Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahasa merupakan wahana komunikasi bagi manusia,
baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Bahasa, di dalam wacana linguistik diberi pengertian
sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), bersifat arbitrer
dan konvensional yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk
melahirkan perasaan dan pikiran (Bromley, 1992:22). Bahasa adalah kombinasi kata yang diatur
secara sistematis dirangkai menjadi sebuah kalimat sehingga memiliki makna yang mudah dipahami
dalam berkomunikasi.(Widjono, 2007: 146) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan
kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bentuk
bahasa tulis, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau
tanda tanya. Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya, kalimat tersebut
disusun berdasarkan kaidahkaidah yang berlaku, yaitu (1) unsur-unsur penting yang harus ada dalam
suatu kalimat, (2) aturan-aturan tentang ejaan (EYD), dan (3) cara-cara memilih kata dalam kalimat
(Imam Syafii, 1990:116). KALIMAT EFEKTIF Kalimat yang jelas dan baik akan mudah dipahami orang
lain secara tepat. Kalimat yang demikian itu disebut kalimat efektif, yang secara tepat dapat
mewakili pikiran dan keinginan penulisnya. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara.
Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi
kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau
pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan kesepahaman antara
penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar.Untuk itulah, kalimat efektif harus
bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, keutuhan, dan kesejajaran. Kelugasan
Kelugasan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang disampaikan dalam kalimat itu
ialah yang pokok-pokoknya saja, tidak berbelit-belit tetapi sederhana. Kejelasan Kejelasan dalam
kalimat efektif mensyaratkan bahwa kalimat itu harus jelas strukturnya dan lengkap unsurunsurnya.
Kalimat yang jelas strukturnya memudahkan orang memahami makna yang terkandung di dalamnya,
tetapi ketidak jelasan struktur bisa jadi menimbulkan kebingungan orang untuk memahami makna
yang terkandung di dalamnya. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa
informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan perlu
kehatihatian. Untuk itu perlu dihindari bentukbentuk yang bersinonim. Kesejajaran Kesejajaran
menurut Sasangka (2012:103) dikatakan bahwa kalimat efektif mensyaratkan bentuk dan struktur
yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau sederajat. Dalam hal bentuk,
kesejajaran terutama terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran
terletak pada klausa-klausa yang menjadi pengisi dalam kalimat majemuk setara.
Kalimat memiliki peranan yang sangat penting, lebih-lebih dalam komunikasi tertulis.Kejelasan
makna kalimat menjadi kunci keberhasilan komunikasi antara penulis dan pembaca.Dalan setiap
komunikasi, khususnya komunikasi tertulis, dibutuhkan kalimat-kalimat yang baik atau efektif.
Kalimat efektif dapat mewakili pikiran dan keinginan penulisnya. Dengan kata lain, kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis
atau si pembicara. Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud,
atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh
pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan
kesepahaman antara penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar. Untuk itulah,
kalimat efektif harus bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, keutuhan, dan
kesejajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka
Bromley, K.D. 1992. Language Arts : Exploring Conenections. Boston: Allyn and Bacon
Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu & Nani Darheni. 2012. Jendela Bahasa Indonesia. Jogyakarta :
Almatera Publishing
Syafii, Imam. 1990. Bahasa Indonesia Profesi. Malang : FPBS IKIP Malang
Widjono, Hs. 2007.Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta : Grasindo.
Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah keseimbangan
antara pikiran
(gagasan) dengan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan
kalimat ini me
miliki
beberapa ciri, seperti berikut ini.
a.
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Kejelasan
subjek dan
predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
penggunaan kata
depan
di
,
dalam, bagi, untuk, pada,
dan sebagainya di depan su
bjek. Contohnya
adalah sebagai berikut.
(1)
Kepada hadirin dimohon berdiri.
Kata depan
kepada
pada kalimat di atas tidak berfungsi apa
-
apa, bahkan justru
mengganggu kesepadanan sebuah kalimat. Kalimat tersebut akan
lebih baik (sepadan)
kalau kata depan
kepada
dihilangkan sehingga menjadi seperti di bawah ini.
(1a)
Hadirin dimohon berdiri.
b.
Tidak terdapat subjek yang ganda. Misalnya sebagai berikut.
(2) Soal itu saya kurang jelas.
(3) Orang itu wataknya jahat
.
Kedua kalimat di atas mempunyai subjek ganda:
soal i
tu
dan
saya
pada
kalimat (2) dan
orang itu
dan
wataknya
pada kalimat (3). Kalimat
-
kalimat itu akan
lebih baik kalau diubah menjadi seperti di bawah ini.
(2a) Bagi saya soal itu kurang jelas.
(3a) Orang itu berwatak jahat; atau
(3b) Watak orang itu jahat.
c.
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti
sehingga, dan, atau, lalu,
kemudian, sedangkan,
bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya
sebagai berikut.
(4) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.
Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan atau
kesejajaran bentuk
kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan
ungkapan nominal, bentuk kedua dan seterusnya hendaknya juga
menggunakan bentu
k
nominal; kalau yang pertama menggunakan bentuk verbal, hendaknya
yang kedua dan
seterusnya juga menggunakan bentuk verbal. Misalnya:
(5) Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana
,
dan tanggung
jawab.
Dalam kalimat itu terdapat se
buah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata
yang lainnya yang sama
-
sama mewakili fungsi predikat, yakni kata
tanggung jawab
yang merupakan bentuk nominal, padahal yang lainnya berbentuk
ajektival. Kalimat
tersebut akan lebih baik kalau diubah menjadi s
eperti di bawah ini.
(5a) Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin
bermoral
,
bijaksana
, dan
bertanggung jawab
.
Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah
menghindari
penggunan kata, frase, atau bentuk lain yang tidak perl
u, sejauh tidak menyalahi kaidah
tatabahasa dan tidak mengubah makna.
Penghematan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Hindari pengulangan subjek yang tidak diperlukan. Misalnya:
(6) Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata
dia
sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena
subjek yang sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya.
Penyebutan kata
dia
pada
anak kalimat di atas merupakan pemborosan kata yang sebaiknya
dihindari. Perbaikan
kalimat di at
as adalah sebagai berikut.
(6a) Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
b. Hindari penggunaan superordinat pada hiponimi kata. Misalnya:
(7) Ia memakai baju warna merah.
Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh
bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tulisan,
dari segi rasa harsa dan cipta serta piker baik secara efektif dan logis. Semua warga negara
Indonesia harus mahir dalam menggunakan Bahasa Indonesia karena itu merupakan kewajiban
bergaul di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu kita harus memajukan kepribadian
Indonesia di dalam maupun di luar negeri.
Mahasiswa selain berbahasa Indonesia juga dapat menggunakan kalimat efektif. Kalimat
yang disampaikan secara mudah dipahami oleh pembaca. Karya ilmiah ditulis untuk dipahami
oleh pembaca. Penulis hendaknya memperhatikan kalimat yang disusun. Kalimat sangat penting
dalam sebuah tulisan, kalimat yang baik mudah dipahami pembaca.
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan. Kalimat
yang baik mudah dipahami oleh pembaca.
Kalimat lengkap dan bukan fragmentaris. Kalimat yang disusun hendaknya memiliki struktur
kalimat bahasa Indonesia yaitu S P O K/pel. Apabila struktur tersebut tidak dipenuhi, maka kalimat
yang disusun menjadi tidak lengkap strukturnya yang disebut kalimat yang fragmentaris.
Contoh:
1. ira.
2. ira belajar.
3. ira belajar bahasa Indonesia.