Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN OBSERVASI

PENGELOLAAN DAN TEKNIK LABORATORIUM IPA

DI LABORATORIUM SMP NEGERI 3 YOGYAKARTA

Oleh:

Kelompok III

Pendidikan IPA A 2018

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2019

HALAMAN PENGESAHAN
“OBSERVASI LABORATORIUM IPA SMP N 1 NGAGLIK”

Oleh:

Kelompok III

Yogyakarta, 9 Oktober 2019

Anggota:

Nama NIM Tanda tangan


Lu’lu Irfani Luthfi 18312241011
Lailatul Amanatus Solikhah 18312241012
Tia Herdiana Wardani 18312241013
Hafidzah Rahadatul ‘Aisy 18312241014
Khusnul Khuluqi 18312241015

Diserahkan pada tanggal 10 Oktober 2019, jam 9.20 WIB

Mengetahui:

Dosen

(……………………………………….)

A. Judul
Observasi laboratorium IPA SMP Negeri 3 Yogyakarta
B. Tujuan
1. Mengidentifikasi keadaan ruang, denah dan ukuran laboratorium IPA di SMP
Negeri 3 Yogyakarta
2. Mengetahui kelengkapan alat, bahan serta barang di laboratorium IPA SMP
Negeri 3 Yogyakarta
3. Mengetahui susunan tata letak (lay out) penataan/penyimpanan barang, alat-
alat/peralatan dan bahan-bahan di laboratorium IPA SMP Negeri 3 Yogyakarta

C. Dasar Teori
Laboratory work engages students in learning through firsthand experiences.
Laboratory work permits students to plan and to participate in investigation or to take
part in activities that will help them improve their technical, laboratory. In general,
laboratory work can be used to promote the following learning outcomes:attitudes
toward science, scientific attitudes, scientific inquiry, conceptual development,
technical skill, teamwork skills (Koballa dan Chiappetta, 2010 : 213).
Laboratorium juga diartikan sebagai adalah suatu ruangan atau kamar tempat
dilangsungkannya kegiatan praktek atau penelitian kimia yang ditunjang oleh adanya
seperangkat alat-alat laboratorium yang lengkap (fasilitas air, listrik, gas dan
sebagainya).  Umumnya laboratorium diartikan sebagai suatu tempat berupa ruangan
yang dilengkapi dengan berbagai peralatan. Dalam arti luas diluar ruangan juga dapat
berfungsi sebagai laboratorium. Dengan adanya objek yang akan diamati dan adanya
fasilitas laboratorium merupakan tempat mengadakan percobaan dan penelitian
(Ariyanto, 2008: 99).
Sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 1980 pasal 29 bahwa
laboratorium mempunyai fungsi:
1. Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan pendidikan dan pengajaran
dalam satu atau sebagian cabang ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan
bidang studi yang bersangkutan;
2. Mempersiapkan sarana penunjang untuk melaksanakan penelitian dalam satu atau
sebagian cabang ilmu, teknologi atau seni tertentu sesuai dengan bidang studi yang
bersangkutan;
3. Dari fungsi tersebut dapat dijabaran bahwa laboratorium biologi mempunyai
fungsi:
4. Untuk mempersiapkan sarana penunjang pelaksanaan proses belajar bagi peserta
didik dalam menemukan konsep dan/atau prinsip-prinsip;
5. Untuk mempersiapkan sarana penunjang pelaksanaan proses belajar bagi peserta
didik dalam menemukan konsep dan/atau prinsip-prinsip pendidikan dan
pengajaran;
6. Untuk mempersiapkan sarana penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar guru
ataupun peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya tentang biologi
sebagai disiplin ilmu;
7. Untuk mempersiapkan sarana penunjang pelaksanaan proses belajar mengajar guru
ataupun peserta didik dalam mengembangkan pengetahuannya mengenai
pendidikan dan pengajaran
(Munandar, 2012: 67)
Menurut Wirjosoemarto dkk (2004: 66) laboratorium yang baik harus
dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium
dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum dan
fasilitas khusus. Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua
pemakai Laboratorium contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci (sinks), aliran
listrik dan gas. Fasilitas khusus berupa peralatan dan mebelair, contohnya meja
siswa/mahasiswa, meja guru/dosen, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, ruang
timbang, lemari asam, perlengkapan P3K, pemadam kebakaran dan lain-lain.
Ruangan laboratorium untuk pembelajaran sains umumnya terdiri dari ruang
utama, dan ruang-ruang pelengkap. Ruang utama adalah ruangan tempat para siswa
atau mahasiswa melakukan praktikum. Ruangan pelengkap umumnya terdiri dari
ruang persiapan dan ruang penyimpanan. Ruang persiapan digunakan untuk
menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang dipakai dalam praktikum. Ruang
penyimpanan digunakan untuk menyimpan bahan-bahan persediaan (termasuk bahan
kimia) dan alat-alat yang penggunaanya tidak setiap saat. Selain ruangan tersebut,
mungkin juga sebuah laboratorium memiliki ruanagan gelap, ruangan spesimen,
ruangan khusus untuk penyimpanan bahan-bahan kimia dan ruangan administrasi/staf
(Putu Nyeneng,2010: 78).
Pengelolaan laboratorium merupakan suatu proses pendayagunaan sumber
daya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu sasaran yang diharapkan secara
optimal dengan memperhatikan keberlanjutan fungsi sumber daya. Henri Fayol (1996:
86) menyatakan bahwa pengelolaan hendaknya dijalankan berkaitan dengan unsur
atau fungsi-fungsi manajer, yakni perencanaan, pengorganisasian, pemberian
komando, pengkoordinasian, dan pengendalian. Sementara Luther M. Gullick
(1993:31) menyatakan fungsi-fungsi manajemen yang penting adalah perencanaan,
pengorganisasian, pengadaan tenaga kerja, pemberian bimbingan, pengkoordinasian,
pelaporan, dan penganggaran.
Menurut Rumbinah (2008: 137), pengelolaan laboratorium secara umum
meliputi aspek:
1. Perencanaan yaitu proses pemikiran yang sisitematis,analitis,dan logis
tentang kegiatan yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan secara efektif dan efisien.
2. Penataan alat dan bahan yaitu proses pengaturan alat dan bahan
dilaboratorium.
3. Pengadministrasian laboratorium adalah proses pencatatan fasilitas dan
aktivitas laboratorium.
4. Pengamanan,Perawatan,dan pengawasan.
Menurut Susilowati (2014 : 2)Administrasi merupakan suatu proses pencatatan
atau inventarisasi fasilitas & aktifitas laboratorium, supaya semua fasilitas dan
aktifitas laboratorium dapat terorganisir dengan sistematis. Komponen laboratorium
yang perlu dilakukan administrasi meliputi:
1. Bangunan/Ruangan laboratorium
2. Fasilitas umum laboratorium
3. Peralatan dan bahan
4. Ketenagaan laboratorium
5. Kegiatan laboratorium
Pemakai laboratorium hendaknya memiliki tata letak atau layout bangunan
laboratorium. Bangunan laboratorium tidak sama dengan bangunan kelas (Koesmadji,
2004). Dalam pembangunan laboratorium membutuhkan perencanaan dan
pertimbangan yang matang terutama dalam kesesuaian letaknya terhadap ruangan lain.
Beberapa faktor yang harus dipertimbangkan dalam menempatkan laboratorium
sekolah antara lain:
1. Letak relatif terhadap ruang-ruang yang lain.
Menurut Kertiasa (2006: 75), idealnya jika semua ruang laboratorium
yang ada berlokasi di tengah-tengah ruang kelas yang lain dan merupakan satu
blok bangunan sains. Menurut Koesmadji (2004: 101), lokasi laboratorium harus
mudah dijangkau untuk pengontrolan dan memudahkan tindakan lainnya misalnya
apabila terjadi kebakaran, mobil kebakaran harus dapat menjangkau bangunan
laboratorium.
2. Letak berkaitan dengan arah datangnya cahaya matahari.
Ruang laboratorium memerlukan intensitas penerangan yang lebih besar
daripada ruang kelas biasa. Ini disebabkan di dalam laboratorium banyak
dilakukan kegiatan mengamati yang memerlukan kemampuan penglihatan yang
lebih baik daripada di dalam kelas biasa. Laboratorium biologi sangat memerlukan
cahaya matahari untuk membantu penerangan pada mikroskop, apabila mikroskop
tidak dilengkapi lampu penerangan yang menyatu dengan mikroskop (Kertiasa,
2006: 95).
Bentuk ruang laboratorium  peserta didik sebaiknya bujur sangkar.
Bentuk bujur sangkar memungkinkan jarak antara guru dan peserta didik dapat
lebih dekat sehingga memudahkan kontak guru dan peserta didik (Kertiasa, 2006:
96).
Menurut Koesmadji (2004: 45), sebuah laboratorium dengan ukuran
lantai seluas 100m2 dapat digunakan oleh sekitar 40 peserta didik, dengan rasio
setiap peserta didik menggunakan tempat seluas 2,5m2 dari keseluruhan luas
laboratorium.
Menurut Wirjosoemarto, dkk (2004: 30), laboratorium yang baik harus
dilengkapi dengan berbagai fasilitas untuk memudahkan pemakaian laboratorium
dalam melakukan aktivitasnya. Fasilitas tersebut ada yang berupa fasilitas umum
dan fasilitas khusus.
1. Fasilitas umum
Fasilitas umum merupakan fasilitas yang dapat digunakan oleh semua pemakai
laboratorium, contohnya penerangan, ventilasi, air, bak cuci, aliran listrik, dan
gas (Koesmadji, 2004: 97).
2. Fasilitas khusus
Fasilitas khusus berupa peralatan mebelair, contohnya meja peserta didik, meja
guru, kursi, papan tulis, lemari alat, lemari bahan, perlengkapan P3K,
pemadam kebakaran, dan lain-lain (Koesmadji, 2004: 97).
Penyimpanan alat-alat di dalam gedung tidak boleh disatukan dengan bahan
kimia. Demikian pula penyimpanan alat-alat gelas stidak boleh disatukan dengan alat-
alat yang terbuat dari logam. Ukuran ruang utama lebih besar dari pada ukuran
ruangan persiapan. Contohnya apabila luas lantai 100 m2, 70-80 m2 digunakan
sebagai ruang utama praktikum (Putu Nyeneng,2010: 90).
Supaya cahaya matahari langsung tidak masuk secara langsung ke dalam
ruangan laboratorium dan untuk mencegah masuknya air hujan, maka disekelilingnya
laboratorium hendaknya diberi selokan yang luas lebih kurang 20% dari luas seluruh
laboratorium (Putu Nyeneng,2010: 65).

D. Metode
1. Waktu dan tempat
Hari, tanggal : Rabu,9 Oktober 2019
Waktu : 13.30-14.30 WIB
Tempat : SMP Negeri 3 Yogyakarta
2. Alat dan bahan
a. Kamera
b. Alat tulis
3. Prosedur observasi

E. Data Hasil
1. Data ruang laboratorium (Format A)
(Terlampir)
2. Data fasilitas umum (Format B)
(Terlampir)
3. Daftar alat (Format C)
(Terlampir)
4. Daftar bahan (Format D)
(Terlampir)
5. Ketenagaan lab (Format E)
(Terlampir)

F. Pembahasan
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi dapat disimpulkan :
1. Mengidentifikasi keadaan ruang, denah dan ukuran laboratorium IPA di SMP
Negeri 3 Yogyakarta
Berdasarkan observasi, dapat diketahui bahwa ukuran dari fasilitas lab IPA
sebesar :

No Jenis ruangan lab Panjag Lebar Luas yang ada


(m) (m)
(m2)
2. 1 Ruang Praktikum 8,8 8 70,4

2 Ruang penyimpanan 2,8 3 8,4

Mengetahui kelengkapan alat, bahan serta barang di laboratorium IPA SMP Negeri 3
Yogyakarta
3. Mengetahui susunan tata letak (lay out) penataan/penyimpanan barang, alat-
alat/peralatan dan bahan-bahan di laboratorium IPA.
Daftar Pustaka

Ariyanto. 2008. Pedoman Penggunaan Laboratorium Sekolah. Bandung : Remaja


Rosdakarya.
Henri, Fayol. 1996. Industri dan Manajemen Umum Terjemahan. Jakarta: Rineka
Cipta.
Kertiasa. 2006. Laboratorium Sekolah dan Pengelolaannya. Jakarta: Pudak Scientific.
Koballa & Chiapetta. 2010. Science Instruction in the Middle and Secondary Schools.
USA: Pearson.
Koesmadji, W dkk. 2004. Teknik Laboratorium. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi
FMIPA UPI.
Luther, M Gullick. 1993. Educational Administration Edition. New York: Mc Grow
Hill co.
Munandar. 2012. Buku Pengetahuan Laboratorium Biologi. Jember : Universitas
Muhammadiyah Jember.
Nyeneng, I Dewa Putu. 2010. Pengelolaan Laboratorium IPA. Bandarlampung :
Universitas Lampung.
Rumbinah. 2008. Standarisasi dan Pengelolaan Laboratorium IPA. Jakarta:
Universitas Terbuka.
Susilowati. 2014. Administrasi dan Inventarisasi Laboraturium IPA. Jurnal online
staff.uny.ac.id diakses tanggal 12 September 2018 pukul 15.43 WIB.
Wirjosoemanto Koesmadji. 2004. Teknik Laboratorium Common Texbook (Edisi
Revisi). Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai