X (51 TH)
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas dalam Keperawatan Medikal Bedah (KMB)
Koordinator : M.Budi Santoso, S.Kep.,Ners.,M.Kep
Dosen Pembimbing :Dedi Supriadi, S.Kep.,Ns.,M.Kep
Oleh :
Stampel
ASUHAN KEPERAWATAN
KASUS
Seorang laki-laki 51 tahun dirawat di ruang intensif dengan penurunan kesadaran, keluhan
dialami mendadak saat klien sedang jalan kaki di depan rumahnya dengan GCS 6 (E2 M3 V1)
saat ini pasien terpasang infus RL 30 GTT, terpasang NGT, hasil pengkajian TTV pasien TD
180/100 mmHg, Nadi : 121/menit, RR 25 x/menit suhu 38.1 C saat ini klien terpasang ETT no
7 dengan kedalaman 20 cm dan terpasang ventilator dengan mode SIMV-VC pasien
mempunyai riwayat DM dan hipertensi sejak 2 tahun yang lalu. Hasil ST Scan
menggambarkan terdapat perdarahan di area lobus temporo parietal kiri dengan jumlah +- 250
cc
Hasil AGD PH 7.24 PCO2 28 PO2 158.9 HCO3 12.6 BE -12.8 SO2 99%
Terapi medis Brainact 3x1 gr (IV), Atrovastatin 40 mg, Valisanbe 2x10 mg Manitol 20 4x
125 cc, omeprazole, insulin drip 4 unit/jam, neurosanbe 1x 3 ml
A. IDENTITAS
1. Identitas Pasien
a. Nama : Tn.M
b. Umur : 51 thn
c. Jenis Kelamin : laki-laki
d. Agama : Tidak terkaji
e. Pendidikan : Tidak terkaji
f. Pekerjaan : Tidak terkaji
g. Gol. Darah : Tidak terkaji
h. Alamat : Tidak terkaji
2. Identitas Penanggung Jawab
a. Nama : Tidak terkaji
b. Umur : Tidak terkaji
c. Jenis Kelamin : Tidak terkaji
d. Agama : Tidak terkaji
e. Pendidikan : Tidak terkaji
f. Pekerjaan : Tidak terkaji
g. Hubungan dengan Klien : Tidak terkaji
h. Alamat : Tidak terkaji
B. KELUHAN UTAMA
1. Keluhan Utama Saat MRS
Pasien datang dengan penurunan kesadaran, keluhan dialami mendadak saat klien
jalan kaki di depan rumahnya, GCS 6, klien di rawat di ruangan intensif HCU
Penurunan kesadaran
C. DIAGNOSIS MEDIS
STROKE HEMORAGIK
D. RIWAYAT KESEHATAN
1. Riwayat Penyakit Sekarang
Genogram :
Makan
Kesulitan
Minum
Kesulitan
Pola Eliminasi
BAK
BAB
Tidur
Bangun
Pola Kebersihan Diri
Aktifitas Lain
2. Riwayat Psikologi
a. Status Emosi
Tidak terkaji
b. Gaya Komunikasi
Tidak terkaji
c. Pola Pertahanan
Tidak terkaii
d. Dampak dirawat di Rumah Sakit
Tidak terkaji
e. Kondisi Emosi / Perasaaan Klien
Tidak terkaji
3. Riwayat Sosial
Tidak terkaji
4. Riwayat Spiritual
Tidak terkaji
F. PEMERIKSAAN FISIK
1. Keadaan Umum : klien mengalami penurunan kesadaran
2. Tanda-tanda Vital :
- Tekanan Darah : 180/100 mmHg
- Denyut Nadi : 121x/menit
- Respirasi : 25x/menit
- Temperature : 38,10C
- BB :- Kg
- TB :- Cm
3. Pemeriksaan Wajah
a. Hidung
Terpasang NGT
b. Mulut
Terpasang ETT
4. Pemeriksaan Thoraks/Dada
- Inspeksi
RR: 25x/menit , terpasang vetilator
5. Pemeriksaan Fungsi Neurologis
a. Tingkat Kesadaran GCS
E :2
V :3
M :1
GCS 6 = soporos coma
6. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium
AGD
PH 7,24 7,35-7,45
PaCO2 28 35-45 mmHg
PaO2 158,9 80-100 mmHg
HCO3 12,6 20-26 mEq/L
BE -12,8 -2,5 - +2,5
SPO2 99% 85-95 %
b. Pemeriksaan Radiologi
Hasil ST Scan terdapat perdarahan di area lobus temporo pariental kiri +- 250cc
Cara kegunaan
No Nama Obat Dosis
Pemberian
1 Brainact 3x1 gr Intravena Untuk menangani kondisi
keruskan otak,cedera
kepala
2 Atrovastatin 40 mg Intravena Untuk menurunkan
kolesterol
3 Valisanbe 2x10 mg Intravena Untuk mengobati ganguan
kecemasan
4 Omeprazole 20 mg Intravena Untuk meringankan gejala
sakit maag
Untuk memenuhi kebutuhan
5 Insulin 4 unit/jam Subkutan insulin
Untuk mengobati
6 Neurosanbe 1x3 ml Intravena kekurangan vitamin B12
Untuk mengurangi tekanan
7 Mannitol 20 4x125 cc Intravena dalam kepala
2. Cairan
kegunaan
No Nama Cairan Dosis Cara Pemberian
1.
H. Asuhan Keperawatan
I. Analisa Data
Hiperglikemia
Ketidakstabilan kadar
glukosa darah
4. Ds:- Trombus, emboliserebral Risiko perfusi
Do: serebral tidak efektif
- Klien mengalami penurunan
kesadaran Alira darah di dalam pembuluh
- TD: 180/100 mmHg darah tak terganggu
- N : 121x/menit
- RR: 25X/menit
- Suhu: 38,1oc Penurunan suplai oksigen ke
- Hasil lab otak
Natrium : 146 mEq/L
Kalsium : 3.2 mg/dL Penurunan kesadaran
Clorida :109 mmol/L
GDS : 465 mg/dL
GDS : 465 mg/dL
Ketidakefektifan perfusi
jaringan cerebral
J. Diagnosa Keperawatan
membaik perlu
membaik
Pola napas
membaik
3. Ketidakstabilan kadar Setelah dilakukan Manajemen hiperglikemia
memburuk
4. Risiko perfusi serebral Setelah dilakukan 1) Monitor tanda dan gejala
meningkat
Demam menurun
Kesadaran
membaik
Tekanan darah
sistolik membaik
Tekanan darah
diastolic membaik