Penelitian Getah Tanaman Yodium Untuk Luka
Penelitian Getah Tanaman Yodium Untuk Luka
Disusun oleh :
“Kelompok 1”
1. Fajar Fatha Romadhan
2. Fajirotul Ifnani
3. Kristin Wulandari
4. Siti Rahmawati
5. Umi Nor Kasanah
Karya tulis ilmiah yang berjudul “Perbedaan Efek Penggunaan Getah Tanaman Yodium
dan Povidon Iodin untuk Penyembuh Luka” ini diajukan sebagai tugas kurikulum mata
pelajaran bahasa indonesia tahun pelajaran 2018/2019 di Madrasah Aliyah Negeri 1 Ngawi
1. Judul karya ilmiah : “Perbedaan Efek Penggunaan Getah Tanaman Yodium dan
2. Anggota kelompok :
2. Fajirotul Ifnani
3. Kristin Wulandari
4. Siti Rahmawati
Menyetujui,
Guru Pembimbing
ii
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena dengan Rahmat dan
Hidayah-Nyalah kami dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul “Perbedaan Efek
Penggunaan Getah Tanaman Yodium dan Povidon Iodin untuk Penyembuh Luka”
Dalam menyusun karya ilmiah ini, tidak sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis
alami, namun berkat dukungan, dorongan dan semangat dari orang terdekat, sehingga penulis
mampu menyelesaikannya. Oleh karena itu penulis pada kesempatan ini mengucapkan terima
1. Rintis Setyawati, M. Pd. selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang telah
membimbing kami.
2. Ibu dan Ayah, atas semua doa dan bantuan finansial untuk menyelesaikan karya ilmiah
ini.
3. Teman-teman Kelas XI PDCI yang telah memberikan semangat dan motivasi bagi
Harapan kami bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang Obat yang efektif untuk penyembuhan luka.
Semoga makalah ini bisa dipahami dengan baik oleh pembaca dan berguna untuk
semua. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan yang kurang berkenan dan kami mohon
kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk kebaikan di masa yang akan datang.
Penulis
iii
Daftar Isi
Lembar Pengesahan ii
Daftar Isi iv
BAB I PENDAHULUAN
1.4 Tujuan 3
1.5 Manfaat 3
2.4 Luka 8
iv
3.5 Langkah-Langkah Observasi 14
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan 20
5.2 Saran 20
Biodata Penulis 21
Daftar Pustaka 23
BAB I v
PENDAHULUAN
Luka merupakan suatu keadaan dimana jaringan tubuh mengalami kerusakan yang
disebabkan beberapa faktor seperti trauma, gigitan hewan, goresan benda tajam dan
lainnya. Ada 2 macam luka berdasarkan penyebabnya, yaitu luka terbuka dan tertutup.
Salah satu contoh dari luka terbuka adalah insisi atau biasa disebut dengan luka sayat
Luka adalah masalah yang dianggap ringan dan sering dialami setiap orang,
padahal luka dapat menyebabkan infeksi. Kejadian infeksi masih menjadi masalah
kesehatan yang tinggi baik di negara maju maupun negara berkembang. Menurut
Departemen Kesehatan RI, tahun 2008 prevalensi untuk cedera luka terbuka di Indonesia
mencapai 25,4%. Luka yang disebabkan oleh pisau tidak terlalu parah akan tetapi jika
luka tersebut dibiarkan kering dengan sendirinya maka akan terjadi kontaminasi oleh
bakteri. Luka sekecil apapun juga harus memerlukan perawatan karena tidak menutup
penyembuhan luka. Namun penggunaan povidone iodine memiliki efek samping. Bahan
ini agak iritan dan dapat menimbulkan alergi serta meninggalkan residu. Studi
menunjukan efek samping povidone iodine antara lain: hipersensitivitas, dan iritasi lokal.
Selain pemanfaatan antibiotik tersebut, di lingkungan tempat tinggal kita banyak sekali
1
tanaman obat yang bermanfaat bagi kita dan dapat digunakan untuk menyembuhkan luka.
Salah satu tanaman obat yang ada di lingkungan sekitar kita adalah tanaman yodium.
Tanaman yodium adalah tanaman jenis semak yang dapat digunakan sebagai
antibiotik yang bersifat alami dan bebas dari bahan kimia sehingga tidak berdampak
negatif bagi kesehatan. Tanaman yodium (J. multifida L.) ini mengandung kampesterol,
alpha amirin, stigmaterol, 7 alpha diol, HCN dan beta-sitosterol, alkaloid (yang disebut
sebut penggumpal darah), flavonoid, saponin dan tanin dan mempunyai fungsi sebagai
antimikroba. Ekstrak dari berbagai bagian tanaman yodium memiliki aktifitas antimikroba
multifida), dan povidone iodine terhadap penyembuhan luka belum banyak dilakukan.
Sehingga penelitian ini ingin mengetahui bagaimana perbedaan dari pemberian getah
Berdasarkan latar belakang dan batasan masalah di atas, penulis merumuskan masalah
sebagai berikut.
2
c. Bagaimana pengaruh getah tanaman yodium (Jatropha multifida) dan povidone
1.4. Tujuan 2
1.5. Manfaat
pengetahuan yang tepat tentang pemanfaatan tanaman obat sebagai obat alami
KAJIAN TEORI
Tanaman yodium (Jatropha multifida L.) merupakan tanaman jenis semak yang
memiliki banyak sekali khasiat sebagai obat tradisional, dan belum banyak masyarakat
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Euphorbiales
Famili : Euphorbiaceae
Genus : Jatropha
4
jaringan. Selain itu, saponin juga dapat meningkatkan aktivitas antimikroba,
antioksidan dan mempercepat migrasi sel epitel. Zat tanin pada proses penyembuhan
sempurna. Hal tersebut membuat sel pada bakteri menjadi lisis karena tekanan osmotik
2.2.1. Pengertian
penyembuhan luka dan sudah dipakai secara luas. Povidone iodine mampu
povidone iodine juga merupakan agen antimikroba yang efektif untuk desinfeksi
langsung dengan jaringan, elemen iodine akan dilepaskan secara perlahan-lahan yang
dalam jumlah kecil dapat masuk ke dalam aliran darah, sehingga menyebabkan efek
sistemik dan mengakibatkan shock anoksia pada jaringan, tetapi penggunaan iodine
yang berlebihan dapat menghambat proses granulasi. Povidone iodine yang biasa
digunakan dalam perawatan luka hanya. Hasil suatu penelitian menyatakan bahwa
penyembuhan luka.
Kulit merupakan jaringan atau lapisan paling luar tubuh yang menutupi seluruh
bagian tubuh dan melindungi tubuh dari bahaya yang berasal dari luar.
Kulit terdiri atas tiga lapisan, yaitu epidermis, dermis dan subkutis yang
a. Epidermis
jaringan epitel yang mengalami keratinisasi. Sel-sel pada jaringan ini sangat
b. Dermis
pada lapisan dermis merupakan jaringan ikat longgar dan terdiri atas sel-sel
pembuluh darah terdapat saraf sensorik dan simpatis, folikel rambut, kelenjar
keringat, palit, sel mast, dan juga pembuluh limfe. Pembuluh darah yang
terdapat pada lapisan dermis berfungsi sebagai penyuplai makanan dan oksigen
dermis dan epidermis. Selain itu pembuluh darah pada lapisan ini juga berfungsi
3
membuang produk-produk sisa. Aliran darah dermis membuat tubuh dapat
mengontrol temperaturnya.
c. Lapisan Subkutis
tersusun atas jaringan ikat longgar yang berisi sel-sel lemak. Lapisan subkutis
adalah tempat penyimpanan kalori selain lemak dan apabila diperlukan dapat
6
dipecah menjadi sumber energi.
Secara garis besar, beberapa fungsi dari organ kulit, antara lain adalah:
a. Fungsi proteksi
Yaitu menjaga bagian dalam tubuh dan gangguan infeksi luar terutama
b. Fungsi absorbsi
menyerap air, larutan maupun benda padat. Kulit hanya dapat menyerap cairan
c. Fungsi ekskresi
Kelenjar di bawah kulit memproduksi zat sisa hasil metabolisme atau zat
ekskret yang sudah tidak dibutuhkan oleh tubuh, zat ekskret tersebut dapat
d. Fungsi persepsi
Rangsangan dingin dideteksi oleh badan krause, panas oleh badan ruffini dan
sebagainya.
pada kulit akan menentukan warna kulit tersebut. Semakin banyak pigmen yang
dihasilkan, maka semakin gelap pula warna yang terlihat pada kulit.
2.4. Luka
7
Luka merupakan gangguan dari kondisi normal pada kulit. Luka adalah kerusakan
kontinuitas kulit, mukosa membran dan tulang atau organ tubuh lain.Luka dapat
digambarkan sebagai gangguan dalam kontinuitas sel-sel yang kemudian akan diikuti
proses penyembuhan luka yang merupakan pemulihan kontinuitas tersebut. Luka dapat
Luka iris/sayat (vulnus scisum) adalah luka yang biasanya ditimbulkan oleh
irisan benda yang bertepi tajam seperti pisau, silet, parang dan sejenisnya. Luka
yang timbul biasanya berbentuk memanjang, tepi luka berbentuk lurus, tetapi
b. Luka kontusi
c. Luka laserasi
d. Luka tusuk
a. Stadium I : Luka Superfisial, yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis
kulit.
b. Stadium II : Luka Partial Thickness : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan
c. Stadium III : Luka Full Thickness : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi
8
kerusakan lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot.
d. Stadium IV : Luka Full Thickness yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan
Respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan suatu bentuk
respon protektif normal terhadap luka jaringan yang disebabkan oleh, zat kimia yang
merusak, trauma fisik atau zat-zat mikrobiologik adalah pengertian dari Inflamasi.
Inflamasi merupakan usaha tubuh untuk merusak organisme yang menyarang pada luka
dengan jalan menghilangkan zat iritan dan mengatur derajat perbaikan jaringan. Inflamasi
dicetuskan oleh pelepasan mediator kimiawi dari jaringan yang rusak dan migrasi sel.
Pada saat proses inflamasi sedang berlangsung, terjadi reaksi vaskular yang dimana
elemen-elemen darah, cairan, sel darah putih dan mediator kimia berkumpul pada infeksi
atau luka.
tempat peradangan dari pada yang disalurkan ke daerah normal. Fenomena panas
lokal ini tidak terlihat pada tempat peradangan jauh di dalam tubuh karena jaringan
peningkatan tekanan lokal dan juga karena ada pengeluaran zat histamin dan zat
e. Fungsio laesa (perubahan fungsi) merupakan reaksi peradangan yang telah dikenal,
tetapi tidak diketahui secara mendalam dengan cara apa fungsi jaringan yang
a. Perubahan vascular
mendasar untuk reaksi inflamasi akut. Perubahan ini meliputi perubahan aliran
darah dan permeabilitas pembuluh darah. Perubahan aliran darah karena terjadi
dilatasi arteri lokal sehingga terjadi pertambahan aliran darah (hypermia) yang
merah dan panas. Sel darah putih akan berkumpul di sepanjang dinding pembuluh
sehingga memungkinkan sel darah putih keluar melalui dinding pembuluh. Sel
benda-benda asing.
darah putih dan protein plasma ke dalam jaringan disebut eksudasi. Cairan inilah
terjadinya tegangan dan tekanan pada sel syaraf sehingga menimbulkan rasa sakit
melibatkan serangkaian reaksi-interaksi antara sel dan mediator. Menurut Guo dan
inflamasi berpindah pada luka dan memulai fase inflamasi dengan ditandai
b. Tahap kedua adalah fase proliferasi yang pada umumnya diikuti tahap ketiga
yakni fase inflamasi dengan ditandai proliferasi epitel dan migrasi matriks
c. Tahap keempat disebut dengan fase remodeling, fase dimana regresi dari banyak
kapiler baru terbentuk, sehingga kepadatan pembuluh darah dari luka kembali
METODE PENULISAN
Tempat :Sekolah
Variabel bebas pada penelitian ini terdiri atas : getah tanaman yodium, , dan
povidone iodine.
Variabel terikat pada penelitian ini terdiri atas : panjang luka, proses luka
sembuh.
c. Variabel kontrol
Variabel kontrol pada penelitian ini terdiri atas : siswa siswi, berat badan siswa
Teknik yang di gunakan penelitian dalam pengumpulan data karya tulis ini adalah
sebagai berikut.
tertulis baik dari banyak buku maupun internet sebaai refrensi yan berkaitan dengan
12
masala yang di bahas dalam penelitin ini.
c. Eksperimen,yaitu dengan menguji kandungan zat dalam tanaman yodium yang akan
Teknik analisis data yang akan dilakukan dalam penelitian, peneliti menggunakan
data yang telah diperoleh. Teknik analisa data adalah suatu kegiatan yang mengacu pada
penelaahan atau pengujian yang sistematismengenai suatu hal dalam rangka mengetahui
bagian-bagian, hubungan diantara bagian, dan hubungan antara bagian dan keseluruhan.
Menurut Bodgan & Biklen bahwa: “Analisis data kualitatif adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang
dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain”.
kemelencengan dalam pengumpulan data maka dilakukan triangulasi informasi baik dari
sumber data maupun triangulasi metode. Data yang dikumpulkan diperiksa kembali
kebenaran informasi yang dikumpulkan, selain itu juga dilakukan cross check data
kepada narasumber lain dianggap faham terhadap masalah yang diteliti, sedangkan
triangulasi metode dilakukan untuk mencocokan informasi yang diperoleh dari satu
teknik pengumpulan datadengan teknik yang lainnya (observasi), terkait dengan itu
teknik analisis data yang akan ditempuh peneliti adalah sebagai berikut:
masalah penelitian.
terhadap informasi penting yang terkait dengan masalah penelitian, selanjutnya data
berdasarkan susunan narasi yang telah disusun pada tahap ketiga, sehingga dapat
memberi jawaban atas masalah penelitian. Dari ke empat tahap analisis data diatas
setiap bagian-bagian yang ada di dalamnya berkaitan satu sama lainnya, sehingga
saling berhubungan antara tahap yang satu dengan tahap yang lainnya.
sebagai berikut.
a. Mengumpulkan data dari berbagai sumber seperti buku refrensi , internet, artikel, dan
acuan dalam bahan pembuatan obat alami penyembu luka serta mencari kandungan
pengobatan secara langsung pada luka dengan dua jenis obat tersebut.
Penelitian dilakukan pada siswa dan siswi MAN Ngawi yang mengikuti Ekstra
2. Ukuran luka
Masing-masing jari ibu rumah tangga terluka sepanjan 0,5 cm dan hanya
Sampel pertama adalah kelompok kontrol negatif (K0) yaitu luka sayat tanpa diberi
perlakuan, sampel, kedua adalah luka sayat yang diberi perlakuan penyembuhan
menggunakan Povidone Iodine sebagai kontrol positif (K1), sampel ketiga adalah luka sayat
yang diberi perlakuan penyembuhan menggunakan getah tanaman Yodium dalam penelitian
ini pemberian getah tanaman yodium, dan povidone iodine adalah dengan cara
4. Perawatan Luka
f. memasan hansaplast
g. Pengobatan dilakukan sebanyak 2 kali per hari pada pukul 07.00 dan 17.00
5. Tahap Pengamatan
Pengamatan dilakukan dengan cara melihat lama penyembuhan dari tiap – tiap
perlakuan dan kontrol, Parameter pada penelitian ini yaitu dengan melihat adanya
eritema, pembengkakan, panjang luka dan luka menutup. Mulai dari jam pertama
Data dianalisis ,kemudian dilakukan uji untuk melihat beda rerata setiap kelompok
perlakuan. Jika terdapat perbedaan pada kelompok, dilakukan uji lanjutan untuk
PEMBAHASAN
Dari serangkaian percobaan yang telah dilakukan pada 3 anak SMA untuk mengetahui
perbedaan efek pada luka sayat yang diberikan pengobatan menggunakan getah dari
tanaman yodium yang dibandingkan dengan Povidone iodine. Adapun hasil pengamatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Tabel 2 menjelaskan perubahan panjang luka yang diukur setiap harinya. Dapat dilihat
bahwa pada kelompok K0 dan K1 penutupan luka terlihat sangat lambat, hanya sekitar 0.05-
0.1cm setiap harinya. Sedangkan pada kelompok K2 sekitar 0.1-0.2cm setiap harinya.
17
0.6
0.5
0.4
K0
0.3 K1
K2
0.2
0.1
0
H1 H2 H3 H4 H5 H6 H7 H8 H9
Grafik tersebut diatas menunjukkan rerata penutupan diameter luka yang diamati
setiap harinya. Dapat dilihat bahwa kelompok K0 dan K1 penutupan diameter sangat lambat
jika dibandingkan dengan kelompok K2 yang sejak hari pertama pengamatan sudah
mengalami penutupan.
adalah dengan melihat adanya eritema, pembengkakan, panjang luka dan luka menutup. Hal
pertama yang terlihat pada daerah yang mengalami peradangan adalah eritema/kemerahan.
18
Kelompok kontrol (K0) luka mengalami eritema dari hari pertama pengamatan sampai
luka benar-benar akan menutup, sementara itu pembengkakan luka terjadi selama 3-4 hari
selama pengamatan. Diameter luka mulai mengalami penyempitan dihari kedua setelah
penyayatan, pada kelompok ini luka terlihat benar-benar menutup pada hari ke 8-9
pengamatan.
kemerahan pada luka (eritema) selama 6 hari pengamatan, sementara itu pembengkakan luka
pada kelompok K1 terjadi selama 3-4 hari pengamatan dengan diameter luka yang sudah
mulai menutup bersamaan dengan terjadinya pembengkakan. Dari hasil pengamatan yang
dilakukan, luka pada kelompok K1 benar-benar menutup pada hari ke 7-8 pengamatan, yaitu
dihari pertama dan ke-2 setelah eritema sudah tidak terlihat pada luka. Kelompok perlakuan
penyembuhan luka menggunakan getah tanaman yodium (K2) menunjukan bahwa eritema
pada luka hanya terjadi selama 2-3 hari setelah penyayatan, dan pembengkakan luka tidak
terjadi terlalu lama, hanya 2-3 hari saja. Penyempitan diameter luka terjadi lebih cepat dari 2
kelompok lain (K0 dan K1) yaitu dihari kedua setelah penyayatan. Luka benar-benar menutup
dihari pertama-kedua setelah eritema tidak muncul pada luka, yaitu 4-5 hari pengamatan.
19
BAB V
PENUTUP
5.1. Simpulan
Dari seluruh paparan yang ada, maka dapat diambil simpulan sebagai berikut.
1. Getah dari tanaman yodium (Jatropha multifida) dapat mempengaruhi keadan luka
2. Getah dari tanaman yodium (Jatropha multifida) dapat mempercepat proses penutupan
pada luka.
3. Hasil pengukuran diameter luka pada ketiga kelompok perlakuan tidak menunjukan
4. Getah dari tanaman yodium (Jatropha multifida) menjadi obat penyembuh luka yang
5.2. Saran
1. Perlu dikaji penelitian lebih lanjut mengenai dosis getah yang paling efektif untuk
penyembuhan luka.
2. Diperlukan uji coba terhadap sampel lain dengan ukaran dan bentuk luka yang
berbeda.
3. Perlu dikaji lebih lanjut tentang waktu (pagi, sore, atau malam) pemberian getah.
4. Diharapkan tanaman yodium dapat dimanfaatkan dengan lebih efektif, terutama dalam
bentuk obat.
20
Daftar Pustaka
Tim Tentor Indonesia. 2015. The King Biologi SMA. Yogyakara: Forum Edukasi
Campbell, N.A, et al. 2004. Biologi, Jilid 3. Cetakan pertama. Jakarta: Erlangga
http://m-risal.blogspot.com/2017/02/contoh-kata-pengantar-proposal-penelitian.html
https://khanfarkhan.com/lembar-pengesahan/
https://www.materipertanian.com/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-yodium/
http://yohanalissogara.blogspot.com/2015/05/pengertian-luka-beserta-jeni8s.html
https://hellosehat.com/hidup-sehat/fakta-unik/proses-inflamasi-tubuh/
https://www.alodokter.com/povidone-iodine
http://eprints.ung.ac.id/10981/2/2015-1-1-84205-431411066-bab1-14072015120546.pdf
Biodata Penulis 23