Anda di halaman 1dari 15

Nama : Muhammad Abdul Aziz

Kelas : A2

NIM : p21240120037

“ Rangkuman Anatomi Fisiologi “

Bab 1

Pengertian Anatomi Fisiologi : Adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang


susunan atau potongan tubuh dan bagaimana alat tubuh tersebut bekerja

Anatomi : Ilmu mempelajari bentuk dan susunan tubuh keseluruhan maupun bagian2nya,
serta hubungan antara alat tubuh satu dan lainnya.

Ana(Latin) = memisah- misahkan/ mengurai  Tomie/ tomos = memotong- motong

Fisiologi : mempelajari fungsi tubuh dalam keadaan normal

Fisi/ physis(latin)= alam/cara kerja  Logos/ logi= ilmu pengetahuan

Istilah Kedudukan Dalam Anatomi :

 Superior (=atas) atau kranial : lebih dekat dengan kepala

 Inferior (=bawah) atau kaudal : lebih dekat dengan kaki

 Anterior (=depan ) : lebih dekat ke depan


 Posterior (= belakang ) : lebih dekat ke belakang
 Superfisial : Lebih dekat ke permukaan
 Profunda : Lebih jauh dari permukaan
 Medial (= dalam ) : lebih dekat ke bidang median
 Lateral ( = luar ) : Menjauhi bidang median
 Proksimal ( =atas) : lebih dekat dengan batang tubuh / pangkal
 Distal (=bawah) : lebih jauh dari batang tubuh /pangkal .

Bidang Antomi

 Bidang median : bidang yang membagi tubuh menjadi bagian kanan dan kiri
 Bidang sagital : bidang yang membagi tubuh menjadi dua bagian dari titik tertentu
 Bidang horizontal : bidang ini membagi tubuh menjadi bagian atas ( superior ) dan bawah
( inferior )
 Bidang koronal : bidang ini membagi tubuh menjadi bagian depan ( frontal ) dan belakang
( dorsal )

 MEDIAL >< LATERAL

Medial adalah bagian tubuh dikatakan terletak lebih medial dari yang lain bilamana bagian
tubuh tersebut letaknya lebih dekat dengan bidang median dari yang lain. Sebaliknya bagian
tubuh yang lebih jauh dari bidang median dikatakan terletak lebih lateral.

 PROKSIMAL >< DISTAL

Bagian tubuh dikatakan lebih proksimal dari yang lain bilamana letaknya lebih dekat dari
pangkal dari bagian tubuh. Sebaliknya : bagian tubuh yang letaknya lebih jauh dari
pangkalnya disebut distal.

 ANTERIOT >< POSTERIOR

Istilah ini timbul karena adanya bantuan bidang khayal ( imaginer ) yang membelah tubuh
menjadi dua bagian yaitu muka dan belakang.

 ILMU YANG BERKAITAN

-Osteologi= Mempelajari tulang

-Arthrologi= Mempelajari sendi

-Myologi= Mempelajari otot

-Neurologi= Mempelajari saraf dan strukturnya

 TERMINOLOGI/ ISTILAH

-Posisi anatomi : berdiri tegak, kedua lengan disisi terbuka, dan kedua telapak tangan
menghadap ke depan, kepala tegak dan mata tertuju ke depan.

-Kata yang menyatakan arah:

1.Lateral: letaknya lebih jauh dari garis tengah

2.Ventralis: letaknya lebih ke depan( venter= perut)

3.Dorsalis: letaknya ke arah belakang


4.Cranialis: letaknya ke arah atas/ kepala(cranial= kepala)

5.Caudalis: letaknya ke arah bawah

BAB 2

Tulang-Tulang Pembentuk Tengkorak

Rangka(sceletum) tdd 3 bagian:

1.Rangka batang badan(sceletum trunci)

2.Rangka anggota badan(sceletum extremitas)

3.Tengkorak (cranium)

 Tengkorak( CRANIUM)

Tengkorak berarti seluruh kerangka kepala, terletak pada ujung atas cephalicus columna
vertebralis, terdiri dari beberapa tulang yang saling bergabung pada articulation tertentu yg
disebut sutura

1.Tulang2 yang mengelilingi otak (neurocranium)

2.Tulang2 yang membentuk wajah(splanchnocranium)

 Tulang2 yang mengelilingi otak (NEUROCRANIUM)

1.Os occipitale (tulang kepala belakang)

2.Os temporales (tulang pelipis)

3.Os sphenoidale ( tulang badji)

4.Os frontale ( tulang dahi)

5.Os parietale ( tulang ubun- ubun)

6.Os ethmoidale (tulang tapis)

 Tulang2 yang membentuk wajah(splanchnocranium)

1.Os maxillae ( tulang rahang atas)


2.Os mandibulae ( tulang rahang bawah)

3.Os zygomaticus ( tulang pipi)

4.Os nasale ( tulang hidung)

5.Os lacrimale ( tulang air mata)

6.Vomer ( tulang pisau luku)

7.Concha nasalis inferior (tulang hidung bawah)

BAB 3

Sutura

Tulang-tulang cranium dihubungkan satu sama lainnya dengan sangat erat. Garis penghubung
tersebut tidak lurus melainkan berliku-liku dan disebut sutura

Sutura adalah sendi yang dihubungkan dengan jaringan ikat fibrosa rapat dan hanya
ditemukan pada tulang tengkorak

ANTARA LAIN ;

-Sutura lambdoidea

-Sutura sagitallis

-Sutura coronalis

-Sutura squamosa

-Sutura parietomastoidea

-Sutura sphenofrontalis

-Sutura sphenomaxillaris

-Sutura maxillo-lacrimalis

-Sutura zygomaticomaxillaris

-Sutura zygomaticotemporalis
BAB 4

Permukaan dan PROC.Pada Tulang Maxilla

Maxilla = corpus pyramidalis yang berlubang

Mempunyai:

-4 sisi atau permukaan

- 4 perlekatan/ processus.

 Permukaan Pada Tulang Maxilla

1. Facies facialis atau anterior, membantu membentuk bagian atas wajah.

2. Facies infratemporalis atau posterior, membentuk dinding anterior regio infratemporalis.

3. Facies orbitalis adalah aspek superior yang membentuk dasar orbita(mata).

4. Facies nasalis atau medialis adalah basis pyramidalis. Membantu membentuk dinding

 Processus Pada Tulang Maxilla

1. Processus alveolaris maxillae membentuk socket dan tulang penopang gigi geligi atas.
Processus alveolaris dari kedua maxilla membentuk arcus dentalis superior.

2. Processus zygomaticus maxillae, terletak pada aspek lateral. Merupakan bantalan maxilla
yang membentuk arcus zygomaticus. Processus zygomaticus adalah apex pyramidalateral
cavum nasi.

3. Processus frontalis maxillae adalah potongan tulang yang menonjol ke atas dari aspek
anterosuperior untuk berkontak dengan os frontale di atasnya.

4. Processus palatinus maxillae adalah lereng horizontal yang menonjol dari aspek medial
maxilla kearah garis tengah dan ke processus sisi yang berlawanan. Membantu membentuk
atap cavum oris dan dasar cavum nasi.
BAB 5

Tanda-Tanda Anatomi dan Perkembangan Pada Tulang Maxxila

 Facies facialis ( anterior )

-Margo orbitalis membentuk sebagian dari tepi inferior dan medial orbita.

-Crista(tepi yang meninggi) lacrimalis anterior adalah crista tulang yang meluas ke atas pada
permukaan processus frontalis.

-Foramen infraorbitale membuka ke facies facialis 7 mm dibawah titik tengah margo orbitalis
inferior.

-Tepi nasalis: membentuk dinding lateral dan inferior apertura(lubang masuk ke dalam suatu
rongga) nasalis anterior atau apertura piriformis.

-Spina nasalis anterior: proyeksi garis tengah anterior dari tepi nasalis inferior

-Fossa incisive maxillae: concavitas dangkal yang terletak diatas radix dentes incisive tepat
dibawah cavum nasi.

-Crista canina : tonjolan panjang dari processus alveolaris yang terletak di atas radix canini
superius yang besar.

-Fossa canina: concavitas disebelah distal crista canina, diatas radix premolar superior.
Meluas ke atas ke foramen infraorbitale.

-Bantalan processus zygomaticus maxilla membatasi facies facialis maxilla di posterior.

 Facies infratemporalis/ Infraorbitalis ( posterior )

-Foramen alveolaris posterior superior pada daerah apex terdapat beberapa perforasi kecil
tempat keluarnya cabang arteri dan nervus alveolaris superior posterior.

-Tuber maxillae letak di distal molar superior terakhir. Kadang-kadang daerah ini berlubang
di bagian dalamnya karena perluasan sinus maxillae.

-Articulatio pyramidalis terletak di superior tuber (suatu tonjolan yang membulat dan
membesar) maxillae.

-Fissura orbitalis inferior aspek superior pars infratemporalis berakhir mendadak sebagai tepi
inferior fissura orbitalis inferior.
 Facies orbitalis ( superior )

Adalah lamina tulang yang tipis, membentuk dasar orbita , meluas keatas dan medial untuk
membentuk dinding medial orbita. Tepat didalam lamina tipis ini terletak sinus maxillaris.
Pada permukaan ini terdapat :

-Sulcus infraorbitalis meluas ke anterior di sepanjang dasar orbita dari fissure orbitalis
inferior

-Incisura(lekukan kecil) nasolacrimalis

 Facies nasalis

Pada permukaan ini terdapat :

-Hiatus maxillaris

-Sinus maxillaris, mempunyai batas- batas antara lain :

-Anterior: facies facialis

-Lateral: processus zygomaticus

-Posterior: dinding infratemporalis

-Superior: dasar orbita

-Inferior: processus alveolaris

-Sulcus nasolacrimalis

-Crista ethmoidalis

-Crista conchalis

-Atrium

-Articulatio palatinum

 PERKEMBANGAN

Maxilla berkembang semasa kehidupan fetus dalam bentuk membrane.


Pada saat lahir , sinus maxillaries umumnya rudimenter atau belum ada . Sinus tampak
meluas melintasi mukosa cavum nasi pada bakal daerah ostium maxilla dan perlahan-lahan
membentuk lubang pada maxilla yang sedang berkembang

BAB 6

Anatomi Mandibula

 Corpus mandibulae

bagian horizontal. Di anterior, corpus kiri dan kanan bergabung pada garis tengah untuk
membentuk tulang berbentuk U.

 Ramus mandibulae

Posisinya naik secara vertikal pada kedua sisi dari aspek posterior corpus mandibulae. Ramus
beratapkan 2 processus yaitu proc. Coronoideus anterior yang tajam dan proc. Condylaris di
posterior yang berbentuk rol.
BAB 7

Tanda-Tanda Anatomi Mandibula

 Aspek Lateral:

*Processus alveolaris

*Tepi inferior

*Symphysis menti garis tengah

*Fossa incisiva

*Protuberantia mentalis ( dagu )

*Tuberculum mentale

*Linea oblique externa

*Foramen mentale

*Angulus mandibulae

*Processus condylaris

*Collum mandibulae

*Fossa pterygoideus

*Processus coronoideus

*Incisura mandibulae

 Aspek internal

*Fossa digastrica Terletak pada aspek internal anterior, tepat diatas tepi inferior. Fossa ini
merupakan cekungan kecil pada kedua sisi garis tengah

*Spina mentalis ( tuberculum genial )

*Crista mylohyoideus

*Fossa submandibularis

*Fossa sublingualis
*Foramen mandibulae

*Canalis mandibulae

*Sulcus mylohyoideus

BAB 8

Palatum Durum

*Palatum/atap mulut Memisahkan cavum nasi dan cavum oris

*Permukaan superior (nasalis) mucosa respiratorius, perm inferior

mucosa cavum oris

*Dibentuk oleh maxilla dan os. Palatinum.

*Tulang dilapisi periosteum dan membrana mukosa

 Foramen palatum durum

1.Foramen Incisivum

2.Foramen palatinus majus

3.Foramen palatinus minora


BAB 9

Palatum Molle

Palatum molle ≠ rangka/ tulang

* Pada keadaan istirahat tergantung dari permukaan palatum durum ke pharynx

*Memisahkan nasopharynx dan oropharynx

*Dibentuk oleh otot dan jar ikat , dilapisi membrana mukosa bersambung dengan pal durum

*Uvula: tonjolan lunak berbentuk kerucut , menggantung pada garis tengah

*Pada setiap sisi terdapat 2 arcus(lengkung) membrane mucosa, terdapat tonsil

 Struktur Pal Molle :

1.Batas mukosa, mucosa cavum nasi di superior, mucosa cavum oris di inferior

2.Glandula palatinae dibawah mucosa

3.Aponeurosis (lembaran luas berserat yang melekatkan satu otot dengan yang lain) palatine
membranosis

4. 5 pasang otot skeletal melekat ke aponeurosis yaitu: m. palatopharyngeus, m.


palatoglossus, m. levator veli palatine, m. tensor veli palatine, m. uvulae

Kontraksi serabut otot akan memendekkan uvula dan mendorongnya ke atas, membantu
menutup nasopharynx
BAB 10

Anatomi dan Fungsi Lidah

 Pegertian dan fungsi lidah:

Lidah adalah kantong mukosa berisi otot

*Memiliki dasar/ radix cekat, corpus bergerak, ujungnya dapat memiliki bentuk dan posisi
bermacam²

*Fungsi:Bicara,Manipulasi dan posisi makanan,Rasa,Menelan,Membersihkan cavum oris


setelah makan

 Bagian dan permukaan lidah

1.Corpus linguae, 2/3 depan lingua terletak dalam cavum oris

2.Radix linguae, 1/3 linguae berjalan vertical ke pharynx

3.Sulcus terminalis, sulcus berbentuk V dengan puncak ke posterior pada garis tengah.
Membagi lingua menjadi 2/3 depan dan 1/3 belakang.

4.Foramen caecum linguae, pit kecil pada puncak sulcus terminalis. Merupakan puncak ujung
proximal ductus thyroglossus

5. Dorsum linguae, permukaan superior dan posterior linguae yang kasar

6. Permukaan sublingual lingua, tertutup mukosa tipis dan transparan, banyak pembuluh
darah
BAB 11

Wajah

Terbagi menjadi:

 Dahi
 Regio Temporalis di depan telinga
 Mata dan Palpebra
 Bagian luar hidung
 Regio Zygomatica/ tonjolan pipi
 Mulut dan labium oris
 Pipi
 Dagu
 Auris

Umumnya dianggap bagian kepala diproyeksi frontal didepan bagian luar telinga. Wajah
diantara garis rambut dan dagu

ISTILAH:

o Orifisum= rongga/ lubang


o Cutis = kulit
o Calvarium= atap tengkorak
o Occipitalis = belakang kepala
o Palpebra= kelopak mata
o Auris= telinga
BAB 12

Otot Otot Wajah dan Mulut

 OTOT WAJAH

-ekspresi wajah berasal dari rami brachiales kedua

-Umumnya terletak dalam fascia superficialis sekitar orifisum wajah

-Fungsi:

1.Dilator dan sphincter membuka orifisum

2.Sebagai penggerak cutis untuk membentuk ekspresi wajah

-Otot dikelompokkan berdasar regio.

 OTOT OTOT MULUT

*M. Orbicularis oris adalah sphincter cavum oris dan terletak dalam labium oris superior dan
inferior. Mengelilingi mulut.

*M. Levator anguli oris berasal Tertanam dalam sudut mulut mengikat m. orbicularis oris.
Fungsinya mengangkat sudut mulut.

*M. Depressor anguli oris, merupakan otot segitiga, fungsi menarik sudut mulut kebawah

*M. Zygomaticus major, keluar dari facies facialis os zygomaticum. Serabut- serabutnya
membentuk sudut kebawah dan ke tengah untuk masuk ke sudut mulut dan bersatu dengan m.
orbicularis oris . Merupakan otot ketawa wajah, menggerakkan sudut mulut ke atas dan ke
belakang.

*M. Risorius, tipis dan ringan, keluar dari fascia parotidea dan masseterica. Masuk secara
transversal ke sudut mulut, meretraksi sudut mulut ketika mencibir.
BAB 13
Otot Pipi dan Dagu
 Otot Pipi
M. Buccinator:
-Origo:
1.Raphe pterygomandibularis
2.Processus alveolaris superior
3.Processus alveolaris inferior
INSERSIO/ PERLEKATAN:
*Serabut otot berjalan kedepan melalui pipi sebagai lapisan datar. Mendekati sudut mulut
serabut superior berjalan ke inferior, serabut inferior ke superior bergabung m. orbicularis
oris
Fungsi:
-Menekan pipi terhadap facies vestibularis molar
-Menghisap untuk mengurangi tekanan intraoral
-Mengeluarkan udara dari cavum oris
 Otot dagu

M. Mentalis

Bentuk otot konus, dengan dasar dari fossa incisive mandibulae. Serabutnya konvergen ke
apex, masuk ke cutis mentalis superficialis. Pengerutan serabut menyebabkan cutis diatas
dagu keriput cenderung memajukan atau memprotrusikan labium oris inferior.

Anda mungkin juga menyukai