Makalah Agama Kelompok 2
Makalah Agama Kelompok 2
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur atas Rahmat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya kami dapat
menyelesikan tugas makalah yang berjudul Etika Kristen terhadap pergaulan
kelompok dengan tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari
Bapak Ardikal Bali,MA, M,Th pada matakuliah Pendidikan Agama Kristen. Selain
itu,makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang etika Kristen
terhadap pergaulan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terimakasih kepada Bapak Ardi Bali MA,M Th, selaku dosen
mata kuliah pendidikan agama Kristen yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan.Kami juga mengucapkan terimakasih
kepada semua pihak yang telah membantu kami dan memberikan sebahagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari,makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu,kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat berguna untuk kehidupan
masyarakat mendatang
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER…………………………………………………………………………….1
KATA PENGANTAR…………………………………………………….……….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………….………3
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………………………4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………...4
C. Tujuan……………………………………………………………………….5
D. Signifikansi Penulisan………………………………………………………...5
BAB II PEMBAHASAN
B. Refleksi Kritis……………………………………........................................ 11
A. Kesimpulan…………………………………………………………………13
B. Saran…………………………………………………………………………14
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………15
3
BAB I
PENDAHULUAN
B. RUMUSAN MASALAH
4
C. TUJUAN PENULISAN
D. SIGNIFIKANSI PENULISAN
5
BAB II
ANALISIS
Kata etika asalnya dari beberapa kata Yunani yang hampir sama dengan bunyinya,
yaitu ethos atau ta ethika. Kata ethos artinya kebiasaan, adat. Kata etjos dan ethikos
lebih berarti kesusilaan, perasaan batin, atau kecenderungan hati dengan mana
seseorang melaksanakan sesuatu perbuatan. Apa yang dimaksud dengan Etika
dinyatakan dalam Bahasa Indonesia dengan tepat oleh kesusilaan. Kata “sila” yang
terdapat dalam bahasa Sansekerta dan kesusasteraan Pali dalam kebusayaan Buddha ,
mempunyai banyak arti. Pertama sila berarti norma (kaidah), peraturan hidup ,
perintah. Kedua , kata ini menyatakan pula keadaan batun terhadap peraturan hidup ,
hingga dapat berarti juga : baik, bagus. Kata ini pertama menunjukkan norma dan
menerangkan bahwa norma itu baik. Kedua, menunjukkan sikap terhadap norma itu
dan menyatakan bahwa perikelakuan harus sesuai dengan norma. Karena itu kata
kesusilaan tepat untuk menyatakan pengertian Etika.
Di pandang dari sudut kepercayaan pada hukum Taurat dan Injil Allah, maka
haruslah: segala yang dikehendaki Allah, itulah yang baik. Itulah pokok Etika
Teologi. Menurut pendapat kami, dogmatika ialah suatu teologi yang memikirkan
tentang isi iman: Kasih Allah Bapa, anugerah Allah Anak dan persekutuan dengan
Roh Kudus. Demikian pula dengan Etika Kristen pun memikirkan tentang kehendak
Allah yang dinyatakan, hukum-hukum Taurat Allah, Pendamai, Pembebas, hukum-
hukum Allah Bapa, Allah Anak dan Roh Kudus. Karena itulah Etika Teologis,
menurut asas-asasnya, termasuk dogmatika. Ia sebagian merupakan dari dogmatika,
hubungannya tidak dapat diputuskan. Tetapi karena alasan-alasan yang praktis,
dogmatika dan Etika itu kita beda-bedakan, walaupun pada asasnya kedua mata
pelajaran itu. Dalam 1 Yohanes 4:19 tertulis: “Kita mengasihi, karena Allah lebih
6
dahulu mengasihi kita.” Pokok Dogmatika ialah Allah lebih dulu mengasihi kita.
Pokok Etika ialah: Kita mengasihi (Allah). Demikianlah Etika tidak mendahului
dogmatika, tetapi dogmatikalah yang lebih dahulu daripada Etika.
Remaja adalah satu periode dari masa awal kana-kanak hingga masa awal
dewasa. Masa remaja tidak bisa disebut sudah dewasa tidak juga disebut anak-anak.
Menurut Yudrik Jahya, masa remaja adalah transisi perkembangan dari massa kana-
kanak dan dewasa yang secara umum dimulai usia 12 atau 13 tahun dan berakhir
saat usia mencapai belasan tahun atau awal 20 tahun. Awal masa remaja ditandai
dengan mulai timbul gejala-gejala atau perubahan fisik dan psikis. Masa adolesensi
atau masa remaja ialah masa pubertas dalam arti luas “menemukan identitas” atau
sebaliknya “kekaburan peran” secara umum pada fase ini mempunyai banyak
kesulitan, sering merasa dirinya asing. Periode berinteraksi dengan teman (bukan
orang tua). Hal negative dari fase ini ialah identitas masih kabur orangtua harus
memperhatikan dan menolong anak remaja “orangtua jangan bersikap terlalu keras
dan juga tidak hanya memberikan nasehat saja “
7
Masa remaja merupakan suatu kelangsungan hidup dari tahap-tahap
kehidupan. Maka pembentukan spiritual terhadap anak remaja pun sangat penting
“dalam hal ini orangtua harus menjadi pemimpin yang baik, yaitu pemimpin yang
ada di te ngah- tengah”. Demikian juga halnya dengan peranan gereja sangat penting
dalam menolong mereka menemukan jati diri mereka (remaja)
Alkitab mengajarkan bahwa sebagai remaja kristen, tubuh kita adalah bait
Allah yang hidup. Paulus amat memperhatikan perbuatan dan tingkah laku orang
kristen. Ia berkata kepada orang-orang kristen di Korintus demikian “ Tidak taukah
kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam didalam kamu?”
(1Kor 3:16). Kemudian ia berkata lebih lanjut “Atau tidak taukah kamu, bahwa
tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam didalam kamu, Roh kudus yang kamu
peroleh dari Allah, dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?” (1Kor 6:19). Bagi
remaja dunia, tubuh adalah alat untuk melampiaskan nafsu. Tetapi bagi remaja
kristen, tubuh ialah bait Allah yang kudus sehingga remaja kristen sepatutnya hidup
dalam kekudusan. Ketika kita percaya Tuhan Yesus sebagai Juruselamat, kita
dimetraikan oleh Roh Kudus. Kita dipanggil untuk meninggalkan semua kebiasaan
yang dapat memperhamba kita tetap hidup dalam dosa, supaya kita dapat hidup dalam
kekudusan. Apakah ada dosa-dosa yang membelenggu kita seperti pesta-pora,
mabuk, judi, narkoba? . kita perlu memohon kepada Tuhan agar kuasa Roh Kudus
memampukan kita untuk lepas dari perbuatan-perbuatan dosa yang memperhamba
kita. Menurut remaja dunia, pesta-pora, mabuk, judi dan narkoba selayaknya adalah
hal yang normal atau biasa-biasa saja. Tetapi menurut Alkitab semua itu
memperbudak kehidupan kita sehingga kita hidup dalam belenggu dosa. Remaja
Kristen yang pada umumnya takut akan Tuhan yang pada dasarnya hidup dalam
terang yang diharapkan akan senantiasa menjadi terang dan garam di lingkungan di
mana kita berada seperti perintah atau kehendak Tuhan.
8
Pergaulan bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana
“bebas” yang dimaksud adalah proses bergaul dengan orang lain melewati batas-batas
norma yang ada. Pergaulan bebas pun melanggar perintah Tuhan. Secara implisit
dalam Alkitab kita bisa memahami bagaimana Tuhan murka karena free sex,
clubbing, pemakaian narkoba, balapan liar, dan minum minuman beralkohol. “Atau
tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam
kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, – dan bahwa kamu bukan milik
kamu sendiri?” (1 Korintus 6: 19). Ayat ini mengingatkan kita untuk menjaga tubuh
kita sebagai bait Roh Kudus, sedangkan pergaulan bebas (free sex, clubbing,
pemakaian narkoba, balapan liar, minum minuman beralkohol) adalah tindakan-
tindakan yang akan merusak tubuh kita. “Janganlah kamu sesat: Pergaulan buruk
merusak kebiasaan yang baik.” (1 Korintus 15 : 3). Ayat ini menunjukkan kepada kita
pergaulan bebas akan merusak karakter kita, bahkan sesuatu yang baik dari dalam diri
seseorang akan menjadi buruk akibat pergaulan buruk tersebut.
9
mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Dijelaskan dalam ayat ini bahwa
orang-orang yang melakukan percabulan dan perzinahan (seks bebas), pesta
pora (clubbing/dugem) minum minuman beralkohol (mabuk-mabukan),
tidak dapat masuk masuk ke dalam kerajaan sorga.
3. 1 Korintus 6 : 9-10 tertulis, “Atau tidak tahukah kamu, bahwa orang-orang
yang tidak adil tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah?
Janganlah sesat! Orang cabul, penyembah berhala, orang berzinah, banci,
orang pemburit, pencuri, orang kikir, pemabuk, pemfitnah dan penipu tidak
akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.” Orang-orang yang melakukan
percabulan dan perzinahan tidak dapat mewarisi Kerajaan Allah.
4. 1 Korintus 6 : 13 – 20 menjelaskan bahwa seks bebas adalah sebuah dosa
terhadap dirinya sendiri dan berarti dosa terhadap Roh Kudus yang diam di
dalam orang Kristen.
5. Efesus 5 : 18 tertulis, “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena
anggur menimbulkan hawa nafsu,…” Kata bahasa Yunani untuk “hawa
nafsu” berarti “hidup yang disia-siakan, tidak bermoral; tidak bersusila,
berfoya-foya” Seorang Kristen juga harus menjauhkan diri dari kemabukan.
6. 1 Korintus 3 : 16 tertulis, “Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait
Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu?”. Balapan liar akan
mempertaruhkan nyawa, yang berarti melakukan hal yang membahayakan
tubuh sebagai bait Roh Kudus.
Dari beberapa ayat diatas, dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas adalah
sesuatu yang dilarang oleh Tuhan. Kita harus membuat menjaga diri dan tubuh
sebagai bait Roh Kudus.
10
B. REFLEKSI KRITIS
Etika Kristen mengajarkan kita untuk bergaul secara sehat, bukan bergaul secara
bebas dan tidak dikontrol. Pergaulan yang sehat adalah pergaulan yang tidak terjebak
dalam dua kutub yang ekstrem, yaitu terlalu sensitif (menutup diri) atau terlalu bebas.
Semestinya lebih di tekankan kepada hal-hal positif, seperti untuk mempertegas
eksistensi diri atau guna menjalin persaudaraan serta menambah wawasan. Prinsip
dasar pergaulan yang sehat ialah :
1. Saling menyadari bahwa semua orang saling membutuhkan.
2. Hubungan memberikan nilai positif bagi kedua belah pihak
3. Saling menghormati dan menghargai.
4. Tidak berprasangka buruk
5. Saling memahami perbedaan
6. Saling memberikan nasihat
Biarlah pergaulan kita berfondasikan firman Tuhan agar supaya iman kita tidak goyah dan
kita tidak akan menyimpang dari apa yang menjadi kehendak Tuhan karena seperti Mazmur 1:1
mengatakan “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak
berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan pencemooh”. Sudah jelas,
dan dapat kita pahami bahwa ketika kita tetap ada dalam lintasan yang tepat, kita akan selalu
berbahagia dan itupun adalah janji Tuhan kepada kita yang taat dan setia kepada-Nya. Dan
hendaklah kita selalu berpegang teguh kepada-Nya sehingga kita dapat disebut “Generasi
penakluk” yang dapat menaklukan segala bentuk kuasa kegelapan yang ingin menjatuhkan kita,
dan kiranya kita dapat menjadi “Generasi Penikmat Janji Tuhan” karena Tuhan takan pernah
ingkar janji dan janji-Nya adalah janji yang murni seperti isi dari Mazmur 12:7-8 “Janji Tuhan
adalah janji yang murni, bagaikan perak yang teruji, tujuh kali dimu rnikan dalam dapur
peleburan ditanah. Engkau, Tuhan, yang akan menepatinya, Engkau akan menjaga kami
senantiasa terhadap angkatan ini”. Dan biarlah kita menjadi seorang yang teladan seperti yang
dikatakan dalam firman Tuhan “Jangan seorangpun menganggap engkau rendah karena
11
engkau muda. Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah
lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu” (1 Tim 4:12)
12
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Di era globalisasi seperti sekarang ini, pergaulan semakin meluas atau mendunia.
Di tengah perkembangan zaman tantangan bagi remaja semakin berat. Tidak bisa
dipungkiri bahwa remaja terkena imbas dari teknologi yang semakin canggih. Banyak
budaya yang masuk mempengaruhi budaya yang kita yang bisa memberikan dampak
negative terhadap pergaulan remaja. Gereja dipanggil untuk bertindak memperhatikan
peran remaja dalam organisasi gereja. Namun hal ini tidak sesuai dengan kenyataan
yang ada , seringkali gereja tidak memposisikan kaum remaja segabaimana
seharusnya dalam gereja. Untuk mengatasi pergaulan bebas remaja Kristen sebagai
pelayan Tuhan harus memberikan bimbingan dan pengajaran kepada remaja. Pelayan
Tuhan memberikan contoh pada remaja Kristen, memberikan prinsip gaya hidup yang
memberi diri dan profesionalitas sebagai remaja Kristen untuk Tuhan.Pergaulan
bebas adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, yang mana “bebas” yang
dimaksud adalah proses bergaul dengan orang lain melewati batas-batas norma yang
ada. Pergaulan bebas pun melanggar perintah Tuhan. Secara implisit dalam Alkitab
kita bisa memahami bagaimana Tuhan murka karena free sex, clubbing, pemakaian
narkoba, balapan liar, dan minum minuman beralkohol.
Dari beberapa ayat Alkitab dapat disimpulkan bahwa pergaulan bebas adalah
sesuatu yang dilarang oleh Tuhan. Kita harus membuat menjaga diri dan tubuh
sebagai bait Roh Kudus.
13
B. SARAN
Sebagai seorang remaja kita bisa saja bergaul dengan siapa saja tetapi kita harus
tahu dengan siapa kita berteman dan tahu batasan batasan dalam bergaul, sehingga
kita bisa mengontrol diri dalam pergaulan agar tidak terjerumus dalam pergaulan
bebas. Seorang remaja juga sebaiknya memahami dan memperkuat iman, agar dapat
menhindari diri dari pergaulan bebas.
14
DAFTAR PUSTAKA
- Alkitab.
- https://www.facebook.com/Renungan-198306506983036/?fref=nf
- Buku Sumber Air Hidup
15