Anda di halaman 1dari 11

Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

PENGGUNAAN KARIKATUR KRITIK SOSIAL HARIAN TRIBUN


BALI SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN MENULIS OPINI SISWA KELAS XII IPS SMAN I
SINGARAJA

Warina1, I Nengah Suandi2, Ade Asih Susiari Tantri3


Pendidikan Bahasa Indonesia
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia

Surel:warina@undiksha.ac.id1, nengah.suandi@undiksha.ac.id2, susiari.tantri@undiksha.ac.id3

Abstrak

Kata Kunci: menulis Penelitian Tindakan Kelas ini bertujuan mendeskripsikan (1) langkah-langkah
opini, karikatur kritik pembelajaran menulis opini dengan penggunaan media karikatur kritik sosial dalam
sosial,media Tribun Bali pada siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja, (2) peningkatan
pembelajaran kemampuan siswa menulis opini melalui karikatur dalam Tribun Bali sebagai media
pembelajaran (3) respon siswa terhadap penggunaan media karikatur dalam
pembelajaran menulis opini. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah
pembelajaran menulis opini dengan penggunaan media karikatur dalam Tribun Bali,
kemampuan menulis opini siswa menggunakan media karikatur harian Tribun Bali,
dan respon terhadap penggunaan media karikatur dalam Tribun Bali dalam
pembelajaran menulis opini. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi, tes, dan kuesioner. Data dianalisis dengan teknik deskriptif kualitatif dan
deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan (1) ada langkah-langkah yang
tepat pada pembelajaran menulis opini dengan menggunakan media karikatur kritik
sosial harian Tribun Bali pada siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja. Pertama guru
mengatur bahan materi yang akan disampaikan secara singkat dan sesekali
mengaitkan materi dengan hal menarik perhatian siswa, seperti halnya rumor. Kedua
guru langsung menunjuk siswa untuk menjawab pertanyaan. Ketiga, guru
menjelaskan secara maksimal dengan cara pelan-pelan dan sesekali memberikan
kesempatan kepada siswa untuk bertanya. Keempat, guru mewajibkan siswa memiliki
kamus PUEBI, (2) keterampilan menulis opini siswa meningkat setelah menggunakan
media karikatur kritik sosial harian Tribun Bali, (3) rata-rata siswa memberikan
respon positif terhadap penggunaan media karikatur kritik sosial harian Tribun Bali.
Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa penggunaan karikatur
kritik sosial harian Tribun Bali mampu meningkatkan kemampuan menulis opini
siswa di kelas XII SMAN 1 Singaraja.

Abstract

Keywords: opinion This Classroom Action Research aims to describe (1) the steps of learning of
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

writing, social writing opinions by using social criticism caricature media in Bali Tribune for
criticism caricature, students in grade XII IPS at SMAN 1 Singaraja, (2) increasing the ability of students
instructional media in writing opinions through caricatures of social criticism in the Tribune Bali as a
learning medium, (3) the response of students to the use of social criticism caricature
media in Tribun Bali for learning in writing opinions. The objects of this research are
the steps of learning of writing opinions by using social criticism caricature media in
the Bali Tribun, the ability and results of the opinions which write by the students by
using the Tribun Bali daily social criticism caricature media, and the responses of
students to the use of social criticism caricature media in the Bali Tribun in learning
of writing opinions.

Data collection in this study are observation, tests, and questionnaires. Data were
analyzed by descriptive qualitative and quantitative descriptive techniques.

The results of this study indicate (1) there are appropriate steps in learning of writing
opinions by using social criticism caricature media for the daily Tribun Bali for
students grade XII IPS SMAN 1 Singaraja. First, the teacher arranges the material
which will be presented briefly and occasionally associates the material with
something that can attract students' attention, such as rumors. Second, the teacher
immediately appointed students to answer the questions. Third, the teacher explains it
optimally and slowly and also occasionally gives students the opportunity to ask
questions. Fourth, the teacher emphasizes on explaining the use of correct spelling
and requires students to have a PUEBI dictionary, (2) the students' skill in writing
opinion improve after using the social criticism caricature media of Tribun Bali daily,
(3) most of the students give positive response towards the use of social criticism
caricature media for Tribun Bali daily. Based on the results of this study, it can be
that the use of social criticism caricatures of Tribun Bali daily can improve the
students' skill in writing opinion for students in grade XII of SMAN 1 Singaraja.

Diterima/direview

PENDAHULUAN

Menulis adalah hal yang sangat menggiurkan karena selain menyampaikan gagasan, dengan
menulis juga mampu menghasilkan uang. Banyak tulisan yang menghasilkan uang salah satunya
adalah menulis opini. Iswadi dalam bukunya menjelaskan pentingnya menulis opini mampu
mengantarkan banyak manusia menjadi seseorang yang punya kekuatan tak terkira dan mampu
mengubah dunia menjadi lebih baik, dengan menulis mampu membuktikan banyak orang menjadi
kaya raya dan berpengaruh dalam mengubah nasib orang lain (Iswadi, 2015). Kegiatan menulis
tentunya sangat penting dilakukan oleh siswa, agar nantinya bisa menjadi bekal dalam dunia kerja
atau masa depan siswa itu sendiri. Namun, tidak sedikit orang yang mengalami kesulitan dalam
menulis. Kartono (2009) Menulis merupakan kegiatan yang memiliki kesatuan yakni bukan hanya
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

menggabungkan kalimat demi kalimat, tetapi lebih dari itu. Berkaitan dengan hal tersebut salah satu
kegiatan menulis yang cukup sulit dilakukan oleh siswa, yaitu kegiatan menulis opini. Sugiarto (2014)
sebagian orang masih kesulitan untuk menulis opini. “Beropini sesungguhnya adalah berpendapat,
tetapi yang diungkapkan adalah suatu masalah sekaligus solusi atau masalah” (Suwarna, 2012:45-46).
Merujuk pada hasil wawancara dengan guru Bahasa Indonesia di kelas XII IPS SMAN 1
Singaraja, yakni Bapak Hanan, dikatakan bahwa permasalahan yang dialami oleh siswa saat
mengikuti pembelajaran Bahasa Indonesia dengan materi menulis opini. Masalah yang sering
dihadapi oleh siswa dalam menulis opini yakni siswa kesulitan memahami struktur, sistematika, tema,
dan bahasa dalam menulis opini. Beliau mengatakan kesulitan itu tercermin pada hasil menulis opini
siswa. Hal tersebut terbukti dari skor rata-rata menulis siswa sebesar 67,53, sedangkan hasil belajar
yang harus dicapai rata-rata minimal 74. Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan peneliti, peneliti
menemukan suatu permasalahan kurangnya keberhasilan siswa dalam belajar bahasa Indonesia materi
menulis opini di sebabkan oleh beberapa faktor, yaitu (1) siswa kurang terpancing dalam
mengeluarkan ide-ide dalam menulis, (2) siswa kurang aktif dalam pembelajaran, (3) siswa cenderung
bosan karena kegiatan pembelajaran kurang menarik dan proses pembelajaran dipandang monoton.
(4) kurangnya penggunaan media oleh guru.
Perkembangan teknologi seharusnya membangkitkan semangat siswa untuk melatih kemampuan
menulis. Media massa banyak memuat informasi penting yang bisa dijadikan bahan untuk menulis.
Begitu banyak jenis media yang tersebar salah satunya adalah surat kabar, informasi yang dimuat oleh
surat kabar tentu sangat beragam. Hal tersebut sangat membuka cakrawala pemikiran siswa
menemukan ide kemudian mengembangkan ke dalam bentuk tulisan. Dengan adanya surat kabar yang
menjadi wadah untuk membicarakan permasalahan-permasalahan dan berita faktual yang ada dalam
surat kabar masyarakat bisa menjadikan surat kabar sebagai media informasi. Selain itu media cetak
surat kabar juga berfungsi sebagai kontrol sosial. Kontrol sosial yang ditemukan dalam media cetak
surat kabar salah satunya adalah karikatur. Jika dipahami lebih mendalam mengenai pengertian opini
yaitu gagasan penulis terhadap suatu hal yang dikomentari oleh penulis, maka karikatur kritik sosial
ini dapat dijadikan sebagai media dalam pembelajaran menulis opini. Mengingat betapa pentingnya
kegiatan menulis opini yang diuraikan, penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan, (1) langkah-
langkah pembelajaran menulis opini dengan penggunaan media karikatur kritik sosial dalam Tribun
Bali pada siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja. (2) peningkatan kemampuan siswa menulis opini
melalui karikatur kritik sosial dalam Tribun Bali sebagai media pembelajaran di kelas XII IPS SMAN
1 Singaraja. (3) respon siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja terhadap penggunaan media karikatur
kritik sosial dalam Tribun Bali dalam pembelajaran menulis opini.
Adapun manfaat penelitian ini yakni secara teoritis hasil penelitian ini bermanfaat sebagai
pengembangan teori menulis opini dengan menggunakan media karikatur kritik sosial yang efektif di
tingkat SMA, secara praktis bagi guru adalah guru dapat membuka wawasan dan dapat menjadikan
tindakan pembelajaran sebagai bentuk kreatif dengan menggunakan karikatur kritik sosial sebagai
media tambahan untuk mempermudah guru dalam mengajarkan penulisan opini di kelas, adalah guru
dapat membuka wawasan dan dapat menjadikan tindakan pembelajaran sebagai bentuk kreatif dengan
menggunakan karikatur kritik sosial sebagai media tambahan untuk mempermudah guru dalam
mengajarkan penulisan opini di kelas dan yang terakhir bagi peneliti lain diharapkan penelitian ini
sebagai salah satu bahan acuan dan gambaran perbandingan untuk melakukan penelitian sejenis.

METODE PENELITIAN
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian tindakan kelas (PTK) Penelitian ini
dilaksanakan dengan cara bekerja sama dengan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia, yaitu Bapak
Hanan yang mengajar siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja sehingga penelitian berjalan lancar dan
memperoleh hasil yang maksimal. Penelitian ini dilakukan secara bertahap, multi siklus Dalam setiap
siklus biasanya terdiri atas refleksi awal, kemudian disusun rencana tindakan, pelaksanaan tindakan,
observasi atau evaluasi, dan refleksi.
Subjek penelitian ini adalah satu orang guru dan 28 siswa. Guru yang dimaksud, atas nama
Bapak Hanan, pengampu mata pelajaran Bahasa Indonesia dan siswa kelas XII IPS SMAN 1
Singaraja yang berjumlah 28 orang. Objek penelitian ini adalah langkah-langkah pembelajaran
menulis opini dengan penggunaan media karikatur kritik sosial dalam Tribun Bali, kemampuan dan
hasil menulis opini siswa menggunakan media karikatur kritik sosial harian Tribun Bali, dan respon
siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja terhadap penggunaan media karikatur kritik sosial dalam
Tribun Bali dalam pembelajaran menulis opini.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah dengan cara observasi, tes/unjuk kerja dan
kuesioner. Observasi dilakukan untuk mengamati guru dan mengamati siswa bersama dengan itu juga
dilakukan perekaman kegiatan siswa pada saat pembelajaran. Tes/unjuk kerja digunakan untuk
mengumpulkan data mengenai kemampuan menulis opini pada siswa dengan cara pada akhir
pelaksanaan setiap siklus, siswa diberikan tugas oleh guru untuk menulis teks opini sesuai dengan
tema karikatur yang diperoleh. Pelaksanaan teknik tes/unjuk kerja ini langsung dilakukan di kelas
yang dilengkapi dengan instrumen unjuk kerja. Kuesioner dilakukan untuk mencari data terkait
dengan respon siswa terhadap media yang digunakan. Untuk mengumpulkan data terkait respon
siswa, peneliti membagikan angket kepada siswa.

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Siklus I
Pertemuan pertama siklus I dilaksanakan di kelas XII IPS SMAN I Singaraja pada Rabu 26
Februari 2020 pada jam pelajaran ketiga dan keempat (3-4) dan pertemuan kedua pada siklus I
dilaksanakan pada Jumat 28 Februari pada jam pelajaran kelima dan keenam (5-6).
a. Langkah-Langkah Pokok Pembelajaran Menulis Opini dengan Penggunaan Media
Karikatur Kritik Sosial dalam Tribun Bali
1) Guru menjelaskan konsep menulis opini dan karikatur
2) Guru menugaskan siswa untuk membentuk kelompok kecil
3) Guru meminta siswa mengamati dengan seksama karikatur dan memahami makna yang
ada pada karikatur
4) Guru menjelaskan langkah-langkah menulis opini dan sistematika tulisan opini
5) Guru memancing siswa untuk bertanya terkait langkah-langkah dan sistematika penulisan
opini
6) Guru meminta siswa menuliskan teks opini
7) Guru memberikan penguatan terhadap hasil kerja siswa dan melakukan evaluasi.

b. Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Opini Melalui Karikatur Kritik Sosial dalam
Tribun Bali sebagai Media Pembelajaran
Hasil tes siswa dengan penggunaan media karikatur kritik sosial di kelas XII IPS SMAN 1
Singaraja pada siklus I telah mengalami peningkatan jika dibandingkan sebelum menggunakan media
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

karikatur kritik sosial yang nilai rata-rata 67, 53 menjadi 72. Namun, nilai ini belum memenuhi
harapan yang sesuai dengan KKM di sekolah yakni 75 dan tidak sesuai dengan kriteria keberhasilan.
Dari 19 siswa yang mengikuti tes menulis, 7 orang atau 36 % memperoleh skor menulis 75 dan di atas
75 dengan kategori baik dan memenuhi KKM, 12 orang atau 64% memperoleh skor di bawah 75 dan
belum memenuhi KKM.
Berdasarkan pemetaan hasil tes menulis tersebut, penggunaan media karikatur kritik sosial Tribun
Bali untuk meningkatkan mutu pembelajaran menulis opini siswa di kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja
belum bisa dikatakan berhasil. Secara keseluruhan hanya 7 orang atau 36% yang memenuhi KKM dan
12 orang atau 64% masih belum memenuhi KKM.

c. Respons Siswa terhadap Penggunaan Media Karikatur Kritik Sosial Tribun Bali dalam
Pembelajaran Menulis Opini
siswa memberikan respon yang cukup positif terhadap pelaksanaan tindakan siklus I. Sebanyak
1 siswa atau 5% yang memberikan respons sangat positif, 5 siswa atau 26% memberikan respon
positif, 12 siswa atau 63% memberikan respons cukup positif, dan 1 siswa atau 5% memberikan
respons yang kurang positif.

d. Refleksi Tindakan Siklus I


Berdasarkan analisis terhadap hasil yang diperoleh siswa pada siklus I, ada beberapa temuan
yang diperoleh peneliti dari hasil observasi dan hasil tes menulis opini siswa.
1. Masalah yang ditemukan adalah sebagai berikut.
a. Masalah Substansi
1) Siswa masih merasa bosan dengan materi yang disampaikan, akibatnya siswa memilih
tidak memperhatikan penjelasan guru.
2) Beberapa siswa hanya diam ketika guru menanyakan beberapa pertanyaan.
3) Kurangnya pemahaman siswa terkait materi menulis opini.
b. Masalah Bahasa
1) Kata “dan” digunakan diawal kalimat.
2) Penggunaan kata seperti bergandengan dengan kata dan “seperti dan banyak
bermunculan sosial media”.
3) Penggunaan kata depan di pada kata di sana, di mana, masih ditulis bersambung
2. Penyebab permasalahan.
a. Penyebab Masalah Substansi
1) Rasa bosan siswa disebabkan oleh guru menjelaskan materi secara monoton.
2) Guru sulit memastikan mana siswa yang paham terhadap penjelasan dan mana yang tidak
paham disebabkan beberapa siswa yang masih diam jika ditanya.
3) Materi menulis opini masih kurang dimengerti oleh siswa disebabkan guru kurang
maksimal menjelaskan.
b. Penyebab Masalah Bahasa
Guru kurang jelas menjelaskan terkait ejaan perbedaan awalan dengan kata depan.
Akibatnya siswa keliru dalam penggunaan ejaan, awalan dan kata depan.
3. Solusi yang akan dilakukan oleh guru
a. Solusi Masalah Substansi
1) Untuk mengurangi rasa bosan siswa, guru mengatur bahan materi yang akan disampaikan
secara singkat dan sesekali mengaitkan materi dengan hal menarik perhatian siswa,
seperti halnya rumor
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

2) Untuk memancing siswa berbicara, guru langsung menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan
3) Dengan bahan materi yang sudah diatur oleh guru sebelum pertemuan, guru menjelaskan
secara maksimal dengan cara pelan-pelan dan sesekali memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
b. Solusi Masalah Bahasa
Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan ejaan guru lebih menekankan pada penjelasan
penggunaan ejaan yang tepat dan mewajibkan siswa memiliki kamus PUEBI.

2. Siklus II
Pertemuan pertama siklus II dilaksanakan di kelas XII IPS SMAN I Singaraja pada Rabu 4 Maret
2020 pada jam pelajaran ketiga dan keempat (3-4) dan pertemuan kedua pada siklus II dilaksanakan
pada Jum’at 6 Maret pada jam pelajaran kelima dan keenam (5-6).
a. Langkah-Langkah Pembelajaran Menulis Opini dengan Penggunaan Media Karikatur
Kritik Sosial dalam Tribun Bali
a) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa
b) Guru memberikan apersepsi melalui tanya jawab berkaitan dengan peristiwa atau
pengalaman yang pernah dialami siswa
a) Guru menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran menulis opini
b) Guru menjelaskan konsep menulis opini dan karikatur
c) Guru meminta siswa mengamati dengan seksama karikatur dan memahami makna yang
ada pada karikatur
d) Guru memancing siswa untuk bertanya terkait sistematika penulisan opini
e) Pada siklus II untuk mengurangi rasa bosan siswa, guru mengatur bahan materi yang akan
disampaikan secara singkat dan sesekali mengaitkan materi dengan hal menarik
perhatian siswa, seperti halnya rumor
f) Untuk memancing siswa berbicara, guru langsung menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan
g) Dengan bahan materi yang sudah diatur oleh guru sebelum pertemuan, guru menjelaskan
secara maksimal dengan cara pelan-pelan dan sesekali memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
h) Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan ejaan guru lebih menekankan pada penjelasan
penggunaan ejaan yang tepat dan mewajibkan siswa memiliki kamus PUEBI
i) Guru menugaskan siswa untuk membentuk kelompok kecil
j) Guru menugaskan siswa menulis opini sesuai dengan media yang diperoleh
k) Mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
l) Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam

b. Peningkatan Kemampuan Siswa Menulis Opini Melalui Karikatur Kritik Sosial dalam
Tribun Bali sebagai Media Pembelajaran

Pada siklus II rata-rata skor siswa mengalami peningkatan dengan nilai rata-rata 86. Yang
berkategori sangat baik. Hasil tes menulis siswa melalui penggunaan media karikatur kritik sosial
Tribun Bali di kelas XII IPS 1 SMAN 1 Singaraja pada siklus II ini telah memenuhi harapan yang
sesuai dengan kriteria keberhasilan. Keterampilan menulis dari keseluruhan siswa mengikuti tes
menulis, 6 siswa atau 26% memperoleh skor dengan rentangan nilai 70 sampai 74 dengan kategori
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

baik, dan 17 siswa atau 74% memperoleh skor dengan rentangan nilai 85 sampai 100 dengan kategori
sangat baik.

c. Respons Siswa terhadap Penggunaan Media Karikatur Kritik Sosial Tribun Bali dalam
Pembelajaran Menulis Opini

Sebagian besar siswa memberikan respons yang positif terhadap pelaksanaan siklus II. Sebanyak
20 siswa atau 86% yang memberikan respon positif dan 3 siswa atau 14% memberikan respons sangat
positif.

Dalam penelitian ini dapat diidentifikasi tiga temuan yang bermakna. Temuan tersebut adalah (1)
langkah-langkah utama pembelajaran menulis opini dengan menggunakan media karikatur kritik
sosial harian Tribun Bali untuk meningkatkan hasil belajar siswa, (2) penggunaan media karikatur
kritik sosial harian Tribun Bali dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran menulis
opini, dan (3) siswa memberikan respons positif terhadap penggunaan media karikatur kritik sosial
harian Tribun Bali dalam pembelajaran menulis opini.
Merujuk pada hasil temuan tersebut dapat dinyatakan penelitian berjudul Penggunaan Karikatur
Kritik Sosial Harian Tribun Bali sebagai Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan
Menulis Opini Siswa di Kelas XII SMAN 1 Singaraja tergolong berhasil, baik dari segi hasil belajar
siswa, skor tes menulis, maupun respon siswa yang semuanya telah memenuhi kriteria keberhasilan
yang telah ditentukan pada bab III.
Temuan pertama, dalam pembelajaran menulis opini dengan menggunakan media karikatur kritik
sosial harian Tribun Bali, ada langkah-langkah yang tepat pada pembelajaran menulis opini dengan
menggunakan media karikatur kritik sosial harian Tribun Bali pada siswa kelas XII IPS SMAN 1
Singaraja, Pertama untuk mengurangi rasa bosan siswa, guru mengatur bahan materi yang akan
disampaikan secara singkat dan sesekali mengaitkan materi dengan hal menarik perhatian siswa,
seperti halnya rumor. Kedua untuk memancing siswa berbicara, guru langsung menunjuk siswa untuk
menjawab pertanyaan. Ketiga dengan bahan materi yang sudah diatur oleh guru sebelum pertemuan,
guru menjelaskan secara maksimal dengan cara pelan-pelan dan sesekali memberikan kesempatan
kepada siswa untuk bertanya. Keempat untuk mengurangi kesalahan-kesalahan ejaan guru lebih
menekankan pada penjelasan penggunaan ejaan yang tepat dan mewajibkan siswa memiliki kamus
PUEBI. Terkait dengan temuan pertama sejalan dengan teori Kustandi dan Bambang (2013: 41)
“gambar atau foto adalah media pembelajaran yang sering digunakan”. Media ini merupakan bahasa
yang umum, dapat dimengerti, dan dinikmati oleh semua orang dimana-mana.
Hal tersebut juga sejalan dengan hasil penemuan penelitian sejenis oleh Kadek Jaya Prayudi pada
tahun 2013 dengan dengan judul penelitian “Penggunaan Karikatur pada Koran Bali Post sebagai
Media Pembelajaran untuk Meningkatkan Kemampuan Menulis Opini Siswa Kelas XII Bahasa 2
SMA PGRI 1 Amlapura”. Hasil temuannya mengatakan ada beberapa langkah yang dapat ditempuh
dalam penggunaan karikatur pada koran Bali Post untuk meningkatkan kemampuan menulis opini.
Temuan kedua, keterampilan menulis opini siswa meningkat setelah menggunakan media
karikatur kritik sosial harian Tribun Bali. Terkait dengan temuan kedua sejalan dengan teori Rohani
(1997:97) “karikatur dapat digunakan sebagai media instruksional edukatif”. Pramoedjo (dalam
Febrianto, 2010:82) yang mengemukakan bahwa karikatur adalah bagian kartun yang diberi muatan
pesan yang bernuansa kritik atau usulan terhadap seseorang atau suatu masalah. Hal tersebut juga
sejalan dengan hasil temuan penelitian sejenis oleh Apri Mahendra Putra pada tahun 2013 dengan
judul penelitian “Peningkatan Keterampilan Menulis Paragraf Deskripsi Bahasa Inggris Melalui
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

Pemanfaatan Media Karikatur pada Siswa Kelas IX Mts Annur Pelopor Bandar Jaya” Hasil
temuannya mengatakan bahwa proses pembelajaran dengan menggunakan gambar karikatur dapat
meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu terlihat dari aktivitas bertanya dan menulis paragraf
deskripsi dengan sikap baik. Nilai hasil belajar siswa meningkat dengan perolehan nilai rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus I adalah 63 dengan siswa tuntas belajar 20 siswa (32%), nilai rata-rata hasil
belajar siswa siklus II adalah 68 dengan siswa tuntas belajar 28 siswa (44%), dan rata-rata hasil
belajar siswa pada siklus III adalah 84 dengan siswa tuntas belajar 53 siswa (84%).
Temuan ketiga, temuan ketiga mengacu pada hasil kuesioner, rata-rata siswa memberikan respon
positif terhadap penggunaan media karikatur kritik sosial harian Tribun Bali. Sudah tidak ada lagi
siswa yang terlihat bosan dalam pembelajaran. Siswa yang awalnya kurang bersemangat dalam
pembelajaran, kini sudah bersemangat. Terkait dengan temuan ketiga sejalan dengan teori Rohani
(1997:79) “Karikatur adalah suatu bentuk gambar yang sifatnya klise, sindiran, kritikan, dan lucu”.
Gambar atau foto berfungsi untuk menyampaikan pesan melalui gambar yang menyangkut indera
penglihatan. Hal tersebut juga sejalan dengan hasil temuan penelitian sejenis oleh Dwi Setyo
Purnomo pada tahun 2019 dengan judul penelitian “Penggunaan Media Karikatur Berkonteks Sosial
Kultural untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Opini dalam Bentuk Artikel pada Siswa Kelas
XII IPS 3 SMA Negeri 1 Wirosari Tahun Pelajaran 2018/2019”. Hasil temuannya mengatakan setelah
mendapat pembelajaran dengan media karikatur berkonteks sosiokultural. Setelah melalui dua kali
siklus, ternyata keterampilan menulis opini dalam bentuk artikel pada siswa meningkat dan adanya
perubahan tingkah laku siswa kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Wirosari.
Jadi penggunaan media karikatur kritik sosial harian Tribun Bali memberikan pengaruh positif
serta memberikan peningkatan hasil menulis siswa sebelum dan sesudah digunakannya media
karikatur.
Dalam penelitian ini, masih memiliki keterbatasan karena media pembelajaran karikatur kritik sosial
harian Tribun Bali hanya digunakan dalam pembelajaran menulis opini. Selain itu, penelitian ini tidak
harus menggunakan rancangan PTK tetapi juga bisa digunakan dengan menggunakan rancangan
eksperimen.

PENUTUP

Langkah-langkah yang tepat pada pembelajaran menulis opini dengan menggunakan media
karikatur kritik sosial harian Tribun Bali pada siswa kelas XII IPS SMAN 1 Singaraja adalah sebagai
berikut.
a. Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan salam dan mengecek kehadiran siswa
b. Guru memberikan apersepsi melalui tanya jawab berkaitan dengan peristiwa atau pengalaman
yang pernah dialami siswa
c. Guru menyampaikan SK, KD dan tujuan pembelajaran menulis opini
d. Guru menjelaskan konsep menulis opini dan karikatur
e. Guru meminta siswa mengamati dengan seksama karikatur dan memahami makna yang ada
pada karikatur
f. Guru memancing siswa untuk bertanya terkait sistematika penulisan opini
g. Pada siklus II untuk mengurangi rasa bosan siswa, guru mengatur bahan materi yang akan
disampaikan secara singkat dan sesekali mengaitkan materi dengan hal menarik perhatian
siswa, seperti halnya rumor
h. Untuk memancing siswa berbicara, guru langsung menunjuk siswa untuk menjawab
pertanyaan
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

i. Dengan bahan materi yang sudah diatur oleh guru sebelum pertemuan, guru menjelaskan
secara maksimal dengan cara pelan-pelan dan sesekali memberikan kesempatan kepada
siswa untuk bertanya
j. Untuk mengurangi kesalahan-kesalahan ejaan guru lebih menekankan pada penjelasan
penggunaan ejaan yang tepat dan mewajibkan siswa memiliki kamus PUEBI
k. Guru menugaskan siswa untuk membentuk kelompok kecil
l. Guru menugaskan siswa menulis opini sesuai dengan media yang diperoleh
m. Mengadakan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilakukan
n. Menutup pembelajaran dengan mengucapkan salam
2) Penggunaan media karikatur kritik sosial dalam Harian Tribun Bali dalam pembelajaran
menulis opini dapat meningkatkan kemampuan menulis opini siswa kelas XII IPS SMAN 1
Singaraja. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan skor rata-rata yang diperoleh dari sebelum
tindakan 67, tindakan siklus I 72, dan tindakan siklus II 86.
3) Respons siswa terhadap proses pembelajaran menggunakan media karikatur kritik sosial
dalam Tribun Bali adalah positif. Tampak pada hasil siklus II 86% siswa merespons positif
terhadap penggunaan media karikatur kritik sosial dalam Tribun Bali.

Berdasarkan simpulan. Peneliti dapat menyarankan beberapa hal sebagai berikut.


a. Guru Bahasa Indonesia, dapat menggunakan media karikatur kritik sosial dalam Tribun Bali
sebagai salah satu pemilihan media alternatif penunjang pembelajaran khususnya dalam
pembelajaran menulis opini.
b. Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai salah satu pedoman dalam
melatih para guru menggunakan media pembelajaran.
c. Bagi peneliti lain yang meneliti masalah yang relevan, dapat mengembangkan aspek-aspek
yang belum tersentuh dalam penelitian ini, serta melengkapi kekurangan dalam penelitian
ini sehingga teori yang dikemukakan semakin banyak.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2004. Evaluasi Pendidikan. Bandung:Bumi Aksara.

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta:Referensi Jakarta.

Djiwandono, M. Soenardi. 1996. Tes Bahasa dalam Pengajaran. Bandung:ITB.

Febrialin, Ellisa. 2015. “Penerapan Media Karikatur untuk Motivasi Belajar


Sejarah (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XII
IPA 7 SMA Negeri 11 Bandung)”. Tersedia pada
http://repository.upi.edu/16840/&ved.
Ibrahim, Muhammad. 2013. “Media Karikatur sebagai Media untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Naskah Drama pada Kelas VIII A SMP
Negeri 2 Mertoyudan Magelang Jawa Tengah”.Tersedia pada http://eprints.uny.ac.id.

Kartono. 2009. Menulis Tanpa Rasa Takut Membaca Realitas Dengan Kritis .
Yogyakarta:Kanisius
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

Kuncoro, Mudrajad. 2002. Mahir Menulis Opini: Kiat Jitu Menulis Artikel Opini,
Kolom & Resensi Buku. Yogyakarta:Erlangga

Kustandi, Cecep dan Bambang Sutjipto. (2013). Media Pembelajaran.


Bogor:Ghalia Indonesia

Nurkancana, Wayan & Sunartana. 1983. Evaluasi Pendidikan. Surabaya:Usaha Nasional.

Prayudi, I Kadek Jaya. 2013. “Penggunaan Karikatur pada Koran Bali Post Sebagai Media
Pembelajaran Menulis Opini di Siswa Kelas XII Bahasa 2 SMA PGRI 1 Amplapura”.
Tersedia pada
https://ejournal.undiksha.ac.id/indekx.php/JJPBS/article/view/
Purnomo, Dwi Setyo. 2018. “Penggunaan Media Karikatur Berkonteks Sosial Kultural
Untuk Meningkatkan Keterampilan Menulis Opini dalam Bentuk Artikel pada
Siswa Kelas XII IPS 3 SMA Negeri 1 Wirosari Tahun Pelajaran 2018/2019”.
Tersedia pada
http://journal.stkipsingkawang.ac.id/index.php/Cling/index. (diakses
pada tanggal 25 November 2019).
Putra, Made Apri Mahendra. 2013. “Peningkatan Keterampilan Menulis
Paragraf Deskripsi Bahasa Inggris Melalui Pemanfaatan Media
Karikatur pada Siswa Kelas IX Mts Annur Pelopor Bandar Jaya”. Tersedia
pada http://www.neliti.com.publications/193979/

Rahayu, Ni Made Dwijayanti. 2015. Skripsi “Pembelajaran Menulis Opini


Berbasis Media Video Berita di Televisi pada Siswa Kelas X.2 SMA Negeri 1
Sawan”.Skripsi(tidak diterbitkan) Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia.

Rohani, Ahmad. 1997. Media Instruksional Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta.

Rudatan. 2005. Menjadi Kaya dengan Menulis. Yogyakarta:ANDI.

Slamet. Y. 2008. Dasar-Dasar Keterampilan Berbahasa Indonesia.


Surakarta:Lembaga Pengembangan Pendidikan

Sobur, Alex. 2002. Semiotika Komunikasi. Bandung:PT Remaja Rosdakarya.

Somantri, Gumilar Rusliwa. 2005. “Memahami Metode Kuantitatif”. Tersedia pada


http://hubsasia.ui.ac.id/article/view/278?fulltext=true. (diakses pada tanggal 8 Desember
2019).

Sugiarto, Eko. 2014. Mahir Menulis Fakta dan Opini. Yogyakarta:Suaka Media.
Jurnal Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Tersedia secara online https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPBS

ISSN: 2614--4743

Suhari, Iswadi. 2015. Gampang Cari Uang Dengan Menulis Opini. Elex Media
Komputindo
Sutama, I Made. 2016. Pembelajaran Menulis. Yogyakarta:Pustaka Belajar.

Sugiono. 2006. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung:Alfabeta.

Suwarna, Dadan. 2012. Trik Menulis Puisi, Cerpen, Resensi Buku, Opini/Esai. Tangerang:
Jelajah Nusa.

Wendra, I Wayan. 2019. Buku Ajar Penulisan Karya Ilmiah (Penulisan


Penelitian, Skripsi, dan Artikel). Singaraja: Universitas Pendidikan
Ganesha.

Anda mungkin juga menyukai