Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
tentang perkecambahan kacang hijau ini guna memenuhi tugas praktikum sekolah.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta
keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat
diukur secara materi, namun dapat mengetuk kami bahwa sesungguhnya pengalaman dan
pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik. Selesainya laporan ini, tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan bantuan kepada kami. Oleh karena itu, dengan
segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Isdarmoko Mpd.M.M.Par selaku kepala sekolah SMA N 2 BANTUL yang telah
memberikan dukungan material maupun moral.
2. Ibu Dra. Sudati Winarni,M.Pd selaku guru biologi yang telah memberikan bimbingan kepada
kami.
3. Bapak/Ibu guru pendamping yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan
pengarahan yang bermanfaat.
4. Teman-teman yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari segi materi
maupun dan teknik pengujiannya,oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan
serta pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami mohon maaf atas segala
kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak/ibu
guru maupun teman-teman agar kedepannya laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir
kata semoga laporan perkecembahan kacang hijau inidapat bermanfaat.
Wassalamu‘alaikum Wr. Wb
Bantul, 19 September 2015
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………………………..…. i
Daftar Isi …………………………………………………………………………...…. ii
Bab I: Pendahuluan...…………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang Masalah.…………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah...………………………………………………………………. 1
C. Batasan Masalah.…………………………………………………………………. 1
D. Tujuan Penelitian…………………………………………………………………. 1
E. Manfaat Penelitian..………………………………………………………………. 1
Bab II: Landasan Teori...……………...……………………………………………… 2
A. Tinjauan Pustakan..………………………………………………………………. 2
B. Kerangka Pikiran…………………………………………………………………. 3
C. Rumusan Hipotesis.………………………………………………………………. 4
Bab III: Metodologi Penelitian ...…..…………………………………………………. 5
A. Tempat dan Waktu Penelitian.……………………………………………………. 5
B. Variabel Penelitian..………………………………………………………………. 5
C. Langkah Kerja….....………………………………………………………………. 5
D. Populasi dan Sampel....……………………………………………………………. 5
E. Teknik Pengumpulan Data...………………………………………………………. 6
F. Teknik Analisis Data……....………………………………………………………. 6
Bab IV: Hasil Penelitian………………………………………………………………. 7
A. Deskripsi Data…………......………………………………………………………. 7
B. Pengujian Hipotesis……......………………………………………………………. 7
C. Pembahasan Analisis Data...………………………………………………………. 10
Bab V: Kesimpulan, Implikasi, dan Saran …………………………………………… 11
A. Kesimpulan……………......………………………………………………………. 11
B. Implikasi………………......………………………………………………………. 11
C. Saran………..…………......………………………………………………………. 11
Daftar Pustaka…...……………………………………………………………………. 12
Lampiran……….…………......………………………………………………………. 13
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada
tanaman terjadi karena adanya pertambahan biomassa yang bersifat irreversibel yang
disebabkan adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran tiap-tiap sel. Sedangkan
perkembangan merupakan spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu.
Dengan melakukan pengamatan langsung kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana
pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman. Untuk itu, penulis melakukan penelitian
untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman,
khususnya pada tanaman kacang hijau.
B. Batasan Masalah
Penelitian dilaksanakan selama 30 hari.
C. Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.
E. Manfaat Penelitian
Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secarairreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap
organisme memiliki suhu minimum, suhu optimum, suhu maksimum. Dibawah suhu
minimum tumbuhan tidak akan tumbuh. Pada suhu optimum tumbuhan memiliki laju
pertumbuhan yang paling tinggi. Diatas suhu maksimum, tumbuhan tidak akan tumbuh
bahkan mengalami kematian.
Pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis tumbuhan umumnya menyesuaikan diri
dengan suhu lingkungan alaminya. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan oleh suhu
rendah. Istilah vernalisasi pertama kali diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysenko pada
tahun 1920-an.
Pengertian suhu mencakup dua aspek, yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukkan
energi panas dari matahari dengan satuan gram kalori/cm 2/jam mirip dengan intensitas pada
radiasi matahari. Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan
sahi 1 (satu) gram air sebesar 1o C.
Suhu dapat bervariasi berdasarkan waktu, baik suhu udara maupun suhu tanah. Tanah
lebih cepat menerima panas daripada udara, akan tetapi semakin siang panas yang diterima
akan sama karena udara selain menerima radiasi dari matahari juga konduksi dari tanah.
Insolasi akan melemah (suhu turun) setelah tengah hari, untuk kemudian suhu tanah akan
cepat menurun karena adanya pemancaran dari bumi ke atmosfir dan proses evaporasi,
sehingga suhu tanah lebih rendah daripada suhu udara. Jadi, fluktuasi suhu tanah harian lebih
besar daripada suhu udara dan oleh karena itu pula suhu maksimum/minimum tanah dan
udara tidak selalu bersamaan.
Suhu udara dan atau suhu tanah berpengaruh terhadap tanaman melalui proses
metabolisme dalam tubuh tanaman, yang tercermin dalam berbagai karakter seperti: laju
pertumbuhan, dormansi benih dan kuncup serta perkecambahannya, pembungaan,
pertumbuhan buah, dan pendewasaan/pematangan jaringan atau organ tanaman.
Respon tanaman terhadap suhu dan suhu optimum tanaman berbeda-beda tergantung
kepada: jenis tanaman, varietas, tahap pertumbuhan tanaman dan macam organ atau jaringan.
Pada umumnya tanaman dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: tanaman daerah
dingin (cool climate plants), tanaman padang pasir yang panas (hot desert plants), dan
tanaman tropis (tropical plants).
B. Kerangka Pemikiran
Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Kedelai
C. Rumusan Hipotesis
Suhu berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Perkecambahan biji kacang hijau dengan suhu lebih dari suhu optimum (di luar ruangan)
akan tumbuh dengan baik lalu layu kemudian mati.
Biji kacang hijau dengan suhu kurang dari suhu minimum (di dalam kulkas) tidak dapat
tumbuh.
Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan dalam ruangan akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang
diletakkan pada luar ruangan dan di dalam kulkas. Hal ini karenakacang hijau adalah
sejenis tanaman budidaya yang termasuk suku polong-
polongan (Fabaceae) dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman tropis dapat
berkembang dengan baik pada suhu 15oC sampai 30oC.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian :
a. Pada suhu rendah, diletakkan di dalam kulkas laboratorium biologi.
b. Pada suhu sedang, diletakkan di atas almari laboratorium biologi.
c. Pada suhu tinggi, diletakkan di belakang laboratorium biologi.
2. Waktu Penelitian : 3 Agustus 2015 – 5 September 2015.
B. Variabel Penelitian
1. Variabel Bebas
Perbedaan suhu kacang hijau, yang diletakkan di tempat yang mempunyai suhu rendah (di
dalam kulkas), suhu sedang (di dalam ruangan), dan suhu tinggi (di luar ruangan).
2. Variabel Terikat
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau (tinggi tanaman kacang hijau dan
jumlah daun)
3. Variabel Terkendali
a. Tempat penelitian pada gelas plastik ukuran sedang.
b. Media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan
dilakukan penyiraman secara rutin setiap 3 hari sekali.
c. Jenis kacang hijau yang digunakan adalah biji dengan kulit yang sudah tertutup.
d. Setiap gelas terdapat 3 buah biji kacang hijau.
C. Langkah Kerja
1. Menyiapkan alat dan bahan.
2. Meletakkan kapas pada tiga buah gelas aqua yang sama besar.
3. Menempatkan masing – masing gelas 3 biji kacang kedelai.
4. Menyiram setiap gelas 15 ml.
5. Memberi tanda pada setiap gelas (A=panas, B=sedang, C=dingin) dan masing -masing gelas
dengan biji a,b, dan c.
6. Meletakkan gelas A di luar ruangan, gelas B di dalam ruangan, dan gelas C di dalam kulkas.
7. Menyiram dan mengamati perkecambahan biji – biji tersebut setiap 3 hari sekali.
8. Menuliskan perkembangan tanaman setiap 3 hari sekali pada data pengamatan.
D. Populasi dan Sampel
Populasi : semua jenis kacang-kacangan
Sampel : jenis kacang hijau
E. Teknik Pengumpulan Data
1. Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi
Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di
lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam,
menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian.
2. Membuat Catatan Lapangan
Data hasil catatan lapangan terdiri atas dua bagian, yakni deskripsi dan komentar. Deskripsi
adalah uraian obyektif tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa yang dilihat dan
didengar dengan alat indra, tanpa diwarnai oleh pandangan atau tafsiran dari diri sendiri
maupun orang lain. Sedangkan komentar adalah pandangan, penilaian, penafsiran terhadap
sesuatu.
3. Eksperimen/Percobaan
Melakukan penelitian secara langsung, mengamati, dan mengukur pertambahan pertumbuhan
pada kacang hijau, mencatat dan mengambil dokumen berupa foto setiap tiga hari sekali.
Tahapan Eksperimen/ Percobaan:
a. Mengidentifikasi semua variabel yang relevan.
b. Mengidentifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen.
c. Menentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai.
d. Menetukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan.
e. Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen.
f. Melakukan eksperimen.
g. Mencatat data hasil eksperimen (pengukuran).
F. Teknik Analisis Data
1. Mencari nilai rata-rata pertumbuhan batang kecambah pada tiap perlakuan
2. Membandingkan antara perlakuan satu dengan yang lain.
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Tabel Jumlah Daun Kacang Hijau
SUHU JUMLAH DAUN (helai)
HARI
NO A B C
KE- A B C
A B C A B C A B C
1 0 29 C
o
28 C 10 C
o o
- - - - - - - - -
2 3 31 oC 28oC 8 oC 2 2 2 2 2 2 - - -
3 6 31 oC 27 C 11 C
o o
2 2 2 2 2 2 - - -
4 9 35 oC 21 C 11 C
o o
2 2 2 2 2 2 - - -
5 12 31 oC 25oC 8 oC 2 2 2 2 2 2 - - -
6 15 30 oC 28 C 8 C
o o
2 2 2 2 2 2 - - -
7 18 29 oC 26oC 12oC 4 4 4 4 4 4 - - -
8 21 31 oC 26 C 10 C
o o
4 4 4 4 4 4 - - -
9 24 33 oC 28oC 12oC 4 4 - - - 4 - - -
10 27 31 oC 27 C 10 C
o o
4 4 - - - 4 - - -
11 30 32 oC 30 C 8 C
o o
4 4 - - - 4 - - -
B. Pengujian Hipotesis
Dari tabel pengamatan jumlah daun dan pertambahan panjang batang kacang hijau di
atas, dapat dihitung rata-rata tinggi batang kacang hijau yang diletakkan pada suhu tinggi dan
sedang dengan rumus:
216,5
Bab V
Kesimpulan, Implikasi, dan Saran
A. Kesimpulan
Suhu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
Tumbuhan yang berada pada suhu minimum (8oC-16oC) tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
Tumbuhan yang berada pada suhu optimum (21oC-30oC) mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dengan baik.
Tumbuhan yang berada pada suhu maksimum (29oC-35oC) mengalami pertumbuhan dan
perkembangan namun tidak optimal.
B. Implikasi
Jadi, suhu berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sesuai dengan
teori yang ada dengan percobaan yang dilakukan, benar bahwa tumbuhan akan tumbuh dan
berkembang dengan baik pada suhu optimum (15oC-30oC) dan tumbuhan masih dapat tumbuh
dan berkembang namun tidak optimal pada suhu maksimum (30oC-38oC). Sedangkan
menurut teori, pada suhu optimum (10oC) yang merupakan suhu terendah dimana tumbuhan
masih dapat tumbuh, tidak terbukti kebenarannya oleh percobaan yang kami lakukan. Pada
percobaan tumbuhan yang berada pada suhu minimum tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Karena, kacang hijau termasuk polong-polongan (Fabaceae) dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika dan dapat berkembang baik pada suhu 15oC-30oC.
C. Saran
Agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, kita harus menempatkan
tumbuhan pada suhu optimum (15oC-30oC).
DAFTAR PUSTAKA
Sugito, Yogi. 2012. Ekologi Tanaman (Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Tanaman dan
Beberapa Aspeknya). Cetakan kedua. Jawa Timur: UB Press.
Sumber lain:
http://dedewkania.blogspot.co.id/2013/01/laporan-penelitian-pengaruh-suhu.html
http://ziabazlinah.blogspot.co.id/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html
LAMPIRAN FOTO
LAPORAN PERKECAMBAHAN
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam suku
polong-polongan, serta dapat berkecambah dengan cepat dan mudah dikembangbiakkan.
Kacang hijau dapat tumbuh pada rentang suhu 20 oC – 40oC dengan rincian suhu optimum
(suhu terbaik bagi pertumbuhan) berkisar antara 28oC – 30oC. Adapun spesifikasi tanaman
kacang hijau adalah :
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Famili : Papilionaceae
Genus : Vigna
Spesies: Vigna Radiata
Tanaman kacang hijau berukuran antara 30-60 cm. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris
dengan panjang antara 6-15 cm. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengilap. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.2 Manfaat Kacang Hijau
Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Kacang hijau juga rendah lemak sehingga baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak
tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman
yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.
Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh
tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.
Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria.
Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.
Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin
dianjurkan untuk mengkonsumsinya.
Wadah C : (0/15x100%) = 0%
4.3 Analisis Data
Berdasarkan teori yang tercantum dalam Bab II (Landasan Teori), kacang hijau sebagai
tumbuhan tropis mampu tumbuh pada rentang suhu 20oC – 40oC dengan rincian suhu
optimum berkisar antara 28oC – 30oC. Hal ini sesuai dengan data yang didapat bahwa :
Wadah A diletakkan di luar ruangan dengan suhu 28oC : mengalami pertumbuhan
paling baik, tinggi cukup, daun banyak, tebal, dan hijau, serta tumbuhan terlihat sehat. Hal ini
dikarenakan suhu 28oC termasuk pada suhu optimum pertumbuhan kacang hijau.
Wadah B diletakkan di belakang kulkas dengan suhu 35 oC : tanaman tumbuh tinggi
namun terlihat tidak sehat, batang dan daun lemah, warna daun hijau pucat dan tipis. Hal ini
dikarenakan tanaman kacang hijau masih mampu tumbuh pada suhu 35oC, namun suhu ini
bukanlah suhu optimum bagi pertumbuhan kacang hijau sehingga perkecambahan tidak
berlangsung dengan baik.
Wadah C diletakkan di dalam kulkas dengan suhu 10 oC : tanaman tidak bertambah
tinggi, hanya terlihat biji kacang hijau pecah dan mengeluarkan kotiledon serta plumula
berwarna putih. Hal ini dikarenakan suhu 10 oC tidak termasuk pada rentang suhu
pertumbuhan kacang hijau, sehingga kecambah kacang hijau tidak mampu tumbuh.
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan ini adalah :
a. Jika diletakkan pada tempat bersuhu dingin (dibawah 20 oC) maka kacang hijau tidak
mampu tumbuh.
b. Jika diletakkan pada tempat bersuhu panas (diatas 30 oC) maka kacang hijau tumbuh
tinggi namun dalam keadaan tidak sehat.
c. Jika diletakkan pada tempat bersuhu sedang (antara 28 oC-30oC) maka kacang hijau
tumbuh dengan sangat baik.
Kesimpulan akhir yang kami dapat adalah suhu berpengaruh terhadap
pertumbuhan/perkecambahan kacang hijau.
5.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah :
a. Kacang hijau hendaknya dibudidayakan pada suhu optimum 28oC – 30oC.
b. Kacang hijau jangan dibudidayakan pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi.
c. Faktor-faktor pertumbuhan lain pada kacang hijau seperti cahaya matahari, air, pH,
nutrisi, dan oksigen juga perlu diatur dengan intensitas tepat sehingga kacang hijau dapat
tumbuh dengan baik.