Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

SEISMOLOGI TG 3111

MODUL KE-02

GERAK PARTIKEL GELOMBANG SEISMIK

Oleh :

Esra Ahsini 118120056

Asisten :

Rizki Wulandari

M.Wahid Khoirun Nahar 12117113

Rafiqh Perdana Latif 12117118

Agnez Ridha Zatafatila 12117130

Novia Purnama Suci 12117035

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA JURUSAN

TEKNIK MANUFAKTUR DAN KEBUMIAN

INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA

2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365
Telepon : (0721) 8030188, Email: pusat@itera.ac ,Website: http://www.itera.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, Asisten pembimbing mata kuliah Seismologi menerangkan
bahwa mahasiswa di bawah ini :

NAMA : ESRA AHSINI

NIM : 118120056

JURUSAN : TEKNIK MANUFAKTUR DAN KEBUMIAN

PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOFISIKA

JUDUL MODUL : PENDAHULUAN

Telah menyelesaikan Laporan Praktikum sebagai syarat kelulusan Praktikum Mata Kuliah
Seismologi dengan baik dan benar.

Lampung Selatan, 18 November 2020


Disetujui Oleh,
Asisten Pembimbing

M. Wahid Khoirun Nahar


12117113
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Seismologi berasal dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu seismos yang berarti
getaran atau goncangan dan logos yang berarti risalah atau ilmu pengetahuan. Orang Yunani
menyebut gempa bumi dengan kata-kata seismos tes ges yang berarti Bumi bergoncang atau
bergetar. Ilmu seismologi mengkaji tentang apa yang terjadi pada permukaan bumi disaat
gempa, bagaimana energi goncangan merambat dari dalam perut bumi ke permukaan, dan
bagaimana energi ini dapat menimbulkan kerusakan, serta proses tumbukan antar lempeng pada
sesar bumi yang menyebabakan terjadinya gempa.Gelombang yang ada pada saat gempa bumi
di namakan gelombang seismic.

Gelombang seismik merupakan gelombang yang merambat melalui bumi. Perambatan


gelombang ini bergantung pada sifat elastisitas batuan. Gelombang seismik dapat ditimbulkan
dengan dua metode yaitu metode aktif dan metode pasif. Gelombang seismik termasuk dalam
gelombang elastik karena medium yang dilalui yaitu bumi bersifat elastik. Ada dua jenis
gemban seismik yaitu gelombang body dan gelombang surface. Bumi sebagai medium
gelombang terdiri dari beberapa lapisan batuan yang antar satu lapisan dengan lapisan lainnya
mempunyai sifat fisis yang berbeda. Ketidakkontinuan sifat medium ini menyebabkan
gelombang seismik yang merambatkan sebagian energinya dan akan dipantulkan serta sebagian
energi lainnya akan diteruskan ke medium di bawahnya.

Mekanisme penjalaran gelombang seismik didasarkan pada hukum Snellius, Prinsip


Huygens dan Prinsip Fermat. Penjelasan dari hukum Snellius, Prinsip Huygens dan Prinsip
Fermat dijelaskan sebagai berikut :

a. Hukum Snellius

Ketika gelombang seismik melalui lapisan batuan dengan impedansi akustik yang
berbeda dari lapisan batuan yang dilalui sebelumnya, maka gelombang akan terbagi.
Gelombang tersebut sebagian terefleksikan kembali ke permukaan dan sebagian diteruskan
merambat dibawah permukaan. Penjalaran gelombang seismik mengikuti Hukum Snellius yang
dikembangkan dari Prinsip Huygens, menyatakan bahwa sudut pantul dan sudut bias
merupakan fungsi dari sudut datang dan kecepatan gelombang. Gelombang P yang dating akan
mengenai permukaan bidang batas antara dua medium berbeda akan menimbulkan gelombang
refraksi dan refleksi (Hutabarat, 2009).
Gambar 1. Pemantulan dan pembiasan gelombang

Sebagian energi gelombang akan dipantulkan sebagai gelombang P dan gelombang S,


dan sebagian lagi akan diteruskan sebagai gelombang P dan gelombang S (Hutabarat,
2009).Hukum Snellius dapat dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :

b. Prinsip Huygens

Prinsip Huygens menyatakan bahwa setiap titik pada muka gelombang merupakan
sumber bagi gelombang baru. Posisi dari muka gelombang dalam dapat seketika ditemukan
dengan membentuk garis singgung permukaan untuk semua wavelet sekunder. Prinsip Huygens
mengungkapkan sebuah mekanisme dimana sebuah pulsa seismik akan kehilangan energi
seiring dengan bertambahnya kedalaman (Asparini, 2011).

c. Prinsip Fermat

Gelombang menjalar dari satu titik ke titik lain melalui jalan tersingkat waktu
penjalarannya. Dengan demikian jika gelombang melewati sebuah medium yang memiliki
variasi kecepatan gelombang seismik, maka gelombang tersebut akan cenderung melalui zona-
zona kecepatan tinggi dan menghindari zona-zona kecepatan rendah (Jamady, 2011).

Pada praktikum modul kedua gerak partikel gelombang seismik seismologi ini akan
membahas mengenai arah gerak partikel gelombang seismik.

1.2.Tujuan

Tujuan pada praktikum kali ini adalah:


1. Melakukan analisis dari seismogram tiga komponen pada satu stasiun.

2. Mengetahui arah gerak gelombang seismik dari episenter ke stasiun (back azimuth).

3. Mengetahui sudut datang gelombang terhadap permukaan dan apparent velocity dari
gelombang yang terobservasi.

4. Mengetahui jenis gelombang terobservasi.


BAB 2

PENGOLAHAN DATA

2. 1. Langkah Kerja

Adapun langkah kerja pada praktikum ini sebagai berikut :

1. Buka software Seisgram yang telah terhubung dengan Java


2. Kemudian pilih tab File > Open file

3. Kemudian cari data gempa yang telah didownload sebelumnya lalu klik open
4. Setelah itu akan muncul seperti gambar dibawah ini

5. Kemudian lakukan picking amplitude dan polaritas dimasing-masing komponen Av,


ANS dan AEW pada stasiun yang memiliki minimal 4 kemenurusan event gempa.
6. Untuk memudahkan proses picking apabila menjumpai gelombang yang sulit
diidentifikasi bisa menggunakan filter dan spectrogram
7. Setelah melakukan picking, lalu buka hasil pickingan pada notepad kemudian lakukan
perhitungan dari hasil yang didapat
2.2. Alat dan bahan praktikum

Adapun alat dan bahan yang digunakan selama praktikum modul 2 ini antara lain :

1. Data gempa
2. Software SeisGram
3. Notepad
4. Microsoft Word
BAB 3

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1.Hasil Perhitungan

Polarisasi
Event ke- Stasiun Posisi A AH A i (o) Vp(Km/s) Vs(Km/s)
C D
WON Vertikal 1626,66
WON North - South 1360,13 1562,127 29,42 (+180) 2255,278 43,83 3,806 2,052
WON East - West 768,309
WAN Vertikal 197,952
WAN North - South 222 308,0223 43,86 (+180) 366,146 57,27 4,626 2,635
WAN East - West 213,527
PAL Vertikal 1308,29
1 PAL North - South 526,664 817,8246 49,88 (+0) 1542,87 32,005 2,914 1,516
PAL East - West 625,669
KAR Vertikal 106,032
KAR North - South 451,211 521,7913 30,113 (+180) 532,4557 78,51 5,389 3,479
KAR East - West 262,059
KRI Vertikal 83,0824
KRI North - South 26,5276 57,14148 62,32 (+0) 100,8357 34,48 3,113 1,63
KRI East - West 50,6106
WON Vertikal 546,533
WON North - South 1200,49 2352,413 76,91 (+180) 2415,066 76,91 5,357 3,42
WON East - West 2023,03
WAN Vertikal 50,838
WAN North - South 354,16 404,5307 28,25 (+180) 407,7126 82,83 5,456 3,638
WAN East - West 195,489
PAL Vertikal 722,141
PAL North - South 386,959 992,1998 67,04 (+0) 1227,171 53,93 4,445 2,493
PAL East - West 913,632
2
KAR Vertikal 152,075
KAR North - South 255,94 265,1631 15,15 (+0) 305,6768 60,16 4,77 2,756
KAR East - West 69,3284
KRI Vertikal 220,162
KRI North - South 401,43 427,1986 20 (+180) 480,5933 62,73 4,888 2,862
KRI East - West 146,124
BOG Vertikal 761,488
BOG North - South 1556,2 2343,091 48,36 (+180) 2463,724 71,99 5,23 3,232
BOG East - West 1751,66

3.2.Pembahasan

Dari hasil praktikum modul ini mengenai arah gerak partikel gelombang seismic yang
bertujuan untuk melakukan analisis pada seismogram untuk menentukan amplitude maksimum
dan polaritas gelombang seismic dari komponen vertical (Av), komponen North-South (ANS),
dan komponen East-West(AEW) . Untuk menentukan amplitude maksimum di tiap komponen
dapat dilihat dari simpangan terjauhnya. Apabila gelombang yang ada sulit untuk diidentifiksi
bisa menggunakan filter untuk menghilangkan noisenya dan spectrogram untuk melihat
perubahan energinya. Adapun untuk menentukan jenis polaritasnya apakah kompresi atau
dilatasi dapat diketahui dari picking pada gelombang P. Yang mana apabila yang tiba duluan
berbentuk puncak artinya polaritasnya kompresi dan pernilai positif dan apabila yang tiba
duluan lembah artinya polaritasnya dilatasi dan nilainya negatif.

Untuk mengetahui arah gerak gelombang seismik dari episenter ke stasiun (back
azimuth) dapat diketahui darai hasil penjumlahan amplitude maksimum yang ada pada
komponen vertical dan horizontal. Karena arah episenter paralel dengan arah gerak partikel
o
gelombang P maka arah ke episenter adalah N E jika polaritas gelombang P adalah positif .
Sebaliknya jika polaritas gelombang P negatif maka arah episenter adalah besarnya
N( +180)oE. Selanjutnya untuk mengetahui sudut datang gelombang terhadap permukaan dan
apparent velocity dapat dilihat dari incident angle-nya.

Dan untuk mengetahui jenis gelombang terobservasi dilakukan perhitungan Amplitude


maksimum masing-masing komponen, penentuan besa, Atotal, sudut, back azimuth, gelombang
datang, polarisasi, dan besarnya kecepatan yang diperoleh. Adapun kecepatan gelombang P
lebih cepat dibandingkan dengan gelombang S yaitu kecepatan gelombang P yang didapat
berkisar antara 2,9-5,4 km/s dan untuk gelombang S yang diperoleh sebesar 1,5-3,4 km/s. Hal
ini disebabkan oleh gelombang P yang arah gerak partikelnya longitudinal yang mana arah
rambatannya searah dengan arah gerak artikelnya Adapun gelombang S arah gerak partikelnya
tranversal yang mana arah rambatannya tegak lurus dengan arah Gerakan partikrlnya, sehingga
gelombang P dapat merambat lebih cepat dibandingkan dengan gelombang S,gelombang P
memiliki amplitude yang kecil sedangkan gelombang S memiliki amplitude yang besar, serta
gelombang P dapat merambat disemua medium sedangkan gelombang S hanya dapat merambat
dimedium padat.
BAB 4

PENUTUP

4.1.Kesimpulan

Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa :

1. Melakukan analisis dari seismogram tiga komponen pada satu stasiun pada seismogram
untuk menentukan amplitude maksimum dan polaritas gelombang seismic dari
komponen vertical (Av), komponen North-South (ANS), dan komponen East-
West(AEW) .
2. Untuk mengetahui arah gerak gelombang seismik dari episenter ke stasiun (back
azimuth) dapat diketahui darai hasil penjumlahan amplitude maksimum yang ada pada
komponen vertical dan horizontal terhadap permukaan dan apparent velocity dapat
dilihat dari incident angle-nya.
3. Jenis gelombang yang terekam berupa gelombang P dan gelombang S. Yang mana
gelombang P yang didapat berkisar antara 2,9-5,4 km/s dan untuk gelombang S yang
diperoleh sebesar 1,5-3,4 km/s

4.2.Saran

Adapun saran untuk praktikum modul ini antara lain :

1. Praktikan supaya lebih banyak latihan lagi dalam menentukan jenis gelombangnya.
2. Dalam hal penjelasan materi supaya lebih pelan lagi.
DAFTAR ISI

1. Asparini Dewi. 2011. Penerapan Metode Stacking dalam Pemrosesan Sinyal Seismik
Laut di Perairan Barat Aceh. Bogor. IPB
2. Hutabarat, R.G. 2009. Integrasi Inversi Seismik dengan Atribut Amplitudo Seismik
untuk Memetakan Distribusi Reservoar pada Lapangan Blackfoot. Jakarta. Universitas
Indonesia.
3. Jamady Aris. 2011. Kuantifikasi Frekuensi dan Resolusi Menggunakan Seismik Refleksi
diPerairan Maluku Utara. Bogor. IPB
LAMPIRAN

Tabel Hasil Perhitungan

Polarisasi
Event ke- Stasiun Posisi A AH A i (o) Vp(Km/s) Vs(Km/s)
C D
WON Vertikal 1626,66
WON North - South 1360,13 1562,127 29,42 (+180) 2255,278 43,83 3,806 2,052
WON East - West 768,309
WAN Vertikal 197,952
WAN North - South 222 308,0223 43,86 (+180) 366,146 57,27 4,626 2,635
WAN East - West 213,527
PAL Vertikal 1308,29
1 PAL North - South 526,664 817,8246 49,88 (+0) 1542,87 32,005 2,914 1,516
PAL East - West 625,669
KAR Vertikal 106,032
KAR North - South 451,211 521,7913 30,113 (+180) 532,4557 78,51 5,389 3,479
KAR East - West 262,059
KRI Vertikal 83,0824
KRI North - South 26,5276 57,14148 62,32 (+0) 100,8357 34,48 3,113 1,63
KRI East - West 50,6106
WON Vertikal 546,533
WON North - South 1200,49 2352,413 76,91 (+180) 2415,066 76,91 5,357 3,42
WON East - West 2023,03
WAN Vertikal 50,838
WAN North - South 354,16 404,5307 28,25 (+180) 407,7126 82,83 5,456 3,638
WAN East - West 195,489
PAL Vertikal 722,141
PAL North - South 386,959 992,1998 67,04 (+0) 1227,171 53,93 4,445 2,493
PAL East - West 913,632
2
KAR Vertikal 152,075
KAR North - South 255,94 265,1631 15,15 (+0) 305,6768 60,16 4,77 2,756
KAR East - West 69,3284
KRI Vertikal 220,162
KRI North - South 401,43 427,1986 20 (+180) 480,5933 62,73 4,888 2,862
KRI East - West 146,124
BOG Vertikal 761,488
BOG North - South 1556,2 2343,091 48,36 (+180) 2463,724 71,99 5,23 3,232
BOG East - West 1751,66
Hasil Picking Amplitudo dan Polaritas di Seismogram

Anda mungkin juga menyukai