Anda di halaman 1dari 9

JURNAL PSIKOLOGI

VOLUME 39, NO. 2, DESEMBER 2012: 180 – 188

Variabel Mediator dan Moderator dalam Penelitian


Psikologi Kesehatan Masyarakat
Siti Urbayatun1
Fakultas Psikologi
Universitas Ahmad Dahlan

Wahyu Widhiarso2
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Abstract

Many literatures in the field of public health psychology concerned to involve third phenomenon
when explain the relationship of two phenomenon. The third phenomenon then formulated as a
mediator or moderator variables. Both of these variables are not much utilized by researchers in
Indonesia. One of the possibility cause an under utilization of mediator and moderator variables
was a technical problem, such as analysis procedures. This paper explains an analysis procedure
using a mediator and moderator variables. Terminology and research example using of both
variables are introduced then followed by an analysis illustration on empirical data. The
demonstration of the procedure in this paper is expected to be as a a guidance for researcher when
develop research design and manage data analysis.
Keywords: mediator variable, moderator variable, public health psychology

Keterkaitan1 antara dua fenomena adalah karena hubungan antara anteseden


terkadang tidak hadir dalam bentuk (stimulus) dan respons yang muncul sela-
langsung karena terkadang keterkaitan lu diperantarai oleh variabel organismik
tersebut diperantarai oleh fenomena lain- yang berfungsi sebagai perantara atau
nya. Sebagai contoh, program intervensi filter (Trent, 2001).
dalam bidang kesehatan mental untuk Beberapa penelitian telah membukti-
meningkatkan perilaku sehat dalam kan model-model kesehatan yang meli-
masyarakat diperantarai oleh beberapa batkan variabel perantara. Misalnya ragam
variabel. Misalnya intervensi tersebut kejadian menekan (stresor) yang dialami
meningkatkan pengetahuan atau kesadar- oleh remaja meruntuhkan harga diri mere-
an terlebih dahulu sebelum perilaku ka terlebih dahulu sebelum memunculkan
mereka berubah (Adams, 2000). Dalam gejala depresi (Retnowati, 2004). Trent et
literatur bidang kesehatan variabel-varia- al. (2005) menemukan bahwa sindrom
bel yang menjadi perantara hubungan polikistik yang sering muncul pada remaja
antara variabel satu dengan lainnya wanita yang memiliki berat badan berle-
banyak dikupas. Salah satu pendorongnya bih, pengaruhnya terhadap kualitas hidup
mereka diperantarai oleh variabel indeks
1 Korespondensi mengenai artikel ini dapat dilaku-
berat badan (body mass index). Sementara
kan melalui: siti.urba@gmail.com
2 Atau melaui: wahyu_psy@ugm.ac.id
itu, Hartley dan MacLean Jr. (2005) mene-

180 JURNAL PSIKOLOGI


VARIABEL MEDIATOR, VARIABEL MODERATOR

mukan bahwa pengatasan masalah men- dalam penelitian eksploratif ditemukan


jadi variabel perantara peranan kontrol bahwa resiliensi individu dan dukungan
keyakinan terhadap gejala-gejala gang- sosial mempengaruhi seberapa jauh ke-
guan psikologis. inginan terhadap jabatan (job demand) akan
Keterkaitan dua fenomena terkadang memunculkan stres kerja (Wei, Shujuan, &
juga dipengaruhi oleh fenomena ketiga. Qibo, 2011).
Fenomena ini mempengaruhi kuat lemah- Retnowati (2004) juga menemukan
nya hubungan antar dua fenomena sebe- bahwa dampak stresor yang dialami oleh
lumnya. Sebagai contoh, keberhasilan remaja dalam memunculkan depresi
program intervensi kesehatan terhadap dipengaruhi oleh variabel terkait dengan
perubahan perilaku kesehatan pada sumber daya pribadi dan sosial. Temuan
masyarakat, keberhasilannya dipengaruhi penelitian mendukung model benteng
oleh sikap, penerimaan dan keyakinan stres (stress buffering model) yang banyak
masyarakat. Sikap masyarakat tersebut dikupas dalam bidang kesehatan mental.
adalah fenomena ketiga yang mempenga- Model ini mengatakan bahwa banyaknya
ruhi efektivitas intervensi. Intervensi yang tekanan yang dihadapi oleh individu tidak
diberikan akan dapat mengubah perilaku akan memunculkan gejala psikologis jika
masyarakat ketika masyarakat memiliki individu memiliki benteng dalam dirinya.
sikap positif dan memiliki keyakinan Dalam hal ini Retnowati (2004) menemu-
bahwa perilaku mereka dapat berubah. kan bahwa salah satu reprsentasi terhadap
Bond Flaxman dan Bunce (2008) menemu- benteng tersebut adalah sumber daya
kan bahwa fleksibilitas psikologis individu pribadi dan sosial. Di sisi lain, penelitian
mempengaruhi berhasil tidaknya program Bierman (2012) menemukan bahwa peran
intervensi berupa reorganisasi dalam keterbatasan fungsi fisik dalam memun-
meningkatkan kesehatan mental karya- culkan gejala depresi dipengaruhi oleh
wan. Hal ini dikarenakan karyawan yang status pernikahan individu. Pada individu
memiliki fleksibilitas psikologis yang yang telah menikah keterbatasan fisik
tinggi lebih mudah menerima program- yang dimiliki oleh individu terbukti tidak
program baru dalam perusahaan. Sebalik- memunculkan gejala depresi.
nya karyawan yang memiliki fleksibilitas Ilustrasi penelitian di atas menunjuk-
yang rendah cenderung kaku dan resisten kan bahwa variabel perantara banyak
terhadap perubahan organisasi. Akibatnya dilibatkan dalam penelitian memegang
program intervensi yang diberikan tidak peranan yang penting. MacKinnon (2012)
mereka rasakan. menjelaskan pentingnya variabel peran-
Beberapa penelitian dalam bidang tara tersebut karena: (a) pusat pertanyaan
kesehatan masyarakat juga telah menemu- dalam banyak penelitian difokuskan pada
kan hubungan antar variabel yang kuat proses mediasi (mediating processes) hu-
lemahnya dipengaruhi oleh variabel bungan antar variabel, (b) variabel peran-
ketiga. Misalnya, masih dalam konteks tara sangat penting untuk penelitian dasar
intervensi di bidang kesehatan, Stoltz mengenai mekanisme munculnya efek, (c)
(2012) menemukan bahwa faktor kepriba- penjelasan mengenai proses mediasi
dian anak mempengaruhi keberhasilan banyak dibutuhkan penelitian terapan,
program intervensi berbasis sekolah da- misalnya mengenai program prevensi dan
lam menurunkan perilaku eksternalisasi, intervensi, (d) masih banyak isu proses
misalnya perilaku agresi. Sementara itu

JURNAL PSIKOLOGI 181


URBAYATUN & WIDHIARSO

mediasi secara statistik yang belum ding dengan peranan secara langsung.
tereksplorasi. Selain itu peranan tidak langsung tersebut
Variabel Mediator dan Moderator. diharapkan signifikan secara statistik.
Paparan yang dijelaskan di atas menun-
Variabel
jukkan dua jenis variabel penelitian yang Moderator
dinamakan dengan variabel mediator dan Variabel Variabel
moderator. Variabel mediator adalah va- Bebas Tergantung
riabel yang menjadi perantara hubungan
antara variabel bebas dan variabel tergan- Gambar 2. Visualisasi Variabel Modertor (I)
tung. Variabel moderator adalah variabel Gambar 2 menunjukkan visualisasi
yang mempengaruhi kuat lemahnya variabel moderator. Variabel moderator
hubungan antara variabel bebas dan varia- menjadi penentu apakah variabel bebas
bel tergantung. Baik variabel mediator berperan terhadap variabel tergantung.
atau moderator secara metodologis adalah Variabel moderator dapat juga dimaknai
bagian dari variabel bebas karena membe- penentu kuat lemahnya peranan variabel
rikan pengaruh baik langsung atau tidak bebas terhadap variabel tergantung. Level
langsung terhadap variabel tergantung. data variabel moderator ini dapat berben-
Untuk memudahkan pemahaman kepada tuk data nominal (misalnya jenis kelamin),
pembaca, dalam tulisan ini, terminologi ordinal atau interval. Untuk mempermu-
variabel bebas dipisahkan dengan variabel dah pemahaman mengenai terhadap
mediator dan moderator. berlakunya variabel moderator (mekanis-
me moderasi), biasanya peneliti mengkate-
Variabel gorikan variabel moderator menjadi dua
Mediator level, misalnya tinggi-rendah. Pengkatego-
rian ini tidak berlaku pada variabel mode-
Variabel Variabel
rator yang sejak awal sudah berbentuk
Bebas Tergantung
kategori.
Gambar 1. Visualisasi Variabel Mediator Gambar 3 menunjukkan peranan stre-
sor dengan munculnya gejala somatisasi
Gambar 1 menunjukkan visualisasi yang dimoderatori oleh variabel ketahan-
variabel mediator. Terlihat pada bahwa an pribadi (Hadjam, Martaniah, Prawita-
peranan variabel bebas terhadap variabel sari, & Masrun, 2004). Untuk mempermu-
tergantung terdiri dari dua jenis. Pertama dah pemahaman pembaca, skor ketahanan
adalah peranan langsung (direct effect) dan pribadi individu dikategorikan menjadi
kedua peranan tidak langsung (indirect kategori tinggi (garis putus-putus) dan
effect) yang dimediasi oleh variabel media- rendah (garis lurus). Pada individu yang
tor. Dengan demikian ada dua jalur memiliki ketahanan pribadi yang tinggi,
peranan variabel bebas terhadap variabel meningkatnya stresor yang dialami tidak
tergantung. Penjumlahan antar kedua diikuti dengan meningkatnya gejala soma-
jalur tersebut dinamakan dengan peranan tisasi secara signifikan. Sebaliknya, pada
total (total effect). Menurut Baron dan individu yang memiliki ketahanan pribadi
Kenny (1986), secara umum sebuah varia- yang rendah meningkatnya stresor yang
bel merupakan mediator yang efektif dialami diikuti dengan meningkatnya
ketika dalam peranan total, porsi jalur gejala somatisasi secara signifikan. Dari
peranan tidak langsung lebih besar diban- paparan ini dapat disimpulkan bahwa

182 JURNAL PSIKOLOGI


VARIABEL MEDIATOR, VARIABEL MODERATOR

ketahanan pribadi merupakan variabel langsung menurunkan Pertumbuhan indi-


moderator peranan stresor terhadap gejala vidu pasca trauma, namun peranan itu
somatisasi. diperantarai oleh pengatasan masalah
Secara visual mekanisme moderasi individu. Hipotesis kedua yang diuji
dapat juga ditunjukkan dengan adanya adalah peranan stres terhadap penurunan
persilangan antar garis dua kategori Pertumbuhan individu pasca trauma
dalam variabel moderator. Sebaliknya, jika tergantung dari dukungan sosial yang
dua garis kategori didapatkan tidak dimiliki individu. Jika individu memiliki
bersilangan maka pola hubungan hubung- dukungan sosial yang optimal maka stres
an antara variabel bebas dan tergantung tersebut peranannya akan berkurang.
adalah sama, artinya mekanisme moderasi Partisipan penelitian ini adalah pe-
tidak muncul dalam model ini. nyintas (individu yang selamat) pada
korban gempa 27 Mei 2006 di wilayah
Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Gejala Somatisasi

Ketahanan Tinggi Yogyakarta (N=274) yang mengalami


Ketahanan Rendah
kecacatan fisik. Seperti diketahui bahwa
gempa di DIY dan Jawa Tengah pada Mei
2006 merupakan musibah terbesar di
Indonesia setelah tsunami di Aceh pada
Desember 2004 (Adhiatmoko & Windoro,
Stresor 2007) yang berdampak pada kesehatan
Gambar 3. Visualisasi Variabel Moderator (II) mental dan produktifitas masyarakat khu-
susnya bagi yang mengalami cacat fisik.
Ilustrasi Empirik Pertumbuhan Pasca Trauma Gambar 4 adalah kerangka teoritis yang
(Posttraumatic Growth) diajukan dalam studi ini:
Berikut ini akan diulas ilustrasi peng-
gunaan variabel mediator dan moderator Pengatasan
Masalah
dalam konteks penelitian bidang kesehat-
an. Data yang dianalisis didapatkan dari
Stresor PPT
penelitian Urbayatun (2012) yang meneliti
Pengatasan Masalah sebagai Mediator Stresor-PPT
peranan stresor terhadap Pertumbuhan
pasca trauma. Stresor dalam penelitian ini Dukungan
terkait dengan pengalaman traumatik aki- Sosial
bat gempa yang terjadi di Yogyakarta
Stresor PPT
tahun 2006. Variabel mediator yang akan
diulas dalam tulisan ini adalah keteram- Dukungan sebagai Moderator Stresor-PPT
pilan pengatasan masalah sedangkan Gambar 4. Desain Analisis Penelitian
variabel moderator yang dilibatkan adalah
dukungan sosial (Gambar 4). Analisis data pada penelitian ini dila-
Hipotesis pertama yang diuji dalam kukan dengan menggunakan program
penelitian ini adalah pengatasan masalah SPSS. Prosedur analisis mediasi dilakukan
menjadi mediator peranan stresor terha- dengan cara melakukan regresi secara
dap Pertumbuhan pasca trauma (PPT). bertahap. Pertama melakukan regresi
Hipotesis ini menjelaskan bahwa stres terhadap pengatasan masalah oleh stresor.
yang dialami individu tidak secara Kedua melakukan regresi terhadap PPT
oleh pengatasan masalah dan stresor.

JURNAL PSIKOLOGI 183


URBAYATUN & WIDHIARSO

Hasil analisis dapat dilihat pada Tabel 1. penelitian di bidang kesehatan masya-
Karena program SPSS tidak menyediakan rakat. Tulisan ini mendemonstrasikan
fasilitas analisis mediasi, maka analisis penggunaan variabel tersebut dalam studi
mediasi dapat dilakukan melalui laman: korelasional. Analisis data yang dilakukan
http://quantpsy.org/sobel/sobel.htm. Hasil menemukan adanya mekanisme mediasi
dua analisis regresi SPSS yaitu nilai B dan moderasi peranan stresor dengan
tidak terstandarisasi (unstd) pada jalur a PPT. Pengatasan masalah yang terbukti
dan b beserta eror standarnya dimasukkan sebagai mediator sedangkan dukungan
ke dalam program tersebut. Hasilnya sosial menjadi moderator peranan stresor
adalah koefisien peranan tidak langsung terhadap PPT.
stresor terhadap PPT yang dimediasi oleh Beberapa studi sebelumnya (Berger &
pengatasan masalah. Dalam contoh ini Weiss, 2009; Cheng et al., 2006; Tedeschi &
dihasilkan nilai peranan tidak langsung Calhoun, 2004) menemukan bahwa hu-
sebesar B=-7,032 (p<0,01) yang menunjuk- bungan antara kejadian yang penuh stres
kan bahwa pengatasan masalah terbukti dengan PPT tidak sederhana tetapi per-
menjadi mediator peranan stresor terha- sepsi keparahan, berat-ringannya stresor,
dap PPT. terpapar secara langsung-tidak langsung,
Tabel 1 menunjukkan hasil analisis intensitas stresor dan dapat tidaknya
moderasi yang dilakukan dengan meng- stresor dikontrol dapat mempengaruhi
gunakan program SPSS. Sebelum melaku- PPT secara tidak langsung. Jadi dapat
kan analisis peneliti perlu membuat dikatakan bahwa hubungan antara stres
variabel moderator yang didapatkan dari dan reaksi terhadap stres tidak dapat
perkalian antara variabel bebas dan mode- menafikan faktor yang memediasi atau
rator (stresor x duksos). Langkah selanjut- mengantarai yakni adanya penilaian terha-
nya adalah melakukan analisis regresi dap stres dan pengatasan masalah yang
dengan melibatkan variabel stresor, du- dilakukan (Lazarus, 1993). Terdapat perbe-
kungan sosial dan moderator. Hasil anali- daan individual (individual differences)
sis menunjukkan bahwa variabel mode- dalam variabel motivasional dan kognitif
rator berperan terhadap PPT (B = - 0,029; yang dapat memediasi hubungan antara
p<0,05). stresor dan reaksi pada individu. Selanjut-
nya disebutkan oleh Lazarus (1993) bahwa
hal ini merupakan kelanjutan dari berge-
Diskusi
sernya pandangan para ahli psikologi
Tulisan ini menjelaskan penggunaan dalam model teoritis, yakni dari model
variabel mediator dan moderator dalam stimulus-respon (S-R) ke model stimulus-

Tabel 1
Hasil Analisis Mekanisme Mediator dan Moderator
Analisis Jalur B (unstd) B (std) Eror Std.
I. Mediasi Stresor  Peng. Masalah (jalur b) -0,730** -0,459 0,085
Duksos  PPT (jalur b) 0,832** 0,621 0,067
Stresor  Peng. Masalah - PPT -7,032** -0,285 0,086
II. Moderasi Duksos  PPT 0,767** 0,482 0,514
Duksos  PPT 2,065** 0,944 0,502
Stresor x Duksos  PPT -0,029* -0,653 0,013
Keterangan: *)=p<0,05; **)=p<0,01

184 JURNAL PSIKOLOGI


VARIABEL MEDIATOR, VARIABEL MODERATOR

organisme-respon (S-O-R). Teori Folkman embangkan PPT. Studi lain dengan pende-
dan Lazarus (Quine & Pahl, 1991) dan rita kanker payudara, mendukung bahwa
Lazarus (Matthieu & Ivanoff, 2006) meng- PPT secara positif dipengaruhi oleh
ajukan hubungan tersebut sebagai suatu dukungan sosial. Yazicioglu dkk. (2006)
transaksi sehingga disebut teori transak- juga menemukan peran dukungan sosial
sional. Teori transaksional mengintegrasi- terhadap PPT dan terhadap kualitas hidup
kan antara stres, penilaian (appraisal) terha- secara luas, sedangkan Linley dan Joseph
dap stres dan teori koping yang berhu- (2005) menemukan dukungan sosial dapat
bungan dengan cara individu bereaksi mempengaruhi positive changes atau peru-
terhadap lingkungan yang penuh stres. bahan positif pada individu dan menurun-
Jadi terlihat bahwa koping (strategi penga- kan afek negatif. Studi oleh Harris et al.
tasan masalah) dapat menjadi mediator (2008) juga menemukan hubungan dalam
yang mempengaruhi respon individu tingkat sedang antara dukungan sosial,
terhadap stres yang dialami. mencari dukungan sosial (seeking social
Penelitian di Indonesia pernah dilaku- support), spiritualitas dan optimisme terha-
kan oleh Dahlan (Dahlan, 2005) yang dap perubahan positif (positive changes).
menguji model proses stres Lazarus de- Beberapa studi tersebut meneliti peran
ngan tiga strategi pengatasan masalah dukungan sosial secara langsung, namun
sebagai mediator, yakni strategi penga- beberapa studi lain secara eksplisit meng-
tasan masalah yang berfokus pada emosi, uji peran moderasi dukungan sosial dan
strategi pengatasan masalah yang berfo- ternyata ditemukan efek moderasi dari
kus pada problem dan strategi pengatasan variabel dukungan sosial (Carpenter dkk.,
masalah yang berfokus pada religi. Hasil 2010). Dapat dikatakan bahwa dukungan
penelitian menemukan tentang peran sosial dapat mempromosikan kesehatan
strategi pengatasan masalah yang berfo- dengan cara melindungi individu (fungsi
kus religi dalam mengatasi stres, selain protektif) dari pengaruhi stres yang meru-
strategi pengatasan masalah yang berfo- gikan.
kus pada problem dan strategi pengatasan Munculnya konsep mengenai variabel
masalah yang berfokus pada emosi. mediator dan moderator telah banyak
Dukungan sosial menjadi variabel menjawab mengapa hasil-hasil penelitian
yang menarik perhatian banyak peneliti dengan tema yang sama akan tetapi meng-
dan ada dua model yang cukup banyak hasilkan temuan yang berbeda-beda. Salah
dianut dan mewarnai berbagai penelitian satu penyebab mengapa temuan-temuan
(Kaniasty & Norris, 1993), yakni model tersebut berbeda adalah karena tidak
stres penyangga (the buffering stress model) dilibatkannya variabel ekstra (intervening)
dan model efek langsung (the main/direct dalam penelitian (Baron & Kenny, 1986).
effect model). Sebagai contoh peranan stres terhadap
munculnya gejala psikologis menghasil-
Beberapa penelitian tidak membe-
kan temuan yang berbeda-beda (Retno-
rikan informasi secara eksplisit apakah
wati, 2004). Dengan melibatkan variabel
dukungan sosial sebagai penyangga atau
mediator dan moderator temuan-temuan
berpengaruh langsung atau apakah men-
penelitian tersebut kemudian menjadi
jadi mediator, misalnya Göz et al. (2007)
sama setelah ditemukannya beberapa
melaporkan temuan tentang persepsi
variabel seperti pengatasan masalah,
positif pasien terhadap dukungan sosial
dukungan sosial, dan faktor kepribadian
yang diberikan oleh perawat dapat meng-

JURNAL PSIKOLOGI 185


URBAYATUN & WIDHIARSO

individu yang menjadi variabel mediator konteks analisis kausal yang menjelaskan
atau moderator hubungan tersebut. sebab-akibat, prosedur Baron-Kenny
Penggunaan variabel mediator dan merupakan pendekatan eksploratif. Jika
moderator disarankan oleh banyak ahli peneliti hendak menafsirkan bahwa
untuk dilibatkan dalam analisis (Bullock, hubungan variabel yang diuji mengikuti
Green, & Ha, 2010). Dengan menggunakan hubungan sebab akibat, sejumlah asumsi
variabel mediator penjelasan mengenai harus dipenuhi (Muthén, 2011).
dinamika psikologis hubungan antar dua
variabel dapat dijelaskan dengan lebih Kesimpulan
rinci. Contoh analisis yang diperagakan
dalam tulisan ini merupakan desain Sebagian besar literatur mengenai psi-
sederhana dari model yang melibatkan kologi kesehatan masyarakat melibatkan
variabel mediator dan moderator. Pene- fenomena ketiga yang diformulasikan
litian dengan menggunakan desain yang dalam bentuk variabel mediator atau
lebih kompleks, misalnya peneliti dapat moderator (Chartier, Walker, & Naimark,
memperluas model dengan melibatkan 2009). Dengan melibatkan kedua variabel
variabel mediator atau moderator maje- ini diharapkan temuan yang dihasilkan
muk (MacKinnon, Taborga, & Morgan- dari penelitian lebih komprehensif sehing-
Lopez, 2002), menambah jumlah jalur ga ketika diterapkan secara praktis akan
tidak langsung (Lockhart, MacKinnon, & dapat lebih bermanfaat. Variabel mediator
Ohlrich, 2011), melakukan kombinasi yang dan moderator merupakan representasi
menempatkan variabel mediator sekaligus dari variabel ekstra yang jika tidak dilibat-
menjadi variabel moderator (Preacher, kan dalam penelitian dapat menghasilkan
Rucker, & Hayes, 2007) atau menempat- temuan penelitian yang bias. Karena
kan variabel mediator dan moderator merupakan variabel ekstra yang terkadang
sebagai konstruk laten yang biasa dipakai tidak didefinisikan secara eksplisit oleh
dalam pendekatan pemodelan persamaan sebuah teori peneliti perlu mengeksplo-
struktural (SEM) (Cortina, Chen, & rasinya lebih lanjut. Dengan demikian
Dunlap, 2001). diharapkan penelitian untuk mengeks-
plorasi variabel-variabel apa saja yang
Prosedur analisis mediasi juga dapat
berfungsi sebagai mediator dan moderator
dilibatkan dalam penelitian eksperimen
dalam bidang psikologi kesehatan masya-
yang melakukan manipulasi terhadap
rakat masih sangat diperlukan.
variabel bebas, misalnya diwujudkan
dalam bentuk terapi atau intervensi psiko-
logis. Beberapa jenis desain eksperimen Kepustakaan
yang dapat melibatkan variabel mediator
dan prosedur analisisnya dapat melihat Adams, P. (2000). Insight: A mental health
tulisan Widhiarso dan Retnowati (2012). prevention intervention. Nursing
Secara umum prosedur analisis yang dite- Clinics of North America, 35(2), 329-338.
rapkan dalam penelitian eksperimen sama Adhiatmoko, S., & Windoro, J. (2007).
dengan prosedur yang disajikan pada Menata jogja kembali, Baznas DD
tulisan ini. Prosedur analisis mediasi yang Republika.
diperagakan pada tulisan ini mengguna- Baron, R.M., & Kenny, D.A. (1986). The
kan prosedur analisis yang dikembangkan moderator-mediator variable distinc-
oleh Baron dan Kenny (1986). Dalam tion in social psychological research:

186 JURNAL PSIKOLOGI


VARIABEL MEDIATOR, VARIABEL MODERATOR

Conceptual, strategic, and statistical Dahlan, W. (2005). Model proses stres dengan
considerations. Journal of Personality tiga strategi koping (studi mengenai
and Social Psychology, 51(6), 1173-1182. hubungan antara proses stres, strategi
Berger, R., & Weiss, T. (2009). The koping dengan faktor psikologis pada
posttraumatic growth model: An individu). (Disertasi tidak dipublikasi-
expansion to the family system. kan). Universitas Indonesia, Jakarta.
Traumatology, 15(1), 63-74. Göz, F., Karaoz, S., Goz, M., Ekız, S., &
Bierman, A. (2012). Functional limitations Cetın, I. (2007). Effects of the diabetic
and psychological distress. Society and patients’ perceived social support on
Mental Health, 2(1), 35-52. their quality-of-life. Journal of Clinical
Nursing, 16(7), 1353-1360.
Bond, F.W., Flaxman, P.E., & Bunce, D.
(2008). The influence of psychological Hadjam, M.N.R., Martaniah, S.M., Prawi-
flexibility on work redesign: Mediated tasari, J.E., & Masrun. (2004). Peran
moderation of a work reorganization kepribadian tahan banting pada gang-
intervention. Journal of Applied Psycho- guan somatisasi. Anima Indonesian
logy, 93(3), 645-654. Psychological Journal, 19(2), 122-135.
Bullock, J.G., Green, D.P., & Ha, S.E. Harris, J.I., Erbes, C.R., Engdahl, B.E.,
(2010). Yes, but what’s the mecha- Olson, R.H.A., Winskowski, A.M., &
nism? (don’t expect an easy answer). McMahill, J. (2008). Christian religious
Journal of Personality and Social functioning and trauma outcomes.
Psychology, 98(4), 550–558. Journal of Clinical Psychology, 64(1), 17-
29.
Carpenter, K.M., Fowler, J.M., Maxwell,
G.L., & Andersen, B.L. (2010). Direct Hartley, S.L., & MacLean Jr, W.E. (2005).
and buffering effects of social support Perceptions of stress and coping stra-
among gynecologic cancer survivors. tegies among adults with mild mental
Annual Behavioral Medicine, 39(1), 9–90. retardation: Insight into psychological
distress. American Journal on Mental
Chartier, M.J., Walker, J.R., & Naimark, B.
Retardation, 110(4), 285-297.
(2009). Health risk behaviors and
mental health problems as mediators Kaniasty, K., & Norris, F.H. (1993). A test
of the relationship between childhood of the social support deterioration
abuse and adult health. American model in the context of natural
Journal of Public Health, 99(5), 847-854. disaster. Journal of Personality and Social
Psychology, 64(3), 395-408.
Cheng, S.K.W., Chong, G.H.C., Chang,
S.S.Y., Wong, C.W., Wong, C.S.Y., Lazarus, R.S. (1993). From psychological
Wong, M.T.P., & Wong, K.C. (2006). stress to the emotions - a history of
Adjustment to severe acute respiratory changing outlooks. Annual Review of
syndrome (sars): Roles of appraisal Psychology, 44, 1-21.
and post-traumatic growth. Psychol Linley, P.A., & Joseph, S. (2005). Positive
Health, 21(3), 301-317. and negative changes following
Cortina, J.M., Chen, G., & Dunlap, W.P. occupational death exposure. Journal of
(2001). Testing interaction effects in Traumatic Stress, 18(6), 751-758.
lisrel: Examination and illustration of Lockhart, G., MacKinnon, D.P., & Ohlrich,
available procedures. Organizational V. (2011). Mediation analysis in psy-
Research Methods, 4(4), 324-360.

JURNAL PSIKOLOGI 187


URBAYATUN & WIDHIARSO

chosomatic medicine research. Psycho- (Disertasi tidak dipublikasikan).


somatic medicine, 73(1), 29-43. Univesitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
MacKinnon, D.P. (2012). Introduction to Stoltz, S. (2012). Effectiveness, moderation
mediation analysis: Importance, appli- and mediation of a preventive intervention
cations, and examples. Paper presented for externalizing behavior Manuscript
at the Causality Symposium 2012, submitted for publication.
Jena, Germany. Tedeschi, R.G., & Calhoun, L.G. (2004).
MacKinnon, D.P., Taborga, M.P., & Posttraumatic growth: Conceptual
Morgan-Lopez, A.A. (2002). Mediation foundations and empirical evidence.
designs for tobacco prevention Psychological Inquiry, 15(1), 1-18.
research. Drug and Alcohol Dependence, Trent, J.T. (2001). Behavioral assessment
68, Supplement, (0), 69-83. and personality rating scales. In J.
Matthieu, M.M., & Ivanoff, A. (2006). Rodriguez (Ed.), Psychology and mental
Using stres, appraisals and coping health Pasadena, CA: Salem Press Inc.
theories in clinical practice: Assest- Trent, M., Austin, S.B., Rich, M., &
ment of coping strategies after disas- Gordon, C.M. (2005). Overweight
ters, brief treatment and crisis inter- status of adolescent girls with poly-
vention. Brief Treatment and Crisis cystic ovary syndrome: Body mass
Intervention, 64(4), 337-348. index as mediator of quality of life.
Muthén, B. (2011). Applications of causally Ambulatory Pediatrics, 5(2), 107-111.
defined direct and indirect effects in Wei, S., Shujuan, Z., & Qibo, H. (2011).
mediation analysis using sem in mplus Resilience and social support as
(technical report). Los Angeles, CA: moderators of work stress of young
Statmodel. teachers in engineering college. Pro-
Preacher, K.J., Rucker, D.D., & Hayes, A.F. cedia Engineering, 24(0), 856-860.
(2007). Addressing moderated media- Widhiarso, W., & Retnowati, S. (2012).
tion hypotheses: Theory, methods, and Penggunaan variabel mediator dalam eks-
prescriptions. Multivariate Behavioral perimen: Contoh kasus intervensi penga-
Research, 42(1), 185-227. tasan depresi pada remaja (Manuskrip
Quine, L., & Pahl, J. (1991). Stres and publikasi). Yogyakarta: Fakultas Psiko-
coping in mothers caring for a child logi Univesitas Gadjah Mada.
with severe learning difficulties: A test Yazicioglu, C.K., Duyan, V., Karatas, K.,
of lazarus’ transactional model of Ozgul, C.A., Yolmaz, M.J., Duyan,
coping. Journal of Community dan G.C., & Aksu, S. (2006). Effects of
Applied Social Psychology, 1, 57-70. sociodemographic characteristics,
Retnowati, S. (2004). Depresi pada remaja: illness process, and social support on
Model integrasi penyebab depresi dan the levels of perceived quality of life in
pengatasan depresi pada remaja. veterans. Military Medicine, 171(11),
1083-1088.

188 JURNAL PSIKOLOGI

Anda mungkin juga menyukai