Anda di halaman 1dari 4

ALIEF GERY WISHERIUS

23116061
PENGINDERAAN JAUH AKTIF

I. KONSEP SAR
Synthetic-aperture radar (SAR) adalah bentuk radar yang digunakan untuk membuat gambar
dua dimensi atau rekonstruksi objek tiga dimensi, seperti lanskap. SAR menggunakan gerakan
antena radar di atas wilayah target untuk memberikan resolusi spasial yang lebih baik daripada
radar pemindaian sinar konvensional. SAR biasanya dipasang pada platform bergerak, seperti
pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa, dan memiliki asal dalam bentuk canggih sisi
radar udara (SLAR).

Jarak perangkat SAR bergerak di atas target dalam waktu yang diambil untuk pulsa radar untuk
kembali ke antena menciptakan aperture antena sintetis besar (ukuran antena). Biasanya,
semakin besar apertur, semakin tinggi resolusi gambarnya, terlepas dari apakah aperturnya
bersifat fisik (antena besar) atau sintetis (antena bergerak) - ini memungkinkan SAR untuk
membuat gambar resolusi tinggi dengan antena fisik yang relatif kecil. Selain itu, SAR
memiliki properti memiliki lubang yang lebih besar untuk objek yang lebih jauh,
memungkinkan resolusi spasial yang konsisten pada berbagai jarak pandang.

Untuk membuat gambar SAR, pulsa gelombang radio yang berurutan ditransmisikan untuk
"menerangi" adegan target, dan gema setiap pulsa diterima dan direkam. Pulsa ditransmisikan
dan gema diterima menggunakan antena pembentuk balok tunggal, dengan panjang gelombang
satu meter ke beberapa milimeter. Ketika perangkat SAR di pesawat terbang atau pesawat
ruang angkasa bergerak, lokasi antena relatif terhadap target berubah seiring waktu.
Pemrosesan sinyal dari gema radar yang direkam berurutan memungkinkan penggabungan
rekaman dari berbagai posisi antena ini. Proses ini membentuk bukaan antena sintetis dan
memungkinkan pembuatan gambar dengan resolusi lebih tinggi daripada yang dimungkinkan
dengan antena fisik yang diberikan

II. DATA YANG DIGUNAKAN BESERTA SPESIFIKASINYA


1. Data yang digunakan pada Tugas ini adalah data Citra Satelit Sentinel – 1A. Data yang
digunakan adalah data Level 0 (GRD) dan Level 1 (SLC).
2. Spesifikasi dari data ini yaitu :
ALIEF GERY WISHERIUS
23116061
PENGINDERAAN JAUH AKTIF
- Level 0 (GRD) :
S1A_IW_GRDH_1SDV_20190424T225703_20190424T225728_026938_0307EC_2
10D.SAFE
Dimana data ini menggunkan Type IW, citra ini merupakan citra sentinel 1A level 0.
Data ini diperoleh pada tanggal 24 April 2019.
- Level 1 ( SLC )
S1A_IW_SLC__1SDV_20190925T105004_20190925T105032_029176_035024_1C
B5.SAFE
Dimana data ini menggunakan Type IW, citra ini merupakan citra sentinel 1A level 1
Data ini Diperoleh pada tanggal 25 September 2019.

III. LANGKAH PENGUNDUHAN DATA


a. Membuka alamat web https://scihub.copernicus.eu/dhus/#/home
b. Kemudian daftar melakukan pendaftaran akun, kemudian akan masuk pesan untuk
validasi pada email.
c. Selanjutnya masukkan nama wilayah yang ingin di peroleh Citra nya pada kolom insert
search create kemudian enter.
d. Atau pengambilan citra nya juga dapat di peroleh dengan memilih secara langsung
wilayah nya pada tampilan peta tersebut.
e. Kemudian pilih terlebih dahulu type sentinel apa yang ingin di ambil
f. Akan muncul citra sentinel yang ingin di gunakan
g. Selanjutnya download data tersebut
h. Selesai
ALIEF GERY WISHERIUS
23116061
PENGINDERAAN JAUH AKTIF
IV. LANGKAH VISUALISASI
a. ASF MAPREADY
- Pada Tahap ini data tidak dapat dibuka dikarenakan tidak mendukung untuk
membuka data Sentinel
b. SNAP
- Membuka Spftware SNAP
- Kemudian Membuka Data Sentinel level 0 dan level 1
- Kemudian buka data yang ada pada measurement di SNAP
- Setelah muncul di SNAP maka pilih Band
- Kemudian buka data Band tersebut maka selanjutnya akan muncul hasil dari data
tersebut\

Data Level 0
ALIEF GERY WISHERIUS
23116061
PENGINDERAAN JAUH AKTIF

Data Level 1

V. PENJELASAN DARI DATA YANG TERVISUALISAISI

Dari sini dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan hasil visualisasi dari data level 0 dan level 1.
Dimana pada data level 0 hasil visualisasi yang diperoleh masih abstrak atau masih
berbentuk point point nilai sehingga belum tergeocode.

Sedangkan pada data hasil level 1 hasil visualisasinya sudah tidak lagi point point nilai
namunn sudah terefrensi geocode sehingga hasilnya lebih jelas dan abstrak.

VI. KESIMPULAN DARI DATA YANG DITAMPILKAN

Data yang baik untuk digunakan dalam proses pengolahan adalah minimal data level 1
dimana data ini sudah tergeocode sehingga data tersebut sudah terefrensi. Sedangkan untuk
data level 0 data belum tergeocode sehingga belum dapat digunakan sebagai data untuk
pengolahan.

Anda mungkin juga menyukai