Latar Belakang
Cadangan kuarsa
17 miliar ton (Ind)
193 juta ton (Kalimantan)
Kebutuhan Silikon Karbida
Luas hutan
125.817.021,96 hektar (Ind)
36.721.231,65 hektar
(Kalimantan)
Kayu
1. Limbah Kayu Jati masuk ke dryer one pass untuk dikeringkan atau dikurangi
kelembabannya dengan mekanisme counter current terhadap udara kering panas
bersuhu awal 150°C.
2. Kayu kering masuk wood crusher (sawdust maker) untuk menghasilkan butiran kayu
kering berukuran sekitar 0,3 mm.
3. udara lembab berdebu akan dialirkan menuju cyclon untuk memisahkan partikel debu
ukuran besar hingga sedang dan dilanjutkan menuju proses penyaringan debu mikro
dan udara didinginkan menggunakan wet scrubber sebelum kemudian dibuang ke
lingkungan
4. Kayu kering berukuran 0,3 mm dimasukkan ke dalam fluidbed reactor counter current
untuk dilakukan proses pirolisis dengan steam panas pada kondisi tekanan operasi
vakum (<1 atm) dan suhu operasi 700°C.
5. Keluaran proses pirolisis akan menghasilkan karbon yang siap digunakan.
Tahapan Proses Produksi Silikon
Karbida
Persiapan Peleburan
Bahan Baku dan Pencampuran Pendinginan Pengemasan
dengan Reaksi
Alat Bahan Baku Silikon Karbida Produk
Karbothermal
Pemisahan bahan
Produk diangkut
baku dari pengotor Senyawa karbon
Seluruh bahan baku bongkahan SiC yang kemudian dihaluskan
Penggilingan bahan mereduksi substansi dengan ball mill hingga
berupa pasir silika telah diproduksi
baku silikon dan silikon. Dilakukan berukuran serbuk
dan karbon didinginkan suhunya
karbon dalam tanur listrik seragam dan
dicampur dengan menggunakan cooling
Penimbangan bahan 1400oC. yard dikeringkan.
mixer untuk
sesuai kebutuhan Lalu dibawa menuju
mempermudah
komposisi SiO2+2C→Si+2CO silo penyimpanan dan
peleburan.
Pasir silka dan SiO2+3C→SiC+ 2CO dikemas di packaging
karbon 200 mesh Si+C→ SiC machinery
HIDROKARBON
CURE CEMENT
(FUEL)
Enhanced Oil
Recovery (EOR)
PEMANFAATAN EMISI GAS PEMBAKARAN
A. Pembangkit Listrik Tenaga Uap (Heat Integration)
CO2 masih dalam suhu ruang dan perlu dilewatkan kondisi kritisnya sehingga
berubah fase menjadi cair agar mempermudah transportasi.
CO2 dapat disimpan dengan dialirkan ke kerak bumi yang diapit oleh batuan
caprock, sehingga CO2 tidak terlepas ke atmosfer. Dapat pula dimanfaatkan
dalam proses Enhanced Oil Recovery (EOR)
Pilihan lainnya pabrik diintegrasikan dengan pabrik lain yang membutuhkan CO2
dalam jumlah besar ataupun CO2 cair dijual
PEMANFAATAN EMISI GAS PEMBAKARAN
C. Enhanced Oil Recovery (EOR)
EOR adalah tahap tersier dalam
penambangan minyak bumi
CO2 masih dalam suhu ruang dan perlu dilewatkan kondisi kritisnya sehingga
berubah fase menjadi cair agar mempermudah transportasi.
CO2 dapat disimpan dengan dialirkan ke kerak bumi yang diapit oleh batuan
caprock, sehingga CO2 tidak terlepas ke atmosfer. Dapat pula dimanfaatkan
dalam proses Enhanced Oil Recovery (EOR)
Pilihan lainnya pabrik diintegrasikan dengan pabrik lain yang membutuhkan CO2
dalam jumlah besar ataupun CO2 cair dijual
PEMANFAATAN EMISI GAS PEMBAKARAN
D. Hidrokarbon (Fuel)
CO2 keluar turbin bertekanan dan suhu rendah ditangkap menggunakan
bsorber berupa MEA (MEA dapat direcycle dengan menara stripper) ->
didapat CO2 konsentrat.
CO2 masih dalam suhu ruang dan perlu dilewatkan kondisi kritisnya sehingga
berubah fase menjadi cair agar mempermudah transportasi.
CO2 dapat disimpan dengan dialirkan ke kerak bumi yang diapit oleh batuan
caprock, sehingga CO2 tidak terlepas ke atmosfer. Dapat pula dimanfaatkan
dalam proses Enhanced Oil Recovery (EOR)
Pilihan lainnya pabrik diintegrasikan dengan pabrik lain yang membutuhkan CO2
dalam jumlah besar ataupun CO2 cair dijual
PEMANFAATAN EMISI GAS PEMBAKARAN
A. Membuat produk bernilai tinggi dari emisi CO2
a. Fuel (hidrokarbon) b. Curing Cement
cara kerja: Proses menghidrasi beton setelah
gas CO2 + H2 -> Hidrokarbon diaplikasikan di media. Tujuannya
menggunakan katalis ruthenium yang membentuk struktur yang lebih padat
dilapisi iron oxide. dan stabil dan tidak retak
Menghasilkan etana, propana, butana, Injeksi CO2 gas dapat meningkatkan
syngas kualitas beton dari segi daya tekan dan
membutuhkan waktu yang jauh lebih
Kekurangan: singkat (1 jam) dibanding metode
Perlu energi banyak (T proses >900 C) konvensional (berminggu-minggu)
Menghasilkan CO2 lebih banyak dari pada
yang menjadi hidrokarbon Kelemahan: Kondisi injeksi CO2
Masih dalam tahap penelitian, belum bisa membutuhkan tekanan lebih dari 40 atm
mengatur komposisi produk
Analisis XRD
Analisis XRD di samping, menunjukkan
hasil pembuatan keramik SIC yang
dibentuk pada temperatur 1300 C
menggunakan karbon yang terbuat
dari kayu meranti. Dipilih kayu dengan
referensi ini karena kadar lignin dan
selulosanya yang mendekati kayu jati.
Analisis EDX
Bahan Pelapis
Sifat Silikon Karbida yang lebih
keras daripada alumunium
namun tidak lebih brittle dari
baja.
Karakteristik
Produk
Komponen Elektrik
Sifat Silikon Karbida yang memiliki
ketahanan panas yang tinggi.
Bahan Pelapis
Silikon Karbida dapat digunakan sebagai
bahan pelapis komponen mesin.
Contohnya pelapis piston dan pelapis alat
pemotong kaca. Hal ini dapat terwujud
karena sifat mekanis silikon karbida yang
keras. Tetapi, silikon karbida juga memiliki
kekurangan yaitu mudah patah bila
digunakan sebagai bahan pelapis.
Perhitungan Sales
Hasil Produksi : 100.000 ton
harga : 900 dollar/ton
total harga jual : 12000 dollar
sales : Rp.405000001
2. Working Capital and Generak Expense
Terima kasih!