Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

“Akuntansi Untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi (PSAK) NO. 15”


Akuntansi Keuangan
Dosen : Intan Rahma Sari, S.E., M.Ak

Nama : Frida Yollanda


NIM : 191011200854
Kelas : 03SAKE03

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2020

Jl. Surya Kencana No.1 , Pamulang Barat, Kec. Pamulang, Kota Tangerang
Selatan, Banten 15417
KATA
PENGANTAR

Segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan rahmat
dan karuniaNya. Saya dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Guna memenuhi tugas
mandiri mata kuliah “Akuntansi Keuangan”. Pada jurusan Progam Studi Akuntansi Universitas
Pamulang. Adapun judul makalah adalah “Persyaratan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 15
Akuntansi Untuk Investasi Dalam Perusahaan Asosiasi”.
Pada kesempatan kali ini perkenankan penulis dengan segala rasa hormat menyampaikan
terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Drs. H. Darsono, Selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya
2. Bapak Dr. H. Dayat Hdayat, M.M., Selaku Rektor Universitas Pamulang
3. Bapak Dr. Nurzaman, M.M., M.Si., Selaku Wakil Rektor Universitas Pamulang
4. Ibu Effriyanti, SE,Ak, M.Si, CA, Selaku Kaprodi Akuntansi
5. Ibu Intan Rahma Sari, S.E., M.Ak, Selaku Dosen Pembimbingan dari Mata Kuliah Akuntansi
Keuangan.
6. Dan Rekan Mahasiswa/i Kelas 03SAKE13 Reguler C Sabtu.
Makalah ini disusun dengan segala kemampuan yang ada pada penulis. Namun paenulis
menyadari bahwa pengetahuan yang penulis miliki belum luas. Sehingga makalah ini masih jauh dari
kata sempurna oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
maembangun untuk kaesempurnaan makalah ini.

Jakarta, 03 Desember 2020

ii
DAFTAR ISI
MAKALAH........................................................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................ ii
BAB I ................................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
A. LATAR BELAKANG ............................................................................................................. 1
B. TUJUAN .................................................................................................................................. 1
C. RUANG LINGKUP MATERI................................................................................................ 1
BAB II ................................................................................................................................................ 2
PEMBAHASAN................................................................................................................................... 2
A. PENGARUH SIGNIFIKAN ................................................................................................... 2
B. METODE EKUITAS .............................................................................................................. 3
C. PENERAPAN METODE EKUITAS ..................................................................................... 3
BAB III ............................................................................................................................................... 9
PENUTUP .......................................................................................................................................... 9
A. Kesimpulan ............................................................................................................................. 9
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Analisis terhadap nilai saham penting dilakukan oleh seorang investor,
terutama berkaitan dengan dividen dan earning yang diharapkan dari perusahaan di
masa yang akan datang. Besarnya dividen dan earning yang diharapkan dari suatu
perusahaan akan tergantung dari prospek keuntungan yang dimiliki perusahaan.
Karena prospek perusahaan sangat tergantung dari keadaan ekonomi secara
keseluruhan, maka analisis penilaian saham yang dilakukan investor juga harus
memperhitungkan beberapa variabel makro yang mempengaruhi kemampuan
perusahaan menghasilkan laba.
Dalam praktek sehari-hari, tidak jarang ditemukan keragu-raguan dari praktisi
akuntansi perusahaan dalam membukukan penyertaan saham perusahaan. Misalnya PT
A memiliki penyertaan saham di PT B sebesar 40 %, apakah pencatatannya harus
menggunakan metode biaya perolehan, metode ekuitas ataukah metode konsolidasi ?
PSAK No. 15 mengatur mengenai pencatatan akuntansi atas penyertaan saham
tersebut. Terdapat syarat-syarat dan ketentuan yang harus diperhatikan terlebih dahulu
agar tidak keliru dalam menerapkan metode akuntansi yang paling tepat atas
penyertaan saham perusahaan seperti contoh di atas.

B. TUJUAN
Untuk mengatur perlakuan akuntansi investasi pada entitas asosiasi dan
mengatur persyaratan penerapan metode ekuitas atas akuntansi investasi pada entitas
asosiasi dan ventura bersama.

C. RUANG LINGKUP MATERI

Diterapkan oleh seluruh entitas yang merupakan investor dengan pengendalian


bersama atau pengaruh signifikan atas investee.

Pernyataan ini tidak mengatur:

(a) investasi pada anak perusahaan;


(b) investasi pada joint venture;
(c) goodwill, hak paten, trademarks dan aktiva yang serupa;
(d) finance leases sebagaimana didefinisikan pada Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan No. 30 tentang Akuntansi Sewa Guna Usaha; dan
(e) investasi Dana Pensiun dan perusahaan asuransi jiwa.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGARUH SIGNIFIKAN
Jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (contohnya
melalui entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka entitas dianggap
memiliki pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas
tidak memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika entitas memiliki, secara
langsung maupun tidak langsung (contohnya melalui entitas anak), kurang dari 20%
hak suara investee, maka entitas dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali
pengaruh signifikan tersebut dapat dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial
atau mayoritas oleh investor lain tidak menghalangi entitas untuk memiliki pengaruh
signifikan.
Keberadaan pengaruh signifikan oleh entitas umumnya dibuktikan dengan
satu atau lebih cara berikut ini:
a) Keterwakilan dalam dewan direksi dan dewan komisaris atau organ setara
di investee,
b) Partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan, termasuk partisipasi
dalam pengambilan keputusan tentang dividen atau distribusi lain,
c) Adanya transaksi material antara entitas dengan investee,
d) Pertukaran personil manajerial, atau
e) Penyediaan informasi teknis pokok.
Entitas dapat memiliki waran, opsi beli saham, instrumen utang atau
instrumen ekuitas yang dapat dikonversi menjadi saham biasa, atau instrumen sejenis
lain yang memiliki potensi (jika dilaksanakan atau dikonversi) untuk menambah hak
suara entitas atau mengurangi hak suara pihak lain atas kebijakan keuangan dan
operasional entitas lainnya (yaitu hak suara potensial). Keberadaan dan dampak dari
hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, termasuk hak
suara potensialyang dimiliki oleh entitas lain, dipertimbangkan ketika menilai apakah
entitas memiliki pengaruh signifikan. Hak suara potensial saat ini tidak dapat
dilaksanakan atau dikonversi ketika, sebagai contoh, hak suara tersebut tidak dapat
dilaksanakan atau dikonversi sampai dengan suatu tanggal di masa depan atau sampai
terjadinya suatu peristiwa di masa depan.
Dalam menilai apakah hak suara potensial berkontribusi terhadap
pengaruh signifikan, entitas menguji seluruh fakta dan keadaan (termasuk syarat
pelaksanaan hak suara potensial dan pengaturan kontraktual lain apakah
dipertimbangkan secara individual atau dalam kombinasi) yang mempengaruhi hak
potensial, kecuali intensi manajemen dan kemampuan keuangan untuk melaksanakan
atau mengkonversi hak potensial tersebut.
Entitas kehilangan pengaruh signifikan atas investee ketika entitas
kehilangan kekuasaan untuk berpartisipasi dalam keputusan kebijakan keuangan dan
operasional investee. Hilangnya pengaruh signifikan dapat terjadi dengan atau tanpa
perubahan dalam tingkat kepemilikan secara absolut atau relatif. Hal ini dapat terjadi,
sebagai contoh, ketika entitas asosiasi menjadi subjek pengendalian pemerintah,
pengadilan, administrator, atau regulator. Hal ini dapat juga terjadi sebagai hasil dari
suatu pengaturan kontraktual.

2
B. METODE EKUITAS
Dalam metode ekuitas, pengakuan awal investasi pada entitas asosiasi
atau ventura bersama diakui sebesar biaya perolehan, dan jumlah tercatat tersebut
ditambah atau dikurang untuk mengakui bagian investor atas laba rugi investee setelah
tanggal perolehan. Bagian investor atas laba rugi investee diakui dalam laba rugi
investor. Penerimaan distribusi dari investee mengurangi nilai tercatat investasi.
Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga mungkin dibutuhkan untuk
perubahan untuk perubahan dalam proporsi bagian investor atas investee yang timbul
dari penghasilan komprehensif lain investee. Perubahan tersebut termasuk perubahan
yang timbul dari revaluasi aset tetap dan selisih penjabaran valuta asing. Bagian
investor atas perubahan tersebut diakui dalam penghasilan komprehensif lain investor.
Pengakuan penghasilan yang didasarkan pada distribusi yang diterima tidak
dapat menjadi ukuran yang cukup atas penghasilan yang diperoleh oleh investor atas
investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama karena distribusi yang diterima
memiliki hubungan yang rendah dengan kinerja entitas asosiasi atau ventura bersama.
Karena investor memiliki pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas
investee, maka investor memiliki andil dalam kinerja entitas asosiasi atau ventura
bersama, dan sebagai hasilnya, memperoleh imbal hasil atas investasinya. Investor
mencatat bagiannya dengan memperluas lingkup laporan keuangannya dengan
mencakup bagiannya atas laba rugi investee. Sebagai hasilnya, penerapan metode
ekuitas memberikan pelaporan yang lebih informatif atas aset neto dan laba rugi
investor.
Ketika terdapat hak suara potensial atau derivatif lain yang mengandung
hak suara potensial, kepentingan entitas dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama ditentukan semata-mata berdasarkan bagian kepemilikan yang ada dan
tidak mencerminkan kemungkinan pelaksanaan atau konversi hak suara potensial
dan instrumen derivatif lain, kecuali paragraf 13 diterapkan.
Dalam beberapa keadaan, entitas memiliki, secara substansi, kepemilikan
yang saat ini sebagai hasil dari suatu transaksi yang saat ini memberinya akses kepada
imbal hasil yang berhubungan dengan bagian kepemilikan. Dalam keadaan tersebut,
proporsi yang dialokasikan kepada entitas ditentukan dengan memperhitungkan
pelaksanaan akhir hak suara potensial dan instrumen derivatif lain yang saat ini
memberikan entitas akses terhadap imbal hasil.

C. PENERAPAN METODE EKUITAS


Entitas dengan pengendalian bersama atau pengaruh signifikan atas
investee mencatat investasinya pada entitas asosiasi atau ventura bersama dengan
menggunakan metode ekuitas, kecuali jika investasi tersebut memenuhi syarat
pengecualian penerapan metode ekuitas.

Pengecualian Penerapan Metode Ekuitas


Ketika investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama dimiliki oleh,
atau dimiliki secara tidak langsung melalui, entitas yang merupakan organisasi modal
ventura atau reksa dana, unit perwalian dan entitas serupa termasuk dana asuransi
terkait investasi entitas dapat memilih untuk mengukur investasi pada entitas asosiasi
dan ventura bersama tersebut pada nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK
55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran.

3
Ketika entitas memiliki investasi pada entitas asosiasi, yang sebagiannya
dimiliki secara tidak langsung melalui organisasi modal ventura, atau reksa dana, unit
perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi, entitas tersebut
dapat memilih untuk mengukur bagian dari investasi pada entitas asosiasi tersebut pada
nilai wajar melalui laba rugi sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan
dan Pengukuran terlepas dari apakah organisasi modal ventura, atau reksa dana,
unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait investasi, memiliki
pengaruh signifikan atas bagian dari investasi tersebut. Jika entitas membuat pilihan
tersebut, maka entitas menerapkan metode ekuitas untuk setiap bagian yang tersisa dari
investasi pada entitas asosiasi yang tidak dimiliki melalui organisasi modal ventura
atau reksa dana, unit perwalian dan entitas sejenis termasuk dana asuransi terkait
investasi.

Klasifikasi sebagai Dimiliki untuk Dijual


Entitas menerapkan PSAK 58: Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan untuk investasi, atau sebagian dari investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama yang memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan
sebagai dimiliki untuk dijual. Sisa bagian dari investasi pada entitas asosiasi atau
ventura bersama yang belum diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual terjadi.
Setelah pelepasan terjadi entitas mencatat bagian yang tersisa dalam entitas asosiasi
atau ventura bersama sesuai dengan PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran kecuali bagian yang tersisa tetap menjadi entitas asosiasi atau ventura
bersama, dalam kasus ini entitas menggunakan metode ekuitas.
Ketika investasi, atau bagian dari investasi, pada entitas asosiasi atau
ventura bersama yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual tidak
lagi memenuhi kriteria untuk diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dujial, investasi
tersebut dicatat dengan menggunakan metode ekuitas secara retrospektif sejak tanggal
klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual. Laporan keuangan untuk periode sejak
klasifikasi sebagai dimiliki untuk dijual harus disesuaikan.

Penghentian Penggunaan Metode Ekuitas


Entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal
ketika investasinya berhenti menjadi investasi pada entitas asosiasi atau ventura
bersama sebagai berikut:
a) Jika investasi menjadi entitas anak, maka entitas mencatat investasinya
sesuai dengan PSAK 22: Kombinasi Bisnis dan PSAK 65: Laporan Keuangan
Konsolidasian.
b) Jika sisa kepentingan dalam entitas asosiasi atau ventura bersama merupakan
aset keuangan, maka entitas mengukur sisa kepentingan tersebut pada nilai
wajar. Nilai wajar dari sisa kepentingan dianggap sebagai nilai wajar pada
saat pengakuan awal sebagai aset keuangan sesuai dengan PSAK 55:
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Entitas mengakui dalam laba
rugi selisih antara:
a. Nilai wajar sisa kepentingan dan hasil dari pelepasan sebagian kepentingan
pada entitas asosiasi atau ventura bersama; dan
b. Jumlah tercatat investasi pada tanggal penggunaan metode
ekuitas dihentikan.

4
c) Ketika entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas, entitas mencatat
seluruh jumlah yang sebelumnya telah diakui dalam penghasilan komprehensif lain
yang terkait dengan investasi tersebut menggunakan dasar perlakuan yang sama
dengan yang disyaratkan jika investee telah melepaskan secara langsung aset
dan liabilitas terkait.

Oleh karena itu, jika keuntungan atau kerugian yang sebelumnya telah
diakui dalam penghasilan komprehensif lain oleh investee akan direklasifikasi ke laba
rugi pada saat pelepasan aset atau liabilitas yang terkait, maka entitas mereklasifikasi
keuntungan atau kerugian dari ekuitas ke laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi)
ketika penggunaan metode ekuitas dihentikan. Sebagai contoh, jika entitas asosiasi
atau ventura bersama memiliki jumlah kumulatif dari selisih kurs yang terkait dengan
kegiatan usaha luar negeri dan entitas menghentikan penggunaan metode ekuitas, maka
entitas mereklasifikasi keuntungan atau kerugian yang telah diakui sebelumnya
dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan kegiatan usaha luar negeri
tersebut ke laba rugi.
Jika investasi pada entitas asosiasi menjadi investasi pada ventura bersama
atau sebaliknya investasi pada ventura bersama menjadi investasi pada entitas
asosiasi, maka entitas melanjutkan penerapan metode ekuitas dan tidak mengukur
kembali kepentingan yang tersisa.

Perubahan dalam Bagian Kepemilikan


Jika bagian kepemilikan entitas pada entitas asosiasi atau ventura
bersama berkurang, tetapi entitas tetap menerapkan metode ekuitas, maka entitas
mereklasifikasi ke laba rugi proporsi keuntungan atau kerugian yang telah diakui
sebelumnya dalam penghasilan komprehensif lain yang terkait dengan pengurangan
bagian kepemilikan tersebut jika keutungan atau kerugian tersebut disyaratkan untuk
direklasifikasi ke laba rugi atas pelepasan aset liabilitas yang terkait.

Prosedur Metode Ekuitas


Banyak prosedur yang sesuai untuk penerapan metode ekuitas yang
serupa dengan prosedur konsolidasi sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 65:
Laporan Keuangan Konsolidasian. Selanjutnya, konsep yang mendasari prosedur
yang digunakan dalam pencatatan perolehan entitas anak digunakan dalam pencatatan
untuk perolehan investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
Bagian kelompok usaha pada entitas asosiasi atau ventura bersama
merupakan penggabungan kepemilikan entitas induk dan entitas anaknya pada entitas
asosiasi atau ventura bersama tersebut. Kepemilikan entitas asosiasi lain atau ventura
bersama dalam kelompok usaha diabaikan untuk tujuan ini. Jika entitas asosiasi atau
ventura bersama memiliki entitas anak, entitas asosiasi, atau ventura bersama, maka
laba rugi, penghasilan komprehensif lain dan aset neto yang dicatat dengan
menerapkan metode ekuitas merupakan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan
entitas asosiasi atau ventura bersama (termasuk bagian entitas asosiasi atau ventura
bersama atas laba rugi, penghasilan komprehensif lain, dan aset neto dari entitas
asosiasi ventura bersama), setelah penyesuaian yang diperlukan terhadap dampak
penyeragaman kebijakan akuntansi.

5
Keuntungan dan kerugian yang dihasilkan dari transaksi “hilir” dan “hulu”
antara entitas (termasuk entitas anak yang dikonsolidasi) dan entitas asosiasinya atau
ventura bersamanya diakui dalam laporan keuangan entitas tersebut hanya sebesar
bagian investor lain dalam entitas asosiasi atau ventura bersama. Transaksi “hilir”
adalah, sebagai contoh penjualan aset dari entitas asosiasi atau ventura bersama kepada
investor. Transaksi “hulu” adalah, sebagai contoh, penjualan atau kontribusi aset dari
investor kepada entitas asosiasinya atau ventura bersamanya. Bagian investor atas
keuntungan atau kerugian entitas asosiasi atau ventura bersama yang dihasilkan dari
transaksi tersebut dieleminasi.
Ketika transaksi “hulu” memberikan bukti penurunan nilai realisasi neto dari
aset yang akan dijual atau dikontribusikan, atau kerugian penurunan nilai aset tersebut,
maka kerugian tersebut diakui secara penuh oleh investor. Ketika transaksi “hilir”
memberikan bukti kerugian penurunan nilai realisasi neto dari aset yang akan dibeli
atau penurunan nilai aset tersebut, investor mengakui sebesar bagiannya dalam
kerugian tersebut.
Kontribusi aset nonmoneter untuk entitas asosiasi atau ventura bersama
dalam pertukaran dengan kepemilikan ekuitas dalam entitas asosiasi atau ventura
bersama dicatat, kecuali jika kontribusi tersebut tidak memiliki substansi komersial,
sebagaimana dijelaskan dalam PSAK 16: Aset Tetap. Jika kontribusi tidak memiliki
substansi komersial, maka keuntungan atau kerugian dianggap belum direalisasi dan
tidak diakui. Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi tersebut dieliminasi dari
investasi tercatat dengan menggunakan metode ekuitas dan tidak disajikan sebagai
keuntungan atau kerugian tangguhan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian
entitas atau dalam laporan posisi keuangan entitas yang di dalamnya investasi dicatat
dengan menggunakan metode ekuitas.
Jika entitas menerima aset moneter maupun nonmoneter, selain
menerima kepemilikan ekuitas di entitas asosiasi atau ventura bersama, maka entitas
mengakui secara penuh dalam laba rugi bagian dari keuntungan atau kerugian atas
kontribusi nonmoneter yang terkait dengan aset moneter maupun nonmoneter yang
diterima.
Investasi dicatat dengan menggunakan metode ekuitas sejak tanggal
investasi tersebut memenuhi definisi entitas asosiasi atau ventura bersama. Pada saat
perolehan investasi, setiap selisih antara biaya perolehan investasi dengan bagian
entitas atas nilai wajar neto aset dan liabilitas teridentifikasi dari investee dicatat
dengan cara sebagai berikut:
a) Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi atau ventura bersama termasuk dalam
jumlah tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
b) Setiap selisih lebih bagian entitas atas nilai wajar neto aset dan
liabilitas teridentifikasi dari investee terhadap biaya perolehan investasi
dimasukkan sebagai penghasilan dalam menentukan bagian entitas atas laba rugi
entitas asosiasi atau ventura bersama pada periode investasi diperoleh.

Penyesuaian terhadap bagian entitas atas laba rugi entitas asoisasi atau
ventura bersama setelah perolehan dilakukan untuk mencatat, sebagai contoh,
penyusutan dari aset yang tersusutkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal
perolehan. Serupa dengan hal tersebut, penyesuaian terhadap bagian entitas atas laba
rugi entitas asosiasi atau ventura bersama setelah perolehan dilakukan untuk rugi
penurunan nilai yang diakui oleh entitas asosiasi, misalnya goodwill atau aset tetap.

6
Laporan keuangan terkini entitas asosiasi atau ventura bersama yang
tersedia digunakan oleh entitas dalam menerapkan metode ekuitas. Jika akhir periode
pelaporan entitas berbeda dengan entitas asosiasi atau ventura bersama, maka entitas
asosiasi atau ventura bersama menyajikan (untuk digunakan oleh entitas) laporan
keuangan dengan tanggal yang sama dengan laporan keuangan entitas, kecuali hal
tersebut tidak praktis.
Ketika laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama yang
digunakan dalam menerapkan metode ekuitas disusun berbeda dari tanggal entitas,
maka penyesuaian dilakukan terhadap dampak dari transaksi atau peristiwa signifikan
yang terjadi di antara tanggal laporan keuangan entitas asosiasi atau ventura bersama
dengan tanggal laporan keuangan entitas. Dalam setiap kasus, perbedaan antara akhir
periode pelaporan entitas asosiasi atau ventura bersama dengan akhir periode
pelaporan entitas tidak lebih dari tiga bulan. Jangka waktu periode pelaporan dan setiap
perbedaan antara akhir periode pelaporan adalah sama dari periode ke periode.
Laporan keuangan entitas disusun dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa.
Jika entitas asosiasi atau ventura bersama menggunakan kebijakan akuntansi
yang berbeda dengan entitas untuk transaksi dan peristiwa dalam keadaan serupa,
maka penyesuaian dilakukan untuk menyamakan kebijakan akuntansi entitas asosiasi
atau ventura bersama dengan kebijakan akuntansi entitas ketika laporan keuangan
entitas asosiasi atau ventura bersama tersebut digunakan oleh entitas dalam
menerapkan metode ekuitas.
Jika entitas asosiasi atau ventura bersama menerbitkan saham preferen
kumulatif yang dimilikioleh pihak selain entitas dan diklasifikasikan sebagai ekuitas,
maka entitas menghitung bagiannya atas laba rugi setelah penyesuaian dividen atau
saham tersebut, terlepas apakah dividen tersebut telah atau belum diumumkan.

Rugi Penurunan Nilai


Setelah menerapkan metode ekuitas, termasuk pengakuan kerugian
entitas asosiasi atau ventura bersama, entitas menerapkan persyaratan dalam PSAK
55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran untuk menentukan apakah
dibutuhkan untuk mengakui tambahan rugi penurunan nilai dengan memperlihatkan
investasi neto entitas pada entitas asosiasi atau ventura bersama.
Entitas juga menerapkan persyaratan dalam PSAK 55: Instrumen Keuangan
Pengakuan dan Pengukuran untuk menentukan apakah setiap tambahan rugi
penurunan nilai diakui dengan memperhatikan bagian entitas pada entitas asosiasi atau
ventura bersama yang bukan merupakan bagian dari investasi neto dan jumlah rugi
penurunan nilai.
Karena goodwill yang membentuk bagian dari nilai tercatat investasi pada
entitas asosiasi atau ventura bersama tidak diakui secara terpisah, maka tidak
dilakukan pengujian penurunan nilai secara terpisah dengan menerapkan persyaratan
pengujian penurunan nilai goodwill dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset. Sebagai
gantinya, seluruh nilai tercatat investasi penurunan nilai berdasarkan PSAK 48 sebagai
suatu aset tunggal, dengan membandingkan antara jumlah terpulihkan (mana yang
lebih tinggi antara nilai pakai dan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual) dengan
jumlah yang tercatatnya, kapanpun penerapan persyaratan dalam PSAK 55: Instrumen
Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran mengindikasikan bahwa investasi mungkin
telah mengalami penurunan nilai. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam keadaan

7
tersebut tidak dialokasikan pada setiap aset, termasuk goodwill, yang membentuk
bagian dari nilai tercatat pada entitas asosiasi atau ventura bersama. Dengan demikian,
pembalikan dari penurunan nilai diakui sesuai dengan PSAK 48 sepanjang jumlah
terpulihkan dari investasi tersebut kemudian meningkat. Dalam menentukan nilai
pakai investasi, entitas mengestimasi:
a) Bagiannya atas nilai kini arus kas masa depan estimasian yang diharapkan
akan dihasilkan oleh entitas asosiasi atau ventura bersama, termasuk arus kas
dari operasional entitas asosiasi atau ventura bersama dan hasil dari
pelepasan investasi, dan
b) Nilai kini arus kas masa depan estimasian yang diharapkan timbul dari
dividen yang akan diperoleh dari investasi dan pelepasan investasi.
Dengan asumsi yang tepat, kedua metode tersebut akan memberikan hasil yang
sama. Jumlah terpulihkan dari investasi pada entitas asosiasi atau ventura bersama
dinilai untuk setiap entitas asosiasi atau ventura bersama, kecuali entitas asosiasi atau
ventura bersama tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk dari pemakaian
berkelanjutan yang sebagian besar independen dari aset lain.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Jika entitas memiliki, secara langsung maupun tidak langsung (contohnya melalui
entitas anak), 20% atau lebih hak suara investee, maka entitas dianggap memiliki
pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa entitas tidak
memiliki pengaruh signifikan. Sebaliknya, jika entitas memiliki, secara langsung maupun
tidak langsung (contohnya melalui entitas anak), kurang dari 20% hak suara investee,
maka entitas dianggap tidak memiliki pengaruh signifikan, kecuali pengaruh signifikan
tersebut dapat dibuktikan dengan jelas. Kepemilikan substansial atau mayoritas oleh
investor lain tidak menghalangi entitas untuk memiliki pengaruh signifikan.

9
DAFTAR
PUSTAKA

 PSAK 15, Investasi Pada Entitas Asosiasi Dan Ventura Bersama. 2015. Ikatan Akuntansi
Indonesia.
 http://denricositorus.blogspot.com/2012/06/psak-15-akuntansi-untuk-investasi-dalam.html

10

Anda mungkin juga menyukai