Anda di halaman 1dari 16

PENUNTUN PRAKTIKUM ANATOMI I Tim Penyusun dan editor: dr. Dedek Joko Wibowo dr.

May Valzon

Learning Objective Praktikum Anatomi I 1. Mahasiswa mampu memahami jenis-jenis dan pembagian tulang panjang 2. Mahasiswa mampu memahami istilah-istilah anatomi untuk bangunan pada tulang 3. Mahasiswa mampu menghafalkan semua nama tulang penyusun ekstrimitas superior Catatan: Mahasiswa yang tidak hafal semua nama tulang penyusun ekstrimitas superior tidak diperbolehkan mengikuti praktikum 4. Mahasiswa mampu membedakan cingulum membri superior dan pars libera membri superior 5. Mahasiswa mampu mengidentifikasi bangungan-bangunan khas pada tiap tulang penyusun ekstrimitas superior. Jenis Tulang Berdasarkan bentuknya, tulang dibagi dalam empat kelas yaitu: 1) Tulang panjang (ossa longa), contoh : tulang paha (os femoris), tulang betis (os fibula), tulang kering (os tibia), tulang hasta (ulna), tulang pengumpil (os. radius), lengkapi seluruh tulang panjang yang ada ditubuh! 2) Tulang pendek (ossa brevia), contoh : tulang pergelangan tangan (ossa carpi), tulang pergelangan kaki (ossa tarsi), lengkapi seluruh tulang pendek yang ada di tubuh! 3) Tulang pipih (ossa plana), contoh : neurocranium (sebutkan apa saja!), scapula, sternum, sebutkan 1 contoh lagi tulang jenis ini! 4) Tulang irreguler (ossa irregularia) , contoh : os palatinum, os sphenoidale, vertebrae 5) Tulang sesamoid (ossa sesamoidea), contoh: patella, sebutkan contoh lain! Diantara berbagai macam bentuk tulang diatas ada yang disebut os pneumatica (tulang beronggal), contohnya : os frontale, os maxillae, os ethmoidale, sebutkan 1 lagi contoh tulang beronggal lainnya! Keterangan: os. = osis (tulang tunggal), ossa (tulang jamak)

Bagian Tulang Panjang

Gambar 1. Struktur anatomis tulang panjang Tulang panjang berdasarkan strukturnya dapat dibagi menjadi tiga bagian penting, yaitu: 1) Epiphyses (jamak); epiphysis (tunggal), yaitu kedua ujung tulang panjang (ujung proksimal dan ujung distal) 2) Diaphysis, yaitu bagian tengah tulang panjang. Dalam istilah anatomi sering disebut corpus (badan) sedangkan di klinik sering disebut shaft (contoh penggunaan istilah fraktur shaft femur) 3) Metaphysis, yaitu bagian diantara epiphysis dan diaphysis. Pada metaphysis terdapat suatu lempeng jaringan tulang rawan yang disebut epiphysial plate (growth plate = lempeng pertumbuhan). Jenis tulang rawan apa yang membentuk epiphysial plate? Secara histologis lapisan tulang panjang disusun oleh komponen-komponen berikut: 1. Cartilago articularis (rawan sendi), yaitu lapisan tipis tulang rawan hyalin yang membungkus permukaan epiphysis yang akan bersendi dengan bagian lain. Apa fungsinya?

2. Periosteum, yaitu selaput yang membungkus tulang dari luar kecuali tempat-tempat yang sudah dilapisi rawan sendi. Terdiri dari dua lapis lamina fibrosa (lapisan luar) dan lamina osteogenik (lapisan dalam). Cari tahu lebih lanjut tentang histo-fisiologi periosteum! 4) Endosteum, yaitu lapisan tipis membran yang membungkus permukaan tulang sebelah dalam (menghadap ke cavitas medullaris) 5) Jaringan tulang 6) Cavitas medullaris (sum sum tulang; sum-sum tulang merah/kuning), apa arti istilah dalam kurung tersebut? Cavitas medullaris yaitu rongga memanjang di dalam diaphysis tulang panjang. Cavitas medularis = bone marrow Secara histologis Jaringan tulang sendiri dapat dibagi menjadi 2 : 1. Pars compacta, yaitu bagian yang tersusun kompak (padat) dan keras. Terutama menyusun diaphysis 2. Pars spongiosa, yaitu bagian yang tersusun seperti spong (bunga karang),beronggarongga, terutama menyusun epiphysis.

Gambar 2. Struktur histologis tulang

SKELETON (RANGKA) Tabel 1. Pembagian Skleton


Skleton axial Tengkorak (SKULL) Rangka Cranium (tempurung kepala) Os. Frontale Os. Parietale Os. Temporale Os. Occipitale Os. Sphenoidale Os. ethmoidale Os. Nasalia Os. Lacrimale Maxsila Os. Zygomaticum Os. Paltinum Chonca nasalis inferior vomer Mandibula Jumlah 1 2 2 1 1 1 2 2 2 2 2 2 1 1 7 12 5 1 1

Ossa faciei (tulang-tulang wajah)

Vertebrae (tulang belakang)

Ver. Cervicales Ver. Thoracales Ver. Lumbales Os. Sacrum Os. Coccygis

Os. Hyoideum Sternum Costae

Costa vera (sejati) Costa spuria (palsu) Costa melayang Cingulum membri superior Membrum superior Clavicula Scapula Humerus Ulna Radius Ossa carpi Ossa metacarpi Ossa phalangea Os. Coxa: fusi dari os. Ili, ischii, dan pubis Membrum inferior Femur Patella Tibia Fibula Ossa tarsi Ossa metatarsi Ossa phalangea Total

7 3 2 2 2 2 2 2 16 10 28 2 2 2 2 2 14 10 28 206

Skleton apendicular

Membrum superior

Membrum inferior

ISTILAH Tugas: Hapalkan Istilah istilah anatomi berikut ini ! 1. Istilah istilah untuk bagian yang meninggi : Tuber Tuberculum Condylus : suatu tonjolan yang membulat : tonjolan kecil : suatu bulatan pada ujung tulang dekat persendian yang merupakan

bagian dari persendian Epicondylus : suatu tonjolan diatas condylus

Juga (jugum) : tonjolan sebagai bukit Spina Processus Crista Linea Labium : bangunan sebagai duri (umumnya meruncing) : tonjolan kecil (umumnya panjang) : suatu rigi (tepi) yang meninggi : suatu rigi (tepi) yang tidak meninggi : suatu peninggian yang tumpul dan lebar (= bibir)

Pecten : suatu rigi yang tidak terlalu lebar dan tinggi Cornu Caput Capitulum : bangunan sebagai tanduk : suatu bulatan yang besar (= kepala) : caput yang kecil

2. Istilah istilah untuk bagian yang mencekung Fovea Foveola Impressio : suatu cekungan seperti lembah : fovea kecil : suatu cekungan yang disebabkan oleh desakan atau tekanan suatu alat

tubuh lain sewaktu pertumbuhan Fissure Incisura Sulcus Fossa : suatu celah sempit : suatu takik (tepi yang menakik) : suatu alur (parit) : daerah cekungan seperti lembah yang luas

3. Istilah istilah untuk lubang Apertura : pintu masuk ke dalam suatu rongga (biasa dibagi menjadi dua inlet (pintu

masuk) dan outlet (pintu keluar)


5

Ostium Porus Foramen

: muara suatu saluran (rongga) ke dalam rongga lain, ostia (jamak) : lubang, umumnya sebagai pintu masuk atau muara keluar : lubang seperti porus, lebih luas, biasanya tempat keluar masuknya

pembuluh darah Orificium Foramina : lubang seperti porus, lebih kecil : (jamak foramen)

4. Istilah istilah untuk saluran saluran Vas Canalis Ductus Ductulus Tubus/tuba Tubulus Meatus : saluran (untuk organ lunak) : terowongan , Canalicullus : kanal yang kecil : pipa : pipa yang kecil : pipa besar : pipa agak besar : gang atau liang

5. Istilah istilah untuk rongga rongga Cavum/cavitas Sinus : rongga yang besar : rongga yang tertutup yang biasanya berisi udara dan cairan, : rongga rongga kecil dalam tulang yang berisi udara

pelebaran suatu saluran Cellula

TULANG PENYUSUN EKSTRIMITAS ATAS (MEMBRI SUPERIORES) Tulang penyusun ekstrimitas superor dapat dibagi menjadi dua yaitu: 1. Cingulum membri superior (gleang bahu). Yaitu kumpulan tualng yang membentuk gelang bahu. Berfungsi menggantung pars libera membri superior atau seabgai penghubunga pars libera dengan skeleton axial. Terdiri dari dua tulang calviculae dan scapulae 2. Pars libera membri superior , yaitu bagian ekstrimitas yang bergerak bebas. Terdiri dari os humerus, ulna, radius, ossa carpi, ossa metacarpi, ossa phalangea. Scapula

Gambar 1 : Scapula (aspektus posterior)

Gambar 2 : Scapula (aspectus anterior)

Facies costalis (anterior). Permukaan scapula yang berhadapan dengan tulang iga Fossa subscapularis. Kecekungan pada facies costalis. Tempat perlekatan m. subscapularis Facies posterior. Permukaan scapula yang menghadap ke kulit punggung Spina scapulae. Taju tulang yang panjang pada facies scapularis posterior yang meluas sampai acromion Fossa supraspinata. supraspinatus Fossa infraspinata. Permukaan scapula di bawah spina scapulae Acromion. Ujung bebas spina scapularis yang menonjol di atas caput humeri Facies articularis acromii. Permukaan articularis untuk os clavicula Angulus acromialis. Belokan tajam pada spina scapulae yang berlanjut menjadi margo lateralis acromii Margo medialis. Batas os scapula yang berhadapan dengan columna vertebralis Margo lateralis. Batas os scapula yang berhadapan dengan os humeri Margo superior. Batas atas (superior) os scapula Incisura scapulae (scapularis). Cekungan pada margo superior os scapula tepat di sebelah medial processus coracoideus. Angulus inferior. Angulus bawah os scapulae Angulus lateralis. Angulus bawah os scapulae yang memuat cavitas glenoidalis Angulus superior. Angulus medialis atas os scapulae Cavitas glenoidalis. Cekungan sendi (cavitas articularis) bahu Tuberculum supraglenoidale. Tuberculum kecil pada margo superior cavitas glenoidalis untuk origo caput longum m.biceps Tuberculum infraglenoidale. Tuberculum kecil pada margo inferior cavitas glenoidalis untuk origo caput longum m.biceps Collum scapulae. Bagian os scapulae yang terletak disebelah medial margo cavitas glenoidalis Processus coracoideus. Processus yang berbentuk seperti pengait yang menonjol di sebelah anteriordari margo superior os scapulae, tepat di sebelah lateral incisura scapularis. Tempat perlekatan m.pectoralis minor, m.coracobrachialis dan caput brevis m.biceps brachii
8

Permukaan scapula di atas spina scapula. Tempat perlekatan m.

Gambar 3 : Scapula (aspektus lateral)

Clavicula

Gambar 4 : Clavicula Aspek superior

Gambar 5 : Clavicula Aspek inferior

Letak normal 2/3 medialnya cembung ke depan dan 1/3 lateralnya cekung ke belakang. Kapsula articularis acromioclavicularis.bagian yang membentuk area melekat membentuk persendian antara acromion dan clavikula. Extremitas sternalis. Ujung sternal (medial) os clavicula yang berhadapan dengan os sternum Facies articularis sternalis. Permukaan sendi pada ujung medial os clavicula untuk bersendi dengan os sternum Impressio ligamenti costoclavicularis. Area kasar di dekat ujung sternal facies inferior clavicula untuk perlekatan ligamentum costoclavicularis Corpus claviculae. Bagian tengah os claviculae Sulcus musculus subclavii. Sulcus yang memanjang menunjukkan dalamnya untuk area perlekatan m.subclavius Ekstremitas acromialis. Ujung os clavicula yang berhadapan dengan acromion Acromion Tuberositas ligamenti coracoclavicularis. Area kasar untuk tempat perlekatan dua bagian ligamentum costoclavicularis Facies articularis acromialis. Permukaan sendi untuk acromion Tuberculum conoideum. Eminentia kecil pada facies inferior extremitas acromialis os calviculae untuk perlekatan ligamentum conoideum

Linea trapezoidea. Tempat perlekatan lig.Trapezoideum pada facies inferior ekstremitas acromialis clavicula

10

Humerus

Gambar 6 : Humerus (Aspektus anterior et posterior)

Caput humeri (humerale) Collum anatomicum. Area di antara caput humeri dan tuberculum (majus er minus) Collum cirurgicum. Regio distal tuberculum yang bentuknya lonjong dan berlanjut dengan corpus humeri Tuberculum majus. Prominentia yang besar, mengarah ke posterolateral ujung superior os humeri.Tempat insersio m. supraspinatus Tuberculum minus. Prominentia yang lebih kecil, mengarah ke anterior ujung superior os humeri. Tempat insertio m. subscapularis Sulcus intertubercularis. Sulcus yang terletak diantara 2 tuberculum , untuk jalannya tendon caput longum m.biceps
11

Tuberositas deltoidea. Peninggian permukaan kasar pada pertengahan lateral corpus humeri Sulcus bicipitalis. Alur yang terletak dibawah collum anatomicum anatara tuberculum mayus dan minus kearah inferior. Crista tuberculi majoris. Taju tulang yang meluas ke arah tuberculum majus. Tempat perlekatan m.pectoralis major Crista tuberculi minoris. Taju tulang yang meluas ke bawah tuberculum minus. Tempat perlekatan m.teres major dan m.latissimus dorsi Corpus humeri. Batang tulang humerus diantara 2 ujung tulang. Sulcus nervi radialis/ spiralis. Sulkus oblik pada facies posterior os humeri yang menurun di sebelah lateral. Ditempati oleh n.radialis Facies anteromedial . permukaan corpus humeri anterior sebelah medial. Tempat perlekatan m.brachialis Facies anterolateralis , permukaan corpus humeri anterior sebelah lateral. Facies posterior . permukaan corpus humeri posterior. Tempat perlekatan m. caput medial m. triceps Crista supracondylaris lateralis. Taju tulang yang meluas ke arah atas lateral epicondylus humeri. Tempat perlekatan m. brachioradialis Crista supra condylaris medialis Taju tulang yang meluas ke arah atas medial epicondylus humeri . Tempat perlekatan m.brachialis Condylus humeri. Ujung distal os humeri yang terdiri dari fossa olecranon , fossa coronoideus , fossa radialis dan facies articularis Capitulum humeri. Tonjolan bulat di ujung distal humeri untuk persendian dengan os radius Trochlea humeri. Silinder persendian pada ujung distal os humeri untuk persendian dengan os ulna Fossa olecrani. Lubang dalam di atas trochlea os humeri pada aspek posterior os humeri, untuk memuat olecranon selama ekstensi sendi siku Fossa radialis. Cekungan diatas capitulum humeri pada aspek anterior os humeri, untuk memuat caput radii, saat memerlukan flexi adekuat sendi siku Fossa coronoidea. Cekungan pada aspek anterior os humeri sebelah proksimal trochlea humeri, untuk memuat processus coronoideus os ulna selama flexi sendi siku

12

Epycondilus medialis. Protuberantia yang mengarah ke medial, memberikan origo untuk otot otot flexor lengan atas Sulcus nervi ulnaris. Menempati facies posterior epycondilus medialis humeri Epycondylus lateralis. Protuberantia di lateral capitulum humeri, memberikan origo untuk otot otot extensor lengan atas

Radius dan Ulna Tugas : Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyebutkan bagian bagian dari tulang radius dan ulna Mahasiswa mampu mengidentifikasi perlekatan otot pada radius dan ulna

Gambar 7. Ulna dan Radius

13

A. Ulna Olecranon Ulnae. Ujung posterior os ulna. Tempat perlekatan otot otot extensor sendi siku Processus coronoideus. Tonjolsn arah anterior pada ujung anterior incisura trochlearis. Tuberositas ulnae. Area kasar pada facies anterior pars superior corpus ulnae, untuk perlekatan m. brachialis Incisura trochlearis. Permukaan sendi pada ujung proximal facies anterior ulna untuk bersendi dengan trochlea humeri. Incisura radialis. Permukaan sendi pada aspek lateral os ulna setinggi processus coronoideus, untuk bersendi dengan circumferential articularis radii. Corpus ulnae. Batang tulang ulnae Facies anterior/posterior /medialis Margo interosseus anterior / posterior Crista musculi supinatoris. Taju tulang meluas kea rah distal dari incisura radialis , untuk perlekatan m.supinatorius Caput ulnae. Ujung distal os ulna Circumferential articularis. Permukaan sendi yang terletak disebelah

anterolateral caput ulnae, untuk bersendi dengan incisura ulnaris radii Processus styloideus. Tonjolan yang berbentuk seperti pasak yang menonjol ke bawah aspek posteromedial ujung bawah os ulna. Tempat perlekatan untuk discuss articularis dan ligamentum collateralis ulnaris. B. Os Radius Caput radii. Ujung proximal os radii bersendi dengan capitulum humeri Fovea articularis. Cekungan untuk memuat capitulum humeri Circumferential articularis. Permukaan caput radii mirip lingkaran untuk bersendi dengan incisura ulnae Corpus radii. Batang os radii

14

Tuberositas radii. Prominentia kasar pada aspek medialis os radii, kira kira 2 cm sebelah distal ujung proximal. Tempat perlekatan untuk tendon m.biceps. Facies anterior/posterior /medialis Tuberositas pronatoria. Area kasar pada pertengahan facies lateralis. Tempat perlekatan pronator teres. Margo introosseus. Tepi yang berhadapan dengan os ulnae dan memberikan perlekatan dengan membrane interossea. Margo anterior. Tepi yang menghadap sebelah anterolateral. Margo posterior. Processus styloideus. Tonjolan kea rah bawah pada ujung distal facies lateralis os radius.

5. Ossa manus Tugas : Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan menyebutkan bagian bagian dari ossa penyusun manus Mahasiswa mampu mengidentifikasi perlekatan otot pada ossa manus

A. OSSA CARPI (CARPALIA) = TULANG PERGELANGAN TANGAN Terdiri dari 8 buah tulang dan terletak dalam 2 baris. Baris I (deretan proximal) : os scaphoideum (=os naviculare), os lunatum, os triquentrum dan os pisiforme. Baris II (deretan distal) : os trapezium (= os multangulum majus), os trapezoideum, (= os multangulum minus). Os capitulum dan os hamatum. Os scaphoideum membentuk tuberculum ossis scaphoidei. Os trapezium membentuk tuberculum ossis trapezii. Os hamatum membenuk hamalus ossis hamati. Tonjolan-tonjolan ini bersama-sama dengan os pisiforme membentuk eminentiae carpi yang membatasi sulcus carpi. Sulcus carpi ditutupi oleh ligamentum carpi transversum dan membentuk canalis carpal

15

B. OSSA METACARPI (METACARPALIA) = TULANG TELAPAK TANGAN Terdiri dari 5 buah os longum. Setiap os metacarpale mempunyai basis metacarpalis, corpus metacarpalis dan caput metacarpalis. C. OSSA DIGITORUM (PHALANGES) = TULANG JARI Ibu jari (Polex), jari telunjuk (index), jari tengah (digiti tertius), jari keempat/jari manis (digitti quartus), jari kelingking (digitti minimi) Setiap jari mempunyai 3 ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai 2 ruas, yaitu phalanx proximalis, phalanx media dan phalanx distalis. Setiap phalanx mempunyai basis phalangis, corpus phalangis dan caput phalangis.

Gambar 8. Ossa manus


16

Anda mungkin juga menyukai