KD. 3.5. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem gerak
dan mengaitkan dengan bioprosesnya sehingga dapat menjelaskan mekanisme gerak serta
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada sistem gerak manusia melalui studi literatur,
pengamatan,.
.
KD. 4.5. Menyajikan karya tentang pemanfaatan teknologi dalam mengatasi gangguan sistem
gerak melalui penelusuran dari berbagai sumber informasi
IPK
Materi :
Petunjuk :
Amatilah hubungan tulang-tulang yang menyusun rangka manusia, dan baca literature
tentang hubungan tulang, kemudian jawablah pertanyaan di bawah ini ! Ada lamppiran
materi
Pertanyaan :
1. Setelah anda mengamati hubungan tulang yang menyusun rangka manusia, jelaskanlah
macam-macam hubungan tulang tersebut!
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………..
2. Jelaskan proses terbentuknya sendi !
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
……………
3. Tuliskanlah macam-macam sendi (diartosis) beserta tempatnya dengan mengisi tabel di
bawah ini !
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………
LAMPIRAN MATRERI
HUBUNGAN ANTAR TULANG
Di dalam tubuh kita tulang dapat berhubungan secara erat maupun tidak erat.
Hubungan antara tulang yang satu dengan tulang yang lainnya disebut artikulasi.
Agar artikulasi tersebut dapat bergerak diperlukan struktur khusus yang dinamakan
dengan sendi. Sendi dibentuk dari kartilago yang berada di daerah sendi.
Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antartulang, yaitu:
1.Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan
2.Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit
3.Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas
1.Sinartrosis
Sinartrosis adalah hubungan antartulang yang tidak memiliki celah sendi. Hubungan
antartulang ini dihubungkan dengan erat oleh jaringan ikat yang kemudian menulang
sehingga sama sekali tidak bisa digerakkan.
Ada dua tipe sinartrosis, yaitu:
a.Suture
Suture adalah hubungan antartulang yang dihubungkan dengan jaringan ikat serabut
ikat padat. Contohnya pada tulang tengkorak.
b.Sinkondrosis
Sinkondrodis adalah hubungan antartulang yang dihubungkan oleh kartilago hialin.
Contohnya hubungan antara epifisis dan diafisis pada tulang dewasa.
2.Amfiartrosis
Amfiartrosis adalah sendi yang dihubungkan oleh kartilago sehingga memungkinkan
untuk sedikit digerakkan.
Amfiartrosis dibagi menjadi dua, yaitu:
a.Simfisis
Pada simfisis, sendi dihubungkan oleh kartilago serabut yang pipih. Contohnya pada
sendi antartulang belakang dan pada tulang kemaluan.
b.Sindesmosis
Pada sindesmosis, sendi dihubungkan oleh jaringan ikat serabut dan ligamen.
Contohnya sendi antartulang betis dan tulang kering.
3.Diartrosis
Diartrosis adalah hubungan antartulang yang kedua ujungnya tidak dihubungkan
oleh jaringan sehingga tulang dapat digerakkan. Hubungan antartulang diartrosis ini
sering juga disebut sendi.
Contoh hubungan antartulang yang bersifat diartrosis adalah sebagai berikut:
a.Sendi engsel
Pada sendi engsel, kedua ujung tulang berbentuk engsel dan berporos satu.
Gerakannya hanya satu arah seperti gerak engsel pintu. Misalnya gerak sendi pada
siku, lutut, mata kaki, dan ruas antarjari.
b.Sendi pelana
Pada sendi pelana, kedua ujung tulang membentuk sendi seperti pelana dan
berporos dua, tetapi dapat bergerak lebih bebas seperti orang naik kuda. Misalnya
sendi antara tulang telapak tangan dengan pergelangan tangan.
c.Sendi putar
Pada sendi ini, ujung tulang yang satu dapat mengitari ujung tulang yang lain.
Bentuk seperti ini memungkinkan gerakan rotasi dengan satu poros. Misalnya sendi
antara tulang hasta dan pengumpil, dan sendi antara tulang atlas dengan tulang
tengkorak.
d.Sendi luncur/Geser
Pada sendi luncur, kedua ujung tulang agak rata sehingga menimbulkan gerakan
menggeser dan tidak berporos. Contohnya sendi antartulang pergelangan tangan,
antar tulang pergelangan kaki, antar tulang selangka dan tulang belikat.
e.Sendi peluru
Pada sendi ini, kedua ujung tulang berbentuk lekuk dan bongkol. Bentuk ini
memungkinkan gerakan bebas ke segala arah dan berporos tiga. Misalnya sendi
antara tulang gelang bahu dan lengan atas, dan antara tulang gelang panggul dan
paha.
Salah satu contoh sendi peluru pada gelang panggul dan tulang paha
f.Sendi kondiloid/ ellipsoid
Sendi kondiloid memungkinkan gerakan berporos dua dengan gerakan ke kiri dan ke
kanan, ke depan dan ke belakang. Ujung tulang yang satu berbentuk oval dan
masuk ke dalam suatu lekuk berbentuk elips. Misalnya sendi antara tulang
pengumpil dan tulang pergelangan tangan.