Abstrak: Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penggunaan smartphone terhadap
motivasi belajar siswa SD di Kecamatan Mapanget. Penelitian ini dilaksanakan di empat sekolah dasar
yakni SD Inpres 03 Paniki Bawah, SD Katolik Santo Yohanes Mapanget Barat, SD Katolik 02 Santo Don
Bosco Paniki Bawah dan SD Katolik 10 Santo Fransiskus Buha. Jumlah sampel yang digunakan 84 siswa
kelas V pada semester genap T.A 2018/2019. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode
penelitian yang adalah metode penelitian survei. Tahapan penelitiannya adalah observasi lokasi
penelitian, penyusunan kuisioner, pembagian kuisioner, uji validitas, pengumpulan data, pengolahan hasil
penelitian, analisis hasil penelitian dan pembahasan penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
pengaruh penggunaan smartphone terhadap motivasi belajar siswa SD di Kecamatan Mapanget adalah
sebesar 0,057 atau 5,7% dengan tingkat signifikansi 0,028. Begitupun dengan hasil pengujian t tabel
lebih besar dari pada t hitung yakni thitung = 2.232 ≥ (ttab) = 1.989. Dengan demikian, dapat dinyatakan
bahwa koefisien regresi adalah berarti. Artinya penggunaan smartphone berpengaruh terhadap motivasi
belajar siswa meskipun dalam kategori rendah. Peneliti memberikan saran agar siswa baik di sekolah
maupun dirumah tidak menggunakan smartphone yang berlebihan. Orang tua dan guru selalu mengawasi
anak-anak dalam penggunaan smartphone apalagi pengaruh terhadap motivasi belajar siswa sangat
rendah. Siswa diarahkan agar smartphone justru bisa menjadi media dalam peningkatan motivasi belajar
siswa.
Abstract: The aim of this research is to explain influence smartphone on learning motivation of students in
elementary school, Mapanget Subdistrict, Manado City. This research is in four elementary schools:
SD Inpres 03 Paniki Bawah, SD Katolik Santo Yohanes Mapanget Barat, SD Katolik 02 Santo Don
Bosco Paniki Bawah; and SD Katolik 10 Santo Fransiskus Buha. Samples those used are 84 students.
This research is a quantitative approach. It used the survey’s method. It have stages: observation of
the location of the research, preparation of questionnaires, distribution of questionnaires, validity
testing, data collection, processing of research results, analysis of the results of research, and
discussion. The result showed that the effect of smartphone on the learning motivation of students in
elementary school Mapanget Subdistrict was 0.057 or 5.7% with a significance 0.028 < 0,05. The
results of testing t-table is greater than t count, namely t-hitung = 2.232 ≥ (t-tab) = 1.989. This means
that smartphone have an effect on students’ learning motivation even though it is in the low category
5.7%. Suggestion as recommendation: students do not use excessive smartphones both at school and
at home. Parents and teachers always supervise children especially using of smartphone everday
because the effect of smartphone on students’ learning motivation is very low.
©2019 –Ini adalah artikel dengan akses terbuka dibawah licenci CC BY-NC-4.0
(https://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ) by penulis.
bertindak dengan cara yang jelas untuk belajar dan peranan guru di kelas. Dengan
memenuhi beberapa tujuan tertentu. Motivasi demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi
menjelaskan mengapa orang melakukan suatu belajar adalah semangat untuk menuntut ilmu dan
tindakan. Selanjutnya Mc Donald (Cleopatra, meningkatkan prestasi belajar di sekolah.
2015) merumuskan pengertian motivasi sebagai Motivasi belajar menjadi hal yang sangat penting
berikut. ”Motivation is an energy change within bagi peserta didik, karena melaluinya siswa dapat
the person charakteriezed by affective arousal mencapai sebuah prestasi yang baik.
and anticipatory goal reaction”, yang selanjutnya
diartikan, bahwa motivasi adalah suatu Smartphone
perubahan energi dalam diri seseorang yang Smartphone seringkali disebut sebagai ponsel
ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi pintar yang bukan hanya digunakan sebagai alat
untuk mencapai tujuan. Dalam rumusan tersebut komunikasi tetapi punya kemampuan lain.
ada tiga unsur yang saling berkaitan. Unsur-unsur Menurut Gary B, Thomas J & Misty E (dalam
ini ialah sebagai berikut: (a) arah prilaku, (b) Wilantika, 2017), smartphone adalah telepon
kekuatan respon setelah seseorang memilih, yang internet enabled yang biasanya
mengikuti tindakan tertentu, (c) kelangsungan menyediakan fungsi Personal Digital Assistant
perilaku/ seberapa lama orang tersebut terus (PDA), seperti fungsi kalender, buku agenda,
berperilaku menurut cara tertentu. Selanjutnya, buku alamat, kalkulator dan catatan. Dengan
menurut Djamarah (Yuniastuti, 2013) motivasi alasan itulah, maka smartphone disebut sebagai
ialah suatu pendorong yang mengubah energi telepon cerdas. Smartphone adalah alat
dalam diri seseorang ke dalam bentuk aktivitas komunikasi yang memiliki kemampuan lebih. Ia
nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Pada memiliki perangkat keras dan perangkat lunak
dasarnya motivasi belajar siswa dibedakan yang memiliki kemiripan dan fungsi yang
menjadi dua jenis, yakni motivasi intrinsik dan canggih seperti komputer. Dengan kata lain
motivasi ekstrinsik. Menurut Usman (2010:29), smartphone adalah kcomputer kecil yang
motivasi ini timbul sebagai akibat dari dalam memiliki kemampuan untuk berkomunikasi,
individu karena adanya ajakan, suruhan, dari mencari data, email, bermain games, transfer data
orang lain sehingga dengan kondisi demikian dan keuangan dan kegunaan lainnya yang dapat
akhirnya ia mau melakukan sesuatu atau belajar. mempermudah aktivitas manusia. Rahma
Artinya motivasi instrinsik berarti motivasi yang (2015:7) smartphone adalah telepon yang
berasal dari dalam diri individu dan bersifat menyediakan fitur yang berada di atas dan diluar
fundamental untuk melakukan dorongan dalam kemampuan sederhana untuk membuat panggilan
berperilaku dengan aktivitas yang dilaksanakan, telepon. Smartphone dipahami sebagai ponsel
bersifat bebas dan memiliki kecenderungan tanpa dan bukan telepon rumah. Smartphone (telepon
paksaan atau intervensi dari orang lain. cerdas) adalah telepon genggam yang
Sedangkan motivasi ekstrinksik adalah mempunyai kemampuan tingkat tinggi, kadang-
motivasi yang lahir dari rangsangan luar seperti kadang dengan fungsi yang menyerupai
adanya kompetisi atau pesaingan. Motivasi komputer.
eksternal juga bisa terjadi karena adanya prinsip Fatima dan Mufti (2014:83) menegaskan
reward dan punishment sehingga seseorang smartphone mampu menjadikan salah satu media
terdorong untuk melakukan sesuatu. Motivasi ini pembelajaran yang menarik, karena siswa dapat
dapat dikategorikan sebagai tindakan yang dibuat mempelajari materi sains dengan cara yang
karena adanya intervensi atau tekanan yang ada berbeda, yaitu memanfaatkan HP sebagai sumber
dari luar individu. belajar. Selain membuat pembelajaran lebih
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, menarik, siswa dapat mempelajari materi tanpa
maka dapat disimpulkan bahwa motivasi terbatas waktu, artinya siswa dapat belajar di luar
merupakan sesuatu hal yang menjadi jam pembelajaran, sehingga akan memberikan
pendorong/penggerak seseorang untuk dampak positif bagi siswa dalam penggunaan
melakukan sesuatu baik yang disebabkan oleh HP/Smartphone sebagai sarana belajar.
faktor internal maupun dari faktor eksternal. Mengenai minat siswa, saat ini tidak ada satu
Minat belajar yang berasal dari dalam diri seperti teknologi pun akhir-akhir ini di mana-mana
unsur emosional, keinginan dalam diri, mental seperti ponsel da, dan dalam konteks tertentu,
dan fisik siswa, sedangkan yang berasal dari luar lebih khusus smartphone. Karena hal ini, banyak
diri siswa yang mendorong untuk belajar adalah penulis merekomendasikan penggabungan
seperti fasilitas belajar, keadaan budaya, kegiatan mereka ke dalam kelas untuk membantu
94
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. 3 (2) Oktober 2019
mempromosikan keterlibatan siswa, meskipun teman yang jauh menjadi dekat dan teman yang
data empiris mengenai pengaruh teknologi dekat menjadi jauh.” Dinamika smartphone telah
seluler pada keterlibatan tugas dapat diabaikan menjadi kebutuhan primer untuk menjalin
(Sarhandi, dkk, 2017:104) komunikasi yang cepat dikalangan masyarakat
Dalam penelitian ini mengkaji tentang khususnya anak-anak, menjadikan smartphone
pengaruh smartphone terhadap motivasi belajar tersebut telah bergeser fungsinya, yang awalnya
siswa. Ada dugaan bahwa penggunaan merupakan kebutuhan sekunder menjadi
smartphone bagi anak-anak SD bisa mengganggu kebutuhan primer. Akibatnya minat belajar dan
motivasi dan aktivitas belajar mereka baik di konsentrasi di sekolah menjadi terganggu.
sekolah maupun di rumah. Untuk lebih jelas Berdasarkan beberapa penegasan tersebut
Yuniati Yenny, dkk (2015:439)) menjelaskan maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan
bahwa penggunaan smartphone atau telepon smartphone bagi anak-anak di tingkat sekolah
pintar semakin berkembang di kalangan anak- dasar mulai semakin berkembang sehingga pada
anak, terutama siswa. Ini menimbulkan berbagai akhirnya bisa mempengaruhi aktivitas dan
macam perubahan sikap dan perilaku di kalangan motivasi belajar mereka. Untuk itu, maka
anak itu sendiri. Anak lebih memilih untuk diperlukan pendampingan dari orang tua dan
berkomunikasi dengan teman- teman yang guru agar anak-anak dapat menggunakan
berada di dalam satu smartphone dengannya, smartphone secara bijak dan benar sehingga
daripada berkomunikasi dengan teman yang ada menjadi fasilitas yang bisa membantu aktivitas
di sebelahnya. Beberapa kalangan berpendapat belajar mereka.
bahwa adanya smartphone ini “menjadikan
Skor Skor
Variabel Modu
n (∑Y) Mean (SDY) Median terenda terting
Y s
h gi
Deskripsi umum dari data hasil penelitian pada kelas interval 4 atau pada rentang nilai 78-
yang mencakup variabel-variabel penelitian dan 87, dengan frekuensi absolut 28, frekuensi relatif
hal ini sangat penting karena dasar dalam 33,3 %, dan frekuensi kumulatifnya 53,6 %.
pembahasan dan penafsiran lebih lanjut. Sebaliknya frekuensi terendah terdapat pada
Penyajian data penelitian dari masing-masing kelas interval 2 atau pada rentang 58-67, dengan
variabel menggunakan program SPSS 25. frekuensi absolut 3, dan frekuensi relatif 3,6 %,
Motivasi Belajar (Y) sedangkan frekuensi kumulatifnya adalah 9,7 %.
Jumlah angka skor untuk variabel motivasi Jika data penyebaran skor untuk variabel
belajar (Y) berada dalam rentang 48 hingga 114. motivasi belajar (Y) tersebut disajikan atau
Berdasarkan data yang diperoleh dalam ditampilkan dalam bentuk grafik jenis histogram
penelitian kemudian diolah secara statistik dan maka akan tampak seperti di bawah ini:
diperoleh hasil, yakni jumlah keseluruhan (∑Y)
= 7.202, nilai rata-rata atau mean sebesar 85,74,
dengan standar deviasi (SDY) = 14,46, median
85, modus 80, skor minimum 48, dan skor
maksimumnya 114. Agar lebih jelas, maka dalam
tabel berikut ini disajikan rekapitulasi angka-
angka berdasarkan perhitungan statistik dasar.
Uraian tersebut dapat direkapitulasi dalam tabel
dibawah ini.
Tabel 4 Distribusi Frekuensi Skor smartphone One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test pada data
(X1 skor variabel motivasi belajar (Y), diperoleh nilai
Asymp. Sig (2-tailed) = 0,065. Hal ini
Interval Frekuensi Frekuensi
Frekuensi menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed)
No
Kelas Absolut Relatif (%)
Kumulatif lebih besar dari harga Alpha (α) = 0,05 atau 0,065
(%) ≥ 0,05. Dengan demikian, Ha diterima, dan itu
38-47 10 11.9 11.9 berarti data berdistribusi normal. Selanjutnya uji
1
normalitas variabel smartphone adalah diperoleh
2 48-57 15 17.9 29.8 nilai Asymp. Sig (2-tailed) = 0,067. Hal ini
3 58-67 20 23.8 53.6 menunjukkan bahwa nilai Asymp. Sig (2-tailed)
78-77 14 16.7 70.2 lebih besar dari harga Alpha (α) = 0,05 atau 0,67
4
≥ 0,05. Dengan demikian, Ha diterima, dan itu
5 78-87 9 10.7 81.0 berarti data berdistribusi normal. Berikutnya
6 88-97 8 9.5 90.5 adalah rangkuman hasil uji normalitas data dari
98-107 8 9.5 100.0
ketiga variabel yakni X1 (skor smartphone) dan Y
7
(skor motivasi belajar):
Total 84 100,0
Tabel 5 Rangkuman Hasil Perhitungan Uji
Normalitas
Berdasarkan tabel distribusi frekuensi skor No Variabel n Lhitung Alfa (α) Simpulan
smartphone (X1) dapat diketahui bahwa dari 1 X1 84 0,065 0,05 Normal
jumlah 84 responden frekuensi terbanyak ada 2 Y 84 0,067 0,05 Normal
pada kelas interval 3 dengan rentang nilai 58-67
dengan frekuensi absolut 20, frekuensi relatif Berdasarkan hasil uji normalitas data yang
23,8 %, sedangkan frekuensi kumulatifnya 53,6. telah dianalisis di atas ini maka dapat
Sebaliknya frekuensi terendah terdapat pada disimpulkan bahwa nilai signifikansi seluruh
kelas interval 6 dan 7 bersama-sama memiliki variabel lebih besar dari 0,05. Dengan demikian,
frekuensi absolut 8, frekuensi relatif 9,5 %. data hasil penelitian yang berasal dari populasi
Data penyebaran skor frekuensi variabel secara analisis berdistribusi normal.
pengetahuan tersebut dapat disajikan dalam
bentuk tampilan grafik histogram di bawah ini: 3.3 Uji Linieritas
(X1)
Skor 84 5.782 68,84 18,09 65,50 57 38 106
Sebagai ringkasan dari penjelasan yang telah Pengujian ini dilaksanakan dengan tujuan
disampaikan di atas maka pada tabel berikut ini untuk mengukur apakah arah garis regresi
disajikan rangkuman deskripsi data dari masing- variabel bebas (independen) terhadap variabel
masing variabel berdasarkan apa yang telah terikat (dependen) linier atau tidak. Uji linieritas
tercantum dalam rumusan masalah. dalam penelitian ini menggunakan metode
Analysis of Variance (ANOVA), yaitu dengan
3.2 Pengujian Persyaratan Analisis melihat nilai Fhitung deviasi dari linieritas.
Sementara untuk kriteria yang digunakan dalam
Uji Normalitas uji linieritas adalah Alpha 5 % (0,05). Maka
berarti Ho ditolak jika nilai probabilitas deviasi
Uji normalitas data penelitian dilakukan dari linieritas kurang (Sig ≤) atau sama dengan
melalui uji Liliefors dengan nilai pada kolom (Sig =) 0,05.
Kolmogorov-Smirnov. Untuk analisis pengujian Berdasarkan hasil uji linieritas pada
menggunakan program SPSS 25. Normal artinya “ANOVA Table” diketahui bahwa nilai
jika nilai signifikansi lebih besar dari Alpha (α = signifikansi pada liniearity variabel smartphone
0,05), sedangkan tidak, apabila nilai signifikansi dengan variabel motivasi belajar siswa sebesar
lebih kecil dari nilai Alpha (α = 0,05). Dari hasil 0,015. Karena nilai signifikansi 0,015 ≤ dari α =
analisis program SPSS 25, dengan uji normalitas 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat
97
Kosmas Sobon1 Jelvi M. Mangundap2. Pengaruh penggunaan smartphone terhadap motivasi
hubungan yang linier antara variabel smartphone terhadap variabel keterlibatan. Berikut adalah
(X1) dengan variabel motivasi belajar (Y). cara dan ketentuan pengujiannya:
Dengan demikian, asumsi linieritas terpenuhi. Pertama: Menghitung nilai t tabel :
Alfa (α) / 2 = 0,05 / 2 = 0,025 (uji 2
sisi)
3.3.1 Pengujian Hipotesis Penelitian
Degree of Freedom (df) = (jumlah data
84 – 1) = 83
Analisis Regresi Pengaruh Smartphone Dengan ketentuan tersebut didapat
(X1) terhadap Motivasi Belajar (Y) nilai t tabel sebesar (ttab) = 1.989 (daftar
tabel lihat lampiran).
Dalam praktik, analisis Regresi Sederhana
Kedua: Menentukan kriteria pengujian:
(Simple Regression) digunakan untuk
Terima Ha jika t hitung (thitung) ≥
mengetahui sejauh mana nilai hubungan atau
(ttabel) atau
pengaruh antara variabel independen atau bebas
Tolak Ho jika t hitung (thitung) ≤ (ttabel)
(X) dengan variabel dependen atau terikat (Y).
Ketiga: Membuat keputusan.
Disebut regresi sederhana karena hanya ada satu
Besarnya nilai t hitung (thit) adalah 2.232
variabel independen (X). Pengujian dengan
(lihat dalam tabel). Karena nilai t hitung
analisis regresi sederhana ditempuh dalam
antara X1 (smartphone) dengan Y (motivasi
beberapa langkah seperti berikut:
belajar) yang diperoleh lebih besar dari nilai
t tabel, yakni thitung = 2.232 ≥ (ttab) = 1.989,
Tabel 6 Pengaruh Smartphone (X1)
maka Ho ditolak dan menerima Ha. Dengan
terhadap Motivasi Belajar (Y)
demikian, dapat dinyatakan bahwa koefisien
regresi adalah berarti. Artinya bahwa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Coefficients
penggunaan smartphone berpengaruh
Model t Sig.
terhadap motiivasi belajar siswa.
B Std. Error Beta
(Constant)
Tingkat signifikansi pengaruh antara
72.569 6.099 11.899 0.000
Smartphone
variabel penggunaan smartphone dengan
0.191 0.086 0.239 2.232 0.028
motivasi belajar siswa dapat dilihat pada
a. Dependent Variable: Motivasi_Belajar tabel berikut:
3.3.2 Persamaan Regresi Sederhana Tabel 7 ANOVAa
Sum of Mean
Model df F Sig.
Rumus yang dipakai untuk melihat Squares Square
Regression 993.791 1 993.791 4.981 .028b
persamaan regresi sederhana adalah Y = a + bX1.
Residual 16360.447 82 199.518
Perhitungan analisis regresi terhadap data skor
Total 17354.238 83
variabel motiavasi belajar atas variabel
a. Dependent Variable: Motivasi_Belajar
smartphone menghasilkan a (nilai konstanta)
b. Predictors: (Constant), Smartphone
sebesar 72, 569 dan b (koefisien regresi) sebesar
0,191. Berdasarkan hasil tersebut maka pengaruh
penggunaan smartphone (X1) terhadap motivasi Apabila dianalisis dari segi pengujian
belajar (Y) dapat dirumuskan menurut persamaan berdasarkan signifikansi maka kriteria
regresi, yakni: Y = 72, 569 + 0,191 X1. Hasil Y hipotesisnya adalah:
adalah 72,76. Dengan kata lain nilai 0,191 Ha diterima jika signifikansi ≥ 0,05
mengandung arti bahwa setiap penambahan X Ho ditolak jika signifikansi ≤ 0,05
satuan (1%) penggunaan smartphone (X), maka Dari uji Anova dihasilkan untuk nilai F hitung
motivasi belajar Siswa (Y) akan meningkat adalah 4.981 dengan tingkat signifikansi (angka
sebesar 0,191. probabilitas) sebesar 0,028. Karena angka
probabilitas (Sig.) jauh lebih kecil dari alfa (α):
1) Pengujian Hipotesis (Penentuan t Sig. = 0,028 ≤ dari α = 0,05, maka Ho ditolak dan
hitung dan t tabel) Ha diterima. Artinya ada pengaruh antara
Untuk pengujian hipotesis digunakan t test. penggunaan smartphone (X1) dengan motivasi
Uji t ini digunakan untuk mengetahui pengaruh belajar siswa (Y).
yang signifikan antara variabel pengetahuan
98
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. 3 (2) Oktober 2019
anak mereka berupa smartphone, bermain game, apalagi tidak ada hubungannya dengan proses
menonton TV secara berlebihan. Hal ini pembelajaran. Kelebihan menggunakan
membuat anak menjadi malas belajar, lebih smartphone bagi anak-anak akan menurunkan
menyukai yang instan bahkan bisa membuat hasil semangat belajar mereka di rumah.
belajar menjaid rendah.
Beberapa uraian tersebut sesuai dengan hasil
penelitian di mana pengaruh penggunaan 6. DAFTAR PUSTAKA
smartphone terhadap motivasi belajar siswa SD
di Kecamatan Mapanget Kota Manado masuk Augusta, Garedina. 2018. “Skripsi: Pengaruh
dalam kategori rendah yakni hanya 5.7%. Penggunaan Smartphone Terhadap
Berdasarkan angket yang disebarkan nampak Prestasi Belajar Mahasiswa melalui
jelas bahwa siswa SD di Kecamatan Mapanget motivasi belajar Mahasiswa.”
memiliki smartphone hanya dalam konteks bisa Universitas Sanata Dharma, Program
berkomunikasi dengan mudah, sarana hiburan, Studi Pendidikan Ekonomi,
bermain game, media sosial dan internet. Siswa Yogyakarta.
yang terlalu banyak menggunakan smartphone Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah.
menyebabkan penurunan motivasi belajar baik di 2014. Metode Penelitian Kuantittatif,
sekolah maupun di rumah. Siswa lebih asyik Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT
memainkan smartphone pada hal-hal hiburan dan RajaGrafindo Persada.
game dibandingkan penggunaannya pada Cleopatra, Maria. 2015.” Pengaruh Gagya Hidup
konteks pembelajaran atau sumber belajar. dan Motivasi Belajar Terhadap Prestasi
Belajar Matematika.” Dalam Jurnal
5. PENUTUP Formati: Jurnal Ilmiah Pendidikan Vol
5.No 2 (2015),
Berdasarkan hasil analisis yang telah http://journal.lppmunindra.ac.id/index.
diuraikan, maka penelitian ini menghasilkan php/Formatif/article/ view/336/321
kesimpulan sebagai berikut: Penggunaan Fatima, Siti dan Yusuf Muti. 2014.
smartphone memiliki pengaruh terhadap “Pengembangan Media Pembelajaran
motivasi belajar siswa SD yang ada di IPA-Fisika Smartphone Berbasis
Kecamatan Mapanget meskipun tingkat Android sebagai Penguat Karakter
pengaruhnya masih tergolong rendah yakni 5.7% Sains Siswa.” Dalam Jurnal Kurnia,
dengan tingkat signifikansi 0,028. Begitupun https://www.neliti.com/publications/10
dengan hasil pengujian t tabel lebih besar dari 4179/pengembangan-media-
pada t hitung yakni thitung = 2.232 ≥ (ttab) = 1.989, pembelajaran-ipa-fisika-smartphone-
maka Ho ditolak dan menerima Ha. Dengan berbasis-android-sebagai-p
demikian, dapat dinyatakan bahwa koefisien Francis, James. 2017. “The Effect of Technology
regresi adalah berarti. Artinya bahwa On Student Motivation and
penggunaan smartphone berpengaruh terhadap Engagement in Classroom-Based
motiivasi belajar siswa. Learning,” dalam Theses and
Adapun saran yang dapat direkomendasikan Dissertation Educational Leadership,
adalah: (1) Bagi Siswa: Siswa SD mulai belajar University of New England.
membatasi penggunaan smartphone yang Ming-Hun Lin., Huang-Cheng Chen., dan
berlebihan namun lebih fokus penggunaan Kuang-Sheng Liu. 2017. “A Study of
smartphone pada aspek membantu proses the Effects of Digital Learning on
pembelajaran seperti mencari tugas, informasi Learning Motivation and Learning
dan sumber pembelajaran di rumah; (2) Bagi Outcome,” dalam EURASIA Journal of
Guru: Para guru perlu memperhatikan siswa Mathematics Science and Technology
untuk melarang keras penggunaan smartphone di Education, ISSN:1305-8223 (online),
lingkungan sekolah. Guru secara berlahan-lahan 2017 13 (7): 3553-3564.
memberi pengarahan cara menggunakan Rahma, Afifah, Jonyanis. 2015. “Pengaruh
smartphone dalam konteks mencari materi Penggunaan Smartphone Terhadap
pembelajaran dan media pembelajaran baik di Aktivitas Kehidupan Siswa (Studi
sekolah maupun di rumah. (3) Bagi orang tua: Kasus MAN 1 Rengat),” dalam Jurnal
Orang tua di rumah perlu mengontrol anaknya di Jom Fisip Vol. 2, No. 2 Oktober 2015.
rumah untuk tidak selalu bermain smartphone
100
PEMBELAJAR: Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran. 3 (2) Oktober 2019
101