Anda di halaman 1dari 14

KALIMAT EFEKTIF

Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat
pemakainya. Dengan kata lain dapat dikatakan bahasa merupakan wahana komunikasi bagi manusia,
baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis. Bahasa, di dalam wacana linguistik diberi pengertian
sebagai sistem simbol bunyi bermakna dan berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap), bersifat arbitrer
dan konvensional yang dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk
melahirkan perasaan dan pikiran (Bromley, 1992:22). Bahasa adalah kombinasi kata yang diatur
secara sistematis dirangkai menjadi sebuah kalimat sehingga memiliki makna yang mudah dipahami
dalam berkomunikasi.(Widjono, 2007: 146) Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang merupakan
kesatuan pikiran. Dalam bahasa lisan kalimat diawali dan diakhiri dengan kesenyapan. Dalam bentuk
bahasa tulis, kalimat diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik, tanda seru, atau
tanda tanya. Kalimat yang baik harus memenuhi persyaratan gramatikal. Artinya, kalimat tersebut
disusun berdasarkan kaidahkaidah yang berlaku, yaitu (1) unsur-unsur penting yang harus ada dalam
suatu kalimat, (2) aturan-aturan tentang ejaan (EYD), dan (3) cara-cara memilih kata dalam kalimat
(Imam Syafii, 1990:116). KALIMAT EFEKTIF Kalimat yang jelas dan baik akan mudah dipahami orang
lain secara tepat. Kalimat yang demikian itu disebut kalimat efektif, yang secara tepat dapat
mewakili pikiran dan keinginan penulisnya. Dengan kata lain, kalimat efektif adalah kalimat yang
dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis atau si pembicara.
Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud, atau informasi
kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh pembaca atau
pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan kesepahaman antara
penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar.Untuk itulah, kalimat efektif harus
bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, keutuhan, dan kesejajaran. Kelugasan
Kelugasan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa informasi yang disampaikan dalam kalimat itu
ialah yang pokok-pokoknya saja, tidak berbelit-belit tetapi sederhana. Kejelasan Kejelasan dalam
kalimat efektif mensyaratkan bahwa kalimat itu harus jelas strukturnya dan lengkap unsurunsurnya.
Kalimat yang jelas strukturnya memudahkan orang memahami makna yang terkandung di dalamnya,
tetapi ketidak jelasan struktur bisa jadi menimbulkan kebingungan orang untuk memahami makna
yang terkandung di dalamnya. Kehematan Kehematan dalam kalimat efektif mensyaratkan bahwa
informasi yang akan disampaikan dalam kalimat itu harus cermat, tidak boros, dan perlu
kehatihatian. Untuk itu perlu dihindari bentukbentuk yang bersinonim. Kesejajaran Kesejajaran
menurut Sasangka (2012:103) dikatakan bahwa kalimat efektif mensyaratkan bentuk dan struktur
yang digunakan dalam kalimat efektif harus paralel, sama, atau sederajat. Dalam hal bentuk,
kesejajaran terutama terletak pada penggunaan imbuhan, sedangkan dalam hal struktur, kesejajaran
terletak pada klausa-klausa yang menjadi pengisi dalam kalimat majemuk setara.

Kalimat memiliki peranan yang sangat penting, lebih-lebih dalam komunikasi tertulis.Kejelasan
makna kalimat menjadi kunci keberhasilan komunikasi antara penulis dan pembaca.Dalan setiap
komunikasi, khususnya komunikasi tertulis, dibutuhkan kalimat-kalimat yang baik atau efektif.
Kalimat efektif dapat mewakili pikiran dan keinginan penulisnya. Dengan kata lain, kalimat efektif
adalah kalimat yang dapat mengungkapkan gagasan sesuai dengan yang diharapkan oleh si penulis
atau si pembicara. Kalimat efektif harus dapat digunakan untuk mengungkapkan gagasan, maksud,
atau informasi kepada orang lain secara lugas sehingga gagasan itu dipahami secara sama oleh
pembaca atau pendengar. Dengan demikian, kalimat efektif harus mampu menciptakan
kesepahaman antara penulis dan pembaca atau antara pembicara dan pendengar. Untuk itulah,
kalimat efektif harus bercirikan kelugasan, ketepatan, kejelasan, kehematan, keutuhan, dan
kesejajaran.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia.Jakarta : Balai Pustaka

Bromley, K.D. 1992. Language Arts : Exploring Conenections. Boston: Allyn and Bacon

Sasangka, Sry Satriya Tjatur Wisnu & Nani Darheni. 2012. Jendela Bahasa Indonesia. Jogyakarta :
Almatera Publishing

Syafii, Imam. 1990. Bahasa Indonesia Profesi. Malang : FPBS IKIP Malang

Widjono, Hs. 2007.Bahasa Indonesia : Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.
Jakarta : Grasindo.

Setiap gagasan, pikiran, atau konsep yang dimiliki seseorang pada


prakteknya
harus dituangkan ke dalam bentuk kalimat. Tanpa teori pun
seseorang dapat membuat
kalimat. Akan tetapi, apakah kalimat yang dibuatnya itu sudah
benar? Kalimat yang benar pertama-tama haruslah memenuhi
persyaratan gramatikal. Hal ini berarti bahwa
kalimat itu harus disusun berdasarkan kaidah-kaidah yang berlaku.
Kaidah-kaidah tersebut meliputi: (1) unsur-unsur penting yang ada
dalam kalimat, (2) aturan-aturan tentang ejaan yang disempurnakan,
dan (3) cara-
cara memilih kata dalam kalimat
Kalimat yang jelas dan baik akan dengan mudah dipahami orang
lain secara
tepat. Kalimat yangdemikian dapatlah dikatakan sebagai kalimat yang
efektif. Sebuah kalimat efektif haruslah secara tepat dapat mewakili
pikiran dan keinginan penulis atau pembicara. Hal ini berarti bahwa
kalimat efektif haruslah disusun secara sadar untuk mencapai daya
informasi yang tepat

Dari uraian di atas, dapatlah disimpulkan bahwa


kalimat efektif adalah kalimat
yang se
cara tepat dapat mewakili gagasan atau perasaan pembicara atau
penulis dan
sanggup menimbulkan gagasan yang sama tepatnya dalam pikiran
pendengar atau
pembaca seperti yang dipikirkan pembicara atau penulis.
Kalau demikian halnya, nyatalah bahwa kalimat efe
ktif menuntut beberapa
persyaratan di samping persyaratan struktural. Dari hasil pengamatan
dan dari literatur
yang ada, dapatlah disebutkan ciri
-
ciri kalimat efektif, yakni sebagai berikut: (1)
kesepadanan, (2) keparalelan, (3) kehematan, (4) kecermatan,
(5) kepaduan, dan (6)
kelogisan. Berikut ini diuraikan lebih rinci ciri
-
ciri kalimat efektif tersebut.

Kesepadanan
Yang dimaksud dengan kesepadanan adalah keseimbangan
antara pikiran
(gagasan) dengan struktur bahasa yang dipakai. Kesepadanan
kalimat ini me
miliki
beberapa ciri, seperti berikut ini.
a.
Kalimat itu mempunyai subjek dan predikat yang jelas. Kejelasan
subjek dan
predikat suatu kalimat dapat dilakukan dengan menghindarkan
penggunaan kata
depan
di
,
dalam, bagi, untuk, pada,
dan sebagainya di depan su
bjek. Contohnya
adalah sebagai berikut.
(1)
Kepada hadirin dimohon berdiri.
Kata depan
kepada
pada kalimat di atas tidak berfungsi apa
-
apa, bahkan justru
mengganggu kesepadanan sebuah kalimat. Kalimat tersebut akan
lebih baik (sepadan)
kalau kata depan
kepada
dihilangkan sehingga menjadi seperti di bawah ini.
(1a)
Hadirin dimohon berdiri.
b.
Tidak terdapat subjek yang ganda. Misalnya sebagai berikut.
(2) Soal itu saya kurang jelas.
(3) Orang itu wataknya jahat
.
Kedua kalimat di atas mempunyai subjek ganda:
soal i
tu
dan
saya
pada
kalimat (2) dan
orang itu
dan
wataknya
pada kalimat (3). Kalimat
-
kalimat itu akan
lebih baik kalau diubah menjadi seperti di bawah ini.
(2a) Bagi saya soal itu kurang jelas.
(3a) Orang itu berwatak jahat; atau
(3b) Watak orang itu jahat.
c.
Beberapa kata penghubung intrakalimat (seperti
sehingga, dan, atau, lalu,
kemudian, sedangkan,
bahkan) tidak digunakan pada kalimat tunggal, misalnya
sebagai berikut.
(4) Kami datang agak terlambat. Sehingga kami tidak dapat mengikuti acara
pertama.

Keparalelan
Yang dimaksud dengan keparalelan adalah kesamaan atau
kesejajaran bentuk
kata yang digunakan dalam kalimat itu. Artinya, kalau bentuk
pertama menggunakan
ungkapan nominal, bentuk kedua dan seterusnya hendaknya juga
menggunakan bentu
k
nominal; kalau yang pertama menggunakan bentuk verbal, hendaknya
yang kedua dan
seterusnya juga menggunakan bentuk verbal. Misalnya:
(5) Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin bermoral, bijaksana
,
dan tanggung
jawab.
Dalam kalimat itu terdapat se
buah kata yang tidak sejajar dengan bentuk kata
yang lainnya yang sama
-
sama mewakili fungsi predikat, yakni kata
tanggung jawab
yang merupakan bentuk nominal, padahal yang lainnya berbentuk
ajektival. Kalimat
tersebut akan lebih baik kalau diubah menjadi s
eperti di bawah ini.
(5a) Semakin berumur seharusnya manusia itu semakin
bermoral
,
bijaksana
, dan
bertanggung jawab
.
Kehematan
Yang dimaksud dengan kehematan dalam kalimat efektif adalah
menghindari
penggunan kata, frase, atau bentuk lain yang tidak perl
u, sejauh tidak menyalahi kaidah
tatabahasa dan tidak mengubah makna.
Penghematan dapat dilakukan dengan cara
sebagai berikut.
a. Hindari pengulangan subjek yang tidak diperlukan. Misalnya:
(6) Karena dia tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
Penyebutan kata
dia
sebagai subjek pada anak kalimat tidak diperlukan karena
subjek yang sama sudah disebutkan pada induk kalimatnya.
Penyebutan kata
dia
pada
anak kalimat di atas merupakan pemborosan kata yang sebaiknya
dihindari. Perbaikan
kalimat di at
as adalah sebagai berikut.
(6a) Karena tidak diundang, dia tidak datang pada acara itu.
b. Hindari penggunaan superordinat pada hiponimi kata. Misalnya:
(7) Ia memakai baju warna merah.

c. Hindari kesinoniman dalam satu kalimat.


Kata
naik
besinonim dengan
ke
atas,
kata
hanya
bersinonim dengan kata
saja
,
kata
sejak
bersinonim dengan kata
dari
dan
mulai,
kata
demi
bersinonim dengan kata
untuk,
kata
agar
bersinonim dengan kata
supaya
, dan masih banyak lagi kata
bersinonim lain dalam bahasa Indonesia yang kadang d
igunakan secara bersamaan
dalam sebuah kalimat. Perhatikan contoh kalimat di bawah ini.
(9) Mulai sejak dari pagi dia hanya bermenung saja.
(10) Agar supaya lulus dalam ujian, kamu harus belajar lebih giat.
Kalimat
-
kalimat di atas akan lebih efektif (hem
at) kalau diperbaiki menjadi seperti di
bawah ini.
(9a) Sejak pagi dia hanya bermenung.
(10a) Agar lulus dalam ujian, kamu harus belajar lebih giat.
d. Hindari penjamakan kata
-
kata yang sudah berbentuk jamak. Misalnya:
(11) Masih banyak hal
-
hal yang h
arus dibahas.
(12) Para tamu
-
tamu undangan sedang menikmati hidangan.
Kata
banyak
pada kalimat (11) dan kata
para
pada kalimat (12) sudah
mengandung makna jamak. Oleh karena itu, tidak perlu lagi
pengulangan yang
bermakna jamak, sehingga kalimat
-
kalimat
di atas dapat diperbaiki menjadi seperti di
bawah ini.
(11a) Masih banyak hal yang harus dibahas.
(12a) Para tamu undangan sedang menikmati hidangan.
Untuk kalimat (12) dapat pula diperbaiki dengan cara
mempertahankan bentuk
perulangan sehingga menjadi sep
erti di bawah ini.
(12b) Tamu
-
tamu undangan sedang menikmati hidangan.
Kecermatan
Kecermatan dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kalimat
yang tidak
menimbulkan pengertian ganda dan tepat dalam pilihan kata..
Perhatikan kalimat di
bawah ini!
(13) Dia
lah istri Pak Lurah yang baru
Kalimat di atas mempunyai penafsiran ganda, yakni siapakah yang
baru: apakah Pak Lurah itu yang baru menikah atau baru dilantik
menjadi lurah?
Untuk
menghindari penafsiran ganda itu, perlu digunakan tanda hubung (
-
) seperti
pada
perbaikan kalimat di bawah ini.
(13a) Dialah istri
-
Pak Lurah yang baru. (bila yang baru adalah istrinya) atau
Parto
250
Kalimat Efektif dan Pengajarannya di SMP/MTs pada Era Global
(13b) Dialah istri Pak Lurah
-
yang baru. (bila yang baru adalah jabatan lurahnya)
Perhatikan pula kalimat berikut ini!
(14) Saya suka melih
at pertunjukan wayang kulit.
Kata
melihat
pada kalimat (14) kurang tepat, yang lebih tepat daripadanya adalah
kata
menonton
, sehingga kalimat perbaikannya menjadi seperti di bawah ini.
(14a) Saya suka menonton pertunjukan wayang kulit.
Kepaduan
Kepaduan
dalam kalimat efektif dimaksudkan sebagai kepaduan pernyataan
dalam kalimat itu sehingga informasi yang disampaikan tidak
terpecah
-
pecah. Berikut
ini ciri
-
ciri kalimat yang padu.
a.
Kalimat yang padu tidak bertele
-
tele. Oleh karena itu, hindari penggunaan kal
imat
yang panjang dan bertele
-
tele. Perhatikan kalimat berikut!
(15)
Penetapan bahasa kesatuan kita, sangat mudah; pada mana, masing
-
masing
perjuangan, di mana rakyat Indonesia yang tersebar dari Sabang sampai
Merauke,
yang senasib, seperjuangan serta sat
u cita
-
cita, maka karena kesadaran tadi, disertai
pemikiran, maka rakyat Indonesia menetapkjan Bahasa Nasional tersebut
sebagai
bahasa kesatuan.
Kalimat di atas terlalu panjang dan bertele
-
tele, sehingga susah untuk dipahami.
Kalimat di atas akan mudah dip
ahami apabila bentuknya disederhanakan menjadi
seperti berikut ini.
(15a) Penetapan bahasa Indonesia sebagai bahasa kesatuan kita sangat
mudah. Hal itu
disebabkan oleh karena pada masa
-
masa perjuangan, rakyat Indonesia yang tersebar
dari Sabang sampai Mera
uke merasakan senasib, seperjuangan serta satu cita
-
cita.
Dengan kesadaran itu dan disertai pemikiran yang mantap, rakyat
Indonesia
menetapkjan bahasa Indonesia tersebut sebagai bahasa kesatuan.
b. Kalimat yang padu menggunakan pola aspek + agen + verba
secara tertib dalam
kalimat
-
kalimat yang berpredikat persona. Misalnya sebagai berikut.
(16) Surat itu saya sudah baca.
Kalimat tersebut tidak menunjukkan kepaduan karena aspek terletak di
antara agen dan
verba. Seharusnya kalimat itu seperti di bawah in
i.
(16a) Surat itu sudah saya baca.
c. Kalimat yang padu tidak perlu menyisipkan sebuah kata antara
predikat kata kerja
transiti dan ojek penderita. Misalnya seperti kalimat berikut ini.
(17) Mahasiswa harus menyadari akan pentingnya perpustakaan.
Kata
akan
pada kalimat (17) tidak diperlukan karena kata kerja transitif
menyadari
harus diikuti secara langsung oleh objek penderita
pentingnya perpustakaan
.
Perbaikan kalimat tersebut adalah sebagai berikut.
(17a) Mahasiswa harus menyadari pentinnya perpustak
aan.
Bila ingin mempertahankan kata
akan
, hendaknya predikat kalimat itu diubah menjadi
bentuk pasif sehinga menjadi seperti berikut ini.
(17b) Mahasiswa harus sadar akan pentingnya perpustakaan.
Bahasa dan Sastra Indonesia dalam Konteks Global
PS PBSI
FKIP
Universitas
Jember |
Seminar
Nasional
251
Kelogisan
Yang dimaksud dengan
kelogisan
adalah ide yang ad
a dalam kalimat itu dapat
diterima oleh akal dan sesuai dengan ejaan yang berlaku.
Misalnya seperti kalimat
berikut ini.
(18) Waktu dan tempat kami persilakan.
Pemandu acara dalam suatu kegiatan serin kita jumpai
mengunakan kalimat
semacam itu. Dalam kali
mat tersebut seolah
-
olah
waktu
dan
tempat
-
lah yang
dipersilakan, padahal maksud kalimat tersebut adalah orang yang
akan menisi acara
itulah yan dipersilakan. Kalimat tersebut akan menjadi logis kalau
diubah menjadi
seperti di bawah ini.
(18a) Yang terhorma
t Rektor Universitas Jember kami persilakan untuk memberikan kata
sambutan sekaligus membuka acara ini.
Dalam tulisan, keloisan sebuah kalimat ditandai juga oleh
penggunaan ejaan yang
benar, yakni Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Demikianlah
paparan mengena
i
kalimat eektif dan ciri
-
cirinya

Kalimat efektif adalah kalimat yang disusun berdasarkan kaidah-kaidah


yang berlaku, seperti unsur-unsur penting yang harus dimiliki setiap kalimat (subjek dan pred
ikat); memperhatikan ejaan yang disempurnakan; serta cara memilih kata (diksi)yang tepat
dalam kalimat. Kalimat yang memenuhi kaidah-kaidah tersebut jelas akanmudah dipahami
oleh pembaca atau pendengar.Efektif mengandung pengertian tepat guna, artinya sesuatu
akan berguna jikadipakai pada sasaran yang tepat. Pengertian efektif dalam kalimat adalah
danketepatan penggunaan kalimat dan ragam bahasa tertentu dalam situasi
kebahasaantertentu pula.Beberapa definisi kalimat efektif menurut beberapa ahli bahasa :1.
 
Kalimat efektif adalah kalimat yang bukan hanya memenuhi syarat-syaratkomunikatif,
gramatikal, dan sintaksis saja, tetapi juga harus hidup, segar, mudahdipahami, serta sanggup
menimbulkan daya khayal pada diri pembaca. (Rahayu:2007)2.
 
Kalimat efektif adalah kalimat yang benar dan jelas sehingga dengan mudahdipahami orang
lain secara tepat. (Akhadiah, Arsjad, dan Ridwan:2001)3.
 
Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas, sesuai dengan kaidah,ringkas,
dan enak dibaca. (Arifin: 1989)4.
 
Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi daninformasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca. (Nasucha, Rohmadi, danWahyudi: 2009)5.
 
Kalimat efektif di pahami sebagai sebuah kalimat yang dapat membantumenjelaskan sesuatu
persoalan secara lebih singkat jelas padat dan mudah dimengerti serta di artikan. (ARIF HP:
2013)
Ciri-Ciri Kalimat Efektif
Beberapa ciri kalimat efektif yang kami kumpulkan, diantaranya:

 
Memakai diksi yang tepat.

 
Mempunyai unsur pokok atau penting, minimal Subjek Predikat (SP).

 
Taat kepada tata aturan ejaan yang disempurnakan (EYD) yang berlaku.

 
Melakukan penekanan ide pokok.

 
Mengacu kepada penghematan penggunaan kata.

 
Memakai kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai.

 
Memakai variasi struktur kalimat.

 
Memakai kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dansistematis.

 
Mewujudkan koherensi yang baik dan kompak.

 
Memperhatikan pararelisme.

 
Merupakan komunikasi yang berharkat.

 
Diwarnai kehematan.

 
Didasarkan pada pilihan kata yang baik.

Struktur Kalimat Efektif 


 Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memiliki kesatuan bentuk,
sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanya kesatuan arti. Kalimatyang strukturnya
benar tentu memiliki kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti.Sebaliknya kalimat yang
strukturnya rusak atau kacau, tidak menggambarkankesatuan apa-apa dan merupakan suatu
pernyataan yang salah.Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas.
Setiap unsuryang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiri dari kata) harus
menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu sama lain. Kata-kata itu harus diurutkan be
rdasarkan aturan-aturan yang sudah dibiasakan. Tidak boleh menyimpang, aalagi bertentanga
n. Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidakdapat diterima oleh
masyarakat pemakai bahasa itu

Bahasa Indonesia adalah alat komunikasi paling penting untuk mempersatukan seluruh
bangsa. Oleh sebab itu, merupakan alat mengungkapkan diri baik secara lisan maupun tulisan,
dari segi rasa harsa dan cipta serta piker baik secara efektif dan logis. Semua warga negara
Indonesia harus mahir dalam menggunakan Bahasa Indonesia karena itu merupakan kewajiban
bergaul di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Selain itu kita harus memajukan kepribadian
Indonesia di dalam maupun di luar negeri.

Kepribadian Indonesia dapat tercipta dari kemahiran berbahasa Indonesia, bagi


mahasiswa Indonesia semua itu dapat tercermin dalam tata pikir, tata tulis, tata ucapan dan tata
laku. Berbahasa Indonesia dalam konteks Ilmiah dan Akademis, sebagai mahasiswa harus lebih
dapat menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar supaya negeri ini bisa tetap utuh
terjaga.

Mahasiswa selain berbahasa Indonesia juga dapat menggunakan kalimat efektif. Kalimat
yang disampaikan secara mudah dipahami oleh pembaca. Karya ilmiah ditulis untuk dipahami
oleh pembaca. Penulis hendaknya memperhatikan kalimat yang disusun. Kalimat sangat penting
dalam sebuah tulisan, kalimat yang baik mudah dipahami pembaca.

Kalimat efektif dipahami sebagai kalimat yang dapat menyampaikan informasi dan informasi
tersebut mudah dipahami oleh pembaca. Kalimat sangat penting dalam sebuah tulisan. Kalimat
yang baik mudah dipahami oleh pembaca.

Kalimat lengkap dan bukan fragmentaris. Kalimat yang disusun hendaknya memiliki struktur
kalimat bahasa Indonesia yaitu S P O K/pel. Apabila struktur tersebut tidak dipenuhi, maka kalimat
yang disusun menjadi tidak lengkap strukturnya yang disebut kalimat yang fragmentaris.

Contoh:

1. ira.
2. ira belajar.
3. ira belajar bahasa Indonesia.

4. ira belajar bahasa Indonesia dikampus.

 Rohmadi, Muhammad dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk penulisan


karya tulis ilmiah. Surakarta: Media Perkasa
2. Syarat-syarat Kalimat Efektif
Syarat-syarat kalimat efektif adalah sebagai berikut:
1.Secara tepat mewakili pikiran pembicara atau penulisnya.
2.Mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara
pikiran pendengar atau pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.

D.Struktur Kalimat Efektif


Struktur kalimat efektif haruslah benar. Kalimat itu harus memilikikesatuan bentuk,
sebab kesatuan bentuk itulah yang menjadikan adanyakesatuan arti. Kalimat yang
strukturnya benar tentu memiliki
kesatuan bentuk dan sekaligus kesatuan arti. Sebaliknya kalimat yang strukturnyarusak
atau kacau, tidak menggambarkan kesatuan apa-apa dan merupakansuatu pernyataan
yang salah.Jadi, kalimat efektif selalu memiliki struktur atau bentuk yang jelas.
Setiap unsur yang terdapat di dalamnya (yang pada umumnya terdiridari kata) harus
menempati posisi yang jelas dalam hubungan satu samalain. Kata-kata itu harus
diurutkan berdasarkan aturan-aturan yang sudahdibiasakan. Tidak boleh menyimpang,
aalagi bertentangan.
Setiap penyimpangan biasanya akan menimbulkan kelainan yang tidak dapatditerima
oleh masyarakat pemakai bahasa itu
Finoza, Lamuddin. 2002. Komposisi Bahasa Indonesia. Jakarta: Insan Mulia

Anda mungkin juga menyukai