Kelas : A2
NIM : p21240120037
Bab 1
Anatomi : Ilmu mempelajari bentuk dan susunan tubuh keseluruhan maupun bagian2nya,
serta hubungan antara alat tubuh satu dan lainnya.
Bidang Antomi
Bidang median : bidang yang membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri
Bidang sagital : bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu
Bidang horizontal : bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas ( superior ) dan bawah
( inferior )
Bidang koronal : bidang ini membagi tubuh menjadi bagian depan ( frontal ) dan belakang
( dorsal )
Medial adalah bagian tubuh dikatakan terletak lebih medial dari yang lain bilamana bagian
tubuh tersebut letaknya lebih dekat dengan bidang median dari yang lain. Sebaliknya bagian
tubuh yang lebih jauh dari bidang median dikatakan terletak lebih lateral.
Bagian tubuh dikatakan lebih proksimal dari yang lain bilamana letaknya lebih dekat dari
pangkal dari bagian tubuh. Sebaliknya : bagian tubuh yang letaknya lebih jauh dari
pangkalnya disebut distal.
Istilah ini timbul karena adanya bantuan bidang khayal ( imaginer ) yang membelah tubuh
menjadi dua bagian yaitu muka dan belakang.
TERMINOLOGI/ ISTILAH
-Posisi anatomi : berdiri tegak, kedua lengan disisi terbuka, dan kedua telapak tangan
menghadap ke depan, kepala tegak dan mata tertuju ke depan.
BAB 2
3.Tengkorak (cranium)
Tengkorak( CRANIUM)
Tengkorak berarti seluruh kerangka kepala, terletak pada ujung atas cephalicus columna
vertebralis, terdiri dari beberapa tulang yang saling bergabung pada articulation tertentu yg
disebut sutura
BAB 3
Sutura
Tulang-tulang cranium dihubungkan satu sama lainnya dengan sangat erat. Garis penghubung
tersebut tidak lurus melainkan berliku-liku dan disebut sutura
Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya
ditemukan pada tulang tengkorak
ANTARA LAIN ;
-Sutura lambdoidea
-Sutura sagitallis
-Sutura coronalis
-Sutura squamosa
-Sutura parietomastoidea
-Sutura sphenofrontalis
-Sutura sphenomaxillaris
-Sutura maxillo-lacrimalis
-Sutura zygomaticomaxillaris
-Sutura zygomaticotemporalis
BAB 4
Mempunyai:
- 4 perlekatan/ processus.
4. Facies nasalis atau medialis adalah basis pyramidalis. Membantu membentuk dinding
1. Processus alveolaris maxillae membentuk socket dan tulang penopang gigi geligi atas.
Processus alveolaris dari kedua maxilla membentuk arcus dentalis superior.
2. Processus zygomaticus maxillae, terletak pada aspek lateral. Merupakan bantalan maxilla
yang membentuk arcus zygomaticus. Processus zygomaticus adalah apex pyramidalateral
cavum nasi.
3. Processus frontalis maxillae adalah potongan tulang yang menonjol ke atas dari aspek
anterosuperior untuk berkontak dengan os frontale di atasnya.
4. Processus palatinus maxillae adalah lereng horizontal yang menonjol dari aspek medial
maxilla kearah garis tengah dan ke processus sisi yang berlawanan. Membantu membentuk
atap cavum oris dan dasar cavum nasi.
BAB 5
-Margo orbitalis membentuk sebagian dari tepi inferior dan medial orbita.
-Crista(tepi yang meninggi) lacrimalis anterior adalah crista tulang yang meluas ke atas pada
permukaan processus frontalis.
-Foramen infraorbitale membuka ke facies facialis 7 mm dibawah titik tengah margo orbitalis
inferior.
-Tepi nasalis: membentuk dinding lateral dan inferior apertura(lubang masuk ke dalam suatu
rongga) nasalis anterior atau apertura piriformis.
-Spina nasalis anterior: proyeksi garis tengah anterior dari tepi nasalis inferior
-Fossa incisive maxillae: concavitas dangkal yang terletak diatas radix dentes incisive tepat
dibawah cavum nasi.
-Crista canina : tonjolan panjang dari processus alveolaris yang terletak di atas radix canini
superius yang besar.
-Fossa canina: concavitas disebelah distal crista canina, diatas radix premolar superior.
Meluas ke atas ke foramen infraorbitale.
-Foramen alveolaris posterior superior pada daerah apex terdapat beberapa perforasi kecil
tempat keluarnya cabang arteri dan nervus alveolaris superior posterior.
-Tuber maxillae letak di distal molar superior terakhir. Kadang-kadang daerah ini berlubang
di bagian dalamnya karena perluasan sinus maxillae.
-Articulatio pyramidalis terletak di superior tuber (suatu tonjolan yang membulat dan
membesar) maxillae.
-Fissura orbitalis inferior aspek superior pars infratemporalis berakhir mendadak sebagai tepi
inferior fissura orbitalis inferior.
Facies orbitalis ( superior )
Adalah lamina tulang yang tipis, membentuk dasar orbita , meluas keatas dan medial untuk
membentuk dinding medial orbita. Tepat didalam lamina tipis ini terletak sinus maxillaris.
Pada permukaan ini terdapat :
-Sulcus infraorbitalis meluas ke anterior di sepanjang dasar orbita dari fissure orbitalis
inferior
Facies nasalis
-Hiatus maxillaris
-Sulcus nasolacrimalis
-Crista ethmoidalis
-Crista conchalis
-Atrium
-Articulatio palatinum
PERKEMBANGAN
BAB 6
Anatomi Mandibula
Corpus mandibulae
bagian horizontal. Di anterior, corpus kiri dan kanan bergabung pada garis tengah untuk
membentuk tulang berbentuk U.
Ramus mandibulae
Posisinya naik secara vertikal pada kedua sisi dari aspek posterior corpus mandibulae. Ramus
beratapkan 2 processus yaitu proc. Coronoideus anterior yang tajam dan proc. Condylaris di
posterior yang berbentuk rol.
BAB 7
Aspek Lateral:
*Processus alveolaris
*Tepi inferior
*Fossa incisiva
*Tuberculum mentale
*Foramen mentale
*Angulus mandibulae
*Processus condylaris
*Collum mandibulae
*Fossa pterygoideus
*Processus coronoideus
*Incisura mandibulae
Aspek internal
*Fossa digastrica Terletak pada aspek internal anterior, tepat diatas tepi inferior. Fossa ini
merupakan cekungan kecil pada kedua sisi garis tengah
*Crista mylohyoideus
*Fossa submandibularis
*Fossa sublingualis
*Foramen mandibulae
*Canalis mandibulae
*Sulcus mylohyoideus
BAB 8
Palatum Durum
1.Foramen Incisivum
Palatum Molle
*Dibentuk oleh otot dan jar ikat , dilapisi membrana mukosa bersambung dengan pal durum
1.Batas mukosa, mucosa cavum nasi di superior, mucosa cavum oris di inferior
3.Aponeurosis (lembaran luas berserat yang melekatkan satu otot dengan yang lain) palatine
membranosis
Kontraksi serabut otot akan memendekkan uvula dan mendorongnya ke atas, membantu
menutup nasopharynx
BAB 10
*Memiliki dasar/ radix cekat, corpus bergerak, ujungnya dapat memiliki bentuk dan posisi
bermacam²
3.Sulcus terminalis, sulcus berbentuk V dengan puncak ke posterior pada garis tengah.
Membagi lingua menjadi 2/3 depan dan 1/3 belakang.
4.Foramen caecum linguae, pit kecil pada puncak sulcus terminalis. Merupakan puncak ujung
proximal ductus thyroglossus
6. Permukaan sublingual lingua, tertutup mukosa tipis dan transparan, banyak pembuluh
darah
BAB 11
Wajah
Terbagi menjadi:
Dahi
Regio Temporalis di depan telinga
Mata dan Palpebra
Bagian luar hidung
Regio Zygomatica/ tonjolan pipi
Mulut dan labium oris
Pipi
Dagu
Auris
Umumnya dianggap bagian kepala diproyeksi frontal didepan bagian luar telinga. Wajah
diantara garis rambut dan dagu
ISTILAH:
OTOT WAJAH
-Fungsi:
*M. Orbicularis oris adalah sphincter cavum oris dan terletak dalam labium oris superior dan
inferior. Mengelilingi mulut.
*M. Levator anguli oris berasal Tertanam dalam sudut mulut mengikat m. orbicularis oris.
Fungsinya mengangkat sudut mulut.
*M. Depressor anguli oris, merupakan otot segitiga, fungsi menarik sudut mulut kebawah
*M. Zygomaticus major, keluar dari facies facialis os zygomaticum. Serabut- serabutnya
membentuk sudut kebawah dan ke tengah untuk masuk ke sudut mulut dan bersatu dengan m.
orbicularis oris . Merupakan otot ketawa wajah, menggerakkan sudut mulut ke atas dan ke
belakang.
*M. Risorius, tipis dan ringan, keluar dari fascia parotidea dan masseterica. Masuk secara
transversal ke sudut mulut, meretraksi sudut mulut ketika mencibir.
BAB 13
Otot Pipi dan Dagu
Otot Pipi
M. Buccinator:
-Origo:
1.Raphe pterygomandibularis
2.Processus alveolaris superior
3.Processus alveolaris inferior
INSERSIO/ PERLEKATAN:
*Serabut otot berjalan kedepan melalui pipi sebagai lapisan datar. Mendekati sudut mulut
serabut superior berjalan ke inferior, serabut inferior ke superior bergabung m. orbicularis
oris
Fungsi:
-Menekan pipi terhadap facies vestibularis molar
-Menghisap untuk mengurangi tekanan intraoral
-Mengeluarkan udara dari cavum oris
Otot dagu
M. Mentalis
Bentuk otot konus, dengan dasar dari fossa incisive mandibulae. Serabutnya konvergen ke
apex, masuk ke cutis mentalis superficialis. Pengerutan serabut menyebabkan cutis diatas
dagu keriput cenderung memajukan atau memprotrusikan labium oris inferior.