Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM VI

FARMAKOGNOSI

UJI ORGANOLEPTIK TUMBUHAN BERKHASIAT OBAT

Disusun oleh :
Yuanita Erma Zakiya (19.71.020987)
Farmasi A

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-3 FARMASI
2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. TUJUAN PRAKTIKUM
Mahasiswa mampu melakukan uji organoleptis (bau,warna, dan rasa) pada tumbuhan yang berkhasiat
obat.

B. DASAR TEORI
Uji organoleptis merupakan hasil reaksi fisikologik berupa tanggapan atau kesan mutu oleh
sekelompok orang yang disebut dengan panelis. Panelis adalah sekelompok orang yang bertugas menilai
sifat atau kualitas bahan berdasarkan kesan subyektif (Suradi 2007).
Pengujian organoleptis disebut penilaian indera atau penilaian sensorik merupakan suatu cara
penilaian dengan memanfaatkan panca indera manusia untuk mengamati tekstur , warna , bentuk , aroma
, rasa suatu produk makanan , minuman , atau obat. Pengujian organoleptis berperan penting dalam
pengembangan produk. Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menilai adanya perubahan yang
dikehendaki atau tidak dalam produk atau bahan- bahan formulasi, mengidentifikasi area untuk
pengembangan , mengevaluasi produk pesaing , mengamati perubahan yang terjadi selama proses atau
penyimpanan , dan memberikan data yang diperlukan untuk promosi produk (Ayustaningwarno,2014).
Bawang Merah (Allium cepa var. ascalonicum) merupakan sayuran umbi yang cukup populer di
kalangan masyarakat, selain nilai ekonomisnya yang tinggi, bawang merah juga berfungsi sebagai
penyedap rasa dan dapat juga digunakan ebagai bahan obat tradisional atau bahan baku farmasi lainnya.
Deskripsi dari bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum), habitus termasuk herba, tanaman semusim,
tinggi 40-60 cm. Tidak berbatang, hanya mempunyai batang semu yang merupakan kumpulan dari pelepah
yang satu dengan yang lain. Berumbi lapis dan berwarna merah keputih-putihan. Daun tunggal memeluk
umbi lapis, berlobang, bentu lurus, ujung runcing. Bunga majemuk, bentuk bongkol, bertangkai silindris,
panjang ± 40 cm, berwarna hijau, benang sari enam, tangkai sari putih, benang sari putih, kepala sari
berwarna hijau, putik menancap pada dasar mahkota, mahkota berbentuk bulat telur, ujung runcing
(Silalahi, 2007).
BAB II
METODE KERJA
A. ALAT DAN BAHAN
Alat :
 Pisau
 Alas memotong/talenan
 wadah
Bahan :
 Bawang merah

B. CARA KERJA
a. Prosedur

Cabut bawang merah

Lakukan sortasi basah

Pertama ,pisahkan benda asing pada tanaman (tanah,daun


mati,dll) , dan cuci sampai bersih

Kedua ,lakukan proses perajangan

Lakukan uji organoleptic , kemudian catat hasil


BAB III
HASIL PRAKTIKUM
A. HASIL PRAKTIKUM
Uji Organoleptik (bagian
Morfologi Bagian tumbuhan yang berkhasiat)
Nama Kandungan
tumbuhan tumbuha Khasiat secara
Nama umum Nama local latin kimia
No (sertakan n yang empiris (cara
tumbuhan tumbuhan tumbuha
referensi berkhasi penggunaan)
(sertakan Warn
n referensi) Aroma Rasa
jika ada) at obat a

Melindung
organ jantung.
Manfaat
bawang merah
(Allium cepa
var.
ascalonicum)
yang satu ini
telah terbukti
secara medis.
Bawang merah
Akar (Allium cepa
Batang var. Agak
(Alliu Khas
Umbi ascalonicum)m Kuersetin Pedas
m cepa bawang
Bawang Daun ampu antioksidan dan
1 merah
Brambang var.
Bunga
Umbi
menurunkan (Rodrigues
Ungu
sedikit
ascalon Menyen
Biji potensi terkena et al., 2003) pahit
icum) gat
(Rukman serangan
a, 2007) jantung
koroner.
Konsumsi
teratur bawang
merah juga bisa
menormalkan
tekanan darah
tinggi serta
membuka arteri
yang sedang
dalam keadaan
tersumbat
B. PEMBAHASAN
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui kebenaran dan mutu obat tradisional termasuk simplisia,
maka dilakukan pengujian pendahuluan yaitu organoleptik. Pengujian organoleptik dilakukan dengan
mengamati warna, bau dan rasa. Pengujian organoleptis berperan penting dalam pengembangan produk.
Evaluasi sensorik dapat digunakan untuk menilai adanya perubahan yang dikehendaki atau tidak dalam produk
atau bahan- bahan simplisia. Pada uji organoleptik kali ini tubuhan yang di gunakan yaitu bawang merah.
Bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) mengandung gizi cukup tinggi dan komposisinya lengkap.
Dalam setiap 100 gram umbi bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) mengandung 39,0 kalori, protein
1,5 gram, lemak 0,3 gram, karbohidrat 0,2 gram, karbohidrat 36,0 mg, fosfor 40,0 mg, zat besi 0,8 mg, vitamin
B1 0,03 mg, vitamin C 2,0 mg, dan air 88,0 mg. Selain kayaakan kandungan gizi, umbi bawang merah (Allium
cepa var. ascalonicum) juga banyak mengandung senyawa kimia antara lain proponaldehida, metil alkohol,
dan propil merkapan. Di dalam bawang merah (Allium cepa var. ascalonicum) terdapat ikatan asam amino
yang tidak berbau, tak bewarna dan larut dalam air. Ikatan asam amino ini disebut aliin Dimana senyawa
tersebut dapat berubah menjadi alicin. Bersama dengan tiamin (vitamin B), alicin dapat membentuk allitiamin,
senyawa bentukan ini ternyata lebih mudah diserap oleh tubuh daripada viamin B sendiri. Degan demikian,
alicin dapat membuat vitamin B lebih efisien dimanfaatkan oleh tubuh.
Uji kali ini dilakukann dengan cara menyortasi basah bawang merah setelah diambil. Sortasi basah
adalah kegiatan memilah bahan yang baik dan membersihkan kotoran yang terdapat pada bawang setelah di
lakukan sortasi basah kemudian bawang di lakukan uji organoleptik yaitu bau, warna ,dan rasa. Pada
praktikum kali ini di dapatkan hasil warna bawang merah yang baik adalah berwarna ungu segar, berbau khas
bawang dan menyengat serta rasanya yang agak pedas dan pahit.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Uji organoleptik menggunakan panca indra kita untuk mengidentifikasi
 Manfaat dari uji organoleptik kitda dapay mengetahui khasiat dari suatu tamanan
 Kita mampu melakukan sortasi basah secara mandiri

DAFTAR PUSTAKA
 Rukmana,R..1995.Bawang Merah Budidaya Dan Pengolahan Pasca Panen. Jakarta:Kanisius.
 Rukmana, R .2007.Bawang Merah Dari Biji. Semarang : Penerbit Aneka Ilmu.
 Ayustaningwarno, F..2014.Teknologi Pangan: Teori Praktis dan Aplikasi. Yogyakarta:Graha Ilmu.
 Suradi,K.2007.Tingkat Kesukaan Bakso Dari Berbagai Jenis Daging Melalui Beberapa Pendekatan
Statistik ( The Hedonic Scaling of Meatball from Various kind of Meat on Several Statistic
Approached).Jurnal Ilmu Ternak Vol.7(1).
POST TEST
1. Buatlah dalam bentuk bagan proses sotarsi basah, yang sesuai dengan ketentuan yang berlaku mulai
dari pengambilan tumbuhan dari lokasi tumbuhanya !
Jawab :

Dilakukan
pengambilan tanaman
dari tempat
tumbuhnya

Kemudian lakukan
Tamanan dibersikan pencucian tanaman
untuk membuang terong asam dengan
kotoran atau material air bersih yang
yang lain mengalir, lalu
tiriskan
LAMPIRAN
1. Proses pengambilan tanaman

2. Proses sortasi basah

3. Proses pencucian
4. Uji organoleptik ( Bau , Rasa dan Warna)

Anda mungkin juga menyukai