Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Etnobotani oleh dosen pengampu Ibu
Dr. Jusna Ahmad, M.Si
Oleh
Kelompok 6
Rini Anggriani Samiden 2
Ilvayani 431418043
Sitria Saripi 2
Annisa Fadila 432419011
Brenda Febrina Zusriadi 432419012
Winda Zakaria 432419015
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2021
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................1
1.1 Latar Belakang......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan...................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................3
2.1 Jenis-Jenis Tumbuhan yang Dimanfaatkan Sebagai Bahan Kosmetik. 3
2.2 Bahan yang Diambil dari Masing-Masing Tumbuhan dan Manfaatnya6
BAB III PENUTUP.............................................................................................
3.1 Kesimpulan............................................................................................
3.2 Saran.......................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
mengetahui secara lebih detail tentang pemanfaatan tumbuhan sebagai kosmetik
maka disusunlah makalah yang berjudul “Tumbuhan Bahan Kosmetik
Tradisional”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
kuku sangat penting karena ketika mengabaikan kesehatan dan kebersihannya
dapat berdampak pada macam-macam kelainan yang dapat ditimbulkan dan sama
artinya menjemput berbagai penyakit ke dalam tubuh (Isro’in dan Sulistyo, 2012).
Perawatan kuku di lingkungan Keraton Alwatzikhoebillah Sambas yaitu bawang
putih yang digunakan untuk menghambat pertumbuhan jamur di kuku dengan cara
menggosokkan daging umbi bawang putih ke kuku. Berdasarkan pernyataan Putra
dan Asep (2018) bahwa bawang putih mengandung allicin yang bertanggung
jawab sebagai antimikroba sehingga mampu menghambat pertumbuhan jamur
Candida albicans yang menginfeksi kuku dan kulit manusia. Perawatan kuku
lainnya yaitu pewarnaan kuku yang memanfaatkan inai, keladi, asam kandis, dan
gambir yang dihaluskan dan ditempelkan pada kuku. Daun inai (Lawsonia
inermis L.) memiliki substansi zat warna yang bervariasi mulai dari merah,
burgundy, kuning tua, coklat kemerahan hingga coklat. Inai menghasilkan
molekul berwarna kuning kemerahan yang disebut lawsone. Molekul tersebut
memiliki kemampuan untuk memberikan warna pada kulit, rambut, kuku, kain
sutera dan wol bahkan dapat digunakan sebagai anti jamur pada kuku (Fauznah,
dkk. 2019).
2.1.3 Perawatan Rambut
Rambut merupakan mahkota tubuh, sehingga penampilan dan
kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara penampilan dan perasaan
mengenai rambutnya. Rambut berfungsi dalam melindungi kulit terhadap
pengaruh-pengaruh buruk, sebagai pengatur tubuh, pendorong penguapan keringat
dan sebagai indera peraba yang sensitif (Isro’in dan Sulistyo, 2012). Wanita di
lingkungan Keraton Alwatzikhoebillah Sambas memanfaatkan kemiri untuk
melebatkan/penumbuh rambut dengan cara diambil minyaknya dan dipijatkan ke
kulit kepala dan seluruh bagian rambut. Sejalan dengan pernyataan Annas dkk
(2012) menyatakan bahwa kemiri adalah jenis tumbuhan yang digunakan untuk
penyubur rambut. Kandungan utamanya yaitu fenol, flavonoid dan alkaloid.
Flavonoid dan fenol merupakan sebagai senyawa yang berfungsi sebagai
penumbuh rambut.
2.1.4 Perawatan Mata dan Alis
4
Mata merupakan alat indera penglihatan yang terdiri dari okulus (bola
mata), organ okuli asesoris (alat bantu mata) dan saraf indra penglihatan. Mata
berfungsi sebgai alat indera penglihatan yang bertugas menerima ransangan
berkas-berkas cahaya pada retina dengan perantaraan serabut-serabut nervus
opticus, menghantarkan rangsangan ke pusat penglihatan pada otak untuk
ditafsirkan (Isro’in dan Sulistyo, 2012). Salah satu tumbuhan yang digunakan
untuk perawatan alis adalah kemiri, masyarakat memanfaatkannya agar dapat
memberi warna dan menebalkan alis dengan cara mengoleskan minyaknya ke alis.
Ulfah dan Siti (2018) menyatakan bahwa kemiri mengandung asam amino, asam
lemak linoleat, asam lemak oleat, pinocembrin, triterpenoid dan karamel yang
berfungsi untuk membentuk, memberi warna serta dapat menutrisi rambut alis.
2.1.5 Perawatan Gigi dan Mulut
Mulut merupakan bagian pertama dari saluran makanan dan bagian
tambahan dari sistem pernapasan, rongga mulut dilapisi dengan membran mukosa
yang terus menerus bersambungan dengan kulit. Keberhasilan dalam merawat
mulut ditentukan oleh volume saliva, plak gigi dan flora mulut. Hygiene mulut
yang buruk akan mengakibatkan penurunan produksi saliva, peningkatan plak gigi
dan perubahan flora mulut. Penurunan pruduksi saliva mengakibatkan mulut
kering dan mendorong plak gigi (Isro’in dan Sulistyo, 2012). Wanita di
lingkungan Keraton Alwatzikhoebillah Sambas mengonsumsi apel agar dapat
menjaga kesehatan mulut dan menjaga kekuatan gigi. Hal ini sejalan dengan
pernyataan Huda dkk (2015) bahwa apel dapat mencegah pembentukan plak gigi
baik secara mekanis maupun kimiawi, yaitu sebagai selfcleansing melalui
seratnya yang dapat membersihkan sisa plak gigi dengan cara menggigit dan
mengunyah, serta melalui reaksi biokimiawi yang diperankan oleh katekin, yaitu
senyawa polifenol yang terkandung dalam buah dan daun apel. Apel yang
dikonsumsi setelah makan dapat membersihkan gigi, dengan cara mengurangi
plak gigi.
Gambir (Uncaria gambir Roxb.) termasuk dalam tumbuhan yang dapat
memberikan warna pada bibir. Gambir adalah salah satu tumbuhan yang
digunakan untuk nginang yang biasa digunakan masyarakat untuk menguatkan
gigi dan pewarna bibir. Warna yang dihasilkan pada bibir dari nginang yaitu
5
warna coklat kemerahan. Warna tersebut berasal dari kandungan tanin dan
katekin. Katekin yang ditemukan dalam tanin ini adalah flavan yang jika
ditambahkan asam atau enzim cenderung menghasilkan warna merah yang disebut
phlobaphens (Prabu dan Buthe, 2012). Buah stroberi mengandung asam elagik,
asam salisilik, katekin dan antosianin yang efektif dalam meredam bakteri
Streptococcus mutans yang menyebabkan karies pada rongga mulut.
Streptococcus tumbuh dalam suasana asam dan menempel pada permukaan gigi
yang menyebabkan timbulnya plak pada gigi (Priyambodo dan Aurelia, 2018).
6
5 Kelapa a. Ampas Menghilangkan
(Cocos kelapa ketombe dan
nucifera) b. Air melembutkan
kelapa rambut
(Noviantina Evi,
2018)
6 Pacar kuku Daun Sebagai pewarna
(Lawsonia kuku (Anisfiani,
inermis L.) 2014).
7
11. Mentimun Buah Menghilangkan
(Cucumis kerutan pada
sativus L.) bagian wajah
(Wahyu, 2016)
8
minum
Menghilangkan Dihaluskan dan
jerawat dicampurkan
dengan madu, lalu
dimaskerkan ke
wajah
Menghilangkan Diiris tipis lalu di
Citrus medica / jerawat oleskan ke wajah
Lemon / Lemon / Buah Deodorant alami Diiris tipis lalu di
Rutaceae gosokkan ke
ketiak
Pachyrhizus erosus / Mencerahkan dan Dihaluskan lalu
Bengkuang / melembabkan dimaskerkan ke
Umbi
Bengkuang / wajah wajah
Caesalpiniaceae
Psidium guajava L./ Menghilangkan Dihaluskan lalu
Jambu tukal / Jambu Daun jerawat dan flek dimaskerkan ke
biji / Myrtaceae hitam wajah
Cananga adorate / Membersihkan Dihaluskan
Kenange / Kenanga / dan dengan
Annonaceae mengharumkan temulawak,
tubuh melati, pandan,
bidara, nilam,
cempaka, mawar,
tanjung, kencur,
jintan hitam,
Bunga
cengkeh, lada,
langir, jeruk
purut, dan ilalang.
Ditambahkan
beras yang
digiling kasar lalu
dilulurkan
keseluruh tubuh
9
Jasminum sambac Ait. / Membersihkan Dihaluskan
Melati / Melati / dan dengan
Oleaceae mengharumkan temulawak,
tubuh kenanga, pandan,
bidara, nilam,
cempaka, mawar,
tanjung, kencur,
jintan hitam,
Bunga
cengkeh, lada,
langir, jeruk
purut, dan ilalang,
ditambahkan
beras yang
digiling kasar.
Lalu dilulurkan
keseluruh tubuh
Zingiber officinale Menghilangkan Direbus dengan
Roxb. / Laiyak / Jahe / bau badan cengkeh dan sirih,
Rimpang
Zingiberaceae lalu airnya
diminum
Kaempferia galanga/ Rimpang Membersihkan Dihaluskan
Cekur / Kencur / dan dengan
Zingiberacaea mengharumkan temulawak,
tubuh melati, pandan,
bidara, nilam,
cempaka, mawar,
tanjung, kenanga,
jintan hitam,
cengkeh, lada,
langir, jeruk
purut, dan ilalang,
ditambahkan
beras yang
10
digiling kasar.
Lalu dilulurkan
keseluruh tubuh
Illicium verum Hook. / Menghilangkan Direbus dengan
Bunge lawing / Bunga bau badan kayu manis dan
Lawang / Liliaceae cengkeh lalu
Bunga diambil airnya,
ditambahkan
madu, lalu
diminum.
Areca catechu L. / Menjaga Dihaluskan sirih,
Pinang / Pinang / kesehatan gigi, kapur, gambir dan
Arecaceae Buah pewarna bibir dan pinang, lalu
menghilangkan dikunyah
bau mulut
Citrullus lanatus / Mengurangi Diblender dengan
Semangke / Semangka / Buah rambut rontok jintan hitam, lalu
Cucurbitaceae diminum
Membersihkan Dibelah, lalu
kuku daging buah
Citrus aurantifolia / digosokkan ke
Limau nipis / Jeruk Buah kuku
nipis / Rutaceae Mengurangi Diiris lalu
ketombe digosokkan ke
kulit kepala
Cacica papaya / Merawat rambut Dihaluskan lalu
Battek / Pepaya / kering tambahkan susu,
Buah
Caricaceae dimaskerkan ke
rambut dan bilas
11
Ramuan Pemanfaatan Penyusun Aplikasi
Rapus Wajah dan Pembuatan a)Semua bahan Dilarutkan
anak kulit; pasca sediaan pil disiapkan dan beberapa pil
melahirkan dari beras dicuci bersih dan
dan bayi temulawak, b)Beras direndam dibalurkan
adas, kencur, terlebih dahulu pada tubuh
ketumbar, semalaman 2-3x sehari
kembang c)Semua bahan
sengeh, ditumbuk,
kunyit, kayu ditambahkan
manis beras dan
ditumbuk
kembali hingga
halus dan
tercampur
merata
d)Dibuat adonan
menjadi bulatan
seperti pil dan
dikeringkan
Serbat Pasca Kunyit, jahe, a) Semua bahan Diminum 1-
melahirkan cengkeh, disiapkan dan 2x sehari
dan bayi jeruk nipis, dicuci bersih
cabe jawa, b)Kunyit dan jahe
akar bayam ditumbuk kasar
pasir, akar c) Dimasukkan air
sidaguri, kulit 2-3 gelas ke
batang kayu dalam panci
banten, kulit d)Ditambahkan
batang kayu semua bahan
jarak, gula dan direbus
merah dan air hingga mendidih
e) Disaring air
12
rebusan
f) Diminum
Rapus Wajah dan Jahe dan a) Semua bahan Dibalurkan
golam kulit; pasca kunyit disiapkan dan 1- 2x/hari
melahirkan dicuci bersih
dan bayi b)Jahe dan kunyit
dipotong kecil
dan ditumbuk
halus
c) Dibalurkan pada
tubuh
Sampo Rambut Batang padi a) Bahan-bahan Dioleskan
disiapkan dan 2x/minggu
dicuci bersih
b)Joman/sapu ijuk
dibakar hingga
setengah bagian
c) Direndam dalam
air secukupnya
d)Air rendaman
dioleskan pada
rambut
Mamak Gigi dan Buah pinang, a) Semua bahan Dikunyah 2-
mulut daun sirih disiapkan dan 3x/hari
dan kapur dicuci bersih
b) Buah pinang
dipotong
menjadi
seperdelapan
bagian dan
dikunyah
terlebih dahulu
c) Diambil
13
selembar daun
sirih
d) Ditambahkan
kapur di atasnya
dan digulung
e) Dikunyah
bersama buah
pinang hingga
warna berubah
menjadi merah
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI)
menyatakan bahwa kosmetik merupakan bahan atau sediaan yang digunakan pada
bagian luar tubuh manusia (epidermis, rambut, kuku, bibir dan organ genital
bagian luar) atau gigi dan mukosa mulut yang bertujuan agar dapat
membersihkan, mewangikan, mengubah penampilan, memperbaiki bau badan,
melindungi serta memelihara tubuh dalam kondisi baik. Fungsi penggunaan
kosmetik ialah untuk kecantikan serta menjaga kesehatan. Berdasarkan hasil
analisis terdapat 25 tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan kosmetika
tradisional mulai dari lidah buaya, padi, pisang, sirih, kelapa,pacar kuku, daun
katuk, gambir, mansaungan, mentimun, kemiri, tomat, kayu manis,bengkuang,
jambu biji, kenanga, melati, jahe, kencur, bunga lawang, pinang, semangka, jeruk
14
nipis,pepaya. Adapun contoh ramuan kosmetik perawatan alami adalah Rapus
anak, Serbat, Rapus golam, sampo, mamak
3.2 Saran
Penulis masih menyadari jika makalah diatas masih terdapat banyak
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan karena kurangnya sumber referensi yang
didapatkan penulis. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari para
pembaca.
DAFTAR PUSTAKA
15
Anisfiani Winda. 2014. Etnobotani Bahan Kosmetik Oleh Masyarakat Using di
Kabupaten Banyuwangi Sebagai Bahan Ajar Populer. 3 (3).
Istiqomah, Nurul, Nisa Isneni Hanifa dan Kurniasih Sukenti. 2021. Study of
Ethno Cosmetics Natural Care of Batujai Village Community, West
Praya, Central Lombok. Jurnal Biologi Tropis. 21 (1): 32-41.
Noviantina Evi. 2018. Studi Etnobotani Tumbuhan Kosmetik Alami Masyarakat
Suku Dayak Kanayatn Desa Sebatih Kecamatan Sengah Temila
Kabupaten Landak. Jurnal Protobiont. 7 (1): 61-68.
Ramadhania, Zelika Mega, Ami Tjitraresmi dan Rina Fajri Nuwarda. 2018.
Edukasi dan Pemanfaatan Herbal Sebagai Bahan Kosmetika Alami di
Kecamatan Ciwaringin Kabupaten Cirebon. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk
Masyarakat. 7 (3): 189-192.
Safarina, Syamswisna dan Titin. 2020. Studi Etnobotani Tumbuhan Kosmetik
Alami Wanita di Lingkungan Keraton Alwatzikhoebillah Sambas.
Biocelebes. 14 (3): 279-291.
Setywan Wahyu. 2016. Pemanfaatan Tumbuhan Sebagai Bahan Kosmetik Oleh
Suku Melayu Di Kecamatan Sungai Pinyuh Kabupaten Mempawah.
Jurnal Protobiont. 5 (2).
16