Kompensasi
langsung maupun tidak langsung yang diterima karyawan sebagai imbalan atas jasa yang
apa yang diterima pekerja sebagai tukaran atas kontribusinya kepada organisasi.2
yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja
karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.2
manajemen seperti upah dan gaji atau pay for performance, seperti insentif dan gain
sharing. Sedangkan kompensasi tidak langsung dapat berupa tunjangan atau jaminan
seperti upah dan gaji. Upah adalah kompensasi dalam bentuk uang dibayarkan atas waktu
yang telah dipergunakan sedangkan gaji, adalah kompensasi dalam bentuk uang yang
dibayarkan atas pelepasan tanggung jawab atas pekerjaan. Kompensasi dapat pula
diberikan dalam bentuk insentif, yang merupakan kontra prestasi di luar upah atau gaji,
dan mempunyai hubungan dengan prestasi sehingga dinamakan pula sebagai pay for
performance atau pembayaran atas prestasi. Sedangkan upah dan gaji yang diberikan
sebagai kontra prestasi atas kinerja standar pekerja, dalam insentif merupakan tambahan
kompensasi atas kinerja diatas standar yang ditentukan. Adanya insentif diharapkan
Selain upah, gaji, dan insentif, kepada pekerja dapat diberikan rangsangan
lain berupa penghargaan atau reward. Perbedaan antara insentif dan reward adalah
insentif bersifat memberikan motivasi agar pekerja lebih meningkatkan prestasinya. Pada
reward pekerja lebih bersifat pasif. Atas prestasi kerjanya, atasan memberikan
Wujud kompensasi juga dapat berupa tunjangan, yang pada umumnya tidak
dikaitkan dengan prestasi kerj, melainkan lebih banyak dikaitkan dengan pemberian
kesejahteraan dan penciptaan kondisi kerja sehingga pekerja menjadi lebih merasa
Kepuasan Kerja
bersifat positif atau menyenangkan sebagai hasil dari penilaian terhadap suatu pekerjaan atau
pengalaman kerja. Menurut Robbins, kepuasan kerja adalah sikap umum terhadap pekerjaan
seseorang, yang menunjukan perbedaan antara jumlah penghargaan yang diterima pekerja
atau emosional terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang. Berdasarkan pengertian ini
menunjukan bahwa job satisfication bukan merupakan konsep tunggal. Seseorang dapat
relatif puas dengan salah satu aspek pekerjaan dan tidak puas dengan satu atau lebih aspek
lainnya.2 Kreitner dan Kinicki juga menyebutkan bahwa terdapat 5 faktor yang dapat
Persada. p 115
171, 284.