2. Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.
3. Periode Ketiga (334 H/945 M - 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani
Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa
pengaruh Persia kedua.
4. Periode Keempat (447 H/1055 M - 590 H/l194 M), masa kekuasaan daulah Bani
Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa
pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-
Kubra/Seljuk agung).
5. Periode Kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh
dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad dan diakhiri oleh
invasi dari bangsa Mongol.
• . Para Khalifah tetap dari keturunan Arab, sedang para menteri, panglima,
Gubernur dan para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan mawali .
• 2. Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat
kegiatan politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan.
b. Faktor Sosiografi
-Peningkatan kemakmuran umat pada masa Dinasti Abbasiyah ini, menurut Ibnu
Khaldun adalah ilmu itu seperti industri, banyak atau sedikitnya tergantung pada
kemakmuran, kebudayaan dan kemewahan hidup masyarakat
-Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyaknya orang Persia dan
Romawi masuk Islam.
-Pribadi beberapa khalifah pada masa itu terutama pada masa pemerintahan al-
Mansyur, Harun al-Rasyid dan al-ma’Mun yang sangat mencintai ilmu
pengetahuan sehingga kebijakanya banyak ditujukan pada peningkatan ilmu
pengetahuan
-
5.. Indikator Kemajuan Peradaban Daulah Abbasiyah
Kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai pada zaman Abbasiyah ini diawali dengan
maraknya kegiatan keilmuan, hal ini disebabkan karena adanya penerjemahan buku-
buku karya filosof Yunani ke dalam bahasa Arab yang telah dipelopori Harun al-Rasyd
dan al-Ma’mun di lembaga Bait al-Hikmah. Fisofof –filosof muslim yang terkenal pada
masa ini antara lain Ya’kub Ibn Ishak al-Kindi, ia turut aktif dalam penerjemahan,
namun banyak dalam memberikan kesimpulan dari pada menerjemah karena ia orang
kaya sehingga dapat membayar orang untuk menerjemahkan buku-buku yang
dibutuhkan. Ia seorang filosof yang terkenal pada zaman itu karena pendapat-
pendapatnya tentang filsafat ketuhan dan filsafat jiwa.
1. Faktor Internal
- Kemewahan hidup di kalangan penguasa
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta kemajuan besar yang diraih
Dinasti Abbasiyah pada periode pertama telah mendorong para penguasa
untuk hidup serba mewah, bahkan cenderung mencolok.
-Konflik keagamaan
Sejak terjadinya konflik antara Muawiyah dan Khalifah Ali yang berakhir
dengan lahirnya tiga kelompok umat, yaitu : pengikut Muawiyah, Syi’ah, dan
Khawarij. Ketiga kelompok tersebut senantiasa berebut pengaruh.
2.faktor External
- Banyaknya pemberontakan
Banyaknya daerah yang dikuasai oleh khalifah, akibat kebijakan yang lebih
menekankan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan islam, secara real, daerah-
daerah itu berada di bawah kekuasaan gubernur-gubernur yang bersangkutan.
Akibatnya, provinsi-provinsi tersebut banyak yang melepaskan diri dari genggaman
penguasa Bani Abbas.
-Dominsai bangsa Turki
Masa kekuasan bangsa Parsi (Banu Buyah) berjalan lebih dari 150 tahun. Pada masa
ini, kekuasaan pusat di Baghdad dilucuti dan di berbagai daerah muncul negara-
negara baru yang berkuasa dan membuat kemajuan dan perkembangan baru.