Anda di halaman 1dari 4

Bola basket adalah olahraga bola berkelompok yang terdiri atas dua tim beranggotakan

masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan


memasukkan bola ke dalam keranjang lawan. Bola basket dapat di lapangan terbuka,
walaupun pertandingan profesional pada umumnya dilakukan di ruang tertutup.
Lapangan pertandingan yang diperlukan juga relatif tidak besar, misal dibandingkan
dengan sepak bola. Selain itu, permainan bola basket juga lebih kompetitif karena
tempo permainan cenderung lebih cepat jika dibandingkan dengan olahraga bola
yang lain, seperti voli dan sepak bola. Bola basket Jordan by Lipofsky 16577.jpg
Michael Jordan melakukan slam dunk di Boston Garden. Induk organisasi FIBA
Pertama dimainkan 1891, Springfield, Massachusetts, Amerika Serikat Karakteristik
Kontak fisik Ya Anggota tim 5 orang per tim Gender campuran Tunggal Kategori Dalam
ruangan (umum) atau luar ruangan (bola jalanan) Peralatan Bola basket Keberadaan
Olimpiade 1936 Bola basket adalah salah satu olahraga yang paling digemari oleh
penduduk Amerika Serikat dan penduduk di belahan bumi lainnya, antara lain di
Amerika Selatan, Eropa Selatan, Lithuania, dan juga di Indonesia. Banyak kompetisi
bola basket yang diselenggarakan setiap tahun, seperti British Basketball League (BBL)
di Inggris, National Basketball Association (NBA) di Amerika, dan Indonesia Basketball
League (IBL) di Indonesia.1. Periodesasi Kepemimpinan Daulah Abbasiyah
Perkembangan Fase Pemerintahan dan kepemimpinan Daulah Abbasiyah terbagi ke
dalam lima periode. Dalam setiap periode terjadi perubahan pemegang kekuasaan,
sistem pemerintahan dan kebijaksanaan militer. Selama hampir enam abad para
khalifah yang memegang kepemimpinan Daulah Abbasiyah ada 37 orang khalifah
1. Periode Pertama (132 H/750 M - 232 H/847 M), disebut periode
pengaruh Persia pertama.

2. Periode Kedua (232 H/847 M - 334 H/945 M), disebut periode pengaruh Turki pertama.

3. Periode Ketiga (334 H/945 M - 447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Bani
Buwaih dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa
pengaruh Persia kedua.

4. Periode Keempat (447 H/1055 M - 590 H/l194 M), masa kekuasaan daulah Bani
Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa
pengaruh Turki kedua (di bawah kendali) Kesultanan Seljuk Raya (salajiqah al-
Kubra/Seljuk agung).

5. Periode Kelima (590 H/1194 M - 656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari pengaruh
dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Baghdad dan diakhiri oleh
invasi dari bangsa Mongol.

2. Penyebaran Wilayah Islam Pada Masa Daulah Abbasiyah


Perkembangan Islam pada masa pemerintah Daulah Abbasiyyah, meliputi sekitar kerajaan-
kerajaan Islam yang besar, yaitu Daulah Umayyah di Andalusia yang dipimpin oleh
Abdurrahman Ad-Dakhil dan para penguasa keturunan Daulah Umayyah. Dengan adanya
kekuasaan Islam di Andalusia (Eropa) berarti wilayah dakwah Islam semakin luas.

3.Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan pada masa Daulah Abbasiyah


Selama beberapa dekade pasca berdirinya pada tahun 132 H/750 M, Daulah Abbasiyah
berhasil melakukan pengawalan atas wilayah-wilayah yang mereka kuasai. Era
kepemimpinan Khalifah kedua, Abu Ja`far bin `Abdullah bin Muhamad Al-Mansur (137-
158 H/754-775 M), menjadi titik yang cukup krusial dalam proses stabilisasi kekuasaan
ini ketika ia memindahkan ibu kota dari Al-Anbar ke Baghdad sebagai ibu kota baru yang
kemudian menjadi pusat kegiatan ekonomi, budaya dan kegiatan keilmuan.
4. FaktorKemajuanPeradaban Daulah Abbasiyah:
• a. Faktor Politik

• . Para Khalifah tetap dari keturunan Arab, sedang para menteri, panglima,
Gubernur dan para pegawai lainnya dipilih dari keturunan Persia dan mawali .
• 2. Kota Baghdad digunakan sebagai ibu kota negara, yang menjadi pusat
kegiatan politik, ekonomi, sosial dan kebudayaan.

• 3. Ilmu pengetahuan dipandang sebagai suatu yang sangat penting dan


mulia.

• 4. Kebebasan berfikir sebagai HAM diakui sepenuhnya.

• 5. Para menteri turunan Persia diberi kekuasaan penuh untuk menjalankan


tugasnya dalam pemerintah (Hasjmy, 1993:213-214).

b. Faktor Sosiografi

-Peningkatan kemakmuran umat pada masa Dinasti Abbasiyah ini, menurut Ibnu
Khaldun adalah ilmu itu seperti industri, banyak atau sedikitnya tergantung pada
kemakmuran, kebudayaan dan kemewahan hidup masyarakat
-Luasnya wilayah kekuasaan Islam menyebabkan banyaknya orang Persia dan
Romawi masuk Islam.
-Pribadi beberapa khalifah pada masa itu terutama pada masa pemerintahan al-
Mansyur, Harun al-Rasyid dan al-ma’Mun yang sangat mencintai ilmu
pengetahuan sehingga kebijakanya banyak ditujukan pada peningkatan ilmu
pengetahuan
-
5.. Indikator Kemajuan Peradaban Daulah Abbasiyah

a. Perkembangan Ilmu Keagamaan


Pada zaman Dinasti Abbasiyah telah terjadi semacam pembagian wawasan
dalam bidang keilmuan menjadi ilmu-ilmu agama (naqli) dan ilmu-ilmu duniawi
(aqli) namun yang dimaksud dengan ilmu-ilmu agama, menurut Ahmad Amin
adalah ilmu-ilmu yang bersumber baik secara lansung maupun tidak lansung
dari agama dengan bahasa Al_Quran
- Perkembangan Peradaban dan Ilmu Pengetahuan

Kemajuan ilmu pengetahuan yang dicapai pada zaman Abbasiyah ini diawali dengan
maraknya kegiatan keilmuan, hal ini disebabkan karena adanya penerjemahan buku-
buku karya filosof Yunani ke dalam bahasa Arab yang telah dipelopori Harun al-Rasyd
dan al-Ma’mun di lembaga Bait al-Hikmah. Fisofof –filosof muslim yang terkenal pada
masa ini antara lain Ya’kub Ibn Ishak al-Kindi, ia turut aktif dalam penerjemahan,
namun banyak dalam memberikan kesimpulan dari pada menerjemah karena ia orang
kaya sehingga dapat membayar orang untuk menerjemahkan buku-buku yang
dibutuhkan. Ia seorang filosof yang terkenal pada zaman itu karena pendapat-
pendapatnya tentang filsafat ketuhan dan filsafat jiwa.

6.Faktor Penyebab Kemunduran Daulah Abbasiyah

1. Faktor Internal
- Kemewahan hidup di kalangan penguasa
Perkembangan peradaban dan kebudayaan serta kemajuan besar yang diraih
Dinasti Abbasiyah pada periode pertama telah mendorong para penguasa
untuk hidup serba mewah, bahkan cenderung mencolok.

-Perebutan kekuasaan antara keluarga Bani Abasiyah


Perebutan kekuasaan keluarga Bani Abasiyah dimulai sejak masa Al-Ma’mun
dengan Al-Amin. Ditambah dengan masuknya unsur Turki dan Persia. Setelah
Al-Mutawakkil wafat, pergantian khalifah terjadi secara tidak wajar.

-Konflik keagamaan
Sejak terjadinya konflik antara Muawiyah dan Khalifah Ali yang berakhir
dengan lahirnya tiga kelompok umat, yaitu : pengikut Muawiyah, Syi’ah, dan
Khawarij. Ketiga kelompok tersebut senantiasa berebut pengaruh.

2.faktor External
- Banyaknya pemberontakan
Banyaknya daerah yang dikuasai oleh khalifah, akibat kebijakan yang lebih
menekankan pada pembinaan peradaban dan kebudayaan islam, secara real, daerah-
daerah itu berada di bawah kekuasaan gubernur-gubernur yang bersangkutan.
Akibatnya, provinsi-provinsi tersebut banyak yang melepaskan diri dari genggaman
penguasa Bani Abbas.
-Dominsai bangsa Turki

Sejak abad kesembilan, kekuatan militer Abbasiyah mulai mengalami kemunduran.


Sebagai gantinya, para penguasa Abbasiyah memperkerjakan orang-orang
profesional di bidang kemiliteran, khususnya tentara Turki. Kemudian
mengangkatnya menjadi panglima-panglima.

-Dominasi bangsa Persia

Masa kekuasan bangsa Parsi (Banu Buyah) berjalan lebih dari 150 tahun. Pada masa
ini, kekuasaan pusat di Baghdad dilucuti dan di berbagai daerah muncul negara-
negara baru yang berkuasa dan membuat kemajuan dan perkembangan baru.

Anda mungkin juga menyukai