Anda di halaman 1dari 8

TUGAS FISIOLOGI

MEKANISME FISIOLOGI FUNGSI INDERA PENCIUMAN DAN PENGLIHATAN

Disusun sebagai penugasan mata kuliah Fisiologi

Dosen Pembimbing : Ns. Novita, M.Kep

OLEH :

Nama : Sepya Nudi Flora, Amd.Kep

NIM :202002T065

PROGRAM STUDY S1 KEPERAWATAN

PROGRAM NON REGULER

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BANYUWANGI

2020
Resume video pembelajaran tentang Mekanisme Sistem Indra Penglihatan

Link : https://youtu.be/RZP4N2GZ0kQ

A. Definisi Indera

Indera merupakan organ yang mempunyai reseptor khusus untuk menerima rangsangan,
alat indera berfungsi untuk merespon dan mengenal lingkungan yang terjadi terhadap tubuh.

Manusia mempunyai 5 Indra yaitu :

1) Indra Peraba
2) Indra Penglihatan
3) Indra Pendengaran
4) Indra Penciuman
5) Indra Pengecap

Kali Ini yang saya bahas adalah tentang Indera Penglihat (Mata) dan Indera Penciuman (Hidung)

1. Indera Penglihat atau Mata

a. Bagian Mata
1) Kornea : Bagian depan mata, lapisan yang terdapat dibagian luar mata bagian depan.
2) Aqueous Humor : cairan mata, secara fisiologinya sebagai index bias atau untuk
membiaskan cahaya yang masuk ke dalam mata.
3) Iris : Terletak setelah cairan mata, mengandung pigmen mata yang berfungsi memberi
warna mata selain itu juga berfungsi memusatkan cahaya yang masuk sehingga tepat
ke bagian pupil.
4) Pupil : berfungsi mengatur lebar, besar kecilnya cahaya yang masuk, misalnya : bila
kita didaerah yang terang pupil akan mengecil dan sebaliknya bila didaerah gelap
pupil akan membesar.
5) Lensa : berfungsi untuk mengatur cahaya agar jatuh tepat dibagian bintik kuning.
6) Vitrous Humor : Cairan Mata
7) Sklera
8) Koroid Lapisan Bola Mata
9) Retina
10) Fovea : Bagian dari Retina
11) Pusat Arteri Vena
12) Saraf Optic

b. Lapisan Bola Mata


1) Sklera : lapisan bagian luar yang tidak tembus cahaya berisi
 Kornea yaitu sclera bagian tengah yang putih yg termodifikasi karena digunakan
untuk proses menangkap cahaya.
 Aquous Humor / cairan mata
2) Koroid : lapisan mata bagian tengah
 Pembuluh darah
 Iris
 Pupil
 Lensa
3) Retina : lapisan mata bagian dalam
 Vitrous Humor : Cairan banyak yang berada ditengah2 anatomi mata
(pengaturindex bias)
 Bintik Kuning (Fovea) : bisa melihat benda sedangkan bila Buta tidak bisa
melihat bayangan
 Sel
 Batang : melihat saat keadaan redup atau gelap (mengandung pigmen
rhodopsin)
 Kerucut : melihat saat kondisi terang (mengandung pigmen iodopsin)
c. Mekanisme Melihat
Cahaya akan masuk dan ditangkap oleh
bagian mata yang peka terhadap
cahaya (Kornea)

Kornea
Kemudian dibiaskan oleh Aquous
humor dan cahaya dipusatkan
oleh Iris

Iris

Pupil Mengatur Cahaya

Lensa
Cahaya menembus lensa
kemudian dibiaskan oleh lensa
supaya jatuh tepat pada retina

Retina : Bintik kuning atau fovea

Saraf Optik

Otak
d. Penyakit Mata
1. Miopi : rabun jauh, bayangan jatuh di depan retina dibantu dengan lensa cekung.
2. Hipermetropi : rabun dekat, bayangan jatuh di belakang retina, dibantu dengan lensa
cembung
3. Astigmatisme : permukaan kornea tidak rata

4. Presbiopi : tidak bias melihat yang jauh dan dekat karena mengalami kelemahan daya
akomodasi
5. Katarak : pengaluran pada lensa mata
6. Xeroptalmia : kornea mata kerimg karena kekurangna vitamin A
7. Buta Warna : Hereditas / keturunan
8. Juling : kerja otot – otot mata tidak serasi
9. Keratomalasi : kornea tertutup oleh bintik putih

Resume video pembelajaran tentang Mekanisme Sistem Indra Penciuman

Link : https://youtu.be/aiHJrWHEY7Q

https://youtu.be/Ugx3f7qYS4g

2. Indera Penciumana atau Hidung


Hidung adalah indera yang kita gunakan untuk mengenali berbagai macam bau yang ada
dilingkungan.
a. Bagian – bagian Hidung
1) Tulang Hiudng : sebagai kerangka pembentuk hidung
2) Lubang hidung : sebaagai keluar masuknya udara ketika bernafas, dan lubang hisung
dipisahkan oleh sekat yaitu septum
3) Silia saraf pembau : menyaring dan melindungi udara yang masuk ketika bernafas
4) Lender : berfungsi untuk melembabkan rongga hidung
5) Serabut saraf pembau / olfaktori : sebagai pendeteksi zat kimia yang ada di dalam
udara pernafasan
6) Serabut saraf otak : sebagai alat perantara pembau yang berubah rangsangan menjadi
sinyal yang kemudian mengirimnya ke otak melalui saraf pembau
b. Mekanisme mencium
 Alat pencium terdapat dalam rongga hidung dari ujung saraf otak nervus olfaktorius
 Serabut saraf ini timbul pada bagian atas selaput lendir hidung (area olfaktori)
 N. Olfaktorius dilapisi oleh sel2 yang sangat khusus yang mengeluarkan fibril2 yang
halus, terjalin dengan serabut dari bulbus olfaktorius
 Bulbus olfaktorius merupakan lanjutan dari bagian otak yang ujung2 akhirnya
menembus lempeng kribiformis dasar tulang otak (os ethmoidalis) yang berlubang2
 N.olfaktorius terletak pada os ethmoidalis
 Dari bulbus olfaktorius, penciuman dihantarkan melalui traktus olfaktorius menuju
pusat olfaktoria pada otak bagian lobus temporalis, tempat penciuman ditafsirkan
 Bau yang masuk ke rongga hidung akan merangsang N. Olfaktorius di bulbus
olfaktorius
 Indera bau bergerak lewat traktus olfaktorius dengan perantaraan stasiun penghubung
hingga mencapai daerah penerima akhir dalam pusat olfaktorius pada lobus
temporalis di otak besar tempat penafsiran bau tsb.
 Rasa penciuman dirangsang oleh gas yang masuk dan akan hilang pd bau yang sama
pada waktu lama.

Anda mungkin juga menyukai