KELOMPOK 1
SISTEM ENDOKRIN
Disusun Oleh :
2017
BAB 1. TUJUAN PRAKTIKUM
Dari praktikum ini akan dilihat efek thyroxine, TSH, dan PTU pada tiga tikus
yang berbeda yaitu tikus normal, tikus tyroidectomized, dan tikus
hypophysectomized. Pada saat none injected, dari data pengamatan terlihat bahwa
tikus normal (Normal) memiliki laju metabolik lebih tinggi dibandingkan tikus
tyroidectomized (Tx) dan tikus hypophysectomized (Hypox). Sedangkan tikus Tx
memiliki laju metabolik yang relatif sama dengan tikus Hypox.
Pada saat pemberian tiroksin, data yang diperoleh menunjukkan kenaikan laju
metabolik pada semua kelompok tikus. Pada tikus normal tetap menunjukkan
angka laju yang paling tinggi. Untuk tikus Tx dan tikus hypox laju metaboliknya
meningkat karena yang pada awalnya tidak terdapat tiroksin pada tubuhnya yang
membuat laju metaboliknya rendah kini pada tubuhnya terdapat tiroksin sehingga
laju metaboliknya menjadi meningkat.
Pada saat pemberian TSH, data percobaan yang diperoleh menunjukkan
terjadinya kenaikan laju metabolik hanya pada tikus normal dan tikus hypox. Pada
tikus Tx tidak terjadi kenaikan laju metabolik. Sedangkan pada saat pemberian
PTU, data yang diperoleh menunjukkan adanya penurunan laju metabolik pada
tikus normal sedangkan pada tikus Tx tidak ada peningkatan dan tikus hypox ada
sedikit peningkatan laju metabolik.
BAB 6. PEMBAHASAN
Praktikum kali ini ada tiga tikus yang berbeda yaitu tikus normal, tikus
tyroidectomized, dan tikus hypophysectomized. Tikus normal adalah tikus
percobaan yang kondisinya normal, tikus ini berfungsi untuk mengetahui laju
metabolik tikus normal. Tikus tyroidectomized (Tx) adalah tikus yang telah
kehilangan kelenjar tiroidnya sehingga di dalam tubuhnya tidak dihasilkan
hormon tiroksin, sedangkan tikus hypophysectomized (Hypox) adalah tikus yang
telah kehilangan kelenjar hipofisisnya sehingga tidak menghasilkan hormon TSH.
Pada setiap tikus akan di injeksi tiroksin, TSH, dan PTU. Jumlah penggunaan
oksigen tiap jam dianalogikan sebagai laju metabolisme. Penggunaan oksigen ini
mencerminkan laju metabolisme karena proses metabolisme hewan percobaan
mutlak memerlukan oksigen sehingga laju metabolisme dapat dianaolgikan
dengan penggunaan oksigen per jam.
6.2.1 Part 1
1. Tikus mana yang memiliki tingkat metabolisme basal tercepat (BMR)?
Tikus normal yang diinjeksi oleh tiroksin memiliki tingkat metabolisme basal
tercepat.
2. Mengapa tingkat metabolisme berbeda antara tikus normal dan tikus yang
dioperasi dengan pembedahan? Seberapa baik hasilnya bandingkan dengan
prediksi anda?
Karena pada tikus Tx tiroidnya diambil (hilang). Dimana kelenjar ini
menghasilkan hormon tiroksin yang dapat membantu proses metabolisme
tubuh. Apabila kelenjar ini dihilangkan, maka metabolisme tubuh akan
terganggu sehingga prosesnya akan berjalan lambat dan mempengaruhi
hasilnya.
3. Jika seekor hewan telah tyroidectomized, hormon apa yang hilang dalam
darahnya?
Apabila hewan mengalami tyroidectomized, maka hormon yang hilang
adalah tiroksin.
4. Jika hewan telah hypophysectomized, efek apa yang akan anda harapkan
untuk melihat kadar hormon di dalamnya tubuhnya?
Sekresi hormon-hormon akan terganggu. Seperti yang kita ketahui bahwa
kelenjar hipofisis salah satunya menghasilkan hormon gonadotropin dan
TSH. Dimana hormon gonadotropin akan menghasilkan estrogen,
progesteron, dan testosteran. Sedangkan, hormon TSH berfungsi
menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin. Apabila
sekarang seseorang kehilangan kelenjar hipofisisnya, maka yang
terganggung adalah perkembangan dari gonad dan produksi tiroksinnya.
Sehingga orang tersebut akan menderita hipotiroid.
6.2.2 Part 2
5. Apa efek injeksi tiroksin pada BMR tikus normal?
Injeksi tiroksin pada tikus normal menyebabkan BMR meningkat dari
sebelum di injeksi. Efek dari injeksi tiroksin pada tikus yang normal
adalah tikus tersebut akan mengalami hipertiroid namun tidak akan
gondok.
6. Apa efek injeksi tiroksin pada BMR tikus tyroidectomized? Bagaimana
BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal? Apakah
dosis tiroksin dalam suntik terlalu besar, terlalu kecil, atau tepat?
Injeksi tiroksin pada tikus tyroidectomized menyebabkan BMR meningkat
dari sebelum di injeksi. Efek dari injeksi tiroksin pada tikus yang Tx
adalah tikus tersebut mengalami hipertiroid. Awalnya tikus tersebut
mengalami hipotiroid, namu setelah diinjeksi dengan hormon tiroksin
menjadi hipertiroid. Hal ini kemungkinan terjadi karena dosis yang
diberikan terlalu banyak.
7. Apa efek injeksi tiroksin pada BMR tikus hypophysectomized? Bagaimana
BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal? Apakah
dosis tiroksin dalam suntik terlalu besar, terlalu kecil, atau tepat?
Injeksi tiroksin pada tikus hypophysectomized menyebabkan BMR
meningkat dari sebelum di injeksi. Efek dari injeksi tiroksin pada tikus
hypox adalah tikus tersebut menjadi hipertiroid. Dimana awalnya tikus ini
mengalami hipotiroid, tetapi setelah diinjeksi tiroksin menjadi hipertiroid.
Mungkin saja hal ini terjadi karena dosis yang diberikan terlalu banyak.
6.2.3 Part 3
8. Apa efek injeksi hormon thyroid-stimulating hormone (TSH) pada BMR
tikus normal?
BMR tikus normal setelah di injeksi TSH mengalami peningkatan
dibandingkan dengan sebelum di injeksi. Pemberian TSH pada tikus yang
normal menyebabkan tikus tersebut hipertiroid dan bisa menjadi gondok.
Hal ini terjadi karena tikus yang normal apabila diberi TSH akan
menyebabkan produksi tiroksinnya bertamabah. Sebagaimana yang telah
kita ketahui hormon TSH akan menstimulasi kelenjar tiroid untuk
menghasilkan tiroksin sehingga produksi tiroksin akan berlebihan.
9. Apa efek injeksi TSH pada BMR tikus tyroidectomized? Bagaimana BMR
dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus biasa? Mengapa efek ini
diperhatikan?
Injeksi TSH pada tikus Tx menyebabkan hipotiroid. Dari hasil percobaan,
sebelum dan sesudah injeksi diperoleh BMR yang sama. Hal ini terjadi
karena pada tikus ini sudah tidak ada kelenjar tiroidnya sehingga TSH
tidak dapat menstimulasi. Karena disini TSH berfungsi untuk
menstimulasi kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
10. Apa efek injeksi TSH pada BMR tikus hypophysectomized? Bagaimana
BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal? Apakah
dosis TSH di suntik terlalu besar, terlalu kecil, atau tetap?
BMR tikus hypophysectomized setelah di injeksi TSH mengalami
peningkatan dibandingkan dengan sebelum di injeksi. Injeksi TSH pada
tikus hypox menyebabkan hipertiroid. Awalnya tikus ini mengalami
hipotirod, namun setelah diinjeksi menjadi hipertiroid. Walaupun tikus ini
tidak memiliki kelenjar hipofisis yang dapat mengahasilkan TSH, tetapi
dengan bantuan injeksi dapat menambah TSH yang dapat menstimulasi
kelenjar tiroid untuk menghasilkan tiroksin. Terjadinya hipertiroid
mungkin karena dosis yang diberikan terlalu banyak.
6.2.4 Part 4
11. Apa efek injeksi propylthiouracil (PTU) pada BMR tikus normal?
Mengapa tikus ini berkembang gondok yang teraba?
Efek suntikan PTU pada tikus normal adalah menurunkan BMR dari
sebelum di injeksi. Gondok yang teraba disebabkan oleh penumpukan
tiroksin.
12. Apa efek dari suntikan PTU pada BMR tikus tyroidectomized? Bagaimana
BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal? Mengapa
efek ini diperhatikan?
BMR tikus tyroidectomized setelah di injeksi PTU dibandingkan dengan
sebelum di injeksi tidak ada peningkatan atau penurunan, sedangkan pada
BMR tikus normal terdapat perubahan setelah di injeksi PTU. Efek
suntikan PTU pada tikus tyroidectomized tidak terlihat karena tidak ada
kelenjar tiroid yang akan terpengaruh.
13. Apa efek suntikan PTU pada BMR tikus hypophysectomized? Bagaimana
BMR dalam hal ini dibandingkan dengan BMR tikus normal? Mengapa
efek ini diperhatikan?
BMR tikus hypophysectomized setelah di injeksi PTU mengalami sedikit
peningkatan dibandingkan dengan sebelum di injeksi sedangkan pada
BMR tikus normal terdapat perubahan yang berarti setelah di injeksi PTU.
Efek suntikan PTU pada tikus hypophysectomized tidak terlihat karena
tikus tersebut kehilangan kelenjar pituitary.