Anda di halaman 1dari 11

Faktor-faktor Resiko....

(Duha Agusta) 86

FAKTOR-FAKTOR RESIKO KECANDUAN MENGGUNAKAN SMARTPHONE


PADA SISWA DI SMK NEGERI 1 KALASAN YOGYAKARTA
ADDICTION RISK FACTORS USING SMARTPHONE TO STUDENTS IN SMK NEGERI 1
KALASAN YOGYAKARTA

Oleh: Duha Agusta, Universitas Negeri Yogyakarta.


duha.agusta@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor resiko penyebab kecanduan smartphone pada remaja
di SMK Negeri 1 Kalasan. Faktor-fakto resiko dalam penelitian ini adalah faktor-faktor yang menyebabkan
individu menjadi kecanduan terhadap smartphone. Penelitian ini menggunakan menggunakan model penelitian
survei. Subyek dalam penelitian ini adalah lima puluh lima remaja di SMK Negeri 1 Kalasan Yogyakarta dengan
kategori siswa yang termasuk dalam kecanduan smartphone. Data penelitian ini diperoleh dengan menggunakan
Skala Identifikasi Faktor Penyebab Kecanduan Smartphone.Uji validitas instrumen menggunakan expert
judgement, sedangkan uji skala reliabilitas menggunakan rumus Alpha Cronbach dan diperoleh koefisien 0,866.
Analisis data menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini adalah : 1) faktor internal merupakan
faktor yang paling beresiko menyebabkan kecanduan yang terdiri dari aspek kontrol diri yang rendah, sensation
seeking yang tinggi dan self esteem yang rendah. 2) faktor situasional merupakan faktor kedua yang beresiko,
terdiri dari aspek tentang situasi psikologis individu. 3) faktor eksternal merupakan faktor ketiga yang beresiko,
terdiri dari aspek tentang pemamparan media yang tinggi terhadap smartphone. 4) faktor sosial merupakan faktor
keempat yang beresiko, terdiri dari aspek tentang interaksi sosial siswa.

Kata kunci: kecanduan smartphone, remaja

Abstract
This research aims to understand risk factors addicted to using smartphone on students in SMK
Negeri 1 Kalasan Yogyakarta. Risk factors in this research was factors that causes the individuals being
addicted to smartphone. This research use the model research survey. Subject in this research was 55
students in SMK Negeri 1 Kalasan Yogyakarta with category included in addicted to smartphone.
Research data is obtained by using scale identification of the factors causing the addiction smartphone.
This instrument has been validated by expert judgement, whereas the reliabilty scale test used Alpha
Cronbach Formula and emerged coefficient score was 0,866. Data analysis was conducted quantitative
descriptive analysis. Thus the results were : 1) Internal factor is the most risk factor cause addiction and
consist of low self-control, high sensation seeking and low self-esteem. 2) Situational factor is the second
risk factor that cause addiction and consist of individual psychological condition aspect. 3) External
factor is the third risk factor that cause addiction and consist of highly media exposure about
smartphone. 4) Social factor is the fourth factor that cause addiction and consist of social interaction
aspect.

Keywords: smartphone addiction, teenager

PENDAHULUAN batas dengan hadirnya smartphone. Memliki


Seiring pesatnya kemajuan teknologi dan banyak kegunaan seperti untuk berkomunikasi
informasi, hal itu sangat berpengaruh pada jarak jauh atau membantu tugas sehari-hari, hal
bidang komunikasi dan pola hidup para remaja ini sangat memudahkan individu untuk
di Indonesia sekarang. Salah satu dari buah melakukan hal yang mereka inginkan dan
perkembangan teknologi tersebut adalah mereka butuhkan.
smartphone. Pada saat ini dunia menjadi tanpa
87 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016

Sebagai buah dari pekembangan membuat mereka tidak begitu peduli dengan apa
teknologi saat ini, smartphone dapat dikatakan yang terjadi di lingkungan sekitar. Hal ini
tidak bisa dipisahkan begitu saja dari kehidupan dirasakan langsung oleh peneliti pada saat
masyarakat, khususnya para remaja. Berbagai melaksanakan observasi lapangan di SMK
kejadian dan informasi yang terjadi di belahan Negeri 1 Kalasan Yogyakarta yang melihat
dunia ini dapat langsung diketahui dan diakses siswa di sana cenderung asyik menggunakan
melalui smartphone mereka. Cepatnya akses smartphone mereka dan tidak begitu peduli
informasi yang diperoleh dari seluhruh belahan dengan apa yang terjadi di sekitar kelas ataupun
dunia membuat dunia ini akan semakin sempit lingkungan sekolah pada saat waktu istirahat
karena kita bisa mengetahui kejadian di negara mereka. Sebagai contoh mereka memilih untuk
lain walaupun kita tidak berada di negara duduk berkelompok dan mulai bermain
tersebut hanya melalui smartphone yang smartphone mereka tanpa mempedulikan
dimiliki. keadaan sekitar.
Hadirnya smartphone sebagai salah satu Beberapa siswa mengaku kepada peneliti
dari kemajuan teknologi menyebabkan pada saat waktu-waktu istirahat, mereka
perubahan yang begitu besar pada kehidupan mengaku ketakutan jika terlihat tidak up to date
masyarakat khususnya remaja dengan segala terhadap hal atau informasi yang terbaru. Mereka
peradaban dan kebudayaannya. Perubahan ini juga akan saling bersaing dalam mengunggah
selain memberikan dampak positif pada dan memperbarui informasi terbaru bahkan
kehidupan remaja juga memberikan dampak aktifitas terbaru mereka yang terkadang tidak
negatif yang mengancam perkembangan masa begitu penting bagi orang lain. Yuwanto (2010:
remaja. Dengan segala macam kemudahan untuk 17-24) dalam penelitian sebelumnya
mengakses informasi melalui smartphone menjelaskan bahwa terdapat empat faktor
membuat remaja seolah-olah menjadi penyebab kecanduan smartphone pada remaja
kecannduan terhadap smartphone mereka. yaitu faktor internal, faktor eksternal, faktor
Penggunaan smartphone yang tinggi situasional dan faktor sosial. Berdasarkan
pada usia remaja, membuat aktivitas dan pola peneltian yang telah dilakukan oleh Yuwanto
perilaku keseharian remaja juga berubah. Hal ini sebelumnya, maka peneliti inigin mengetahui
terlihat dari fenomena umum yang terjadi apa saja faktor yang beresiko menyebabkan
sekarang. Mereka cenderung asik dengan siswa menjadi kecanduan smartphone.
kehidupan dunia maya mereka dan perhatian
yang lebih sedikit pada kehidupan nyata mereka, METODE PENELITIAN
komunikasipun cenderung lebih sering terjadi Jenis Penelitian
melalui akun-akun media sosial mereka Penelitian ini menggunakan jenis
dibanding dengan intensitas komunikasi secara penelitian survei (survey research). Tujuan
langsung atau face to face. Perilaku ini seakan peneliti menggunakan penelitian survey adalah
Faktor-faktor Resiko.... (Duha Agusta) 88

untuk mengetahui faktor-faktor resiko Teknik analisis data yang digunakan


kecanduan menggunakan smartphone pada dalam penelitian ini adalah teknik analisis data
remaja di SMK Negeri 1 Kalasan Yogyakarta. kuantitatif.Analisis data kuantitatif dalam
penelitian ini yaitu dengan cara
Waktu dan Tempat Penelitian menginprentasikan skor skala faktor penyebab
Penelitian ini berlokasi di SMK Negeri 1 kecanduan smartphone untuk mengetahui tingkat
Kalasan yang beralamat di Randugunting, faktor penyebab siswa dalam kecanduan
Tamanmartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta. menggunakan smartphone.
Waktu pelaksanaan penelitian yaitu pada tanggal
22 September – 9 Oktober 2015. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian

Target/Subjek Penelitian Berdasarkan hasil penelitian yang telah

Subjek dalam penelitian adalah siswa dilaksanakan, maka didapatkan hasil rata-rata

SMK N 1Kalasan tahun ajaran 2015/2016 yang skor dari faktor penyebab kecanduan smartphone

berjumlah 55 siswa. pada subyek penelitian. Berikut adalah tabel


hasil rata-rata skor faktor penyebab kecanduan
Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan smartphone.
Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian Tabel 1. Rata-rata Skor Faktor Penyebab.

ini adalah data kuantitatif. Data kuantitatif Rata-Rata Skor Faktor Peyebab
diperoleh dengan memberikan skala identifikasi
faktor penyebab kecanduan smartphone kepada
107,7
subjek penelitian. Skala identifikasi faktor
penyebab kecanduan smartphone berisi 71 aitem
pernyataan yang dibagi dalam pernyataan
favourable dan unfavourable.
Skala identifikasi faktor penyebab 32,41
24,16
kecanduan smartphone bertujuan untuk 15,76

mengetahui tingkat faktor penyebab kecanduan Faktor Internal Faktor Eksternal Faktor Situasional Faktor Sosial

smartphone pada remaja. Data yang dihasilkan


Berdasarkan Tabel 1. menunjukkan
dari instrumen skala identifikasi faktor penyebab
faktor-faktor yang mempengaruhi kecanduan
kecanduan smartphone berupa angka yang
smartphone pada remaja di SMK Negeri 1
mengambarkan kategori tingkat faktor penyebab
Kalasan Yogyakarta. Faktor internal berada
subjek penelitian dalam kecanduan smartphone,
pada kategori sedang dengan rerata skor
meliputi rendah, menengah, dan tinggi.
yang paling tinggi 107,7 (64%).
Pengkategorisasian faktor internal pada
Teknik Analisis Data
kategori sedang berdasarkan kategorisasi
89 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016

rentang skor dan rerata faktor internal berada Pada Tabel 2. menunjukkan bahwa
pada rentang skor 84 – 126. remaja di SMK Negeri 1 Kalasan memiliki
Faktor situasional berada pada aspek sensation yang tinggi memiliki rerata
kategori sedang dengan rerata skor 32,41 skor 39 dan berada pada kategori menengah.
(68%). Pengkategorisasian faktor situasional Kategoriasasi rerata skor untuk aspek
pada kategori sedang berdasarkan sensation seeking yang tinggi terbagi atas
kategorisasi rentang skor dan rerata faktor kategori tinggi (45-60), kategori menengah
situasional berada pada rentang skor 24 – 36. (30-45) dan kategori rendah (15-30).
Faktor eksternal berada pada kategori Pada aspek self esteem yang rendah
sedang dengan rerata skor 24,16 (55%). memiliki rerata skor 27,13 dan berada pada
Pengkategorisasian faktor eksternal pada kategori menengah. Kategoriasasi rerata skor
kategori sedang berdasarkan kategorisasi untuk aspek self esteem yang rendah terbagi
rentang skor dan rerata faktor eksternal atas kategori tinggi (33-44), kategori
berada pada rentang skor 22 – 33. menengah (22-33) dan kategori rendah (11-
Faktor sosial berada pada kategori 22).
sedang dengan rerata skor 15,76 (66%). Aspek kontrol diri yang rendah
Pengkategorisasian faktor sosial pada memiliki rerata skor 41,96 dan berada pada
kategori sedang berdasarkan kategorisasi kategori menengah. Kategoriasasi rerata skor
rentang skor dan rerata faktor sosial berada untuk aspek kontrol diri yang rendah terbagi
pada rentang skor 12 – 18. atas kategori tinggi (48-64), kategori
Selain itu terdapat rata-rata skor dari menengah (32-48) dan kategori rendah (16-
aspek faktor penyebab kecanduan 32).
smartphone pada subyek penelitian. Berikut Aspek paparan media yang tinggi
adalah tabel hasil rata-rata skor dari aspek terhadap smartphone memiliki rerata skor
faktor penyebab kecanduan smartphone. 24,16 dan berada pada kategori menengah.
Tabel 2. Rata-rata Skor Aspek Faktor Penyebab Kategoriasasi rerata skor untuk paparan
media yang tinggi terhadap smartphone
Rata-Rata Skor Aspek Faktor
Peyebab terbagi atas kategori tinggi (33-44), kategori
menengah (22-33) dan kategori rendah (11-
22).
41,96
39
32,41 Aspek kebutuhan interaksi sosial
27,13
24,16 memiliki rerata skor 15,76 dan berada pada
15,76
kategori menengah. Kategoriasasi rerata skor
untuk kebutuhan interaksi sosial terbagi atas
kategori tinggi (18-24), kategori menengah
(12-18) dan kategori rendah (6-12).
Faktor-faktor Resiko.... (Duha Agusta) 90

Aspek situasi psikologis individu bentuk perilaku yang dapat membawa


memiliki rerata skor 32,41 dan berada pada individu ke arah konsekuensi positif .
kategori menengah. Kategoriasasi rerata skor Kontrol diri yang rendah dalam
untuk aspek situasi psikologis individu penelitian ini sesuai dengan pendapat Aroma
terbagi atas kategori tinggi (36-48), kategori (2012: 2) yang mengatakan bahwa individu
menengah (24-36) dan kategori rendah (12- dengan kontrol diri yang rendah memiliki
24). kecenderungan untuk menjadi implusif,
senang mengambil tindakan beresiko dan
PEMBAHASAN berpikir tidak masuk akal. Rasionalisasinya
Pada penelitian ini faktor internal adalah individu dengan kontrol diri yang
adalah faktor yang menggambarkan rendah akan dengan senang hati melakukan
karakteristik individu tersebut dan berada hal yang beresiko tanpa memikirkan efek
pada kategori menengah. Faktor ini menjadi dari jangka panjangnya. Oleh karena itu
faktor yang paling mempengaruhi individu aspek kontrol diri yang rendah merupakan
dikarenakan faktor ini memiliki rerata skor aspek yang paling mempengaruhi faktor
yang paling tinggi diantara faktor lainnya. internal pada subyek penelitian.
Hal ini didukung oleh hasil penelitian Aspek tertinggi kedua yang
Denson (2012) yang menyatakan bahwa mempengaruhi faktor internal yaitu aspek
dorongan individu untuk melakukan sesuatu sifat sensation seeking yang tinggi. Sifat
bukan dari faktor eksternalnya melainkan sensation seeking adalah sebuah sifat yang
dari dalam (faktor internal) individu itu ditandai oleh kebutuhan berbagai macam
sendiri. Faktor internal dipengaruhi oleh tiga sensasi dan pengalaman yang baru, luar biasa
aspek yaitu, kontrol diri yang rendah, dan kompleks, serta kesediaan untuk
sensation seeking yang tinggi dan self esteem mengambil resiko baik secara fisik, sosial,
yang rendah. hukum maupun finansial (Zuckerman dalam
Muhammad Farid, dkk (2014 : 127) Rio Agusto 2014 : 3). Rio Agusto (2014: 3)
dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa dalam hasil penelitiannya menyatakan bahwa
ketika dorongan untuk melakukan suatu hal pada aspek ini terdapat dimensi pencarian
mencapai puncaknya, kontrol diri dapat pengalaman melalui gaya hidup yang tidak
membantu individu mempertimbangkan konvensional dan gaya hidup yang anti
tentang aspek, resiko dan norma sosial yang konformitas. Pembuktian dimensi ini
akan dihadapinya. Kontrol diri itu sendiri didukung oleh Septi Anugrah Heni (2013: 4)
dapat diartikan sebagai suatu aktivitas dalam penelitiannya yang menyatakan bahwa
pengendalian tingkah laku untuk menyusun, sifat sensation seeking yang tinggi pada
membimbing, mengatur dan mengarahkan faktor internal penyebab kecanduan
smartphone mempengaruhi individu menjadi
91 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016

kecanduan dan menurunkan kontrol diri Faktor situasional adalah faktor dimana
dalam menggunakan smartphone, karena seseorang merasa nyaman saat menggunakan
pada dimensi ini memunculkan perilaku smartphone baik dalam kondisi sendiri
konsumtif yang berakibat pada perilaku (individu) maupun berkelompok (kolektif).
kecanduan dalam menggunakan smartphone. Dalam penelitian ini diperoleh hasil bahwa
Perilaku konsumtif ini menyebabkan siswa ketika individu merasa kurang nyaman,
tidak bisa mengambil keputusan dan seperti ketika mempunyai masalah, individu
pertimbangan secara tepat dalam penggunaan akan mulai menggunakan smartphone untuk
smartphone dan berakibat pada perilaku membuat dirinya menjadi nyaman, dengan
pemborosan serta menurunnya kontrol diri kata lain faktor situasional adalah faktor yang
siswa dalam menggunakan smartphone. mengandung aspek tentang situasi psikologis
Selain kedua aspek diatas, aspek individu ketika menggunakan smartphone.
ketiga yaitu self esteem yang rendah juga Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian
memiliki andil walaupun lebih kecil Young (1998) yang melakukan survey di
prosentasenya. May Rauli Simamora (2012: Amerika Serikat bahwa lebih dari 50%
3) menjelaskan dalam penelitiannya bahwa individu yang mengalami kecanduan
self esteem merupakan ukuran keterikatan diakibatkan oleh masalah emosional seperti
interpersonal individu yang mengingatkan depresi dan gangguan kecemasan. Individu
seseorang ketika suatu keterikatan yang mengalami kecanduan seringkali
mengalami kemunduran atau kekurangan. menggunakan fantasi mereka sebagai
Siswa dengan self esteem yang rendah pengalihan secara psikologis terhadap
cenderung mengungkapkan diri mereka perasaan-perasaan yang tidak menyenangkan
secara negatif. Pada penelitian lain juga atau situasi yang menimbulkan stress. Pada
didiapatkan hasil bahwa siswa dengan self penelitian ini faktor situasional penyebab
esteem yang rendah maka kemungkinan akan kecanduan smartphone pada remaja berada
memungkinkan perilaku kecanduan yang pada kategori menengah.
semakin tinggi (Aydin dan Sari, 2011). Dari data faktor situasional yang
Berdasarkan hasil penelitian Simamora diperoleh dapat dipahami bahwa siswa
(2012: 3) dan Aydin dan Sari (2011) apabila cenderung terganggu aktivitasnya bila ada
dikaitkan dengan hasil penelitian ini maka situasi yang tidak diinginkan ketika
terbukti bahwa siswa dengan self esteem menggunakan smartphone dan cepat
yang rendah maka semakin besar bertindak ketika perasaan tidak nyaman.
kemungkinan siswa tersebut menjadi Hasil penelitian ini juga seperti hasil
kecanduan terhadap smartphone. penelitian yang dilakukan di Iran yang
Faktor kedua kecanduan smartphone menggambarkan/menginformasikan bahwa
yang mempengaruhi yaitu faktor situasional. individu yang mengalami kecanduan
Faktor-faktor Resiko.... (Duha Agusta) 92

smartphone sebagian dihadapi pada situasi teman sebaya pada saat membeli ataupun
yang memicu symptom-symptom gangguan mengganti smartphone. Artinya pengaruh
psikologis seperti depresi, sensitivitas teman sebaya pada faktor eksternal ini
interpersonal dan kecemasan yang lebih memberikan kontribusi yang berpengaruh
tinggi daripada yang tidak termasuk dalam pada remaja dalam perilaku berlebihan
kecanduan smartphone (Alavi, dkk dalam menggunakan smartphone.Individu yang
Mohammad Gilang Santika, 2015 1-2). Pada mempunyai interaksi lebih banyak dengan
faktor situasional ini didalamnya terdapat orang-orang memiliki kecenderungan yang
pernyataan yang merujuk pada symptom- tinggi untuk mengganti atau membeli
symptom gangguan psikologis yaitu smartphone yang baru tanpa
kecemasan siswa yang tinggi terhadap mempertimbangkan dan mengambil
smartphonenya. Dari symptom-symptom itu keputusan yang tepat saat membeli ataupun
dapat disimpulkan bahwa faktor situasional mengganti smartphone (Septi, 2013: 4-5).
mempunyai pengaruh dalam menyebabkan Selain itu pengaruh media tentang
individu menjadi kecanduan dalam pemaparan smartphone terhadap perilaku
menggunakan smartphone. kecanduan smartphone ini didukung oleh
Faktor ketiga yang mempengaruhi salah satu hasil lembaga survei di bidang
adalah faktor eksternal. Pada penelitian ini pemasaran smartphone Indonesia yang
faktor eksternal kecanduan smartphone menyatakan bahwa remaja merupakan
adalah bagaimana pengaruh media terhadap konsumen yang sensitif terhadap
pemaparan smartphone dan berbagai fasilitas perkembangan smartphone (Frontier
yang disediakan. Pada penelitian ini faktor Consulting Group, 2012: 2). Pemaparan
eksternal berada pada kategori menengah. media tentang smartphone baik dalam bentuk
Berdasarkan hasil penelitian, faktor eksternal iklan, promo atau info pameran smartphone
ini dipengaruhi oleh aspek paparan media terbaru dapat di akses atau dilihat oleh
yang tinggi tentang smartphone sehingga remaja kapanpun dan dimanapun. Oleh
menyebabkan munculnya perilaku implusif karena itu pemaparan media yang tinggi
siswa dalam membeli smartphone. Sejalan terbukti berpengaruh pada faktor eksternal
dengan yang dijelaskan Septi (2013: 4-5) penyebab kecanduan smartphone.
bahwa perilaku implusif ini didasari atas Faktor keempat yang mempengaruhi
keinginan atau hasrat yang tiba-tiba dan adalah faktor sosial. Faktor sosial
dilakukan tanpa pertimbangan dan mempunyai aspek tentang kebutuhan
pengambilan keputusan yang tepat saat individu dalam interaksi sosial. Pada
pembelian. penelitian ini faktor sosial juga berada pada
Pada faktor eksternal ini juga kategori menengah. Doni Harfianto, dkk
menyatakan tentang bagaimana pengaruh (2015: 2) menjelaskan dalam penelitiannya
93 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016

bahwa interaksi sosial pada dasarnya dapat tidak perlu untuk datang ke tempat orang
berguna bagi siswa dalam mengembangkan yang dimaksud. Mereka baru akan menemui
pemikiran sosial yang berkenaan dengan orang yang dimaksud apabila pesan yang
pengetahuan dan keyakinan mereka tentang mereka sampaikan melalui smartphone
masalah, hubungan dan keterampilan sosial. mereka tidak terkirim. Hasil penelitian tadi
Peningkatan jumlah smartphone saat ini memunculkan suatu kesenangan dan
membentuk pola interaksi baru dan kemudahan dalam aktivitas para remaja akan
menurunkan intensitas hubungan komunikasi tetapi disisi lain juga menurunkan intensitas
individu. hubungan individu. Hal-hal tersebut yang
Ameliola dan Nugraha (2013) dalam membuktikan faktor sosial mempunyai
penelitiannya menjelaskan interaksi sosial pengaruh dalam kecanduan smartphone.
yang dilakukan lewat media (smartphone) Dari hasil penelitian dan pembahasan
akan membentuk pola interaksi baru. secara keseluruhan maka empat faktor
Keberadaan smartphone yang tidak dapat penyebab kecanduan smartphone pada
dilepaskan dari siswa, membuat komunikasi remaja mempunyai pengaruh pada subyek
tidak mempunyai batasan waktu. Kehadiran dalam penelitian. Keempat faktor penyebab
smartphone ini membuat siswa lebih asik kecanduan smartphone menjadikan remaja
dengan smartphonenya daripada orang pada saat ini menjadi ketergantungan
didekatnya. Ketika sedang berjalan pun siswa terhadap smartphone sebagai bagian dari
asik memainkan smartphonenya dan perkembangan teknologi.
smartphone juga membuat siswa hanya Gardner dan Davies (2014) dalam
menunduk dan menatap smartphone mereka penelitiannya menjelaskan bahwa
tanpa menghiraukan lingkungan sekitar. kemudahan dalam mencari apa yang individu
Komunikasi tanpa ada batasan waktu ini inginkan dengan cepat,efisien dan sesegera
membuat smartphone menjadi pola interaksi mungkin membuat individu sering memaksa
baru. untuk mencari apa yang mereka inginkan.
Selain itu Ameliola dan Nugraha Dukungan kehidupan sosial yang sangat
(2013) juga mengatakan bahwa cara mewah bagi para remaja memberikan
berkomunikasi para remaja menggunakan dampak negatif yang sangat besar. Remaja
smartphone juga membuat kualitas seperti mengasingkan diri dari kehidupan
komunikasi tatap muka menurun. Di sosial nyata dan cenderung asik dengan
lingkungan sekolah siswa akan lebih memilih kehidupan sosial dunia maya.
untuk berkomunikasi menggunakan Gardner juga mengatakan bahwa
smartphone karena diangggap lebih efisien, terdapat 3 bagian penting dalam kehidupan
praktis, memperpendek jarak dan remaja yaitu identitas, kedekatan dan daya
mempercepat waktu sehingga para siswa imajinasi. Remaja yang termasuk dalam
Faktor-faktor Resiko.... (Duha Agusta) 94

kecanduan menggunakan smartphone menyebabkan individu menjadi


berdasarkan hasil penelitian Gardner dan kecanduan terhadap smartphone.
Davies akan memiliki identitas yang baru, 2. Faktor situasional penyebab kecanduan
memiliki hubungan yang dangkal dengan smartphoneadalah faktor yang
individu yang lain serta memperkaya daya menggambarkan tentang situasi
imajinasi kreativitasnnya. Oleh karena itu psikologis individu. Hal yang
Gardner dan Davies berharap kepada ditekankan disini adalah siswa akan
generasi muda, bahwa kehidupan dalam era merasa nyaman secara psikologis
digital sekarang dapat menjadikan apabila mereka menggunakan
ketergantungan terhadap smartphone smartphone. Faktor situasional pada
menjadi sebuah kelebihan, dengan daya penelitian faktor beresiko kedua
imajinasi yang tinggi dan identitas yang baru, menyebabkan individu menjadi
diharapkan dapat menjadi batu loncatan kecanduan terhadap smartphone.
untuk menciptakan kreativitas yang luar 3. Faktor eksternal penyebab kecanduan
biasa bukan mengekang atau mengasingkan smartphoneadalah faktor yang
remaja pada aktivitas yang menghambat tiga mempengaruhi individu dalam hal
bagian penting dalam kehidupannya. membeli smartphone. Pada faktor ini
dijelaskan tentang bagaimana siswa
SIMPULAN DAN SARAN menjadi kecanduan karena besarnya
Simpulan pengaruh media dalam memasarkan
Berdasarkan data yang diperoleh dari
smartphone dan fasilitas yang disediakan.
hasil analisis yang dilakukan pada 55 siswa,
Faktor eksternal pada penelitian ini faktor
maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tingkat
yang beresiko ketiga menyebabkan
kecanduan smartphonedidapatkan
individu menjadi kecanduan terhadap
kesimpulan sebagai berikut :
smartphone.
1. Faktor internal adalah faktor yang
4. Faktor sosial penyebab kecanduan
menggambarkan karaketeristik individu.
smartphoneadalah faktor yang
Faktor internal merupakan faktor yang
menggambarkan tentang kebutuhan
paling mempengaruhi individu dalam
interaksi sosial siswa. Faktor sosial ini
kecanduan smartphone. Faktor internal
menjelaskan pola interaksi sosial yang
ini mengandung tiga aspek-aspek
mempengaruhi individu menjadi
penyebab yaitu aspek kontrol diri yang
kecanduan terhadap smartphone. Faktor
rendah, sifat sensation seeking yang
sosial pada penelitian ini faktor yang
tinggi dan self esteem yang rendah.
beresiko keempat menyebabkan individu
Faktor internal pada penelitian ini
menjadi kecanduan terhadap smartphone.
merupakan faktor yang paling beresiko
95 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 3 Tahun ke-5 2016

Saran dapat menggunakan metode lain dalam


Berdasarkan kesimpulan yang sudah melakukan penelitian tentang kecanduan
dikemukakan sebelumnya, dapat disampaikan terhadap smartphone.
beberapa saran diantaranya:
1. Bagi siswa penelitian ini diharapkan DAFTAR PUSTAKA

dapat dijadikan referensi bagi siswa Ameliola, S dan Nugraha, D.H. (2013).
supaya terhindar dari kecanduan terhadap Perkembangan Media Informasi Dan
Teknologi Terhadap Anak Dalam Era
smartphone serta dapat mengetahui ciri- Global. Diakses dari
ciri dan dampak yang ditimbulkan dari http://google.co.id/jurnal-interaksi-
sosial.pdf Pada tanggal 10 November
ketergantungan terhadap smartphone. 2015, jam 22.24 WIB.
2. Bagi pihak sekolah hasil penelitian ini
Aroma, dkk. (2012). Hubungan Kontrol Diri
diharapkan dapat dijadikan sebagai Dengan Kecenderungan Kenakalan
referensi bagi sekolah tentang gambaran Remaja. Jurnal psikologi Pendidikan dan
Perkembangan Universitas Airlangga
faktor-faktor penyebab ketergantungan Volume 01. No 02 Juni 2012.
terhadap smartphone pada siswa.
Aydin, B., dan Sari, S.V. (2011). Internet
Selanjutnya, pihak sekolah dapat Addiction Among Adolescents: The Role
of Self-Esteem. JournalProcedia Social
menjadikan hasil penelitian ini sebagai
and Behavioral Sciences, 15, 3500-3505.
acuan untuk membuat peraturan
Doni Harfiyanto, dkk. (2015). Pola Interaksi
penggunaan smartphone di lingkungan Sosial Siswa Pengguna Gadget Di
sekolah. Selain itu, pihak sekolah SMAN 1 Semarang. Jurnal Ilmu
Pengetahuan Sosial Program
diharapkan melibatkan diri langsung Pascasarjana Universitas Negeri
dalam membimbing siswa dalam Semarang Volume 01. No 04 Agustus
2015
menggunakan smartphone sehingga dapat
mengurangi munculnya kecanduan Gardner, Howard dan Davies, Katie. (2013). The
App Generation : How Today’s Youth
terhadap smartphone pada siswa. Navigate Identity, Intimacy, and
3. Bagi pihak jurusan Psikologi Pendidikan Imagination in a Digital World. New
Heaven and London: Yale University
dan Bimbingan, hasil penelitian ini Press.
diharapkan dapat dijadikan referensi
May Rauli Simamora. (2012). Hubungan Antara
tentang gambaran faktor-faktor penyebab Self Esteem dan Self Control Dengan
ketergantungan terhadap smartphone Internet Addiction. Skripsi. Fakultas
Psikologi Universitas Bina Darma
pada siswa. Palembang.
4. Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian
Mohammad Gilang Santika. (2015). Hubungan
ini diharapkan dapat digunakan sebagai Antara FoMo (Fear of Missing Out)
Dengan Kecanduan Internet (Internet
referensi bagi peneliti selenjutnya dalam
Addiction) Pada Remaja Di SMAN 4
mengidentifikasi faktor-faktor penyebab Bandung. Skripsi. Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Pendidikan
ketergantungan terhadap smartphone.
Indonesia.
Selain itu diharapkan peneliti selanjutnya
Faktor-faktor Resiko.... (Duha Agusta) 96

Muhammad Farid, dkk. (2015). Religiusitas,


Kontrol Diri Dan Kenakalan Remaja.
Jurnal Psikologi Indonesia Volume 3. No
02 Mei 2014 hal 126-129.

Rio Agusto Bintang Nugroho. (2014). Hubungan


Antara Sensation Seeking Dengan Intensi
Melakukan Cyberbullying Pada Remaja.
Skripsi. Program Studi Psikologi FISIP
Universitas Brawijaya.

Septi Anugrah Heni. (2013). Hubungan Antara


Kontrol Diri Dan Syukur Dengan
Perilaku Konsumtif Pada Remaja SMA
IT Abu Bakar Yogyakarta. Skripsi.
Fakultas Psikologi Universitas Ahmad
Dahlan.

Anda mungkin juga menyukai