Artinya adalah berhubungan kepada Tuhan yaitu Allah. Manusia dijuluki rabbani (manusia rabbani) apabila hubungan kepercayaan dengan Allah, yaitu dengan mengetahui agamanya, kitabnya dan mengajarkannya. Dalam Al-Qur’an dijelaskan pada Surat Al-Imran 79: Menurut Yusuf Qardhawi rabbaniyyah ada dua. Pertama: rabbaniyyah al-ghayyah wa wiljah: Allah sebagai Tuhan merupakan puncak dan tujuan segalanya. Kedua: rabbaniyah sebagai sumber pokok (masdhar) dan pedoman (manhaj). b. Akhlaqiyah (prilaku baik dan buruk) Konsep Allah memiliki keunggulan membentuk moral dalam seluruh aspeknya, sebagai buah dari sifat rabbaniyah-nya. Dengan demikian, konsep Allah lebih mengutamakan akhlak dengan seluruh yang tercakup di dalamnya. c. Insaniyah (memiliki nilai nilai kemanusiaan) Makna insani-yah ialah ia diturunkan untuk meningkatkan taraf hidup manusia, membimbing dan memelihara sifat-sifat humanistik-nya serta menjaga dari kedurjanaan sifat hewani agar tidak mengalahkan sifat kemanusiaannya. d. Alamiyah (bersifat terbuka) Dapat dilakukan oleh, dengan, dan untuk semua pihak yang berkepentingan tanpa membedakan suku, agama, ras dan golongan, sesuai dengan semangat kerahmatan semesta (rahmatan lil alamin). c. Tasamuh (egaliter) Sikap akhlak terpuji dalam pergaulan, di mana terdapat rasa saling menghargai antara sesama manusia dalam batas-batas yang digariskan oleh ajaran Islam". d. Tanawwu (beraneka warna) Keberagaman praktek ibadah tertentu yang diajarkan oleh Rasulullah akan tetapi antara yang satu dengan yang lain terdapat perbedaan, bukan pertentangan, sehingga menggambarkan keberagaman dalam pelaksanaan ibadah. e. Wasathiyah (moderat) Wasathiyyah dalam pengertian Islam mencerminkan karakter dan jati diri yang khusus dalam pemikiran dan kehidupan, dalam pandangan, pelaksanaan dan penerapan. f. Takamul (terpadu) Yaitu sempurna, bulat dan tuntas. Maksudnya bahwa hukum islam membentuk umat dalam suatu ketentuan yang bulat, walaupun mereka berbeda-beda bangsa dan berlainan suku, tetapi mereka satu kesatuan yang tidak terpisahkan, utuh, harmoni dan dinamis. g. Bangga terhadap diri sendiri Mempunyai rasa bangga terhadap diri sendiri karena telah berhasil melakukan sesuatu, namun rasa bangga pada diri sendiri juga harus dihindari karena dapat menimbulkan penyakit hati ‘ujub’ karna rasa bangga yang berlebihan. 2. Menurut saya tentang isi surat Q.S Al Qashash; 77 ialah; Allah sudah menjelaskan dengan jelas tentang dilarang merusak bumi karena bumi merupakan tempat tinggal makhluk hidup. Jadi bumi memberi kehidupan kepada makhluk hidup dan memberi manfaat begitu luar biasa terhadap kedupan makhluk hidup yang ada di bumi. 3. Kebudayaan Islam merupakan suatu sistem yang memiliki sifat sifat ideal, sempurna, praktis, aktual, diakui keberadaannya dan senantiasa diekspresikan. Nilai - nilai islam di Indonesia tidak jauh dari nilai kebudayaan. Nilai - nilai islam di Indonesia terkandung dalam nilai pancasila yang di amalkan oleh seluruh warga negara Indonesia.