LAPORAN KASUS
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
1) Nama Pasien : An.A
2) Tempat/ Tgl Lahir : Medan, 14 April 2015
3) Umur : 7 Tahun
4) Jenis Kelamin : Laki-laki
5) Agama : Islam
6) Pendidikan : SD
7) Suku / Bangsa : Jawa/ Indonesia
8) Alamat : Jalan Sei Deli KP Mesjid
9) Diagnosa Medis : Demam Typhoid
10) No. RM : 09.11.19
11) Tanggal Masuk RS : 12 November 2022
Keterangan :
= Laki-laki
= Perempuan
= Klien
= Tinggal serumah
Ibu pasien mengatakan didalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit
keturunan atau menular seperti asma, TBC, hipertensi , jantung dan diabetes
melitus.
6. Suhu Tubuh
Selama minggu pertama, suhu tubuh berangsur-angsur naik setiap harinya,
biasanya menurun pada pagi hari dan meningkat lagi pada sore dan malam hari.
4 = Tergantung total
d. Pola persepsi dan konsep diri
Pasien tampak gelisah
e. Pola tidur dan istirahat
Pasien tidur siang 1-2 jam, tidur malam selama 7-8 jam/hari.
8. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum
TD : 120/70 mmHg
Nadi : 83 x/ menit
Suhu : 39,5 °C
RR : 22 x/ menit
4) Skala Nyeri ( Visual analog)
b. Mulut
Bibir terlihat kering, gigi ada yang berlubang.
c. Pemeriksaan Abdomen
Inspeksi : Abdomen simetris
Auskultasi: Bising usus 115x/ menit
Palpasi : nyeri tekan pada perut
Perkusi : timpani pada seluruh abdomen
d. Hati Dan limfa
Normal
e. Pemeriksaan kepala
Inspeksi : Klien memiliki kepala yang bulat, simetris, kulit kepala bersih dan
tidak ada kelainan dan benjolan tidak ada.
Palpasi : tidak teraba benjolan
f. Mata
Inspeksi : Mata klien simetris kanan dan kiri, konjungtiva anemis, sclera tidak
ikterus, pupil isokor kanan dan kiri, refleks cahaya baik.
Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
g. Hidung
Inspeksi : Hidung klien simetris kanan dan kiri, secret ada dalam batas normal,
dan tidak ada kelainan
Palpasi : tidak teraba benjolan, tidak ada nyeri tekan
h. Telinga
Inspeksi : Bentuk telinga klien simetris kanan dan kiri, serumen ada dalam
batas normal.
Palpasi :
i. Leher
Inspeksi : Leher klien simetris dan tidak ada tanda peningkatan vena juguralis.
Palpasi :
j. Pemeriksaan Payudara dan Axila (ketiak)
Tidak dilakukan
k. Pemeriksaan Thorak/Dada dan Pernafasan
Inspeksi : Paru-paru simetris kiri dan kanan, suara ronchi tidak ada, irama
nafas vesikuler, RR: 20 x/i
Palpasi :
l. Pemeriksaan Jantung
Tidak ada kelainan pada jantung, suara Lup Dup.
m. Pemeriksaan Ekstremitas
- Ekstremitas Atas
Klien terpasang IVFD RL 20 gtt/menit di tangan kiri.
- Ekstermitas Bawah
Normal
9. Pemeriksaan Penunjang
a) Hematologi : Darah lengkap
MCV FI 71 69-93
Hitung jenis
Neutrofil % 53 25-60
Limfosit % 38 25-50
% 8 1-6
Monosit % 1 2-5
Eosinofil % 0 0-1
Basofil
c) Terapi
B. ANALISA DATA
Data Subjektif:
Klien mengatakan
badannya terasa
panas
Klien mengatakan
dirinya lemah
Data Objektif:
Klien tampak lemah
Proses penyakit Hipertermi
dan tampak pucat
Mukosa bibir kering
Kulit tampak kering
Kulit klien terasa panas
TD = 120/80 mmHg
HR =83x/i
RR = 22x/i
Suhu= 39,5° C
Saturasi : 99%
Data Subjektif:
- P: Nyeri jika sakitnya
kambuh
- Q: Seperti tertekan Agen pencedera fisiologis Nyeri
- S: Skala nyeri 6
- T: Nyeri hilang Timbul
Data Objektif:
Wajah pasien tampak
meringis kesakitan
TD = 120/80 mmhg
HR = 83x/i
RR = 23 x/i
Suhu= 39,5° C
Saturasi : 99 %
Data Subjektif:
Klien mengatakan nafsu
makannya menurun
Klien mengatakan mual
dan muntah
Klien mengatakan jika
ingin makan terasa Ketidakmampuan Defisit Nutrisi
pahit mengabsorbsi nutrien
Data Objektif:
Berat badan klien
menurun, sebelum dan
sesudah dirawat di
Rumah Sakit
Sebelum ke Rumah
Sakit BB Klien 34 kg
dan sesudah diperiksa
di Rumah Sakit 31 kg
Klien tampak lemah dan
klien tampak pucat
Mukosa bibir kering
TD = 120/80 mmHg
.HR = 83 x/i
RR = 22 x/i
Suhu = 39,5° C
Saturasi : 99%
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermia berhubungan
dengan proses penyakit (D.0130)
2. Nyeri akut berhubungan dengan
agen pencedera fisiologis (mis: inflamasi, iskemia, neoplasma) (D.0077)
3. Defisit nutrisi berhubungan
dengan ketidakmampuan mengabsorbsi nutrient (D.0019)
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama pasien : An.A
No Rm : 09.11.19
Edukasi
Anjurkan tirah baring
Kolaborasi cairan dan elektrolit intravena
14/11/2022 Defisit nutrisi Setelah dilakukan asuhan Manajemen Nutrisi (I. 03119)
berhubungan dengan keperawatan selama 3 x Observasi
Ketidakmampuan 24 jam diharapkan asupan Identifikasi status nutrisi
mengabsorbsi nutrien nutrisi tercukupi dengan Identifikasi alergi dan intoleransi makanan
kriteria hasil :
(D.0019) 1. Pola makanan yang Identifikasi makanan yang disukai
dihabiskan meningkat Identifikasi kebutuhan kalori dan jenis
2. Indeks masa tubuh nutrient
membaik Identifikasi perlunya penggunaan selang
3. Frekuensi makan nasogastric
membaik Monitor asupan makanan
4. Nafsu makan membaik Monitor berat badan
(L.03030)
Monitor hasil pemeriksaan laboratorium
Terapeutik
Lakukan oral hygiene sebelum makan
Sajikan makanan secara menarik dan suhu
yang sesuai
Berikan makan tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
Berikan makanan tinggi kalori dan tinggi
protein
Edukasi
Anjurkan posisi duduk
Ajarkan diet yang diprogramkan
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
menentukan jumlah kalori dan jenis nutrient
yang dibutuhkan
Terapeutik
Berikan perawatan mulut sebelum
pemberian makan, jika perlu
Sediakan makan yang tepat sesuai kondisi
pasien( mis. Makanan dengan tekstur halus,
makanan yang diblander, makanan cair
yang diberikan melalui NGT atau
Gastrostomi, total perenteral nutritition sesui
indikasi)
Hidangkan makan secara menarik
Edukasi
Jelaskan jenis makanan yang bergizi tinggi,
namun tetap terjangkau
Jelaskan peningkatan asupan kalori yang
dibutuhkan
E. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KEPERAWATAN
No Rm : 09.11.19
Hari / Tanggal
/ Jam
Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
RR = 20x/i
Suhu= 39,5° C
Saturasi : 99%
srimaya
srimaya
Kamis, 17 Hipertermia Manajemen hipertermia (I.15506) S:
November berhubungan dengan - Mengidentifikasi penyebab - Ibu mengatakan masih demam di
2022 proses penyakit hipertermia (mis. Dehidrasi malam hari
(D.0130) terpapar lingkungan panas, - Ibu pasien mengatakan pasien
penggunaan incubator) masih lemas
Data Subjektif: - Memonitor suhu tubuh O:
Klien mengatakan - Menyediakan lingkungan yang - Suhu : 38,5 oC
badannya terasa dingin - Nadi : 80x/menit
panas - Melonggarkan atau melepaskan - Saturasi : 99%
Klien mengatakan pakaian - RR: 22 x/menit
dirinya lemah - Pasien Tampak masih lemas
- Menganjurkan tirah baring
Data Objektif: namun lebih baik dari sebelumnya
- Kolaborasi pemberian cairan dan
Klien tampak lemah A: Masalah Hipertermia teratasi sebagian
elektrolit intravena
dan tampak pucat P:
- Melakukan kompres tepid water
Mukosa bibir kering - Identifikasi masalah hipertermia
sponge (kompres dingin pada
Kulit tampak kering - Monitor suhu tubuh
dahi,leher,dada, abdomen,aksila)
Kulit klien terasa - Berikan cairan oral
srimaya
Selasa, 15 Nyeri akut berhubungan Manajemen nyeri (1.08238) S:
November dengan agen pencedera - Melakukan pengukuran nyeri - Pasien mengatakan nyeri pada
2022 fisiologis (mis: inflamasi, secara komprehensif termasuk bagian kepala dan perut
iskemia, neoplasma) lokasi nyeri , karakteristik, - Pasien mengatakan nyeri hilang
(D.0077) durasi, frekuensi timbul
- Mengontrol lingkungan yang - Pasien mengatakan nyeri pada
Data Subjektif: memperberat rasa nyeri (mis. skala 6
- P: Nyeri jika suhu ruangan) - Ibu pasien mengatakan belum
sakitnya kambuh - Memfasilitasi istirahat dan tidur ada efek dari pemberian obat
- Q: Seperti tertekan - Menjelaskan penyebab, anti nyeri
P : Intervensi dilanjutkan
- Lakukan pengukuran nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesik
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(kebisingan)
- Ajarkan teknik non farmakologis
mengurangi rasa nyeri
- Kelola terapi dengan memberikan
injeksi intravena Ranitidine 20mg/12
jam
srimaya
Kamis, 17 Nyeri akut berhubungan Manajemen nyeri (1.08238) S:
November dengan agen pencedera - Melakukan pengukuran nyeri - Pasien mengatakan nyeri pada
2022 fisiologis (mis: inflamasi, secara komprehensif bagian kepala dan perut
iskemia, neoplasma) termasuk lokasi nyeri , - Pasien mengatakan nyeri hilang
(D.0077) karakteristik, durasi, timbul
frekuensi - Pasien mengatakan nyeri pada
Data Subjektif: - Mengontrol lingkungan yang skala 6
- P: Nyeri jika memperberat rasa nyeri - Pasien mengatakan belum ada
sakitnya kambuh (mis. suhu ruangan) efek dari pemberian obat anti
- Q: Seperti tertekan - Memfasilitasi istirahat dan nyeri
- R: Regio perut tidur - Pasien mengtakan dapat
kanan atas - Menjelaskan penyebab, mengontrol nyeri dengan
- S: Skala nyeri 6 periode, dan pemicu nyeri berbaring dan istirahat
- T: Nyeri hilang - Mangajarkan teknik O:
Timbul nonfarmakologis untuk - Kondisi umum baik, compos
mengurangi rasa nyeri mentis
Data Objektif:
- Monitor tanda-tanda vital - Nyeri berkurang
- Wajah pasien
sebelum dan sesudah - Pasien tampak lebih rileks
tampak meringis
pemberian analgesik - Pasien mampu mempraktekkan
kesakitan
- Memonitor efektifitas
latihan teknik nafas dalam
- TD = 120/80 mmhg
analgesik dengan benar (posisi setengah
- HR = 81 x/i
- Mendokumentasikan respons
duduk, tangan kiri memegang
- RR = 22 x/i
diatas perut, tangan kanan
- Suhu= 38,5° C
terhadap efek analgesik dan memegang di dada, pasien
- Saturasi : 99%
efek yang tidak diinginkan menarik nafas selama 4 detik
- Mengelola terapi dengan melalui hidung kemudian ditahan
memberikan injeksi selama 3 detik dan dihembuskan
melalui mulut selama 4 detik),
latihan teknik nafas dalam
dilakukan selama 5 siklus.
- TTV:
- TD: 115/70 mmHg
- N: 81x/menit
- S: 38,5°C
- RR: 22x/menit
- Saturasi : 99%
P : Intervensi dilanjutkan
- Lakukan pengukuran nyeri
- Monitor tanda-tanda vital sebelum
dan sesudah pemberian analgesik
- Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
(kebisingan)
- Ajarkan teknik non farmakologis
mengurangi rasa nyeri
- Kelola terapi dengan memberikan
injeksi intravena Ranitidine 20mg/12
jam
srimaya
Selasa, 15 Defisit nutrisi Manajemen Nutrisi (I. 03119) S: S :
November berhubungan dengan - Mengidentifikasi status nutrisi - Pasien merasa mual dan ingin
2022 ketidakmampuan - Mengidentifikasi alergi dan muntah
mengabsorbsi nutrient intoleransi makanan - Pasien mengatakan tidak nafsu
(D.0019) - Memonitor asupan makanan makan
- Memonitor berat badan - Ibu pasien mengatakan pasien
Data Subjektif: tidak memiliki riwayat alergi
- Melakukan oral hygiene
-Klien mengatakan makanan
sebelum makan
nafsu makannya O:
- Menganjurkan posisi duduk
menurun
- Kolaborasi pemberian - Pasien menghabiskan ¼ porsi
-Klien mengatakan
medikasi sebelum makan makanan.
mual dan muntah
(mis. Pereda nyeri, - TTV:
-Klien mengatakan
antiemetic) jikaperlu - TD: 120/70 mmHg
jika ingin makan
- N: 81x/menit
terasa pahit
Promosi Berat Badan (I.03136) - S: 39,5°C
-Data Objektif:
- Mengidentifikasi - RR: 22x/menit
-Berat badan klien
kemungkinan penyebab BB
menurun, sebelum kurang - Saturasi : 99%
dan sesudah dirawat - Memonitor adanya mual dan - TB : 97 cm
di Rumah Sakit muntah - BB Sebelum sakit :21 kg
-Sebelum ke Rumah - Menjelaskan peningkatan - BB Sekarang : 19 kg
Sakit BB Klien 21 kg asupan kalori yang
- Mual , muntah
dan sesudah dibutuhkan
A : Masalah belum teratasi
diperiksa di Rumah
P:
Sakit 19 kg
- Kaji ada tidaknya rasa mual dan
-Klien tampak lemah
muntah pada pasien
dan klien tampak
- Jelaskan pada keluarga dan pasien
pucat
tentang penyebab penyakit typhoid
-Mukosa bibir kering
- Diet MBL
-TD = 110/70 mmHg
-.HR = 80 x/i - Anjurkan oral hygiene sebelum
srimaya
srimaya