UNIVERSITAS PAMULANG
SK.MENDIKNAS NO.136/D/0/2001
JL.Surya Kencana No.1 Pamulang Tangerang Selatan Banten
Telp.(021)7412.566 Fax (021)7412491
UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS)
TAHUN AKADEMIK GANJIL 2018/2019
Mata Kuliah : MANAGEMEN INDUSTRI Hari : SABTU
Fak/Prodi : TEKNIK/TEKNIK MESIN Tanggal : 6-4-2019
Semester : 06 Waktu : 11:40 - 15:00
Dosen : HARMEN.ST.MMPd Shift : 2
Sifat Ujian : OPEN BOOK Seri :
SOAL
1. PADA SUATU RUANGAN INDUSTRI/PRODUKSI KITA MENGENAL ISTILAH TATA LETAK ATAU LAYOUT
RUANGAN. JELASKAN PENGERTIAN DARI LAYOUT TERSEBUT, DAN APA SAJA DASAR-DASAR NYA
YANG HARUS DILAKUKAN SEBELUM MELAKUKAN LAYOUT RUANGAN DAN BUATKAN SALAH SATU
CONTOHNYA ?
2. DALAM SUATU PROSES PRODUKSI DIMANA PADA BAGIAN AKHIR DILAKUKAN PENGONTROLAN
KUALITAS ATAU QC. COBA SAUDARA JELASKAN HUBUNGAN ANTARA DATA-DATA YANG DIDAPAT
DARI QC TERHADAP PERENCANAAN PROSES PRODUKSI BERIKUTNYA DALAM RANGKA
PENINGKATAN MUTU/ KUALITAS .?
3. COBA SAUDARA JELASKAN, INDUSTRI YANG SUDAH MENERAPKAN SISTEM MANAGEMEN MUTU/I S
O ,DAN APA KEUNTUNGAN DAN KERUGIANNYA .?
4. KITA MENGENAL BAHWA SUATU PRODUK AKAN DIBUAT, TERLEBIH DAHULU DIBUATKAN DESIGN
NYA,JELASKAN MENURUT SAUDARA APA-APA SAJA YANG HARUS DILAKUKAN OLEH INDUSTRI
SEBELUM MEMUTUSKAN DESIGN ITU AKAN DIPRODUKSI. ?
6. APA YANG SAUDARA KETAHUI DENGAN FAKTOR KEAMANAN DAN KESELAMATAN PADA PROSES
PRODUKSI, JELASKAN MAKSUDNYA DAN BUATKAN CONTOHNYA.?
SELAMAT BEKERJA
Nama : Sahrul Purnomo Aji
Nim : 181010300142
Perusahan “X” adalah sebuah perusahaan manufacturing elektronika yang memproduksi DVD
Player, setiap harinya perusahaan tersebut berhasil menghasilkan Output sebanyak 1000 unit
dengan rata-rata tingkat defective (cacat) adalah 5%. Untuk meningkatkan Profit, Manajemen
Perusahaan kemudian memutuskan untuk meningkatkan Produktivitas hingga 10%, artinya
setiap hari perusahaan harus menghasilkan 1100 unit. Keputusan meningkatkan Produktivitas
dengan menambahkan jumlah Output Produksi ini membuat karyawan perusahaannya tertekan
(stress) dan ketakutan. Tetapi karena merupakan Kebijakan dan Instruksi dari Manajemen,
Karyawan perusahaan tersebut tetap berusaha untuk memenuhinya. Akan tetapi, Tingkat
Kerusakan / Defective (Cacat) produk yang dihasilkan bertambah dari yang sebelumnya rata-rata
5% per hari menjadi rata-rata 12% per hari. Artinya, setiap hari terdapat 132 unit yang cacat
(rusak) dan Produk baik yang siap dikirimkan ke Customer (Pelanggan) adalah hanya 968 unit
saja. Jumlah tersebut hanya sedikit lebih tinggi atau 18 unit lebih banyak dari kondisi
sebelumnya (950 unit). Peningkatan Produktivitas jika tidak diiringi dengan pengendalian proses
dan peningkatan kualitas, Tingkat kerusakan akan semakin tinggi sehingga hasilnya sering tidak
sesuai dengan yang diharapkan oleh manajemen perusahaan.
Di sisi yang lain, Peningkatan Kualitas akan selalu dapat menghasilkan peningkatan dalam
Produktivitas. Sebagai Contoh, Perusahaan “Y” memproduksi 1000 unit DVD Player per hari
dengan rata-rata tingkat defective (kerusakan) adalah 5%. Artinya rata-rata setiap hari terdapat
50 unit yang cacat dan 950 unit baik yang siap dikirimkan ke Customer. Manajemen Perusahaan
tersebut selalu berusaha untuk meningkatkan Kualitas. Menurut Pihak Manajemen Perusahaan
“Y”, tingkat defective (kerusakan) yang mencapai 5% ini merupakan suatu biaya yang perlu
dihindari. Apabila pengendalian proses dapat ditingkatkan, Jumlah unit yang baik akan
bertambah sehingga dapat meningkatkan Produktivitas yang akhirnya dapat menghasilkan
keuntungan bagi perusahaannya.
Perusahaan “X”
Perusahaan “Y”
Coba kita lihat perbedaan pada hasil dari Perusahaan “X” dan Perusahaan “Y”. Perusahaan “Y”
yang berusaha untuk mengendalikan proses untuk meningkatkan kualitas Produksi berhasil
meningkatkan Outputnya menjadi 980 unit sedangkan Perusahaan “X” yang diperintahkan untuk
menambahkan 10% Produktivitas malah menghasilkan Jumlah Output baik yang lebih rendah
daripada Perusahaan “Y” yang meningkatkan Kualitasnya.
Contoh diatas hanya sebagai gambaran bagaimana Peningkatan Kualitas dapat mempengaruhi
Peningkatan Produktivitas dalam Kegiatan Produksi.
ISO adalah suatu badan yang menetapkan standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil
dari badan standarisasi nasional untuk mengukur mutu sebuah organisasi atau perusahaan. Hal
ini berarti bahwa setiap perusahaan yang ingin bersaing secara global, kredibilitasnya dapat
diukur dengan menggunakan standar ISO.
ISO memberikan spesifikasi kelas dunia untuk berbagai hal, termasuk produk, layanan, dan
sistem dari sebuah perusahaan untuk memastikan kualitas, keamanan, dan efisiensinya.
Sehingga perusahaan yang sudah mempunyai sertifikat ISO akan memiliki peluang untuk
memenangkan persaingan pasar global.
Berikut ini adalah beberapa keuntungan yang akan didapatkan oleh perusahaan yang memiliki
sertifikat ISO.
1. Meningkatkan Kredibilitas Perusahaan
Suatu perusahaan yang menerapkan sistem manajemen mutu yang sesuai dengan standar
internasional dapat menjamin kredibilitas perusahaan tersebut. Hal ini berarti bahwa segala
kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan sudah berada pada standar terbaik yang pada
akhirnya akan menghasilkan nilai yang positif dalam hal kepuasaan konsumen.
Masih terkait dengan poin 1, kepuasan pelanggan merupakan suatu hal yang sangat penting.
Konsumen yang merasa puas akan lebih percaya kepada perusahaan dan akhirnya menjadi
pelanggan setia.
Setiap perusahaan yang ingin mendapatkan sertifikat standarisasi ISO, harus melalui beberapa
tahapan dalam suatu siklus yang dinamakan dengan PDCA. Siklus ini diterapkan dalam segala
jenis industri, dimana dilakukan proses identifikasi, analisis, dan juga eksekusi untuk
menyelesaikan masalah yang terjadi agar dapat menjamin mutu sesuai dengan standar
internasional.
Menghemat Biaya
Dengan menggunakan standar ISO, maka perusahaan akan menerapkan sistem manajemen
khusus untuk membantu mengetahui kinerja perusahaan. Jika didapatkan indikasi yang bahwa
kinerja perusahaan menurun atau produk akan gagal, maka akan segera dilakukan upaya untuk
mengantisipasi sehingga hal tersebut dapat dicegah. Proses ini secara tidak langsung akan
mencegah perusahaan untuk mengeluarkan anggaran yang banyak yang berhubungan dengan
kinerja dan produk yang buruk tersebut.
Berdasarkan prinsip manajemen mutu, maka semua standar ditetapkan untuk dilaksanakan oleh
seluruh karyawan. Sehingga hal ini dapat memotivasi karyawan untuk tetap menjaga kualitas,
efisiensi, dan produktivitas mereka sesuai dengan standar ISO yang sudah ditetapkan.
Nah, keuntungan yang bisa dirasakan secara langsung oleh perusahaan adalah dengan adanya
sertifikasi ISO, maka akan meningkatnya image atau brand perusahaan dan menjadi jauh lebih
baik di mata dunia.
4. KITA MENGENAL BAHWA SUATU PRODUK AKAN DIBUAT, TERLEBIH DAHULU
DIBUATKAN DESIGN NYA,JELASKAN MENURUT SAUDARA APA-APA SAJA YANG HARUS
DILAKUKAN OLEH INDUSTRI SEBELUM MEMUTUSKAN DESIGN ITU AKAN DIPRODUKSI. ?
Ambil contoh, apakah produk Anda dapat ditujukan untuk konsumen kalangan direksi di
perusahaan yang masuk ke dalam jajaran Fortune 500 di Majalah Fortune? Apakah produk Anda
menargetkan remaja usia 12-17 tahun dan tinggal di negara yang menggunakan Bahasa
Inggris?
Anda perlu catat, bahwa strategi pemasaran yang hanya konsumen secara general adalah
langkah yang buruk. Anda perlu membuat ceruk segmentasi konsumen agar pemasaran bisa
lebih tepat sasaran.
Mungkin banyak yang mengatakan penting untuk membangun hubungan personal dengan
calon konsumen, guna memahami karakteristik mereka dan menggali sumber potensialnya. Ada
perangkat online dan gratis yang bisa membantu Anda dalam hal ini, yaitu Xtensio.
2. Buat tujuan akhir
Setelah Anda melakukan poin pertama, langkah berikutnya adalah membuat tujuan marketing
untuk jangka waktu tertentu. Misalnya, dengan memposisikan Anda sebagai expert di industri
menjadi penulis lepas untuk blog memberikan tips dan masukan untuk industri. Langkah ini bisa
menjadi strategi Anda bisa beriklan secara gratis.
Tujuan lainnya, Anda ingin merekrut karyawan baru. Untuk mencapainya Anda perlu mendekati
penulis blog tekno yang pernah meliput ruang kantor yang cocok dengan apa yang Anda cari.
Contoh strategi tersebut, menjadikan tujuan marketing Anda lebih efektif dan mudah untuk
dieksekusi.
4. Bentuk tim
Saat membuat rencana marketing, coba Anda lihat orang-orang di sekeliling apakah diantara
mereka ada yang bisa mengeksekusi seluruh rencana tersebut? Jika tidak ada, apakah Anda
punya bujet untuk merekrut orang marketing?
Atau, bila Anda sudah punya tim, apakah perlu merekrut lebih banyak orang atau meminta
bantuan dari outsource? Banyak orang yang pro dan kontra dalam hal outsource, namun ini
semua tergantung prinsip yang dianut masing-masing founder. Anda bisa merekrut orang
dengan dedikasi yang nol atau pekerja kontrak yang bisa memberikan 120% komitmennya
dalam mengerjakan proyek.
Cobalah dengan membuat bujet yang realistis, mulai dari mengukur talenta yang tersedia dan
target marketing, serta jangka panjangnya. Misalnya, investasi konten dan SEO adalah target
jangka panjang. Namun dengan merekrut tim public relation (PR) untuk periode tertentu, target
ini bisa diselesaikan dengan waktu singkat, sekitar 3-4 bulan saja.
Secara biaya, tentu saja strategi ini akan lebih mahal. Belum lagi kalau realisasi penjualan belum
sejalan dengan rencana. Maka dari itu, semua faktor harus diperhitungkan dengan baik-baik.
Berikut ini adalah penjelasan dari masing -masing faktor produksi yang ada.
Faktor produksi alam adalah faktor penunjang kegiatan produksi yang tersedia di alam. Faktor
ini meliputi tanah, air, hasil hutan, lautan, hasil laut, dan lain sebagainya. Barang -barang ini pun
juga dapat memberikan nilai tambah dari suatu barang atau jasa sehingga bisa disebut sebagai
faktor produksi.
Sebagai ilustrasi, ketika kita memproduksi padi, maka ada peran faktor produksi alam berupa
tanah, air hujan, iklim dan sebagainya. Tanah yang subur dapat membantu pertumbuhan padi
dengan baik. Begitu pula air hujan dan iklim yang bisa mendukung pertumbuhan padi sehingga
bisa bernilai dan dimanfaatkan.
Faktor produksi tenaga kerja adalah faktor produksi yang bentuknya berupa tenaga kerja
manusia atau yang biasa disebut sebagai Sumber Daya Manusia (SDM). Tenaga kerja ini
memegang peranan penting dalam menjalankan berbagai kegiatan produksi.
Faktor produksi tenaga kerja, bisa dibedakan menjadi dua, yakni tenaga kerja berdasarkan
kualitasnya dan tenaga kerja berdasarkan sifat pekerjaannya, yang di dalamnya juga masih
dapat dibagi lagi dalam beberapa kelompok.
Tenaga kerja terdidik yang membutuhkan pendidikan formal, seperti contohnya pengacara,
notaris, arsitek, dokter, guru, dan sejenisnya.
Tenaga kerja terampil yang membutuhkan pengalaman dan keahlian tertentu, seperti contohnya
penjahit, sopir, tukang kayu, montir dan lain sejenisnya.
Tenaga kerja kasar yang tidak membutuhkan pendidikan atau pun pengalaman atau pelatihan
secara khusus, seperti contohnya kuli angkut, tukang becak,tukang kebun, tukang cuci dan lain
sejenisnya.
Tenaga kerja jasmani yang merupakan tenaga kerja dengan mengandalkan tenaga, seperti
contohnya kuli bangunan, kuli angkut, tukang cuci, pertugas kebersihan, dan lain sejenisnya.
Tenaga kerja rohani yang merupakan tenaga kerja dengan mengandalkan pikiran dan perasaan,
seperti contohnya psikolog, seniman, guru dan lain sejenisnya.Faktor produksi tenaga kerja dan
juga faktor produksi alam ini termasuk faktor produksi asli. Ini karena dengan hanya
menggunakan dua faktor produsi tersebut, manusia sudah bisa menghasilkan barang untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya meski masih dengan hasil sedikit.
Seiring dengan perkembangan zaman yang membuat ilmu dan teknologi semakin maju, maka
kebutuhan hidup manusia pun ikut berkembang. Manusia kemudian dituntut untuk bisa
memproduksi berbagai hal yang dapat digunakan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya secara
lebih baik, baik dari segi kualitas maupun kuantitas.
Karenanya, dibutuhkanlah faktor produksi selain faktor produksi asli, yakni faktor produksi
modal dan keahlian manajerial. Kedua faktor produksi ini adalah faktor produksi turunan.
Faktor produksi modal berperan penting dalam menunjang kelancaran proses produksi. faktor
produksi modal dapat digolongkan berdasarkan asal, bentuk dan sifatnya.
Modal sendiri, yakni modal yang berasal dari perusahaan sendiri, seperti contohnya modal
setoran dari sang pemilik perusahaan
Modal asing, yaknimodal yang berasal dari pinjaman dari pihak lain, yang bukan pemilik
perusahaan.
Modal konkrit atau nyata yang berupa mesin, peralatan produksi, alat transportasi, dan
sejenisnya.
Modal abstrak atau tidak nyata yang berupa nama baik, merk dagang, hak paten, dan lain
sebagainya.
Modal tetap, merupakan modal yang dapat digunakan secara berulang -ulang dalam jangka
waktu lama atau lebih dari satu kali proses produksi. Contoh modal tetap seperti gedung,
peralatan produksi, tanah, dan lainnya.
Modal lancar, merupakan modal yang penggunaannya hanya bisa dipakai satu kali proses
produksi saja. Contohnya, solar, bensin, benang, bahan baku proses produksi, dan lainnya.
4 Faktor Produksi Keahlian Manajerial
Faktor produksi keahlian manajerial ini adalah kemampuan dalam mengelola dan mengorganisis
berbagai faktor produksi sehingga proses produksi yang berlangsung dapat berjalan secara
efektif dan efisien.
Faktor produksi keahlian manajerial juga sering disebut sebagai faktor produksi kewirausahaan
atau entrepreneurship. Sebagai faktor produksi kewirausahaan, ada beberapa keahlian yang
perlu untuk dimiliki, yang meliputi :
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan sebuah situasi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman itu pekerjaan yang di jalani, perusahaan dan juga bagi masyarakat dan lingkungan sekitar
pabrik atau tempat kerja tersebut.
Keselamatan dan kesehatan kerja juga adalah suatu usaha untuk mencegah terjadinya hal-hal
yang tidk diinginkan yang mengakibatkan kecelakaan kerja.
Sikap aman kesehatan keamanan kerja – Dalam mengidentifikasi serta memahami potensi yang
beresiko dalam tempat kerja meliputi : Perilaku serta sikap kerja yang aman. Tindakan dalam
mengidentifikasi serta memahami potensi yang beresiko dalam tempat kerja meliputi :
Bagian yang mutlak untuk melatih anda serta anda meningkatkan kebiasaan berpikir serta
berperilaku aman (safety) setiap saat.
Kapanpun kalian akan mempelajari sesuatu mengenai pekerjaan, kalian diwajibkan untuk
belajar serta menanyakan bagaimana kerja dengan aman (safety).
Mencegah kecelakaan :
Berlaku cermat pada pencegahan kecelakaan serta sadar pada pemicu serta konsekwensi
dari kecelakaan. Bila kalian sudah tahu mengenai apakah pemicu kecelakaan, tentu
kalian juga akan tahu apakah yang tidak akan ditangani.
Peringatan Keamanan :
Pemadam kebakaran.
Perlengkapan pertolongan pertama pada kecelakaan.
Saklar darurat atau emergensi daya listrik.
Perlengkapan perlindungan serta pakaian pelindung.
Pintu darurat keluar.
Perilaku kalian sendiri sebagai aman saat kerja serta istirahat. Mungkin kalian bisa bermain bola,
dengan ekstrim akan membahayakan tempat kerja.
Janganlah menyandung atau menyenggol orang yang lain.
Tetap berjalan dalam tempat kerja, janganlah lari.
Janganlah bergurau.
Janganlah mempermainkan alat pemadam kebakaran.
Janganlah mempermainkan alat atau perlengkapan bengkel.
Janganlah mengganggu pengoperasian perlengkapan atau alat yang berhahaya.
Konsetrasi pada pekerjaan, tapi sadar kejadian apakah di sekitar tempat kerja anda.
Patuhi rambu-rambu keamanan serta pembatas pada ruang terlarang.