Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH KIMIA BAHAN ALAM KELAUTAN

RUMPUT LAUT SEBAGAI BAHAN BAKU SEDIAAN LOTION

DISUSUN OLEH :

NAMA : HANIFAH NINDY AMALIA

NIM : 1904071

KELAS :B

DOSEN PENGAMPU : MIFTAHUR RAHMI, M. Pd

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS PERINTIS INDONESIA

2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.
Puji syukur saya panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan
Rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat mengerjakan makalah Kimia Bahan
Alam Ini. Makalah dibuat untuk melengkapi tugas mata kuliah Kimia Bahan Alam
Kelautan . Pada makalah ini disampaikan tentang rumput laut sebagai bahan baku
dalam pembuatan sediaan lotion dari ekstrak rumput laut.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Miftahur Rahmi, M. Pd
selaku dosen pengampu pada mata kuliah Kimia Bahan Alam Kelautan. Besar
harapan saya agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari harapan ,oleh karena itu saran dan kritik yang
konstruktif dari berbagai pihak sangat diharapkan untuk menghasilkan makalah
yang lebih baik untuk masa mendatang. Akhir kata , saya sampaikan terima kasih.
Semoga makalah ini bermanfaat untuk semua.
Wassalamualaikum wr.wb.

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.........................................................................................................i

Daftar Isi..................................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan.................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...................................................................................................1

2.1 Rumusan Masalah..............................................................................................2

3.1 Tujuan Penelitian...............................................................................................3

BAB II Pembahasan.................................................................................................4

2.1 Karakteristik Rumput Laut................................................................................4

2.2 Kandungan Rumput Laut..................................................................................5


2.3 Manfaat Rumput Laut.......................................................................................9

2.4 Sediaan Lotion Rumput Laut...........................................................................10

2.5 Cara Pembuatan...............................................................................................11

2.6 Evaluasi Mutu..................................................................................................12

BAB III Penutup....................................................................................................13

3.1 Kesimpulan………………………………………………………………..…13

3.2 Saran…………………………………………………………………………13

Daftar Pustaka………………………………………………………………....…14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki wilayah laut yang


luas dan kaya akan sumber daya alam. Salah satu kekayaan sumber daya alam dari
laut adalah rumput laut yang kaya akan manfaat. Rumput laut atau sea weeds secara
ilmiah dikenal dengan istilah alga atau ganggang. Rumput laut jenis Eucheuma
cottonii termasuk dalam golongan ganggang merah (Rhodophyceae) penghasil
karaginan. Rumput laut (seaweed) menempati posisi paling penting dalam produksi
perikanan Indonesia, khususnya usaha perikanan non ikan. Rumput laut merupakan
salah satu komoditas unggulan dalam sektor perikanan karena permintaan yang
terus meningkat. Kebutuhan rumput laut diperkirakan terus meningkat seiring
dengan meningkatnya kebutuhan untuk konsumsi langsung maupun industri
makanan, farmasi, dan kosmetik (Kordi, 2010). Rumput laut merupakan salah satu
komoditi perikanan penting yang banyak dimanfaatkan dalam berbagai bidang baik
pangan maupun non-pangan. Rumput laut menghasilkan sumber antioksidan alami
yang berguna untuk tubuh (Kadi, 2004). Contoh rumput laut yang mengandung
banyak manfaat salah satunya adalah jenis Eucheuma cottonii. Pemanfaatan rumput
laut di Indonesia sendiri sebenarnya telah dimulai sejak tahun 1920. Tercatat ada
22 jenis rumput laut digunakan secara tradisional sebagai makanan maupun obat-
obatan.

Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai campuran


dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan dengan sistem emulsi
dan jika ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cair yang dapat dituangkan
(Rieger 1994). Skin lotion itu sendiri merupakan salah satu kosmetik yang hampir
semua orang membutuhkan dengan fungsi sebagai pelembab kulit. Kosmetika ini
terdiri dari air, pelembab, pelembut, pengental, pengawet, dan pewangi (Mitsui
1997). Berbagai jenis produk kosmetika digunakan untuk perawatan agar dapat
tampil lebih menarik. Kosmetika merupakan campuran bahan yang dikenakan pada
kulit manusia untuk membersihkan, memelihara, menambah daya tarik, serta
mengubah rupa (Wasitaatmadja 1997).

1
Penggunaan rumput laut pada skin lotion ini merupakan salah satu inovasi
produk agar produk lebih aman dan memiliki sifat lebih stabil karena rumput laut
memiliki kandungan alginat dan/atau karagenan. Alginat digunakan secara luas
dalam industri sebagai bahan pengental, pensuspensi, penstabil, pembentuk film,
pembentuk gel, disintegrating agent, dan pengemulsi (Anggadiredja et al. 2006).
Kulit merupakan salah satu organ yang menutupi secara keseluruhan dari
tubuh manusia yang memiliki fungsi sebagai pelindung dari pengaruh-pengaruh
luar yang dapat membahayakan atau merusak tubuh. Organ ini bukan berarti organ
yang tidak dapat mengalami kerusakan, penjagaan kulit dilakukan agar organ tetap
terjaga sehingga dapat melindungi tubuh manusia secara maksimal. Kerusakan kulit
dapat disebabkan oleh cahaya matahari atau sinar UV, suhu dan kelembaban yang
tidak dapat diterima lagi oleh kulit dengan perubahan kulit seperti kekeriputan, sisik
bahkan kulit menjadi pecah-pecah. Salah satu penyebab dari kerusakan ini juga
terjadi karena faktor usia, pertambahan usia menyebabkan kulit mengalami
penuaan. ulit yang menua ini terjadi karena semakin banyak ikatan kovalen yang
terbentuk di dalam dan diantara unit tropokolagen. Hal tersebut mengakibatkan
fibril kolagen rapuh dan kaku sehingga kulit akan tampak kering (Fisher et al.
1997). Kerusakan pada kulit ini dapat dicegah dengan penggunaan pelembab seperti
skin lotion.
Dengan adanya pengolahan rumput laut menjadi lotion maka rumput laut
dapat dimanfaatkan dengan lebih optimal dalam proses perawatan kulit,
merangsang dan memperbaiki kulit melalui pecepatan proses regenerasi dan
memberikan nutrisi pada jaringan kulit.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana penjelasan mengenai bahan baku rumput laut ?
2. Bagaimana kandungan yang terdapat pada rumput laut ?
3. Bagaiamana manfaat pada bahan baku rumput laut ?
4. Bagaiman cara pembuatan sediaan lotion?
5. Bagaimana evaluasi mutu pada sediaan lotion?

2
3.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui rumput laut sebagai bahan baku
2. Untuk mengetahui proses pembuatan lotion rumput laut
3. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat pada rumput laut
4. Untuk mengetahui manfaat dari lotion rumput laut
5. Untuk mengetahui evaluasi mutu sediaan lotion

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Karakteristik Eucheuma cottonii

Rumput laut adalah salah satu sumber daya hayati (salah satu sumber daya
dapat pulih “renewable resources” yang terdiri dari flora dan fauna) yang terdapat
di wilayah pesisir dan laut. Dalam Bahasa Inggris rumput laut diartikan sebagai
“Seaweed”. Sumber daya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi
dengan keberadaan ekosistem terumbu karang. Rumput laut alam biasanya dapat
hidup di atas substrat pasir dan karang mati. Beberapa daerah pantai di
bagianselatan Jawa dan pantai barat Sumatera, rumput laut banyak ditemui hidup
di ataskarang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak.
Rumput laut memiliki morfologi yang tidak memperlihatkan adanya
perbedaan antara akar, batang dan daun. Tanaman ini mempunyai struktur tubuh
yang mirip, walaupun sebenarnya berbeda, yang disebut sebagai thallus. Ciri
morfologi Gracilaria sp. adalah thallus yang menyerupai silinder, licin, berwarna
coklat atau kuning hijau, percabangan tidak beraturan memusat di bagian pangkal
dan bercabang lateral memanjang menyerupai rambut dengan ukuran panjang
berkisar 15-30 cm. Dalam hal ini klasifikasi berdasarkan taksonomi dari rumput
laut jenis Eucheuma sp dengan digolongkan sebagai berikut:

Divisio : Rhodophyta
Phyllum : Rhodophyceae
Ordo : Gigartinales
Family : Solierisceace
Genus : Eucheuma

4
Species : Eucheuma sp
Ciri-ciri Eucheuma cottonii yaitu thallus silindris, permukaan licin
cartilageneus (menyerupai tulang rawan/muda) serta bewarna hijau terang, hijau
olive dan coklat kemerahan. Percabangan thallus berujung runcing atau tumpul,
ditumbuhi nodulus (tonjolan-tonjolan) dan duri lunak/tumpul untuk melindungi
gametangia. Percabangan bersifat alternates (berseling), tidak teratur serta dapat
bersifat dichotomus (percabangan dua-dua) atau trichotomus (sistem percabangan
tiga-tiga).
Rumput laut Eucheuma cottonii memerlukan sinar matahari untuk proses
fotosintesis. Oleh karen itu, rumput laut jenis ini hanya mungkin hidup pada lapisan
fotik, yaitu kedalaman sejauh sinar matahari masih mampu mencapainya. Di alam,
jenis ini biasanya hidup berkumpul dalam satu komunitas atau koloni dan indikator
jenisnya (spesies indikator) antara lain jenis Caulerpa, Hypnea, Turbibaria, Padina,
Gracialria dan Gelidium. Eucheuma cottonii tumbuh dari rataan trumbu karang
dangkal sampai kedalaman 6 meter, melekat di batu karang, cangkang kerang, dan
benda keras lainnya. Faktor yang sangat berpengaruh pada pertumbuhan jenis ini
yaitu cukup arus dengan salinitas (kadar garam) yang stabil, yaitu berkisar 28-34
per mil. Oleh karenanya, rumput laut jenis ini akan hidup bila jauh dari muara
sungai. Jenis ini telah dibudidayakan dengan cara diikat pada tali sehingga tidak
perlu melekat pada subtrat karang atau benda lainnya (Anggadireja, 2006).

2.2 Kandungan Rumput Laut


Rumput laut memiliki banyak kandungan nutrisi dan gizi yang dapat
bermanfaat untuk kesehatan ketika dikonsumsi, seperti serat, mineral, dan vitamin.

1. Polisakarida dan Serat


Rumput laut mengandung sejumlah besar polisakarida. Polisakarida
tersebut antara lain alginat dari rumput laut coklat, karagenan dan agar dari
rumput laut merah dan beberapa polisakarida minor lainnya yang ditemukan
pada rumput laut hijau (Anggadiredja et al, 2002). Kebanyakan dari
polisakarida tersebut bila bertemu dengan bakteri di dalam usus manusia,
tidak dicerna oleh manusia, sehingga dapat berfungsi sebagai serat.
Kandungan serat rumput laut dapat mencapai 30-40% berat kering dengan

5
persentase lebih besar pada serat larut air. Kandungan serat larut air rumput
laut jauh lebih tinggi dibanding dengan tumbuhan daratan yang hanya
mencapai sekitar 15% berat kering (Burtin, 2003). Kandungan polisakarida
yang terdapat di dalam rumput laut berperan dalam menurunkan kadar lipid
di dalam darah dan tingkat kolesterol serta memperlancar sistem pencernaan
makanan. Komponen polisakarida dan serat juga mengatur asupan gula di
dalam tubuh, sehingga mampu mengendalikan tubuh dari penyakit diabetes.
Beberapa polisakarida rumput laut seperti fukoidan juga menunjukkan
beberapa aktivitas biologis lain yang sangat penting bagi dunia kesehatan.
Aktivitas tersebut seperti antitrombotik, antikoagulan, antikanker,
antiproliferatif (antipembelahan sel secara tak terkendali), antivirus, dan
antiinflamatori (antiperadangan) (Burtin, 2003; Shiratori et al, 2005).
2. Mineral
Kandungan mineral rumput laut tidak tertandingi oleh sayuran yang berasal
dari darat. Fraksi mineral dari beberapa rumput laut mencapai lebih dari
36% berat kering. Dua mineral utama yang terkandung pada Sebagian besar
rumput laut adalah iodin dan kalsium (Fitton, 2005). Laminaria sp., rumput
laut jenis coklat merupakan sumber utama iodin karena kandungannya
mampu mencapai 1500 sampai 8000 ppm berat kering. Rumput laut juga
merupakan sumber kalsium yang sangat penting. Kandungan kalsium dalam
rumput laut dapat mencapai 7% dari berat kering dan 25-34% dari rumput
laut yang mengandung kapur (Ramazanov, 2006). Kandungan mineral
seperti yang telah disebutkan di atas memberikan efek yang sangat baik bagi
kesehatan. Iodin misalnya, secara tradisional telah digunakan untuk
mengobati penyakit gondok. Iodin mampu mengendalikan hormon tiroid,
yaitu hormon yang berperan dalam pembentukan gondok. Mereka yang
telah membiasakan diri mengkonsumsi rumput laut terbukti terhindar dari
penyakit gondok karena kandungan iodin yang tinggi di dalam rumput laut.
Kandungan mineral lain yang juga tak kalah penting adalah kalsium.
Konsumsi rumput laut sangat berguna bagi ibu yang sedang hamil, para
remaja, dan orang lanjut usia yang kemungkinan dapat terkena risiko
kekurangan (defisiensi) kalsium (Fitton, 2005).

6
3. Protein
Kandungan protein rumput laut coklat secara umum lebih kecil dibanding
rumput laut hijau dan merah. Pada rumput laut jenis coklat, protein yang
terkandung di dalamnya berkisar 5-15% dari berat kering, sedangkan pada
rumput laut hijau dan merah berkisar 10-30% dari berat kering. Beberapa
rumput laut merah, seperti Palmaria palmate (dulse) dan Porphyra tenera
(nori), kandungan protein mampu mencapai 35-47% dari berat kering
(Mohd Hani Norziah et al, 2000). Kadar ini lebih besar bila
dibandingkan dengan kandungan protein yang ada di sayuran yang kaya
protein seperti kacang kedelai yang mempunyai kandungan protein sekitar
35% berat kering (Almatsier, 2005).
4. Lipid dan asam lemak
Lipid dan asam lemak merupakan nutrisi rumput laut dalam jumlah yang
kecil. Kandungan lipid hanya berkisar 1-5% dari berat kering dan komposisi
asam lemak omega 3 dan omega 6 (Burtin, 2003). Asam lemak omega 3 dan
6 berperan penting dalam mencegah berbagai penyakit seperti penyempitan
pembuluh darah, penyakit tulang, dan diabetes (Almatsier, 2005). Asam alfa
linoleat (omega 3)banyak terkandung dalam rumput laut hijau, sedangkan
rumput laut merah dan coklat banyak mengandung asam lemak dengan 20
atom karbon seperti asam eikosapentanoat dan asam arakidonat (Burtin,
2005). Kedua asam lemak tersebut berperan dalam mencegah inflamatori
(peradangan) dan penyempitan pembuluh darah. Hasil penelitian
membuktikan bahwa ekstrak lipid beberapa rumput laut memiliki aktivitas
antioksidan dan efek sinergisme terhadap tokoferol (senyawa antioksidan
yang sudah banyak digunakan) (Anggadiredja et al., 1997; Shanab, 2007).
5. Vitamin
Rumput laut dapat dijadikan salah satu sumber Vitamin B, yaitu vitamin
B12 yang secara khusus bermanfaat untuk pengobatan atau penundaan efek
penuaan antiaging), Chronic Fatique Syndrome (CFS), dan anemia
(Almatsier, 2005). Selain vitamin B, rumput laut juga menyediakan sumber
vitamin C yang sangat bermanfaat untuk memperkuat sistem kekebalan
tubuh, meningkatkan aktivitas penyerapan usus terhadap zat besi,

7
pengendalian pembentukan jaringan dan matriks tulang, dan juga berperan
sebagai antioksidan dalam penangkapan radikal bebas dan regenerasi
vitamin E (Soo-Jin Heo et al, 2005). Kadar vitamin C dapat mencapai 500-
3000 mg/kg berat kering dari rumput laut hijau dan coklat, 100-800 mg/kg
pada rumput laut merah. Vitamin E yang berperan sebagai antioksidan juga
terkandung dalam rumput laut. Vitamin E mampu menghambat oksidasi
Low Density Lipoprotein (LDL) atau kolesterol buruk yang dapat
memicupenyakit jantung koroner (Ramazanov, 2005). Ketersediaan vitamin
E di rumput laut coklat lebih tinggi dibanding rumput laut hijau dan merah.
Hal ini dikarenakan rumput laut coklat mengandung α, β, dan γ-tokoferol,
sedangkan rumput laut hijau dan merah hanya mengandung α- tokoferol
(Fitton, 2005). Di antara rumput laut coklat, kadar paling tinggi yang telah
diteliti adalah pada Fucuceae, Ascophyllum dan Fucus sp yang mengandung
sekitar 200-600 mg tokoferol/kg berat kering (Ramazanov, 2006).

6. Polifenol
Polifenol rumput laut dikenal sebagai florotanin, memiliki sifat yang khas
dibandingkan dengan polifenol yang ada dalam tumbuhan darat. Polifenol
dari tumbuhan darat berasal dari asam galat, sedangkan polifenol rumput
laut berasal dari floroglusinol (1,3,5-trihydroxybenzine). Kandungan
tertinggi florotanin ditemukan dalam rumput laut coklat, yaitu mencapai 5-
15% dari berat keringnya (Fitton, 2005). Polifenol dalam rumput laut
memiliki aktivitas antioksidan, sehingga mampu mencegah berbagai
penyakit degeneratif maupun penyakit karena tekanan oksidatif, di
antaranya kanker, penuaan, dan penyempitan pembuluh darah. Aktivitas
antioksidan polifenol dari ekstrak rumput laut tersebut telah banyak
dibuktikan melalui uji in vitro sehingga tentunya kemampuan
antioksidannya sudah tidak diragukan lagi (Soo-Jin Heo et al, 2005; Shanab,
2007). Selain itu, polifenol jugaterbukti memiliki aktivitas antibakteri,
sehingga dapat dijadikan alternatif bahan antibiotik. Salah satunya terbukti
bahwa rumput laut mampu melawan bakteri Helicobacter pylori, penyebab
penyakit kulit (John dan Ashok, 1986; Fitton, 2005).

8
2.3 Manfaat Rumput Laut
1. Memperlambat Pertumbuhan Sel Kanker
Manfaat rumput laut yang pertama adalah memperlambat pertumbuhan sel
kanker. Dari hasil penelitian yang dilakukan, rumput laut memiliki
kandungan baik untuk mencegah pertumbuhan sel kanker dalam tubuh.
Bukan itu saja, rumput laut juga dinilai efektif dalam mengatasi tumor ganas
dan leukemia. Rumput laut juga cukup efektif untuk mengatasi
penyakit kanker payudara.
2. Mempercepat Proses Penyembuhan Luka
Manfaat rumput laut selanjutnya adalah mempercepat proses penyembuhan
luka. Dari hasil penelitian yang dilakukan, beberapa jenis rumput laut
memiliki kandungan antiinflamasi dan antibakteri. Kandungan tersebut
ampuh dalam mengatasi iritasi pada kulit. Rumput laut mengandung tinggi
vitamin K yang dapat membantu tubuh mempercepat proses pembekuan
darah pada luka. Hal tersebut membuat luka lebih cepat mengering.
3. Menjaga Asupan Air dalam Tubuh
Menjaga asupan air dalam tubuh menjadi manfaat rumput laut selanjutnya.
Budidaya rumput laut yang dilakukan pada perairan laut membuat kandungan
garam pada tanaman tersebut cukup tinggi. Kandungan garam yang terdapat
pada rumput laut dapat membantu menjaga asupan air dalam tubuh.
4. Menjaga Kesehatan Pencernaan
Salah satu kandungan yang cukup tinggi pada rumput laut adalah serat. Jika
kandungan serat dalam tubuh terpenuhi dengan baik, kamu akan terhindar
dari gangguan kesehatan pencernaan, seperti sembelit atau konstipasi. Meski
sehat, jangan dikonsumsi terlalu banyak, karena dapat memicu terjadinya
diare.
5. Membantu Menurunkan Berat Badan
Dari hasil penelitian yang dilakukan, mengonsumsi rumput laut secara rutin
dapat membantu menurunkan menurunkan berat badan. Hal tersebut terjadi
karena kandungan serat yang cukup tinggi dalam rumput laut. Serat dalam

9
tubuh mampu mempertahankan rasa kenyang, sehingga lapar dapat tertunda.
Saat waktunya makan, kamu tidak akan mengonsumsinya secara berlebihan.
6. Melembabkan Kulit Kering
Manfaat rumput laut untuk kulit adalah untuk melembapkan kulit yang
kering. Rumput laut merupakan agen humektan (pelembap) alami yang dapat
membantu kulit mengikat air. Fungsi ini penting agar kulit terhindar dari
dehidrasi, yang nantinya dapat menyebabkan berbagai keluhan kulit lainnya.
7. Mencegah Penuaan Dini
Kandungan antioksidan dalam rumput laut juga dapat membantu dalam
memerangi radikal bebas, radang, dan dampak buruk lingkungan pada kulit.
Hal ini berkontribusi untuk mencegah timbulnya tanda-tanda penuaan dini
seperti garis halus dan keriput.
8. Membantu Mengatasi Eksem
Manfaat rumput laut untuk kecantikan selanjutnya adalah membantu
mengatasi eksem. Bagi kamu yang familiar dengan eksem, tentu tahu bahwa
kulit kering adalah musuh bagi penderita eksem. Khasiat melempabkan yang
dimiliki oleh rumput laut juga dapat membantu mencegah kambuhnya eksem.
Rumput laut juga berkhasiat menenangkan (soothing) dan membantu
meredakan area kulit yang kering dan gatal saat eksem kambuh, sekaligus
memicu regenerasi sel dan membantu penyembuhan luka.
9. Detoksifikasi Kulit
Selain itu, manfaat rumput laut untuk kecantikan juga dapat membantu
dektoksifikasi dan membersihkan pori. Rumput laut diketahui mengandung
antioksidan dan berbagai nutrisi yang dapat membantu detoksifikasi kulit dari
racun dan kotoran akibat paparan lingkungan.

2.4 Sediaan Lotion Rumput Laut

Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai


campuran dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan dengan
sistem emulsi dan jika ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cair yang dapat
dituangkan (Rieger 1994). Skin lotion itu sendiri merupakan salah satu kosmetik
yang hampir semua orang membutuhkan dengan fungsi sebagai pelembab kulit.

10
Penggunaan rumput laut lotion ini merupakan salah satu inovasi produk agar
produk lebih aman dan memiliki sifat lebih stabil karena rumput laut memiliki
kandungan alginat dan/atau karagenan.

2.5 Cara Pembuatan Lotion Rumput Laut

a) Alat
Alat yang digunakan yaitu batang pengaduk, beker glass, hotplate,
autoclave, blander dan termometer sedangkan untuk alat dalam pengujian
digunakan pH meter, oven, refrigator, furnise, viskositas, color reader dan
spektrofotometr.
b) Bahan
1. Ekstrak Rumput Laut sp 5%
2. Asam stearat 10%
3. Cera alba 2%
4. Vaselin album 8%
5. Adeps lanae 1%
6. Nipasol 0,05%
7. TEA 1,2%
8. Propilen glikol 7%
9. Nipagin 0,01%
10. Parfum qs
11. Aquadest add 100%
c) Cara Pembuatan
1. Ekstraksi

11
Sampel dikeringkan tanpa sinar matahari langsung dan selanjutnya
dihaluskan dengan menggunakan blender, sampel siap diekstraksi. Sampel
yang telah kering ditimbang 500g dan dimasukkan ke dalam wadah
maserasi, kemudian ditambahkan etanol 96% sebanyak 3000 ml hingga
simplisia terendam. Wadah maserasi ditutup dan disimpan selama 24 jam
sambil sesekali diaduk. Selanjutnya disaring, dipisahkan antara ampas dan
filtrat. Ampas diekstraksi kembali dengan pelarut etanol 96% yang baru
dengan jumlah yang sama. Hal ini dilakukan selama 3 x 24 jam. Filtrat yang
diperoleh kemudian dikumpulkan dan diangin-anginkan hingga diperoleh
ekstrak etanol yang kental.
2. Panaskan air di atas penangas air.
3. Fase minyak (Asam stearat, Cera alba, Vaselin album, Adeps lanae, Nipasol
dilebur di atas penangas pada suhu 700C (massa 1)
4. Fase air dipanaskan di atas penangas sampai suhu 500C, kemudian
masukkan
nipagin, TEA dan propilen glikol, panaskan sampai suhu 700C (massa 2)
5. Campurkan massa 1 dan massa 2 ke dalam lumpang hangat, gerus sampai
menjadi massa krim.
6. Setelah suhu turun 400C masukkan ekstrak etanolik kental dari rumput laut
ke dalam campuran, gerus add homogen.
7. Sediaan yang sudah jadi ke dalam wadah yang sudah disiapkan, beri etiket
pada wadah.

2.6 Evaluasi Mutu Lotion Rumput Laut


Parameter yang diamati dalam lotion ini meliputi analisis kimia, fisika dan sensoris.
Adapun parameternya yaitu pengujian pH, viskositas, derajat putih (whiteness),
penyusutan berat, stabilitas emulsi, uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan
metode DPPH, dan uji sensoris (bau, warna, kehomogenan, konsistensi, kepadatan,
penyebaran, daya serap, kesan lengket, dan kesan lembut).

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Rumput laut atau seaweed merupakan salah satu sumber daya alam laut yang
mengandung karaginan, asam nukleat, asam amino, protein, mineral, trace
elements, tepung, gula dan vitamin A, D, C, D E, dan K. Karaginan berfungsi
sebagai pelembab dan pelembut kulit. Oleh karena itu, dilakukan inovasi
pembuatan kosmetik berupa hand body lotion menggunakan campuran fasa air dan
fasa minyak yang dipadukan dengan ekstrak rumput laut.
Lotion merupakan salah satu bentuk emulsi, didefinisikan sebagai campuran
dari dua cairan yang tidak saling bercampur, yang distabilkan dengan sistem emulsi
dan jika ditempatkan pada suhu ruang, berbentuk cair yang dapat dituangkan.
Dengan adanya pengolahan rumput laut menjadi lotion maka rumput laut dapat
dimanfaatkan dengan lebih optimal dalam proses perawatan kulit, merangsang dan
memperbaiki kulit melalui pecepatan proses regenerasi dan memberikan nutrisi
pada jaringan kulit.

3.1 Saran

Setelah mempelajari tentang makalah kimia bahan alam kelautan, kiranya kita
dapat memanfaatkan semaksimal mungkin materi ini sehingga kita dapat mengerti
dan memahami bahwa perairan laut Indonesia yang begitu luas, memberikan
potensi yang besar untuk pengembangan budidaya rumput dalam pembuatan bahan
makanan, obat-obatan, maupun kosmetik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Kasmiati, dkk. 2021. Pembuatan Lotion Rumput Laut di Desa Aeng Batu Batu,
Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan. Jurnal Pengabdian Masyarakat. Vol. 5
Putri, Rizky Rahmadhini, dkk. 2015. Karakteristik Fisiko-Kimia dan Mutu
Sensoris Skin lotion Rumput Laut (Eucheuma cottonii) dengan Penambahan
Kolagen Ikan Komersil. Jurnal Teknologi Hasil Perikanan. Vol. 4, No.1
Santosa, Andasuryani, & Kurniawan, D. (2016). Karakteristik Tepung Rumput Laut
(Eucheuma cottonii). National Conference of Applied Sciences, Engineering,
Business and Information Technology.Politeknik Negeri Padang
Sastrawidana, I Dewa. 2016. Pemanfaatan Ekstrak Rumput Laut Sebagai Bahan
Aktif Dalam Pembuatan Hand Body Lotion. Seminar Nasional Pengabdian
Kepada Masyarakat
Sunarpi, dkk. 2018. Implementasi Penggunaan Krim Pelindung Kulit Dari Ekstrak
Rumput Laut Pada Guru Dan Siswa Smp It Gmc Puyung, Lombok Tengah.
Jurnal Prosiding PKM-CSR , Vol. 1

14

Anda mungkin juga menyukai