
makanan, dietary pendaftaran hours)
history, telepon 3. Metode 2. Perkiraan
dan pendaftaran inventaris makanan
makanan 4. Food record penimbangan
5. Metode makanan
telepon 3. Dietary history
4. Frekuensi
makanan
2. Metode
kuantitatif:metode
ingatan 24 jam )
recall 24 hours),
perkiraan
makanan,
penimbangan
makanan, food
account,
inventaris,
pencatatan.

Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pemilihan


metode survey konsumsi makanan antara lain:
a. Tujuan penelitian
11
b. Jumlah responden yang diteliti
c. Umur dan jenis kelamin responden
d. Keadaan sosial ekonomi responden
e. Ketersediaaan dana dan tenaga
f. Kemampuasn tenaga pengumpul data
g. Pendidikan responden
h. Bahasa yang digunakan responden
i. Pertimbangan logistik pengumpulan data

2. Statistik vital
Pemeriksaan dilakukan dengan menganalisis data kesehatan seperti
angka kematian, kesakitan, pelayanan kesehatan dan penyakit infeksi yang
berhubungan dengan gizi. Pemeriksaan ini bertujuan menemukan indikator
tidak langsung status gizi masyarakat. Diantara kelemahan metode ini
adalah adanya data yang tidak akurat karena kesulitan dalam
mengumpulkannya, dan sulit melakukan interpretasi data secara tepat
karena banyak faktor yang mempengaruhi status gizi.

3. Faktor ekologi
Pengukuran status gixi didasarkan atas ketersediaan makanan yang
dipengarui oleh faktor ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan sebagainya.
Faktor ekologi tersebut perlu dikethaui untuk mengetahui penyebab
malnutrisi di masyarakat.

E. Faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan dalam memilih metode


penilaian status gizi
Hal mendasar yang perlu diingat bahwa setiap metode penilaian status
gizi mempunyai kelebihan dan kelemahan masing- masing. Dengan
menydari kelebihan dan kelemahan setiap metode maka dalam menentukan
diagnosis suatu penyakit perlu digunakan beberapa jenis metode.
Penggunaan satu metode akan memberikan gambaran yang kurang
komprehensif tentang suatu keadaan. Beberapa faktor yang perlu

12
dipertimbangkan dalam memilih dan menggunakan metode adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan
2. Unit sample yang akan diukur
3. Jenis informasi yang dibutuhkan
4. Tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan
5. Tersedianya fasilitas dan peralatan
6. Tenaga
7. Waktu
8. Dana

F. Penilaian status gizi berdasarkan indeks massa tubuh


Penilaian status gizi berdasarkan antropometri dapat diukur
menggunakan parameter tunggal seperti umur, berat badan, tinggi badan,
lingkar lengan atas, lingkar kepala, lingkar dada, lingkar pinggul dan tebal
lemak dibawah kulit. Pada umumnya penilaian status gizi menggunakan
parameter gabungan seperti: Berat Badan menurut Umur (BB/U), tinggi
badan menurut Umur (TB/U), Berat Badan menurut Tinggi Badan (BB/TB)
dan Indeks Massa Tubuh Menurut Umur (IMT/U). Penilaian status gizi untuk
semua golongan umur yang digunakan untuk buku ini menggunakan
parameter IMT untuk orang dewasa dan ibu hamil, sedangkan parameter
IMT/U untuk umur 0 sampai 18 tahun. Kategori status gizi berdasarkan
IMT/U dapat dilihat pada tabel 1.5. rumus untuk menentukan nilai IMT
adalah:

IMT= BB (kg)/ TB2 (m)2

Status gizi berdasarkan IMT menurut umur dibagi atas:


1. Sangat kurus, yaitu kurang dari -3 standar deviasi )< -3 SD)
2. Kurus yaitu antara -3 SD sampai dengan < -2 SD
3. Normal yaitu antara -2 SD sampai dengan 1 SD
4. Gemuk yaitu antara 1 SD sampai dengan 2 SD

13
5. Sangat gemuk (obesitas) yaitu >3 SD

Tabel 1.5
Kategori status gizi untuk umur 0-18 tahun
indeks Kategori status Ambang batas (Z-
gizi score)
Berat badan menurut umur (BB/U) Gizi buruk <3 SD
anak umur 0-60 bulan Gizi kurang 3 SD s/d < 2 SD
Gizi baik -2 SD s/d < 2 SD
Gizi lebih >2 SD
Panjang badan menurut umur Sangat pendek <3 SD
(PB/U) atau tinggi badan menurut Pendek 3 SD s/d < 2 SD
umur (TB/U) anak umur 0-60 bulan Normal -2 SD s/d < 2 SD
Tinggi >2 SD
Berat badan menurut panjang Sangat kurus <3 SD
badan (BB/PB) atau berat badan Kurus 3 SD s/d < 2 SD
menurut tinggi badan(BB/TB) anak Normal -2 SD s/d < 2 SD
umur 0-60 bulan Gemuk >2 SD
Indeks massa tubuh menurut umur Sangat kurus <3 SD
(IMT/U) anak umur 0-60 bulan Kurus 3 SD s/d < 2 SD
Normal -2 SD s/d < 2 SD
Gemuk >2 SD
Indeks massa tubuh menurut umur Sangat kurus <3 SD
(IMT/U) anak umur 5-18 tahun Kurus 3 SD s/d < - 2 SD
Normal -2 SD s/d 1 SD
Gemuk >1 SD s/d 2 SD
Obesitas >2 SD

1. Status gizi untuk umur 0-24 bulan


IMT menurut umur tersebut dibedakan untuk anak laki- laki dan anak
perempuan.

Contoh: seorang anak laki- laki berumur 17 bulan dengan berat badan
15 kg dan tinggi badan 90 cm. Tentukan status gizinya!
Jawab:
IMT= 15/(0,92)=18,5 (berdasarkan tabel 1.6, IMT sebesar 18,5 berada
diantar 1 SD sampai 2 SD) maka anak balita tersebut status gizinya
termasuk kategori normal (berdasarkan tabel 1.5 diatas)
14
Tabel 1.6
Standar IMT/U anak laki- laki berumur 0-24 bulan
Umur Indeks massa tubuh (IMT)
(bulan) -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
0 10.2 11.1 12.2 13.4 14.8 16.3 18.1
1 11.3 12.4 13.6 14.9 16.3 17.8 19.4
2 12.5 13.7 15.0 16.3 17.8 19.4 21.1
3 13.1 14.3 15.5 16.9 18.4 20.0 21.8
4 13.4 14.5 15.8 17.2 18.7 20.3 22.1
5 13.5 14.7 15.9 17.3 18.8 20.5 22.3
6 13.6 14.7 16.0 17.3 18.8 20.5 22.3
7 13.7 14.8 16.0 17.3 18.8 20.5 22.3
8 13.6 14.7 15.9 17.3 18.7 20.4 22.2
9 13.6 14.7 15.8 17.2 18.6 20.3 22.1
10 13.5 14.6 15.7 17.0 18.5 20.1 22.0
11 13.4 14.5 15.6 16.9 18.4 20.0 21.8
12 13.4 14.4 15.5 16.8 18.2 19.8 21.6
13 13.3 14.3 15.4 16.7 18.1 19.7 21.5
14 13.2 14.2 15.3 16.6 18.0 19.5 21.3
15 13.1 14.1 15.2 16.4 17.8 19.4 21.2
16 13.0 14.0 15.1 16.3 17.7 19.3 21.0
17 12.9 13.9 16.0 16.2 17.6 19.1 21.9
18 12.9 13.9 14.9 16.1 17.5 19.0 20.8
19 12.8 13.8 14.9 16.1 17.4 18.9 20.7
20 12.8 13.7 14.8 16.0 17.3 18.8 20.6
21 12.8 13.7 14.7 15.9 17.2 18.7 20.5
22 12.7 13.6 14.7 15.8 17.2 18.7 20.4
23 12.7 13.6 14.7 15.8 17.2 18.7 20.4
24+ 12.7 13.6 14.6 15.7 17.0 18.5 20.3

15
Umur Indeks massa tubuh (IMT)
-3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
(bulan)
0 10.8 12.0 13.2 14.6 16.0 17.5 19.1
1 11.8 13.0 14.3 15.8 17.3 19.0 20.7
2 11.8 13.0 14.3 15.8 17.3 19.0 20.7
3 12.4 13.6 14.9 16.4 17.9 19.7 21.5
4 12.7 13.9 15.2 16.7 18.3 20.0 22.0
5 12.9 14.1 15.4 16.8 18.4 20.2 22.2
6 13.0 14.1 15.5 16.9 18.5 20.3 22.3
7 13.0 14.2 15.5 16.9 18.5 20.3 22.3
8 13.0 14.1 15.4 16.8 18.4 20.2 22.2
9 12.9 14.1 15.3 16.7 18.3 20.1 22.1
10 12.9 14.0 15.2 16.6 18.2 19.9 21.9
11 12.8 13.9 15.1 16.5 18.0 19.8 21.8
12 12.7 13.8 15.0 16.4 17.9 19.6 21.6
13 12.6 13.7 14.9 16.2 17.7 19.5 21.4
14 12.6 13.6 14.8 16.1 17.6 19.3 21.3
15 12.5 13.5 14.7 16.0 17.5 19.2 21.1
16 12.4 13.5 14.6 15.9 17.4 19.1 21.1
17 12.4 13.4 14.5 15.8 17.3 18.9 20.9
18 12.3 13.3 14.4 15.7 17.2 18.8 20.8
19 12.3 13.3 14.4 15.7 17.1 18.8 20.7
20 12.2 13.2 14.3 15.6 17.0 18.4 20.6
21 12.2 13.2 14.3 15.5 17.0 18.6 20.5
22 12.2 13.1 14.2 15.5 16.9 18.5 20.4
23 12.2 13.1 14.2 15.4 16.9 18.5 20.4
24+ 12.1 13.1 14.2 15.4 16.8 18.4 20.3

Tabel 1.7
Standar IMT/U anak perempuan berumur 0-24 bulan
Umur Indeks Massa Tubuh (IMT)
-3 SD -2 SD -1 SD 1 SD 2 SD 3 SD
(Bulan)
0 10.8 12.0 13.2 16.0 17.5 19.1
1 11.8 13.0 13.2 17.3 19.0 20.7
2 11.8 13.0 14.3 17.3 19.0 20.7
3 12.4 13.6 14.3 17.9 19.7 21.5
4 12.7 13.9 14.9 18.3 20.0 22.0
5 12.9 14.1 15.2 18.4 20.2 22.2
6 13.0 14.2 15.4 18.5 20.3 22.3
7 13.0 14.2 15.5 18.5 20.3 22.3
8 13.0 14.1 15.4 18.4 20.2 22.2
16
9 12.9 14.1 15.3 18.3 20.1 22.1
10 12.9 14.0 15.2 18.2 19.9 21.9
11 12.8 14.0 15.1 18.0 19.8 21.8
12 12.7 13.9 15.0 17.9 19.6 21.6
13 12.6 13.8 14.9 17.7 19.5 21.4
14 12.6 13.7 14.8 17.6 19.3 21.3
15 12.5 13.6 14.7 17.5 19.2 21.1
16 12.4 13.5 14.6 17.4 19.1 21.0
17 12.4 13.4 14.5 17.3 18.9 20.9
18 12.3 13.3 14.4 17.2 18.8 20.8
19 12.3 13.3 14.4 17.1 18.8 20.7
20 12.2 13.2 13.2 15.6 18.4 20.6
21 12.2 13.2 13.2 15.5 18.6 20.5
22 12.2 13.1 13.1 15.5 18.5 20.4
23 12.2 13.1 13.1 15.4 18.5 20.4
24+ 12.1 12.1 13.1 15.4 18.4 20.3

2. Status gizi unuk anak umur 24 – 60 bulan


Contoh: seorang anak perempuan berumur 50 bulan dengan berat badan 21
kg dan tinggi badan 110 cm, maka tentukan status gizinya!
Jawab: IMT= 24 (1,1²)=20 (berdasarkan tabel1.9 IMT sebesar 20 berada
pada >2 SD) maka anak tersebut status gizinya termasuk kategori
gemuk (berdasarkan tabel 1.5 di atas)
Tabel 1.8
Standar IMT/U anak laki- laki berumur 24-60 bulan
Umur Indeks massa tubuh (IMT)
-3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
(bulan)
24 12,9 13,8 14,8 16,0 17,2 18,9 20,6
25 12,8 13,8 14,8 16,0 17,2 18,8 20,5
26 12,8 13,7 14,8 15,9 17,1 18,8 20,5
27 12,7 13,7 14,7 15,9 17,2 18,7 20,4
28 12,7 13,6 14,7 15,9 17,2 18,7 20,4
29 12,7 13,6 14,7 15,8 17,1 18,8 20,3
30 12,7 13,7 14,7 15,9 17,1 18,6 20,2
31 12,7 13,6 14,7 15,9 17,1 18,5 20,2
32 12,7 13,6 14,7 15,8 17,0 18,5 20,1
33 12,6 13,6 14,6 15,8 17,0 18,4 20,1
34 12,6 13,5 14,6 15,8 17,0 18,4 20,0
35 12,5 13,5 14,6 15,7 16,9 18,4 20,0
36 12,5 13,5 14,5 15,7 16,9 18,4 20,0
37 12,5 13,4 14,5 15,7 16,9 18,3 19,9

17
38 12,4 13,4 14,5 15,8 16,8 18,3 19,9
39 12,4 13,4 14,4 15,6 16,8 18,3 19.9
40 12,4 13,3 14,4 15,6 16,8 18,2 19,9
41 12,3 13,3 14,4 15,3 16,8 18,2 19,9
42 12,3 13,3 14,3 15,4 16,8 18,2 19,8
43 12,2 13,2 14,2 15,4 16,7 18,2 19,8
44 12,2 13,1 14,2 15,4 16,4 18,2 19,8
45 12,2 13,1 14,2 15,4 16,4 18,2 19,8
46 12,1 13,1 14,2 15,4 16,7 18,2 19,8
47 12,1 13,1 14,2 15,3 16,7 18,2 19,9
48 12,1 13,1 14,1 15,3 16,7 18,2 19,9
49 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,2 19,9
50 12,1 13,0 14,1 15,3 16,7 18,2 19,9
51 12,1 13,0 14,1 15,3 16,6 18,2 19,9
52 12,0 13,0 14,1 15,3 15,6 18,2 19,9
53 12,0 13,0 14,1 15,3 16,6 18,2 20,0
54 12,0 13,0 14,0 15,3 16,6 18,2 20,0
55 12,0 13,0 14,0 15,2 16,6 18,2 20,0
56 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,2 20,1
57 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,2 20,1
58 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 15,3 20,2
59 12,0 12,9 15,0 15,2 16,6 18,3 20,2
60 12,0 12,9 14,0 15,2 16,6 18,3 20,3

Tabel 1.9
Standar IMT/U anak perempuan berumur 24-60 bulan
Umur Indeks massa tubuh (IMT)
-3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
(bulan)
24 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
25 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
26 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
27 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
28 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
29 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
30 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4

18
31 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
32 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
33 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
34 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
35 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
36 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
37 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
38 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
39 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
40 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
41 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
42 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
43 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
44 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
45 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
46 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
47 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
48 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
49 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
50 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
51 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
52 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
53 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
54 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
55 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
56 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
57 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
58 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
59 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
60 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1

3. Status gizi untuk umur 5-8 tahun


Contoh: Seorang anak laki- laki berumur 6 tahun 10 bulan dengan berat
badan 20 kg dan tinggi badan 130 cm. Tentukan status gizinya!
Jawab:
IMT= 20/(1,3²)=12 (berdasarkan Tabel 1.10, IMT sebesar 12 beraada pada
<_3 SD) maka anak tersebut status gizinya termasuk kategori sangat kurus
(berdasarkan Tabel 1.5 di atas)

Tabel 1.10
Standar IMT/U anak laki- laki berumur 5-8 tahun

19
Umur (bulan) Indeks massa tubuh (IMT)
tahun bulan -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
5 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
5 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
5 2 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
5 3 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
5 4 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
5 5 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
5 6 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
5 7 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
5 8 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
5 9 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
5 10 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
6 11 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
6 0 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
6 1 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
6 2 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
6 3 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
6 4 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
6 5 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
6 6 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
6 7 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
6 8 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
6 9 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
6 10 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
7 11 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
7 0 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
7 1 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
7 2 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
7 3 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
7 4 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
7 5 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
7 6 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
7 7 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
7 8 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
7 9 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
7 10 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
7 11 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
8 0 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1

Tabel 1.11
Standar IMT/U anak perempuan berumur 5-8 tahun
Umur (bulan) Indeks massa tubuh (IMT)
tahun bulan -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD

20
5 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
5 2 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
5 3 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
5 4 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
5 5 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
5 6 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
5 7 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
5 8 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
5 9 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
5 10 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
5 11 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
6 0 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
6 1 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
6 2 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
6 3 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
6 4 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
6 5 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
6 6 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
6 7 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
6 8 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
6 9 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
6 10 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
6 11 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
7 0 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
7 1 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
7 2 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
7 3 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
7 4 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
7 5 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
7 6 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
7 7 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
7 8 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
7 9 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
7 10 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
7 11 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
7 0 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
8 1 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1

4. Status gizi untuk umur 8-11 tahun


Contoh: Seorang anak perempuan berumur 10 tahun 5 bulan dengan berat
badan 35 kg dan tinggi badan 135 cm. Tentukan status gizinya!
Jawab:

21
IMT= 35/(1,352)=19 (berdasarkan Tabel 1.13, IMT sebesar 19 berada antar
median sampai 1 SD) maka anak tersebut status gizinya termasuk kategori
normal (berdasarkan Tabel 1.5 diatas.
Tabel 1.12
Standar IMT/U anak laki- laki berumur 8-11 tahun
Umur (bulan) Indeks massa tubuh (IMT)
tahun bulan -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
8 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
8 2 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
8 3 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
8 4 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
8 5 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
8 6 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
8 7 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
8 8 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
8 9 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
8 10 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
9 11 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
9 0 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
9 1 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
9 2 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
9 3 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
9 4 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
9 5 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
9 6 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
9 7 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
9 8 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
9 9 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
9 10 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
10 11 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
10 0 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
10 1 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
10 2 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
10 3 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
10 4 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
10 5 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
10 6 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
10 7 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
10 8 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
10 9 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
10 10 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
10 11 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
10 0 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
11 1 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1
22
Tabel 1.13
Standar IMT/U anak perempuan berumur 8-11 tahun
Umur (bulan) Indeks massa tubuh (IMT)
tahun bulan -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
8 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
8 2 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
8 3 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
8 4 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
8 5 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
8 6 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
8 7 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
8 8 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
8 9 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
8 10 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
9 11 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
9 0 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
9 1 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
9 2 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
9 3 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
9 4 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
9 5 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
9 6 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
9 7 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
9 8 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
9 9 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
9 10 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
10 11 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
10 0 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
10 1 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
10 2 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
10 3 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
10 4 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
10 5 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
10 6 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
10 7 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
10 8 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
10 9 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
10 10 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
10 11 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
10 0 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
11 1 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1

23
5. Sttaus gizi untuk umur 11-14 tahun
Contoh: Seorang anak laki- laki berumur 13 tahun dan 5 bulan dengan
berat badan 32 kg dan tinggi badan 150 cm. Maka Tentukan status gizinya!
Jawab:
IMT= 32/(1,52)=16 (berdasarkan Tabel 1.14, IMT sebesar 16 berada antara
-2 SD sampai -1 SD) maka anak tersebut status gizinya termasuk kategori
normal (berdasarkan Tabel 1.5 diatas.)
Tabel 1.14
Standar IMT/U anak laki- laki berumur 11- 14 tahun
Umur (bulan) Indeks massa tubuh (IMT)
tahun bulan -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
11 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
11 2 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
11 3 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
11 4 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
11 5 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
11 6 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
11 7 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
11 8 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
11 9 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
11 10 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
11 11 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
12 0 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
12 1 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
12 2 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
12 3 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
12 4 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
12 5 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
12 6 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
12 7 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
12 8 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
12 9 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
12 10 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
12 11 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
13 0 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
13 1 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
13 2 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
13 3 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
13 4 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
13 5 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
13 6 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
13 7 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
24
13 8 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
13 9 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
13 10 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
13 11 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
13 0 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
14 1 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1

Tabel 1.15
Standar IMT/U anak perempuan berumur 11- 14 tahun
Umur (bulan) Indeks massa tubuh (IMT)
tahun bulan -3 SD -2 SD -1 SD median 1 SD 2 SD 3 SD
11 1 12,4 13,3 14,4 15,7 17,1 18,7 20,6
11 2 12,4 13,3 14,4 15,7 17,`1 18,7 20,6
11 3 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,6
11 4 12,3 13,3 14,4 15,6 17,0 18,7 20,5
11 5 12,3 13,3 14,3 15,6 17,0 18,6 20,5
11 6 12,3 13,2 14,3 15,6 17,0 18,6 20,4
11 7 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
11 8 12,3 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
11 9 12,2 13,2 14,3 15,5 16,9 18,5 20,4
11 10 12,2 13,1 14,2 15,5 16,9 18,5 20,3
11 11 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,5 20,3
12 0 12,2 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
12 1 12,1 13,1 14,2 15,4 16,8 18,4 20,3
12 2 12,1 13,1 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
12 3 12,1 13,0 14,1 15,4 16,8 18,4 20,3
12 4 12,1 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
12 5 12,0 13,0 14,1 15,3 16,8 18,4 20,3
12 6 12,0 12,9 14,0 15,3 16,5 18,4 20,4
12 7 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
12 8 12,0 12,9 14,0 15,3 16,8 18,4 20,4
12 9 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,4
12 10 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
12 11 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
13 0 11,9 12,9 14,0 15,3 16,8 18,5 20,5
13 1 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
13 2 11,8 12,8 14,0 15,3 16,8 18,5 20,6
13 3 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
13 4 11,8 12,8 13,9 15,3 16,8 18,5 20,7
13 5 11,8 12,8 13,9 15,2 16,8 18,5 20,7
13 6 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
13 7 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,8
13 8 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9
13 9 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,9

25
13 10 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
13 11 11,7 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
13 0 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,0
14 1 11,6 12,7 13,9 15,2 16,8 18,5 20,1

6. Status gizi untuk orang dewasa


Status gizi untuk orang dewasa hanya ditentukan dengna menggunakan
IMT dan kategori status gizinya tidak dibedakan antara laki- laki dan
perempuan.
Conoh: seoorang perempuan berumur 30 tahun dengan berta badan 52 kg
dan tinggi badan 160cm, maka tentukan status gizinya!
Jawab:
IMT= 52/(1,6²)= 20 (berdasarkan tabel 1.16 IMT sebesar 20 status gizinya
termasuk kategori normal).
Tabel 1.16
Kategori sattus gizi orang dewasa berdasarkan IMT
IMT Status gizi
<17,0 Kurus sekali (kurang BB tingkat berat)
17,0 -18,5 Kurus (kurang BB tingkat ringan)
18,5 – 25,0 Normal
25,0 – 27,0 Gemuk (kelebihan BB tingkat ringan)
>27,0 Gemuk sekali (kelebihan BB tingkat berat)

G. Ringkasan
Status gizi adalah keadaan tubuh sebagai akibat konsumsi makanan
dan penggunaan zat- zat gizi. Metode penilaian status gizi dapat dibagi
menjadi dua bagian, yaitu penilaian secara langsung dan tidak langsung.
Penilaian secara langsung diantaranya antropometri, klinis, biokimia, dan
biofisik. Penilain secara tidak langsung diantaranya adalah survei konsumsi
makanan, statistik vital, dan faktorekologi. Beberapa faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih dan mengguankan metode adalah sebgai
berikut: tujuan, unit sampel yangakan diukur, jenis informasi yang
dibutuhkan, tingkat reliabilitas dan akurasi yang dibutuhkan, tersedianya fa.

26
Latihan I
Petunjuk: isilah titik-titik dibawah ini dengan benar!
1. . . . . . .adalah bertambahnya ukuran fisik dan struktur sebagian atau
keseluruhan tubuh sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan
berat.
2. Kemampuan anak balita menggerakkan bahu lalu menggerakkan jari-
jari merupakan salah satu contoh ciri dari . . . . .
3. Penilaian klinis merupakan penilaian status gizi secara . .. .. .
4. Alat yang murah dan mudah dibawa adalah salah satu . . . . . .dari
penulisan antropometri
5. Contoh tanda- tanda klinis anak yang menderita kwasiorkor
6. Hemoglobin merupakan penentuan status. . . . . yang dilakukan secara .
.. .
7. Penilaian secra biofiisk dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu . .. .
dan .. . ...
8. Penentuan keadaan kuang energi dan protein dapat dilakukan melalui
penilaian . .. . . . dan . .. . .. .
9. Penialain secara . .. . .dan .. . . .merupakan metode yang memerlukan
tenaga ahli dan membutuhkan biaya yang mahal.
10. Pengukuran lingkar legan atas merupakan salah satu cara penilaian .. . .
..

27
Petunjuk: jodohkanlah antara pernyataan dalam kolom sebelah kiri dengan
jawaban dalam kolom sebelah kanan!
pernyataan Jawaban
1. Ras, genetik, umur dan jenis A. Faktor ekologi
kelamin
2. Ketersediaan pangan B. IMT= 13,7
dipengaruhi oleh iklim, tanah
dan irigasi
3. Tenaga, waktu, dana, dan tujuan C. Food Balance Sheet (FBS)
4. Penilaian antrpometri yang D. Faktor yang mempengaruhi
digunakan untuk usia 0-18 tahun pemilihan metode penialian
status gizi
5. Orang dewasa yang gemuk E. Metode kuantitatif
(kelebihan berat badan tingkat
ringan)
6. Sangat kurus, kurus, normal, F. IMT/U
gemuk, dan sangat gemuk
7. Seorang anak laki- laki berumur G. Kategori status gizi berdasarkan
8 tahun dan 10 bulan dengan IMT/U
beat badan 25 kg dan tinggi
badan 135 cm
8. Pemeriksaan ini bertujuan H. Faktor dalam yang
menenmukan indikator tidak mempengaruhi pertumbuhan dan
langsung status gizi masyarakat perkembangan
9. Metode ingatan 24 jam (recall I. Statistik vital
24 hours), perkiraan makanan,
penimbangan makanan, food
account, inventaris, pencatatan
10. Metode survei konsumsi J. IMT= 25-27
makanan tingkat nasional

Petunjuk: jawablah pertanyaan di bawah ini dengan jelas dan lengkap!


1. Seorang anak perempuan berumur 40bualn dengan berat badan 17 kg
dan tinggi badan 100 cm. Tentukan status gizinya!
2. Apa perbedaan antara penilaian status gizi secara biokimia dan biofisik?
3. Sebutkan faktor- faktor yang perlu dipertimbangkan dalam meilih
metode penilaian status gizi!

LATIHAN II
A. Tugas individu: tentukan status gizi seluruh anggota keuarga inti anda
(ayah, ibu, anak- anaknya)!

28
B. Tugas kelompok: membuat makalah dengan pokok bahasan 1) metode
survei konsumsi makanan berdasarkan jenis data dan pengguna, atau
2) metode penilaian sttaus gizi secara antropometri selain IMT .

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, sunita.2009 prinsip dasar ilmu gizi. Jakarta : PT Gramedia


Pustaka Utama
Arisman. 2009 buku ajar ilmu gizi “ gizi dalam daur kehidupan”Jakarta
EGC
Hartono, Andry.2006 terapi gizi dan diet rumah sakit. Jakarta EGC
Indiarti 2014. Nutrisi janin dan bayi sejak usia dalam kandungan.
Yogyakarta: parama ilmu.
Mangunkusumo, cipto 1978. Penuntun ilmu diit.Jakarta : PT Gramedia
Pustaka Utama
Moore, Mary. 1997.terapi diet dan nutrisi. Jakarta Hipocrates
Poleman, carlotte. 1991 nutrition : essentials and diet therapy. Sidney:
harcout brace javanevich inc

29

Anda mungkin juga menyukai