Anda di halaman 1dari 22

CARA MEMAKSIMALKAN KEMAMPUAN MEMBACA CEPAT

Ade Asih Susiari Tantri


Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, UNDIKSHA
E-mail: tantri_banjargrafe@yahoo.co.id

Abstrak

Kemampuan membaca cepat merupakan hal yang sangat penting untuk dikuasai.
Agar tidak ketinggalan informasi yang terbaru, maka kemampuan membaca dengan cepat
sangatlah diperlukan. Membaca cepat adalah kegiatan membaca secara cepat dengan
waktu yang relatif singkat untuk mengetahui garis besar isi atau ide pokok suatu bacaan,
tanpa mengabaikan pemahaman isinya. Kegunaan atau manfaat membaca cepat adalah
dapat dipahami informasi atau isi sebuah bacaan secara cepat dan waktu yang relatif
singkat sehingga kita tidak akan ketinggalan informasi yang terbaru. Selain itu, wawasan
pun akan bertambah luas seriring perkembangan teknologi dan arus informasi yang
berkembang sangat cepat.
Faktor-faktor yang dapat menghambat kecepatan membaca berasal dari faktor
intern dan ekstern. Faktor intern adalah faktor yang berasal dari diri pembaca, seperti:
vokalisasi, gerakan bibir, gerakan kepala, dan sebagainya. Sedangkan faktor ekstern adalah
faktor-faktor yang berasal dari luar diri seorang pembaca, seperti lingkungan, sosial,
tradisi, mitos atau keparcayaan mistis, sugesti negatif, dan lain-lain, seperti: variabel pada
tulisan/teks bacaan. Cara mengatasi hal ini adalah dengan menghilangkan kebiasaan-
kebiasaan buruk saat membaca, meningkatkan konsentrasi, meningkatkan motivasi
membaca, dan tanamkan pada diri bahwa membaca itu adalah kegiatan yang
menyenangkan dan bukanlah kegiatan yang membosankan. Modal dasar yang harus
dimiliki untuk meningkatkan kecepatan membaca adalah mempunyai kosakata yang
cukup, mampu berkonsentrasi, mempunyai kondisi fisik dan mental yang bagus dan
mendukung, serta yang paling penting ialah latar belakang pengetahuan.

Kata kunci: kemampuan membaca cepat

A. PENDAHULUAN Hampir setiap hari, informasi dari


Era globalisasi seperti sekarang ini berbagai belahan dunia mengalir deras
ditandai dengan perkembangan informasi melalui media cetak maupun elektronik.
yang sangat cepat. Perkembangan Media cetak maupun elektronik, seperti:
informasi tersebut meyergap di segenap surat kabar, tabloid, majalah, radio,
lini dan lapisan kehidupan. Tidak televisi, atau internet banyak menyajikan
berlebihan jika banyak kalangan informasi yang berupa pengetahuan,
menyebut saat ini dunia benar-benar fakta, hasil penelitian, politik, ulasan,
sudah berada di abad informasi. Mereka liputan peristiwa, dan sebagainya.
yang mampu menguasai informasi pun Informasi yang berkembang sangat pesat
akan menguasai dunia. ini tentunya sangat bermanfaat bagi
masyarakat dari lapisan bawah sampai waktu baca dan tingkat pemahaman
lapisan atas. terhadap bahan yang dibacanya. Jadi,
Selain mendengarkan dan melihat, membaca cepat adalah proses membaca
informasi dapat diperoleh dengan cara bacaan untuk memahami isi bacaan
membaca. Dengan membaca berarti telah dengan cepat. Membaca cepat memberi
dicoba dicari, didapatkan sebuah kesempatan untuk membaca lebih luas,
informasi, dan diprosesnya sebuah bagian-bagian yang baru atau bagian-
informasi. Seiring perkembangan bagian yang belum dikuasai. Dengan
informasi yang sangat cepat, tentunya membaca cepat, bisa memperoleh
juga harus diimbangi dengan kemampuan pengetahuan yang luas tentang apa yang
membaca secara cepat. Membaca cepat dibacanya, sesuai dengan sifat bacaan
dan efektif tentu saja mengutamakan yang tidak memerlukan pendalaman.
kecepatan, dengan tidak meninggalkan Pesatnya perkembangan teknologi
pemahaman terhadap aspek bacaannya. yang mendorong tingkat kecepatan
Dengan demikian, seseorang dalam informasi juga turut mempengaruhi
membaca tidak hanya kecepatannya yang kebutuhan masyarakat dalam membaca
menjadi patokan, tetapi juga disertai cepat. Selain itu, perkembangan zaman
pemahaman dari bacaan. yang diikuti oleh perkembangan
Saat ini, kebutuhan membaca cepat teknologi membuat semua berjalan serba
sudah bukan merupakan hal baru lagi di cepat. Berbagai sarana, baik cetak
kalangan masyarakat, baik di kalangan maupun elektronik, berlomba-lomba
siswa, mahasiswa, maupun umum. menyuguhkan aneka informasi yang
Banyak sekali manfaat yang bisa bermanfaat dengan sajian instan. Segala
diperoleh dari membaca cepat. Salah bentuk informasi tertulis dalam bentuk
satunya, kita bisa membaca dan cetakan pun tidak kalah pesatnya.
mengetahui sebuah informasi, baik dari Kondisi dan fakta seperti yang telah
media cetak maupun elektronik dalam diapaparkan di atas, jika sistem membaca
waktu singkat. cepat tidak diterapkan, maka dapat
Memang tidak dapat dipungkiri dipastikan kita akan ketinggalan
lagi, membaca cepat sudah menjadi suatu informasi-informasi terbaru, baik yang
keharusan dan tuntutan di era yang berasal dari media cetak maupun
semakin modern dan canggih ini. elektronik. Untuk itu, membaca cepat
Membaca cepat merupakan sistem merupakan solusi tepat dan jitu untuk
membaca dengan memperhitungkan
menangkal pesatnya arus informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat dapat
berjalan serba cepat tersebut. diperoleh dari berbagai sumber, baik
Memaksimalkan kemampuan cetak maupun elektronik. Hal ini
membaca cepat, tentunya pengetahuan mengakibatkan informasi sangat mudah
tentang membaca cepat, baik berupa cara dan cepat didapatkan. Kemampuan
meningkatkan kemampuan membaca membaca sangatlah diperlukan oleh si
cepat, cara mengukur kemampuan pencari informasi agar semua informasi
membaca cepat, faktor dan cara yang dibutuhkan dapat diperoleh secara
mengatasi hambatan dalam membaca cepat. Kemampuan membaca yang
cepat, teknik-teknik yang digunakan dimaksud tersebut adalah kemampuan
dalam membaca cepat, dan sebagainya membaca cepat (speed reading).
perlu untuk diketahui dan dipahami oleh Menurut Hernowo (dalam Rizem
setiap orang. Maka dari itu, dalam Aizid, 2011: 40), membaca cepat adalah
makalah ini dibahas tentang segala suatu kegiatan merespons lambang-
sesuatu yang berhubungan dengan lambang cetak atau lambang tulis dengan
membaca cepat. Berdasarkan latar pengertian yang tepat dan cepat. Lain
belakang di atas, dapat dirumuskan halnya dengan pendapat di atas,
beberapa permasalahan sebagai berikut. Aminuddin (2009: 18) lebih menekankan
1) Apakah yang dimaksud dengan kegiatan membaca cepat untuk
membaca cepat? 2) Apa sajakah faktor- memahami secara garis besar isi sebuah
faktor penghambat membaca cepat dan bacaan. Aminuddin menyatakan bahwa
bagaimana cara mengatasinya? 3) membaca cepat adalah ragam membaca
Apasajakah tujuan dan kegunaan atau yang dilaksanakan dalam waktu yang
manfaat membaca cepat? 4) relatif singkat dan cepat untuk
Bagaimanakah cara meningkatkan memahami isi bacaan secara garis besar
kecepatan dan keefektifan membaca? 5) saja.
Bagaimanakah cara mengukur kecepatan Sejalan dengan pendapat
membaca? 6) Apakah yang dimaksud Aminuddin di atas, Rizem Aizid (2011:
dengan teknik membaca cepat: skimming 40) mengungkapkan bahwa membaca
dan scanning? cepat merupakan salah satu jenis
B. PEMBAHASAN membaca yang bertujuan untuk
1. Pengertian Membaca Cepat memahami isi bacaan dengan cepat dan
Perkembangan informasi di abad tepat dalam waktu yang relatif singkat.
ini sangatlah pesat. Informasi yang Kedua pendapat di atas, dipertegas oleh
Nurhadi (2010: 39) yang mengungkapkan baik buku, koran, dan lain-lain. Orang
bahwa membaca cepat merupakan akan membaca cepat jika keperluan
membaca yang mengutamakan kecepatan membacanya hanya untuk memahami
dengan tidak mengabaikan dan mengambil gagasan utama, tanpa
pemahmannya. Penerapan kemampuan peduli pada detail isi bahan bacaan
membaca cepat itu disesuaikan dengan tersebut. Orang akan membaca cepat jika
tujuan membacanya, aspek bacaan yang teks atau bahan bacaannya tergolong
digali (keperluan), dan berat ringannya ringan atau sedang.
bahan bacaan. Berdasarkan paparan di atas, dapat
Lain halnya dengan pengertian disimpulkan bahwa membaca cepat
beberapa ahli di atas, Henry Guntur adalah kegiatan membaca secara cepat
Tarigan (2008: 122) mengistilahkan dengan waktu yang relatif singkat untuk
membaca cepat dengan to scan. mengetahui garis besar isi atau ide pokok
Pengertian membaca dengan cepat suatu bacaan, tanpa mengabaikan
menurut Henry Guntur Tarigan adalah pemahaman isinya.
membaca segala sesuatu secara cepat 2. Faktor-Faktor Penghambat
untuk mencari hal tertentu yang dia Membaca Cepat dan Cara
inginkan. Membaca cepat yang baik rata- Mengatasinya
rata 800-1000 kata dalam satu menit. Orang yang tidak mendapat
Pelaksanaan membaca cepat bimbingan, latihan khusus membaca
menurut St. Y. Slamet (2009: 87) cepat, sering mudah lelah dalam
dilakukan secara zig-zag atau vertikal, membaca karena lamban dalam
punya prinsip melaju terus. Ia hanya membaca, tidak ada gairah, merasa
mementingkan kata-kata kunci atau hal- bosan, tidak tahan membaca buku, dan
hal yang penting saja, ditempuh dengan terlalu lama untuk bisa menyelasaikan
jalan melompati kata-kata dan ide-ide buku yang tipis sekalipun. Menurut
penjelas. Kegiatan membaca cepat, Soedarso (2005: 5-9) ada enam faktor
biasanya dikaitkan dengan tiga hal, yaitu penghambat membaca cepat. Berikut
tujuan membaca, keperluan membaca, dipaparkan keenam faktor pemhambat
dan bahan bacaan. Orang akan membaca tersebut dan cara mengatasinya.
cepat jika tujuan membacanya hanya a. Vokalisasi
untuk mengetahui atau mendapatkan Vokalisasi atau membaca dengan
gagasan besar atau ide pokok atau bersuara sangat memperlambat membaca,
informasi umum dari sebuah teks bacaan, karena itu berarti mengucapakan kata
demi akta dengan lengkap. Menggumam, menghilangkan kebiasaan itu lakukan
sekalipun mulut terkatup dan suara tidak salah satu cara ini berikut ini. (1)
terdengar jelas termasuk membaca Letakkan telunjuk jari ke pipi dan
dengan bersuara. Untuk mengetahui sandarkan siku tangan ke meja selama
apakah kita mengucapkan kata-kata itu membaca. Apabila terasa tangan terdesak
atau tidak, letakan tangan di leher oleh gerakan kepala itu, sadarlah dan
sementara membaca. Bila bergetar terasa hentikan gerakan itu. (2) Tangan
jakun (gulu menjing), itu berarti anda memegang dagu seperti memegang-
membaca dengan bersuara. Untuk megang jenggot dan bila kepala bergerak,
menghilangkan kebiasaan itu, tiuplah anda akan tersadar lalu hentikan gerakan
(bibir bibir seperti bersiul) sementara itu. (3) Letakkan ujung telunjuk jari di
membaca dan letakkan tangan di leher hidung, maka bila kepala bergerak anda
(tidak boleh merasa getaran). akan menyadarinya dan berusahalah
b. Gerakan bibir untuk menghentikannya.
Mengerakakn bibir atau komat- d. Menunjuk dengan Jari
kamit sewaktu membaca, sekalipun tidak Cara membaca dengan menunjuk
mengeluarkan suara, sama lambatnya dengan jari atau benda lain itu sangat
dengan membaca bersuara. Untuk menghambat membaca sebab gerakan
menghilangkan kebiasaan membaca tangan lebih lambat daripada gerakan
dengan gerakan bibir, pilihlah cara-cara mata. Kebiasaan itu dapat dihilangkan
yang cocok berikut ini: 1) rapatkan bibir dengan cara yang mudah seperti kedua
kuat-kuat, tekan lidah ke langit mulut, 2) tangan memegang buku yang dibaca dan
mengunyah permen karet, 3) ambil pensil memasukkan tangan ke saku selama
atau sesuatu yang lain yang cukup ringan, membaca.
lalu jepit dengan kedua bibir (bukan e. Regresi
gigi), usahakan pensil itu tidak bergerak, Kebiasaan selalu kembali (regresi)
4) ucapkan berulang-ulang, “satu, dua, ke belakang untuk melihat kata atau
tiga” atau “tu, wa, ga.”, dan 5) bibir beberapa kata yang baru dibaca itu
dalam posisi bersiul, tetapi tanpa suara. menjadi hambatan yang serius dalam
c. Gerakan kepala membaca. Untuk mengurangi regresi itu
Cara membaca seperti ini sangat dapat dilaksanakan hal berikut. (1)
menghambat sebab mengerakkan mata Tanamkan kepercayaan diri. (2) Hadapi
itu lebih cepat dan lebih mudah dilakukan bahan bacaan. Jika Anda membaca, baca!
daripada gerakan kepala. Untuk Apa yang sudah ketinggalan, tinggalkan!
Terus. Terus saja. Perhatikan ke bahan melihat/menangkap tulisan serta
yang Anda baca dan baca! (3) Terus saja kecepatan otak menerima citra dan/pesan
baca sampai kalimat selesai. dari mata adalah penyebab sentral proses
f. Subvokalisasi atau tingkat kemampuan membaca
Subvokalisasi juga menghambat (reading rate) itu berjalan baik. Namun,
karena kita menjadi lebih memperhatikan proses ini tidak selamanya berjalan baik
bagaimana melafalkan secara benar karena beberapa variabel faktor, yaitu
daripada berusaha memahami ide yang sebagai berikut. Pertama, variabel pada
dikandung dalam kata-kata yang kita tulisan/teks bacaan. Variabel dari tulisan
baca itu. Dengan menghilangkan sama ini terbagi dua, yakni (a) wujud fisik
sekali cara membaca dengan melafalkan tulisan, ditulis dengan font yang besar
dalam batin apa yang kita baca memang atau kecil, spasi renggang atau rapat,
tidak mungkin, tetapi masih dapat serta tinta tulisannya jelas atau kabur; (b)
diusahakan dengan cara melebarkan presentasi tulisan itu, yakni berupa cara
jangkauan mata sehingga satu afiksasi penulis menulis karyanya, kata-kata yang
(pandangan mata) dapat menangkap dipakainya, bagaimana ia merangkai kata
beberapa kata sekaligus dan langsung satu dengan lainnya, serta bagaimana
menyerap idenya daripada pengungkapan organisasi pemikiran atau
melafalkannya. konsepnya dalam tulisannya.
Berbeda dengan pendapat di atas, Kedua, variabel pembaca. Variabel
Nurhadi (2010: 17-26) menyatakan yang berasal dari pembaca, yaitu sebagai
bahwa ada beberapa masalah dan berikut: 1) jumlah kosakata yang
hambatan membaca yang umum terjadi dikuasai, 2) kemampuan konsentrasi, 3)
pada setiap orang, yaitu sebagai berikut: kondisi fisik dan mental, 4) rasa
1) rendahnya tingkat kecepatan ketertarikan pada teks, dan 5) latar
membaca, 2) minimnya pemahaman yang belakang pengetahuan.
diperoleh, 3) kurangnya minat baca, 4) Berbeda dengan beberapa pendapat
minimnya pengetahuan tentang cara di atas, Rizem Aizid (2011: 61-82)
membaca yang cepat dan efektif, dan 5) menjelaskan bahwa faktor penghambat
adanya gangguan-gangguan fisik yang seseorang dalam membaca cepat, yaitu
secara tak sadar menghambat kecepatan berupa faktor intern dan ekstern. Berikut
membaca. paparannya. Pertama, faktor Intern.
Nuriadi (2008: 116) menyatakan Faktor intern penghambat membaca cepat
bahwa kesigapan mata merupakan faktor-faktor yang berasal
dari dalam diri pembaca (Anda), yaitu menghambat membaca cepat seseorang,
sebagai berikut. (1) Sulit berkonsentrasi yaitu sebagai berikut. (1) Membaca cepat
menjadi salah satu faktor utama yang adalah tidak mungkin. Satu-satunya cara
menghambat Anda dalam membaca untuk mengatasi faktor ini adalah dengan
cepat. Untuk itu, Anda perlu melakukan menumbuhkan keyakinan baru dan tekad
latihan memusatkan konsentrasi. (2) yang kuat. Keyakinan baru itu hendaklah
Hambatan berikutnya dalam membaca berupa keyakinan yang optimis bahwa
adalah motivasi yang rendah. Jadi, membaca cepat itu bisa Anda lakukan.
intinya, untuk meningkatkan motivasi (2) Membaca cepat mengurangi
dalam membaca, hendaknya Anda kenikmatan membaca. Untuk itu,
membayangkan hal-hal posiif tentang hilangkan mitos ini dari benak Anda.
buku yang akan dibaca. (3) Perasaan Lalu, gantilah dengan keyakinan baru,
khawatir yang berlebihan bahwa Anda yang membuat Anda lebih percaya diri,
tidak mampu memahami bahan bacaan optimis, dan bersemangat untuk
dengan baik dapat membuat Anda minder membaca cepat. (3) Membaca cepat
atau kurang percaya diri ketika hanya untuk orang pintar. Membaca
menghadapi sebuah bahan bacaan. Jadi, cepat dapat Anda pelajari kapan dan di
cara mengatasi rasa khawatir yang mana pun, asalkan Anda sudah bisa
berlebihan ini adalah dengan membaca secara normal dan wajar. (4)
mengenyampingkan atau menghilangkan Membaca cepat adalah dusta. Tentunya,
pikiran tentang berat atau ringannya Anda harus memperbanyak latihan dan
bacaan yang Anda hadapi. (4) Ada berusaha dengan keras. Tekad, optisme,
beberapa kebiasaan buruk yang lazim dan keinginan yang kuat akan membantu
dilakukan oleh seseorang saat membaca, Anda dalam mencapai kecepatan
seperti: vokalisasi, subvokalisasi, gerakan membaca yang baik.
bibir, gerakan kepala, dan regresi Lain halnya dengan beberapa
(pengulangan ke belakang). pendapat di atas, Redway (dalam
Kedua, faktor ekstern. Faktor Listiyanto Ahmad, 2010: 91-93)
ekstern penghambat membaca cepat menyatakan bahwa ada beberapa contoh
merupakan faktor-faktor yang berasal yang perlu dihindari dalam membaca
dari luar diri seorang pembaca, seperti yang dapat mempengaruhi atau
lingkungan, sosial, tradisi, mitos atau menghambat kecepatan membaca, yaitu
keparcayaan mistis, sugesti negatif, dan sebagai berikut: 1) membaca lambat, 2)
lain-lain. Faktor ekstern yang dapat membaca ulang, 3) membaca adalah hal
yang menjemukan, 4) membaca selalu sesuai dengan kebutuhan anda atau
memerlukan waktu yang panjang, dan 5) seperti yang anda inginkan. (7) Motivasi.
membaca itu cepat membosankan. Jika anda sudah memiliki motivasi yang
Listiyanto Ahmada (2010: 106- jelas dalam membaca suatu bacaan
107) kemudian memberikan langkah tersebut. Untuk itu, tumbuhkanlah
untuk mengatasi dapat mempengaruhi motivasi dalam membaca.
atau menghambat kecepatan membaca Berdasarkan uraian di atas, dapat
yang dicontohkan Redway di atas, yaitu disimpulkan faktor-faktor yang dapat
sebagai berikut. (1) Miliki kosakata yang menghambat kecepatan membaca berasal
luas. Perbendaharaan kata yang banyak dari faktor intern dan ekstern. Faktor
sangat membantu dalam memahami suatu intern adalah faktor yang berasal dari diri
bacaan. (2) Sikap tubuh. Tidak jarang pembaca, seperti: vokalisasi, gerakan
pembaca justru berada dalam posisi bibir, gerakan kepala, dan sebagainya.
tegang. Kondisi yang seperti ini justru Sedangkan faktor ekstern adalah faktor-
menjadi penghambat. Untuk itu, ambilah faktor yang berasal dari luar diri seorang
posisi santai saat membaca. (3) Membaca pembaca, seperti lingkungan, sosial,
sepintas lalu. Dengan membaca sepintas tradisi, mitos atau keparcayaan mistis,
lalu, anda bisa mengantisipasi hal-hal sugesti negatif, dan lain-lain, seperti:
yang mungkin akan terjadi. (4) variabel pada tulisan/teks bacaan,
Konsentrasi. Kesulitan dalam membaca cepat adalah tidak mungkin,
berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca cepat mengurangi kenikmatan
membaca yang rendah. Untuk itu, membaca, dan lain sebagainya. Cara
usahakan agar selalu berkonsentrasi mengatasi hal ini adalah dengan
ketika membaca cepat. (5) Retensi atau menghilangkan kebiasaan-kebiasaan
mengingat kembali informasi dari buruk saat membaca, meningkatkan
bacaan. Mengingat kembali informasi konsentrasi, meningkatkan motivasi
yang baru saja anda baca bisa dilakukan membaca, dan tanamkan pada diri bahwa
dengan beberapa cara, misalnya dengan membaca itu adalah kegiatan yang
menjawab pertanyaan-pertanyaan, menyenangkan dan bukanlah kegiatan
diskusi, maupun menulis kembali yang membosankan.
informasi yang sudah diterima. (6) 3. Tujuan dan Kegunaan Membaca
Tujuan dari membaca itu sendiri. Dengan Cepat
menentukan tujuan dari membaca, anda Berkaitan dengan membaca cepat,
akan mengetahui apakah bacaan tersebut Listiyanto Ahmad (2010: 46)
menjelaskan ada beberapa tujuan dan mutakhir. (10) Membaca cepat dapat
manfaat yang dapat diperoleh, yaitu dikatakan sebagai tonikum mental.
sebagai berikut: 1) memperoleh kesan Soedarso (2005: 18)
umum dari satu buku, artikel, atau tulisan mengungkapkan bahwa pembaca yang
singkat, 2) menemukan hal tertentu dari efesien mempunyai kecepatan yang
suatu bahan bacaan, 3) menemukan dan bermacam-macam, sesuai dengan bahan
menempatkan bahan yang diperlukan yang dihadapi dan keperluannya.
dalam perpustakaan, 4) mencari Umumnya dapat dirinci sebagai berikut.
informasi yang anda perlukan dari sebuah a. Membaca secara skimming dan
bacaan secara tepat dan efektif, 5) scanning (kecepatan lebih 1.000 kpm)
menelusuri bahan halaman buku atau digunakan untuk: 1) mengenal bahan
bacaan dalam waktu singkat, dan 6) tidak yang akan dibaca; 2) mencari jawaban
banyak waktu yang terbuang karena tidak atas pertanyaan tertentu; dan 3)
perlu memperhatikan atau membaca mendapatkan struktur dan organisasi
bagian yang tidak diperlukan. bacaan serta menemukan gagasan umum
Menurut Subyantoro (2011: 26-37) dari bacaan itu.
ada beberapa kegunaan yang terkandung b. Membaca dengan kecepatan yang
dari kemampuan membaca cepat, di tinggi (500-800 kpm) digunakan untuk:
antaranya sebagai berikut. (1) Membaca 1) membaca bahan-bahan yang mudah
cepat menghemat waktu. (2) Membaca dan telah dikenali; dan 2) membaca novel
cepat menciptakan efisiensi. (3) Semakin ringan untuk mengikuti jalan ceritanya.
sedikit waktu diperlukan untuk hal-hal c. Membaca secara cepat (350-500
rutin, maka semakin banyak waktu kpm) digunakan untuk: 1) membaca
tersedia untuk mengerjakan hal penting bacaan yang mudah dalam bentuk
lainnya. (4) Membaca cepat memiliki deskriptif dan bahan-bahan nonfiksi lain
nilai yang menyenangkan/menghibur. (5) yang bersifat informatif; dan 2) membaca
Membaca cepat memperluas cakrawala fiksi yang agak sulit untuk menikmati
mental. (6) Membaca cepat membantu keindahan sastranya dan mengantisipasi
berbicara secara efektif. (7) Membaca akhir cerita.
cepat membantu anda menghadapi d. Membaca dengan kecepatan rata-
ujian/tes. (8) Membaca cepat rata (250-350 kpm) digunakan untuk: 1)
meningkatkan pemahaman anda. (9) membaca fiksi yang kompleks untuk
Membaca cepat menjamin Anda selalu analisis watak serta jalan ceritanya; dan
2) membaca nonfiksi yang agak sulit,
untuk mendapatkan detail, mencari mambaca perlahan-lahan supaya dapat
hubungan, atau membuat evaluasi ide memahami isinya.
penulis. Cara sederhana meningkatkan
e. Membaca lambat (100-125 kpm) kemampuan dan keefektifan seseorang
digunakan untuk: 1) mempelajari bahan- dalam membaca cepat yang diungkapkan
bahan yang sulit dan untuk menguasai oleh Rizem Aizid, diperjelas lagi oleh
isinya; 2) menguasai bahan-bahan ilmiah Subyantoro (2011: 26-37). Menurut
yang sulit dan bersifat teknik; dan 3) Subyantoro ada beberapa upaya untuk
membuat analisis bahan-bahan bernilai meningkatkan kemampuan membaca
sastra klasik. cepat seseorang, yaitu sebagai berikut: 1)
Dari penjelasan di atas, dapat mengurangi subvokalisasi, 2) mengurangi
disimpulkan bahwa kegunaan atau kebiasaan menunda dan interupsi, 3)
manfaat membaca cepat adalah dapat mengurangi stres, 4) meningkatkan
dipahami informasi atau isi sebuah konsentrasi, 5) meningkatkan daya ingat
bacaan secara cepat dan waktu yang dan daya panggil ulang, dan 6)
relatif singkat sehingga kita tidak akan Penggunaan pola pemanggilan ulang.
ketinggalan informasi yang terbaru. Nuriadi (2008: 124) menyatakan
Selain itu, wawasan pun akan bertambah bahwa untuk memaksimalkan reading
luas seriring perkembangan teknologi dan rate (kecepatan membaca) dalam
arus informasi yang berkembang sangat memahami teks, pertama-tama pembaca
cepat. harus memiliki modal dasar yang berasal
4. Meningkatkan Kecepatan dan dari dirinya sendiri.
Keefektifan Membaca Modal dasar itu datang dari si
Kemampuan dan keefektifan pembaca sendiri, yaitu seperti yang sudah
seseorang dalam membaca cepat dapat disebut di atas berupa: Anda seharusnya
ditingkatkan dengan berbagai cara. mempunyai kosakata yang cukup,
Rizem Aizid (2011: 44) menyatakan mampu berkonsentrasi, mempunyai
bahwa untuk meningkatkan kecepatan kondisi fisik dan mental yang bagus dan
membaca, langkah pertama yang harus mendukung, serta yang paling penting
dilakukan adalah menyingkirkan mitos- ialah latar belakang pengetahuan. Inilah
mitos seperti membaca itu sulit; tidak modal dasar yang suka tidak suka harus
boleh menggunakan jari ketika membaca; dipenuhi apabila ingin mempunyai
membaca harus dilakukan dengan reading rate yang maksimal.
mengeja kata per kata; serta harus
Berbeda dengan pendapat- pembaca hanya menghabiskan 4 atau 5
pendapat di atas, Rizem Aizid (2011: detik per halaman.
127-128) memberikan langkah-langkah Lain halnya dengan pendapat para
untuk meningkatkan kecepatan ahli di atas, Listiyanto Ahmad (2010:
membaca secara signifikan dan dapat 111) memaparkan rincian cara
dilakukan dalam waktu 20 menit. meningkatkan cara meningkatkan
Langkah-langkah tersebut adalah kecepatan membaca, yaitu sebagai
sebagai berikut. (1) Pilihlah buku yang berikut: 1) menerapkan metode dan
diinginkan untuk dibaca sebagai bahan teknik membaca, 2) memilih aspek
latihan. (2) Mulailah membaca setiap tertentu saja yang dibutuhkan dalam
baris teks, bukan di awal baris tetapi dua bacaan sesuai dengan tujuan membaca, 3)
atau tiga kata dari akhir baris. (3) membiasakan untuk membaca pada
Dengan cara yang sama, berhentilah kelompok-kelompok kata, 4) jangan
membaca dua atau tiga kata dari akhir mengulang kalimat yang telah dibaca, 5)
baris. Dengan demikian, akan jangan selalu berhenti lama di awal baris
mengurangi jumlah teks yang perlu atau kalimat, 6) cari kata-kata kunci yang
Anda baca sehingga Anda dapat menjadi tanda awal dari adanya gagasan
meningkatkan kecepatan membaca utama sebuah kalimat, 7) abaikan kata-
tanpa mengorbankan pemahaman. (4) kata tugas yang berulang-ulang seperti
Tambahkan alat bantu fisik dengan ”yang”, ”di”, ”dari”, ”pada”, dan
meletakkan tangan secara mendatar di sebagainya, dan 8) jika penulisan dalam
atas halaman buku, lalu gerakkan maju bentuk kolom, arahkan gerak mata ke
mundur sepanjang halaman dengan bawah lurus (vertikal).
gerakan menyapu. Gerakan tangan Dari uraian di atas, dapat
menuruni halaman dengan kecepatan disimpulkan bahwa modal dasar yang
yang tetap. (5) Mulailah menggerakkan harus dimiliki untuk meningkatkan
tangan menuruni halaman dengan kecepatan membaca adalah mempunyai
kecepatan yang semakin tinggi. kosakata yang cukup, mampu
Kecepatannya harus lebih tinggi berkonsentrasi, mempunyai kondisi fisik
daripada yang Anda rasa, mungkin dan mental yang bagus dan mendukung,
untuk merekam apapun. (5) Biarkan serta yang paling penting ialah latar
mata mengikuti ujung jari menuruni belakang pengetahuan. Selain itu, untuk
halaman, tetapi tetap dalam batasan meningkatkan kecepatan membaca
gerkan “sapuan”. Percepatlah hingga dapat dilakukan dengan menghilangkan
kebiasaan-kebiasaan buruk saat Lebih lanjut Tampubolon
membaca, meningkatkan konsentrasi, mengutarakan bahwa untuk menghitung
meningkatkan motivasi membaca, jumlah kata dalam bacaan dapat
tanamkan pada diri bahwa membaca itu dipergunakan cara yang berikut:
adalah kegiatan yang menyenangkan a. Hitung jumlah kata yang terdapat
dan bukanlah kegiatan yang dalam satu garis penuh (dari pinggir kiri
membosankan, dan terulah membaca ke pinggir kanan pada suatu halaman
dan membaca. bacaan). Tuliskan jumlah itu pada
5. Cara Mengukur Kecepatan selembar kertas catatan. Kata yang
Membaca bersambung ke baris berikutnya tidak
Kecepatan membaca biasanya perlu dihitung.
diukur dengan berapa banyak kata yang b. Kemudian, hitunglah jumlah baris
terbaca setiap menitnya, dengan pada halaman bersangkutan dari baris
pemahaman rata-rata antara 40-60%. pertama sampai baris akhir. Baris yang
Kecepatan membaca diaanggap memadai hanya sampai separuh dari panjang baris,
bila berkisar sekitar 200 kata per menit. atau kurang, tak perlu dihitung.
Bila siswa sekolah lanjutan atas, c. Kalikanlah jumlah kata pada 1
kecepatan membaca diaanggap memadai dan jumlah baris pada 2. Hasil perkalian
bila mampu memabaca sekitar 250 kata inilah jumlah kata (lebih kurang) yang
per menit. Untuk mahasiswa sekitar 325 terdapat dalam halaman bersangkutan.
kata per menit, sedangkan mahasiswa Jika bacaan itu terdiri dari beberapa
sarjana dan doktor sekitar 400 kata per halaman maka jumlah kata ialah hasil
menit. kali dari jumlah kata tiap baris, jumlah
Pada umumnya, kecepatan baris dan jumlah halaman.
membaca diukur dengan jumlah kata Untuk mengukur waktu-baca
yang dapat dibaca per menit, dan biasanya yang dipergunakan ialah sekon,
pemahaman diukur dengan persentase karena lama membaca tidak selalu tepat
dari jawaban yang benar tentang isi dalam menit. Yang dimaksud dengan
bacaan. Tampubolon (2008: 244) waktu baca ialah jumlah sekon yang
mengungungkapkan bahwa rumus yang dipergunakan untuk membaca seluruh
biasa dipergunakan ialah: bacaan hingga selesai, tetapi tidak
Jumlah kata dalam bacaan x termasuk waktu yang dipakai untuk
Lama membaca dalam sekon: 60
persentase pemahaman isi membaca pertanyaan (jika ada).
Yang dimaksud dengan persentase (ingat, tanda-tanda baca ikut dihitung), 8)
pemahaman isi ialah persentase jawaban kalikan jumlah kata dengan bilangan 60
yang benar atas pertanyaan-pertanyaan (1 menit= 60 detik). Hasil perkalian ini
yang tersedia, mislanya, jika ada 5 disebut jumlah total kata, dan 9) bagi
pertanyaan, dan jawaban yang benar hasil perkalian tersebut dengan jumlah
adalah 3, maka persentase pemahaman isi waktu yang anda perlukan untuk
3 membaca tadi, maka hasilnya adalah “
adalah x100% = 60%
5 jumlah kata per menit”.
Untuk menyederhanakan rumus di Proses tersebut bila digambarkan
atas simbol-simbol berikut dapat adalah seperti di bawah ini.
dipergunakan: I. Saat akhir membaca : jam ...., menit
Kemampuan Membaca = KM ...., detik ....
Jumlah Kata Per Menit = KPM Saat mulai membaca : jam ...., menit
Jumlah Kata dalam bacaan = KB ...., detik ....
Jumlah Sekon Membaca = SM Waktu yang diperlukan :
PI ............................. detik
Persentase Pemahaman Isi =
100
II. Jumlah kata X 60 menit : jumlah total
Rumus tersebut ialah:
kata

KB PI III. Jumlah total kata : waktu yang


KM = x KPM
SM : 60 100 diperlukan = Jumlah kata per menit.
Jadi, dapat disimpulkan yaitu cara
mengukur kecepatan membaca adalah
Nurhadi (2010: 41) menjelaskan
sebagai berikut.
cara yang agak rumit, tetapi akurat untuk
1. Mengukur kecepatan membaca (KM)
mengukur kecepatan membaca, yaitu
dengan cara menghitung jumlah kata
sebagai berikut: 1) tandailah dimana anda
yang terbaca tiap menit. Rumusnya
mulai membaca, 2) bacalah teks tersebut
adalah :
dengan kecepatan yang menurut anda 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑘𝑎𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑏𝑎𝑐𝑎
KM =
memadai, 3) tandailah akhir anda 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎 ℎ 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 (𝑚𝑒𝑛𝑖𝑡 )

membaca, 4) catat waktu mulai anda 2. Mengukur pemahaman isi bacaan (PI)

membaca, 5) catat waktu berakhirnya secara keseluruhan dengan cara

membaca, 6) hitung berapa waktu yang menghitung persentase skor jawaban

anda perlukan (dalam detik), 7) hitung yang benar atas skor jawaban ideal

jumlah kata dalam teks yang dibaca dari pertanyaan-pertanyaan tes


pemahaman bacaan. Caranya adaah sumber, pengetahuan kita tentang topik
dengan menggunakan rumus ini: itu menjadi lebih luas. Akan tetapi, tidak
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑛𝑎𝑟 boleh dipungkiri bahwa memang
PI = x 100%
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏𝑎𝑛 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙
adakalanya mendalami suatu buku itu
3. Untuk mengukur KEM seseoarang,
perlu, misalnya sebagai peletak dasar
kedua aspek (skimming dan scanning)
membangun suatu pengertian yang
tersebut harus diintegrasikan.
kemudian akan dikembangkan dengan
Rumusnya:
𝐾𝐵 𝑃𝐼
sumber lain.
KEM = 𝑆𝑀∶10 x 100.𝐾𝑃𝑀
Selain itu, skimming dan scanning
dapat membantu orang-orang bisnis
6. Teknik Membaca Cepat: Skimming untuk dapat cepat menyelesaikan
dan Scanning membaca bahan-bahan yang menjadi
Era globalisasi ini, informasi bahan pertimbangan untuk membuat
dengan mudah didapatkan, baik dari keputusan yang tepat, seperti surat-surat
media cetak atau elektronik. Khususnya usulan dan laporan proyek. Bagi
media cetak, pembaca haruslah mampu mahasiswa, skimming dan scanning
membaca dengan cepat kalimat-kalimat sangat membantu untuk mengetahui ide
yang mengandung informasi yang pokok buku-buku pegangan. Berikut
dibutuhkan. Informasi yang dibutuhkan akan dijelaskan mengenai teknik
ini dapat berupa informasi yang membaca cepat skimming dan scanning.
mengandung fakta-fakta yang spesifik a. Skimming
atau informasi tertentu. Untuk Bacaan yang tersedia saat ini
menemukan Informasi yang mengandung sangatlah banyak jenisnya. Informasi
fakta-fakta yang spesifik atau informasi yang disajikan pun sangat beragam.
tertentu dapat diperoleh dengan cepat Bacaan apapun jenisnya, baik buku,
melalui teknik membaca cepat, yaitu majalah, koran, dll tidak mungkin bisa
skiming dan skanning. dibaca secara keseluruhan dan
Skimming dan scanning bermanfaat kadangkala hanya dibaca secara sepintas
untuk mengetahui suatu topik tertentu untuk mengetahui isi bacaan secara
dari beberapa buku. Memahami suatu keseluruhan. Teknik yang dapat
topik tertentu dari beberapa buku dengan digunakan untuk mengetahui isi bacaan
cara skimming dan scanning lebih baik secara keseluruhan dengan cepat, yaitu
daripada membaca satu atau dua buku dengan teknik skimming.
secara mendalam. Dengan banyak
Pengertian dasar skimming menurut Senada dengan pendapat di atas,
Haryadi (2008: 157) adalah terbang Aminuddin (2009: 21) menyatakan
halaman demi halaman atau menjelajahi bahwa membaca secara skimming adalah
halaman demi halaman bacaan secara membaca secara cepat atau bahkan
cepat. Berdasarkan pengertian ini secepat kilat untuk menentukan gagasan-
Haryadi kemudian mengungkapkan gagasan dalam bacaan.
bahwa skimming adalah teknik membaca Tidak jauh berbeda dengan
dengan cepat untuk menyapu bacaan pendapat-pendapat di atas, Soedarso
dengan cepat untuk memahami atau (2005: 88) menyatakan bahwa skimming
menemukan hal-hal yang penting. bacaan berarti mencari hal-hal yang
Pengertian skimming yang intinya penting dari bacaan itu, yaitu ide pokok
sama dengan Haryadi juga dikemukanan dan detail yang penting yang dalam hal
oleh Otong Setiawan Djuharie. Otong ini tidak selalu di permukaan (awal)
Setiawan Djuharie (2008:46) menyatakan tetapi kadang-kadang di tengah atau di
bahwa: Membaca cepat untuk dasar (bagian akhir).
menemukan fakta-fakta tertentu disebut Rizem Aizid (2011: 86)
skimming. Teknik skimming ini menyatakan bahwa untuk memperlancar
adakalanya bermanfaat untuk proses skimming, hal yang terlebih
memperoleh gambaran umum dari dahulu dilakukan adalah membaca daftar
sebuah buku, artikel atau cerita sebelum isi, kata pengantar, pendahuluan, judul
dibaca secara mendalam. Membaca cepat aau subjudul, dan kesimpulan.
dengan teknik skimming untuk Sejalan dengan pendapat-pendapat
memperoleh gagasan umum dari sebuah di atas, Nuriadi (2008: 97-97)
wacana, mengharuskan untuk mencatat menyatakan bahwa skimming adalah
informasi inti atau pokok dan clue yang teknik membaca sekaligus sebuah strategi
mewakili gagasan atau topik sentral dari jitu bagi mereka yang diminta untuk
suatu bacaan. Memahami key sentence membaca sekian banyak buku dalam
dari suatu teks merupakan persyaratan kurun waktu terbatas. Dengan kata lain,
penting dari skimming karena hal ini akan Nuriadi (2008: 98) menyatakan skimming
menunjukkan bahwa (a) satu kalimat adalah: Sebuah istilah yang mengacu
biasanya mengandung inti dari setiap pada proses atau aktivitas membaca yang
paragraf, dan (b) key sentence ini sering hanya terpusat pada mencari ide-ide
muncul pada awal setiap paragraf. pokok dalam sebuah teks bacaan serta
hanya melihat sekilas saja terhadap
bagian bacaan yang tidak (dalam Haryadi, 2008: 166), yaitu
memperlihatkan ide-ide pokoknya itu. sebagai berikut: 1) menemukan
Teknik ini dimaksudkan adalah (i) untuk sepenggal informasi khusus dalam
melihat gambaran keseluruhan dari isi paragraf, kutipan, atau acuan, 2) memetik
materi bacaan itu; (ii) untuk membuat secara cepat ide pokok dan butir-butir
pembaca menjadi familiar terhadap topik yang penting dari sebuah bacaan, 3)
yang disajikan dalam materi bacaan; dan memeriksa apakah bagian itu dapat
(iii) untuk memperoleh inti atau ide diloncati atau harus dipahami, dan 4)
pokok (main idea) untuk sebuah paragraf memanfaatkan waktu secepat mungkin
dan pokok pikiran (general thought) dikarenakan pembaca sibuk dan
untuk materi bacaan berbentuk teks atau kekurangan waktu untuk membaca.
wacana tersebut. Berbeda dengan pendapat Nurhadi,
Nurhadi (2010: 115) berpendapat Soedarso (2005: 88) menyatakan bahwa
bahwa men-skim berarti menyapu pengertian yang sebenarnya dari teknik
halaman-halaman buku buku dengan membaca skimming bukan hanya sekedar
cepat untuk menemukan sesuatu yang menyapu halaman, tetapi merupakan
dicari. Menurutnya orang yang sedang suatu keterampilan membaca yang diatur
membaca dengan teknik skimming berarti secara sistematis untuk mendapatkan
tidak melihat kata demi kata, kalimat hasil yang efesien, untuk berbagai tujuan,
demi kalimat, atau bahkan paragraf demi seperti hal berikut: 1) untuk mengenali
paragraf, tetapi menyapu halaman secara topik bacaan, 2) untuk mengetahui
menyeluruh. Pendapat Nurhadi pada pendapat orang (opini), 3) untuk
intinya senada dengan apa yang mendapatkan bagian penting yang kita
diungkapkan oleh para ahli di atas, perlukan tanpa membaca seluruhnya, 4)
namun Nurhadi menggunakan istilah untuk mengetahui organisasi penulisan,
menyapu halaman secara cepat untuk urutan ide pokok dan cara semua itu
menemukan informasi yang dibutuhkan. disusun dalam kesatuan pikiran dan
Penggunaan suatu teknik dalam hal mencari hubungan antarbagian bacaan
ini membaca, tentunya disesuaikan itu, dan 5) Untuk penyegaran apa yang
dengan tujuan membaca itu sendiri dan telah dibaca, misalnya dalam
tentunya juga penggunaan teknik tersebut mempersiapkan ujian atau sebelum
didasari oleh alasan-alasan tertentu. menyampaikan ceramah.
Alasan pembaca menggunakan teknik Teknik membaca skimming sering
skimming menurut Farr dan Roser juga disebut dengan teknik membaca
secara layap. Sudiana (2007: 59) informasi yang kita temukan menjawab
berpendapat bahwa teknik baca layap pertanyaan kita tersebut? (7) Catat
sering digunakan ketika pembaca jawaban terhadap pertanyaan yang sudah
bermaksud untuk menilai apakah materi kita pertanyakan
bacaan sukar atau mudah; apakah materi Menurut Aminuddin (2009: 21)
berisi informasi yang diperlukan atau pelaksanaan membaca skimming itu
tidak. Di samping itu, teknik membaca terwujud dalam perilaku (1) hanya
layap juga sering digunakan sebelum memusatkan perhatian pada kata-kata
membaca buku secara seksama. yang dianggap penting atau merupakan
Sejalan dengan pendapat di atas, kata-kata kunci, (2) memusatkan
Rizem Aizid (2011: 90) juga menyatakan perhataian pada kalimat yang
bahwa membaca skimming juga disebut diasumsikan mengandung pikiran inti, (3)
dengan membaca layap. Dalam teknik gerak pandang mata bukan per kata,
membaca layap, pembaca dituntut untuk melainkan per baris atau per satuan baris
memfokuskan pandangan pada unsur- atau kelompok kalimat, dan (4) gerak
unsur yang penting dalam bacaan dan mata berlangsung secara vertikal dan
pembaca harus terampil melebarkan bukan secara horizontal.
pandangan hanya pada bagian-bagian Teknik membaca skimming
tertentu yang dianggap penting, dengan memiliki beberapa jenis, yaitu sebagai
selalu melompati atau melewati hal-hal berikut.
yang dianggap tidak penting. 1) Skipping
Cara men-skim menurut Otong Haryadi (2008: 166) berpendapat
Setiawan Djuharie (2008: 46), yaitu bahwa skipping diartikan sebagai teknik
sebagai berikut. (1) Yakinkan bahwa kita baca lompat, yaitu membaca dengan
tahu informasi apa yang sedang dicari. loncatan-loncatan. Maksudnya adalah
Ajukanlah pertanyaan pada diri sendiri. membaca melompat-lompat dari bagian
(2) Gerakkan mata kita dengan cepat dari yang penting, pokok, yang dicari atau
baris ke baris, kalimat ke kalimat. (3) dibutuhkan ke bagian yang penting
Bila kita rasa kita sudah menemukan apa berikutnya. Skipping digunakan pembaca
yang kita cari, berhentilah! (4) Baca untuk menangkap atau memahami ide-ide
pelan-pelan bagian dari baris atau kalimat pokok atau informasi yang penting saja.
yang memberitahukan apa yang ingin 2) Sampling
kita ketahui. (5) Pikirkan pertanyaan Haryadi (2008: 167) berpendapat
yang kita sedang coba jawab. (6) Apakah bahwa sampling merupakan teknik
membaca bagian tertentu bacaan dengan 7) lampiran, 8) indeks, 9)
cepat supaya mendapat gambaran umum bibilografi/daftar Pustaka, dan 10) tabel,
dari bacaan yang dibaca. Untuk itu, grafik, dan bagan (Listiyanto Ahmad,
penggunaan teknik ini dipusatkan pada 2010: 78-80).
membaca kalimat pertama setiap 5) Skipping ayunan visual
paragraf. Dengan teknik ini, pembaca Listiyanto Ahmad (2010: 85)
akan mendapatkan gambaran umum mengungkapkan bahwa skipping ayunan
sebuah bacaan dengan cepat. visual merupakan perpaduan antara
3) Locating skipping dan ayunan visual. Teknik ini
Haryadi (2008: 168) berpendapat adalah membaca lompat dengan
bahwa Locating merupakan teknik megayunkan mata dari bagian penting
membaca vertikal. Maksudnya adalah lainnya secara tepat dan tepat. Dari
mata pembaca bergerak secara vertikal, beberapa gerakan yang digunakan pada
yaitu pandangan mata bergerak dari intinya adalah lompatan mata yang tepat,
bagian atas ke bawah secara cepat. tidak berhenti pada baris-baris tertentu.
Pembaca memusatkan pandangan b. Scanning
matanya di bagian tengah bacaan dan Kita sering dituntut untuk
bagian kanan dan kiri tetap dalam menemukan sesuatu secara cepat pada
jangkauan pandangan mata. sebuah teks. Dengan kata lain tidak
4) Previewing semua teks dapat dibaca dari halaman
Teknik membaca previewing pertama sampai halaman terakhir.
menurut Rezim Aizid (2011: 97) sangat Kepentingan membaca tertentu memiliki
berguna bagi yang ingin mengetahui teknik tertentu juga. Kepentingan-
gambaran umum sebuah buku. Selain itu, kepentingan seperti mencari nomor
teknik ini juga bermanfaat bagi yang telepon, mencari arti kata tertentu dalam
gemar meresensi buku. kamus, mencari kata penting dalam suatu
Adapun hasil preview adalah buku, dan sejenisnya dapat dilakukan
mengetahui: 1) judul, 2) penulis, 3) dengan teknik membaca scanning.
interpretasi, 4) jenis atau genre bacaan, Scanning berasal dari istilah bahasa
dan prediksi tentang isi tulisan. Inggris, yang berakar kata “scan” yang
Sementara bagian-bagian yang di- berarti “membaca sepintas kilas”
preview adalah: 1) tahun terbit, 2) jumlah (Nuriadi, 2008: 104).
halaman, 3) pendahuluan atau pengantar, Men-scan menurut Otong Setiawan
4) jumlah bab, 5) daftar isi, 6) simpulan, Djuharie (2008: 56) adalah membaca
dengan cepat untuk melokalisir suatu Dalam penggunaan teknik
informasi yang spesifik. scanning, Haryadi (2008: 170)
Berbeda halnya dengan pendapat di berpendapat bahwa pembaca langsung
atas, Soedarso (2005: 89) menyatakan mencari informasi tertentu atau fakta
bahwa scanning adalah suatu teknik khusus yang diinginkan tanpa
membaca untuk mendapatkan suatu memerhatikan atau membaca bagian-
informasi tanpa membaca yang lain-lain; bagian lain dalam bacaan yang tidak
jadi, langsung ke masalah yang dicari, dicari. Setelah yang dicari ditemukan,
yaitu fakta khusus dan informasi tertentu. pembaca membaca dengan teliti untuk
Secara lebih terperinci, membaca memeroleh atau memahami informasi
scanning menurut Aminuddin (2009: 21) atau fakta yang dicari.
adalah kegiatan membaca yang Untuk mencari informasi tertentu
dilaksanakan secara bertahap, mulai dari atau fakta khusus, pembaca perlu
aspek yang paling kecil, misalnya bunyi memperhatikan hal-hal berikut ini. (1)
dan kata, sampai ke aspek yang paling Pembaca disarankan mengetahui kata-
besar, yakni pokok-pokok pikiran yang kata kunci atau frasa-frasa kunci yang
terkandung dalam setiap bait atau menjadi petunjuk. (2) Pembaca
paragraph serta totalitas maknanya. seyogyanya mengenai organisasi tulisan
Lain pula halnya dengan Nurhadi dan struktur tulisan untuk menafsirkan
(2010: 120) yang menghubungkan letak informasi atau fakta khusus. (3)
pengertian membaca scanning dengan Jika, ada pembaca lebih baik melihat
tujuannya. Menurutnya membaca gambar, grafik, ilustrasi atau tabel yang
scanning sangat bergantung pada waktu berhubungan dengan informasi atau fakta
karena tujuannya untuk mengetahui isi yang dicari. (4) Pembaca dapat
buku secara menyeluruh dengan cepat. mempermudah atau mempercepat
Soedarso (2005: 89) mencari lewat daftar-daftar isi atau
mengungkapkan bahwa dalam kehidupan indeks. (5) Pembaca menggerakkan
sehari-hari scanning digunakan, antara matannya secara sistematis dan cepat,
lain untuk: mencari nomor telepon, seperti anak panah yang langsung
mencari kata pada kamus, mencari entri meluncur dari bagian tengah busur ke
pada indeks, mencari angka-angka sasaran yang dituju oleh pemanah,
statistik, melihat acara siaran TV, melihat dengan pola S atau zig-zag. (6) Pembaca
daftar perjalanan, dan banyak memperlambat kecepatan bacanya jika
kepentingan yang serupa. sudah menemukan informasi atau fakta
yang dicari untuk menyakinkan Berdasarkan paparan di atas, dapat
kebenaran mengenai hal yang dicari. disimpulkan bahwa teknik skimming
Selain memperhatikan hal-hal di adalah teknik membaca cepat yang
atas, untuk memperlancar kecepatan berupaya untuk mengambil intisari dari
membaca dengan teknik scanning, maka sebuah bacaan atau buku, berupa ide
faktor-faktor yang memperlambat dalam pokok atau detail penting yang ada di
membaca scanning perlu dihindari. awal, tengah, atau akhir buku. Sedangkan
Rizem Aizid (2011: 95) mengungkapkan teknik scanning adalah teknik membaca
bahwa faktor-faktor yang dapat cepat untuk memperoleh informasi tanpa
memperlambat dalam membaca scanning membaca yang lain, tetapi langsung ke
adalah sebagai berikut: 1) pandangan masalah yang dicari, yang berupa fakta
mata yang mengikuti kata per kata, dari khusus atau informasi tertentu.
kiri ke kanan, 2) membaca dengan C. PENUTUP
mengeluarkan suara, 3) membaca dengan Berdasarkan urian di atas, dapat
menggunakan mulut yang komat-kamit, disimpulkan yaitu kemampuan membaca
4) membaca dengan menggunakan cepat merupakan hal yang sangat penting
petunjuk, baik jari telunjuk maupun alat untuk dikuasai. Hal ini berkaitan dengan
seperti pensil dan lain-lain, 5) tergoda perkembangan informasi, baik di media
membaca keseluruhan secara pelan. cetak maupun media elektronik yang
Langkah-langkah melakukan sangat cepat. Agar tidak ketinggalan
scanning menurut Otong Setiawan informasi yang terbaru, maka
Djuharie (2008: 56) sebagai berikut. (1) kemampuan membaca dengan cepat
Tentukan secara pasti informasi apa yang sangatlah diperlukan. Membaca cepat
akan kita cari, dan pikirkan bentuk merupakan kegiatan membaca secara
tampilan dari informasi tersebut. (2) cepat dengan waktu yang relatif singkat
Kemudian, tentukan dimana kita perlu untuk mengetahui garis besar isi atau ide
mencari informasi yang kita inginkan. (3) pokok suatu bacaan, tanpa mengabaikan
Gelindingkan mata kita secepat mungkin pemahaman isinya. Membaca cepat
dalam halaman sampai kita menemukan memiliki beberapa manfaat dan
informasi yang kita butuhkan. (4) Saat kegunaan, seperti: dapat dipahami
kita sudah melakukan apa yang kita informasi atau isi sebuah bacaan secara
butuhkan, stop-jangan membaca lebih cepat dan waktu yang relatif singkat
jauh. sehingga kita tidak akan ketinggalan
informasi yang terbaru. Selain itu,
wawasan pun akan bertambah luas rumus KEM, berikut rumusanya: KEM =
seriring perkembangan teknologi dan 𝐾𝐵 𝑃𝐼
x 100.𝐾𝑃𝑀 .
𝑆𝑀∶10
arus informasi yang berkembang sangat
Teknik yang dapat digunakan untuk
cepat.
membaca cepat, yaitu teknik skimming
Kemampuan membaca cepat dapat
dan scanning. Skimming dan scanning
ditingkatkan dengan cara mengatasi
dapat digunakan dalam mengelola bahan
faktor-faktor yang dapat mengahambat
bacaan agar membantu kita dalam hal
kecepatan membaca berasal dari faktor
sebagai berikut: (1) Mengenali topik
intern dan ekstern. Cara mengatasi hal ini
bacaan; (2) Membangun informasi dan
adalah dengan menghilangkan kebiasaan-
referensi; (3) Mendapatkan sejumlah
kebiasaan buruk saat membaca,
informasi dengan cepat; (4) Membantu
meningkatkan konsentrasi, meningkatkan
kita melaksanakan penelitian dan mencari
motivasi membaca, dan tanamkan pada
keterangan-keterangan yang lebih luas
diri bahwa membaca itu adalah kegiatan
dari suatu masalah yang kita bahas; (5)
yang menyenangkan dan bukanlah
Mencari bahan-bahan yang dapat
kegiatan yang membosankan. Untuk
memperkaya pembahasan; dan (6)
mengetahui seberapa kecepatan membaca
Membantu kita untuk mencari dan
Anda, dapat diukur dengan menggunakan
menemukan informasi yang diperlukan.
D. DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin. 2009. Pengantar Apresiasi Sastra. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Haryadi. 2008. Retorika Membaca (Model, Metode, dan Teknik). Semarang:Rumah


Indonesia.

Henry Guntur Tarigan. 2008. Membaca Sebagai Suatu Katerampilan Berbahasa.


Bandung:Angkasa.

I Nyoman Sudiana. 2007. Membaca. Malang:UM Press.

Nurhadi. 2010. Membaca Cepat dan Efektif. Bandung:Sinar Baru Algensindo.

Nuriadi. 2008. Teknik Jitu menjadi Pembaca Terampil. Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

Otong Setiawan Djuharie. 2008. Teknik dan Panduan Membaca Text-book 2 Extensive
Reading Top-Down Reading. Bandung:YRAMA WIDYA.

Rizem Aizid. 2011. Bisa Baca Secepat Kilat (Super Quick Reading). Jogjakarta:Buku
Biru.
Soedarso. 2005. Speed Reading Sistem Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta:Gramedia.

St. Y. Slamet. 2009. Dasar-dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia. Surakarta:UNS


Press.
Subyantoro. 2011. Pengembangan Keterampilan Membaca Cepat. Yogyakarta:Graha
Ilmu.
Tampubolon. 2008. Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efesien.
Bandung:Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai