Oleh : 1. I Dewa Gede Mahardika 2. Kadek Aditya Juniarta 3. Kini Kinanti 4. I Komang Doni Putra 1. Tuliskan pelaksanaan Yajñ a dengan berdiskusi dengan orang tuamu dan lengkapilah tabel berikut ini :
Contoh Nyata Dalam Kehidupan
NO. Nitya Yajñ a Naimitika Yajñ a 1. Melaksanakan Puja Tri Sadya yaitu Pada hari Raya Galungan dan Kuningan 3 kali menghubungkan diri dengan cara mendirikan penjor, (sembahyang) kehadapan Ida Sang menghaturkan sodan dan banten, dan Hyang Widhi Wasa. metirta yatra bersama keluarga. 2. Yajñ a Sesa yang dipersembahkan Tilem dengan cara menghaturkan canang kehadapan Ida Sang Hyang Widhi dan rarapan di sanggah, dirumah dan Wasa beserta manifestasinya, disekitar rumah. setelah memasak atau sebelum menikmati makanan. 3. Jnana Yajñ a, persembahan ini dalm Upacara Ngotonin yang menggunakan bentuk pengetahuan. Persembahan saranan banten oton. ini ditujukan kepada para Maha Rsi yang menerima Wahyu Veda dari Tuhan dan Beliau yang menyebarkan ajaran – ajarannya kepada umat manusia. 4. Surya sewana (pemujaan setiap hari Menghaturkan dana punia dan pejati kepada Dewa Surya) pemujaan ini kepada pada sulinggih. dilakukan oleh seorang sulinggih untuk mendapatkan Kerahayuan Alam Semesta. 5. Membersihkan area sanggah dan Pada hari Tumpek Kandang mengadakan menjaganya otonan bagi binatang peliharaan .
2. Buatlah kesimpulan dari sloka Bhagavadgita 11 – 13 tersebut!
Jawab : Ada 3 jenis kualitas Yajñ a : Korban suci yang dilakukan menurut kitab suci, karena kewajiban, oleh orang yang tidak mengharapkan pamrih adalah korban suci dalam sifat kebaikan. (Sattwika) Korban suci yang dilakukan demi suatu keuntungan material, atau demi rasa bangga adalah korban suci yang bersifat nafsu (Rajasika). Korban suci apapun yang dilakukan tanpa memperdulikan petunjuk kitab suci, tanpa membagikan praŝadam (makanan rohani). Tanpa mengucapkan mantra – mantra Veda, tanpa memberi sumbangan kepada para pendeta dan tanpa kepercayaan dianggap korban suci yang bersifat kebodohan (Tamasika).