2075 1984 2 PB PDF
2075 1984 2 PB PDF
2075 1984 2 PB PDF
Siti Salamah
Program Studi Teknik Kimia Universitas Ahmad Dahlan
Kampus III UAD, Jl Prof. Dr . Soepomo Janturan Yogyakarta 55164
Email : salamah@mail.ugm.ac.id
Abstrak
Pohon mahoni (Swietenia macrophylla King) selama ini dikenal sebagai penyejuk jalan dan
bahan untuk membuat segala furniture. Salah satu upaya peningkatan nilai ekonomis pohon
mahoni terutama kulit buahnya dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi karbon aktif.
Penelitian ini dibuat dari kulit buah mahoni, dilakukan untuk mempelajari pengaruh perlakuan
perendaman larutan Kalium Hidroksida. Kulit buah mahoni digiling dan diayak sehingga
diperoleh serbuk kulit buah mahoni. Dimasukan ke dalam furnace dengan suhu 400ºC selama 1
jam. Setelah dingin, arang yang dihasilkan dihaluskan 100 mesh kemudian siap diaktivasi.
Dibuat larutan KOH (kalium hidroksida) konsentrasi 1,2 dan 3 N. Ditimbang arang karbon
masing-masing 15 gram, kemudian direndam dalam larutan KOH (Kalium Hidroksida) pada
tiap-tiap konsentrasi dengan variasi waktu masing-masing1, 2 ,3 ,4 dan 5 jam dan diaduk
dengan stirer magnetik. Arang hasil rendaman ditiriskan dan dibiarkan di wadah terbuka pada
temperatur kamar selama 2-3 hari. Sampel yang sudah diperoleh dimasukkan pada reaktor
Fluidized Bed dengan pemanasan pada suhu 300ºC dan aliran CO2 20 ml/menit selama 1 jam
dengan berat karbon 15 gram. Hasil karbon aktif disimpan dalam wadah plastik yang tertutup
dengan baik kemudian dilakukan analisis meliputi kadar air, berat jenis dan daya serap larutan
iodium. Analisis dilakukan untuk mengetahui konsentrasi dan kondisi optimum waktu
perendaman.Dari hasil penelitian dihasilkan karbon aktif dalam bentuk butiran halus berwarna
hitam dan kering. Pengujian daya serap didapatkan hasil optimum pada konsentrasi larutan
KOH 3 N dan lama perendaman 4 jam dengan kadar penyerapan 73,284 % dengan surface
area 3,843872m2/g 2.
B-55
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Kimia dan Tekstil
jerami padi . Dalam penelitian ini akan dilakukan antara lain: tulang, kayu lunak, sekam, tongkol jagung,
pembuatan karbon aktif dari kulit buah Mahoni tempurung kelapa, sabut kelapa, ampas penggilingan
dengan perendaman dalam KOH dengan tujuan tebu, ampas pembuatan kertas, serbuk gergaji, kayu
Mengetahui pengaruh kosentrasi larutan KOH dan keras dan batubara [7].
lama perendaman pada kondisi operasi optimum dalam Proses yang berlangsung selama pembuatan arang
pembuatan karbon aktif dari kulit buah mahoni. Tan ad aktif pada dasarnya adalah penghilangan air
All meneliti Optimasi kondisi preparasi aktivasi (dehydrasi), pemecahan senyawa-senyawa organik dan
carbón dari tempurung kelapa dengan menggunakan dekomposisi tar yang sekaligus memperluas pori-pori.
metode respon surface [9]. Proses pembuatan karbon aktif dapat dibagi dua:
1. Proses Kimia
TINJAUAN PUSTAKA Bahan baku dicampur dengan bahan-bahan kimia
Karbon aktif adalah karbon yang mempunyai rumus tertentu, kemudian dibuat padatan. Selanjutnya
kimia C dan berbentuk amorf, yang dapat dihasilkan padatan tersebut dibentuk menjadi batangan dan
dari bahan-bahan yang mengandung karbon atau dari dikeringkan serta dipotong-potong. Aktivasi
arang yang diperlakukan dengan cara khusus untuk dilakukan pada temperatur 100°C. Arang aktif
mendapatkan permukaan yang lebih luas. Luas yang dihasilkan, dicuci dengan air selanjutnya
permukaan karbon aktif berkisar antara 300 – 2000 dikeringkan pada temperatur 300 °C. Dengan
m2/gram dan ini berhubungan dengan struktur pori proses kimia, bahan baku dapat dikarbonisasi
internal yang menyebabkan karbon aktif mempunyai terlebih dahulu, kemudian dicampur dengan
sifat sebagai adsorben (9). Karbon aktif dapat bahan-bahan kimia.
mengadsorbsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu 2. Proses Fisika
atau sifat adsorbsinya selektif, tergantung pada besar Bahan baku terlebih dahulu dibuat arang.
atau volume pori-pori dan luas permukaan. Daya serap Selanjutnya arang tersebut digiling, diayak untuk
arang aktif sangat besar, yaitu 25-1000% terhadap selanjutnya diaktivasi dengan cara pemanasan pada
berat karbon aktif. (7) temperatur 1000 °C yang disertai pengaliran uap.
Karbon aktif adalah karbon yang diproses sedemikian Proses fisika banyak digunakan dalam aktivasi
rupa sehingga mempunyai daya adsorbsi yang tinggi. arang antara lain:
Karbon aktif berbentuk amorf. Karbon ini terdiri dari a. Proses Briket
pelat-pelat datar yang atom C-nya terikat secara Bahan baku atau arang terlebih dahulu dibuat
kovalen dalam suatukisi heksagon. Pelat-pelat ini briket, dengan cara mencampurkan bahan
bertumpuk satu sama lainnya membentuk kristal-kristal baku atau arang halus dengan ter. Kemudian,
dengan sisa hidrokarbon yang tertinggal pada briket yang dihasilkan dikeringkan pada
permukaan. Dengan menghilangkan hidrokarbonnya 550°C untuk selanjutnya diaktivasi dengan
menyebabkan permukaan menjadi aktif. (6,8) uap.
b. Destilasi kering
Merupakan suatu proses penguraian suatu
bahan akibat adanya pemanasan pada
B temperatur tinggi dalam keadaan sedikit
maupun tanpa udara. Dengan cara destilasi
A kering, diharapkan daya serap arang aktif
yang menghasilkan dapat menyerupai atau
lebih baik dari pada daya serap arang aktif
B
yang diaktifkan dengan menyertakan bahan-
bahan kimia. Dengan cara ini, pencemaran
A lingkungan sebagai akibat adanya penguraian
senyawa-senyawa kimia dari bahan-bahan
Gambar. 1 Struktur Grafit
pada saat proses pengarangan dapat
Struktur dasar karbon aktif adalah menyerupai struktur dihindari(8).
grafis murni, (dapat dilihat pada gambar 1 di atas).
Kristal grafis terdiri dari lapisan-lapisan bidang Dalam pembuatan karbon aktif terdiri dari tiga tahap
heksagonal yang tersusun dari atom-atom karbon yang yaitu:
menyerupai cincin-cincin aromatis dalam senyawa a. Dehidrasi:
organik. proses penghilangan air.Bahan baku dipanaskan
Bahan baku karbon aktif pada umumnya berasal dari sampai temperatur 170 °C.
senyawa-senyawa organik seperti : tempurung kelapa, b. Karbonisasi:
sekam padi, tongkol jagung, serbuk gergaji, dan lain- pemecahan bahan-bahan organik menjadi
lain.Selain itu juga karbon aktif berasal dari hewan, karbon.Karbonasi dilakukan pada suhu 400-900ºC
tumbuh-tumbuhan, limbah ataupun mineral yang hasilnya didinginkan dan dicuci, untuk
mengandung karbon dapat dibuat menjadi arang aktif,
B-56
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008
B-57
Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008
Bidang Teknik Kimia dan Tekstil
pemanasan pada suhu 300ºC dan aliran CO2 20 Analisis bahan baku.
ml/menit selama 1 jam. Kadar air
6. Hasil karbon aktif disimpan dalam wadah plastik Gelas arloji dibersihkan, dipanaskan dalam oven
yang tertutup rapat kemudian dilakukan analisis selama 10 menit dengan suhu 110oC didinginkan dalam
meliputi kadar air, berat jenis, daya serap larutan eksikator . Setelah dingin ditimbang hingga konstan.
iodium, dan analisis luas permukaan spesifik dengan Kulit buah mahoni yang telah dihaluskan dimasukkan
BET di PPPT BATAN Yogyakarta. dalam gelas arloji kemudian di timbang. Setelah itu
Rangkaian alat dalam penelitian ini ditunjukkan oleh dimasukkan ke oven dengan suhu 110oC selama 3 jam.
Gambar 1. Lalu di dinginkan dalam eksikator kemudian ditimbang
Kadar air dihitung dengan rumus sebagai berikut:
(berat bahan mula-mula)-(berat bahan bebas air)
Kadar air =------------------------------------------------------------×100%
berat bahan mula-mula
Analissis produk:
Analisis hasil / Prosentasi produk
Arang hasil aktivasi ditimbang untuk diketahui
beratnya
berat arang
Prosentasi hasil arang = ------------------------------------------- × 100%
berat kuliat buah mahoni bebas air
B-58
ISBN : 978-979-3980-15-7
Yogyakarta, 22 November 2008
semakin mampu membuka pori dari karbon aktif lama waktu perendaman empat jam sebesar
sehingga daya serap karbon yang dihasilkan semakin 73,551%.
besar. Hasil karbon aktif yang optimum terdapat pada 3. Berdasarkan hasil analisa dengan BET
konsentrasi 3 N dengan waktu perendaman 4 jam menunjukkan luas permukaan spesifik karbon
dengan absorbsi 73,551% dari hasil ini nampak bahwa sebelum diaktivasi sebesar 0,918223m2/g dan
karbon aktif yang telah diaktivasi mempunyai luas setelah diaktivasi pada kondisi optimum sebesar
permukaan spesifik 3,843872m2/g. Naiknya luas 3,843872m2/g dengan tingkat kenaikan 318,627%
permukaan karbon aktif sesudah peredaman dengan
KOH menunjukkan bahwa aktivasi akan membuka UCAPAN TERIMAKASIH:
luas pori dari karbon aktif. Penulis mengucapkan terimakasi pada Nano dan Kus
Pengaruh Lama Perendaman Larutan KOH Apit yang membantu dalam mengumpulkan data untuk
dengan Daya Absorbsi Karbon Aktif. penelitian ini.
Peranan waktu lama perendaman karbon aktif dalam
larutan KOH (Kalium Hidroksida) sangat berpengaruh
DAFTAR PUSTAKA
terhadap kemampuan daya absorbsi karbon aktif yang [17] Achmad, Z dan Kuntaarsa, A. [1994]. Pembuatan
dihasilkan, sebagaimana terlihat dalam gambar Arang Aktif dari Tempurung Kelapa. Jurusan
dibawah ini. Teknik Kimia, Fakultas Teknologi Industri,
Grafik Hubungan Daya Absorbsi Karbon
UPN’Veteran” Yogyakarta.
Aktifdengan Lama Perendaman KOH [18] Anonymous. 1979. Mutu dan Cara Uji Arang
80.000
Aktif, Standar Industri Indonesia. No.0258-79.
70.000 Departemen Perindustrian RI:1-2
60.000 [19] Fuad, Karim, A., 2005,. Analisis Peluang
Daya Absorbsi (%)
50.000
Kosentrasi 1N
Pengembangan Industri Arang Aktif di kabipaten
40.000 Konsentrasi 2N Ogam Komering ULU.
[20] Nurdianto, Eko.N dan Sudewi, luh Made Tirta,
Konsentrasi 3N
30.000
20.000
2004, Perbandingan Mutu Karbon Aktif dari
10.000
Serbuk Gergaji Batang Kelapa dengan Zat
0.000
1 jam 2 jam 3 jam 4 jam 5 jam Aktivasi CaCl2 dan ZnCl2. Jurusan Teknik Kimia,
Lama Perendaman (jam) Fakultas Teknologi Industri, UPN’Veteran”
Yogyakarta.
Gambar 2 Hubungan Lama Perendaman Larutan [21] Pujiarti,R.,J.P.Gentur,Sutapa.[2005]. Mutu Arang
KOH dengan Daya Absorbsi Karbon Aktif dari Limbah Kayu Mahoni (Swietenia
Aktif. macrophylla King) sebagai Bahan Penjernih
Dari Gambar 2 Dapat dilihat bahwa proses Air.Jurusan Teknologi Hasil Hutan, Fakultas
perendaman larutan KOH dengan konsentrasi 1, 2, 3 N Kehutanan UGM, Yogyakarta.
dan perendaman selama 1, 2, 3, 4, dan 5 jam, kondisi [22] Salamah, S. [2001]. Pembuatan Karbon Aktif dari
optimum didapat pada konsentrasi larutan KOH 3 N Tempurung Kelapa dengan Perlakuan Karbonat.
dan lama perendaman 4 jam, semakin lama Prosiding Seminar Nasional “Kejuangan” Teknik
perendaman daya serapnya semakin besar hingga pada Kimia, Yogyakarta.
waktu 4 jam , namun semakin lama waktu perenaman [23] Sariawan,N.R dan Wahyu, Arief.M. [2005].
daya serapnya semakin menurun hal ini dikarenakan Pembuatan Arang Aktif dari Jerami Padi Sebagai
semakin lama waktu perendaman, semakin banyak Adsorbent. Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
larutan KOH yang terserap oleh karbon kulit buah Teknologi Industri, UPN’Veteran” Yogyakarta.
mahoni sehingga pada kondisi yang maksimal [24] Sembiring, Sinaga, 2003, Arang Aktif(Pengenalan
kondisinya jenuh dengan kata lain permukaan pori- dan Proses Pembuatannya). Jurusan Teknik
porinya tertutup oleh KOH yang terserap sehingga Industri, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera
daya absorbsi karbon aktif tersebut semakin menurun. Utara.
[25] Tan,I.,A.W., Ahmad,A.L., Hamed,B.I., 2007,
KESIMPULAN ”Optimization of Preparation Condition for
activatied Carbon from Coconut Husk, Chemical
Dari hasil penelitian ini dapat diambil kesimpulan Enginering Journal, USM Malasyia. P. 1 -32
sebagai berikut : [26] www.dephut.go.id/informasi/PRL/RRL/IFSP/swie
1. Karbon aktif dapat dibuat dari kulit buah mahoni tenia_mahoni.pdt
dengan cara perlakuan perendaman dengan larutan [27] www.pikiranrakyat.com/cetak/2005/0805/04/cakra
KOH wala/
2. Semakin besar konsentrasi larutan KOH maka
absorbsi terhadap larutan Iodium semakin besar,
hasil optimum didapat pada konsentrasi 3 jam dan
B-59