Anda di halaman 1dari 15

Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat, dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan
tentang perkecambahan kacang hijau ini guna memenuhi tugas praktikum sekolah.
Dalam penyusunan laporan ini kami banyak mendapat saran, dorongan, bimbingan serta
keterangan-keterangan dari berbagai pihak yang merupakan pengalaman yang tidak dapat
diukur secara materi, namun dapat mengetuk kami bahwa sesungguhnya pengalaman dan
pengetahuan tersebut adalah guru yang terbaik. Selesainya laporan ini, tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang telah memberikan bantuan kepada kami. Oleh karena itu, dengan
segala hormat dan kerendahan hati perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.      Bapak Isdarmoko Mpd.M.M.Par selaku kepala sekolah SMA N 2 BANTUL yang telah
memberikan dukungan material maupun moral.
2.      Ibu Dra. Sudati Winarni,M.Pd selaku guru biologi yang telah memberikan bimbingan kepada
kami.
3.      Bapak/Ibu guru pendamping yang telah banyak memberikan bantuan, bimbingan dan
pengarahan yang bermanfaat.
4.      Teman-teman yang telah membantu.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan dari laporan ini, baik dari segi materi
maupun dan teknik pengujiannya,oleh karena keterbatasan ilmu pengetahuan dan wawasan
serta pengalaman yang kami miliki. Untuk itu kami mohon maaf atas segala
kekurangan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari bapak/ibu
guru maupun teman-teman agar kedepannya laporan ini dapat menjadi lebih baik lagi. Akhir
kata semoga laporan perkecembahan kacang hijau inidapat bermanfaat.

Wassalamu‘alaikum Wr. Wb
  

                                                                                                       

  Bantul, 19 September 2015

                                                                                                                         Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul
Kata Pengantar……………………………………………………………………..….        i
Daftar Isi …………………………………………………………………………...….        ii
Bab I: Pendahuluan...………………………………………………………………….        1
A.    Latar Belakang Masalah.………………………………………………………….         1
B.     Rumusan Masalah...……………………………………………………………….         1
C.     Batasan Masalah.………………………………………………………………….         1
D.    Tujuan Penelitian………………………………………………………………….         1
E.     Manfaat Penelitian..……………………………………………………………….         1
Bab II: Landasan Teori...……………...………………………………………………         2
A.    Tinjauan Pustakan..……………………………………………………………….          2
B.     Kerangka Pikiran………………………………………………………………….         3
C.     Rumusan Hipotesis.……………………………………………………………….         4
Bab III: Metodologi Penelitian ...…..………………………………………………….        5
A.    Tempat dan Waktu Penelitian.…………………………………………………….         5
B.     Variabel Penelitian..……………………………………………………………….         5
C.     Langkah Kerja….....……………………………………………………………….        5
D.    Populasi dan Sampel....…………………………………………………………….        5
E.     Teknik Pengumpulan Data...……………………………………………………….        6
F.      Teknik Analisis Data……....……………………………………………………….        6
Bab IV: Hasil Penelitian……………………………………………………………….        7
A.    Deskripsi Data…………......……………………………………………………….       7
B.     Pengujian Hipotesis……......……………………………………………………….       7
C.     Pembahasan Analisis Data...……………………………………………………….        10
Bab V: Kesimpulan, Implikasi, dan Saran ……………………………………………         11
A.    Kesimpulan……………......……………………………………………………….        11
B.     Implikasi………………......……………………………………………………….        11
C.     Saran………..…………......……………………………………………………….        11
Daftar Pustaka…...…………………………………………………………………….        12
Lampiran……….…………......……………………………………………………….         13

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh dan berkembang. Pertumbuhan pada
tanaman terjadi karena adanya pertambahan biomassa yang bersifat irreversibel yang
disebabkan adanya pertambahan jumlah sel dan pembesaran tiap-tiap sel. Sedangkan
perkembangan merupakan spesialisasi sel-sel menjadi struktur dan fungsi tertentu.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tanaman dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Salah satu faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah suhu.
Dengan melakukan pengamatan langsung kita dapat mengetahui secara langsung bagaimana
pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman. Untuk itu, penulis melakukan penelitian
untuk mengetahui dan membuktikan pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman,
khususnya pada tanaman kacang hijau.
B.     Batasan Masalah
Penelitian dilaksanakan selama 30 hari.
C.    Rumusan Masalah
Bagaimanakah pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau?
D.    Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan kacang hijau.
E.     Manfaat Penelitian
Mengetahui pengaruh suhu terhadap pertumbuhan tanaman kacang hijau.

BAB II
LANDASAN TEORI
A.    Tinjauan Pustaka
     Pertumbuhan dapat diartikan sebagai suatu proses pertambahan ukuran atau volume serta
jumlah sel secarairreversible, atau tidak dapat kembali ke bentuk semula. Sedangkan
perkembangan adalah peristiwa perubahan biologis menuju kedewasaan tidak dapat
dinyatakan dengan ukuran tetapi dengan perubahan bentuk tubuh (metamorfosis) dan tingkat
kedewasaan.
     Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu. Setiap
organisme memiliki suhu minimum, suhu optimum, suhu maksimum. Dibawah suhu
minimum tumbuhan tidak akan tumbuh. Pada suhu optimum tumbuhan memiliki laju
pertumbuhan yang paling tinggi. Diatas suhu maksimum, tumbuhan tidak akan tumbuh
bahkan mengalami kematian.
     Pertumbuhan dan perkembangan berbagai jenis tumbuhan umumnya menyesuaikan diri
dengan suhu lingkungan alaminya. Vernalisasi adalah peningkatan perkecambahan oleh suhu
rendah. Istilah vernalisasi pertama kali diperkenalkan oleh Trofim Denisovich Lysenko pada
tahun 1920-an.
     Pengertian suhu mencakup dua aspek, yaitu derajat dan insolasi. Insolasi menunjukkan
energi panas dari matahari dengan satuan gram kalori/cm 2/jam mirip dengan intensitas pada
radiasi matahari. Satu gram kalori adalah sejumlah energi yang dibutuhkan untuk menaikkan
sahi 1 (satu) gram air sebesar 1o C.
     Suhu dapat bervariasi berdasarkan waktu, baik suhu udara maupun suhu tanah. Tanah
lebih cepat menerima panas daripada udara, akan tetapi semakin siang panas yang diterima
akan sama karena udara selain menerima radiasi dari matahari juga konduksi dari tanah.
Insolasi akan melemah (suhu turun) setelah tengah hari, untuk kemudian suhu tanah akan
cepat menurun karena adanya pemancaran dari bumi ke atmosfir dan proses evaporasi,
sehingga suhu tanah lebih rendah daripada suhu udara. Jadi, fluktuasi suhu tanah harian lebih
besar daripada suhu udara dan oleh karena itu pula suhu maksimum/minimum tanah dan
udara tidak selalu bersamaan.
     Suhu udara dan atau suhu tanah berpengaruh terhadap tanaman melalui proses
metabolisme dalam tubuh tanaman, yang tercermin dalam berbagai karakter seperti: laju
pertumbuhan, dormansi benih dan kuncup serta perkecambahannya, pembungaan,
pertumbuhan buah, dan pendewasaan/pematangan jaringan atau organ tanaman.
     Respon tanaman terhadap suhu dan suhu optimum tanaman berbeda-beda tergantung
kepada: jenis tanaman, varietas, tahap pertumbuhan tanaman dan macam organ atau jaringan.
Pada umumnya tanaman dapat dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu: tanaman daerah
dingin (cool climate plants), tanaman padang pasir yang panas (hot desert plants), dan
tanaman tropis (tropical plants).

B.     Kerangka Pemikiran
Pengaruh Suhu terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Kacang Kedelai

     Suhu tinggi


    Suhu sedang
    Suhu rendah
Suhu
Faktor eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman (kacang
hijau)

C.    Rumusan Hipotesis
         Suhu berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
         Perkecambahan biji kacang hijau dengan suhu lebih dari suhu optimum (di luar ruangan)
akan tumbuh dengan baik lalu layu kemudian mati.
         Biji kacang hijau dengan suhu kurang dari suhu minimum (di dalam kulkas) tidak dapat
tumbuh.
         Perkecambahan pada biji kacang hijau yang diletakkan dalam ruangan akan mengalami
kelajuan pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan perkecambahan kacang hijau yang
diletakkan pada luar ruangan dan di dalam kulkas. Hal ini karenakacang hijau adalah
sejenis tanaman budidaya yang termasuk suku polong-
polongan (Fabaceae) dan palawija yang dikenal luas di daerah tropika. Tanaman tropis dapat
berkembang dengan baik pada suhu 15oC sampai 30oC.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Tempat dan Waktu Penelitian
1.      Tempat Penelitian             :
a.       Pada suhu rendah, diletakkan di dalam kulkas laboratorium biologi.
b.      Pada suhu sedang, diletakkan di atas almari laboratorium biologi.
c.       Pada suhu tinggi, diletakkan di belakang laboratorium biologi.
2.      Waktu Penelitian               : 3 Agustus 2015 – 5 September 2015.
B.     Variabel Penelitian
1.      Variabel Bebas
Perbedaan suhu kacang hijau, yang diletakkan di tempat yang mempunyai suhu rendah (di
dalam kulkas), suhu sedang (di dalam ruangan), dan suhu tinggi (di luar ruangan).
2.      Variabel Terikat
Morfologi kacang hijau dan pertumbuhan kacang hijau (tinggi tanaman kacang hijau dan
jumlah daun)
3.      Variabel Terkendali
a.       Tempat penelitian pada gelas plastik ukuran sedang.
b.     Media penelitian pada kapas basah yang tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering, dan
dilakukan penyiraman secara rutin setiap 3 hari sekali.
c.       Jenis kacang hijau yang digunakan adalah biji dengan kulit yang sudah tertutup.
d.      Setiap gelas terdapat 3 buah biji kacang hijau.
C.    Langkah Kerja
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Meletakkan kapas pada tiga buah gelas aqua yang sama besar.
3.      Menempatkan masing – masing gelas 3 biji kacang kedelai.
4.      Menyiram setiap gelas 15 ml.
5.      Memberi tanda pada setiap gelas (A=panas, B=sedang, C=dingin) dan masing -masing gelas
dengan biji a,b, dan c.
6.      Meletakkan gelas A di luar ruangan, gelas B di dalam ruangan, dan gelas C di dalam kulkas.
7.      Menyiram dan mengamati perkecambahan biji – biji tersebut setiap 3 hari sekali.
8.      Menuliskan perkembangan tanaman  setiap 3 hari sekali pada data pengamatan.
D.    Populasi dan Sampel
Populasi           : semua jenis kacang-kacangan
Sampel            : jenis kacang hijau
 
E.     Teknik Pengumpulan Data
1.      Teknik Pengumpulan Data dengan Observasi
Teknik observasi merupakan metode mengumpulkan data dengan mengamati langsung di
lapangan. Proses ini berlangsung dengan pengamatan yang meliputi melihat, merekam,
menghitung, mengukur, dan mencatat kejadian.
2.      Membuat Catatan Lapangan
Data hasil catatan lapangan terdiri atas dua bagian, yakni deskripsi dan komentar. Deskripsi
adalah uraian obyektif tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa yang dilihat dan
didengar dengan alat indra, tanpa diwarnai oleh pandangan atau tafsiran dari diri sendiri
maupun orang lain. Sedangkan komentar adalah pandangan, penilaian, penafsiran terhadap
sesuatu.
3.      Eksperimen/Percobaan
Melakukan penelitian secara langsung, mengamati, dan mengukur pertambahan pertumbuhan
pada kacang hijau, mencatat dan mengambil dokumen berupa foto setiap tiga hari sekali.
Tahapan Eksperimen/ Percobaan:
a.       Mengidentifikasi semua variabel yang relevan.
b.      Mengidentifikasi variabel non eksperimen yang mungkin mengganggu eksperimen.
c.       Menentukan alat ukur atau instrumentasi yang dipakai.
d.      Menetukan rancangan dan metode eksperimen yang akan dilakukan.
e.       Menentukan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan untuk eksperimen.
f.       Melakukan eksperimen.
g.      Mencatat data hasil eksperimen (pengukuran).
F.     Teknik Analisis Data
1.      Mencari nilai rata-rata pertumbuhan batang kecambah pada tiap perlakuan
2.      Membandingkan antara perlakuan satu dengan yang lain.
                            

BAB IV
HASIL PENELITIAN
A.    Deskripsi Data
Tabel Jumlah Daun Kacang Hijau
SUHU JUMLAH DAUN (helai)
HARI
NO A B C
KE- A B C
A B C A B C A B C
1 0 29 C
o
28 C 10 C
o o
- - - - - - - - -
2 3 31 oC 28oC 8 oC 2 2 2 2 2 2 - - -
3 6 31 oC 27 C 11 C
o o
2 2 2 2 2 2 - - -
4 9 35 oC 21 C 11 C
o o
2 2 2 2 2 2 - - -
5 12 31 oC 25oC 8 oC 2 2 2 2 2 2 - - -
6 15 30 oC 28 C 8 C
o  o
2 2 2 2 2 2 - - -
7 18 29 oC 26oC 12oC 4 4 4 4 4 4 - - -
8 21 31 oC 26 C 10 C
o o
4 4 4 4 4 4 - - -
9 24 33 oC 28oC 12oC 4 4 - - - 4 - - -
10 27 31 oC 27 C 10 C
o o
4 4 - - - 4 - - -
11 30 32 oC 30 C 8 C
o  o
4 4 - - - 4 - - -

Tabel Pertambahan Panjang Batang Kacang Hijau


PERTAMBAHAN PANJANG BATANG (cm)
N HARI
A B C
O KE-
A B C A B C A B C
1 0 - - - - - - - - -
2 3 0,5 0,5 1 0,7 1 1,3 - - -
3 6  0,75 2,5 7 8 12 16 - - -
4 9 10 5 12 21 22 25 - - -
5 12 10 7 15 24,5 25 27 - - -
6 15 15,5 14 18 25 26 27 - - -
7 18 17 15 20 27 28 27 - - -
8 21 17 15 20 27 28 27 - - -
9 24 17 15 19,5 22,5 25 27,5 - - -
10 27 18 17 18,5 22,5 25 27,5 - - -
11 30 19 18,5 18 22,5 24,5 29 - - -

B.     Pengujian Hipotesis
      Dari tabel pengamatan jumlah daun dan pertambahan panjang batang kacang hijau di
atas, dapat dihitung rata-rata tinggi batang kacang hijau yang diletakkan pada suhu tinggi dan
sedang dengan rumus:

Penghitungan tinggi tanaman pada suhu tinggi

Rata-rata tinggi tanaman pada suhu tinggi

Penghitungan tinggi tanaman suhu sedang

216,5

Rata-rata tinggi tanaman pada suhu sedang


C.    Pembahasan Analisis Data
1.      Kacang hijau yang diletakkan di luar ruangan (suhu panas)
a.       Dari data diperoleh tinggi batang rata-rata pada suhu tinggi adalah 11,093 cm
b.      Pertumbuhan batang tanaman kacang hijau kurang cepat.
c.       Biji kacang hijau menyerap air sangat banyak, sehingga kacang hijau
kekurangan          air dan kering.
d.      Daun tanaman kacang hijau tumbuh dengan jumlah paling banyak 4.
e.       Daun layu pada salah satu kacang hijau yang terdapat pada gelas A, sehingga pada minggu-
minggu terakhir sudah tidak ada.
f.       Daun dan batang tanaman kacang hijau berwarna hijau segar.
g.      Batang tanaman kacang hijau cenderung kuat dan mudah layu karena kekurangan        air.
2.      Kacang hijau yang diletakkan di dalam ruangan (suhu sedang)
a.       Dari data diperoleh tinggi batang rata-rata pada suhu sedang adalah 18,923 cm
b.      Pertumbuhan batang tanaman kacang hijau sangat cepat.
c.       Biji kacang hijau menyerap air dengan intensitas sedang, sehingga kacang hijau tidak
kekurangan air dan tidak pula kekeringan.
d.      Daun tanaman kacang hijau tumbuh dengan jumlah paling banyak 4.
e.       Daun mudah layu pada dua tanaman kacang hijau yang terdapat pada gelas B, sehingga pada
minggu-minggu terakhir sudah tidak ada.
f.       Daun dan batang berwarna hijau pucat.
g.   Batang tanaman kacang hijau cenderung lemah.
3.      Kacang Hijau yang diletakkan di dalam kulkas (suhu rendah)
a.       Biji kacang hijau tidak tumbuh.
b.      Biji kacang hijau menyerap air sedikit, sehingga kapas basah dan air tersisa
cukup        banyak.

Bab V
          Kesimpulan, Implikasi, dan Saran
                                     
A.    Kesimpulan
      Suhu mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan.
      Tumbuhan yang berada pada suhu minimum (8oC-16oC) tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan.
      Tumbuhan yang berada pada suhu optimum (21oC-30oC) mengalami pertumbuhan dan
perkembangan dengan baik.
      Tumbuhan yang berada pada suhu maksimum (29oC-35oC) mengalami pertumbuhan dan
perkembangan namun tidak optimal.

B.     Implikasi
Jadi, suhu berpengaruh dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Sesuai dengan
teori yang ada dengan percobaan yang dilakukan, benar bahwa tumbuhan akan tumbuh dan
berkembang dengan baik pada suhu optimum (15oC-30oC) dan tumbuhan masih dapat tumbuh
dan berkembang namun tidak optimal pada suhu maksimum (30oC-38oC). Sedangkan
menurut teori, pada suhu optimum (10oC) yang merupakan suhu terendah dimana tumbuhan
masih dapat tumbuh, tidak terbukti kebenarannya oleh percobaan yang kami lakukan. Pada
percobaan tumbuhan yang berada pada suhu minimum tidak mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Karena, kacang hijau termasuk polong-polongan (Fabaceae) dan palawija
yang dikenal luas di daerah tropika dan dapat berkembang baik pada suhu 15oC-30oC.

C.    Saran
Agar tumbuhan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, kita harus menempatkan
tumbuhan pada suhu optimum (15oC-30oC).

DAFTAR PUSTAKA
Sugito, Yogi. 2012. Ekologi Tanaman (Pengaruh Faktor Lingkungan terhadap Tanaman dan
Beberapa Aspeknya). Cetakan kedua. Jawa Timur: UB Press.
Sumber lain:
http://dedewkania.blogspot.co.id/2013/01/laporan-penelitian-pengaruh-suhu.html
http://ziabazlinah.blogspot.co.id/2012/08/laporan-praktikum-pertumuhan-biji.html
LAMPIRAN FOTO
LAPORAN PERKECAMBAHAN

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1     Klasifikasi Tanaman Kacang Hijau
          Kacang hijau merupakan salah satu tanaman palawija yang masuk ke dalam suku
polong-polongan, serta dapat berkecambah dengan cepat dan mudah dikembangbiakkan.
Kacang hijau dapat tumbuh pada rentang suhu 20 oC – 40oC dengan rincian suhu optimum
(suhu terbaik bagi pertumbuhan) berkisar antara 28oC – 30oC. Adapun spesifikasi tanaman
kacang hijau adalah :
Divisi   : Spermatophyta
Kelas   : Dicotyledoneae
Ordo    : Rosales
Famili  : Papilionaceae
Genus  : Vigna
Spesies: Vigna Radiata
Tanaman kacang hijau berukuran antara 30-60 cm. Warna daunnya hijau muda
sampai hijau tua. Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri. Polong kacang hijau berebntuk silindris
dengan panjang antara 6-15 cm. Sewaktu muda polong berwarna hijau dan dan setelah tua
berwarna hitam atau coklat. Setiap polong berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil
dibanding biji kacang-kacangan lain. Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau
mengilap. Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan akar cabang pada permukaan.
2.2       Manfaat Kacang Hijau
   Kacang hijau memiliki kandungan protein yang cukup tinggi dan merupakan
sumber mineral penting, antara lain kalsium dan fosfor. Sedangkan kandungan lemaknya merupakan
asam lemak tak jenuh.
Kandungan kalsium dan fosfor pada kacang hijau bermanfaat untuk memperkuat tulang.
Kacang hijau juga rendah lemak sehingga baik bagi mereka yang ingin menghindari konsumsi lemak
tinggi. Kadar lemak yang rendah dalam kacang hijau menjadikan bahan makanan atau minuman
yang terbuat dari kacang hijau tidak mudah berbau.

Lemak kacang hijau tersusun atas 73% asam lemak tak jenuh dan 27% asam lemak jenuh.
Umumnya kacang-kacangan memang mengandung lemak tak jenuh tinggi. Asupan lemak tak jenuh
tinggi penting untuk menjaga kesehatan jantung.

Kacang hijau mengandung vitamin B1 yang berguna untuk pertumbuhan dan vitalitas pria.
Maka kacang hijau dan turunannya sangat cocok untuk dikonsumsi oleh mereka yang baru menikah.

Kacang hijau juga mengandung multi protein yang berfungsi mengganti sel mati dan
membantu pertumbuhan sel tubuh, oleh karena itu anak-anak dan wanita yang baru saja bersalin
dianjurkan untuk mengkonsumsinya.

2.3       Proses Perkecambahan


Perkecambahan adalah peristiwa tumbuhnya embrio di dalam biji menjadi tanaman
baru. Pada tumbuhan monokotil, struktur kecambah meliputi radikula, akar primer, plumula,
koleoptil, dan daun pertama. Sedangkan, pada kecambah tumbuhan dikotil terdiri atas akar
primer, hipokotil, kotiledon, epikotil, dan daun pertama.
Proses Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan. ukuran biji
pun akan membesar yang disebut tahap imbibisi. Kehadiran air di dalam sel pun melunakkan
biji serta mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal. Perubahan pengendalian ini
merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif melakukan mitosis, seperti di bagian ujung
radikula. Akibatnya ukuran radikula semakin besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari
dalam, yang pada akhirnya pecah.
Berdasarkan letak kotiledonnya, perkecambahan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu
epigeal dan hipogeal. a. Pada perkecambahan epigeal, kotiledon terdapat di permukaan tanah
karena terdorong oleh pertumbuhan hipokotil yang memanjang ke atas. b. Pada
perkecambahan hipogeal, kotiledon tetap berada di bawah tanah, sedangkan plumula keluar
dari permukaan tanah disebabkan pertumbuhan epikotil yang memanjang ke arah atas.
Adapun tanaman kacang hijau masuk ke dalam tumbuhan monokotil yang mengalami
perkecambahan epigeal.
2.4     Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan
Faktor Dalam :
a.         Gen
Gen adalah substansi/materi pembawa sifat yang diturunkan dari induk. Gen mempengaruhi
ciri dan sifat makhluk hidup, misalnya bentuk tubuh, tinggi tubuh, warna kulit, warna bunga,
warna bulu, rasa buah, dan sebagainya. Gen juga menentukan kemampuan metabolisme
makhluk hidup, sehingga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan
b. Hormon
Tumbuhan menghasilkan beberapa jenis hormon tumbuhan di antaranya auksin, giberelin,
gas etilen, sitokinin, dan asam absisat. Hormon tersebut diproduksi di dalam tubuh, tetapi
dipengaruhi oleh kondisi eksternal.
1)         Auksin
Fungsi hormon Auksin :
- Pembentangan sel
- Pembelahan sel
- Merangsang pembentukan buah dan bunga
2)         Giberelin
Fungsi hormon giberelin adalah sebagai berikut :
- Menyebabkan tanaman tumbuh tinggi
- Menghasilkan buah yang tidak berbiji
- Membantu perkecambahan biji
3)         Gas etilen
Fungsi utama gas etilen adalah sebagai berikut :
- Mempercepat pemasakan buah
- Mempertebal pertumbuhan batang
- Pengguguran bunga
4)         Sitokinin
Fungsi hormon sitokinin adalah sebagai berikut :
- Merangsang pertumbuhan akar sehingga lebih cepat memanjang
- Perangsang pertumbuhan tanaman ke arah samping dan pucuk tanaman
- Merangsang aktivitas pembelahan sel
5)         Asam Absisat
Fungsi Asam Absisat adalah sebagai berikut:
- Mengurangi kecepatan pembelahan
- Membantu pengguguran bunga
- Menyebabkan dormansi
Faktor Luar :
1)         Nutrisi
Memerlukan nutrisi merupakan salah satu ciri-ciri makhluk hidup. adapun nutrisi
yang diperlukan oleh tumbuhan adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral. 
2)         Cahaya
Cahaya berperan penting dalam proses fotosintesis. Apabila makanan yang dihasilkan
dari proses fotosintesis berkurang atau bahkan tidak ada, jaringan menjadi mati karena
kekurangan makanan. Namun demikian cahaya yang dibutuhkan tumbuhan jumlahnya tidak
boleh terlalu banyak. Cahaya yang berlebihan justru akan menghambat pertumbuhan.
3)         Kelembapan
Tanah lembap sangat cocok untuk pertumbuhan, terutama saat perkecambahan biji.
Hal ini karena tanah lembap menyediakan cukup air untuk mengaktifkan enzim dalam biji
serta melarutkan makanan dalam jaringan.
4)         Air dan Mineral
Tumbuhan membutuhkan air, CO2, dan mineral. Air dan CO2 merupakan bahan
utama untuk berlangsungnya fotosintesis. Gas CO2 diambil melalui stomata dan lentisel. Air
juga sangat diperlukan dalam perkecambahan biji. Saat perkecambahan, air digunakan untuk
mengaktifkan enzim-enzim dalam biji. Tanpa air, perkecambahan biji akan tertunda
(dormansi).
Mineral sangat diperlukan untuk proses pertumbuhan. Misalnya pembentukan klorofil
sangat membutuhkan mineral Mg. Mineral yang diperlukan oleh tumbuhan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu makroelemen dan mikroelemen.
5)         Ketersediaan oksigen
Setiap makhluk hidup memerlukan oksigen untuk respirasi aerob dalam tubuh.
Melalui respirasi aerob, tumbuhan dapat memperoleh energi untuk pertumbuhannya. Oleh
karena itu, biji-biji tidak akan berkecambah tanpa adanya oksigen.
2.5     Pengaruh Suhu Terhadap Pertumbuhan Tanaman
          Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), suhu merupakan suatu ukuran
kuantitatif terhadap temperatur, panas dan dingin, serta dapat diukur menggunakan
termometer. Suatu benda dikatakan dingin apabila memiliki suhu yang rendah, dan
sebaliknya dikatakan panas apabila memiliki suhu yang tinggi. Secara kualitatif, suhu dapat
diketahui dengan menyentuh benda secara langsung. Namun cara ini sangat beresiko karena
suhu yang terlalu panas dapat merusak kulit. Adapun secara kuantitatif suhu dapat diukur
menggunakan termometer, baik termometer raksa/alkohol, termometer tubuh, termometer
dinding, maupun jenis termometer lainnya.
          Layaknya manusia yang dapat merasakan ketidaknyamanan apabila berada pada
ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin, tumbuhan pun memerlukan suhu tersendiri
untuk dapat bertahan hidup. Suhu optimum bagi pertumbuhan tanaman berkisar antara 10 oC –
38oC. Dibawah ataupun diatas suhu tersebut, tumbuhan tidak dapat tumbuh dengan baik.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1       Alat Percobaan
a. Wadah plastik, dibelah dua
b. Termometer
c. Penggaris
d. Alat mencatat (buku dan pulpen)
3.2       Bahan Percobaan
a. 45 buah biji kacang hijau
b. Tanah secukupnya
c. Air secukupnya
3.3       Variabel Percobaan
          a. Variabel bebas    : suhu yang sengaja dibuat berbeda antar kecambah (dengan
meletakkan kecambah di tempat yang berbeda-beda)
          b. Variabel terikat  : pertumbuhan kacang hijau, berupa ukuran tinggi dan keadaan
kecambah
          c. Variabel kontrol : penyiraman air, nutrisi, oksigen, cahaya, dan pH
3.4     Cara Kerja
          a. Belah wadah plastik menjadi dua bagian.
          b. Sediakan tiga belahan wadah, isilah masing-masing wadah dengan tanah
secukupnya.
          c. Pilihlah biji kacang hijau yang sehat, lalu tanamlah pada tanah dalam wadah masing-
masing 15 biji pada tiap media tanam.
          d. Berilah label pada masing – masing media tanam
          e. Letakkan media tanam A di luar ruangan (suhu sedang, teduh)
          f. Letakkan media tanam B di belakang kulkas (suhu panas)
          g. Letakkan media tanam C di dalam kulkas (suhu dingin)
          h. Ukurlah suhu pada ketiga tempat tersebut
          i. Catatlah pertambahan tinggi tanaman setiap hari selama lima hari
3.5 Jadwal Penelitian
          Penelitian dilakukan pada rumah seorang anggota kelompok dari tanggal 14 September
2015 sampai tanggal 19 September 2015. 
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1     Tabel Tinggi Tanaman
          Data menunjukkan bahwa ukuran tinggi serta kesuburan kecambah yang di rawat pada
suhu teduh, panas, dan dingin menunjukkan hasil yang berbeda-beda.

Label Keadaan Akhir


Tempat Rata-Rata Tinggi Kecambah per Hari
Wada Tanaman
dan Suhu
h
1 2 3 4 5
tinggi sedang,
Luar
daun hijau tua,
Ruangan 2 4,5 7,6 11,8 16,7
A lebar, dan tebal,
(28derajat cm cm cm cm cm
tanaman terlihat
C)
segar dan sehat
paling tinggi,
Belakang daun hijau
Kulkas 2,5 6,3 11,4 16,7 22,8 pucat, kecil, dan
B
(35derajat cm cm cm cm cm tipis, tanaman
C) terlihat lemah
dan tidak sehat
kecambah
tidak bertambah
tinggi, hanya
Dalam terlihat biji
Kulkas 0 0 0,5 0,7 kacang hijau
C 0 cm
(10derajat cm cm cm cm pecah
C) mengeluarkan
kotiledon dan
plumula putih

4.2     Persentase Keberhasilan Pertumbuhan


Wadah A : (10/15x100%) = 67%
Wadah B : (13/15x100%) = 86%

 Wadah C : (0/15x100%) = 0%
4.3     Analisis Data
          Berdasarkan teori yang tercantum dalam Bab II (Landasan Teori), kacang hijau sebagai
tumbuhan tropis mampu tumbuh pada rentang suhu 20oC – 40oC dengan rincian suhu
optimum berkisar antara 28oC – 30oC. Hal ini sesuai dengan data yang didapat bahwa :
          Wadah A diletakkan di luar ruangan dengan suhu 28oC : mengalami pertumbuhan
paling baik, tinggi cukup, daun banyak, tebal, dan hijau, serta tumbuhan terlihat sehat. Hal ini
dikarenakan suhu 28oC termasuk pada suhu optimum pertumbuhan kacang hijau.
          Wadah B diletakkan di belakang kulkas dengan suhu 35 oC : tanaman tumbuh tinggi
namun terlihat tidak sehat, batang dan daun lemah, warna daun hijau pucat dan tipis. Hal ini
dikarenakan tanaman kacang hijau masih mampu tumbuh pada suhu 35oC, namun suhu ini
bukanlah suhu optimum bagi pertumbuhan kacang hijau sehingga perkecambahan tidak
berlangsung dengan baik.
          Wadah C diletakkan di dalam kulkas dengan suhu 10 oC : tanaman tidak bertambah
tinggi, hanya terlihat biji kacang hijau pecah dan mengeluarkan kotiledon serta plumula
berwarna putih. Hal ini dikarenakan suhu 10 oC tidak termasuk pada rentang suhu
pertumbuhan kacang hijau, sehingga kecambah kacang hijau tidak mampu tumbuh.

BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
          Kesimpulan yang kami dapat dari percobaan ini adalah :
          a. Jika diletakkan pada tempat bersuhu dingin (dibawah 20 oC) maka kacang hijau tidak
mampu tumbuh.
          b. Jika diletakkan pada tempat bersuhu panas (diatas 30 oC) maka kacang hijau tumbuh
tinggi namun dalam keadaan tidak sehat.
          c. Jika diletakkan pada tempat bersuhu sedang (antara 28 oC-30oC) maka kacang hijau
tumbuh dengan sangat baik.
          Kesimpulan akhir yang kami dapat adalah suhu berpengaruh terhadap
pertumbuhan/perkecambahan kacang hijau.
5.2     Saran
          Saran yang dapat kami sampaikan berdasarkan penelitian ini adalah :
          a. Kacang hijau hendaknya dibudidayakan pada suhu optimum 28oC – 30oC.
          b. Kacang hijau jangan dibudidayakan pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu
tinggi.
          c. Faktor-faktor pertumbuhan lain pada kacang hijau seperti cahaya matahari, air, pH,
nutrisi, dan oksigen juga perlu diatur dengan intensitas tepat sehingga kacang hijau dapat
tumbuh dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai