Anda di halaman 1dari 4

MAKALAH MANAJEMEN OPERASIONAL

STUDI KASUS LOUIS VUITTON

CHAPTER 3

Disusun Oleh;

Gifari Rizki P ( 18311029 )


Ichwan Mastito ( 18311064 )
Al Hilal ( 18311069 )
Indah Pujiastuty ( 18311445 )
Berta Indriani ( 18311457 )

Program Studi Manajemen


Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Indonesia Yogyakarta
Tahun Pelajaran 2019/2020
A. RINGKASAN KASUS

Gambaran Perusahaan

Louis Vuitton adalah produk mewah konglomerat tebesar di dunia yang berpusat
di Paris. Dibentuk dari penggabungan Louis Vuitton, produser sampanye Moet &
Chandon, dan produsen cognac Hennessy. Louis Vuitton adalah sebuah rumah mode
internasional terkemuka yang telah diberi nama merek palingberharga di dunia.
Mode globalisasi Louis Vuitton adalah relevansi untuk fitur produk mewah.
Vuitton menempati di distrik perbelanjaan kelas atas atau di dalam departmentstore
mewah. Tabel 3.6 menunjukkan globalisasi Louis Vuitton berfokus pada pemasaran,
merek, dan penjualan. Louis Vuitton telah membentuk sejumlah toko sendiri di dunia.
Dalam rangka globalisasi, Louis Vuitton mencapai pembangunan berkelanjutan,
meningkatkan pangsa pasar dan pendapatan, memperoleh akses ke pelanggan,
meningkatkan ketersediaan global, dan memperoleh pengetahuan pasar lokal.
Manufaktur Louis Vuitton tersebar di beberapa negara namun tidak global,
terbatas pada beberapa kontinen Eropa. Mereka menghasilkan koleksi barang-barang
kulit di toko yang terletak di Perancis, Spanyol, dan Amerika Serikat, alas kaki dan
koleksi ready-to-wear di Perancis dan Italia, jam tangan di toko arloji di Swiss, koleksi
perhiasan di Perancis, Italia, dan Swiss, dan kacamata hitam di Perancis dan Italia.
B. RUMUSAN MASALAH

a. Apa manfaat dari globalisasi untuk Louis Vuitton?


b. Apa perbedaan antara manufaktur globalisasi dan globalisasi pemasaran di Louis
Vuitton? Mengapa itu membuat perbedaan seperti itu?
c. Bandingkan L’Oreal dan Louis Vuitton dalam hal globalisasi (petunjuk; akuisisi
dan pertumbuhan internal, tahap globalisasi, globalisasi operasional, dan
globalisasi pemasaran, drivers, dan manfaatnya, antara lain)?
C. PEMBAHASAN

a. LVMH memasuki pasar negara berkembang untuk meningkatkan


pendapatan.Dengan global operasional sebuah perusahaan dapat menciptakan
“nilai bersama”, mengidentifikasi pasar potensial dan peluang, mengurangi risiko
operasional, mengurangi biaya operasional, mengidentifikasi produk berbasis
nilai baru dan pasar, dan keunggulan kompetitif berbasis keuntungan nilai.
Sehingga Louis Vuitton dapat menjadi perusahaan global yang sudah terkenal di
berbagai negaraseperti pada tabel 3.6, dari awalnya yang hanya didirikan di paris,
bisa mendirikan toko pertama di luar negeri yaitu di London setelah 31 tahun dan
dilanjukan diberbagai negara.
b. LV melakukan globalisasi manufaktur untuk memperluas titik-titik produksi yang
tersebar di seluruh kontinen Eropa, semisal menghasilkan koleksi barang-barang
kulit di toko yang terletak di Perancis, Spanyol, dan Amerika Serikat, alas kaki
dan koleksi ready-to-wear di Perancis dan Italia, jam tangan di toko arloji di
Swiss, koleksi perhiasan di Perancis, Italia, dan Swiss, dan kacamata hitam di
Perancis dan Italia. Sedangkan globalisasi pemasaran dilakukan untuk
memperluas titik-titik penjualan yang dilakukan dari waktu ke waktu, semisal
membuka toko di London pada1885, kemudian di Paris pada 1913, di Taipei pada
1983, dan seterusnya seperti pada timeline table 3.6. LV membedakan antara
perluasan wilayah manufaktur dan pemasaran dalam rangka mengurangi resiko
operasional, mengurangi biaya operasional karena terbatas hanya di kontinen
eropa saja, kemudian perluasan wilayah pemasaran untuk menjangkau wilayah-
wilayah Asia, Timur tengah, hingga Amerika Utara.

Anda mungkin juga menyukai