Anda di halaman 1dari 5

PENDALAMAN MATERI

(Lembar Kerja Resume Modul)

A. Judul Modul : ACARA


B. Kegiatan Belajar : KONSEP DASAR YADNYA (KB 1)

C. Refleksi

NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN


A. Konsep Dasar Yadnya
1. Pengertian Yadnya
Ditinjau dari segi etimologi, kata yadnya Berasal dari
kata yaj (Sansekerta) yang berarti pengorbanan dan
pemujaan. Yadnya artinya pengorbanan. SETARA
Beribadah dengan menggunakan kurban yang suci,
yadnya juga memerlukan dukungan sikap mental yang
murni, di samping sarana persembahan/kurban. Yadnya
adalah jalan menghubungkan manusia dengan Hyang
Widhi (Tuhan Yang Maha Esa) dan segala manifestasi-
Nya untuk mencapai kesucian jiwa dan kesatuan Atman
dan Paramatman. Yadnya juga merupakan pelayanan,
penghormatan dan pengabdian yang dilandasi hati
nurani dan cinta kasih yang timbul dari hati yang murni
dan tulus seperti pengabdian sejati kepada Hyang
Widhi. Sarana untuk melaksanakan yadnya disebut
upakara/alat dalam berbagai bentuk persembahan.
Secara etimologis, upakara berarti pelayanan ramah
atau kebaikan. Yadnya tidak hanya berarti identitas
Konsep (Beberapa istilah
1 keagamaan, namun lebih dari itu, yadnya merupakan
dan definisi) di KB
perwujudan dari ajaran agama Hindu itu sendiri. Unsur
mutlak hadir dalam yadnya. Elemen
untuk mengetahui:
1) Karya (perbuatan)
2) Sreya (tulus ikhlas)
3) Bhakti (persembahan)

2. Dasar Pelaksanaan Yadnya


Tri Rna adalah istilah Sansekerta yang terdiri dari
kata tri dan rna. Tri artinya tiga dan rna artinya
hutang. Jadi makna Tri Rna berkaitan dengan tiga
kewajiban manusia di dunia. Tri RNA meliputi:
Tuan Rna, Pitra Rna dan Rsi Rna. Ketiga perasaan
berhutang budi manusia inilah yang menjadi dasar
pelaksanaan yadnya bagi umat Hindu.
1) Dewa Rna Dewa Rna adalah perasaan
berhutang budi umat manusia kepada Hyang
Widhi karena Dialah yang memberi kehidupan dan
menciptakan alam semesta beserta isinya agar
manusia dapat hidup di dunia ini. Berdasarkan hal
tersebut, manusia (Hindu) merasa berkewajiban
untuk membayar hutang tersebut dengan
melakukan yadnya berupa Dewa Yadnya dan
Bhuta Yadnya.
2) Pitra Rna
Pitra Rna adalah perasaan berhutang budi
manusia terhadap Pitra atau nenek moyangnya.
Kata Pitra (Sansekerta Pitr) berarti ayah atau
leluhur. Hutang yang dimaksud adalah hutang
orang tua yang melahirkan, mengasuh, dan
mendidik seseorang hingga menjadi suputra.
Rasa berhutang budi ini kemudian dilunasi dengan
melaksanakan Yadnya yaitu Pitra Yadnya dan
Manusa Yadnya.
3) Rsi Rna
Rsi Rna adalah manusia kepada Rsi. adalah
manusia bagi Sage. Kata Rsi seringkali
disinonimkan dengan arti Pandita atau Sang Guru.
Pada zaman dahulu, Maha Rsi (Wipra) dikenal
sebagai orang bijak yang menerima wahyu dari
Hyang Widhi seperti mantra-mantra Weda. Ajaran
suci (Hindu) dari Weda
diajarkan oleh para Resi untuk menjadi manusia
yang cerdas spiritual, memahami jati diri dan
berguna bagi diri sendiri, masyarakat, tanah air,
dan bangsa. Atas dasar rasa berhutang budi
kepada Rsi atau Guru Suci maka dibuatlah Rsi
Yadnya.
Tujuan Pelaksanaan Yadnya
Yadnya Apa yang dilakukan manusia tentunya
bertujuan untuk mencapai tujuan hidup manusia
menurut ajaran agama Hindu yaitu jagathita dan
moksa (kebahagiaan dan kebahagiaan lahir dan
batin). Untuk mencapai tujuan tertinggi tersebut,
manusia melakukan aktivitas atau mempunyai
karma yang baik dan baik, antara lain dengan
melakukan yadnya.
Tujuan melaksanakan yadnya dapat diuraikan
sebagai berikut.
1) Sebagai Pengejawantahan Ajaran Weda
2) Untuk Menyampaikan Rasa Terima Kasih
Ada tiga jenis ketergantungan dalam hidup
manusia yang membawa ikatan hutang (rna),
ketiga hutang (Tri Rna) tersebut adalah:
a. Ketergantungan manusia pada Tuhan yang
telah menciptakan kehidupan, memelihara
dan memberikan kebutuhan hidup,
membawa ikatan hutang jasa yang dikenal
dengan Dewa Rna.
b. Ketergantungan kepada leluhur yang telah
melahirkan, mengasuh dan membesarkan
diri manusia membawa ikatan hutang jasa
yang dikenal dengan Pitra Rna.
c. Jasa para maha rsi yang telah memberikan
pengetahuan suci untuk membebaskan
hidup ini dari kebodohan menuju
kesejahteraan dan kebahagiaan hidup lahir
batin membawa ikatan hutang jasa yang
dikenal dengan Rsi Rna.

3) Untuk Meningkatkan Kualitas Diri


4) Untuk Menghubungkan Diri Dengan Tuhan
Yang Dipuja
5) Untuk Penyucian Diri

B. Jenis Yadnya
jenis atau penggolongan yadnya yang dikenal dengan
Panca Padnya.
masing-masing berbeda dalam pelaksanaannya yaitu:
1) Dewa Yadnya
Sedangkan Manusa Yadnya adalah yadnya yang
dilaksanakan kepada sesama manusia.
Bhagawadgita menguraikan jenis/ penggolongan
yadnya yang didasarkan atas sarana yang
dipersembahkan serta caranya dalam
melaksanakan, dibedakan sebagai berikut:

a. Tapa Yadnya, adalah pengorbanan/ yadnya


yang dilaksanakan dengan jalan mengekang/
mengendalikan indria
b. Drawya Yadnya, adalah yadnya yang
dilaksanakan dengan mengorbankan materi
atau harta benda miliknya, atas dasar rasa
bakti yang tulus dan ikhlas.
c. Jnana Yadnya, yang secara harafiah artinya
beryadnya dengan jnana. Dalam hubungan ini
yang dimaksud dengan Jnana Yadnya adalah
suatu persembahan kepada Hyang Widhi
dengan cara mengamalkan pengetahuan dan
kebijaksanaan untuk kesejahteraan dan
kebahagiaan kehidupan di dunia ini.
d. Yoga Yadnya, Yoga artinya cara atau jalan
untuk menghubungkan atau bersatu dengan
Hyang Widhi. Sedangkan Yoga Yadnya
adalah persembahan/yadnya dengan cara
melaksanakan yoga yaitu mengatur nafas
memusatkan pikiran dan melaksanakan
aturan-aturan yoga lainnya.
Yadnya ditinjau dari segi waktu pelaksanaannya
dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu Nitya
Yadnya dan Naimitaka Yadnya.
1) Nitya Yadnya
Nitya Yadnya adalah yadnya yang dilakukan
secara rutin setiap hari. Yadnya ini antara lain
dalam bentuk persembahan yang berupa yadnya
sesa, atau persembahyangan sehari-ahari. Bagi
sulinggih dapat dengan melakukan surya sewana.
2) Naimita Yadnya
Naimitika Yadnya adalah yadnya yang dilakukan
secara berkala atau waktu-waktu tertentu. Yadnya
ini terutama yadnya dalam bentuk persembahan/
upakara yaitu upacara piodalan, sembahyang
saat Purnama dan Tilem, dan pada hari suci atau
hari raya keagamaan lainnya.
2) Rsi Yadnya
3) Pitra Yadnya
4) Bhuta Yadnya, dan
5) Manusa Yadnya.

C. Tingkatan Yadnya
Tingkatan yadnya yang didasarkan atas besar kecilnya
upakara yang dipersembahkan dibedakan menjadi tiga
tingkatan yaitu: Kanistha, Madhyama dan Uttama.
Masing-masing lapisan tersebut dapat dibedakan
menjadi tiga lapisan tambahan, sehingga terdapat
sembilan tingkatan yadnya dilihat dari puncak
upacaranya, yaitu sarana persembahan, yaitu.
1) Kanisthaning kanistha
2) Madyaning kanistha
3) Uttamaning kanistha
4) Kanisthaning madhya
5) Madhyaning madhya
6) Uttamaning madhya
7) Kanisthaning uttama
8) Madhyaning uttama, dan
9) Uttamaning uttama.
Dilihat dari segi kualitas Tri Guna yang melatar belakangi
pelaksanaan yadnya Bhagawadgita membedakan
kualitas yadnya menjadi tiga tingkatan, yaitu:
a. Sattwika Yadnya Adalah yadnya yang dilakukan
dengan ikhlas tanpa mengharapkan hasil, dilakukan
hanya sebagai kewajiban untuk melaksanakan dan
sesuai dengan kepustakaan.
b. Rajasika Yadnya Adalah yadnya yang diberikan
dengan motif untuk menunjukkan kemampuannya
dan terikat oleh keinginan untuk memperoleh
imbalan.
c. Tamasika Yadnya Adalah yadnya dilakukan secara
asal-asalan, tidak menurut kaidah sastra, tanpa
pembagian makanan, tanpa nyanyian, tanpa
daksina dan tidak berdasarkan kepercayaan dan
keyakinan.Pada tingkat ini, besar kecilnya upacara
tidak menjadi masalah. Tingkat kualitas spiritual
persembahan/yadnya selanjutnya ditentukan oleh
sraddha, pengabdian, ketulusan, dan penolakan
ego. Jenjang yadnya memberikan kesempatan
kepada setiap orang untuk melaksanakan yadnya
sebagai suatu kewajiban dan dapat dipilih sesuai
dengan kemampuannya masing-masing.

Materi yang membingungkan adalah tingkat yadnya terbagi


Daftar materi pada KB
2 menjadi tiga: Kanistha, Madyama dan Uttama, terbagi dalam
yang sulit dipahami
sembilan tingkat yadnya.

Daftar materi yang sering Literatur yang sering menimbulkan miskonsepsi adalah
3 mengalami miskonsepsi tingkatan yadnya terbagi menjadi tiga: Kanistha, Madyama dan
dalam pembelajaran Uttama, kembali dibagi menjadi sembilan tingkat yadnya.

Anda mungkin juga menyukai