Jurnal Fisika Dasar 1 PDF
Jurnal Fisika Dasar 1 PDF
Disusun Oleh :
Kelompok 22
Nama Anggota :
1. Yakub Sulaiman
2. Yanwar Priadi
3. Yogi Hermawan
4. Yudi Sonjaya
5. Yudi Yustira
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-nya lah kami dapat menyelesaikan Jurnal Fisika Dasar yang
berjudul “Muatan dan Hukum Coulomb” ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga kami berterima kasih kepada Bapak Jajang Mulyana, S.T selaku Dosen mata
kuliah Fisika Dasar dan penggerak mula yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap jurnal ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan dan
pengetahuan kita mengenai Fisika Dasar ini. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di
dalam tugas ini terdapat kekurangan – kekurangan dan jauh dari apa yang kami harapkan.
Untuk itu, kami berharap adanya kritik, saran, dan usulan demi perbaikan di masa yang akan
datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa sarana yang membangun.
Semoga Jurnal sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata – kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di
masa depan.
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .......................................................................................... 1
B. Rumusan Penulisan .................................................................................................. 2
C. Tujuan Penulisan ...................................................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan .................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
A. Muatan Listrik ......................................................................................................... 4
1. Sifat-Sifat dari Muatan Listrik ........................................................................... 6
2. Kuantitas Muatan listrik ..................................................................................... 6
3. Muatan Listrik dan Atom………...……………………………………............7
4. Muatan Listrik dan Benda……………………………………………………..9
B. Hukum Couloumb………………………………………………………………...9
1. Pengertian Hukum Coulomb…………………………………………..……...11
2. Hubungan Hukum Coulomb dengan Muatan Listrik………,,…………..........12
3. Interaksi dua Benda…………………………………………………………...15
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
Telah diketahui bahwa setiap benda baik benda padat, cair dan gas memiliki materi-materi
atau partikel-partikel penyusun didalamnya dan kita mengakui ada materi yang sangat kecil
dan tidak dapat dilihat oleh mata. Partikel-partikel (bagian) terkecil suatu materi yang masih
mempunyai sifat sama dengan materi itu adalah atom.
Adapun dua atau lebih atom dapat bergabung membentuk suatu molekul. Molekul itu
sendiri merupakan partikel yang berupa gabungan atom-atom sejenis atau berlainan. Menurut
teori atom, atom dianggap terdiri atas tiga macam partkel. Ketiga macam partikel penyusun
atom masing-masing dinamakan proton, neutron, dan electron. Sebuah benda dikatakan
bermuatan positif jika kekurangan electron dan bemuatan negatif jika kelebihan electron.
Muatan benda inilah yang dikatakan listrik statis. Benda yang bermuatan listrik statis dapat
menarik atau menolak benda bemuatan listrik lainnya. Benda netral dapat dibuat dengan cara
digosokkan Perlu diperhatikan, dalam hal ini kita menciptakan muatan listrik. Kita hanya
memisahkan electron dari ikatamya.
Ketika batang kaca digosokkan dengan kain sutra terjadi perpindahan electron dari batang
kaca ke kain sutra. Tentu saja batang kaca akan makin banyak kekurangan electron jika
penggosokan dilakukan lebih lama. Artinya, muatan listrik batang kaca menjadi lebih besar.
Itulah sebabnya, gaya tarik batang kaca menjadi lebih besar dari sebelumnya. Gaya gravitasi
itu terjadi karena suatu massa benda tarik menarik oleh massa bumi. Hal yang sama juga dapat
terjadi pada dua benda yang bermuatan listrik. Untuk memahami iteraksi dua benda bermuatan
dapat menggunakan batang kaca dan penggaris yang sudah bermuatan. Akibat inilah coulomb
mengeluarkan hukumnya yang berbunyi “Besar gaya Tarik menraik atau tolak menolak antara
dua muatan listrik sebanding dengan muatan-muatannya dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak antara keduanya.
1
Kata "Listrik" bisa membangkitkan bayangan teknologi modern yang kompleks yaitu
komputer, cahaya, motor, daya listrik. Tetapi gaya listrik akan tampak memainkan peranan
yang lebih dalam pada kehidupan kita. Menurut teori atom, gaya yang bekerja antara atom dan
molekul untuk menjaga agar mereka tetap bersatu untuk membentuk zat cair dan padat adalah
gaya listrik dan gaya listrik juga terlibat pada proses metabolisme yang terjadi dalam tubuh
kita. Banyak gaya yang telah kita bahas sampai saat ini, seperti gaya elastik, gaya normal, dan
gaya kontak lainnya (dorongan dan tarikan dianggap merupakan akibat dari gaya listrik yang
bekerja pada tingkat atomik.
Sebuah muatan listrik dikatakan memiliki medan listrik di sekitarnya. Medan listrik
adalah daerah di sekitar benda bermuatan listrik yang masih mengalami gaya listrik. Jika
muatan lain berada di dalam medan listrik dari sebuah benda bemuatan listrik, muatan tersebut
akan mengalami gaya listrik berupa gaya tarik atau gaya tolak.
Listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negative. Dengan listrik arus searah jika
kita memegang hanya kabel positif (tapi tidak memegang kabel negatif listrik tidak akan
mengalir ke tubuh kita (kita tidak terkena setrum). Demikian pula jika kita hanya memegang
saluran negatif. Listrik dapat disimpan, misalnya pada sebuah aki atau baterai. Listrik yang
kecil, misalnya yang tersimpan dalam baterai tidak akan memberi efek setrum pada tubuh. Pada
aki mobil yang besar, biasanya ada sedikit efek setrum meskipun tidak terlalu besar dan
berbahaya. Listrik mengalir dari kutub positif baterai/aki ke kutub negatif.
B. Rumusan Penulisan
Rumusan penulisan dalam jurnal ini adalah sebagai berikut
1. Bagaimana muatan listrik tersebut ?
2. Apa hukum Coulomb itu ?
3. Bagaimana Hubungan dari muatan listrik dan hukum coulomb ?
2
C. Tujuan Penulisan
Segala sesuatu yang dilakukan pasti ada tujuannya, terlebih juga dalam karya tulis ini
pasti memiliki tujuannya. Adapun tujuan yang dimaksud dalam karya tulis ini adalah
sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang muatan listrik.
2. Untuk mengetahui tentang hukum Coulomb.
3. Untuk mengetahui tentang hubungan hukum Coulomb dengan muatan listrik.
D. Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan jurnal ini adalah sebagai berikut :
1. Dapat bemanfaat bagi pembaca dalam menambah wawasan tentang hukum
Coulomb dan muatan listrik
2. Bemanfaat bagi para pekerja listrik tentang materi muatan listrik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Muatan Listrik
Kata listrik (electricity) berasal dari kata Yunani electron, yang berarti "amber”. Amber
adalah dammar pohon yang membatu, dan orang zaman dulu mengetahui bahwa jika
menggosok batang amber dengan kain, amber tersebut akan menarik daun-daun kecil atau
debu.
Kelistrikan adalah sifat benda yang muncul dari adanya muatan listrik. Listrik dapat
juga diartikan sebagai berikut :
Listrik adalah kondisi dari partikel sub atomik tertentu, seperti elektron dan proton yang
menyebabkan penarikan dan penolakan gaya di antaranya.
Listrik adalah sumber energi yang disalurkan melalui kabel. Arus listrik timbul karena
muatan listrik mengalir dari saluran positif ke saluran negative.
Muatan listrik adalah sifat (muatan dasar yang dibawa oleh partikel dasar
sehingga menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik menarik dan tolak
menolak. Muatan listrik dari suatu partikel dasar bisa berjenis positif dan negatif. Jika
dua benda memiliki muatan yang sama akan tolak menolak dan kedua benda tersebut
akan Tarik menarik jika muatannya berbeda jenis. Asalkan partikel dasar dan
subatomik seperti elektron dan proton punya muatan listrik. Elektron bemuatan negatif
dan proton bermuatan positif.
Muatan listrik terdiri dari dua jenis yaitu
Muatan listrik dari suatu benda ditentukan oleh jumlah proton dan elektron yang
dikandung benda tersebut.
Bila sebuah benda kelebihan electron = kekurangan proton ( electron > proton)
maka benda tersebut bermuatan negatif.
Bila benda kekurangan electron = kelebihan proton ( elektron < Proton),
maka benda tersebut bermuatan positif.
Jika jumlah electron = jumlah proton = elektron maka benda tersebut tidak
bermuatan (muatan netral).
4
Ada dua jenis muatan di alam ini, hal ini dapat diperlihatkan secara sederhana
menggunakan dua batang seperti gambar. Batang pertama terbuat dari kaca digantungkan
dengan benang kemudian digosokkan dengan sutera.
Jika ujung batang kedua terbuat dari kaca digosokkan dengan sutera, lalu didekatkan
ke ujung batang pertama maka ujung batang yang digantung akan bergerak menjauh. Tetapi
jika batang kedua terbuat dari plastik dan digosokkan dengan bulu, maka ujung batang yang
digantung akan bergerak mendekat. Kedua kejadian di atas juga terjadi jika batang pertama
terbuat dari plastik dan digosokkan pada bulu. Jika batang pertama terbuat dari plastik dan
digosokkan pada bulu dan batang kedua terbuat dari plastik dan digosokkan pada bulu, maka
ujung batang pertama akan bergerak menjauh. Kesimpulan yang dapat diambil adalah :
Penamaan muatan positif dan negatif dilakukan oleh Benjamin Frankin (1706-1790)
untuk membedakan muatan yang terjadi pada kaca dan plastik. Jadi dari percobaan yang
sederhana di atas dapat dikatakan bahwa muatan sejenis tolak-menolak dan muatan berlainan
jenis tarik-menarik. Efek kelistrikan di atas tidak hanya terjadi pada kaca dan plastik, hal inipun
terjadi pada bahan-bahan lain. Untuk menentukan jenis muatan yang timbul pada suatu bahan
kaca dan plastik digunakan sebagai bahan perbandingan. Saat ini secara umum bahwa dalam
keadaan normal bahan memiliki jumlah muatan positif dan negatif aman besar, adapaun
penggosokkan yang dilakukan bertujuan untuk memindahkan sebagian kecil muatan. Sebagai
contoh muatan pada kaca menjadi positif sedangkan muatan pada sutera menjadi negatif
Selanjutnya yang menjadi bahan.
5
pertanyaan secara kuantitas apakah sama muatan yang timbul pada kaca setiap kali terjadi
penggosokkan? Pada awalnya muatan listrik itu dianggap seperti fluida kontinu, tetapi seiring
dengan perkembangan penelitian tentang fluida yang menunjukkan bahwa fluida itu tidaklah
kontinu tetapi terdiri dari atom-atom, maka pemikiran di atas berubah. Beberapa percobaan
menunjukkan bahwa mautan listrik pada kaca belum tentu sama setiap kali penggosokkan, dan
jumlahnya merupakan kelipatan dari suatu muatan elementer “e”. Salah satu percobaan yang
menunjukkan hal tersebut dikenal dengan percobaan Tetes Millikan. Dan besar muatan
elementer e = 1,6 x 10-19 C (C adalah satuan internasional untuk muatan yang merupakan
singkatan dari Coulomb, Charles Agustin Coulomb adalah orang yang dianggap paling bejasa
dalam melakukan penelitian tertang muatan listrik. Jadi muatan listrik (q) terkuantisasi
(merupakan kelipatan bilangan bulat dari muatan elementer e), q = ne dimana n = -2,-1,0, 1,
2,…
1. Sifat-sifat dari Muatan Listrik
Muatan Sejenis akan tolak menolak dan muatan tidak sejenis akan tarik menarik.
Ini mirip laki-laki dengan perempuan. Jika berlawanan jenis akan punya
kecenderungan untuk tarik menanik dan jika sesama jenis akan punya
kecenderungan untuk tolak menolak.
Muatan Listrik adalah besaran pokok fisika yang diukur dalam satuan coulomb
disimbolkan dengan (C). Satu coulomb sama dengan 6,24 x 1018 e e = muatan
proton). Sehingga muatan yang dikandung oleh sebuah proton adalah 1,602 x 10-19
coulomb. Elektron mempunyai muatan yang sama dengan proton tapi berbeda jenis
(-)1,602 x 10-19 coulomb.
Muatan Listrik mirip dengan massa. Ia punya hukum kekekalan muatan sama
seperti hukum kekekalan massa. Gaya yang ditimbulkan oleh dua muatan itu punya
karakter yang sama seperti gaya gravitasi yang ditimbulkan oleh dua buah benda
dengan massa tertentu. Gaya antar muatan ini juga bersifat konservatif dan terpusat.
6
Besarnya muatan elektron atau muatan proton merupakan satuan dasar muatan. Besarnya
muatan listrik suatu benda merupakan kelipatan dari muatan elektron atau muatan proton. Hal
ini disebut muatan terkuantisasi. Sebagai contoh, jika pecahan mata uang terkecil yang kita
gunakan adalah 100 rupiah maka banyaknya uang seseorang dinyatakan dalam kelipatan dari
mata uang terkecil yakni 100 rupiah. Misalnya banyaknya uang saya adalah 100.000 dan
100.000 ini bisa habis dibagi dengan 100. Aneh jika banyaknya uang saya adalah 100.002
karena tidak ada pecahan uang sebesar 2 rupiah. Demikian juga halnya dengan banyaknya
muatan suatu benda. Besarnya muatan sebuah elektron adalah -e dan besarnya muatan sebuah
proton +e. Banyaknya muatan suatu benda merupakan kelipatan dari e atau 1,60 x 10 -19
Coulomb dan bisa dinyatakan melalui Q = +Ne. Q = banyaknya muatan, mewakili jenis
muatan, N = bilangan bulat, e = 1,60 x 10-19 Coulomb.
7
Atom dikatakan bermuatan negatif jika kelebihan electron, sedangkan atom dikatakan
bemuatan positif jika kekurangan elektron. Adapun yang dikatakan atom netral jika jumlah
proton dan elektronnya sama. Muatan listrik tidak dapat dilihat oleh mata tetapi efeknya dapat
dirasakan dan diamati gejalanya. Besar muatan listrik proton dan elektron adalah sama, tetapi
jenisnya yang berbeda. Muatan positif (proton) ditandai dengan “+” sedangkan muatan
negative (elektron) ditandai “-“.
Keterangan gambar :
(a) Benda netral (b) benda bermuatan positif, dan (c) benda bermuatan negatif.
Gambar (a) : benda memiliki masing-masing 4 muatan positif dan muatan negatif. Karena
jumlah proton (+) sama dengan jumlah elektron (-) maka benda tersebut termasuk benda netral.
Gambar (b) : benda memiliki 8 muatan positif dan 3 muatan negative. Karena jumlah proton
(+) lebih banyak daripada electron (-) atau benda kekurangan electron maka benda tersebut
termasuk bermuatan positif. Gambar (c) : benda memiliki 3 muatan positif dan 7 muatan
negative. Karena jumlah Proton (+) lebih sedikit daripada jumlah electron (-) atau benda
kelebihan elektron, maka benda tersebut termasuk bermuatan negatif. Muatan listrik
dilambangkan dengan huruf Q. Satuannya dalam SI adalah coulomb (C).
Benda bermuatan listrik, partikel yang bermuatan listrik, benda bermuatan negatif
apabila jumlah proton partikel listrik benda dikatakan bemuatan positif jika suatu benda
menjadi bermuatan positif apabila benda itu, sebutkan benda benda yang
8
bemuatan listrik. Suatu atom dikatakan tidak bermuatan atau bemuatan netral apabila sebuah
benda bermuatan positif jika perbedaan antara benda bemuatan listrik dan benda netral
Apabila suatu benda mempunyai elektron sama banyak dengan proton maka benda itu
netral atau tidak bermuatan listrik. Jika suatu benda mempunyai elektron lebih banyak daripada
proton maka benda iu bermuatan negatif. sebaliknya bila suatu benda mempunyai elektron
lebih sedikit daripada proton maka benda itu bemuatan positif. Benda yang pada mulanya netral
dapat dijadikan bermuatan negatif dengan cara menambah elektron pada benda itu, sebaliknya
benda dapat dijadikan bermuatan positif dengan cara mengurangi elektron pada benda itu.
B. Hukum Coulomb
Charles Augustin de Coulomb (1736 - 1806) merupakan fisikawan asal Perancis yang
merumuskan gaya tarik menarik antara benda bermuatan listrik yang dinamai sesuai namanya,
yaitu Hukum Coulomb. Ia dilahirkan di Angouleme, Perancis pada tanggal 14 Juni 1736. Ia
berprofesi sebagai insinyur militer selama tiga tahun di pelabuhan Bourbon Martinique. Disini
Coulomb ditugaskan untuk menyelesaikan sebuah bangunan yang menghabiskan biaya yang
sangat besar. Semua pengalaman disini mengiringnya untuk
9
mempelajari sifat-sifat mekanis bahan-bahan dan bermacam-macam struktur tehnik. Selama
dipulau ini dia menulis sebuah paper terkenalnya "sur une application des Regles de maximis
et minimis a quelques ploblemes de staliques relative a l'architecture" yang dipresentasikan
pada 1773 di Akademik Sains Prancis. Laporan ilmiah ini menjelaskan sejauh mana gabungan
matematika dan fisika itu akan mempengaruhi gesekan dalam beberapa persoalan statistika.
Pada tahun 1780-an, Charles Coulomb menyelidiki gaya listrik dengan menggunakan
pengimbang torsi. Peralatan yang digunakan Coulomb hampir sama dengan peralatan
Cavendish yaitu peralatan yang digunakan untuk gaya gravitasi.
Pemilihan Coulomb menjadi anggota akademik paris 1781 memungkinkan dia untuk
melakukan penelitian dalam bidang fisika. Pada 9 september 1784 Coulomb menulis laporan
ilmiahnya tentang puntiran.
Ketika bola bermuatan didekatkan ke bola pada batang yang tergantung,
batang tersebut berotasi sedikit. Serat tempat batang bergantung menahan
gerak berputarnya batang tersebut dan sudut putaran sebanding dengan
gaya yang diberikan. Dengan menggunakan peralatan ini, Coulomb
menyelidki bagaimana gaya listrik bervariasi sebagai fungsi besar muatan
dan jarak di antaranya.
11
Gaya gravitasi itu terjadi karena suatu massa benda tarik menarik oleh massa bumi. Hal
yang sama juga dapat terjadi pada dua benda yang bemuatan listrik. Untuk memahami interaksi
dua benda bermuatan dapat menggunakan batang kaca dan penggaris yang sudah bermuatan.
Muatan listrik itu tersimpan dalam benda-benda yang berada di sekeliling kita. seperti
misalnya pada plastik yang digosok dengan wool, gelas yang digosok dengan sutera pada kilat,
dan masih banyak yang lainnya lagi. Benda-benda yang bemuatan akan mengerjakan gaya
terhadap benda bermuatan lainnya. Gaya ini dinamakan gaya elektrostatik. Gaya ini bergantung
pada besarnya muatan masing-masing benda dan bergantung pada jarak ke dua benda.
(Neraca Puntir)
12
Dengan penyelidikkannya tersebut Coulomb menyimpulkan bahwa gaya listrik (F) yang terjadi
berbanding terbalik dengan kuadrat dari jarak antara kedua pusat bola A dan B. Persamaan
tersebut secara matematis, yaitu :
Berdasarkan hasil-hasil yang didapatkan, Charles Coulomb menyimpulkan bahwa gaya listrik antara
dua muatan listrik yang terpisah pada jarak tertentu berbanding lurus dengan besar kedua muatan
tersebut dan berbanding tebalik dengan kuadrat dari jarak kedua muatan tersebut. Pernyataan
Charles Coulomb ini dikenalkan sebagai Hukum Coulomb, dengan persamaan secara matematis, yaitu
:
13
Interaksi antara dua muatan, bila muatannya sejenis akan tolak menolak, bila berbeda
muatannya akan tarik menarik. Dan arah gaya tolak menolak atau tarik menarik seperti pada
gambar ini :
Konstanta pembanding (“k”) harganya tergantung pada tempat dimana muatan tersebut
berada. Bila pengamatan dilakukan diruang hampa udara; besar “k” dalam sistem SI adalah
k = 9 x 109 Nm2/Coulomb2 Harga pastinya
ε0 permitivitas udara atau ruang hampa = 8,85 x 10-12 C2 / Nm2 Untuk medium selain udara,
maka harga k juga lain sebab tergantung dari permitivitasnya.
Jika medium muatan bukan pada medium vakum atau udara maka besar gaya antaran
muatan Q1 dan Q2 akan lebih kecil.
F udara / vakum <F medium
Hal ini dikarenakan nilai permisivitas listrik pada medium bukan udara lebih besar.
Permisivitas ε0 diganti dengan ε yakni ε= ε0. Dalam vakum nilai adalah 1, sedangkan dalam
udara εr adalah 1,0006. Dengan demikian gaya Coulomb dalam medium rumusan adalah :
Misalkan dua muatan q1 dan q2 berada pada jarak r seperti pada Giambar. Vektor satuan
digunakan untuk menyatakan arah F1 dan F2 pada muatan tersebut.
14
Jika dua muatan mengerjakan gaya secara serentak pada muatan ketiga, maka gaya
total yang dilami oleh muatan ketiga itu di dapat dengan cara penjumlahan vector.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan.
Dari uraian diatas, maka dapat ditarik kesimpulan yaitu sebagai berkut :
1. Listrik adalah kondisi dari partikel sub atomik tertentu dan listrik adalah sumber energi
yang disalurkan melalui kabel. Muatan listrik adalah sifat (muatan dasar) yang dibawa
oleh partikel dasar sehingga menyebabkan partikel dasar tersebut mengalami gaya tarik
menarik dan tolak menolak.
2. Hukum Coulomb merupakan hukum yang menjelaskan hubungan antara gaya akibat
yang dihasilkan dua muatan tanpa kontak secara langsung. Hukum ini menyatakan
apabila terdapat dua buah titik muatan maka akan timbul gaya di antara keduanya. yang
besarnya sebanding dengan perkalian nilai kedua muatan dan berbanding terbalik
dengan kuadrat jarak antar keduanya. Pernyataan Charles Coulomb ini dikenalkan
sebagai Hukum Coulomb, dengan persamaan secara matematis, yaitu :
3. Hubungan antara hukum Coulomb dengan muatan listrik adalah gaya Coulomb berlaku
pada partikel-partikel bermuatan listrik. Berdasarkan hukum Coulomb, gaya listrik
pada dua benda makin besar bila muatan listrik keduanya makin besar atau jarak
keduanya makin kecil. Sebaliknya gaya listrik pada dua benda makin kecil bila muatan
listriknya makin kecil atau jarak keduanya makin besar.
B. Saran
1. Jurnal ini dapat dijadikan rujukan pada materi Muatan dan Hukum Coulomb.
2. Bagi para pembaca yang ingin mengetahui lebih jauh mengenai Muatan dan hukum
Coulomb penulis mengharapkan agar para pembaca membaca buku-buku lainnya yang
berkaitan dengan judul Muatan listrik serta hukum coulomb.
17
Daftar Pustaka :
http://www.slideshare.net/angellikuayang33/isi-45063759