Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN LENGKAP

PRAKTIKUM GENETIKA
“IMITASI PERBANDINGAN GENETIS”

OLEH:
NAMA : RAHMAWATI SANDU
NIM : 20500119075
JURUSAN : PENDIDIKAN BIOLOGI
KELAS :B

LABORATORIUM PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISALM NEGERI ( UIN ) ALAUDDIN MAKASSAR
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum genetika dengan judul “Imitasi Perbandingan

Genetis” disusun oleh:

Nama : Rahmawati Sandu

Nim : 20500119075

Jurusan : Pendidikan biologi

Kelas :B

Telah diperiksa dengan teliti dan dinyatakan diterima serta disahkan oleh

dosen pengajar dengan nilai:

Samata, 09 Desember 2020

Mahasiswa, Dosen Pengajar,

Rahmawati Sandu Syamsul, M.Pd.


NIM. 20500119075 NIP. 199219142019031010
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sel yang ada sekarang pasti ada sel pendahulunya. Sama seperti hewan

yang muncul dan hewan yang sebelumnya. Dari kelangsungan kehidupan yang

akan didasarkan pada produksi sel atau pembelahan sel. Dalam proses

pembelahan sel akan dihasilkan dari beberapa sifat induknya. Genetika

merupakan bidang sains yang mempelajari tentang hereditas dan penentuan

sifat.

Hukum pewarisan mendel adalah hukum mengenai pewarisan sifat pada

organisme yang dinyatakan oleh Groger Johann Mendel dalam karnyanya

percobaan mengenai persilangan tanaman. Hukum ini terdiri dari dua bagian yaitu

hukum pemisahan atau segretian dikenal dengan hukum pertama mendel dan

hukum perpasangan secara bebas atau hidependent assurfment dikenal dengan

hukum kedua mendel.

Berdsarkan uraian diatas maka dilakukan praktikum dengan judul “Imitasi

Perbandingan Genetis”. Dengan tujuan untuk mendapat gambar tentang


kemungkinan gen-gen yang dibawah oleh gamet akan bertemu secara acak

(random).

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk mendapat gambar tentang

kemungkinan gen-gen yang dibawah oleh gamet akan bertemu secara acak

(random).

C. Waktu dan Tempat

Waktu dan tempat praktikum ini adalah:

Hari/Tanggal : Selasa/08 Desember 2020

Puku : 10.00 – 12.00 WITA

Tempat : Laboratorium Pendidikan Biologi

Fakultas Tarbiayah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar

D. Hipotesis

Hipotesis pada praktikum ini adalah:

Ho = Tidak ada perbedaan nilai antara hasil pengamatan atau observasi dengan

nilai perbandingan yang diharapkan.

Ha = Ada perbedaan nilai antara hasil pengamatan atau observasi dengan nilai

atau perbandingan yang diharapkan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian imitasi

Imitasi pendapat Gabrier Tarde, yang memiliki tanggapan bahwa seluruh

kehidupan yang menyangkut sosial itu sebenarnya berdasarkan faktor imitasi .

Peranan imitasi dalam hal interaksi sosial itu tidak kecil. Misalnya, ketika kita

mengamati suatu anak atau memperhatikan anak yang sedang belajar berbicara .

Mula mula iya sedang melakukan sesuatu seperti mengidentifikasi diri sendiri

seperti mengulang ngulang suatu bunyi yang berguna untuk melatih mulut dan

lidahnya untuk mulai berbicara . Dan selanjutnya dia akan mengidentifikasi ibunya

untuk mengingat kata kata pertama sampai dengan kata selanjutnya . Memang

sukar kita bayangkan seorang anak berbicara tanpa melakukan imitasi bicara

orang lain. Imitasi memiliki perananya yaitu faktr peranan imitasi dalam interaksi

sosial seperti yang telah di jelaskan sebelumnya , apabila contoh demikian

dilakukan pada orang banyak , proses imitasi tersebut dapat menimbulkan suatu

saran kolektif. ( Eva lutfiani 2018, 10-11 ).

B. Penyebaran Gen
Penyebaran gen dapat terjadi jika ada persilangan atau perkawinan antara

individu dalam suatu populasi. Berdasarkan jumlah sifat yang di silangkan, ada

dua macam persilangan yaitu persilangan pada monohibrit dan persilangan pada

dihibrid . pada persilangan monohibrid adalah persilangan yang memiliki satu sifat

beda. Sedangkan pada persilangan dihibrid adalah memiliki dua sifat beda . Pada

suatu persilangan dihibrid dan monohibrid yang paling rumit itu dihibrid di

bandingkan pada persilangan monohibrid ( wijayanto, Hidayat, dan Hasan 2013,

79 ).

C. Contoh Persilangan Monohibrit

Biji bulat ( RR ) disilangkan dengan biji keriput ( rr ) menghilangkan

keturunan F1 adalah semua biji bulat karena R dominan terhadap r, pada

keturunan kedua 3 per 4 ( RR, Rr, Rr ) dan 1 per 4 keriput ( rr ). Rasional

perbandingan 3: 1 pada konsep ini yang dijadikan sebuah pijakan dalam pada

penelitian ini ( Nirmala fitria firdauzi 2014, 198 ).

D. Faktor dari Mendel ( gen-gen)

Menurut Gusti rahayu ( 2012, 2-3 ) sebagai berikut :

1. Gen- gen berada dalam keadaan berpasangan ( alele )

2. Gen – gen memisah ( segregasi ) dalam sel kelamin ( Tepung sari dan sel

telur ), satu alele menuju salah satu sel kelamin.

3. Gen tersusun secara rambang dalam tepung sari dan sel telur .
4. Sifat gen tetap dari generasi ke generasi.

E. Proses Tumbuh Kembang

Kualitas dari seorang anak di ukur dari proses tumbuh kembang . pr0ses

tumbuh dan kembang adalah hasil dari interaksi faktor genetik dan juga faktor

lingkungan . Faktor genetik ataupun faktor keturunan adalah faktor yang memiliki

hubungan dari gen yang asalnya itu dari ayah dan ibu, sedangkan faktor yang dari

lingkungan meliputi pada lingkungan biologis, fisik, psikologi dan sosial.

Perkembangan pada sosial anak yaitu tingkah laku pada anak untuk

menyesuaikan dengan aturan aturan. ( Titik Mukarromah 2019, 4 ).

F. Pengenalan pola pewarisan sifat melalui persilangan drosophila

Pada pengamatan pola pewarisan sifat melalui suatu pewarisan sifat

( Drosophila ) membantu kita memahami penyilangan monohibrid, dihibrid, dan

persilangan terpaut seks . sedangkan pada memahami penyilangan resiprok, back

cross melalui dari suatu penyilangan Drosophila cukup dilakukan pada persilangan

Dihibrid dan dalam pautan seks ( Erwinsyah, riandi, dan Nurjhani 2016, 549 ).

G. Perubahan – perubahan lingkungan dengan cara imitasi

Imitasi yaitu disebut sebagai perubahan perubahan cara imitasi

kebudayaan populasi lain yang sudah lebih dlu mengetahui mempraktekkan dan
lebih dlu dapat diketahui memberikan pengaruh terhadap suatu laju frekwensi

suatu alele dalam memberikan suatu seleksi alam atas dalam lingkungan tersebut.

Bahwa membuktikan suatu asumsi itu atas keanekaragaman variasi genetik.

( Rusyad et al 2014, 42 ).

H. Isi kemampuan kurikulum tingkat dasar

Kurikulum tingkat dasar yang berisi tentang sebuah kemampuan dan

kontak mata, yang resesif dan sesuatu kemampuan menirukan atau imitasi,

kemampuan dari Bahasa resesif, kemampuan bahasa dari ekspresif, kemampuan

dalam pra academik, dan kemampuan bantu diri. Pada suatu kegiatan seorang

guru biasanya selalu memberikan propent dengan berbagai macam cara

diantaranya itu secara fisik anak di bantu merespon . Contohnya anak diberi untuk

menirukan secara verbal agar anak mengerti apa yang dijelaskan ( Nurul Khofifah

2009, 103 ).

I. Perspektif

Dalam perspektif belajar, seorang anak berlajar bertingkah laku dalam

agresif melalui imitasi atau model terutama dari orang tuanya sendiri dan bisa

juga guru dan anak anaknya . Kekerasan biasanya juga bersifat pada turun

temurun, sebab anak anaknya harus belajar bagaimana cara berhadapan dengan

dalam lingkungan orang tuanya pada masa fase identitas anak saat sudah
berumur 6- 8 tahun inilah peran pola asuh dari orangtua saat kita keadaan dimana

seseorang dalam menghadapi stress bahkan dari depresi karena dapat kehilangan

figura jadi seorang ayah maka seorang anak mengalami suatu mengalami

gangguan ( Dewi Rokhmah 2015,128 ).

J. Identitas Label produk berbasis surimi

Identifikasi kjenis pada sepesie produk olahan surimi yang kita lakukan

pada suatu empat sampel Fishball 2 ( s2 ), sampel fishball 3 ( s3 ) dan crabstick ( cs

). Sampel yang di identifikasi merupakan tiga sampel fishball dan satu dalam

sampel fishball dan satu sampel produk kepiting pada imitasi . sedangkan pada

sampel chikuwa ( c ) tidak dapat di analisis lebih lanjut karena nilai konsentrasi

dan memiliki kemurnian yang rendah ( Abdullah, sativa, Nurilmala, 2019, 514 ).

K. Strategi pengembangan produk simpangan harian

Strategi imitasi yaitu mengimitasi dari produk konvensional yang juga kita

harus terapkan pada lembaga – lembaga keuangan syariah yang lain, salah satu

pad BMT yang berada di jawa tengah yang dikunjungi oleh pihak BMT amanah

ummah untuk melakukan suatu studi banding. Produk pada dalam suatu

simpangan mudharabah sebenarnya yang terjadi dapat di adobsi dan diimitasi

dari produk yang terdapat di lembaga keuangan konvensional maupun koverasi

konvensional ( Imron mawardi 2017, 896 ).


L . Multilayer petcetron

Multilayer petcetron merupakan topologi yang katanya paling umum

dimana petcetron –petcetron yang terhubung dan membentuk beberapa lapisan

lapisan . penerapan multilayer petcetron merupakan proses yang dilakukan pada

kulit mentah dengan menggunakan bahan bahan dari penyamak sehingga kulit

mentah jadi tersamak . Bermacam sudah metode yang digunakan untuk

klasifikasi, Multiplayer merupakan banyak metode yang digunakan oleh lam ( Sri

yusnani silitonga 2020, 423 ).

M. Perpustakaan hadir untuk mendobrak belenggu masyarakat

Perpustakaan datang untuk merombak dan merantai minat baca

masyarakat bersumber dari 3 yang pertama itu adalah belenggu genetika yang

anak-anak dibesarkan dalam suatu lingkup keluarga maupun lingkungan di

sekitarnya yang cenderung biasanya akan melahirkan anak anak yang ,tidak

gemar membaca inilah yang kita sebut dengan tingkah laku imitasi perbandingan

seseorang akan mengikuti kebiasaaan yang di lakukan orangtua. Kedua, belenggu

sekolah orientasi pendidikan biasanya dilakukan untuk minat membaca peserta

didik . Ketiga, belenggu dalam pergaulan memiliki pengaruh cukup besar untuk

membentuk karakter seseorang ( Imran benawi, B 2013, 36 ).

N. Elemen bermain peran


Menurut suci midsyahri azizah (2019.112) sebagai berikut :

1. Bermain peran untuk menirukan peran yang di mainkan misalnya guru

dengan murid dan orangtua dengan anaknya

2. Prestisten , ada seorang anak yang melakukan kegiatan bermain dengan

tekun sedikitnya sepuluh menit.

3. interaksi melakukan interaksi dengan 1 adegan

4. Bermain dengan melakukan imitasi anak melakukan sebuah peran dengan

pura pura dengan mengikuti tingkah laku dari pembicaraanya.


BAB III

METODE PRAKTIKUM

A. Alat

Alat yang digunakan pada praktikum ini adalah satu pasang saku baju.

B. Bahan

Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah:

1. Kancing genetik warna kuning-hijau 60 buah

2. Kancing genetik warna kuning-hitam 60 buah

3. Kancing genetik warna merah-hijau 60 buah

4. Kancing genetik warna merah-hitam 60 buah

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja pada praktikum ini adalah:

1. Setiap praktikan mengambil 40 biji kancing genetik dan dimasukkan

kedalam dua kantong baju, dimana masing-masing kantong berisi 20 biji

kancing genetis yang terdiri dari 5 kancing kuning-hijau, 5 kancing kuning-

hitam, 5 merah-hijau, dan 5 kancing merah-hitam


2. Kuning menunjukkan sifat kuning, merah menunjukkan sifat warna putih,

hijau menunjukkan sifat bentuk bulat atau bernas dan hitam menunjukkan

sifat bentuk keriput atau kisut

3. Mengambil biji kancing dengan cara diacak, masing-masing dari kantong

kiri dan kantong kanan satu biji kancing genetis pada waktu yang

bersamaan

4. Kembalikan kombinasi biji kancing genetis sebelumnya ke kantong

asalnya, kemudian kocok hingga bercampur kembali dan mengulangi

pengambilan sebanyak 16 kali pengambilan. Baik untuk dominasi penuh

ataupun dominasi tidak penuh

5. Lakukan Chi Squard Test untuk mengetahui apakah hasil yang diperoleh

baik atau tidak.


BAB VI

HASIL DAN PEMBAHSAN

A. Hasil Pengamatan

1. Tabel Hasil Pengamatan Dominansi Penuh

Genoti
No Kombinasi Biji Genetik Fenotip Jumlah
p
Kuning hijau-kuning hijau,
kuning hijau-merah hijau,
1 K-B- Kuning, Bernas 58
kuning hitam-merah hijau,
kuning hijau-kuning hitam
Kuning hitam-kuning hitam,
2 K-bb Kuning, Keriput 16
kuning hitam-putih hitam,
merah hijau-merah hijau,
3 kkB- Putih, Bernas 19
merah hijau-merah hitam
4 merah hitam-merah hitam kkbb Putih, Keriput 3

Jumlah 96

2. Tabel Hasil Pengamatan Dominansi Tidak Penuh

No Kombinasi Biji Genetik Genotip Fenotip Jumlah


Kuning Hijau, Kuning
1 KKBB Kuning, Bernas 9
Hijau
Kuning Hijau, Kuning
2 KKBb Kuning, Sedikit Keriput 7
Hitam
Kuning Hitam, Kuning
3 KKbb Kuning, Keriput 8
Hitam
Kuning Hijau, Merah
4 KkBB Kuning Muda, Bernas 8
Hijau
5 Kuning Hijau, Merah KkBb Kuning Muda, Sedikit 22
Hitam keriput
Kuning Hitam, Merah
6 Kkbb Kuning Muda, Keriput 15
Hitam
Merah Hijau, Merah
7 kkBB Putih, Bernas 6
Hijau
Merah Hijau, Merah
8 kkBb Putih, Sedikit Keriput 16
Hitam
Merah Hitam, Merah
9 Kkbb Putih, Keriput 5
Hitam
Jumlah 96

B. Analisis Data

1. Dominasi Penuh

Simbol K-B- K-bb kkB- kkbb


O 58 16 19 3
E 54 19 19 6
D 4 3 0 3

Keterangan:

o = yang diamati (observed)

e = hasil yang diramal/yang diharapkan (expected)

d = deviasi/penyimpangan (deviation), yaitu selisih pengamatan dan harapan

9
e kuning, bernas = x 96=54
16
3
e kuning, kisut = x 96=18
16

3
e putih, bernas = x 96=18
16

1
e putih, kisut = x 96=6
16

d = O–e

d kuning, bernas = 58 – 54 = 4
d kuning, k isut = 16 – 18 = 2
d putih, bernas = 19 – 18 = 1
d putih, kisut = 3–6=3

X2 = (d )2
e

X2 kuning, bernas = (4 )2
54
= 0,29

X2 kuning, keriput = (3 )2
18
= 0,5

X2 putih, bernas = (0 )2
18
=0

X2 putih, keriput = (3 )2
6
= 1,5
Jadi, X2 total = X2 kuning, bernas + X2 kuning, kisut + X2 putih, bernas + X2 putih,

keriput adalah 2,073

DK = Jumlah Fenotip – 1

= 4-1

=3

2. Dominsi Tidak Penuh

KkB
Simbol KKBB KKBb KKbb KkBb Kkbb kkBB kkBb kkbb
B
o 9 7 8 8 22 15 6 16 5
e 6 12 6 12 24 12 6 12 6
d 3 -5 2 -4 -2 3 0 4 -2

Keterangan:

o = yang diamati (observed)

e = hasil yang diramal/yang diharapkan (expected)

d = deviasi/penyimpangan (deviation), yaitu selisih pengamatan dan harapan

1
e kuning, bernas = x 96=6
16

2
e kuning, sedikit keriput = x 96=12
16

1
e kuning, keriput = x 96=6
16
2
e kuning muda, bernas = x 96=12
16

4
e kuning muda, sedikit keriput = x 96=24
16

2
e kuning muda, keriput = x 96=12
16

1
e putih, bernas = x 96=6
16

2
e putih, sedikit keriput = x 96=12
16

1
e putih, keriput = x 96=6
16

d = o–e

d kuning, bernas =9–6=3

d kuning, sedikit keriput = 7 – 12 = 4

d kuning, keriput =8–6=2

d kuning muda, bernas = 8 – 12 = 4

d kuning muda, sedikit keriput = 22 – 24 = 2

d kuning muda, keriput = 15 – 12 = 3

d putih, bernas =6–6=0

d putih, sedikit keriput = 16 – 12 = 4

d putih, keriput =5–6 =1


X2 = (d )2
e

X2 kuning, bernas = (3 )2

Anda mungkin juga menyukai