Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH AGAMA HINDU

PENGERTIAN DAN HAKIKAT YAJÑA

Disusun oleh:

Kelompok 1

1. Ni Kadek Yogi Githa Swari (24)


2. Ni M. P. Indah Wiyani Putri (28)
3. I Made Murdayana (15)
4. Sang Kompiang Oka Mahendra (31)
5. I Nengah Yuda Pramana (17)
6. I Wayan Rudiawan (20)
7. I Made Arya Cahaya Dharma (13)
8. I Putu Aprianto (19)

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpahkan nikmat, taufik, serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Agama
Hindu dan Budi Pekerti tepat pada waktu. Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang
selalu memberikan dukungan dan ikut andil dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini kami buat
dengan tujuan untuk memenuhi nilai tugas Agama Hindu dan Budi Pekerti. Tidak hanya itu, kami juga
berharap agar makalah ini bisa bermanfaat untuk para penulis pada khususnya dan pembaca pada
umumnya. Walaupun demikian, kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan. Olehk karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah Agama Hindu dan Budi Pekerti yang kami buat ini dapat
memberikan informasi dan ilmu yang bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa juga kami mengucapkan
terimakasih kepada para pembaca yang telah membaca makalah ini hingga akhir.

ii

DAFTAR ISI

Halaman Sampul........................................................................................................................i

Kata Pengantar..........................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................iii

Bab I Pendahuluan.....................................................................................................................1

1.1 Latar Belakang......................................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................................1

1.3 Tujuan....................................................................................................................................1

Bab II Pembahasan....................................................................................................................2

2.1 Pengertian Yajña...................................................................................................................2

2.2 Jenis-jenis Yajña...................................................................................................................2

Bab III Penutup...........................................................................................................................4

3.1 Kesimpulan............................................................................................................................4

iii

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Yajña adalah korban suci yang tulus ikhlas tanpa pamrih. Yajña dapat dilakukan oleh semua orang,
baik itu dalam kegiatan sehari hari atau bisa disebut dengan Nitya Yajña maupun dalam hari-hari atau
waktu tertentu disebut dengan Naimitika Yajña. Dalam pelaksanaan Yajña, diperlukan sarana sebagai
perlengkapan sebuah Yajña disebut dengan dengan istilah Upakara. Yang tertata dalam bentuk tertentu
yang difungsikan sebagai sarana memuja keagungan Tuhan disebut dengan sesajen. Upakara dapat
diartikan sebagai pelayanan yang ramah tamah atau kebaikan hati. Dengan demikian sudah semestinya
setiap upakara yang dipersembahkan hendaknya dilandasi dengan kemantapan, ketulusan dan kesucian
hati, yang diwujudkan dengan sikap dan prilaku ramah tamah yang bersumber dari hati yang hening dan
suci. Melalui bentuk Yajña umat Hindu mampu membina pertumbuhan jiwa yang selaras dengan ajaran
agama serta menyampaikan rasa syukur atas anugerah Tuhan yang telah menciptakan alam semesta.
Setiap pelaksanaan Yajña dikembangkan sikap yang paling sederhana dalam kehidupan yaitu cinta kasih
dan pengorbanan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Hakikat Yajña?

2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis Yajña!

1.3 Tujuan

• Mengetahui mengenai Hakikat Yajña

• Mengetahui jenis-jenis Yajña dan penjelasannya

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN YAJÑA

Kata Yajña berasal dari bahasa Sanskerta, dari akar kata "yuj" berarti mumuja, mempersembahkan,
korban. Dalam kamus bahasa Sanskerta, kata Yajña diartikan: upacara korban, korban, oarang yang
berkorban yang berhubungan dengan korban (Yajña). Dalam kitab Bhagawadgita dijelaskan, Yajña
artinya suatu perbuatan yang dilakukan dengan penuh keikhlasan dan kesadaran untuk melaksanakan
persembahan kepada Tuhan. Yajña berarti upacara persembahan korban suci. Alam semesta ini
diciptakan oleh Brahman dengan kekuatan-Nya sebagai Dewa Brahma. Isi alam yang kita nikmati
untuk kesehatan lahir dan batin yang harus disyukuri dan dinikmati secara seimbang. Kitab Suci Veda
mengajarkan umat Hindu dalam menyampaikan rasa syukur dengan memakai isi alam, yaitu bunga,
daun, buah, air yang ditata dalam aturan tertentu sehingga menjadi sesajen persembahan (banten).
Sesajen inilah yang dipakai sebagai media persembahan kepada Brahman. Sesajen atau banten adalah
sarana dalam menyampaikan dan mewujudkan rasa bakti dan syukur kepada Brahman, Sang Hyang
Widhi. Di dalam ajaran suci Veda, Santi Parwa atau Bhagavadgita disebutkan, mereka yang makan
sebelum memberikan Yajña, maka orang itu pantas disebut pencuri. Ajaran Veda mengajarkan
tentang etika dan sopan santun, mengingat semua yang ada di dunia ini berasal dari Sang Hyang
Widhi, maka tentu sangat sopan apabila sebelum makan diwajibkan mengadakan penghormatan
dengan persembahan kepada pemilik makanan sesungguhnya, yaitu Sang Hyang Widhi Wasa. Dengan
demikian, Yajña itu adalah korban suci yang tulus ikhlas untuk menjaga keseimbangan alam dan
keteraturan sosial.

2.2 Jenis-jenis Yajña

1. Dewa Yajña

Dewa Yajña adalah persembahan suci yang dihaturkan kepada Ida Sang Hyang Widhi dengan segala
manifestasi-Nya. Contoh Dewa Yajña dalam keseharian yaitu melaksanakan Puja Tri Sandya
sedangkan dalam hari tertentu yaitu melaksanakan piodalan/puja wali di pura.

2. Rsi Yajña

Rsi Yajña adalah korban suci yang tulus ikhlas kepada Rsi. Dikarenakan para Rsi telah berjasa
menuntun masyarakat dan melakukan puja surya sewana setiap hari. Para Rsi juga telah mendoakan
keselamatan dunia beserta isinya. Bukan itu saja, ajaran suci Veda juga pada mulanya disampaikan
oleh para Rsi. Para Rsi dalam hal ini adalah orang yang disucikan. Umat Hindu memberikan Yajña
terutama pada saat mengundang orang suci yang dimaksud untuk menghantarkan upacara Yajña
yang dilaksanakan.

3. Pitra Yajña

Pitra Yajña adalah korban suci yang ditujukan dalam bentuk rasa hormat dan terimakasih kepada
para Pitara atau leluhur karena telah berjasa ketika masih hidup melindungi kita. Sudah menjadi
kewajiban setiap orang yang telah dibesarkan oleh leluhur untuk memberikan persembahan yang
terbaik secara tulus ikhlas.

4. Manusa Yajña

Manusa Yajña adalah pengorbanan untuk manusia, terutama bagi mereka yang memerlukan
bantuan. Untuk upacara Manusa Yajña, Agama Hindu mengajarkan agar dilakukan dari sejak dalam
kandungan seorang ibu. Manusa Yajña tidak hanya sebatas melakukan serentetan prosesi
keagamaan melainkan juga membantu seseorang dalam kesulitan, baik itu bantuan dari yang paling
terkecil sekalipun.
5. Bhuta Yajña

Upacara Bhuta Yajña adalah korban suci untuk para Bhuta, yaitu roh yang tidak nampak oleh mata
tetapi ada di sekitar kita. Tujuan Bhuta Yajña adalah untuk menetralisir kekuatan Bhuta kala yang
kurang baik menjadi kekuatan Bhuta hitam yang baik dan mendukung kehidupan manusia.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Yajña adalah korban suci yang dilakukan dengan tulus dan ikhlas tanpa pamrih yang dapat dilakukan
oleh semua orang baik setiap hari (Nitya Yajña) maupun di hari-hari tertentu (Naimitika Yajña).
Pelaksanaan Yajña tidak sebatas hanya dilakukan dengan serentetan upacara keagamaan akan
tetapi dapat dilakukan dengan menolong orang. Adapun 5 jenis Yajña yaitu Dewa Yajña, Rsi Yajña,
Pitra Yajña, Manusa Yajña dan Bhuta Yajña. Tujuan dilaksanakannya Yajña adalah menyampaikan
rasa bakti dan terimakasih, menghormati para guru atau Rsi, saling menolong sesama, menjaga
hubungan manusia antar manusia dan manusia dengan alam.

Anda mungkin juga menyukai