Anda di halaman 1dari 15

NAMA : ELFIKA

NIM : 113063C119018

MATA KULIAH : KEPERAWATAN DASAR II

N JENIS OBAT NAMA OBAT NAMA PATEN PEMBERIAN PERTIMBANGAN


O OBAT KEPERAWATAN
1. Beta Blocker  Atenolol  Betablok,Farnorm  Rute Oral  Sebelum mengonsumsi
(Penghambat  Betxolol 50,Lotenac  Rute Okular obat ini periksa TTV
Beta)  Bisoprolol  Betoptima,Optibet,Tonor  Rute Oral pasien terlebih dahaulu.
 Propranolol  Bisoprolol  Rute Oral  Ibu hamil, menyusui, atau
 Metroprolol Fumarate,Bissovel,Concor  Rute Oral sedang merencanakan
 Farmadral kehamilan sebaiknya
10,Libok,Propranolol berkonsultasi terlebih
 Fapresor,Lopresor,Loprolol dahulu kepada dokter
sebelum mengonsumsi
atau menggunakan obat
ini.
 Harap berhati-hati dalam
menggunakan obat ini
jika memiliki riwayat
alergi obat, riwayat
penyakit jantung,
penyakit ginjal, diabetes,
asma, denyut jantung
lambat (bradikardia),
gagal jantung yang tidak
ditangani dengan baik,
tekanan darah rendah
(hipotensi), atau
gangguan irama jantung
(misalnya sick sinus
syndrome).
 Pasien disarankan
memeriksakan kadar gula
ke dokter secara rutin,
jika mengalami kondisi
jantung yang berdenyut
cepat.
 Hindari mengonsumsi
kafein dan minuman
beralkohol selama
mengonsumsi obat ini.
2. ACE Inhibitor  Captopril  Farmotensicap,Tensobon  Rute Oral  Selama mengonsumsi
 Lisinopril  Odace,Tensinop  Rute Oral ACE inhibitor, pasien
 Enalapril  Tenaten  Rute Oral perlu melakukan
 Ramipril  Cardace,Decapril,Triatec  Rute Oral pemeriksaan darah secara
teratur, terutama 1-2
minggu setelah
mengonsumsi obat ini.
Hal tersebut berguna
untuk mengetahui fungsi
ginjal, karena risiko
gangguan ginjal dapat
terjadi pada sebagian
pasien yang mengonsumsi
ACE inhibitor.
 Harap berhati-hati jika
Anda menderita
angioedema
(pembengkakan pada
kulit bagian dalam) dan
penyakit ginjal.
 Tidak ada penelitian
mengenai keamanan
mengonsumsi ACE
inhibitor saat menyusui.
Captopril dan enalapril
merupakan obat ACE
inhibitor yang dianggap
aman dikonsumsi saat
menyusui.
 Jika terjadi reaksi alergi
atau overdosis setelah
menggunakan ACE
inhibitor, segera temui
dokter.
3. Angiotensin 2  Andestran  Blopress,Candotens,Candesa  Rute Oral  Ibu hamil, ibu menyusui,
receptor blockers  Losartan rtan  Rute Oral atau wanita yang sedang
(ARBS)  Valsartan  Acetensa,Angioten,Kaftenzar  Rute Oral merencanakan kehamilan,
 Telmisartan  Diovan,Exforge,Uperio  Rute Oral sebaiknya jangan
 Carditel,Micardis,Telsat mengonsumsi obat ini
apabila tidak disarankan
oleh dokter.
 Harap berhati-hati dalam
mengonsumsi obat ini jika
memiliki riwayat
pembengkakan di bawah
permukaan kulit
(angioedema), penyakit
ginjal atau hati yang
parah, gagal jantung,
berisiko menderita
tekanan darah rendah
(hipotensi), berisiko
hiperkalemia, menderita
penyempitan pembuluh
darah arteri, penyakit
katup jantung, penyakit
saluran empedu, serta
kekurangan kadar natrium
(sodium).
 Beri tahu dokter jika
sedang menggunakan
obat-obat lain, termasuk
suplemen dan produk
herba.
 Jika terjadi reaksi alergi
atau overdosis, segera
temui dokter.
4. Calcium Channel  Nifedipin  Nicardex,Nicsfer,Nidaven  Rute Oral  Ibu hamil dianjurkan
Blockers  Amlodipin  Gracivask,Gravask,Norvask  Rute Injeksi untuk berkonsultasi
 Nicardipin  Adalat,Calcianta,Cordalat  Rute Injeksi dengan dokter sebelum
menggunakan antagonis
kalsium. Obat antagonis
kalsium masuk dalam
kategori C, di mana studi
pada binatang percobaan
memperlihatkan adanya
efek samping terhadap
janin, namun belum ada
studi terkontrol pada
wanita hamil. Obat hanya
boleh digunakan jika
besarnya manfaat yang
diharapkan melebihi
besarnya risiko terhadap
janin. Nifedipine dan
nicardipine merupakan
obat antagonis kalsium
yang dianggap aman
dikonsumsi saat
kehamilan.
 Pusing dapat menjadi
tanda tekanan darah
terlalu rendah, segera
lakukan pemeriksaan
tekanan darah bila
mengalami pusing. Bila
perlu, dokter akan
menyesuaikan kembali
dosis obat antagonis
kalsium.
 Jika terjadi reaksi alergi
setelah menggunakan
antagonis kalsium, segera
temui dokter.
5. Diuretik Loop  Torsemide  Demadex, Tortas,Wator  Rute Oral  Jangan mengonsumsi obat
 Furosemide  Diuvar,Edemin,Farsix,Lasx  Rute diuretik jika mengalami
Oral,Injeksi permasalahan buang air
kecil atau jika memiliki
alergi terhadap obat
diuretik.
 Hindari mengonsumsi
obat diuretik jika
mengalami dehidrasi,
menderita penyakit liver,
penyakit ginjal, atau
gangguan irama jantung.
 Ibu hamil (terutama di
trimester terakhir)
sebaiknya menghindari
penggunaan obat diuretik.
 Hati-hati penggunaan
diuretik bila Anda berusia
65 tahun atau lebih.
 Informasikan kepada
dokter bila Anda
ememiliki alergi terhadap
obat golongan
sulfonamida atau sulfa,
seperti kotrimoksazo.
6. Penisilin  Penisilin  Phenoxymethyl  Rute Oral  Hati-hati dalam
 Ampisilin penicillin,Fenocin, Procaine  Rute Oral menggunakan obat ini
 Amoxilin Benzyl Penicillin  Rute Oral bila menderita atau
 Amoxicilin  Ambiopi,Binotal,Corsacilin  Rute Oral memiliki riwayat
 Opimox gangguan ginjal, asma,
Forte,Broadamox,Kimoxil serta epilepsi.
 Amoxicillin  Beri tahu dokter jika
Trihdate,Opimox Forte sedang menggunakan
 obat-obatan lain,
termasuk suplemen dan
produk herba.
 Segera temui dokter
apabila terjadi reaksi
alergi atau overdosis.
 Penisilin dapat
memengaruhi efektivitas
pil KB.
7. Tetrasiklin  Doxycyline  Dohixat,Doxicor,Siclidon  Rute Oral  Anak-anak sebaiknya
tidak menggunakan
tetracycline, karena dapat
mengakibatkan perubahan
warna gigi.
 Ibu hamil dan menyusui
dianjurkan untuk
berkonsultasi dengan
dokter terlebih dahulu
sebelum menggunakan
tetracycline.
 Jika terjadi reaksi alergi
atau overdosis, segera
temui dokter.
8. Aminoglikosida  Gentamicin  Biocort,Bioderm,Gentacid  Rute  Jangan menggunakan
 Neomicin  Betason N, Liposin,Maxitrol Okular,Otic aminoglikosida jika Anda
 Amikacin  Amiosin,Alostil,Glybotic  Rute Okular memiliki alergi terhadap
 Streptomicin  Streptomycin Sulfate  Rute Injeksi obat ini.
 Rute Injeksi  Konsultasikan terlebih
dulu dengan dokter jika
Anda berusia 65 tahun
atau lebih.
 Konsultasikan terlebih
dahulu dengan dokter jika
Anda sedang hamil atau
menyusui.
 Beri tahu dokter jika
Anda menderita gangguan
pendengaran, gangguan
fungsi ginjal, gangguan
keseimbangan,
myasthenia gravis, atau
multiple sclerosis.
 Segera ke dokter jika
Anda mengalami reaksi
alergi obat atau overdosis
setelah mengonsumsi obat
ini.
9. Makrolida  Azitromisin  Azomax,Mezatrin  Rute Oral  Menderita penyakit
 Eritromisin 250,Zithromax  Rute Topikal jantung, hati, aritmia,
 Claritromisin  Dothrocyn,Narlecin,Trovilon  Rute Oral hipokalemia, kadar
 Abbotic,Orixal, Bicrolid magnesium rendah,
myasthenia gravis, dan
porfiria.
 Memiliki riwayat alergi
dengan salah satu jenis
atau golongan antibiotik.
 Sedang mengonsumsi
obat-obatan, seperti
cisapride dan terfenadine,
karena berpotensi
menimbulkan gangguan
irama jantung, terutama
bila dikonsumsi bersama
erythromycin atau
clarithromycin.

10. Stefalosporin  Cefotaxime  Cefarin,Clacef,Clatax  Rute Injeksi  Informasikan kepada


 Cefriaxon  Betrix,Bioxon,Broadced  Rute Injeksi dokter bila Anda pernah
 Cefadroksil  Ancefa,Droxefa,Lapicef  Rute Oral mengalami reaksi alergi
terhadap suatu obat,
terutama bila obat
tersebut antibiotik
golongan sefalosporin.
 Segera temui dokter jika
terjadi reaksi alergi atau
overdosis saat
menggunakan
 Perlu diingat bahwa
sefalosporin dapat ikut
terbawa dalam air susu
ibu dan mengganggu
komposisi bakteri baik
atau flora normal di usus
bayi. Oleh karena itu, ibu
menyusui biasanya tidak
dianjurkan menggunakan
sefalosporin.
11. Fluorokuinolon  Ciprofloxacin  Ciproxin,Bestypro,Lapiflox  Rute Oral  Quinolone kemungkinan
 Levofloxaxin  Armolev,Cravox,Levocin  Rute Oral dapat menimbulkan efek
samping seperti, nyeri
sendi, kelemahan otot,
kesemutan, mati rasa,
linglung, dan halusinasi.
Segera konsultasikan
kepada dokter bila timbul
efek samping tersebut.
 Hati-hati penggunaan
antibiotik quinolone pada
kasus sinusitis, bronkitis,
dan infeksi saluran kemih.
Antibiotik quinolone
digunakan sebagai pilihan
terakhir, bila dirasakan
manfaatnya melebihi efek
sampingnya.
 Antibiotik quinolone
tidak direkomendasikan
untuk anak-anak (usia di
bawah 18 tahun).
 Untuk ibu menyusui,
konsultasikan kepada
dokter sebelum
mengonsumsi obat
quinolone.
 Harap berhati-hati bagi
yang memiliki riwayat
alergi obat antibiotik
quinolone..

NO NAMA OBAT INDIKASI KONTRAINDIKASI PERTIMBANGAN


KEPERAWATAN
1. Anti Fungi Mengatasi Infeksi akibat Jangan mengonsumsi obat  Kehamilan dan menyusui.
(Ketonazole,Variconazole) jamur dikulit,kepala dan ini jika mempunyai kondisi Kebanyakan obat antijamur
kuku. medis seperti tidak cocok untuk digunakan
hipersentivitas. oleh ibu hamil dan menyusui.
Wanita hamil dan menyusui Hendaknya dikonsultasikan
tidak dianjurkan. terlebih dahulu ke dokter jika
akan menggunakan obat
antijamur.
 Alergi. Hendaknya
berkonsultasi terlebih dahulu
kepada doker apabila Anda
memiliki alergi terhadap benda
atau obat tertentu, terutama
antijamur.
 Interaksi antar obat. Jika Anda
sedang menjalani pengobatan
dengan obat-obatan tertentu
kemudian ingin mengonsumsi
obat antijamur, hendaknya
mengonsultasikannya terlebih
dahulu kepada dokter agar
terhindar dari interaksi obat
yang berbahaya.
 Penyakit Liver. Hati-hati
penggunaan obat jamur pada
orang yang memiliki gangguan
fungsi hati atau penyakit liver
karena dapat mengakibatkan
kerusakan hati.
2. Anti Virus Untuk menangani Jangan mengonsumsi obat  Wanita hamil, menyusui, atau
(Asiklovir,Cidovir,Tenovir,Ritonavir penyakit-penyakit yang ini jika mempunyai kondisi sedang merencanakan
, dan Indinavir) disebabkan infeksi virus. medis seperti kehamilan disarankan untuk
Obat antivirus bekerja hipersentivitas. berkonsultasi kepada dokter
dengan cara mematikan Wanita hamil dan menyusui sebelum menggunakan obat
serangan virus, tidak dianjurkan. antivirus.
menghambat, serta  Informasikan kepada dokter
membatasi reproduksi terlebih dahulu jika ingin
virus di dalam tubuh. memberikan obat ini kepada
Penggunaan obat antivirus anak-anak.
hanya diberikan  Harap berhati-hati dalam
berdasarkan saran dari menggunakan obat ini jika
dokter. mengalami gangguan fungsi
ginjal.
 Beri tahu dokter jika sedang
menggunakan obat-obatan
lainnya, termasuk herba atau
suplemen, karena dapat
menimbulkan interaksi obat
yang tidak diinginkan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis sesudah
mengonsumsi obat antivirus,
segera temui dokter atau
kunjungi rumah sakit terdekat.
3. Anti Depresan (SSRI) Untuk mengatasi depresi. Jangan mengonsumsi obat  Antidepresan tidak
(Paroksetin dan Fluosetin) Selain depresi, ini jika mempunyai kondisi menyembuhkan depresi, tetapi
antidepresan juga medis seperti mengurangi gejala depresi.
digunakan untuk hipersentivitas. Tetap ikuti anjuran dokter
mengobati gangguan Wanita hamil dan menyusui untuk mengikuti terapi lain
cemas, fobia, dan bulimia. tidak dianjurkan. selain obat antidepresan.
Obat ini bekerja dengan  Obat antidepresan akan
cara menyeimbangkan dimulai dari dosis yang paling
kandungan senyawa kimia rendah, namun dianggap masih
alami dalam otak yang memberikan manfaat untuk
terlibat mempengaruhi mengurangi gejala. Dosis akan
suasana hati. ditingkatkan secara perlahan,
bila diperlukan.
 Antidepresan memberikan
efek kerja yang lambat,
setidaknya 1 minggu untuk
obat tersebut bekerja.
Usahakan untuk tidak lupa
meminum obat.
 Antidepresan dapat memicu
timbulnya pemikiran untuk
menyakiti diri atau bunuh diri
jika dikonsumsi oleh anak-
anak di bawah 18 tahun.
Diskusikan kepada dokter
mengenai pemberian obat
antidepresan untuk anak-anak.
 Beberapa obat antidepresan
dapat menyebabkan kantuk,
pusing atau penglihatan
buram. Disarankan untuk tidak
mengemudikan kendaraan atau
mengoperasikan alat berat,
khususnya pada konsumsi
awal. Hindari juga minuman
beralkohol agar tidak
memperparah kondisi.
4. Benzodiazepin : Untuk mengatasi gejala  Beri tahu dokter jika Anda
Zolam (Alprazolam) dan Zepam gangguan psikologi seperti mengalami reaksi tak biasa
gangguan kecemasan atau alergi pada obat
(anxiety disorder) dan benzodiazepin atau obat lain.
insomnia. Benzodiazepin Beri tahu dokter juga jika
berperan sebagai obat Anda memiliki alergi tipe lain
penenang, anti-kecemasan, seperti pada makanan,
hipnotik (membuat tidur pewarna, pengawet, atau alergi
lebih mudah), serta dapat hewan.
melemaskan otot-otot  Ibu yang menyusui juga tidak
tubuh. boleh minum benzodiazepin.
Hal ini dikarenakan obat ini
dapat terserap ke dalam ASI
dan terminum oleh bayi.
5. HMG-CoA inhibitor Menghambat hati untuk Pasien dengan penyakit hati  Ibu hamil, menyusui, atau
(Simvastatin,Atorvastin, nesisntesis kolestrol yang aktif dan pada sedang merencanakan
Rosuavastatin) dengan menekan kerja kehamilan. kehamilan sebaiknya
enzim HMG-CoA berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu sebelum
menggunakan obat ini.
 Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis, segera temui dokter
 .
6. Analgetik Mengurangi sinyal rasa Memiliki riwayat penyakit  Sedang mengonsumsi obat-
(Lidokain, Bnezokain, dan sakit yang dihantarkan atau rentan mengalami sakit obatan, seperti kortikosteroid,
Novokain) oleh otak dan sistem saraf maag, tukak lambung, asma, phenylbutazone, phenytoin,
terhadap area tubuh dehidrasi, hipertensi, gagal spironolactone, antikoagulan,
sasaran. jantung, gangguan ginjal, methotrexate, obat untuk
gangguan hati, dan diabetes, antasida, dan asam
hemofilia. valproat.
 Sedang hamil dan menyusui.
Paracetamol merupakan
pilihan pertama untuk
dikonsumsi saat kehamilan,
dibandingkan obat golongan
analgetik-antipiretik lainnya.
Untuk ibu menyusui,
paracetamol dan ibuprofen
dianggap aman terhadap bayi.
7. Proton Pump Inhibitor Untuk menurunkan kadar Jangan mengonsumsi obat  Hindari menggunakan
(Omeprazole, Pantoprazole, Esome asam lambung dan ini jika mempunyai kondisi penghambat pompa proton
prazole) meredakan gejala yang medis seperti (proton pump inhibitor) jika
disebabkan oleh penyakit hipersentivitas. memiliki riwayat alergi
refluks asam lambung. terhadap obat ini atau bahan-
bahan yang terkandung di
dalamnya.
 Ibu hamil, menyusui, atau
sedang merencanakan
kehamilan sebaiknya
berkonsultasi dengan dokter
terlebih dahulu sebelum
menggunakan obat ini.
 Beri tahu dokter jika sedang
atau pernah menderita
gangguan hati dan penyakit
ginjal.
 Diskusikan kembali dengan
dokter bila telah mengonsumsi
obat penghambat pompa
proton selama setahun atau
lebih.
 Beri tahu dokter jika sedang
menderita kadar magnesium
rendah dalam tubuh
(hipomagnesemia).
 Penghambat pompa proton
sebaiknya digunakan secara
hati-hati pada lansia (di atas 50
tahun), karena dapat
meningkatkan risiko efek
samping.
 Beri tahu dokter jika sedang
menggunakan obat-obatan
lain, termasuk suplemen dan
produk herba.
 Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis, segera temui dokter.
8. H2 Reseptor bloker Untuk menangani Jangan mengonsumsi obat  Meski tergolong aman bagi
keebihan asam lambung. ini jika mempunyai kondisi wanita hamil, menyusui, atau
Meredakan penyakit medis seperti yang sedang merencanakan
refluks asam lambung, hipersentivitas. kehamilan, sebaiknya
selain itu H2 juga mengonsumsi obat-obat
digunakan untuk antagonis H2 hanya
mengatasi penyakit seperti, berdasarkan anjuran atau resep
sakit maag,Tukak dari dokter.
lambung, Ulkus  Harap berhati-hati sebelum
duodenum, sindo, menggunakan obat-obatan
Zollinger-Ellison. antagonis H2 jika mengalami
kondisi-kondisi, seperti
penyakit paru-paru, penyakit
ginjal, penyakit liver, riwayat
menderita tukak lambung,
diabetes melitus, hingga
gangguan sistem kekebalan
tubuh.
 Informasikan kepada dokter
jika ingin menjalani prosedur
pemeriksaan kadar asam
lambung atau tes alergi kulit.
Kedua hasil tes tersebut dapat
terpengaruh akibat
penggunaan obat antagonis
H2.
 Jika ingin menggunakan obat
ini, hentikan kebiasaan
merokok dan minum minuman
beralkohol.
 Beri tahu dokter jika sedang
menggunakan obat-obatan
lainnya, termasuk herba atau
suplemen yang dapat
menimbulkan interaksi tidak
diinginkan.
 Jika terjadi reaksi alergi atau
overdosis setelah
mengonsumsi obat-obatan
antagonis H2, segera temui
dokter.

9. Antagonis Histamin 2 Menurunkan kadar asam Jangan mengonsumsi obat  Jika mepunyai riwayat alregi
(Ranitidin,Famotidin,Simetidin) lambung dengan ini jika mempunyai kondisi dengan obat inni konsultasikan
menghambat hisatamin 2 medis seperti dengan dokter
hipersentivitas.  Jika ada penyakit Ulu hati
konsultasikan ke dokter
terlebih dahulu.

Anda mungkin juga menyukai